Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN RESMI

MODUL III
PERHITUNGAN WAKTU STANDAR SECARA LANGSUNG (DIRECT
MEASUREMENT)

Disusun Oleh:
Kelompok: W-4

Vito Fahrillandi Pratama 07.2020.1.03573


Rifky Ikhsan Nurmaulana 07.2020.1.03586
Muhammad Andi Bachtiar 07.2020.1.03605
Rafli Avianto 07.2020.1.03620
Aditya Apriawan Saputra 07.2020.1.03628
Della Aprilia Angelin 07.2020.1.03637

LABORATORIUM TERINTEGRASI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023

154
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktikum


Kegiatan pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Pengukuran
waktu kerja adalah kegiatan mengamati pekerjaan dan mencatat waktu kerja baik
setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat–alat pengukuran yang
disiapkan. Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan
Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada
pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil pengukuran akan
diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan
dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama.
Secara garis besar, teknik–teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi
menjadi 2 yaitu pengukuran waktu secara langsung dan pengukuran waktu secara
tidak langsung. Pengukuran waktu kerja secara langsung dilaksanakan ditempat
atau area dimana pekerjaan yang akan dilaksanakan ditempat atau area pekerjaan
yang akan diukur dan dijalankan. Salah satu metode pengukuran waktu kerja secara
langsung adalah pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti (stopwatch
time study). Metode jam henti (stopwatch) sebagai alat utama dalam pengukuran
waktu kerja. Metode jam henti digunakan jika terdapat siklus kerja yang berulang
dengan durasi waktu yang pendek atau panjang.
Dalam melakukan penelitian ini, praktikan perlu menetapkan waktu baku
perusahaan, agar dapat menaksir dengan mudah berapa jumlah produk yang akan
dihasilkan oleh perusahaan tersebut dalam waktu satu hari. Waktu baku atau waktu
standar sendiri adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan mempertimbangkan waktu kelonggaran dan performance rating.
Dalam penelitian kali ini, digunakan metode Westinghouse untuk
menentukan performance rating. Metode Westinghouse memperhatikan 4 faktor

155
yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan konsistensi
(consistency). Penilaian performance rating dilakukan dengan cara mengamati
operator yang sedang bekerja pada lintasan produksi. Cara menentukan waktu
kelonggaran adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang
kondisi yang terjadi di lantai produksi untuk masing-masing operator setiap elemen
kerjanya.
Disini praktikan melakukan sampling kerja (work sampling). Sampling kerja
adalah suatu aktifitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu
yang hilang (idle atau delay) selama siklus kerja berlangsung untuk melihat
proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio delay study). Pengamatan
dilaksanakan secara random selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat
tertentu (Wignjosoebroto, 1998). Sampling kerja yang prakikan lakukan yaitu pada
cara kerja operator di sebuah produksi warung cengengesan, Surabaya.
Pengukuran waktu kerja ini dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 30 data. Disini praktikan
mengamati bagaimana cara kerja suatu produksi warung cengengesan dari mulai
awal proses membuat hingga proses penyajian. Setelah itu praktikan melakukan
pengolahan data dengan cara metode perhitungan waktu standar secara langsung
kemudian akan mengetahui waktu normal, waktu standar, dan output dari suatu
proses pengerjaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam praktikum
sebagai berikut:
1. Berapa waktu normal dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?
2. Berapa waktu standar dalam melakukan operasi kerja pada origami,
memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?

156
3. Berapa output standar dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?

1.3 Tujuan Praktikum


Berdasarkan rumusan masalah diatas, praktikan merumuskan tujuan
praktikum adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui waktu normal dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?
2. Mengetahui waktu standar dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?
3. Mengetahui output standar dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis:
a. Dapat lebih memahami mengenai perhitungan waktu baku atau waktu
standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja (work
sampling).
b. Dapat pengetahuan lebih tentang penerapan perhitungan waktu baku atau
waktu standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja
(work sampling).

2. Bagi umum:
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat mampu menerapkan perhitungan
waktu baku atau waktu standar, waktu normal, dan output standar serta
sampling kerja (work sampling) suatu kasus.
b. Dapat memberi referensi atau literatur bagi mahasiswa lain.

157
3. Bagi Praktikan Selanjutnya
c. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam mengerjakan
laporan praktikum selanjutnya.
d. Dapat membantu pemahaman serta wawasan lebih untuk pengambilan
dan pengolahan data selanjutnya.

1.5 Batasan Praktikum


Adapun batasan praktikum sebagai berikut:
1. Perhitungan waktu untuk origami, memasukkan pensil pada aqua gelas
dilakukan secara langsung dengan menggunakan jam henti (stopwatch time
study).
2. Perhitungan waktu untuk sampling kerja dilakukan secara langsung (direct
measurement).
3. Jumlah data yang diamati saat sampling kerja sebanyak 30 data.

1.6 Asumsi Praktikum


Adapun asumsi praktikum sebagai berikut:
1. Semua data penelitian yang terkumpul adalah benar.
2. Kegiatan praktikum origami, memasukkan pensil pada aqua gelas berjalan
lancar.
3. Semua peralatan yang digunakan saat praktikum dalam keadaan baik.
4. Operator pada warung cengengesan dalam kondisi baik.

158
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengukuran Waktu Kerja


Pengukuran waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan
(Wignjosoebroto, 1993). Pengukuran waktu akan selalu berhubungan dengan
usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu pekerjaan. Pengukuran Waktu kerja (time study) pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang
operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Niebel, 1988).
Menurut Wignjosoebroto (2003), penelitian kerja dan metode kerja pada
dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana (how) suatu macam
pekerjaan akan diselesaikan. Dengan mengaplikasikan prinsip dan teknik
pengaturan kerja yamg optimal dalam sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh
alternative metode pelaksanaan kerja yang dianggap memberikan hasil yang paling
efektif dan efisien. Suatu pekerjaan akan diselesaikan secara efisien apabila waktu
penyelesaiannya dikerjakan paling singkat. Pengukuran waktu secara garis besar
terdiri dari 2 jenis, yaitu pengukuran waktu langsung dan pengukuran waktu tidak
langsung (Wignjosoebroto, 2000).
Pengukuran waktu langsung adalah pengukuran yang dilakukan di tempat
dimana pengukuran tersebut dilaksanakan seperti cara jam henti (stopwatch) dan
sampling pekerjaan (work sampling). Pengukuran tidak langsung merupakan
pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan. Cara tersebut
dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan
melalui elemen-elemen pekerjaan atau gerakan seperti data waktu baku atau data
waktu gerakan. Tujuan direct measurement menurut Endang Purwanti (2008:4)
antara lain:
1. Mendapatkan dara secara langsung dan real

159
2. untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan maka
tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan
menggunakan jam henti atau jam biasa.
3. Untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa/ benda
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.

2.1.1 Pengukuran dengan Jam Henti


Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stopwatch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat
dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan
digunakan sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara garis besar, langkah-langkah
untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti ini dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan
maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
dan supervisor yang ada.
2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan
seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang
digunakan, dan lain-lain.
3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih
dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
4. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
5. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah
jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak.
6. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja
yang diukur dan dicatat.

160
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu
kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna memberikan fleksibilitas.
9. Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time).

2.1.2 Pengukuran dengan Sampling Kerja (Work Sampling)


Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktivitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator
(Wignjosoebroto, 2003). Perbedaan antara metode jam henti dengan work sampling
adalah dari cara melakukan pengukurannya, dengan metode jam henti pengamat
harus terus menerus berada di lokasi dimana pekerjaan berlangsung, sedangkan
work sampling sebaliknya. Begitu juga objeknya, dengan metode jam henti, objek
yang dapat diamati hanya 1 operator, tetapi dengan metode work sampling dapat
mengamati beberapa operator, dsb. Work sampling mempunyai beberapa kegunaan
lain di bidang produksi selain untuk menghitung waktu penyelasaian. Kegunaan-
kegunaan tersebut ialah:
1. Untuk mengetahui distribusi pemakain waktu sepanjang waktu kerja oleh
pekerja atau kelompok kerja.
2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik.
3. Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
4. Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

Distribusi pemakaian waktu kerja atau kelompok pekerja dan tingkat


pemanfaatan mesin mesin atau alat-alat dapat diketahui secara mudah dengan
mempelajari frekuensi setiap kegiatan atau pemakaian dari catatan pengamatan
setiap melakukan kunjungan. Kegunaan-kegunaan sampling pekerjaan yang
dikemukakan ini tampak sebagai kelebihan cara dibandingkan dengan cara jam
henti (Sutalaksana, 2006).
Kemampuan sampling pekerjaan memperkirakan kelonggaran merupakan hal
penting yang patut dicatat. Tentang lamanya pengamatan, ternyata pada umumnya

161
cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada cara jam
henti. Cara sampling pekerjaan sering kali terlalu mahal. Memang dengan
demikian cara jam henti dapat memberikan hasil dengan kualitasnya dalam waktu
yang jauh lebih cepat dan tentunya lebih murah.

2.2 Metode Statistik


Dalam proses mengolah data, digunakan beberapa rumus statistik. Untuk data
pengukuran yang digunakan ialah perhitungan mean (nilai rata-rata), nilai standar
deviasi, uji kecukupan data, uji distribusi normal, dan uji keseragaman data.

2.2.1 Mean
Sutrisno Hadi (1998) menjelaskan bahwa mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata
(mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Mean dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = ………………………………...…(2.1)
𝑛

Dimana:
Σ𝑥𝑖 = Jumlah semua nilai x ke i
n = Jumlah sampel yang diteliti

2.2.2 Standar Deviasi


Standart deviasi atau biasa disebut sebagai simpangan baku, adalah ukuran
penyebaran data yang merupakan bilangan tak-negatif. Standar deviasi juga dapat
didefinisikan sebagai rata-rata jarak penyimpangan titik data yang diukur dari nilai
rata-rata data terebut. Untuk melakukan perhitungan standart deviasi dapat dengan
rumusan menghitung nilai rata-rata dari keseluruhan data, kemudian dibagi dengan
jumlah data, penyimpangan data dapat dihitung menggunakan pengurangan nilai
rata-rata. Rumus standar deviasi dinyatakan sebagai berikut:

162
∑(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑆𝐷 = √ ……………….……….…(2.2)
𝑛−1

Keterangan:
SD = Standar deviasi
𝑥𝑖 = Nilai data ke-i
𝑥̅ = Nilai rata-rata
𝑛 = Jumlah data

2.2.3 Uji Keseragaman Data


Uji keseragaman data dilaksanakan dengan mengaplikasikan peta kontrol
(control chart) adalah suatu alat yang cocok untuk menguji keseragaman data yang
diperoleh dari pengamatan. Data yang diperoleh dari pengukuran dikelompokkan
ke dalam sub group-sub group (Wignyosoebroto, 1989). Uji keseragaman data
dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data sampel yang digunakan
memiliki penyimbangan yang normal dari nilai rata-ratanya pada tingkat
kepercayaan atau signifikansi tertentu. Data dikatakan seragam apabila tidak ada
data yang berada dibawah BKB (Batas Kontrol Bawah) ataupun diatas BKA (Batas
Kontrol Atas). Sebelum menentukan BKB (Batas Kontrol Bawah) dan BKA (Batas
Kontrol Atas) maka menghitung mean (nilai rata-rata) terlebih dahulu dengan
menggunakan rumus:
Σ𝑥𝑖
𝑥̅ = ………………...………………....(2.1)
𝑛

Dimana:
Σ𝑥𝑖 = Jumlah semua nilai x ke i
n = Jumlah sampel yang diteliti

Setelah menghitung mean selanjutnya menghitung standar deviasi, dengan


menggunakan rumus sebagai berikut:
√Σ(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
SD = …………………………....(2.2)
𝑛−1

Keterangan:

163
SD = Standar Deviasi
𝑥i = Nilai data ke-i
𝑥̅ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data

Uji keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan peta kontrol – x


(x – chart). Berikut adalah persamaan sederhana yang biasa digunakan dalam
penentuan batas kendali suatu data pengamatan (Ishikawa, 1965):
Batas Kontrol Atas = Nilai rata-rata + (k . SD)
Garis Tengah = Nilai rata-rata
Batas Kontrol Bawah = Nilai rata-rata – (k . SD)

2.2.4 Uji Kecukupan Data


Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah
dikumpulkan dan disajikan dalam laporan tersebut adalah cukup secara obyektif.
Uji kecukupan data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran
dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tertentu jumlahnya telah
memenuhi atau tidak. Untuk menetapkan berapa jumlah observasi yang seharusnya
dibuat (N), maka terlebih dahulu harus ditetapkan tingkat kepercayaan (confidence
level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran rancangan.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bahkan sampai
jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk digunakan.
Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan mengingat
keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik dari segi biaya, tenaga, waktudan
sebagainya. Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya juga
kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu, pengujian
kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu tingkat
ketelitian dan tingkat keyakinan. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah
pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak.

164
Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran
dari waktu penyelesiansebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan
besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat
penimbangan dari mesin tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah
bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka
semakin banyak banyak pengukuran yang diperlukan. Dalam uji ini akan digunakan
persamaan:
𝐾
√𝑁∑(𝑥 2 )−(∑𝑥)²
𝑁′ = (𝑆 ) ² …………………..(2.3)
∑𝑥

Keterangan:
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
𝐾 = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan.
Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 2,58 ≈ 3
Bila tingkat kepercayaan 95%, maka k = 1,96 ≈ 2
Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 1
𝑆 = Derajat ketelitian dalam pengamatan.
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
xi = Data pengamatan.

Dari langkah uji kecukupan data akan didapatkan harga N’ sehingga diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. N’ ≤ N maka data yang telah diambil sudah cukup dan tidak perlu
melakukan pengambilan data kembali
2. N’ ≥ maka data belum cukup dan harus melakukan pengambilan data
tambahan sebanyak N’-N data.

2.2.5 Uji Distribusi Normal


Uji distribusi normal atau uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data hasil pengukuran berdistribusi normal atau tidak sehingga nantinya

165
memudahkan dalam pengolahan data. Metode klasik dalam pengujian normalitas
suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar
statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun
untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30
bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya
kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu
pembuktian. Persyaratan yang harus dipenuhi supaya metode ini dapat digunakan
adalah:
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).
2. Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
3. Dapat untuk n besar maupun n kecil

Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Lmax = (F(2) - S(2) )………………..…….(2.4)

Dengan:
#(𝑧1 𝑧2 …,𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤𝑧𝑖 )
S(Zi) = …………………(2.5)
𝑛

Keterangan:
L = Statistik uji dengan metode liliefors
Zi = Data x yang distandarisasi berdasarkan rumus (2.19)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di z i
S(Zi) = Nilai fungi distribusi kumulatif empiris di z i

Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritis
Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors, 1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan lebih dari 30 maka
berdasarkan tabel nilai kritis L tabel nya dinyatakan dengan:
0,886
Ltabel= ………….……..……………..(2.6)
√𝑛

166
Sedangkan untuk n ≤ 30 nilai Label mengikuti nilai pada 167 tabel nilai kritis
Lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson
Darling maka dari hasil perhitungan L dan Label hipotesis H 0 ditolak jika L > Ltabel
dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.

2.3 Performance Rating (Westing House System Rating)


Westinghouse Company (1927) juga ikut memperkenalkan sistem yang
dianggap lebih lengkap dibandingkan dengan system yang dilaksanakan oleh
Bedaux. Di sini selain kecakapan (skill) dan usaha (effort) yang telah dinyatakan
oleh Bedaux sebagai faktor yang mempengaruhi performance manusia, maka
Westinghouse menambahkan lagi dengan kondisi kerja (working condition) dan
keajegan (consistency) dari operator di dalam melakukan pekerjaan. Untuk ini
westing house telah berhasil membuat suatu tabel berdasarkan tingkatan yang ada
untuk masing-masing faktor tersebut (Wignjosoebroto,2006).
Untuk menormalkan waktu yang ada, maka hal ini dilakukan dengan jalan
mengalikan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah ke empat
rating faktor yang dipilih sesuai dengan performance yang ditunjukkan oleh
operator. Berikut tabel poin penyesuaian Westinghouse (Wignjosoebrto,2006).

2.3.1 Skill
Skill didefenisikan sebagai kecapakan dalam metode yang diberikan dan
keterkaitan dengan keahlian, seperti koordinasi yang tepat antara pikiran dengan
tangan. Skill pekerja merupakan hasil dari pengalaman dan kemampuan yang
dimilikinya, seperti koordinasi natural dan ritme. Skill meningkat seiring
berjalannya waktu, karena meningkatnya kebiasaan dengan pekerjaan yang
membutuhkan kecepatan, keluwesan gerakan, serta bebas dari keragu-raguan.
Penurunan skill biasanya disebabkan oleh beberapa pelemahan kemampuan,
dikarenakan faktor fisik maupun psikologi seperti menurunnya pengelihatan,
berkurangnya refleks, dan hilangnya kemampuan otot. Oleh karena itu kemampuan
seseorang dapat bervariasi dari satu kerjaan ke kerjaan lainnya.

167
2.3.2 Effort
Effort didefinisikan sebagai hasil dari keinginan untuk bekerja secara efektif.
Effort adalah perwakilan dari skill yang diterapkan. Ketika mengevaluasi effort
pekerja, pengamat harus menilai efektif dari effort efektif-nya saja, karena kadang-
kadang pekerja akan menerapkan effort yang salah hanya untuk meningkatkan
penilaian waktu siklus.

2.3.3 Condition
Condition akan mempengaruhi pekerja, bukan proses kerjanya, yang
termasuk di dalamnya adalah suhu, ventilasi, cahaya dan tingkat kebisingan. Faktor
yang mempengaruhi hasil kerja, seperti bahan dan peralatan, tidak akan dipedulikan
dalam menerapkan performance rating pada bagian condition

2.3.4 Consistency
Consistency harus dievaluasi jika penelitian dilakukan menggunakan metode
snap-back. Nilai waktu yang konstan dilakukan berulang memiliki consistency
yang sempurna. Situasi ini sangat sering terjadi, karena ada kecenderungan
keragaman karena kekerasan bahan, alat gunting, pelumas,dan elemen asing. Proses
kerja yang dikendalikan secara mekanisasi akan mempunyai nilai consistency yang
hampir sempurna. Berikut adalah tabel dari performance rating dengan sistem
weasting house:

168
Tabel 2.1 Performance Rating dengan Sistem Wasting House
Skill Effort
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill
+0.13 A2 +0.12 A2
+0.11 B1 Excellent +0.1 B1 Excellent
+0.08 B2 +0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good
+0.03 C2+ +0.02 C2
0 D Average 0 D Average
-0.05 E1 Fair -0.04 E1 Fair
Condition Consistency
+0.06 A Superskill +0.04 A Superskill
+0.04 B Excellent +0.03 B Excellent
+0.02 C Good +0.01 C Good
0 D Average 0 D Average
-0.03 E Fair -0.02 E Fair
-0.07 F poor -0.04 F poor

Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu ratarata yang diukur terhadap
suatu elemen kerja adalah 0.50 menit dan rating performance operator adalah
memenuhi klasifikasi berikut:
Excellent Skill (B2): + 0.08
Good Effort (C2) : + 0.02
Good Condition : + 0.02
Good Consistency: + 0.01
Total : + 0.13

Maka berdasasrkan perhitungan di atas, waktu normal untuk elemen kerja ini
adalah : 0.5 x 1.13 = 0.565 menit
2.4 Kelonggaran (Allowance)
Waktu yang ditambahakan dalam waktu normal karena dibutuhkan
untukmemenuhi kebutuhan pribadi dari seorang pekerja dengan kata lain waktu
tungguyang tak dapat dihindarkan dari seorang pekerja seperti halnya istrahat
akibatkelelahan kerja dan alsan – alasan lain yang dialuar kendali dari seorang
pekerja. Waktu longgar ini sangat berpengaruh terhadap proses produksi karena
menghentikan proses produksi. Proses produksi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu

169
personal allowance, fatigue allowance, dan delay allowance. Terdapat klasifikasi
pembagian presentase allowance berdasarkan proporsi kerja dari operator:
1. Untuk pekerjaan ringan (1% - 5%)
2. Untuk pekerjaan sedang (6% - 10%)
3. Untuk pekerjaan berat (11% - 15%)

2.5 Tingkat Kepercayaan dan Tingkat Ketelitian


Menurut Sutalaksana (2006), tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah
pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. Jadi tingkat ketelitian 5% dan
tingkat keyakinan 95% berarti bahwa penyimpangan hasil pengukuran dari hasil
sebenarnya maksimum 5% dan kemungkinan berhasil mendapatkan hasil yang
demikian adalah 95%. Dengan kata lain, jika pengukur sampai memperoleh hasil
yang menyimpang, hal demikian diizinkan paling banyak 5% dari jumlah
keseluruhan hasil pengukuran.
Penelitian pengukuran waktu ini menggunakan tingkat ketelitian 5% dan
tingkat kepercayaan 95% karena dilihat dari segi biaya, resiko, dan keselamatan.
Sebab dalam pengukuran waktu tingkat ketelitian seperti ini memang lazim
digunakan dan keakuratannya dianggap sudah mewakili data yang ada karena jika
kesalahan terjadi tidak menyebabkan kesalahan fatal maupun resiko.

2.6 Metode Liliefors


Metode Lilliefors adalah salah satu metode untuk uji normalitas dari sebuah
data. Uji normalitas menguji apakah data empiris yang didapatkan dari lapangan
sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Metode lilliefors menggunakandata dasar
yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam
nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas kumulatif
normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas kumulatif empiris.
Beda terbesar kemudian akan dibanding dengan tabel Lilliefors. Persyaratan yang
harus dipenuhi supaya metode ini dapat digunakan adalah:
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).

170
2. Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
3. Dapat untuk n besar maupun n kecil
Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Lmax = (F(2) - S(2) )………………..…….(2.7)

Dengan:
∑(𝑧1 𝑧2 …,𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤𝑧𝑖 )
S(Zi) = …………………(2.8)
𝑛

Keterangan:
L = Statistik uji dengan metode liliefors
Zi = Data x yang distandarisasi berdasarkan rumus (2.19)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di z i
S(Zi) = Nilai fungi distribusi kumulatif empiris di z i

Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritis
Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors, 1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan lebih dari 30 maka
berdasarkan tabel nilai kritis L tabel nya dinyatakan dengan:
0,886
Ltabel= ………….……..……………..(2.9)
√𝑛

Sedangkan untuk n ≤ 30 nilai Label mengikuti nilai pada 171 tabel nilai kritis
Lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson
Darling maka dari hasil perhitungan L dan Label hipotesis H 0 ditolak jika L > Ltabel
dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.

2.7 Perhitungan Waktu Kerja Secara Langsung


Perhitungan wkatu kerja secara langusng didasarkan pada hasil pengamatan
dan pengukuran waktu kerja secara langsung di tempat kerja yang diamati. Berikut
adalah perhitungan yang akan diperoleh dari pengamatan tersebut
(Wignjoesoebroto, 2006).

171
2.7.1 Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi dari bahan baku
diporses hingga terselesaikannya produk jadi di tempat kerja yang bersangkutan
(Sutalaksana, 2006). Berikut rumus umum untuk menghitung waktu siklus:
0,886
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ……………..…..(2.10)
√𝑛

Keterangan:
xi = Data pengamatan
n = Jumlah data pengamatan

2.7.2 Waktu Normal


Waktu normal adalah waktu penyelesaian oleh pekerja dalam kondisi wajar
dalam kemampuan rata-rata (Sutalaksana, 2006). Berikut adalah rumus untuk
menghitung waktu normal
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 × 𝑃….(2.11)

Keteranngan:
P = Faktor penyesuaian

Manfaat pengukuran waktu normal diantaranya adalah untuk


membandingkan efisiensi alternatif metode, menentukan keseimbangan antar
pekerja, menentukan kebutuhan mesin/tenaga kerja, dan menentukan insentif.

2.7.3 Waktu Standar


Waktu standar dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seseorang
pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang
diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan
(Sutalaksana, 2006). Rumus umum perhitungan waktu standar adalah sebagai
berikut:
100%
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑙 × 100%−%𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒……(2.12)

172
Fungsi dari waktu baku adalah Digunakan untuk menghilangkan pemborosan
sekaligus meningkatkanproduktivitas kerja, sebagai dasar penentuan upah dan
jumlah buruh yang diperlukandalam pengerjakan, sebagai dasar penentuan jumlah
bahan baku atau material yang dibeli, sebagai dasar penjadwalan produksi., dan
sebagai parameter mengenai baik buruknya kualitas operasi ataupelayanan.

2.7.4 Output Standar


Output standard adalah unit produk yang dapat diproduksi tiap satuan waktu
berdasarkan waktu standar yang telah ditetapkan (Sutalaksana, 2006). Output
standard dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
1
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = ……...(2.13)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

2.8 Konsep Learning Curve


Krajewski (1996) mengemukakan Learning Cuve menampilkan hubungan
antara total tenaga kerja langsung per unit dan kuantitas kumulatif dari suatu produk
atau layanan yang dihasilkan. Kurva belajar berkaitan dengan pekerjaan atau tugas
yang berulang dan mewakili hubungan antara pengalaman dan produktivitas.
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit berkurang karena operator atau
perusahaan menghasilkan lebih banyak unit. Learning curve menunjukkan
hubungan antara total tenaga kerja langsung per unit dan jumlah kumulatif dari
suatu produk atau jasa yang dihasilkan. Hubungan tersebut menunjukkan suatu
pengerjaan tugas yang berulang-ulangakan menghasilkan produktivitas. Implikasi
yang dihasilkan bahwa waktu yang digunakan untuk memproduksi setiap tambahan
unit akan menurun. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 2.1 Grafik Learning Curve

173
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart Metode Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian

174
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian (Lanjutan)

3.2 Tahap-Tahap Metode Penelitian


Dalam bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi masalah,
tujuan penelitian, study literatur, studi lapangan, pengumpulan data, pengolahan
data, analisa dan pembahasan, serta pengambilan kesimpulan dan saran.

3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum


Dengan menghitung waktu normal, waktu standar, dan output standard dalam
memasukkan pensil kedalam aqua gelas, melipat origami burung dan sampling
kerja (rumah makan warung ijo).

3.2.2 Studi Literatur


Kegiatan studi literatur dilakukan pada saat kegiatan belajar bersama ataupun
secara individu dengan menggunakan materi dari berbagai sumber yakni artikel,
buku dan internet.

3.2.3 Studi Lapangan


Kegiatan studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi tempat observasi.
Bersamaan dengan kegiatan studi literatur, kegiatan praktikum ini dilakukan untuk
memperbaiki dan menerapkan teori-teori yang ada di dalam literatur yang sudah
dipelajari. Dalam kegiatan praktikum ini, kelompok praktikan mengamati operator

175
warung cengengesan. Dengan data Analisa dan Interprestasi Hasil yang diamati
adalah waktu normal dan waktu standar.

3.2.4 Pengumpulan Data


Dalam kegiatan praktikum ini, seluruh praktikum ditempatkan pada masing-
masing tempat observasi yang telah ditetapkan. Kemudian praktikan melakukan
pengamatan operasi kerja yang telah ditentukan sesuai modul. Dari operasi kerja
tersebut diukur berapa waktu penyesuaian setiap operasikerjanya dengan
menggunakan stopwatch. Kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam tabel
pengamatan.

3.2.5 Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data, dan Uji Distribusi Normal
Sebelum melakukan pengumpulan data, uji kecukupan data, uji keseragaman
data dan uji distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah data
pengamatan operasi kerja yang diamati sudah mencukupi dan seragam atau belum.
Jika sudah maka data yang didapat dari pengamatan operasi kerja siap diolah untuk
keperluan berikutnya. Apabila belum mencukupi, maka jumlah data harus ditambah
dengan melakukan pengumpulan data kembali.

3.2.6 Pengolahan Data


Dalam tahap ini praktikan mengolah data-data yang telah didapat dari,
kegiatan pengumpulan data akan dengan menggunakan teori-teori dan perhitungan
yang sudah dipelajari dalam literatur mengenai direct measurement (pengukuran
data secara langsung) untuk mencari waktu normal, waktu standar dan output
standar dalam memasukkan pensil kedalam aqua gelas, melipat origami burung dan
sampling kerja (rumah makan warung ijo).

3.2.7 Analisa dan Interpretasi Data


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dilakukananalisa
terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau belum. Jika sudah

176
sesuai, lalu interpretasikan hasil menjadi bahasa yang lebih komunikatif sehingga
lebih mudah dipahami.

3.2.8 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa pengolahan data yang telah dilakukan maka
praktikan dapat menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut dan memberikan
saran tentang kegiatan praktikum atau metode yang digunakan.

177
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dari hasil praktikum pada setiap kelompok
melakukan percobaan dengan alat-alat yang digunakan yaitu pinboard dan origami.
Setiap percobaan sudah ditentukan kriteria masing-masing, pada percobaan
pertama dengan memasukkan pinboard ke tempatnya. Setiap kelompok melakukan
percobaan memasukkan pinboard ke tempatnya dengan 4 kali percobaan. Pertama
jarak 0 cm berurutan, kedua jarak 0 cm acak, ketiga jarak 20 cm berurutan dan yang
terakhir jarak 20 cm acak. Dimana data yang harus diambil sebanyak 15 kali pada
masing masing percobaan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Pada percobaan melipat origami burung, dimana pengamat harus mengamati
waktu kerja operator pada saat melipat origami hingga menjadi bentuk burung
dengan 2 kali watu kerja yakni secara continuous dan repetitive masing- masing
sebanyak 15 kali dan yang terakhir adalah mengamati sampling kerja warung
cengengesan dari proses penerimaan pelanggan hingga proses pengemasan dan data
yang diambil sebanyak 30 data.

4.1.1 Layout Model Kerja


1. Layout Model Kerja Memasukkan Pinboard Ketempatnya
2. Layout Model Kerja Melipat Origami Burung
3. Layout Model Work Sampling
4. Layout Keseluruhan Model Work Sampling

4.1.2 Data Pengamatan Memasukkan Pinboard pada Tempatnya


Data yang diamati adalah memasukkan pinboard ketempatnya sebanyak 4
kali percobaan yaitu jarak 0 cm berurutan, jarak 0 cm acak, jarak 20 cm berurutan,
dan jarak 20 cm acak yang diambil data sebanyak 15 kali pada masing-masing
kriteria.

178
Tabel 4.1 Data Pengamatan Memasukkan Pinboard Ke Tempatnya
Jarak 0 Cm Jarak 0 Cm Jarak 20 Cm Jarak 20 Cm
No
Urutan Acak Urutan Acak
1 15,63 10,79 15.6 10,49
2 12,83 10,63 11.6 10,12
3 11,66 10,8 11.7 9,61
4 13,47 10,14 10.16 9,72
5 13,33 10,41 11.55 11,79
6 13,02 10,47 11.75 9,58
7 11,11 10,49 10.1 9,25
8 13 10,66 11.42 9,46
9 12,45 11,41 13.28 9,85
10 11,47 9,9 10.61 9,27
11 11,46 10,27 11.31 9,69
12 11,31 10,37 11.9 9,89
13 11,5 10,27 9.36 9,3
14 12,87 9,41 12.12 8,55
15 12,07 11,17 13.01 10,5
∑ 187,18 157,19 175.47 147,07

4.1.3 Data Pengamatan Melipat Origami Burung


Data yang diamati adalah mengamati waktu kerja operator dalam membuat
origami burung dari awal hingga akhir dengan waktu kerja continuous dan
repetitive masing-masing sebanyak 15 kali.

Tabel 4.2 Data pengamatan Melipat Origami Burung


No Jam (Continous) Waktu (Repetitive)
1 02.29 02.29
2 04.49 02.20
3 06.57 02.08
4 08.57 01.59
5 11.19 02.22
6 13.10 01.50
7 14.46 01.36
8 16.27 01.40
9 18.13 01.46
10 20.00 01.46
11 21.52 01.52
12 23.33 01.40
13 25.33 02.00
14 27.19 01.46
15 28.48 01.28

179
4.1.4 Data Pengamatan Work Sampling
Pada work sampling pembuatan bilangan random untuk penentuan waktu
penamatan dilakukan dengan menggunakan software excel sebanyak 30 data dalam
waktu pengamatan selama 120 menit, waktu pengamatan dilakukan pukul 12.00-
14.00. Data yang diamati adalah bagaimana cara kerja pembuatan makanan dan
minuman di rumah makan warung ijo dari mulai awal proses menerima pelanggan
hingga proses menghidangkan dan dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung.

180
Tabel 4.3 Data Pengamatan Work Sampling
Angka Memesan Mengolah Mengantarkan
No Waktu Pembayaran Idle Produktif
Random Menu Pesanan Pesanan
1 7 09.07 ✓ ✓ ✓
2 10 09.10 ✓ ✓ ✓
3 13 09.13 ✓ ✓
4 17 09.17 ✓ ✓ ✓
5 21 09.21 ✓ ✓ ✓
6 24 09.24 ✓ ✓ ✓
7 26 09.26 ✓ ✓
8 31 09.31 ✓ ✓ ✓
9 46 09.46 ✓ ✓ ✓
10 47 09.47 ✓ ✓ ✓
11 49 09.49 ✓
12 56 09.56 ✓ ✓ ✓
13 58 09.58 ✓ ✓ ✓
14 60 10.00 ✓ ✓ ✓ ✓
15 62 10.02 ✓ ✓
16 63 10.03 ✓ ✓ ✓
17 67 10.07 ✓ ✓ ✓ ✓
18 81 10.21 ✓ ✓
19 90 10.30 ✓
20 91 10.31 ✓
21 93 10.33 ✓
22 97 10.37 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
23 98 10.38 ✓ ✓ ✓
24 99 10.39 ✓ ✓
25 101 10.41 ✓ ✓
26 107 10.47 ✓ ✓ ✓
27 109 10.49 ✓
28 113 10.53 ✓ ✓ ✓
29 114 10.54 ✓ ✓ ✓ ✓
30 120 11.00 ✓
Jumlah Pengamatan Keseluruhan ………… menit
Waktu Produktif ………… buah
Output ………… %
Rating Factor ………… %
Allowance

181
4.2 Pengolahan Data
Berikut merupakan perhitungan pengolahan data dari data yang sudah
dikumpulkan oleh praktikan sebelumnya:

4.2.1 Pengolahan Data Memasukkan Pinboard dengan Jarak 0 cm Berurutan


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan memasukkan pinboard dengan
jarak 0 cm secara berurutan warna didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Pengolahan Memasukkan Pinboard dengan Jarak 0 cm Berurutan


No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 15.63 244.30
2 12.83 164.61
3 11.66 135.96
4 13.47 181.44
5 13.33 177.69
6 13.02 169.52
7 11.11 123.43
8 13 169.00
9 12.45 155.00
10 11.47 131.56
11 11.46 131.33
12 11.31 127.92
13 11.5 132.25
14 12.87 165.64
15 12.07 145.68
 187.18 2355.33

1. Rata
∑ 𝑥𝑖 187.18
𝑥̅ = = = 12.48
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(15.63−12.48)2+(12.83−12.48)2+⋯+ (12.07−12.48)2
𝑆𝐷 = = = 1.14
𝑛−1 15−1

182
3. Uji Kecukupan Data
2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(2355.33)−(187.18)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 13.41
187.18

Karena N’<N yaitu 13.41<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
0 cm secara berurutan dapat dikatakan mencukupi,

4. Uji Distribusi Normal


Tabel 4.5 Uji Distribusi Normal
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
11.11 1 1 -0.979 0.067 0.164 0.0972
11.31 1 2 -0.836 0.133 0.202 0.0683
11.46 1 3 -0.729 0.2 0.233 0.0331
11.47 1 4 -0.721 0.267 0.235 0.0313
11.5 1 5 -0.7 0.333 0.242 0.0914
11.66 1 6 -0.586 0.4 0.279 0.1210
12.07 1 7 -0.293 0.467 0.385 0.0819
12.45 1 8 -0.021 0.533 0.491 0.0419
12.83 1 9 0.25 0.6 0.599 0.0013
12.87 1 10 0.279 0.667 0.610 0.0570
13 1 11 0.371 0.733 0.645 0.0885
13.02 1 12 0.386 0.8 0.650 0.1499
13.33 1 13 0.607 0.867 0.728 0.1385
13.47 1 14 0.707 0.933 0.760 0.1731
15.63 1 15 2.25 1 0.988 0.0122
Lmax 0.1731

Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1731

Karena nilai Lmax (0.1731) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinyaa data
pengamatan berdistribusi normal

183
5. Uji Keseragaman Data
a. CL = 12.48
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 12.48 + 2(1.4)
= 15.28

c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 12.48 − 2(1.4)
= 9.68

Uji Keseragaman Data


18
16
14
12
10
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Series 1 Series 2 Series 3 Data

Gambar 4.1 Uji Keseragaman Data Pinboard Jarak 0 Cm Berurutan

6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm berurutan


a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%

184
c. Waktu Normal (WN)
𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 12.48 (1+0.18)
= 14.73

d. Waktu Standar (WS)


100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × (100%−4%)

= 14.73 x 1.0416
= 15.34

e. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.065 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 234 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 15.34

4.2.2 Pengolahan Data Memasukkan Pinboard dengan Jarak 0 cm Acak


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan memasukkan pinboard dengan
jarak 0 cm secara acak didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Pengolahan Memasukkan Pinboard dengan Jarak 0 cm Acak


No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 10.79 116.42
2 10.63 113.00
3 10.8 116.64
4 10.14 102.82
5 10.41 108.37
6 10.47 109.62
7 10.49 110.04
8 10.66 113.64
9 11.41 130.19
10 9.9 98.01
11 10.27 105.47
12 10.37 107.54
13 10.27 105.47
14 9.41 88.55
15 11.17 124.77
∑ 157.19 1650.54

185
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 157.19
𝑥̅ = = = 10.48
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(10.76 −10.48)2 +(10.63−10.48)2 +⋯+ (11.17−10.48)2
𝑆𝐷 = = = 0.47
𝑛−1 15−1

3. Uji Kecukupan Data


2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(1650.54)−(157.19)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 3.2
157.19

Karena N’<N yaitu 3.2<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak 0
cm secara acak dapat dikatakan mencukupi,

4. Uji Distribusi Normal


Tabel 4.7 Uji Distribusi Normal
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
9.41 1 1 -2.277 0.067 0.011 0.0553
9.9 1 2 -1.234 0.133 0.109 0.0247
10.14 1 3 -0.723 0.2 0.235 0.0347
10.27 1 4 -0.447 0.267 0.328 0.0608
10.27 1 5 -0.44680 0.333 0.328 0.0058
10.37 1 6 -0.234 0.4 0.407 0.0075
10.41 1 7 -0.149 0.467 0.441 0.0259
10.47 1 8 -0.021 0.533 0.492 0.0418
10.49 1 9 0.02128 0.6 0.508 0.0915
10.63 1 10 0.319 0.667 0.625 0.0415
10.66 1 11 0.383 0.733 0.649 0.0842
10.79 1 12 0.660 0.8 0.745 0.0548
10.8 1 13 0.681 0.867 0.752 0.1146
11.17 1 14 1.468 0.933 0.929 0.0044
11.41 1 15 1.97872 1 0.976 0.0239
Lmax 0.1146

186
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1146

Karena nilai Lmax (0.1146) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal

5. Uji Keseragaman Data


d. CL = 10.48
e. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 10.48 + 2(0.47)
= 11.42

f. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 10.48 − 2(0.47)
= 9.54

Uji Keseragaman Data


12
11.5
11
10.5
10
9.5
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UCL CL LCL Data

Gambar 4.2 Uji Keseragaman Data Pinboard Jarak 0 Cm Acak

187
6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak
e. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

f. Allowance
(4) Personal allowance = 3%
(5) Fatigue allowance = 1%
(6) Delay allowance = 0% +
4%

g. Waktu Normal (WN)


𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 10.48 (1+0.18)
= 12.37

h. Waktu Standar (WS)


100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × (100%−4%)

= 12.37 x 1.0416
= 12.88

f. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.078 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 279 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 12.88

4.2.3 Pengolahan Data Memasukkan Pinboard dengan Jarak 20 cm Berurutan


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan memasukkan pinboard dengan
jarak 20 cm secara berurutan warna didapatkan hasil sebagai berikut:

188
Tabel 4.8 Pengolahan Memasukkan Pinboard dengan Jarak 20 cm Berurutan
No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 15.6 243.36
2 11.6 134.56
3 11.7 136.89
4 10.16 103.23
5 11.55 133.40
6 11.75 138.06
7 10.1 102.01
8 11.42 130.42
9 13.28 176.36
10 10.61 112.57
11 11.31 127.92
12 11.9 141.61
13 9.36 87.61
14 12.12 146.89
15 13.01 169.26
 175.47 2084.15

1. Rata
∑ 𝑥𝑖 175.47
𝑥̅ = = = 11.70
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(15.6−11.70)2 +(11.6−11.70)2 +⋯+ (13.01−11.70)2
𝑆𝐷 = = = 1.45
𝑛−1 15−1

3. Uji Kecukupan Data


2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(2084.15)−(175.47)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 14.55
175.47

Karena N’<N yaitu 14.55<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
20 cm secara berurutan dapat dikatakan mencukupi,

189
4. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.9 Uji Distribusi Normal
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
9.36 1 1 -1.614 0.067 0.053 0.0134
10.1 1 2 -1.103 0.133 0.135 0.0016
10.16 1 3 -1.062 0.2 0.144 0.0559
10.61 1 4 -0.752 0.267 0.226 0.0406
11.31 1 5 -0.26896 0.333 0.394 0.0606
11.42 1 6 -0.193 0.4 0.423 0.0234
11.55 1 7 -0.103 0.467 0.459 0.0079
11.6 1 8 -0.069 0.533 0.473 0.0608
11.7 1 9 0 0.6 0.500 0.1000
11.75 1 10 0.034 0.667 0.514 0.1529
11.9 1 11 0.138 0.733 0.555 0.1785
12.12 1 12 0.290 0.8 0.614 0.1860
13.01 1 13 0.903 0.867 0.817 0.0498
13.28 1 14 1.090 0.933 0.862 0.0713
15.6 1 15 2.6896 1 0.996 0.0036
Lmax 0.1860

Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1860

Karena nilai Lmax (0.1860) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal

5. Uji Keseragaman Data


a. CL = 11.7
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 11.7 + 2(1.45)
= 14.6

190
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 11.7− 2(1.45)
= 8.8

Uji Keseragaman Data


16

14

12

10

8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UCL CL LCL Data

Gambar 4.3 Uji Keseragaman Data Pinboard Jarak 20 Cm Berurutan

6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 20 cm berurutan


a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%

c. Waktu Normal (WN)


𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 11.7 (1+0.18)
= 13.81

191
d. Waktu Standar (WS)
100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × ( )
100%−4%

= 13.81 x 1.0416
= 14.38

g. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.069 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 248,4 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 14.38

4.2.4 Pengolahan Data Memasukkan Pinboard dengan Jarak 20 cm Acak


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan memasukkan pinboard dengan
jarak 20 cm secara acak didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10 Pengolahan Memasukkan Pinboard dengan Jarak 20 cm Acak


No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 10.49 110.04
2 10.12 102.41
3 9.61 92.35
4 9.72 94.48
5 11.79 139.00
6 9.58 91.78
7 9.25 85.56
8 9.46 89.49
9 9.85 97.02
10 9.27 85.93
11 9.69 93.90
12 9.89 97.81
13 9.3 86.49
14 8.55 73.10
15 10.5 110.25
∑ 147.07 1449.63

1. Rata
∑ 𝑥𝑖 147.07
𝑥̅ = = = 9.8
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

192
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(10.49 −9.8)2+(10.12−9.8)2 +⋯+ (10.5−9.8)2
𝑆𝐷 = = = 0.71
𝑛−1 15−1

3. Uji Kecukupan Data


2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(1449.63)−(147.07)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 8.5
147.07

Karena N’<N yaitu 8.5<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
20 cm secara acak dapat dikatakan mencukupi,

4. Uji Distribusi Normal


Tabel 4.7 Uji Distribusi Normal
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
8.55 1 1 -1.761 0.067 0.039 0.0275
9.25 1 2 -0.775 0.133 0.219 0.0859
9.27 1 3 -0.746 0.2 0.228 0.0277
9.3 1 4 -0.704 0.267 0.241 0.0260
9.46 1 5 -0.4789 0.333 0.316 0.0173
9.58 1 6 -0.310 0.4 0.378 0.0217
9.61 1 7 -0.268 0.467 0.395 0.0722
9.69 1 8 -0.155 0.533 0.438 0.0949
9.72 1 9 -0.1127 0.6 0.455 0.1449
9.85 1 10 0.070 0.667 0.528 0.1386
9.89 1 11 0.127 0.733 0.550 0.1829
10.12 1 12 0.451 0.8 0.674 0.1261
10.49 1 13 0.972 0.867 0.834 0.0322
10.5 1 14 0.986 0.933 0.838 0.0954
11.79 1 15 2.8028 1 0.997 0.0025
Lmax 0.1829

193
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1829

Karena nilai Lmax (0.1829) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal

5. Uji Keseragaman Data


a. CL = 9.8
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 9.8 + 2(0.71)
= 11.22

c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 9.8 − 2(0.71)
= 8.38

Uji Keseragaman Data


12

11

10

8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UCL CL LCL Data

Gambar 4.4 Uji Keseragaman Data Pinboard Jarak 20 Cm Acak

194
6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak
a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
c. Waktu Normal (WN)
𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 9.8 (1+0.18)
= 11.56

d. Waktu Standar (WS)


100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × ( )
100%−4%

= 11.56 x 1.0416
= 12.04

h. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.083 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 298.8 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 12.04

195
4.2.5 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (Continue)
Dari data yang telah dihimpun pada percobaan melipat origami burung
didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11 Pengolahan Melipat Origami Burung (Continue)


No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 149 22.201
2 289 83.521
3 417 173.889
4 537 288.369
5 679 461.041
6 791 625.681
7 886 784.996
8 987 974.169
9 1.093 1.194.649
10 1.200 1.440.000
11 1.312 1.721.344
12 1.413 1.996.569
13 1.533 2.350.089
14 1.639 2.686.321
15 1.728 2.985.984
∑ 14.653 17.788.823

1. Rata
∑ 𝑥𝑖 14.653
𝑥̅ = = = 976.87
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(149 −976.87)2 +(289−976.87)2+⋯+ (1728−976.87)2
𝑆𝐷 = = = 481.3
𝑛−1 15−1

3. Uji Kecukupan Data


2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(17.788.823)−(14.653)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 388.4
14.653

Karena N’<N yaitu 388.4<15, maka data melipat origami burung dapat
dikatakan tidak mencukupi,

196
4. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.12 Uji Distribusi Normal Melipat Origami Burung (Continue)
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
149 1 1 -827.87 0.06667 0.04271 0.02396
289 1 2 -343.93 0.13333 0.07648 0.05686
417 1 3 -186.62 0.2 0.122 0.078
537 1 4 -109.97 0.26667 0.180 0.086
679 1 5 -59.573 0.33333 0.268 0.065
791 1 6 -30.978 0.4 0.350 0.050
886 1 7 -12.981 0.46667 0.425 0.042
987 1 8 1.26667 0.53333 0.508 0.025
1093 1 9 12.9037 0.6 0.595 0.005
1200 1 10 22.3133 0.66667 0.679 0.012
1312 1 11 30.4667 0.73333 0.757 0.024
1413 1 12 36.3444 0.8 0.818 0.018
1533 1 13 42.7795 0.86667 0.876 0.009
1639 1 14 47.2952 0.93333 0.916 0.018
1728 1 15 50.0756 1 0.941 0.059
Lmax 0.086

Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.086

Karena nilai Lmax (0.086) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal

5. Uji Keseragaman Data


a. CL = 976.87
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 976.87 + 2(481.3)
= 1939.47

197
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 976.87 − 2(481.3)
= 14.27

Uji Keseragaman Data


2508
2008
1508
1008
508
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UCL CL LCL Data

Gambar 4.5 Uji Keseragaman Data Melipat Origami Burung (Continue)

6. Waktu Standar dan Output Standar Data Melipat Origami Burung (Continue)
a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%

c. Waktu Normal (WN)


𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 976.87 (1+0.18)
= 1152.71

198
d. Waktu Standar (WS)
100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × ( )
100%−4%

= 1152.71 x 1.0416
= 1200.66

e. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.000833 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 3 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 1200.66

4.2.6 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (repetitive)


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan melipat origami burung
didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13 Pengolahan Melipat Origami Burung (Repetitive)


No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 149 22.201
2 140 19.600
3 128 16.384
4 119 14.161
5 142 20.164
6 110 12.100
7 96 9.216
8 100 10.000
9 106 11.236
10 106 11.236
11 112 12.544
12 100 10.000
13 120 14.400
14 106 11.236
15 88 7.744
∑ 1.722 202.222

1. Rata
∑ 𝑥𝑖 1.722
𝑥̅ = = = 114.8
𝑛 15

K = 95% = 2
S = 5% = 0.05

199
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(149 −114.8)2+(140−114.8)2 +⋯+ (88−114.8)2
𝑆𝐷 = = = 17.39
𝑛−1 15−1

3. Uji Kecukupan Data


2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(202.222)−(1722)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 6.06
14.653

Karena N’<N yaitu 6.06<15, maka data melipat origami burung dapat
dikatakan mencukupi,

4. Uji Distribusi Normal


Tabel 4.14 Uji Distribusi Normal Melipat Origami Burung (Repetitive)
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
88 1 1 -1.5411 0.0667 0.06 0.005
96 1 2 -1.0811 0.1333 0.14 0.006
100 1 3 -0.8511 0.2 0.20 0.003
100 1 4 -0.8511 0.2667 0.20 0.069
106 1 5 -0.506 0.3333 0.31 0.027
106 1 6 -0.506 0.4 0.31 0.094
106 1 7 -0.506 0.4667 0.31 0.160
110 1 8 -0.276 0.5333 0.39 0.142
112 1 9 -0.161 0.6 0.44 0.164
119 1 10 0.2415 0.6667 0.60 0.071
120 1 11 0.299 0.7333 0.62 0.116
128 1 12 0.759 0.8 0.78 0.024
140 1 13 1.4491 0.8667 0.93 0.060
142 1 14 1.564 0.9333 0.94 0.008
149 1 15 1.967 1 0.98 0.025
Lmax 0.164

Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22

200
Lmax = 0.164

Karena nilai Lmax (0.164) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal

5. Uji Keseragaman Data


a. CL = 976.87
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 114.8 + 2(17.9)
= 150.6

c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 114.8 − 2(17.9)
= 79

Uji Keseragaman Data


160
145
130
115
100
85
70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

UCL CL LCL Data

Gambar 4.6 Uji Keseragaman Data Melipat Origami Burung (Repetitive)

6. Waktu Standar dan Output Standar Data Melipat Origami Burung


(Repetitive)
a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18

201
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%

c. Waktu Normal (WN)


𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 114.8 (1+0.18)
= 115.98

d. Waktu Standar (WS)


100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × (100%−4%)

= 115.98 x 1.0416
= 120.8

f. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.0088 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 29.8 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 120.8

4.2.7 Pengolahan Data Sampling Kerja Rumah Makan Warung Ijo


Dari data yang telah dihimpun pada percobaan sampling kerja di rumah
makan warung ijo didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15 Data Sampling Kerja Rumah Makan Warung Ijo


Angka
No Waktu Idle Produktif
Random
1 7 09.07 ✓
2 10 09.10 ✓
3 13 09.13 ✓
4 17 09.17 ✓
5 21 09.21 ✓
6 24 09.24 ✓
7 26 09.26 ✓
8 31 09.31 ✓
9 46 09.46 ✓

202
Tabel 4.15 Data Sampling Kerja Rumah Makan Warung Ijo (Lanjutan)
No Angka Waktu Idle Produktif
Random
10 47 09.47 ✓
11 49 09.49 ✓
12 56 09.56 ✓
13 58 09.58 ✓
14 60 10.00 ✓
15 62 10.02 ✓
16 63 10.03 ✓
17 67 10.07 ✓
18 81 10.21 ✓
19 90 10.30 ✓
20 91 10.31 ✓
21 93 10.33 ✓
22 97 10.37 ✓
23 98 10.38 ✓
24 99 10.39 ✓
25 101 10.41 ✓
26 107 10.47 ✓
27 109 10.49 ✓
28 113 10.53 ✓
29 114 10.54 ✓
30 120 11.00 ✓

1. Rata-rata
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑡𝑦 24
𝑥̅ = 𝑛
× 100% = 30 = 0.8

K = 95% = 2
𝑘 ̅ (1−𝑝
̅) 2
√𝑝 √0.8(1−0.8)

S= 𝑛
= 30
= 0.016
𝑝̅ 0.8

2. Waktu Standar dan Output Standar Data Pengamatan Work Samping Rumah
Makan Warung Ijo
a. Performance allowance
(1) Skill = Excellent = + 0.11
(2) Effort = Good = + 0.5
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.20

203
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 5%
(3) Delay allowance = 0% +
8%

c. Waktu Normal (WN)


%𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦+%𝑇𝑇+%𝑅𝐹 0.8+30+1.2
𝑊𝑁 = ∑ 𝑌𝑖
= = 1.33 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
24

d. Waktu Standar (WS)


100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × (100%−8%)

= 1.33 x 1.0869
= 1.4456 menit

g. Output standar (OS)


1 1
𝑂𝑆 = = = 0.692 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 41.52 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑆 1.4456

204
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Data


Analisa dari praktikum modul 3 tentang perhitungan waktu standar secara
langsung (direct measurement) adalah sebagai berikut:
1. Data Pengamatan Memasukkan Pinboard pada Tempatnya
Tabel 5.1 Data Pengamatan Memasukkan Pinboard Pada Tempatnya
Kecukupan Keseragaman
No Data Distribusi
Data Data
1 Jarak 0 cm berurutan Cukup Seragam Normal
2 Jarak 0 cm acak Cukup Seragam Normal
3 Jarak 20 cm berurutan Cukup Seragam Normal
4 Jarak 20 cm acak Cukup Seragam Normal
Nilai data pada tabel diatas menunjukan bahwa data pengukuran waktu
memasukan pinboard kedalam tempatnya dengan jarak 0 cm, baik berurutan
warna maupun acak memiliki data yang cukup dan seragam. Data pengukuran
waktu pada jarak 20 cm urut maupun acak memiliki data cukup dan seragam.

2. Data Melipat Origami Burung


Tabel 5.2 Data Melipat Origami Burung
c Data Kecukupan Data Keseragaman Data Distribusi
1 Continues Tidak Cukup Seragam Normal
2 Repetitive Cukup Seragam Normal
Analisa waktu melipat origami burung dalam waktu continuous menunjukkan
data tidak mencukupi karena data pengamatan terlalu besar sedangkan dalam
waktu repetitive menunjukkan data yang cukup. Sedangkan dalam uji
keseragaman data dan uji normalitas data, baik data waktu continuous
maupun repetitive sama-sama seragam dan berdistribusi normal.

205
3. Data Waktu Standar dan Standar Output Memasukkan Pinboard pada
Tempatnya
Tabel 5.3 Data Waktu Standar dan Output Standar Memasukkan Pinboard
pada tempatnya
Waktu Waktu
No Data Output Standar
Normal Standar
1 Jarak 0 cm berurutan 14.73 15.34 234 unit/jam
2 Jarak 0 cm acak 12.37 12.88 279 unit/jam
3 Jarak 20 cm berurutan 13.81 14.38 248.4 unit/jam
4 Jarak 20 cm acak 11.56 12.04 298.8 unit/jam
Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch time study

4. Data Waktu Standar dan Standar Output Melipat Origami Burung


Tabel 5.4 DataWaktu Standar dan Output Standar Melipat Origami Burung
Waktu Waktu
No Data Output Standar
Normal Standar
1 Continue 1152.71 1200.66 3 unit/jam
2 Repetitive 115.98 120.8 29.8 unit/jam
Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch time study

5. Data Waktu Normal dan Waktu Standar Rumah Makan Warung Ijo
Tabel 5.5 Data Waktu Standar dan Output Standar Rumah Makan Warung
Ijo
Waktu Waktu
No Data Output Standar
Normal Standar
1 Work sampling pada 1.33 1.4456 41.52 unit/jam
rumah makan warung ijo
Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch time study

206
5.2 Pembahasan
Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung
(Direct Measurement) adalah sebagai berikut:
1. Data Pengamatan Memasukkan Pinboard pada Tempatnya
Perhitungan uji kecukupan data yang dilakukan pada jarak 0 cm urut dan acak
menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga dapat dicari waktu
standar dan output standar. Perhitungan uji kecukupan data pada jarak 20 cm
urut dan acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga nilai dari
waktu standar dan output standar dapat di tentukan. Uji keseragaman data
yang dilakukan pada jarak 0 cm dan 20 cm baik urut maupun acak juga
menentukan data yang seragam.

2. Data Melipat Origami Burung


Perhitungan uji kecukupan data pada kegiatan melipat origami dengan waktu
continuous dan repetitive menunjukkan data yang diambil cukup sehingga
dapat di tenttukan waktu standar dan output standarnya. Uji normalitas data
yang di lakukan pada kegiatan melipat origami dengan waktu continuous dan
repetitive juga menunjukan data yang normal.

3. Data Work Sampling pada Rumah Makan Warung Ijo


Data work sampling pada rumah makan warung ijo menunjukkan bahwa data
yang diambil cukup seteralah dilakukan uji kecukupan data, dan pada uji
keseragaman data yang dilakukan pada work sampling rumah makan warung
ijo menunjukkan data tersebut seragam.

4. Data Waktu Standar dan Standar Output Memasukkan Pinboard pada


Tempatnya
Waktu normal, waktu standar dan output standar pada perhitungan waktu
memasukkan pinboard pada tempatnya dengan jarak 0 cm dengan warna
berurutan adalah 14.73 detik untuk waktu normal, 15.34 detik untuk waktu
standar, dan dengan output standar sebesar 234 unit/jam. Waktu normal untuk
jarak 0 cm dengan warna acak adalah 12.37 detik, 12.88 detik untuk waktu
standar, dan dengan output standar sebesar 279 unit/jam. Waktu normal untuk

207
jarak 20 cm dengan warna berurutan adalah 13.81 detik, 14.38 detik untuk
waktu standar, dan dengan output standar sebesar 248.4 unit/jam. Sedangkan
waktu normal untuk jarak 20 cm dengan warna acak adalah 11.56 detik, 12.04
detik untuk waktu standar, dan dengan output standar sebesar 298.8 unit/jam.
Dari perhitungan waktu standar antara jarak 0 cm dan 20 cm baik secara urut
maupun acak terdapat perbedaan hal ini dikarenakan jarak mempengaruhi
kecepatan saat melakukan percobaan tersebut. Dan untuk yang urut ataupun
acak waktu standar yang urut lebih lama karena praktikan harus mengetahui
warna urutan dan meletakkannya dengan benar berbeda dengan yang acak
karena lebih gampang untuk menentukan tempak mana yang ingin
dimasukkan terlebih dahulu tanpa harus melihat nomor urut

5. Data Waktu Standar dan Standar Output Melipat Origami Burung


Waktu normal, waktu standar dan output standar pada perhitungan waktu
melipat origami burung dengan waktu continuous adalah 1152.71 detik untuk
waktu normal, 1200.66 detik untuk waktu standar, dan dengan output standar
sebesar 3 unit/jam. Sedangkan pada perhitungan waktu melipat origami
burung dengan waktu repetitive adalah 115.98 detik untuk waktu normal,
120.8 detik untuk waktu standar, dan dengan output standar sebesar 29.8
unit/jam. Dari pengukuran waktu secara continuous maupun repetitive
diperoleh waktu standar yang jauh hal ini dikarenakan pada pengukuran
continous pengamat melakukan pengukuran waktu dengan stopwatch dari
pembuatan origami yang pertama sampai sebanyak 15 buah dan membiarkan
stopwatch berjalan terus sampai selesai. Sedangkan pada pengukuran
repetitive pengamat melakukan pengukuran waktu dengan stopwatch yang
apabila setelah selesai membuat satu origami makan stopwatch tersebut akan
dikembalikan lagi pada angka nol.

6. Data Waktu Normal dan aktu Standar Rumah Makan Warung Ijo
Dari perhitungan waktu normal sebesar 1,33 menit yang sudah disesuaikan
ketentuan dengan performance rating dan waktu standar sebesar 1,4456
menit yang sudah disesuaikan allowance pada pekerja rumah makan warung

208
ijo. Sedangkan dalam data pengamatan dan perhitungan diperoleh output
standar sebesar 41.52 unit/jam.

209
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesipulan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk waktu normal memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 14.73 detik dan 12.37 detik.
Sedangkan waktu normal pinbooard dengan jarak 20 cm dengan warna yang
berurutan dan acak adalah 13.81 detik dan 11.56 detik. Waktu normal dalam
kegiatan melipat origami burung dengan waktu continuous dan repetitive
adalah 1152.71 detik dan 115.98 detik, dan untuk work sampling yang
dilakukan pada rumah makan warung ijo adalah sebesar 1.33 menit.
2. Untuk waktu standar memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 15.34 detik dan 12.88 detik.
Sedangkan waktu normal pinbooard dengan jarak 20 cm dengan warna yang
berurutan dan acak adalah 14.38 detik dan 12.04 detik. Waktu normal dalam
kegiatan melipat origami burung dengan waktu continuous dan repetitive
adalah 1200.66 detik dan 120.8 detik, dan untuk work sampling yang
dilakukan pada rumah makan warung ijo adalah sebesar 1.4456 menit.
3. Untuk output standar dari memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 234 unit/jam dan 279 unit/jam.
Sedangkan pada jarak 20 cm berurutan dan acak adalah 248.4 unit/jam dan
298.8 unit/jam. Output standar dalam kegiatan melipat origami burung
dengan waktu continuous dan repetitive adalah 3 unit/jam dan 29.8 unit/jam,
dan untuk work sampling yang dilakukan pada rumah makan warung ijo
adalah sebesar 41.52 unit/jam.

210
6.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan dari praktikum modul ini, praktikan
merumuskan daran seagai berikut:
1. Pratikan memahami materi lebih dulu tentang direct measurement sehingga
dapat melakukan analisis dan pembahasan laporan dengan tepat dan cepat.
2. Fasilitas praktikum lebih di tingkatkan lagi, agar proses praktikum bisa
berjalan optimal.
3. Pengamat lebih teliti saat melakukan pengamatan dan pengkuran pada saat
observasi ke lokasi usaha (Rumah Makan Warung Ijo)

211

Anda mungkin juga menyukai