MODUL III
PERHITUNGAN WAKTU STANDAR SECARA LANGSUNG (DIRECT
MEASUREMENT)
Disusun Oleh:
Kelompok: W-4
LABORATORIUM TERINTEGRASI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
154
BAB I
PENDAHULUAN
155
yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan konsistensi
(consistency). Penilaian performance rating dilakukan dengan cara mengamati
operator yang sedang bekerja pada lintasan produksi. Cara menentukan waktu
kelonggaran adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang
kondisi yang terjadi di lantai produksi untuk masing-masing operator setiap elemen
kerjanya.
Disini praktikan melakukan sampling kerja (work sampling). Sampling kerja
adalah suatu aktifitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu
yang hilang (idle atau delay) selama siklus kerja berlangsung untuk melihat
proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio delay study). Pengamatan
dilaksanakan secara random selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat
tertentu (Wignjosoebroto, 1998). Sampling kerja yang prakikan lakukan yaitu pada
cara kerja operator di sebuah produksi warung cengengesan, Surabaya.
Pengukuran waktu kerja ini dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 30 data. Disini praktikan
mengamati bagaimana cara kerja suatu produksi warung cengengesan dari mulai
awal proses membuat hingga proses penyajian. Setelah itu praktikan melakukan
pengolahan data dengan cara metode perhitungan waktu standar secara langsung
kemudian akan mengetahui waktu normal, waktu standar, dan output dari suatu
proses pengerjaan tersebut.
156
3. Berapa output standar dalam melakukan operasi kerja pada penyusunan
origami, memasukkan pensil pada aqua gelas serta sampling kerja warung
cengengesan?
2. Bagi umum:
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat mampu menerapkan perhitungan
waktu baku atau waktu standar, waktu normal, dan output standar serta
sampling kerja (work sampling) suatu kasus.
b. Dapat memberi referensi atau literatur bagi mahasiswa lain.
157
3. Bagi Praktikan Selanjutnya
c. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam mengerjakan
laporan praktikum selanjutnya.
d. Dapat membantu pemahaman serta wawasan lebih untuk pengambilan
dan pengolahan data selanjutnya.
158
BAB II
LANDASAN TEORI
159
2. untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan maka
tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan
menggunakan jam henti atau jam biasa.
3. Untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa/ benda
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
1. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan
maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
dan supervisor yang ada.
2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan
seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang
digunakan, dan lain-lain.
3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi masih
dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
4. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
5. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah
jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak.
6. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja
yang diukur dan dicatat.
160
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu
kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna memberikan fleksibilitas.
9. Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time).
161
cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada cara jam
henti. Cara sampling pekerjaan sering kali terlalu mahal. Memang dengan
demikian cara jam henti dapat memberikan hasil dengan kualitasnya dalam waktu
yang jauh lebih cepat dan tentunya lebih murah.
2.2.1 Mean
Sutrisno Hadi (1998) menjelaskan bahwa mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata
(mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Mean dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = ………………………………...…(2.1)
𝑛
Dimana:
Σ𝑥𝑖 = Jumlah semua nilai x ke i
n = Jumlah sampel yang diteliti
162
∑(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑆𝐷 = √ ……………….……….…(2.2)
𝑛−1
Keterangan:
SD = Standar deviasi
𝑥𝑖 = Nilai data ke-i
𝑥̅ = Nilai rata-rata
𝑛 = Jumlah data
Dimana:
Σ𝑥𝑖 = Jumlah semua nilai x ke i
n = Jumlah sampel yang diteliti
Keterangan:
163
SD = Standar Deviasi
𝑥i = Nilai data ke-i
𝑥̅ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data
164
Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran
dari waktu penyelesiansebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan
besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat
penimbangan dari mesin tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah
bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka
semakin banyak banyak pengukuran yang diperlukan. Dalam uji ini akan digunakan
persamaan:
𝐾
√𝑁∑(𝑥 2 )−(∑𝑥)²
𝑁′ = (𝑆 ) ² …………………..(2.3)
∑𝑥
Keterangan:
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
𝐾 = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan.
Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 2,58 ≈ 3
Bila tingkat kepercayaan 95%, maka k = 1,96 ≈ 2
Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 1
𝑆 = Derajat ketelitian dalam pengamatan.
Jika tingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
xi = Data pengamatan.
Dari langkah uji kecukupan data akan didapatkan harga N’ sehingga diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. N’ ≤ N maka data yang telah diambil sudah cukup dan tidak perlu
melakukan pengambilan data kembali
2. N’ ≥ maka data belum cukup dan harus melakukan pengambilan data
tambahan sebanyak N’-N data.
165
memudahkan dalam pengolahan data. Metode klasik dalam pengujian normalitas
suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar
statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun
untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30
bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya
kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu
pembuktian. Persyaratan yang harus dipenuhi supaya metode ini dapat digunakan
adalah:
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).
2. Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
3. Dapat untuk n besar maupun n kecil
Dengan:
#(𝑧1 𝑧2 …,𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤𝑧𝑖 )
S(Zi) = …………………(2.5)
𝑛
Keterangan:
L = Statistik uji dengan metode liliefors
Zi = Data x yang distandarisasi berdasarkan rumus (2.19)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di z i
S(Zi) = Nilai fungi distribusi kumulatif empiris di z i
Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritis
Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors, 1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan lebih dari 30 maka
berdasarkan tabel nilai kritis L tabel nya dinyatakan dengan:
0,886
Ltabel= ………….……..……………..(2.6)
√𝑛
166
Sedangkan untuk n ≤ 30 nilai Label mengikuti nilai pada 167 tabel nilai kritis
Lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson
Darling maka dari hasil perhitungan L dan Label hipotesis H 0 ditolak jika L > Ltabel
dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.
2.3.1 Skill
Skill didefenisikan sebagai kecapakan dalam metode yang diberikan dan
keterkaitan dengan keahlian, seperti koordinasi yang tepat antara pikiran dengan
tangan. Skill pekerja merupakan hasil dari pengalaman dan kemampuan yang
dimilikinya, seperti koordinasi natural dan ritme. Skill meningkat seiring
berjalannya waktu, karena meningkatnya kebiasaan dengan pekerjaan yang
membutuhkan kecepatan, keluwesan gerakan, serta bebas dari keragu-raguan.
Penurunan skill biasanya disebabkan oleh beberapa pelemahan kemampuan,
dikarenakan faktor fisik maupun psikologi seperti menurunnya pengelihatan,
berkurangnya refleks, dan hilangnya kemampuan otot. Oleh karena itu kemampuan
seseorang dapat bervariasi dari satu kerjaan ke kerjaan lainnya.
167
2.3.2 Effort
Effort didefinisikan sebagai hasil dari keinginan untuk bekerja secara efektif.
Effort adalah perwakilan dari skill yang diterapkan. Ketika mengevaluasi effort
pekerja, pengamat harus menilai efektif dari effort efektif-nya saja, karena kadang-
kadang pekerja akan menerapkan effort yang salah hanya untuk meningkatkan
penilaian waktu siklus.
2.3.3 Condition
Condition akan mempengaruhi pekerja, bukan proses kerjanya, yang
termasuk di dalamnya adalah suhu, ventilasi, cahaya dan tingkat kebisingan. Faktor
yang mempengaruhi hasil kerja, seperti bahan dan peralatan, tidak akan dipedulikan
dalam menerapkan performance rating pada bagian condition
2.3.4 Consistency
Consistency harus dievaluasi jika penelitian dilakukan menggunakan metode
snap-back. Nilai waktu yang konstan dilakukan berulang memiliki consistency
yang sempurna. Situasi ini sangat sering terjadi, karena ada kecenderungan
keragaman karena kekerasan bahan, alat gunting, pelumas,dan elemen asing. Proses
kerja yang dikendalikan secara mekanisasi akan mempunyai nilai consistency yang
hampir sempurna. Berikut adalah tabel dari performance rating dengan sistem
weasting house:
168
Tabel 2.1 Performance Rating dengan Sistem Wasting House
Skill Effort
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill
+0.13 A2 +0.12 A2
+0.11 B1 Excellent +0.1 B1 Excellent
+0.08 B2 +0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good
+0.03 C2+ +0.02 C2
0 D Average 0 D Average
-0.05 E1 Fair -0.04 E1 Fair
Condition Consistency
+0.06 A Superskill +0.04 A Superskill
+0.04 B Excellent +0.03 B Excellent
+0.02 C Good +0.01 C Good
0 D Average 0 D Average
-0.03 E Fair -0.02 E Fair
-0.07 F poor -0.04 F poor
Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu ratarata yang diukur terhadap
suatu elemen kerja adalah 0.50 menit dan rating performance operator adalah
memenuhi klasifikasi berikut:
Excellent Skill (B2): + 0.08
Good Effort (C2) : + 0.02
Good Condition : + 0.02
Good Consistency: + 0.01
Total : + 0.13
Maka berdasasrkan perhitungan di atas, waktu normal untuk elemen kerja ini
adalah : 0.5 x 1.13 = 0.565 menit
2.4 Kelonggaran (Allowance)
Waktu yang ditambahakan dalam waktu normal karena dibutuhkan
untukmemenuhi kebutuhan pribadi dari seorang pekerja dengan kata lain waktu
tungguyang tak dapat dihindarkan dari seorang pekerja seperti halnya istrahat
akibatkelelahan kerja dan alsan – alasan lain yang dialuar kendali dari seorang
pekerja. Waktu longgar ini sangat berpengaruh terhadap proses produksi karena
menghentikan proses produksi. Proses produksi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu
169
personal allowance, fatigue allowance, dan delay allowance. Terdapat klasifikasi
pembagian presentase allowance berdasarkan proporsi kerja dari operator:
1. Untuk pekerjaan ringan (1% - 5%)
2. Untuk pekerjaan sedang (6% - 10%)
3. Untuk pekerjaan berat (11% - 15%)
170
2. Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
3. Dapat untuk n besar maupun n kecil
Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Lmax = (F(2) - S(2) )………………..…….(2.7)
Dengan:
∑(𝑧1 𝑧2 …,𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤𝑧𝑖 )
S(Zi) = …………………(2.8)
𝑛
Keterangan:
L = Statistik uji dengan metode liliefors
Zi = Data x yang distandarisasi berdasarkan rumus (2.19)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di z i
S(Zi) = Nilai fungi distribusi kumulatif empiris di z i
Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritis
Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors, 1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan lebih dari 30 maka
berdasarkan tabel nilai kritis L tabel nya dinyatakan dengan:
0,886
Ltabel= ………….……..……………..(2.9)
√𝑛
Sedangkan untuk n ≤ 30 nilai Label mengikuti nilai pada 171 tabel nilai kritis
Lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson
Darling maka dari hasil perhitungan L dan Label hipotesis H 0 ditolak jika L > Ltabel
dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.
171
2.7.1 Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi dari bahan baku
diporses hingga terselesaikannya produk jadi di tempat kerja yang bersangkutan
(Sutalaksana, 2006). Berikut rumus umum untuk menghitung waktu siklus:
0,886
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ……………..…..(2.10)
√𝑛
Keterangan:
xi = Data pengamatan
n = Jumlah data pengamatan
Keteranngan:
P = Faktor penyesuaian
172
Fungsi dari waktu baku adalah Digunakan untuk menghilangkan pemborosan
sekaligus meningkatkanproduktivitas kerja, sebagai dasar penentuan upah dan
jumlah buruh yang diperlukandalam pengerjakan, sebagai dasar penentuan jumlah
bahan baku atau material yang dibeli, sebagai dasar penjadwalan produksi., dan
sebagai parameter mengenai baik buruknya kualitas operasi ataupelayanan.
173
BAB III
METODE PENELITIAN
174
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian (Lanjutan)
175
warung cengengesan. Dengan data Analisa dan Interprestasi Hasil yang diamati
adalah waktu normal dan waktu standar.
3.2.5 Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data, dan Uji Distribusi Normal
Sebelum melakukan pengumpulan data, uji kecukupan data, uji keseragaman
data dan uji distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah data
pengamatan operasi kerja yang diamati sudah mencukupi dan seragam atau belum.
Jika sudah maka data yang didapat dari pengamatan operasi kerja siap diolah untuk
keperluan berikutnya. Apabila belum mencukupi, maka jumlah data harus ditambah
dengan melakukan pengumpulan data kembali.
176
sesuai, lalu interpretasikan hasil menjadi bahasa yang lebih komunikatif sehingga
lebih mudah dipahami.
3.2.8 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa pengolahan data yang telah dilakukan maka
praktikan dapat menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut dan memberikan
saran tentang kegiatan praktikum atau metode yang digunakan.
177
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
178
Tabel 4.1 Data Pengamatan Memasukkan Pinboard Ke Tempatnya
Jarak 0 Cm Jarak 0 Cm Jarak 20 Cm Jarak 20 Cm
No
Urutan Acak Urutan Acak
1 15,63 10,79 15.6 10,49
2 12,83 10,63 11.6 10,12
3 11,66 10,8 11.7 9,61
4 13,47 10,14 10.16 9,72
5 13,33 10,41 11.55 11,79
6 13,02 10,47 11.75 9,58
7 11,11 10,49 10.1 9,25
8 13 10,66 11.42 9,46
9 12,45 11,41 13.28 9,85
10 11,47 9,9 10.61 9,27
11 11,46 10,27 11.31 9,69
12 11,31 10,37 11.9 9,89
13 11,5 10,27 9.36 9,3
14 12,87 9,41 12.12 8,55
15 12,07 11,17 13.01 10,5
∑ 187,18 157,19 175.47 147,07
179
4.1.4 Data Pengamatan Work Sampling
Pada work sampling pembuatan bilangan random untuk penentuan waktu
penamatan dilakukan dengan menggunakan software excel sebanyak 30 data dalam
waktu pengamatan selama 120 menit, waktu pengamatan dilakukan pukul 12.00-
14.00. Data yang diamati adalah bagaimana cara kerja pembuatan makanan dan
minuman di rumah makan warung ijo dari mulai awal proses menerima pelanggan
hingga proses menghidangkan dan dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung.
180
Tabel 4.3 Data Pengamatan Work Sampling
Angka Memesan Mengolah Mengantarkan
No Waktu Pembayaran Idle Produktif
Random Menu Pesanan Pesanan
1 7 09.07 ✓ ✓ ✓
2 10 09.10 ✓ ✓ ✓
3 13 09.13 ✓ ✓
4 17 09.17 ✓ ✓ ✓
5 21 09.21 ✓ ✓ ✓
6 24 09.24 ✓ ✓ ✓
7 26 09.26 ✓ ✓
8 31 09.31 ✓ ✓ ✓
9 46 09.46 ✓ ✓ ✓
10 47 09.47 ✓ ✓ ✓
11 49 09.49 ✓
12 56 09.56 ✓ ✓ ✓
13 58 09.58 ✓ ✓ ✓
14 60 10.00 ✓ ✓ ✓ ✓
15 62 10.02 ✓ ✓
16 63 10.03 ✓ ✓ ✓
17 67 10.07 ✓ ✓ ✓ ✓
18 81 10.21 ✓ ✓
19 90 10.30 ✓
20 91 10.31 ✓
21 93 10.33 ✓
22 97 10.37 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
23 98 10.38 ✓ ✓ ✓
24 99 10.39 ✓ ✓
25 101 10.41 ✓ ✓
26 107 10.47 ✓ ✓ ✓
27 109 10.49 ✓
28 113 10.53 ✓ ✓ ✓
29 114 10.54 ✓ ✓ ✓ ✓
30 120 11.00 ✓
Jumlah Pengamatan Keseluruhan ………… menit
Waktu Produktif ………… buah
Output ………… %
Rating Factor ………… %
Allowance
181
4.2 Pengolahan Data
Berikut merupakan perhitungan pengolahan data dari data yang sudah
dikumpulkan oleh praktikan sebelumnya:
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 187.18
𝑥̅ = = = 12.48
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(15.63−12.48)2+(12.83−12.48)2+⋯+ (12.07−12.48)2
𝑆𝐷 = = = 1.14
𝑛−1 15−1
182
3. Uji Kecukupan Data
2
𝑘 2
√𝑁 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 2
√15(2355.33)−(187.18)2
′ 𝑠 0.05
𝑁 =( ∑ 𝑥𝑖
) =( ) = 13.41
187.18
Karena N’<N yaitu 13.41<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
0 cm secara berurutan dapat dikatakan mencukupi,
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1731
Karena nilai Lmax (0.1731) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinyaa data
pengamatan berdistribusi normal
183
5. Uji Keseragaman Data
a. CL = 12.48
b. UCL = 𝑥̅ + 𝑘. 𝑆𝐷
= 12.48 + 2(1.4)
= 15.28
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 12.48 − 2(1.4)
= 9.68
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
184
c. Waktu Normal (WN)
𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 12.48 (1+0.18)
= 14.73
= 14.73 x 1.0416
= 15.34
185
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 157.19
𝑥̅ = = = 10.48
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(10.76 −10.48)2 +(10.63−10.48)2 +⋯+ (11.17−10.48)2
𝑆𝐷 = = = 0.47
𝑛−1 15−1
Karena N’<N yaitu 3.2<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak 0
cm secara acak dapat dikatakan mencukupi,
186
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1146
Karena nilai Lmax (0.1146) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal
f. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 10.48 − 2(0.47)
= 9.54
187
6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak
e. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18
f. Allowance
(4) Personal allowance = 3%
(5) Fatigue allowance = 1%
(6) Delay allowance = 0% +
4%
= 12.37 x 1.0416
= 12.88
188
Tabel 4.8 Pengolahan Memasukkan Pinboard dengan Jarak 20 cm Berurutan
No 𝒙(s) 𝒙𝟐 (s)
1 15.6 243.36
2 11.6 134.56
3 11.7 136.89
4 10.16 103.23
5 11.55 133.40
6 11.75 138.06
7 10.1 102.01
8 11.42 130.42
9 13.28 176.36
10 10.61 112.57
11 11.31 127.92
12 11.9 141.61
13 9.36 87.61
14 12.12 146.89
15 13.01 169.26
175.47 2084.15
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 175.47
𝑥̅ = = = 11.70
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(15.6−11.70)2 +(11.6−11.70)2 +⋯+ (13.01−11.70)2
𝑆𝐷 = = = 1.45
𝑛−1 15−1
Karena N’<N yaitu 14.55<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
20 cm secara berurutan dapat dikatakan mencukupi,
189
4. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.9 Uji Distribusi Normal
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
9.36 1 1 -1.614 0.067 0.053 0.0134
10.1 1 2 -1.103 0.133 0.135 0.0016
10.16 1 3 -1.062 0.2 0.144 0.0559
10.61 1 4 -0.752 0.267 0.226 0.0406
11.31 1 5 -0.26896 0.333 0.394 0.0606
11.42 1 6 -0.193 0.4 0.423 0.0234
11.55 1 7 -0.103 0.467 0.459 0.0079
11.6 1 8 -0.069 0.533 0.473 0.0608
11.7 1 9 0 0.6 0.500 0.1000
11.75 1 10 0.034 0.667 0.514 0.1529
11.9 1 11 0.138 0.733 0.555 0.1785
12.12 1 12 0.290 0.8 0.614 0.1860
13.01 1 13 0.903 0.867 0.817 0.0498
13.28 1 14 1.090 0.933 0.862 0.0713
15.6 1 15 2.6896 1 0.996 0.0036
Lmax 0.1860
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1860
Karena nilai Lmax (0.1860) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal
190
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 11.7− 2(1.45)
= 8.8
14
12
10
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
191
d. Waktu Standar (WS)
100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × ( )
100%−4%
= 13.81 x 1.0416
= 14.38
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 147.07
𝑥̅ = = = 9.8
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
192
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(10.49 −9.8)2+(10.12−9.8)2 +⋯+ (10.5−9.8)2
𝑆𝐷 = = = 0.71
𝑛−1 15−1
Karena N’<N yaitu 8.5<15, maka data memasukkan pinboard dengan jarak
20 cm secara acak dapat dikatakan mencukupi,
193
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.1829
Karena nilai Lmax (0.1829) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 9.8 − 2(0.71)
= 8.38
11
10
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
194
6. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak
a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
c. Waktu Normal (WN)
𝑊𝑁 = 𝑥̅ (1 + ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔)
= 9.8 (1+0.18)
= 11.56
= 11.56 x 1.0416
= 12.04
195
4.2.5 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (Continue)
Dari data yang telah dihimpun pada percobaan melipat origami burung
didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 14.653
𝑥̅ = = = 976.87
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(149 −976.87)2 +(289−976.87)2+⋯+ (1728−976.87)2
𝑆𝐷 = = = 481.3
𝑛−1 15−1
Karena N’<N yaitu 388.4<15, maka data melipat origami burung dapat
dikatakan tidak mencukupi,
196
4. Uji Distribusi Normal
Tabel 4.12 Uji Distribusi Normal Melipat Origami Burung (Continue)
x f Fkum Z Sz Fz |Fz - Sz|
149 1 1 -827.87 0.06667 0.04271 0.02396
289 1 2 -343.93 0.13333 0.07648 0.05686
417 1 3 -186.62 0.2 0.122 0.078
537 1 4 -109.97 0.26667 0.180 0.086
679 1 5 -59.573 0.33333 0.268 0.065
791 1 6 -30.978 0.4 0.350 0.050
886 1 7 -12.981 0.46667 0.425 0.042
987 1 8 1.26667 0.53333 0.508 0.025
1093 1 9 12.9037 0.6 0.595 0.005
1200 1 10 22.3133 0.66667 0.679 0.012
1312 1 11 30.4667 0.73333 0.757 0.024
1413 1 12 36.3444 0.8 0.818 0.018
1533 1 13 42.7795 0.86667 0.876 0.009
1639 1 14 47.2952 0.93333 0.916 0.018
1728 1 15 50.0756 1 0.941 0.059
Lmax 0.086
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
Lmax = 0.086
Karena nilai Lmax (0.086) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal
197
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 976.87 − 2(481.3)
= 14.27
6. Waktu Standar dan Output Standar Data Melipat Origami Burung (Continue)
a. Performance allowance
(1) Skill = Good = + 0.03
(2) Effort = Excellent = + 0.1
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.18
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
198
d. Waktu Standar (WS)
100%
𝑊𝑆 = 𝑊𝑁 × ( )
100%−4%
= 1152.71 x 1.0416
= 1200.66
1. Rata
∑ 𝑥𝑖 1.722
𝑥̅ = = = 114.8
𝑛 15
K = 95% = 2
S = 5% = 0.05
199
2. Standar Deviasi
√∑(𝑥1 −𝑥̅ )2 √∑(149 −114.8)2+(140−114.8)2 +⋯+ (88−114.8)2
𝑆𝐷 = = = 17.39
𝑛−1 15−1
Karena N’<N yaitu 6.06<15, maka data melipat origami burung dapat
dikatakan mencukupi,
Hipotesis
H0 = Data pengamatan berdistribusi normal
H1 = Data pengamatan tidak berdistribusi normal
Tolak H0 jila Lmax > Ltabel
Ltabel (0.05;15) = 0.22
200
Lmax = 0.164
Karena nilai Lmax (0.164) < Ltabel (0.22) maka H0 diterima yang artinya data
pengamatan berdistribusi normal
c. LCL = 𝑥̅ − 𝑘. 𝑆𝐷
= 114.8 − 2(17.9)
= 79
201
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 1%
(3) Delay allowance = 0% +
4%
= 115.98 x 1.0416
= 120.8
202
Tabel 4.15 Data Sampling Kerja Rumah Makan Warung Ijo (Lanjutan)
No Angka Waktu Idle Produktif
Random
10 47 09.47 ✓
11 49 09.49 ✓
12 56 09.56 ✓
13 58 09.58 ✓
14 60 10.00 ✓
15 62 10.02 ✓
16 63 10.03 ✓
17 67 10.07 ✓
18 81 10.21 ✓
19 90 10.30 ✓
20 91 10.31 ✓
21 93 10.33 ✓
22 97 10.37 ✓
23 98 10.38 ✓
24 99 10.39 ✓
25 101 10.41 ✓
26 107 10.47 ✓
27 109 10.49 ✓
28 113 10.53 ✓
29 114 10.54 ✓
30 120 11.00 ✓
1. Rata-rata
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑡𝑦 24
𝑥̅ = 𝑛
× 100% = 30 = 0.8
K = 95% = 2
𝑘 ̅ (1−𝑝
̅) 2
√𝑝 √0.8(1−0.8)
S= 𝑛
= 30
= 0.016
𝑝̅ 0.8
2. Waktu Standar dan Output Standar Data Pengamatan Work Samping Rumah
Makan Warung Ijo
a. Performance allowance
(1) Skill = Excellent = + 0.11
(2) Effort = Good = + 0.5
(3) Condition = Excellent = + 0.04
(4) Consistency = Good = + 0.01 +
0.20
203
b. Allowance
(1) Personal allowance = 3%
(2) Fatigue allowance = 5%
(3) Delay allowance = 0% +
8%
= 1.33 x 1.0869
= 1.4456 menit
204
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
205
3. Data Waktu Standar dan Standar Output Memasukkan Pinboard pada
Tempatnya
Tabel 5.3 Data Waktu Standar dan Output Standar Memasukkan Pinboard
pada tempatnya
Waktu Waktu
No Data Output Standar
Normal Standar
1 Jarak 0 cm berurutan 14.73 15.34 234 unit/jam
2 Jarak 0 cm acak 12.37 12.88 279 unit/jam
3 Jarak 20 cm berurutan 13.81 14.38 248.4 unit/jam
4 Jarak 20 cm acak 11.56 12.04 298.8 unit/jam
Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch time study
5. Data Waktu Normal dan Waktu Standar Rumah Makan Warung Ijo
Tabel 5.5 Data Waktu Standar dan Output Standar Rumah Makan Warung
Ijo
Waktu Waktu
No Data Output Standar
Normal Standar
1 Work sampling pada 1.33 1.4456 41.52 unit/jam
rumah makan warung ijo
Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch time study
206
5.2 Pembahasan
Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung
(Direct Measurement) adalah sebagai berikut:
1. Data Pengamatan Memasukkan Pinboard pada Tempatnya
Perhitungan uji kecukupan data yang dilakukan pada jarak 0 cm urut dan acak
menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga dapat dicari waktu
standar dan output standar. Perhitungan uji kecukupan data pada jarak 20 cm
urut dan acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga nilai dari
waktu standar dan output standar dapat di tentukan. Uji keseragaman data
yang dilakukan pada jarak 0 cm dan 20 cm baik urut maupun acak juga
menentukan data yang seragam.
207
jarak 20 cm dengan warna berurutan adalah 13.81 detik, 14.38 detik untuk
waktu standar, dan dengan output standar sebesar 248.4 unit/jam. Sedangkan
waktu normal untuk jarak 20 cm dengan warna acak adalah 11.56 detik, 12.04
detik untuk waktu standar, dan dengan output standar sebesar 298.8 unit/jam.
Dari perhitungan waktu standar antara jarak 0 cm dan 20 cm baik secara urut
maupun acak terdapat perbedaan hal ini dikarenakan jarak mempengaruhi
kecepatan saat melakukan percobaan tersebut. Dan untuk yang urut ataupun
acak waktu standar yang urut lebih lama karena praktikan harus mengetahui
warna urutan dan meletakkannya dengan benar berbeda dengan yang acak
karena lebih gampang untuk menentukan tempak mana yang ingin
dimasukkan terlebih dahulu tanpa harus melihat nomor urut
6. Data Waktu Normal dan aktu Standar Rumah Makan Warung Ijo
Dari perhitungan waktu normal sebesar 1,33 menit yang sudah disesuaikan
ketentuan dengan performance rating dan waktu standar sebesar 1,4456
menit yang sudah disesuaikan allowance pada pekerja rumah makan warung
208
ijo. Sedangkan dalam data pengamatan dan perhitungan diperoleh output
standar sebesar 41.52 unit/jam.
209
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesipulan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk waktu normal memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 14.73 detik dan 12.37 detik.
Sedangkan waktu normal pinbooard dengan jarak 20 cm dengan warna yang
berurutan dan acak adalah 13.81 detik dan 11.56 detik. Waktu normal dalam
kegiatan melipat origami burung dengan waktu continuous dan repetitive
adalah 1152.71 detik dan 115.98 detik, dan untuk work sampling yang
dilakukan pada rumah makan warung ijo adalah sebesar 1.33 menit.
2. Untuk waktu standar memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 15.34 detik dan 12.88 detik.
Sedangkan waktu normal pinbooard dengan jarak 20 cm dengan warna yang
berurutan dan acak adalah 14.38 detik dan 12.04 detik. Waktu normal dalam
kegiatan melipat origami burung dengan waktu continuous dan repetitive
adalah 1200.66 detik dan 120.8 detik, dan untuk work sampling yang
dilakukan pada rumah makan warung ijo adalah sebesar 1.4456 menit.
3. Untuk output standar dari memasukkan pinbooard dengan jarak 0 cm dengan
warna yang berurutan dan acak adalah 234 unit/jam dan 279 unit/jam.
Sedangkan pada jarak 20 cm berurutan dan acak adalah 248.4 unit/jam dan
298.8 unit/jam. Output standar dalam kegiatan melipat origami burung
dengan waktu continuous dan repetitive adalah 3 unit/jam dan 29.8 unit/jam,
dan untuk work sampling yang dilakukan pada rumah makan warung ijo
adalah sebesar 41.52 unit/jam.
210
6.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan dari praktikum modul ini, praktikan
merumuskan daran seagai berikut:
1. Pratikan memahami materi lebih dulu tentang direct measurement sehingga
dapat melakukan analisis dan pembahasan laporan dengan tepat dan cepat.
2. Fasilitas praktikum lebih di tingkatkan lagi, agar proses praktikum bisa
berjalan optimal.
3. Pengamat lebih teliti saat melakukan pengamatan dan pengkuran pada saat
observasi ke lokasi usaha (Rumah Makan Warung Ijo)
211