Dosen Pengampu :
M. Khafi Zuhanda S.Si., M.Si
D
I
S
U
S
U
N
oleh Kelompok 6 :
1. Putri Windu Alfiana 218110025
2. Agus Handoko 218110069
3. Abdillah Ananda 218110044
4. Wahyu Pradana 218110019
5. Siswoyo Lukito 188110018
6. Moga Forandi Panjaitan 218110064
7. Dimas Tirta Nciho Berutu 218110060
8. Rocky Handoko Simamora 218110068
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “ Uji Reliabilitas dan Validitas” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Statistik.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang sesuai
dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk membuat
alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta pengalaman-pengalaman
yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya tidak kita temukan dalam teori.
Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data
yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas.
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. sedangkan uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Reliabilitas merujuk pada ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
diinginkan, artinya kemampuan alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif
sama.
Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kusioner mampu mengungkapkan apa yang
di ungkapkan. Sedangkan dikatakan reliabel ( handal ) jika dapat menunjukkan kemantapan,
keajengan atau stabilitas hasil pengamatan bila dipergunakan atau di ukur pada waktu – waktu
berikutnya dengan kondisi sesuatu yang di ukur tidak berubah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Validitas?2.
2. Apakah Pengertian Reliabilitas?
3. Bagaimana melakukan uji Validitas?
4. Bagaimana melakukan uji Reliabilitas?
Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :
Keterangan :
Salah satu syarat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus mempunyai
reabilitas yang memadahi dalam buku:
1) Reabilitas konsistensi tanggapan
Adalah responden mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap tes tersebut sudah baik
atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanaak pengetesan dua kali guna untuk melihat
apakah hasil tes yang ke dua itu sama hasilnya dengan tes yang ke dua. Pengetesan itu bisa
berupa objeknya yang sama atau dau tes yang item-item nya setara. Jika sudah dikethui bahwa
hasil dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan menemukan konsistensi tanggapan
terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan
reabilitas.
Ada tiga mekanisme untu memeriksa reabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu :
(a) Teknik tes –retest.
Adalah pengkonsistensian dua kali dengan menggunkan suatu tes yang sama dalam waktu yang
berbeda.
(b) Teknik belah dua
Pengukuran ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama, karena setiap
kelompok item merupakan separuh dari seluruh tes.
(c) Bentu ekivalen
Pengukuran ini dilakukan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden tes
dalam waktu yang bersamaan, skor dari dua kelompok ite tes tersebut dikorelasika untuk
mendapatkan reabilitas tes.
C. Pengertian Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument
sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika alat ukur valid atau benar maka hasil pengukuranpun
pasti akan benar, atau dengan kata lain, validitas berbicara tentang bagaimana suatu alat ukur
yang digunakan memang telah mengukur apa yang ingin diukur.
Secara umum engineer merancang sendiri instrument pengukuran berupa pertanyaan yang
berhubungan dengan persepsi responden. Item-item pertanyaan tersebut disusun berdasarkan
kreteria kreteria yang diambil dari teori sehingga dapat menghasilkan instrument yang benar dan
rasional.
Keterangan :
3) Validitas ramalan
Itu dikaitkan dengan kreteria tertentu ,dalam validitas ini diutamakan bukan isi testai kreteria
tertentu. Dan alat ukurnya berupa motivasi belajar, motivasi bisa digunakan meramal prestasi
bila skor yag diperoleh dri ukuranpertama validitas. Validitas ramalan ini mempunyai dua makna
yaitu : validitas jangka pendek dan validitas jangka panjang. Validitas jangka pendek artinya
daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak lama dan waktu tersebut berkorelasi
pada waktu yang sama .sedangkan validitas jangka panjang mengandung makna skor akan
berkorelasi juga di kemmudian hari. Mengingat validitas ini lebih menekankan pada adanya
korelasi, faktor yang berkenaan dengan persaratan terjadinya korelasi harus terpenuhi . faktor
tersebut antara lain adalah hubungan dari konsep dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan
pengertian ilmiah, minimal masuk akal sehat dan tidak mengada-ada. Faktor lain adalah skor
yang dikorelsikan memenuhi linieritas.
Ketiga validitas diatas bisa digunakan dalam menyusun instrument penelitian, minimal validitas
yang digunaka adala dua validitas, diantaranya validitas isi dan validitas bangun pengertian,
validitas bangun pengertian sangat diperlukan dan bisa untuk diupayakan tampa pengujian secara
statistik.
E. HUBUNGAN ANTARA RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Meskipun uji reliabilitas dan validitas terkesan memiliki konsep yang berbeda, namun pada
dasarnya kedua hal tersebut saling berhubungan. Beberapa hal yang menunjukkan hubungan
tersebut adalah :
1. Pengukuran tidak reliabel dan juga tidak valid. Kekurangan dari reliabilitas dimaksudkan
bahwa terkadang pengukuran yang dilakukan adalah benar atau valid namun apabila
dilakukan pengukuran ulang pada waktu dan kesempatan lainnya, maka hasilnya berbeda.
1. Pengukuran valid namun tidak reliable. Secara umum hal ini disebabkan oleh adanya
pertanyaan yang ambigu sehingga menimbulkan multi-persepsi, bahasa maupun budaya
respondents yang berbeda, atau pertanyaan yang kemungkinan bisa berubah jawabannya
disebabkan oleh waktu.
1. Pengukuran valid dan reliable. Hasil ini adalah tujuan utama pada sebuah penelitian. Oleh
karena itu diperlukan proses identifikasi pengukuran yang akurat dan sesuai dengan obyek
penelitian, serta memiliki hasil yang sama meskipun pada wktu yang berbeda.
Sedangkan pengujian reliabilitas dapat menggunakan salah satu teknik, misalnya Split Half,
yaitu dengan cara:
1. Belah insturmen menjadi 2 bagian (instrument bernomor ganjil dan genap).
2. Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap, dan dengan statistic korelasi
product moment (r).
3. Masukan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown.
Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown/ri) ≥ 0,6 maka
instrument memiliki reliabilitas yang baik/reliabel/terpercaya.
G. Data
Data terbagi atas Data Kualitatif dan Data Kuantitatif
DATA KUALITATIF :
Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital,
tingkat kepuasan kerja. Data kualitatif ada :
DATA NOMINAL : Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi
atau klasifikasi.CIRI : posisi data setara , tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -,
x, :)CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan
DATA ORDINAL : Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi
atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan. CIRI : posisi data tidak setara,
tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :). CONTOH : kepuasan kerja, motivasi
DATA KUANTITATIF :
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil
ulangan. Data kuantitatif ada :
DATA INTERVAL : Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran,
di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui. CIRI : Tidak ada kategorisasi, bisa
dilakukan operasi matematika. CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F,
sistem kalender
DATA RASIO : Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di
mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut. CIRI : tidak ada
kategorisasi, bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku
BAB III
ANALISA DATA
ITEM R R
VARIABEL ≈ KESIMPULAN
CODE HITUNG TABEL
Apabila menggunakan SPSS, maka kriteria menarik kesimpulan untuk mementukan valid
tidaknya suatu instrument adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi
(disimbolkan dengan Sig.). Nilai kesalahan (Sig.) hasil dari perhitungan SPSS tersebut
dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh engineer yang disimbolkan
dengan alpha (α). Umumnya dalam penelitian nilai α yang di pilih adalah 0,05. Jika nilai Sig. <
α0,05, maka suatu item instrument yang diuji korelasinya adalah valid.
Tabel 2. Rangkuman contoh hasil uji validitas
Skor-skor pada table 2. di atas menunjukkan bahwa seluruh nilai Sig. di bawah 0,05 kecuali
untuk item instrument nomor 1 dan 6, sehingga instrument nomor 1 dan 6 tidak valid.
Sedangkan uji reliabilitas, dapat dilakukan dengan menyusun kembali nilai-nilai skor angket
pada tabel 1., namun tidak memasukkan nilai item yang tidak valid, seperti pada tabel 3. Berikut.
Berdasarkan tabel 4.4. di atas, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar
0,907, dengan demikian nilai ini lebih besar dari 0,6 sehingga kesimpulannya data tersebut
adalah reliabel.
Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik pengujian yang sering
digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah dalam pengujian
validitas ini yaitu :
Tabel rangkuman hasil uji validitas dari variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05,
artinya bahwa item-item tersebut diatas valid
Keterangan :
a) Bentuk tes obyektif
b) Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
c) Banyaknya peserta tes (N)=10
d) Mencari mean skor total () :=
e) Mencari Standar devisa (): =-()²
f) Mencari () item soal no 1 :
Nomor Jawaban
Betul Skor
1 8
2 8
5 7
6 7
7 8
8 5
6 43
=5,6
=2,15
=0,6
=0,4
Menguji validitas soal no 1 :
= = =0,911
Jadi : 0,911
Dengan db = N -2 = 10-2=8 dan =0,05
Pada tabel r product-moment diperoleh :
===0,632
Kesimpulan :
Karena > atau 0,911>0,632,maka soal nomor 1 disimpulkan valid
Berikut ini disajikan tabel pengujian reliabilitas untuk variabel desain komunikasi visual (X1),
brand awareness (y1), Brand Experience (Y2), adalah sebagai berikut :
TABEL3.2
UJI RELIABILITAS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari keseluruhan variabel adalah
lebih dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan yang digunakan
dalam kuesioner bersifat reliabel, yang berarti terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
dan data yang dihasilkan adalah akurat.
Pada sub bab ini, menyajikan data-data dalam bentuk frekuensi dan
prosentasenya, untuk melihat secara keseluruhan mengenai variabel yang
didapatkan dari setiap pernyataan dalam bentuk skala semantik differential
sehingga gradasi penilaian responden semakin beragam dan detil.
Negatif Positif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sama
Sangat Agak Sangat
sekali Tidak Agak Cukup Sangat
tidak kurang Netral Setuju Setuju
tidak setuju setuju setuju setuju
setuju setuju Sekali
setuju
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan dan Sunarto.2013. Pengantar Statistika. Alfabeta . Bandung.
Djalli dan Muryono, Puji . 2002. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Gramedia. Semarang.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Yogyakarta