Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Dosen Pengampu :
M. Khafi Zuhanda S.Si., M.Si
D
I
S
U
S
U
N
oleh Kelompok 6 :
1. Putri Windu Alfiana 218110025
2. Agus Handoko 218110069
3. Abdillah Ananda 218110044
4. Wahyu Pradana 218110019
5. Siswoyo Lukito 188110018
6. Moga Forandi Panjaitan 218110064
7. Dimas Tirta Nciho Berutu 218110060
8. Rocky Handoko Simamora 218110068

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “ Uji Reliabilitas dan Validitas” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Statistik.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.

MEDAN, 20 NOVEMBER 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH ................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................3
A. PENGERTIAN UJI RELIABILITAS.................................................................................3
B. JENIS – JENIS RELIABILITAS .......................................................................................5
C. PENGERTIAN VALIDITAS.............................................................................................5
D. MACAM – MACAM VALIDITAS ..................................................................................6
E. HUBUNGAN ANTARA RELIABILITAS DAN VALIDITAS .......................................8
F. METODE PENGUJIAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS ........................................8
G. DATA .................................................................................................................................9
BAB III ANALISA DATA .........................................................................................................11
3.1. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ..............................................................................11
3.1.1. UJI VALIDITAS ..........................................................................................................11
3.1.2. UJI RELIABILITAS .....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.

Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang sesuai
dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk membuat
alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta pengalaman-pengalaman
yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya tidak kita temukan dalam teori.
Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data
yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas.

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. sedangkan uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Reliabilitas merujuk pada ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
diinginkan, artinya kemampuan alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif
sama.

Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kusioner mampu mengungkapkan apa yang
di ungkapkan. Sedangkan dikatakan reliabel ( handal ) jika dapat menunjukkan kemantapan,
keajengan atau stabilitas hasil pengamatan bila dipergunakan atau di ukur pada waktu – waktu
berikutnya dengan kondisi sesuatu yang di ukur tidak berubah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Validitas?2.
2. Apakah Pengertian Reliabilitas?
3. Bagaimana melakukan uji Validitas?
4. Bagaimana melakukan uji Reliabilitas?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat :
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas dan reabilitas
b. Setelah mempelajari makalah ini mahasiswa menyimpulkan analisis validitas
c. Setelah mempelajari makalah ini mahasiswa dapat menentukan mana validitas yang benar
d. Mengetahui macam – macam validitas
e. Mengetahui hubungan antara reliabilitas dan validitas
f. Mengetahui metode pengujian reliabilitas dan validitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Reliabilitas


Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun
hasilnya akan tetap sama ( konsisten). Menurut Sugiyono (2017 : 130) menyatakan bahwa uji
reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Pengujian reabilitas dapat dilakukan secara eksternal
( staility / test retest, equivalent atau gabungan kedunya ) dan secara inernal ( analisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrumen.
Uji ini dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai dari sebuah kuesioner yang dikerjakan oleh
seorang responden pada kesempatan atau waktu yang berbeda dan dengan kuesioner yang sama.
Relibilitas suatu pengukuran juga menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan
secara baik atau bebas dari error, sehingga memberikan jaminan bahwa data hasil pengukuran
tersebut konsisten meskipun dalam waktu yang berbeda. Atau dengan kata lain keandalan suatu
pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

Keterangan :

Salah satu syarat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus mempunyai
reabilitas yang memadahi dalam buku:
1) Reabilitas konsistensi tanggapan
Adalah responden mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap tes tersebut sudah baik
atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanaak pengetesan dua kali guna untuk melihat
apakah hasil tes yang ke dua itu sama hasilnya dengan tes yang ke dua. Pengetesan itu bisa
berupa objeknya yang sama atau dau tes yang item-item nya setara. Jika sudah dikethui bahwa
hasil dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan menemukan konsistensi tanggapan
terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan
reabilitas.
Ada tiga mekanisme untu memeriksa reabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu :
(a) Teknik tes –retest.
Adalah pengkonsistensian dua kali dengan menggunkan suatu tes yang sama dalam waktu yang
berbeda.
(b) Teknik belah dua
Pengukuran ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama, karena setiap
kelompok item merupakan separuh dari seluruh tes.
(c) Bentu ekivalen
Pengukuran ini dilakukan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden tes
dalam waktu yang bersamaan, skor dari dua kelompok ite tes tersebut dikorelasika untuk
mendapatkan reabilitas tes.

2) Reabilitas konsistensi gabungan item.


Raenbilitasini berdasarkan denga kemantapan atau konsistasi anatara item-item suatu tes. Hal ini
bisa diungkapkan dengan pertanaan.apakah terhadap obyek ukur yang sama.jika bagian obyek
ukur yang sama, hasil ukur antara satu item dengan item yag lain itu tidak konsisten maka
pengukuranya dengan itu tidak realilabel dan tidak digunaan untuk mengungkap ciri atau
keadaan yang sesungguhnya Kalau pengukan bagian obyek ukur yang sama antara item satu
dengan item yang lainya saling kontadiksi atau tidak konsisten , maka kita tidak boleh
menyalahkan obyek ukur.yang diperslahkan dengan mengatkan tes tersebut tidak realiabel
terhadap obyek ukur yang diukur atau bisa dibilang bahwa realibilitasnya rendah.
Koefien reabilias konsistesni gabungan ite dapat dihitung dengan menggunakan:
a. Rumus kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20dan KR-21.
b. Rums koefisien alpha
c. Rumus koefisien reabilitas hoyt, yaitu menggunakan alnalisis arians
B. Jenis- Jenis Reliabilitas
Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas, yaitu;
• Relibilitas stabilitas.
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau setiap unit
yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indikator
yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya
pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur
skornya haruslah sama atau hampir sama.
• Reliabilitas ekivalen.
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada
waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indikator
yang berbeda, batasan-batasan operasional, peralatan pengumpulan data, atau pengamat-
pengamat.
Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama bisa
menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah- tengah. Cara ini
seringkali dipakai dalam survai. Apabila satu rangkaian pertanyaan yang mengukur satu variable
dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan- pertanyaan tersebut dibagi dua bagian persis
lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering digunakan untuk teknik belah tengah
ini.) Hasil masing-masing bagian pertanyaan diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing
bagian tersebiut dibandingkan. Apabila dalam skor kemudian skor masing-masing bagian
tersebut dibandingkan. Apabila kedua skor itu relatif sama, dicapailah reliabilitas belah tengah.
Reliabilitas ekivalen dapat juga diukur dengan menggunakan teknik pengukuan yang berbeda.
Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan pulsa. Skor- skor relatif dari satu indikator
macam ini haruslah sesuai dengan skor yang lain. Jadi bila seorang subyek nampak cemas pada
”ukuran gelisah” orang tersebut haruslah menunjukkan tingkatan kecermatan relatif yang sama
bila tekanan darahnya yang diukur.

C. Pengertian Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument
sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika alat ukur valid atau benar maka hasil pengukuranpun
pasti akan benar, atau dengan kata lain, validitas berbicara tentang bagaimana suatu alat ukur
yang digunakan memang telah mengukur apa yang ingin diukur.
Secara umum engineer merancang sendiri instrument pengukuran berupa pertanyaan yang
berhubungan dengan persepsi responden. Item-item pertanyaan tersebut disusun berdasarkan
kreteria kreteria yang diambil dari teori sehingga dapat menghasilkan instrument yang benar dan
rasional.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS


22.0 for windows dengan kriteria berikut :
1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Rumus Korelasi Product Moment :

Keterangan :

D. Macam – Macam Validitas


ada tiga yang sering digunakan dalam penyusunan instrument yaitu:
1) Validitas isi
Adalah setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatornya, dengan adanya indikator dari
setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dalam memudahkan dalam menetapkan
cara pengukuran. Untuk variable tertentu dimungkinkan untuk menggunakan alat ukur yang
beraneka ragam, cara menetapkan indikator suatu konsep dapat dilakukan dua cara. Yakni :
a) Menggunakan pemahaman atau logika berfikir atas dasar teori pengetahuan ilmiah.
b) Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.
2) Validitas bangun
adalah pengertian yang berkenaan dengan kesannggupan alat ukur untuk mengukur pengertian
yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dan semua itu tekandung dalam konsep
kemampuan, minat sebagai variabel penelitian dalam berbagai bidang kajian itu haruslah jelas
apa yang ingin diukurnya. Dan beberapa konsep diatas masih abstrak, dan masih memerlukan
penjabaran yang lebih spesifik. Sehinnga memudahkan peneliti ntuk mengukukur apa yang
mereka inginkan. Dan setiap konsep harus dikembangkan indikatornya,karena dengan adanya
indikator dariap konsepmaka juga akan memdahkan peneliti untuk bisa menetapkan cara
pengukuranya.Sedangkan untuk variabel tertentu bisa menggunakan alat ukur yang berlainan
untuk mengukurnya
cara menetapan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
a) Menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar tori pengetahuan ilmiah
b) Menggunakan pengalaman empiris yakni apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Apabila hasil tes yang tidak berhubungan secara positif satu sama lain, berarti ukran tersebut
tidak memiliki validitas bangun pengertian suatu alat ukur adalah mengkolerasi anatara alat ukur
yang dibuat dengan alat ukur yang sudah baku, dan apabila menunjukkan koefisien korelasi yang
tinggi maka alat ukur tersebut memenuhi validitasnya.

3) Validitas ramalan
Itu dikaitkan dengan kreteria tertentu ,dalam validitas ini diutamakan bukan isi testai kreteria
tertentu. Dan alat ukurnya berupa motivasi belajar, motivasi bisa digunakan meramal prestasi
bila skor yag diperoleh dri ukuranpertama validitas. Validitas ramalan ini mempunyai dua makna
yaitu : validitas jangka pendek dan validitas jangka panjang. Validitas jangka pendek artinya
daya ramal alat ukur tersebut hanya untuk masa yang tidak lama dan waktu tersebut berkorelasi
pada waktu yang sama .sedangkan validitas jangka panjang mengandung makna skor akan
berkorelasi juga di kemmudian hari. Mengingat validitas ini lebih menekankan pada adanya
korelasi, faktor yang berkenaan dengan persaratan terjadinya korelasi harus terpenuhi . faktor
tersebut antara lain adalah hubungan dari konsep dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan
pengertian ilmiah, minimal masuk akal sehat dan tidak mengada-ada. Faktor lain adalah skor
yang dikorelsikan memenuhi linieritas.
Ketiga validitas diatas bisa digunakan dalam menyusun instrument penelitian, minimal validitas
yang digunaka adala dua validitas, diantaranya validitas isi dan validitas bangun pengertian,
validitas bangun pengertian sangat diperlukan dan bisa untuk diupayakan tampa pengujian secara
statistik.
E. HUBUNGAN ANTARA RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Meskipun uji reliabilitas dan validitas terkesan memiliki konsep yang berbeda, namun pada
dasarnya kedua hal tersebut saling berhubungan. Beberapa hal yang menunjukkan hubungan
tersebut adalah :

Gambar 1. Hubungan antara reliabilitas dan validitas

1. Pengukuran tidak reliabel dan juga tidak valid. Kekurangan dari reliabilitas dimaksudkan
bahwa terkadang pengukuran yang dilakukan adalah benar atau valid namun apabila
dilakukan pengukuran ulang pada waktu dan kesempatan lainnya, maka hasilnya berbeda.

1. Pengukuran reliabel namun tidak valid. Proses pengukuran dilakukan secara konsisten


dengan menggunakan konsep yang tidak tepat sehingga reliabilitas data dapat tercapai namun
penilaian tidak valid.

1. Pengukuran valid namun tidak reliable. Secara umum hal ini disebabkan oleh adanya
pertanyaan yang ambigu sehingga menimbulkan multi-persepsi, bahasa maupun budaya
respondents yang berbeda, atau pertanyaan yang kemungkinan bisa berubah jawabannya
disebabkan oleh waktu.

1. Pengukuran valid dan reliable. Hasil ini adalah tujuan utama pada sebuah penelitian. Oleh
karena itu diperlukan proses identifikasi pengukuran yang akurat dan sesuai dengan obyek
penelitian, serta memiliki hasil yang sama meskipun pada wktu yang berbeda.

F. Metode Pengujian Validitas dan Reliabilitas


Pengujian validitas biasanya dilakukan secara statistik yaitu dengan teknik korelasi, yaitu
dengan formula sebagai berikut :
Langkah-langkahnya pengujian validitas dengan korelasi adalah sebagai berikut :
1. Korelasikan skor-skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item.
2. Jika nilai korelasi (r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji tersebut
adalah valid.
3. Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat signifikan
tidaknya. Caranya adalah dengan membandingkan nilai korelasi yakni r hitung dengan nilai r
table. Apabila nilai r hitung > r table, maka butir instrument adalah valid. Butir instrument yang
tidak valid (tidak benar/salah) tidak layak untuk dijadikan sebagai item di dalam instrument
penelitian. Butir yang tidak valid dibuang dari instrument angket.

Sedangkan pengujian reliabilitas dapat menggunakan salah satu teknik, misalnya Split Half,
yaitu dengan cara:
1. Belah insturmen menjadi 2 bagian (instrument bernomor ganjil dan genap).
2. Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap, dan dengan statistic korelasi
product moment (r).
3. Masukan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown.
Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown/ri) ≥ 0,6 maka
instrument memiliki reliabilitas yang baik/reliabel/terpercaya.

G. Data
Data terbagi atas Data Kualitatif dan Data Kuantitatif
 DATA KUALITATIF :
Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital,
tingkat kepuasan kerja. Data kualitatif ada :
DATA NOMINAL : Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi
atau klasifikasi.CIRI : posisi data setara , tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -,
x, :)CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan
DATA ORDINAL : Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi
atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan. CIRI : posisi data tidak setara,
tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :). CONTOH : kepuasan kerja, motivasi
 DATA KUANTITATIF :
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil
ulangan. Data kuantitatif ada :
DATA INTERVAL : Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran,
di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui. CIRI : Tidak ada kategorisasi, bisa
dilakukan operasi matematika. CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F,
sistem kalender
DATA RASIO : Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di
mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut. CIRI : tidak ada
kategorisasi, bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku
BAB III
ANALISA DATA

3.1. Validitas Dan Reliabilitas


Pada bab 3 ini, penulis menyajikan data yang diolah dari hasil penelitian dalam bentuk tabel-
tabel yang meliputi data tentang penilaian responden mengenai variabel desain komunikasi
visual, kesadaran merek dan minat pembelian pada perokok di Kota Semarang, studi sampel
pada produk Djarum Black Mild. Instrumen yang valid dan reliabel dibutuhkan untuk
memperoleh hasil penelitian yang terpercaya. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa saja yang seharusnya diukur. Reliabel berarti jika instrumen tersebut
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
pula.
Uji validitas dan reliabilitas perlu diadakan pada alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari indikator-indikator dalam penelitian ini
semuanya menggunakan alat bantu program komputer SPSS Statistics 22.0. Berikut ini adalah
pengujian validitas dan reliabilitas indikator-indikator dari variabel dalam penelitian yang akan
diujikan, dapat dilihat di bawah ini :

3.1.1. Uji Validitas


Uji validitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan valid. Hal ini berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang sebenarnya diukur. Hasil
instrumen disebut valid jika data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Kuesioner valid jika nilai korelasi R hitung > R tabel (Sugiyono, 2008:248).
Pengujian instrumen menggunakan sampel sebanyak 150 orang, yang dimaksudkan agar butir
pertanyaan dalam kuesioner benar-benar memiliki tingkat validitas yang dapat diandalkan karena
nilai r tabel yang dimaksudkan cukup tinggi.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel untuk degree
of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu (n) = 150.
Maka besarnya df dapat dihitung dengan 150-2 = 148. Dengan df = 148 dan alpha = 0,05 didapat
r tabel = 0.2097 (dengan melihat r tabel pada df = 148 dengan uji dua sisi). Adapun kaidah yang
berlaku adalah apabila nilai r hitung > r tabel (0,2097), maka butir pertanyaan dalam kuesioner
tersebut dapat dikatakan valid, begitu sebaliknya.
TABEL 3.1
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ITEM KUESIONER
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Standardized N of
Alpha Items Items
0,922 0,935 22

ITEM R R
VARIABEL ≈ KESIMPULAN
CODE HITUNG TABEL

DESAIN DKV1 0,357 > 0.2097 VALID


KOMUNIKASI DKV2 0,628 > 0.2097 VALID
VISUAL DKV3 0,676 > 0.2097 VALID
DKV4 0,621 > 0.2097 VALID
DKV5 0,645 > 0.2097 VALID
DKV6 0,624 > 0.2097 VALID
DKV7 0,592 > 0.2097 VALID
DKV8 0,628 > 0.2097 VALID
DKV9 0,655 > 0.2097 VALID
BA1 0,59 > 0.2097 VALID
BA2 0,681 > 0.2097 VALID
BA3 0,437 > 0.2097 VALID
BA4 0,603 > 0.2097 VALID

BRAND BA5 0,696 > 0.2097 VALID


AWARENESS BA6 0,593 > 0.2097 VALID
BA7 0,718 > 0.2097 VALID
BA8 0,613 > 0.2097 VALID
BA9 0,701 > 0.2097 VALID
MB1 0,534 > 0.2097 VALID
MB2 0,568 > 0.2097 VALID
MINAT BELI
MB3 0,501 > 0.2097 VALID
MB4 0,462 > 0.2097 VALID
Sumber : Data oleh primer 2015
Dari gambar diatas, diketahui bahwa nilai α sebesar 0,922, dimana lebih besar dari R tabel yaitu
0,2097. Kesimpulan dari α adalah item-item kuesioner yang telah disebarkan kepada partisipan
yakni perokok di kota Semarang dapat dikatakan reliabel dan terpercaya sebagai alat pengumpul
data dalam penelitian mengenai pengaruh desain komunikasi visual kemasan kepada tingkat
kesadaran merek dan dampaknya terhadap minat beli produk Djarum Black Mild.
Contoh Kasus
Pengujian validitas dengan menggunakan korelasi dapat dilihat pada contoh berikut ini.
Misalnya peneliti ingin menguji apakah variable X tabel 4.1. seluruh item instrumennya valid
atau tidak. Jumlah instrument dalam table 4.1. terdiri dari 10 buah. Oleh karena itu engineer akan
menguji satu persatu nilai-nilai masing-masing item dengan skor Total X-nya.
Tabel 1. Contoh skor jawaban angket variable untuk pengujian validitas.

Apabila menggunakan SPSS, maka kriteria menarik kesimpulan untuk mementukan valid
tidaknya suatu instrument adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi
(disimbolkan dengan Sig.). Nilai kesalahan (Sig.) hasil dari perhitungan SPSS tersebut
dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh engineer yang disimbolkan
dengan alpha (α). Umumnya dalam penelitian nilai α yang di pilih adalah 0,05. Jika nilai Sig. <
α0,05, maka suatu item instrument yang diuji korelasinya adalah valid.
Tabel 2. Rangkuman contoh hasil uji validitas

Skor-skor pada table 2. di atas menunjukkan bahwa seluruh nilai Sig. di bawah 0,05 kecuali
untuk item instrument nomor 1 dan 6, sehingga instrument nomor 1 dan 6 tidak valid.
Sedangkan uji reliabilitas, dapat dilakukan dengan menyusun kembali nilai-nilai skor angket
pada tabel 1., namun tidak memasukkan nilai item yang tidak valid, seperti pada tabel 3. Berikut.

Tabel 3. Skor jawaban variable X tanpa item yang tidak valid


Dengan menggunakan contoh data dalam pengujian dari tabel 4.3. di atas, yakni dengan
mengambil data hanya untuk item instrument yang valid, maka diperoleh koefisien reliabilitas
seperti pada tabel 4. berikut :
Table 4. Nilai koefisien reliabilitas dari hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan tabel 4.4. di atas, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar
0,907, dengan demikian nilai ini lebih besar dari 0,6 sehingga kesimpulannya data tersebut
adalah reliabel.

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS.  Teknik pengujian yang sering
digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah dalam pengujian
validitas ini yaitu :

1. Buat skor total masing-masing variabel  (Tabel perhitungan skor)

2. Klik Analyze ->  Correlate  ->  Bivariate  (Gambar/Output SPSS)


3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels

4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag


5. Klik Ok
 

Tabel rangkuman hasil uji validitas dari variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05,
artinya bahwa item-item tersebut diatas valid

Rumus Korelasi Product Moment :


Keterangan :

Contoh skor butir soal objektif:


  Akan diuji validitas item soal no 1yang telah diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.

No. Skor Setiap Item Soal Skor


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (x)
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 64
3 – – 1 1 1 0 1 0 – 0 4 16
4 0 0 1 0 0 1 0 1 – 1 4 16
5 1 1 1 1 1 1 1 0 – 0 7 49
6 1 1 1 1 1 – 1 – 0 1 7 49
7 1 1 1 – 1 1 1 0 1 1 8 64
8 1 0 0 1 1 1 0 0 – 1 5 25
9 – 1 1 – 0 0 0 0 – 1 3 9
10 0 0 0 – 1 0 0 0 1 1 2 4
∑ 6 6 8 6 8 6 6 1 3 6 56 360
P 0,6 0,6 0,8 0,6 0,8 0,6 0,6 0,1 0,3 0,6
Q 0,4 0,4 0,2 0,4 0,2 0,4 0,4 0,9 0,7 0,4

  Keterangan :
a)         Bentuk tes obyektif
b)       Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
c)        Banyaknya peserta tes (N)=10
d)        Mencari mean skor total () :=
e)        Mencari Standar devisa (): =-()²
f)        Mencari () item soal no 1 :
Nomor Jawaban
Betul Skor

1 8
2 8
5 7
6 7
7 8
8 5
6 43

=5,6
 =2,15
=0,6
=0,4
  Menguji validitas soal no 1 :
= = =0,911
Jadi  : 0,911
Dengan db = N -2 = 10-2=8 dan  =0,05
Pada tabel r product-moment diperoleh :
===0,632
Kesimpulan :
Karena  >  atau 0,911>0,632,maka soal nomor 1 disimpulkan valid

3.1.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan reliabel. Reliabel
apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Teknik pengujian reliabilitas ini
menggunakan teknik analisis yang sudah dikembangkan oleh Alpha Cronbach. Pada uji
reliabilitas ini, α dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2005:129). Adapun kaidah
untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak, adalah sebagai berikut:
a. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha melebihi angka 0,6 maka instrumen tersebut reliabel,
kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan.
b. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha kurang dari angka 0,6 maka instrumen tersebut tidak
reliabel, kuesioner tidak dapat dipercaya dan tidak dapat digunakan.

Berikut ini disajikan tabel pengujian reliabilitas untuk variabel desain komunikasi visual (X1),
brand awareness (y1), Brand Experience (Y2), adalah sebagai berikut :

TABEL3.2

UJI RELIABILITAS

NILAI CRONBACH ALPHA ≈ 0,6 KESIMPULAN


DESAIN KOMUNIKASI VISUAL 0,627 > 0,6 RELIABEL
BRAND AWARENESS 0,631 > 0,6 RELIABEL
MINAT BELI 0,745 > 0,6 RELIABEL
Sumber : Data oleh primer 2015

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari keseluruhan variabel adalah
lebih dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan yang digunakan
dalam kuesioner bersifat reliabel, yang berarti terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
dan data yang dihasilkan adalah akurat.

3.1. Analisis Tabel Distribusi Frekuensi

Pada sub bab ini, menyajikan data-data dalam bentuk frekuensi dan
prosentasenya, untuk melihat secara keseluruhan mengenai variabel yang
didapatkan dari setiap pernyataan dalam bentuk skala semantik differential
sehingga gradasi penilaian responden semakin beragam dan detil.
Negatif Positif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sama
Sangat Agak Sangat
sekali Tidak Agak Cukup Sangat
tidak kurang Netral Setuju Setuju
tidak setuju setuju setuju setuju
setuju setuju Sekali
setuju

Untuk memudahkan pengambilan kesimpulan maka, dari data frekuensi akan


dikalkulasikan secara bersamaan bilamana hasil data masuk dalam kategori yang
sama. Jawaban responden cukup beragam, misalnya kategori negatif (skor 1 s/d 5)
mencakup jumlah keseluruhan dari sama sekali tidak setuju (SSTS), sangat tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N).
Untuk mengukur indeks rata-rata perlu dibuat skala interval dengan rumus
sebagai berikut: I = 100 / jumlah skala = 100 / 10 = 10
0% - 9,99% SSTS
10% - 19,99% STS
20% - 29,99% TS
30% - 39,99% ATS
40% - 49,99% N
50% - 59,99% AS
60% - 69,99% CS
70% - 79,99% S
80% - 89,99% SS
90% - 100% SSS

DAFTAR PUSTAKA
Ridwan dan Sunarto.2013. Pengantar Statistika. Alfabeta . Bandung.
Djalli dan Muryono, Puji . 2002. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Gramedia. Semarang.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai