KELOMPOK 9
Disusun Oleh :
1. R. Ahmad Zuhair R 19106060044
2. Raihany Rasyifa Nur F 19106060045
3. Helma Widya S 19106060049
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjat kan kepada Allah S.W.T,atas segala limpah dan
rahmat serta karunia-Nya,akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Ergonomi”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpah pada junjungan kita semua nabi besar
Muhammad SAW,keluarga,para sahabatnya serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua anggota kelompok yang telah
membantu tersusunnya tugas ini.Semoga dapat menjadi penambah wawasan mahasiswa dalam
memahami tentang “Pengukuran Waktu Kerja Langsung” pada mata kuliah Ergonomi.
Penyusun
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan 5
BAB II 6
Work Sampling 8
BAB III 10
Kesimpulan 10
Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
A. Latar Belakang
Maka dari itu, ergonomi juga memiliki andil yang besar dalam pengukuran
waktu kerja secara langsung dan hal itu sama pentingnya dengan mempelajari ilmu
ergonomi dan antropometri sebelum melakukan pengukuran waktu kerja langsung
karena jika mengukur tanpa mengetahui sebenarnya apa penyebab dari waktu kerja
yang kurang maksimal niscaya tidak akan bisa memperbaiki kesalahan yang ada dan
hanya berpaku pada data pengukuran yang ada.
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengukuran waktu kerja langsung
2. Menganalisis hubungan antara pengukuran waktu kerja langsung dan ergonomi
3. Mengidentifikasikan manfaat penerapan pengukuran waktu kerja langsung
4. Mengidentifikasikan subjek penerapan waktu kerja langsung
5. Mengidentifikasikan dan Mengidentifikasikan Metode Pengukuran Waktu
Kerja Langsung
C. Work Sampling
Selain adanya stopwatch time study dalam cara pengukuran waktu kerja
langsung, ada metode lain yang disebut work sampling. Perkembangan work sampling
dimulai dari Leonard Henry Caleb Tippett yang mengenalkan teknik sampling,
kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1941 oleh Ronald Lee Morrow menjadi ratio
delay study yang mempelajari mengenai penundaan yang terjadi pada proses produksi,
setelah itu barulah muncul istilah work sampling yang pertama kali digunakan pada
tahun 1952 oleh C. L. Brisley.
Hal lain yang perlu diperhatikan selain data persentase produktif dan non
produktif adalah penentuan allowance yang dapat digunakan dengan tabel rekomendasi
kelonggaran dari International Labour Organization (ILO). Selanjutnya adalah
menentukan nilai beban kerja fisik yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tabel data
sebagai aktivitas non produktif. Penentuan jumlah operator mesin yang bekerja juga
dimasukkan saat menggunakan metode work sampling, hal tersebut dilakukan untuk
menghitung beban kerja yang ditanggung per orang, jika setelah dihitung beban
kerjanya dan ternyata per orang menanggung beban yang terlalu besar, diperlukan
penambahan operator kerja untuk meringankan beban tersebut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan Bab-bab sebelumnya tentang Pengukuran Waktu
Kerja Langsung pada makalah ini, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pengukuran Waktu Kerja dengan metode Waktu Kerja langsung dapat menjadikan
perbaikan sistem kerja yang lebih baik lagi dalam suatu pekerjaan
2. Dalam mempelajari Pengukuran Waktu Kerja Langsung terdapat hubungannya
dengan ergonomi, dikarenakan sama pentingnya dengan mempelajari ilmu
ergonomi dan antropometri sebelum melakukan pengukuran waktu kerja langsung
serta mengetahui sebab-akibat dan dapat mengatasi permasalahan yang timbul
dalam pekerjaan sehingga hasil output yang diperoleh dapat maksimal oleh pekerja
dengan waktu yang efektif dan efisien
3. Manfaat dari mempelajari Pengukuran Waktu Kerja Langsung yaitu yang pertama
dapat memperoleh Alternatif yang terbaik dalam perancangan Sistem Kerja yang
lebih baik; Kedua Memperbaiki Sistem Kerja yang lebih baik; Ketiga Lebih mudah
(Praktis) dalam pencatatan waktu tanpa perlu menganalisis pekerjaan dalam bidang
bidang pekerjaannya; dan sebagainya.
4. Stopwatch Time Study dan Work Sampling merupakan metode Pengukuran Waktu
Kerja Langsung. Stopwatch Time Study merupakan studi-studi tentang gerakan
yang digunakan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaanya dengan menggunakan
alat menghitung waktu berhenti (Stopwatch). Sedangkan Work Sampling menurut
Kamus Besar Cambridge adalah sebuah metode untuk mencari tahu mengenai
waktu yang dihabiskan oleh sekelompok pekerja atau mesin-mesin saat melakukan
pekerjaan tertentu dengan menganalisisnya pada waktu tertentu, maka dengan
pengamatan ini dapat diketahui waktu pemanfaatan mesin dan dengan hal tersebut
maka efisiensi waktu pada penggunaan mesin dapat diperkirakan dan
direncanakan, work sampling juga dapat digunakan untuk mengukur ratio delay
dari mesin dan para pekerja serta berguna untuk menentukan performance rating
dari pekerja saat orang tersebut bekerja atau tidak sedang bekerja, terutama untuk
para pekerja yang mengerjakan pekerjaannya tanpa bantuan mesin alias manual.
● Ramadhan, R., Tama, I. P., & Efranto, R. Y. (2014). Analisa Beban Kerja Dengan
Menggunakan Work Sampling Dan Nasa-Tlx Untuk Menentukan Jumlah Operator
(Studi Kasus: Pt Xyz). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, 2(5), p926-
973.