Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN RESMI

MODUL III
PERHITUNGAN WAKTU STANDAR SECARA
TIDAK LANGSUNG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK :P-3

AGUNG ADITYA CANDRA (07.2018.1.90237)


NURLIVIA SAFIRA HARTONO (07.2018.1.03376)
DWI ANANDA VILIANDINI (07.2018.1.03423)
YAHYA SANJAYA (07.2018.1.03462)
AHMAD FARIS (07.2018.1.03471)

LABORATORIUM PENGUKURAN PERANCANGAN


SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktikum


Pengukuran waktu kerja suatu pekerjaan akan dikatakan terselesaikan secara
efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Ukuran sukses
dari suatu sistem produksi dalam industri biasanya dinyatakan dalam bentuk
besarnya produktivitas atau besarnya output dan input yang dihasilkan. Dalam hal
ini ukuran kerja manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha
peningkatan produktivitas industri.
Dalam pengukuran produktivitas biasanya selalu dihubungkan dengan
keluaran secara fisik, yaitu produk akhir yang dihasilkan. Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang terbaik untuk ukuran kerja manusia dibutuhkan
pengukuran waktu kerja merupakan kriteria yang paling banyak digunakan untuk
mendapatkan ukuran performance kerja. Teknik pengukuran waktu kerja dapat
dibedakan menjadi dua teknik yaitu pengukuran waktu kerja secara langsung dan
pengukuran waktu kerja secara tidak langsung. Salah satu yang termasuk pada
cara tidak langsung adalah data waktu baku. Pengukuran dengan data waktu
bakumempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan penelitian langsung,
terutama dalam segi biaya dan kecepatan.
Pada prinsipnya data waktu baku berisi komplikasi waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan berbagai elemen pekerjaan dari pengukuran – pengukuran
atas elemen – elemen itu pada waktu yang lalu. Dengan demikian bila pekerjaan
tersebut diulang, waktu yang tepat untuk menyelesaikannya sudah diketahui.
Karena diperlukan biaya yang tinggi dalam pembentukan data waktu baku, maka
cara ini mendatangkan keuntungan bila pekerjaan – pekerjaan di suatu pabrik atau
tempat kerja lain mempunyai banyak elemen – elemen yang sama.
Dalam praktikum kali ini akan membahas tentang pengukuran waktu kerja
secara tidak langsung. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung yaitu

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

151
menggunakan waktu baku yang didasarkan pada tabel – tabel yang sudah tersedia,
dengan terlebih dahulu membakukan metode kerja yang digunakan. Kemudian
menganalisa hubungan antara waktu proses kerja dengan elemen kerja
menggunakan analisa regresi linier sederhana serta menentukan waktu standar dan
output standar.

1.2 Rumusan Masalah Praktikum


Adapun rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Berapa waktu standar dan output standaryang dihasilkan dari
operasipembuatan produk gantungan kunci kain flanel bentuk donat?
2. Bagaimana persamaan regresi dari operasi pembuatan produk gantungan
kunci kain flanel bentuk donat?
3. Bagaimana proporsi waktu produktif dan non produktif pada pembuatan
produk gantungan kunci kain flanel bentuk donat?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui waktu standar dan output standar yang dihasilkan dari
operasi pembuatan produk gantungan kunci kain flanel bentuk donat.
2. Untuk mengetahui persamaan regresi dari operasi pembuatan produk
gantungan kunci kain flanel bentuk donat.
3. Untuk mengetahui proporsi waktu produktif dan non produktif pada
pembuatan produk gantungan kunci kain flanel bentuk donat.

1.4 Manfaat Praktikum


Dalam praktikum ini didapatkan manfaat untuk praktikan dan secara umum
sebagai berikut :

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

152
1. Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini bagi praktikan :
a. Dapat mengolah data menggunakan waktu standar secara tidak langsung
atau metode indirect work measurement pada proses pembuatan
gantungan kunci supaya lebih efisien dan efektif.
b. Dapat memberikan wawasan ilmu mengenai pengukuran waktu kerja
secara tidak langsung pada pembuatan gantungan kunci.
c. Dengan menggunakan metode indirect work measurement dalam
pengukuran waktu baku dapat lebih meminimalisir biaya pengamatan
karena tidak secara langsung mengamati proses produksi.
2. Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini bagi umum yaitu :
a. Dapat digunakan sebagai panduan dan pembelajaran dalam praktikum
selanjutnya mengenai pengukuran waktu kerja secara tidak langsung.
b. Dapat memberikan wawasan atau pengetahuan tentang pengukuran
kinerja secara tidak langsung (indirect measurement).
c. Sebagai referensi tentang materi pengukuran kinerja secara tidak
langsung.

1.5 Batasan Masalah Praktikum


Adapun batasan masalah dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh merupakan data berdasarkan proses pembuatan
gantungan kunci pada modul 4.
2. Terdapat 4 stasiun kerja pada pembuatan gantungan kunci yaitu stasiun
pengukuran, pemotongan, penjahitan, dan finishing.
3. Data waktu didapatkan dari tabel Therblig.

1.6 Asumsi Praktikum


Adapun asumsi praktikum ini adalahsebagai berikut:
1. Dapat melakukan 4 proses stasiun kerja dengan benar.
2. Semua jarak dari setiap aktivitas kerja sama.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

153
3. Suatu pekerjaan dikatakan produktif bila perbandingan proporsi waktu
produktif lebih besar daripada proporsi waktu non produktif.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perhitungan Waktu Standar dengan Metode Standar Data

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

154
Beberapa aktivitas pengukuran kerja sering kali dilaksanakan hanya untuk
satu jenis operasi tertentu saja dan sama sekali tidak ada pemikiran jauh bahwa
data yang diperoleh akan bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya. Langkah
ini tentunya tidak efisien, kerena bagaimanapun berbagai macam pekerjaan atau
operasi akan memiliki elemen–elemen kerja yang sama.
Dalam pekerjaan permesinan dengan menggunakan berbagai jenis mesin
perkakas hampir semua elemen kerja yang ada akan sama (baik prosedur maupun
waktu) terkecuali waktu permesinan atau pemotongannya. Untuk elemen–elemen
kegiatan yang tidak konstan (variable) seperti halnya dengan kegiatan
permesinan, maka waktu permesinan atau operating time bisa pula dicari secara
tepat tanpa melalui proses pengukuran kerja langsung yaitu dengan jalan
menghitungnya melalui rumus standar yang dikenal untuk tiap–tiap jenis mesin
(wignjosoebroto, 2006).

2.2 Perhitungan Waktu Standar dengan Data Waktu Gerakan dan


Method Time Measurement (MTM)
Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal
waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi
gambar gerakan–gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam
dalam film. Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa
setiap operasi atau metode kerja (manual operation) ke dalam gerakan–gerakan
dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian
menetapkan standar waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan
macam gerakan dan kondisi–kondisi kerja yang ada (Sutalaksana, 1979).
Pengukuran waktu metode membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-
elemen gerakan menjangkau (reach), mengangkut (move), memutar (turn),
memegang (grasp), mengarahkan (position), melepas (release), lepas rakit
(disassemble), gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan anggota
badan lain.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

155
Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut beberapa kondisi
yang disebut dengan “kelas-kelas”. Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-
keadaan perhentian, keadaan obyek yang ditempuh atau dibawa, sulit mudahnya
menangani obyek atau kondisi-kondisi lainnya. Unit waktu yang digunakan dalam
tabel-tabel ini adalah TMU (time measurement unit). Disini 1 TMU adalah sama
dengan 0.00001 jam, 0.0006 menit atau sama dengan 0.036 detik (Sritomo, 1992).
Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali sedang
istirahat.
3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris
dan berlawanan arah gerakannya.
4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam atau
natural dari gerakan tubuh atau tangan.
5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.
6. Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut.
7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada gerakan
yang dikendalikan.
8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan
irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi pekerjanya.
9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

2.3 Analisa Kerja dan Prinsip–Prinsip Ekonomi Gerakan


Analisa operasi kerja adalah suatu prosedur untuk menganalisa suatu operasi
kerja baik yang menyangkut suatu elemen–elemen kerja yang bersifat produktif
atau tidak dengan tujuan memperbaiki metode kerja. Kegiatan ini merupakan

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

156
suatu untuk menaikan jumlah produk per satuan waktu dan tentu saja untuk
mengurangi unit cost (Sutalaksana, 1979). Adapun perbedaan antara metode
pengukuran kerja work factor system, basic motion dan micromotion time
measurement (MTM) yaitu :
a. Work Factor System (WFS)
Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari predetermined time
system yang paling awal dan secara luas diaplikasikan. Sistem ini
memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual
dengan menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Langkah–langkah yang diambil di sini pertama kali adalah membuat
analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan empat variabel
yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota tubuh, kerja
perpindahan gerakan, manual kontrol dan berat/hambatan yang ada) dan
menggunakan data faktor kerja sebagai unit pengukurnya.
Langkah berikutnya adalah menentukan waktu bakunya. Pada work factor
system, suatu pekerjaan dibagi atas elemen–elemen gerakan standar kerja
sebagai berikut: transport atau reach & move (TRP), grasp (GR), pre-
position (PP), assemble (ASY), use (manual, process or machine time) –
(US), diassemble (DSY), mental process (MP), dan release (RL). Dan
simbol – simbol yang digunakan untuk menunjukkan anggota tubuh yang
dipergunakan dan faktor–faktor kerja juga distandarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol Work Factor
Anggota Tubuh Simbo Faktor Kerja (ditulis sesuai urutan) Simbol
l
Finger F Weight of Resistance W
Hand H Directional Control S
Arm A Steer S
Forearm FS Care (Precaution) P
Trunk T Change Direction U
Foot FT Define Stop D
Leg L

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

157
Head Turn HT

Simbol–simbol di atas digunakan untuk mencatat dan mengevaluasi


gerakan–gerakan kerja yang ada. Di sini anggota tubuh yang dipergunakan
akan diindikasikan pertama kali, kemudian jarak tempuh yang kedua, dan
faktor–faktor kerja akan metode Work Factor Systemuntuk menentukan
gerakannya.
Anggota tubuh yang digunakan diperhatikan yaitu jari, lengan, putaran
lengan, badan bagian atas, telapak kaki, dan kaki. Masing–masing gerakan
anggota tubuh ini akan memiliki data waktu gerakan. Variabel jarak
(distance) ialah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai saat
gerakan tersebut berhenti.Kontrol manual juga akan mempengaruhi lamanya
gerakan. Semakin besar kontrol manual yang diperlukan, semakin besr pula
waktu yang dibutuhkannya. Besar kecilnya kontrol disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
a. Faktor kerja dari keadaan perhentian yang pasti (definite stop work
factor)
b. Faktor kerja pengarahan (directional control work factor : Steer)
c. Faktor kerja kehati–hatian (care work factor : precaution)
d. Faktor kerja perubahan arah gerak (change of direction work factor)
Keempat variabel beserta variabel berat atau tahanandan jarak disebut
faktor–faktor kerja. Di dalam kerja ada dua gaya yang harus diperhatikan
benar–benar yaitu berat benda kerja yang harus dipindahkan dan tahanan
yang harus diatasi. Kedua variabel ini merupakan faktor kerja yang harus
dipertimbangkan pula dalam menetapkan waktu berdasarkan metode work
factor system. Variabel tahanan misalnya pada pekerja mendorong sebuah
benda kerja, menekan pegas, dan lain – lain. Berat dan tahanan akan sangat
tergantung pada penggunaan anggota tubuh, jenis sex dari operator, dan lain
– lain.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

158
b. Basic Motion
Basic motion dikembangkan dari tahun 1949–1953 oleh Gerald B. Bailey
dan Ralph Presgrave. Data pada basic motion ini sebenarnya adalah revisi
dari MTM dan ada penambahan beberapa pola dari predetermined system.
Ini bertujuan agar lebih mudah untuk diaplikasikan dan perbedaan
penghitungan waktu baku yang relatif kecil selisihnya dan lebih
memungkinkan pendekatannya.
c. Micromotion Time Measurement
Dalam menganalisa gerakan kerja sering kali dijumpai kesulitan–kesulitan
dalam menentukan batas–batas suatu elemen Therblig dengan elemen
Therblig yang lainnya karena waktu kerja yang terlalu singkat. Untuk
memudahkannya dilakukan perekaman atas gerakan–gerakan kerja dengan
menggunakan kamera film (video recorder). Hasil perekaman dapat diputar
ulang kalau perlu dengan kecepatan lambat (slow motion) sehingga analisa
gerakan kerja dapat dilakukan dengan lebih teliti. Aktivitas
micromotionstudy mengharuskan untuk merekam setiap gerakan kerja yang
ada secara detail dan memberi kemungkinan–kemungkinan analisa gerakan
kerja secara detail dan secara lebih baik.

Prinsip–prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak


tempat kerja yaitu :
1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil dari
tempat tertentu dan tetap.
2. Bahan dan peralatan diletakkan pada tempat yang mudah, cepat dan enak
untuk dicapai atau dijangkau.
3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan prinsip
gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan diproses selalu
siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini menghemat tenaga dan
biaya.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

159
4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan mekanisme
yang baik.
5. Bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakan dilakukan dengan urutan terbaik.
6. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif
berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang
menyenangkan.
Prinsip–prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan
peralatan yaitu :
1. Tangan sebaiknya dapat dibedakan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari
perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat
ditingkatkan.
2. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
3. Peralatan sebaiknya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemegangan dan penyimpanannya.
4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri – sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan
kekuatan masing–masing jari.
5. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur
sedemikian sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan
dengan tenaga yang minimum.
2.4 Tabel Work Factor Motion (Waktu dalam Satu Per Seribu Menit)
Tabel 2.2 Work Factor Motion

Distance Basi Work Factor Distanc Basi Work Factor


Moved c 1 2 3 4 e Moved c 1 2 3 4

(A) Arm-Measured at Knuckles (L) Leg-Measured al Ankle


1” 18 26 34 40 46 1” 21 30 39 46 53

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

160
2” 20 29 37 44 50 2” 23 33 42 51 58

3” 22 32 41 50 57 3” 26 37 48 57 65

4” 26 38 48 58 66 4” 30 43 55 66 76

5” 29 43 55 65 75 5” 34 49 63 75 86

6” 32 47 60 72 83 6” 37 54 69 83 95
Distance Work factor Distanc Work factor
Moved 1 2 3 4 e Moved 1 2 3 4
Basi Basi
c c
Tabel 2.3 Work Factor Motion(Lanjutan)
(A) Arm-Measured at Knuckles (L) Leg-Measured al Ankle
7” 35 51 65 78 90 7” 40 59 75 90 103
8” 38 54 70 84 96 8” 43 63 80 96 110
9” 40 58 74 89 102 9” 46 66 85 102 117
10” 42 61 78 83 107 10” 48 70 89 107 123
11” 44 63 81 98 112 11” 50 72 94 112 129
12” 46 65 85 102 117 12” 52 75 97 117 134
13” 47 67 88 105 121 13” 54 77 101 121 139
14” 49 69 90 109 125 14” 56 80 103 125 144
15” 51 71 92 113 129 15” 58 82 106 130 149
16” 52 73 94 115 133 16” 60 84 108 133 153
17” 54 75 96 118 137 17” 62 86 11 135 158
18” 55 76 98 120 140 18” 63 88 113 137 161
19” 56 78 100 122 142 19” 65 90 115 140 164
20” 58 80 102 124 144 20” 67 92 117 142 166
22” 61 83 106 128 148 22” 70 96 121 147 171
24” 63 86 109 131 152 24” 73 99 126 151 175
26” 68 90 113 135 156 26” 75 103 130 155 179
28” 70 93 116 139 158 28” 78 107 134 159 183

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

161
30” 76 96 119 142 163 30” 81 110 137 163 187
35” 81 103 128 151 171 35” 87 118 147 173 197
40” 109 125 159 179 40” 93 126 155 182 206
Weight 2 7 13 20 Up Weight 8 42 Up - -
Male Male
in Lbs. 1 1 1 20 Up in Lbs. 4 41 Up - -
3 6
2 2
Fem. Fem.

Tabel 2.4Work Factor Motion (Lanjutan)

(F, H) Finger-Hand-Measured at
(T) Trunk-Measured at Shoulder
Finger Tip
1” 26 38 49 58 67 1” 16 23 29 35 40
2” 29 42 53 64 73 2” 17 25 32 38 44
3” 32 47 60 72 82 3” 19 28 36 43 49
4” 38 55 70 84 96 4” 23 33 42 50 58
5” 43 62 79 95 109 Weight 2 1 4 Up -
2
6” 47 68 87 105 120 Male 3 2
7” 51 74 95 114 130 in Lbs. 1 1 4 Up -
2
8” 54 79 10 121 139 Fem. 3 2
9” 58 84 1 128 147
10” 61 88 10 135 155 1
1
11” 63 91 7 141 162 4
(FT) Foot-Measured at Toe
12” 66 94 11 147 169
1” 20 29 37 44 40
13” 68 97 3 153 175
2” 22 32 40 48 44
14” 71 100 11 158 182
3” 24 35 45 55 49
15” 73 103 8 163 188
4” 29 41 53 64 58
16” 75 105 12 167 193 Weight 5 22 Up - -
17” 78 108 3 170 199 Male
18” 80 111 12 173 203 in Lbs. 1 11 Up - -
19” 82 113 7 176 206 2
Fem. 2
20” 84 116 13 179 209 (FS) Forearm Swivel-Measured at

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

162
Knuckles
0
45 17 22 28 32 37
90 0 23 30 37 43 49
1300 28 36 44 52 58
1800 31 40 49 57 65
7

0
13
3
13
6
13
9
Weight Weight 3 13 Up - -
Male Male
in Lbs. in Lbs. 1 1 Up - -
1 6
Fem. Fem. 2 2

2.5 Analisis Regresi


Analisis regresi dipergunakan untuk menggambarkan garis yang
menunjukan arah hubungan antar variabel, serta dipergunakan untuk melakukan
prediksi. Analisa ini dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel
atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum
diketahui dengan sempurna (Gujarati, 2009). Regresi yang terdiri dari satu
variabel bebas (predictor) dan satu variabel terikat (response/ criterion) disebut
regresi linier sederhana (bivariate regression), sedangkan regresi yang variabel
bebasnya lebih dari satu disebut regresi berganda (multiple regression atau
multivariate regression). Adapun bentuk persamaan umumnya adalah:

Y = α + b x……………………………………(2.1)

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

163
( ∑ y ) ( ∑ x 2 ) −( ∑ x ) (∑ xy )
α= …………………………….(2.2)
n ( ∑ x 2 )−(∑ x)2

n ( ∑ xy )−( ∑ x ) (∑ y)
b= …………………………...….(2.3)
n ( ∑ x2 ) −(∑ x )2
Dimana:
Y = variabel dependen
α = konstanta
b = koefisien
x = variabel independen

Tanda positif pada nilai b atau koefisien regresi menunjukkan bahwa antara
variabel bebas dengan variabel terikat berjalan satu arah, di mana setiap
penurunan atau peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan peningkatan atau
penurunan variabel terikatnya. Sementara tanda negatif pada nilai b menunjukkan
bahwa antara variabel bebas dengan variabel terikat berjalan dua arah, di mana
setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel
terikatnya, dan sebaliknya.

2.6 Gerakan Produktif dan Non Produktif


Pada metode Work Factor System (WFS) yang merupakan gerakan –
gerakan produktif yaitu memakai, memasang, membawa, memegang, memeriksa,
memutar, menjangkau, merakit, dan duduk. Gerakan produktif adalah gerakan
yang dibutuhkan seorang operator untuk menghasilkan suatu hasil produk yang
baik.
Sedangkan untuk gerakan – gerakan berjalan, melepas, meletakkan,
memindahkan, memposisikan, mencari, mendorong, menempatkan, mengangkat,
menjatuhkan menoleh, berdiri dan istirahat merupakan gerakan yang tidak

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

164
produktif karena pada saat bekerja operator menggunakan sikap kerja duduk dan
hal tersebut dapat memperlambat waktu proses kerja operator.
Begitu pula pada metode Method TimeMeasurement (MTM) juga terdapat
gerakan – gerakan yang produktif seperti memasang, memakai, memegang,
memutar, mengangkut, menggabung, fokus mata, mengontrol, menjangkau, dan
duduk. Gerakan – gerakan seperti fokus mata merupakan gerakan produktif
karena pada saat bekerja operator harus menggunakan fokus mata yang baik untuk
melakukan proses kerja dengan efektif dan efisien. Sedangkan untuk gerakan –
gerakan berjalan, melepaskan, menekan, mengarahkan, menoleh, berdiri, istirahat
(delay), dan gerakan menekan merupakan gerakan yang tidak produktif karena hal
itu tidak harus dilakukan pada saat operator bekerja (Sritomo, 1992).
Berikut rumus untuk menghitung proporsi waktu produktif dan non produktif
:
total waktu produktif
proporsi ( % ) waktu produktif = x 100 %......… (2.4)
total waktu keseluruhan

total waktu produktif


proporsi ( % ) waktu non produktif = x 100 %…….(2.5)
total waktu keseluruhan

2.7 Sistem Kerja


Dalam mengartikan tata kerja, prosedur dan sistem kerja akan dipisahkan
pengertian untuk masing–masing supaya jelas dalam memahaminya.
1. Tatakerja merupakan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan
berhasil guna atau bisa mencapai tingkat efisien yang maksimal, contohnya
sebagai berikut :
a. Stabilitas merupakan sistem, tata, dan prosedur kerja itu harus
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan
kerja.
b. Prosedur kerja merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui
suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

165
pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus
digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
2. Sistem kerja merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang
menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, contohnya sebagai berikut :
a. Stabilitas maksudnya bahwa sistem, tata, dan prosedur kerja itu harus
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan
kerja.
b. Fleksibilitas artinya bahwa dalam pelaksanaanya tidak kaku tetapi harus
luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian tugas.
Dasar dari metode sistem kerja antar lain :
1. Hubungan antara sistem kerja dan bidang sistem informasi konsep dari sistem
kerja yaitu kasus umum yang mencakup sistem informasi, projects, rantai
nilai, rantai supply dan kasus spesial lainnya.
2. Warisan dari komponen dan properti dari sistem kerja kasus spesial dari
sistem kerja, sistem informasi dan projects mungkin mewariskan elemen
sistem, properti, dan generalisasi dari sistem kerja secara umum.
3. Pemahaman tujuan dan kunci sukses dari sistem informasi sistem informasi
yang ada mendukung satu atau lebih dari sistem kerja yang mungkin tidak
sama sekali, sebagian, ataupun seluruhnya menggunakan sistem informasi.
4. Pengaplikasian prinsip umum mengenai sistem kerja kesatuan dari prinsip
umum yang berhubungan dengan sistem kerja merupakan dasar dari metode
sistem analisa dimana bisnis dan pekerja IT dapat menggunakan apapun yang
berguna bagi mereka.
5. Model siklus hidup sistem kerja sistem informasi dan sistem kerja aktifitas–
aktifitas dalam proses bisnis dibatasi menjadi enam tipe dari aktifitas yang
bersifat komputerisasi ataupun manual, antara lain :
a. Mendapatkan informasi
b. Menerima informasi

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

166
c. Mentransmisikan informasi
d. Memanipulasi informasi
e. Menyimpan informasi
f. Menampilkan informasi
(Wignjosoebroto, 1995).

2.8 Kerja Prosedur dan Sistem Kerja pada Suatu Instansi


Tata kerja, prosedur kerja dan sistem tata kerja harus disusun dengan
memperhatikan segi–segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya, dan waktu
yang tersedia serta segi luas, macam, dan sifat dari tugas atau pekerjaan.
1. Untuk mempersiapkan hal–hal itu dengan setepat–tepatnya maka haruslah
terlebih dahulu dipersiapkan adanya penjelasan tentang tujuan pokok
organisasi, skema, klasifikasi jabatan, analisa jabatan, unsur kegiatan
organisasi dan semacamnya.
2. Pilih salah satu pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
3. Selanjutnya harus dibuat dan dijelaskan daftar dari tiap–tiap detail pekerjaan
yang harus dilakukan berikut lamanya waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan bidang tugas yang termaksud.
4. Dalam penetapan tahap demi tahap dalam rangkaian pekerjaan, maka antara
tahap yang satu dengan tahap berikutnya harus betul–betul terdapat saling
hubungan yang sangat erat yang keseluruhannya menuju ke arah satu tujuan.
5. Dan tiap–tiap tahap itu harus betul–betul merupakan suatu kerja yang nyata
dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan
yang dimaksud.
Di samping itu harus ditetapkan pula skill atau kecakapan dan ketrampilan tenaga
kerja yang diperlukan untuk penyelesaian bidang tugas termaksud. Jadi
dimaksudkan untuk tidak memperpanjang prosedur kerja. Dengan kata lain
prosedur kerja disusun bukan berdasarkan jumlah (quantity) tenaga kerja yang

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

167
ada, melainkan berdasarakan skill (quality) tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
dapat menyelesaikan suatu bidang pekerjaan tertentu(Wignjosoebroto, 1995).

2.9 Pengukuran Waktu Metode Membagi Gerakan–Gerakan Kerja Atas


Elemen–Elemen Gerakan
Elemen gerakan terbagi menjadi sepuluh elemen gerakan kerja yaitu:
1. Menjangkau (reach), untuk memindahkan tangan atau jari ke tempat tujuan
tertentu.
2. Mengangkut (move), untuk membawa suatu objek dari satu lokasi ke lokasi
tujuan tertentu.
3. Memutar (turn), gerkan yang dilakukan untuk memutar tangan baik dalam
keadaan kosong atau membawa beban.
4. Menekan (apply pressure), nilai waktu gerakan dasar menekan.
5. Memegang (grasp), elemen gerakan dasar yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk menguasai/mengontrol sebuah atau beberapa objek baik dengan
jari–jari maupun tangan untuk memungkinkan melaksanakan gerakan dasar
berikutnya.
6. Mengarahkan (position), elemen gerakan dasar yang dilaksanakan untuuk
menggabungkan, mengarahkan atau memasangkan satu objek dengan objek
lain.
7. Melepas (release), elemen gerakan dasar untuk membebaskan kontrol atau
suatu objek oleh jari atau tangan.
8. Melepas rakit (disassemble ataudisengange), untuk memisahkan kontak
antara satu objek dengan objek lainnya.
9. Gerakan mata (eye times), untuk menggerakkan dan memfokuskan mata
bukanlah merupakan faktor–faktor yang menghambat sehingga
konsekuensinya hal ini tidak akan mempengaruhi waktu untuk melaksanakan
operasi kerja itu sendiri.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

168
10. Gerakan anggota badan, kaki dan telapak kaki (body, leg, foot) di dalam
operasi–operasi kerja industri, seringkali dijumpai bahwa gerakan kerja harus
dilakukan oleh lebih dari satu anggota tubuh pada saat yang sama(Sritomo,
1992).

2.10 Data Waktu Baku


Waktu baku adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang dilakukan secara wajar oleh pekerja dalam keadaan normal.
Perhitungan waktu baku membutuhkan faktor penyesuaian dan kelonggaran
karena hal tersebut memiliki pengaruh bagi kecepatan pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Faktor tersebut menurut westinghouse’s system
meliputi penyesuaian keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi.
Sedangkan faktor kelonggaran adalah faktor yang menyebabkan pekerja
melakukan gerakan – gerakan yang tidak termasuk dalam dalam penyelesaian
pekerjaan karena dilakukan di antara kegiatan penyelesaian kerja. Hal tersebut
meliputi kelelahan mata, pemenuhan kebutuhan pribadi misalnya untuk ke toilet
atau minum, sikap kerja dan gerakan–gerakan tubuh untuk mengurangi kelelahan.
Pengambilan penilaian merupakan penilaian secara subyektif namun
disesuaikan dengan kondisi yang sesungguhnya. Misalnya untuk keterampilan
(skill) pekerja yang mendapatkan nilai good di mana dalam tabel memiliki nilai
sejumlah +0,06. Penilaian tersebut menandakan bahwa keterampilan bekerja yang
diamati memiliki kualifikasi yaitu (Sutalaksana, 1979) :
1. Kualitas yang baik
2. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja pada umumnya.
3. Kebanyakan pekerja pada umumnya.
4. Dapat memberi petunjuk– petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya
lebih rendah.
5. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap.
6. Tidak ada keraguan dalam melakukan tindakan.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

169
7. Bekerjanya terlihat stabil.
8. Gerakan–gerakannya terkoordinasi dengan baik.
9. Gerakannya terlihat sangat cepat.
Sedangkan dalam penilaian untuk usahanya (effort), pekerja yang diamati
mendapat nilai good senilai +0,05 karena memiliki kualifikasi yaitu (Sutalaksana,
1979):
1. Bekerja berirama
2. Saat–saat menganggur sangat sedikit, bahkan terkadang tidak ada.
3. Penuh perhatian terhadap pekerjaannya
4. Senang dengan pekerjaannya.
5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari
6. Menerima saran dan petunjuk untuk perbaikan kerjanya dengan senang.
7. Dapat memberi saran perbaikan kerja untuk pekerja lainnya.
8. Tempat kerjanya diatur dengan baik dan rapi.
9. Menggunakan alat bekerja yang tepat dengan baik.
10. Memelihara dengan baik kondisi peralatan kerjanya.
Selanjutnya adalah pada kondisi kerja (condition) pada cara westinghouse’s
system adalah kondisi fisik lingkungan tempat bekerjanya pekerja yaitu
pencahayaan ruang, temperatur dan kebisingan ruangan. Pada operasi
penimbangan kedelai, ruangan yang digunakan sangat sempit menjadi satu dengan
tempat peyimpanan kedelai. Hal tersebut dimaksudkan oleh pemilik perusahaan
agar pekerja lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya karena dekat dengan bahan
baku. Namun kondisi ini menyebabkan ruangan menjadi kotor dan berdebu.
Selain itu untuk pencahayaannya tidak terlalu mendapat cukup sinar
matahari sehingga ruangan menjadi gelap dan juga pengap karena kurangnya
ventilasi udara. Sehingga melihat keadaan demikian penilaian terhadap kondisi
(condition) adalah 0,00 atau average. Kemudian untuk faktor yang terakhir adalah
konsistensi (consistency) pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Konsistensi

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

170
adalah keteraturan waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
Dalam keteraturan waktu tersebut terlihat apakah pekerja mampu menjaga
kestabilan waktu yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
pekerja di stasiun penimbangan kedelai yang diamati mendapatkan nilai
konsistensi yaitu good atau sebesar +0,01. Nilai tersebut didapatkan pekerja
tersebut karena pekerja mampu menunjukkan kestabilan kebutuhan waktu yang
diperlukannya dalam melakukan pekerjaannya dibandingkan dengan rekan
kerjanya yang lain.

2.11 Performance Rating


Performance Rating adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja
operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan usaha, tempo
maupun performance kerja semuanya menunjukkan kecepatan gerakan operator
pada saat bekerja. Di dalam praktek pengukuran kerja, maka metode penerapan
rating performance kerja operator didasarkan pada satu faktor tunggal yaitu
operator speed, space, atau tempo. Sistem ini dikenal sebagai performance rating
atau speed rating.
Rating factor pada umumnya dinyatakan dalam prosentase (%) atau angka
desimal, dimana performance kerja normal akan sama dengan 100% atau 1,00
(Sritomo, 1992). Penetapan besar kecilnya angka akan dilakukan oleh time study
analyst,sehingga dibutuhkan pengalaman yang cukup dalam mengevaluasi
ataupun menilai performance kerja yang ditunjukkan oleh operator. Rating factor
pada dasarnya digunakan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari
pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan kerja operator yang berubah –
ubah. Westinghause mengerahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap
menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu :
a. Keterampilan(skill) adalah kemampuan mengikuti cara kerja yangditetapkan.

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

171
b. Usaha (effort) adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan operator
ketika melakukan pekerjaannya.
c. Kondisi kerja (condition) adalah kondisi fisik lingkungan seperti keadaan
pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan.
d. Konsistensi (consistency) adalah waktu penyelesaian yang selalu tetap dari
saat ke saat.

Tabel 2.5 Tabel Performance Rating Sistem Westinghouse untuk skill dan effort

SKILL EFFORT
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill

+0.13 A2 +0.12 A2

+0.11 B1 Excellent +0.1 B1 Excellent

+0.08 B2 +0.08 B2

+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good

+0.03 C2 +0.02 C2

0.00 D Average 0.00 D Average

‐0.05 E1 Fair ‐0.04 E1 Fair

‐0.10 E2 ‐0.08 E2

‐0.16 F1 Poor ‐0.12 F1 Poor

‐0.22 F2 ‐0.17 F2

Tabel 2.6 Tabel Performance Rating Sistem Westinghouse untuk Condition dan
Consistency

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

172
CONDITION CONSISTENCY

+ 0.06 A Ideal + 0.04 A Ideal

+ 0.04 B Excellent + 0.03 B Excellent

+ 0.02 C Good + 0.01 C Good

0.00 D Average 0.00 D Average

‐ 0.03 E Fair ‐ 0.02 E Fair

‐ 0.07 F Poor ‐ 0.04 F Poor

2.12 Waktu Normal


Waktu normal adalah waktu penyelesaian oleh perkerja dalam kondisi
wajar dalam kemampuan rata – rata (Sutalaksana, 2006). Berikut adalah rumus
untuk menghitung waktu normal.

total waktu x waktu produktif x performance rating


WN = …………….(2.6)
total produk

Dimana:

WN = Waktu normal

Manfaat pengukuran waktu normal:


a. Untuk membandingkan efisiensi alternatif metode
b. Menentukan keseimbangan antar pekerja
c. Menentukan kebutuhan mesin/tenaga kerja
d. Menentukan insentif

2.13 Waktu standar


Waktu standar dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seseorang
pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

173
diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan
(Sutalaksana, 2006). Rumus umum perhitungan waktu standar adalah sebagai
berikut :
100 %
Waktu standar=waktu normal X …………..(2.7)
100 %−% Allowance

Fungsi dari waktu baku adalah


a. Digunakan untuk menghilangkan pemborosan sekaligus meningkatkan
produktivitas kerja.
b. Digunakan sebagai dasar penentuan upah dan jumlah buruh yang diperlukan
dalam pengerjakan.
c. Digunakan sebagai dasar penentuan jumlah bahan baku atau material yang
dibeli.
d. Digunakan sebagai dasar penjadwalan produksi.
e. Digunakan sebagai parameter mengenai baik buruknya kualitas operasi atau
pelayanan.

2.14 Output standard


Output standard adalah unit produk yang dapat diproduksi tiap satuan
waktu berdasarkan waktu standar yang telah ditetapkan (Sutalaksana, 2006).
Output standard dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
1
Output standard= …………………….(2.8)
waktu standar

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

174
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart Metode Penelitian

Mulai

Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum


Tahap
Identifikasi
Studi Literatur
Masalah

Tahap Pengumpulan Data:


Analisa Gerakan Dengan
Pengumpulan
Tabel Therblig
Data

Pengolahan Data :
Tahap 1. Analisa Regresi Terhadap Elemen Kerja
Pengolahan Pembuatan Gantungan Kunci
Data 2. Perhitungan proporsi waktu produktif dan
non produktif
3. Perhitungan Waktu Standar dan Output
Standar

Tahap Analisa Analisa dan Pembahasan

Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran Hasil Praktikum
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian


3.2 Tahap–Tahap Metode Praktikum

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

175
3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi masalah yang ada untuk memperoleh gambaran awal
dalam menyelesaikan tujuan praktikum yaitu untuk menentukan total waktu
standar dengan menggunakan metode standar data, membuat persamaan regresi,
dan menentukan output standar dari operasi kerja.

3.2.2 Studi Literatur


Mempelajari berbagai macam literature tentang Perhitungan Waktu Standar
Secara Tidak Langsung (indirect measurement) baik dari handout Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi maupun melalui media internet terkait dengan materi
tersebut.

3.2.3 Pengumpulan Data


Setelah melakukan studi literatur, kegiatan praktikum dilakukan untuk
mempraktikan dan menerapkan teori-teori yang ada dalam literatur yang telah
dipelajari sebelumnya. Dalam kegiatan praktikum ini, seluruh kelompok
menganalisa kembali faktor-faktor gerakan yang telah dilakukan dalam operasi
kerja pembuatan gantungan kunci, lalu kemudian mengambil data waktu
standarnya dari buku literatur berdasarkan faktor gerakan yang berpengaruh.

3.2.4 Pengolahan Data


Mengolah data yang diperoleh untuk menentukan total waktu standar
dengan menggunakan metode standar data, membuat persamaan regresi, dan
menentukan output standar dari operasi kerja dengan menggunakan teori–teori
dan perhitungan yang sudah dipelajari literature tentang Perhitungan Waktu
Standar Secara Tidak Langsung (indirect measurement).

3.2.5 Analisa dan Pembahasan

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

176
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dilakukan
analisa terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau belum. Jika
sudah sesuai, lalu intepretasikan hasil menjadi bahasa yang lebih komunikatif
sehingga lebih mudah dipahami.

3.2.6 Kesimpulan dan Saran


Setelah melakukan analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan maka
kita dapat menarik kesimpulan dan saran dari hasil praktikum

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

177
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
.1 Pengumpulan Data
Data yang terkumpul pada saat praktikum berupa data waktu gerakan yang
diperoleh dari pengerjaan dalam pembuatan produk gantungan kunci yang terbuat
dari kain flanel bentuk donat. Dalam pembuatan terdapat 4 proses yaitu
pengukuran, pemotongan, penjahitan, dan Finishing. Data diperoleh sebagai
berikut.
Tabel 4.1 Data Pengukuran Kain Flannel ke 1

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pengukuran ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0,0072
2 Memegang kain flanel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0,0083
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0,0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0,0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0,0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0,0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0,0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0,0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0,0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0,0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0,0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0,0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0,0033
Tabel 4.1Data Pengukuran Kain Flannel Ke 1(Lanjutan)
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0,0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0,0075

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

178
Total 0,0769

Tabel 4.2 Data Pengukuran Kain Flannel ke 2

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pengukuran ke 2 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0,0072
2 Memegang kain flanel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0,0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0,0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0,0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0,0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0,0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0,0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0,0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0,0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0,0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0,0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0,0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0,0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0,0074
Total 0,0769

Tabel 4.3 Data Pengukuran Kain Flannel ke 3

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

179
Pengukuran ke 3 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0,0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0,0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0,0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0,0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0,0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0,0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0,0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0,0088
12 Mengarahkan pensil kekain flannel F1SD 0,0029
13 Menahan penggaris pada kain flannel F1WD 0,0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0,0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0,0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0,0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0,0074
Total 0,0769

Tabel 4.4 Data Pengukuran Kain Flannel ke 4

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pengukuran ke 4 Gerakan ( menit )

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

180
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0,0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0,0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0,0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0,0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0,0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0,0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0,0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0,0088
12 Mengarahkan pensil kekain flannel F1SD 0,0029
13 Menahan penggaris pada kain flannel F1WD 0,0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0,0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0,0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0,0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0,0074
Total 0,0769

Tabel 4.5 Data Pengukuran Kain Flannel ke 5

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pengukuran ke 4 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0,0072

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

181
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0,0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0,0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0,0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0,0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0,0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0,0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0,0088
12 Mengarahkan pensil kekain flannel F1SD 0,0029
13 Menahan penggaris pada kain flannel F1WD 0,0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0,0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0,0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0,0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0,0074
Total 0,0769

Tabel 4.6 Data Pemotongan Kain Flannel ke 1

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pemotongan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0,0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

182
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0,0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0,0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0,0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0,0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0,0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0,006
Total 0,0583

Tabel 4.7 Data Pemotongan Kain Flannel ke 2

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pemotongan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0,0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

183
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0,0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0,0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0,0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0,0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0,0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0,006
Total 0,0583

Tabel 4.8 Data Pemotongan Kain Flannel ke 3

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pemotongan ke 3 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0,0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0,0088

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

184
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0,0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0,0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0,0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0,0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0,006
Total 0,0583

Tabel 4.9 Data Pemotongan Kain Flannel ke 4

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pemotongan ke 4 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0,0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

185
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0,0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0,0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0,0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0,0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0,006
Total 0,0583

Tabel 4.10 Data Pemotongan Kain Flannel ke 5

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Pemotongan ke 4 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0,0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0,0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0,0069

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

186
6 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0,0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0,0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0,0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0,006
Total 0,0583

Tabel 4.11 Data Penjahitan Kain Flannel ke 1

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Penjahitan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0,0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0,0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0,0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0,0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

187
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0,0058
8 Memegang benang 0,5FI 0,0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0,0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0,0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0,0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flanel F1SD 0,0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0,0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0,0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0,0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flanel F1PD 0,0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0,0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
Tabel 4.11Data Penjahitan Kain Flannel Ke 1(Lanjutan)
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0,007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0,0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0,0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0,007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0,006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0,0055
Total 0,1062

Tabel 4.12 Data Penjahitan Kain Flannel ke 2

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

188
Penjahitan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0,0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0,0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0,0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0,0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0,0058
8 Memegang benang 0,5FI 0,0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0,0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0,0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0,0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0,0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
Tabel 4.12 Data Penjahitan Kain Flannel Ke 2(Lanjutan)
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0,0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0,0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0,0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0,0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0,0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0,007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0,0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0,0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0,007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0,006

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

189
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0,0055
Total 0,1062

Tabel 4.13 Data Penjahitan Kain Flannel ke 3

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Penjahitan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0,0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0,0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0,0058
Tabel 4.13Data Penjahitan Kain Flannel Ke 3(Lanjutan)
6 Memegang jarum 0,5FI 0,0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0,0058
8 Memegang benang 0,5FI 0,0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0,0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0,0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0,0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0,0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0,0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0,0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0,0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0,0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0,0078

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

190
21 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0,007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0,0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0,0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0,007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0,006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0,0055
Total 0,1062

Tabel 4.14 Data Penjahitan Kain Flannel ke 4

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Penjahitan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0,0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0,0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0,0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0,0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0,0058
8 Memegang benang 0,5FI 0,0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0,0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0,0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0,0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

191
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0,0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0,0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0,0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0,0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0,0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0,0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
Tabel 4.14Data Penjahitan Kain Flannel Ke 4(Lanjutan)
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0,007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0,0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0,0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0,007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0,006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0,0055
Total 0,1062

Tabel 4.15 Data Penjahitan Kain Flannel ke 5

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Penjahitan ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0,0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0,0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0,0058

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

192
6 Memegang jarum 0,5FI 0,0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0,0058
8 Memegang benang 0,5FI 0,0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0,0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0,0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0,0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0,0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0,0029
Tabel 4.15Data Penjahitan Kain Flannel Ke
14 Menjahit kain flanel dengan jarum
5(Lanjutan) F1PD 0,0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0,0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0,0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0,0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0,0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0,0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0,0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0,0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0,007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0,0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0,0029

25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0,007


26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0,006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0,0055
Total 0,1062

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

193
Tabel 4.16 Data Finishing ke 1

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Finishing ke 1 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh 5" A5D 0,0043
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0,0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0,0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0,0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0,0037
8 Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0,0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0,0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0,0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0,0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0,0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0,0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0,0038

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

194
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0,0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0,0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0,0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0,0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0,0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0,0041
Total 0,0642
Tabel 4.17 Data Finishing ke 2

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Finishing ke 2 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh 5" A5D 0,0043
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0,0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0,0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0,0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0,0037
8 Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memasang gantungan kunci pada kain flannel F1PD 0,0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0,0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0,0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0,0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0,0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0,0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0,0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0,0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0,0037

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

195
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flannel F1SD 0,0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flannel F1PD 0,0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0,0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0,0041
Total 0,0642
Tabel 4.18 Data Finishing ke 3

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Finishing ke 3 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh 5" A5D 0,0043
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0,0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0,0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0,0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0,0037
8 Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memasang gantungan kunci pada kain flannel F1PD 0,0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0,0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0,0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0,0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0,0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0,0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0,0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0,0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0,0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flannel F1SD 0,0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flannel F1PD 0,0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

196
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0,0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0,0041
Total 0,0642
Tabel 4.19 Data Finishing ke 4

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Finishing ke 4 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh 5" A5D 0,0043
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0,0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0,0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0,0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0,0037
8 Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memasang gantungan kunci pada kain flannel F1PD 0,0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0,0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0,0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0,0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0,0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0,0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0,0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0,0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0,0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flannel F1SD 0,0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flannel F1PD 0,0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0,0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0,0041

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

197
Total 0,0642
Tabel 4.20 Data Finishing ke 5

No. Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu


Elemen
Finishing ke 5 Gerakan ( menit )
1 Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh 5" A5D 0,0043
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0,0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0,0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0,0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0,0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0,0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0,0037
8 Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain flanel F1SD 0,0029
9 Memasang gantungan kunci pada kain flannel F1PD 0,0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0,0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0,0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0,0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0,0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0,0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0,0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0,0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0,0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flannel F1SD 0,0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flannel F1PD 0,0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0,0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0,0041
Total 0,0642

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

198
.2 Pengolahan Data
.2.1 Analisa Gerakan
1. Perhitungan pada Pengukuran Kain Flannel Ke 1
Tabel 4.21 Analisa Gerakan Pengukuran Kain Flannel Ke 1

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0.0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0.0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0.0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0.0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0.003
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0.0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0.0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0.0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0.0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0.0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0.0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0.0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0.0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0.0075
Total 0.0661 0.0112
2. Perhitungan pada Pengukuran Kain Flannel Ke 2
Tabel 4.22 Pengukuran Kain Flannel Ke 2

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

199
Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0.0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0.0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0.0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0.0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0.0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0.0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0.0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0.0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0.0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0.0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0.0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0.0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0.0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0.0074
Total 0.0661 0.0112

. Perhitungan pada Pengukuran Kain Flannel Ke 3


Tabel 4.23 Pengukuran Kain Flannel Ke 3

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

200
Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0.0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0.0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0.0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0.0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0.0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0.0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0.0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0.0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0.0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0.0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0.0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0.0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0.0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0.0074
Total 0.0661 0.0112

. Perhitungan pada Pengukuran Kain Flannel Ke 4


Tabel 4.24 Pengukuran Kain Flannel Ke 4

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

201
Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0.0072
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0.0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0.0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0.0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0.0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0.0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0.0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0.0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0.0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0.0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0.0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0.0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0.0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0.0074
Total 0.0661 0.0112

. Perhitungan pada Pengukuran Kain Flannel Ke 5


Tabel 4.25 Pengukuran Kain Flannel Ke 5

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 15" A15D 0.0072

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

202
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 13" A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau penggaris sejauh 13" A12D 0.0067
6 Memegang penggaris 0,5FI 0.0008
7 Membawa penggaris kekain flanel 11” A10WD 0.0078
8 Mengarahkan penggaris kekain flanel F1SD 0.0030
9 Menjangkau pensil sejauh 15" A15D 0.0071
10 Memegang pensil 0,5FI 0.0008
11 Membawa pensil kekain flanel 13” A13WD 0.0088
12 Mengarahkan pensil kekain flanel F1SD 0.0029
13 Menahan penggaris pada kain flanel F1WD 0.0029
14 Mengukur dengan penggaris dan pensil F1D 0.0023
15 Meletakkan pensil sejauh 3" A3D 0.0033
16 Meletakkan penggaris sejauh 4" A4D 0.0038
17 Meletakkan kain flanel sejauh 9" A9WD 0.0074
Total 0.0661 0.0112

. Perhitungan pada Pemotongan Kain Flannel Ke 1


Tabel 4.26 Analisa Gerakan Pemotongan Kain Flannel Ke 1

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0.0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

203
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0.0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0.0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0.0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0.0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0.0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0.006
Total 0.0509 0.0074

. Perhitungan pada Pemotongan Kain Flannel Ke 2


Tabel 4.27 Pemotongan Kain Flannel Ke 2

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0.0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0.0088

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

204
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0.0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0.0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0.0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0.0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0.0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0.006
Total 0.0509 0.0074

. Perhitungan pada Pemotongan Kain Flannel Ke 3


Tabel 4.28 Pemotongan Kain Flannel Ke 3

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0.0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

205
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0.0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0.0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0.0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0.0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0.0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0.006
Total 0.0509 0.0074

. Perhitungan pada Pemotongan Kain Flannel Ke 4


Tabel 4.29 Pemotongan Kain Flannel Ke 4

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0.0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0.0069

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

206
6 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0.0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0.0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0.0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0.0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0.006
Total 0.0509 0.0074

0. Perhitungan pada Pemotongan Kain Flannel Ke 5


Tabel 4.30 Pemotongan Kain Flannel Ke 5

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 9" A15D 0.0071
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel ke area kerja 7” A13WD 0.0088
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau gunting sejauh 14" A14D 0.0069
6 Memegang gunting 0,5FI 0.0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

207
7 Membawa gunting kekain flanel sejauh 12" A12WD 0.0085
8 Mengarahkan gunting pada kain flannel F1SD 0.0029
9 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
10 Memotong kain flanel dengan gunting F1PD 0.0029
11 Meletakkan gunting sejauh 10" A10WD 0.0078
12 Meletakkan kain flanel sejauh 6" A6WD 0.006
Total 0.0509 0.0074

. Perhitungan pada Penjahitan Kain Flannel Ke 1


Tabel 4.31 Analisa Gerakan Penjahitan Kain Flannel Ke 1

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0.0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0.0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0.0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0.0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0.0058

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

208
8 Memegang benang 0,5FI 0.0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0.0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0.0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0.0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0.0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0.0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0.0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0.0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0.0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0.0078
Tabel 4.31 Penjahitan Kain Flannel Ke 1 ((Lanjutan)
21 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0.007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0.0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0.0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0.007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0.006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0.0055
Total 0.0906 0.0156

. Perhitungan pada Penjahitan Kain Flannel Ke 2


Tabel 4.32 Penjahitan Kain Flannel Ke 2

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

209
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0.0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0.0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0.0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0.0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0.0058
8 Memegang benang 0,5FI 0.0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0.0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0.0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0.0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0.0029
Tabel 4.32 Penjahitan Kain Flannel Ke 2 ((Lanjutan)
13 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0.0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0.0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0.0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0.0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0.0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0.007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0.0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0.0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0.007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0.006

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

210
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0.0055
Total 0.0906 0.0156

. Perhitungan pada Penjahitan Kain Flannel Ke 3


Tabel 4.33 Penjahitan Kain Flannel Ke 3

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0.0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0.0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
Tabel 4.33 Penjahitan Kain Flannel Ke 3 ((Lanjutan)
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0.0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0.0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0.0058
8 Memegang benang 0,5FI 0.0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0.0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0.0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0.0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0.0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0.0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0.0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0.0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0.0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

211
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0.0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0.007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0.0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0.0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0.007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0.006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0.0055
Total 0.0906 0.0156

. Perhitungan pada Penjahitan Kain Flannel Ke 4


Tabel 4.34 Penjahitan Kain Flannel Ke 4

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0.0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0.0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0.0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0.0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0.0058
8 Memegang benang 0,5FI 0.0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0.0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0.0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0.0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

212
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0.0029
13 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0.0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0.0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0.0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0.0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0.0078
Tabel 4.34 Penjahitan Kain Flannel Ke 4 ((Lanjutan)
21 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0.007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0.0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0.0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0.007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0.006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0.0055
Total 0.0906 0.0156

. Perhitungan pada Penjahitan Kain Flannel Ke 5


Tabel 4.35 Penjahitan Kain Flannel Ke 5

Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja Analisa Gerakan
Produktif Non Produktif
1 Menjangkau kain flanel sejauh 6" A6D 0.0047
2 Memegang kain flannel 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel sejauh 4" A4WD 0.0048
4 Mengarahkan kain flanel ke area kerja F1SD 0.0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

213
5 Menjangkau jarum sejauh 9" A9D 0.0058
6 Memegang jarum 0,5FI 0.0008
7 Menjangkau benang sejauh 9" A9D 0.0058
8 Memegang benang 0,5FI 0.0008
9 Membawa Jarum dan Benang Ke Area Kerja 7" A7WD 0.0065
10 Mengarahkan Jarum dan Benang ke Area Kerja F1SD 0.0029
11 Memasukkan benang pada jarum F1PD 0.0029
12 Mengarahkan jarum pada kain flannel F1SD 0.0029
Tabel 4.35 Penjahitan Kain Flannel Ke 5 ((Lanjutan)
13 Memegangi kain flannel F1WD 0.0029
14 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
15 Menjangkau dakron sejauh 9" A9D 0.0058
16 Memegang dakron 0,5FI 0.0008
17 Membawa dakron ke area kerja 7" A7WD 0.0065
18 Memasukkan dakron dalam kain flannel F1PD 0.0029
19 Menjahit kain flanel dengan jarum F1PD 0.0029
20 Menjangkau gunting sejauh 10" A10D 0.0078
21 Memegang gunting 0,5FI 0.0008
22 Membawa gunting ke area kerja 8" A8WD 0.007
23 Mengarahkan gunting pada benang F1SD 0.0029
24 Memotong benang dengan gunting F1PD 0.0029
25 Meletakkan gunting sejauh 8" A8WD 0.007
26 Meletakkan jarum sejauh 6" A6WD 0.006
27 Meletakkan kain flanel sejauh 5" A5WD 0.0055
Total 0.0906 0.0156

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

214
. Perhitungan pada Finishing Ke 1
Tabel 4.36 Analisa Gerakan Finishing Ke 1

Analisa Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja
Gerakan Produktif Non Produktif
Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh
1 A5D 0.0043
5"
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0.0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0.0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0.0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0.0037
Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain
8 F1SD 0.0029
flanel
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0.0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0.0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0.0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0.0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0.0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0.0029

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

215
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0.0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0.0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0.0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0.0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0.0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0.0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0.0041
Total 0.0552 0.0090

. Perhitungan pada Finishing Ke 2


Tabel 4.37 Finishing Ke 2

Analisa Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja
Gerakan Produktif Non Produktif
Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh
1 A5D 0.0043
5"
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0.0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0.0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0.0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0.0037
Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain
8 F1SD 0.0029
flanel
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0.0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0.0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0.0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0.0041

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

216
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0.0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0.0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0.0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0.0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0.0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0.0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0.0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0.0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0.0041
Total 0.0552 0.0090

. Perhitungan pada Finishing Ke 3


Tabel 4.38 Finishing Ke 3

Analisa Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja
Gerakan Produktif Non Produktif
Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh
1 A5D 0.0043
5"
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0.0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0.0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0.0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0.0037
Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain
8 F1SD 0.0029
flanel
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0.0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0.0043

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

217
11 Memegang Tang 0,5FI 0.0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0.0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0.0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0.0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0.0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0.0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0.0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0.0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0.0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0.0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0.0041
Total 0.0552 0.0090

. Perhitungan pada Finishing Ke 4


Tabel 4.39 Finishing Ke 4

Analisa Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja
Gerakan Produktif Non Produktif
Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh
1 A5D 0.0043
5"
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0.0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0.0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0.0008
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0.0037
Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain
8 F1SD 0.0029
flanel

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

218
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0.0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0.0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0.0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0.0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0.0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0.0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0.0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0.0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0.0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0.0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0.0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0.0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0.0041
Total 0.0552 0.0090

0. Perhitungan pada Finishing Ke 5


Tabel 4.40 Finishing Ke 5

Analisa Waktu
No Deskripsi Elemen Kerja
Gerakan Produktif Non Produktif
Menjangkau kain flanel yang sudah dijahit sejauh
1 A5D 0.0043
5"
2 Memegang kain flanel yang sudah dijahit 0,5FI 0.0008
3 Membawa kain flanel yang sudah dijahit sejauh 3" A3WD 0.0041
4 Mengarahkan ke area kerja F1SD 0.0029
5 Menjangkau ring gantungan kunci sejauh 4" A4D 0.0038
6 Memegang ring gantungan kunci 0,5FI 0.0008

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

219
7 Membawa ring gantungan kunci ke area kerja 2" A2WD 0.0037
Mengarahkan ring gantungan kunci pada kain
8 F1SD 0.0029
flanel
9 Memasang gantungan kunci pada kain flanel F1PD 0.0029
10 Menjangkau Tang sejauh 5" A5D 0.0043
11 Memegang Tang 0,5FI 0.0008
12 Membawa Tang ke area kerja 3" A3WD 0.0041
13 Mengarahkan tang pada ring gantungan kunci F1SD 0.0029
14 Mengaitkan Ring pada flanel dengan tang F1PD 0.0029
15 Menjangkau aksesoris sejauh 4" A4D 0.0038
16 Memegang aksesoris 0,5FI 0.0008
17 Membawa aksesoris pada kain flanel 2" A2WD 0.0037
18 Mengarahkan aksesoris pada kain flanel F1SD 0.0029
19 Menempelkan aksesoris pada kain flanel F1PD 0.0029
20 Meletakkan lem sejauh 4" A4WD 0.0048
21 Meletakkan kain flanel sejauh 3" A3WD 0.0041
Total 0.0552 0.0090

.2.2 Persamaan Regresi


Tabel 4.41 Persamaan Regresi

No Aktivitas Kerja X Y X2 Y2 XY
1 Pengukuran 1 0.3845 1 0.148 0.3845
2 Pemotongan 2 0.2915 4 0.085 0.583
3 Penjahitan 4 0.531 16 0.282 2.124
4 Finishing 2 0.321 4 0.103 0.642
Total 9 1.528 25 0.618 3.7335

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

220
(∑ Y ) (∑ X 2 )−(∑ X )( ∑ XY )
α= 2
n ( ∑ X 2 )−( ∑ X )

( 1, 528 ) ( 25 )−( 9 )( 3 , 733 )


¿
4 ( 25 )−( 9 )2
¿ 0 , 242

n ( ∑ XY )−( ∑ X )( ∑ Y )
β= 2
n ( ∑ X 2 ) −( ∑ X )

4 ( 3 , 733 )− ( 9 ) (1 , 528 )
¿
4 ( 25 )−( 9 )2
¿ 0 , 723

Jadi persamaan regresi linier yang didapatkan adalah sebagai berikut


Y=α+βX
Y = 0,242 + 0,723 X

Hipotesa
Model diatas menunjukkan korelasi positif (searah) antara variabel elemen
kerja dengan variabel waktu kerja. Hal itu ditunjukkan dengan koefisien β yang
bernilai positif. Dapat diartikan apabila besarnya elemen kerja ditingkatkan
sebesar 1 satuan maka akan berakibat pada meningkatnya pola variabel waktu
proses sebesar 0,723 menit sedangkan besarya konstanta sebesar 0,242 menit
menunjukkan besarnya variabel waktu proses kerja apabila variabel elemen kerja
bernilai 0 (tidak ada elemen kerja)

.2.3 Perhitungan Waktu Produktif dan Non-Produktif


Tabel 4.42 Waktu Produktif dan Non-Produktif

Waktu
No Aktifitas Kerja
Produktif Non Produktif

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

221
1 Pengukuran 0.3305 0.056
2 Pemotongan 0.2545 0.037
3 Penjahitan 0.453 0.078
4 Finishing 0.276 0.045
Jumlah 1.314 0.216

.2.4 Waktu Produktif dan Non-Produktif


Ʃ Waktu Produktif = 1,314
Ʃ Waktu Non-Produktif = 0,216
Ʃ Waktu Keseluruhan = 1,314 + 0,216 = 1,53

( Total Waktu Produktif )


a .) ( % ) Waktu Produktif = ×100 %
( Total Waktu Keseluruhan )
1,314
= ×100 %= 85,88%
1,53
( Total Waktu Non-Produktif )
b .) ( % ) Waktu Non-Produktif = ×100 %
( Total Waktu Keseluruhan )
0,216
= ×100 %= 14,11%
1,53
.2.4 Perhitungan Waktu Baku
1. Proses Pengukuran
a. Performance
1) Skill = Good = 0,03
2) Effort = Good = 0,05
3) Condition = Good = 0,02
4) Consistency = Good = 0,01 +
Total = 0,11

. Allowance

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

222
1) Personal Allowance = 3%
2) Fatigue Allowance = 5%
3) Delay Allowance = 0% +
Total = 8%

. Waktu Normal

Waktu Kerja ×( % ) Waktu Produktif × Rating Factor


WN =
Total Produk yang Dihasilkan
0,3845 × 0,8588 × 0,11
=
5
= 0,0072 menit

. Waktu Baku

100 %
WB = WN × (
100 %−Allowance )
100%
= 0,0072 × (
100 %−8 % )
= 0,0078 menit

2. Proses Pemotongan
. Performance
1) Skill = Good = 0,03
2) Effort = Good = 0,05
3) Condition = Good = 0,02
4) Consistency = Good = 0,01 +
Total = 0,11

. Allowance

1) Personal Allowance = 3%
2) Fatigue Allowance = 5%

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

223
3) Delay Allowance = 0% +
Total = 8%

. Waktu Normal

Waktu Kerja ×( % ) Waktu Produktif × Rating Factor


WN =
Total Produk yang Dihasilkan
0,2915 × 0,8588 × 0,11
=
5
= 0,0055 menit

. Waktu Baku

100 %
WB = WN × (
100 %−Allowance )
100%
= 0,0055 × (
100 %−8 % )
= 0,0059 menit

3. Proses Penjahitan
. Performance
1) Skill = Good = 0,03
2) Effort = Good = 0,05
3) Condition = Good = 0,02
4) Consistency = Good = 0,01 +
Total = 0,11

. Allowance

1) Personal Allowance = 3%
2) Fatigue Allowance = 5%
3) Delay Allowance = 0% +
Total = 8%

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

224
. Waktu Normal

Waktu Kerja ×( % ) Waktu Produktif × Rating Factor


WN =
Total Produk yang Dihasilkan
0,453 × 0,8588 × 0,11
=
5
= 0,0085 menit

. Waktu Baku

WB = WN × ( 100 %
100 %−Allowance )
100%
= 0,0085 ×(
100 %−8 % )
= 0,0092 menit

4. Proses Finishing
. Performance
1) Skill = Good = 0,03
2) Effort = Good = 0,05
3) Condition = Good = 0,02
4) Consistency = Good = 0,01 +
Total = 0,11

. Allowance

1) Personal Allowance = 3%
2) Fatigue Allowance = 5%
3) Delay Allowance = 0% +
Total = 8%

. Waktu Normal

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

225
Waktu Kerja ×( % ) Waktu Produktif × Rating Factor
WN =
Total Produk yang Dihasilkan
0,276 × 0,8588 × 0,11
=
5
= 0,0052 menit

. Waktu Baku

WB = WN × ( 100 %
100 %−Allowance )
100%
= 0,0052 ×(
100 %−8 % )
= 0,0056 menit

5. Waktu Standar Output Pembuatan Gantungan Kunci


. Performance
1) Skill = Good = 0,03
2) Effort = Good = 0,05
3) Condition = Good = 0,02
4) Consistency = Good = 0,01 +
Total = 0,11

. Allowance

1) Personal Allowance = 3%
2) Fatigue Allowance = 5%
3) Delay Allowance = 1% +
Total = 9%

. Waktu Normal

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

226
Waktu Kerja ×( % ) Waktu Produktif × Rating Factor
WN =
Total Produk yang Dihasilkan
1,53 × 0,8588 × 0,11
=
5
= 0,144 menit

. Waktu Baku

WB = WN × ( 100 %
100 %−Allowance )
100%
= 0,144 ×(
100 %−8 % )
= 0,158 menit

. Output Standar

1 1
Output Standar = = = 6,32 unit/menit = 379,2 unit/jam
WB 0,158

BAB V

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

227
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa

1. Setelah dilakukan perhitungan pada pengolahan data didapatkan waktu


normal, waktu standar dan output standar sebagai berikut :
Tabel 5.1 Hasil waktu normal, waktu standar, dan output standar
No Jenis Output yang dihasilkan
.
1 Waktu Normal 0,144 menit
2 Waktu Standar 0,158 menit
3 Output Standar 6,32 unit/menit

2. Perhitungan pada pengolahan data didapatkan persamaan regresinya


sebagai berikut :
Tabel 5.2 Nilai α dan β pada persamaan regresi
Nilai α Nilai β
0,242 0,723

3. Perhitungan pada pengolahan data didapatkan waktu produktif dan non


produktif sebagai berikut :
Tabel 5.3 Waktu produktif dan non produktif
No Jenis Waktu (menit) Prosentase
.
1 Produktif 1,314 85,88%
2 Non Produktif 0,216 14,11%

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

228
5.2 Pembahasan

Waktu normal pada operasi pembuatan gantungan kunci kain flanel bentuk
donat adalah 0,144 menit, waktu ini didapat dari hasil perkalian waktu kerja
keseluruhan, prosentase waktu produktif dan performance rating factor lalu
dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Waktu baku pada operasi
pembuatan gantungan kunci adalah 0,158 menit,waktu ini didapatkan dari waktu
normal yang dipengaruhi oleh allowance dan dari waktu standar tersebut
didapatkan output standar 6,32 unit/menit.

Model persamaan regresi pada pembuatan gantungan kunci Y = 0,242 +


0,723 X dari persamaan tersebut berarti banyaknya elemen kerja berpengaruh
terhadap waktu kerja dan terjadi hubungan positif yang artinya apabila variabel X
(elemen kerja) dinaikkan maka variabel Y (waktu kerja) akan naik juga dan
sebaliknya variabel X diturunkan maka variabel Y juga akan turun.

Proses pembuatan gantungan kunci kain flanel bentuk donat didapatkan


waktu produktif 1,314 menit atau dengan prosentase 85,88% dari waktu kerja
keseluruhan sedangkan waktu non produktif 0,216 menit atau dengan prosentase
14,11% dari waktu kerja keseluruhan. Artinya kegiatan produktif lebih banyak
dibandingkan non produktif.

BAB VI

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

229
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari praktikum perhitungan waktu standar secara tidak langsung yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Total waktu standar yang didapat dari metode standar data untuk operasi
kerja pada pembuatan gantungan kunci kain flanel bentuk donat adalah
sebesar 0,158 menit/unit sedangkan Jumlah output standar yang dihasilkan
dari operasi kerja pembuatan gantungan kunci adalah 6,32 unit/menit.
2. Model persamaan regresi dari operasi kerja pembuatan gantungan kunci kain
flanel bentuk donat didapatkan nilai α = 0,242dan β = 0,723
3. Waktu produktif dalam pembuatan gantungan kunci kain flanel bentuk donat
yaitu 1,314 menit atau dengan proporsi sebesar 85,88% sedangkan waktu
non produktif nya sebesar 0,216 atau dengan proporsi sebesar 14,11%.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan antara lain pada saat melakukan
pengamatan terhadap faktor-faktor gerakan yang terlibat dalam sebuah operasi
kerja harus dilakukan dengan sangat teliti karena jika tidak metode pengukuran
waktu standar secara tidak langsung ini tidak akan memberikan hasil yang
mendekati kenyataan. Selain itu, posisi benda kerja yang akan dijangkau lebih
diperhatikan lagi dan harus disesuaikan dengan kenyataan agar waktu yang
dihasilkan lebih mendekati kenyataan.

DOKUMENTASI

Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

230
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

231

Anda mungkin juga menyukai