Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH PENALARAN INDUKTIF


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia 2

Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Aulia Rahmah (30220267)
2. Sabila Nasuha(31220458)
3. Shopia Dwi Lestari(31220549)
4. Yuli Febriani(31220743)
Kelas 1DD02

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020

1
2

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penalaran Induktif” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia 2. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Penalaran Induktif bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tri Budiarta,SE.,MM, selaku


dosen Bahasa Indonesia 2 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sabtu, 27 Maret 2021

Penulis

2
3

` DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4

A.Latar Belakang Masalah............................................................................... 4

B.Rumusan Masalah........................................................................................ 5

C.Tujuan........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 9

A.Kesimpulan.................................................................................................... 9

B.Saran............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10

3
4

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebelum kita membahas tentang penalaran induktif mari kita bahas dengan
pengertian penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga
akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang
diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan


pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Secara simbolik manusia
memakan buah pengetahuan lewat Adam dan Hawa, dan setelah itu manusia harus hidup
berbekal pengetahuannya itu. Dia mengetahui apa yang benar dan apa yang salah, mana
yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang indah dan mana yang jelek. Secara terus
menerus dia selalu hidup dalam pilihan. Manusia adalah satu-satunya mahluk yang
mengembangkan pengetahuan ini sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai
pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya. Manusia
mengembangkan pengetahuannya mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup
ini. Dan memikirkan hal-hal baru, menjelajah ufuk baru, karena dia hidup bukan sekedar
untuk kelangsungan hidupnya, namun lebih dari pada itu. Manusia mengembangkan
kebudayaan, memberi makna bagi kehidupan, manusia ‘memanusiakan’ diri dalam dalam
hidupnya. Intinya adalah manusia di dalam hidupnya mempunyai tujuan tertentu yang lebih
tinggi dari sekedar kelangsungan hidupnya. Inilah yang membuat manusia mengembangkan
pengetahuannya dan pengetahuan ini mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat
khas.

Menurut S. Suriasumantri, penalaran merupakan sebuah proses berpikir dalam


menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jelas sekali bahwa penalaran
berkaitan dengan proses berpikir, bukan dengan merasa. Berpikir adalah kegiatan untuk
memperoleh kebenaran. Proses berpikir yang berbeda mengakibatkan kebenaran berbeda-
beda bagi setiap orang. Kriteria kebenaran terdapat pada setiap jalan pikiran sekaligus
sebagai landasan bagi proses penemuan kebenaran. 
Ada 2 jenis penalaran, dalam makalah ini, kita hanya membahas tentang penalaran
induktif.

4
5

B.Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka disimpulkan apa yang dimaksud
penalaran indiktif?

C.Tujuan penalaran
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang penalaran induktif

5
6

BAB II PEMBAHASAN

1.PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif merupakan penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan
yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain simpulan yang
diperoleh tidak boleh khusus dari pada pernyataan (premis). Penalaran induktif merupakan
kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks
ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala
dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan
melakukan generalisasi.
Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik dari suatau kesimpulan yang bersifat
umum dari berbagai kasus yang bersifat individu. Penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khas dan dan terbatas dalam
menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. 
Proses induksi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
a).GENERALISASI
       
        Generalisasi ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala
dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari
gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll
Contoh :
Orang yang menjadi kader partai korupsi
Orang yang menjabat sebagai ketua umum partai korupsi
Generalisasi : Orang yang berkerja di partai korupsi
Jenis-jenis generalisasi :

 Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif

Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi atas dasar penyimpulan
yang telah diselidiki.
Contoh: data survey LSM

 Generalisasi Dengan Loncatan Induktif

Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki

6
7

diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.


contoh: Hampir seluruh partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
b). ANALOGI
adalah suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai
persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
Ada 2 macam analogi,yaitu :

 Analogi Induktif

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada
persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia akan
masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.

 Analogi Deklaratif

Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu


yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat
bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan
dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif :
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala
negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan
yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

c). HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT


Hubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang
lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat
juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut.
Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 3 macam:

 Hubungan sebab – akibat

7
8

Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian
ditarik kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh
Belajar, berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang bias membuat kita berada di
puncak kesuksesan.

 Hubungan akibat – sebab

Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat,
selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan sebabnya.
Contoh :
Dewasa marak terjadi tindak criminal di perkotaan seperti,tingkat stress yang tinggi, tawuran
antar wilayah dan bunuh diri yang disebabkan kenaikan harga bbm sehingga mengalami
kesulitan ekonomi.

 Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2

Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab
hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat
ketiga, dan seterusnya.
Contoh penalaran hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2:
Setiap menjelang hari idul fitri arus lalu lintas di tol sangat ramai. Seminggu sebelum
hari H jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang
mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya
kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut.
Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu
bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi.

8
9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan
bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis
penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan Hubungan sebab akibat
ataupun hubungan akibat–sebab.
B.Saran
Adapun saran untuk perbaikan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Diharapkan pendidik dapat memahami perkembangan peserta didik dalam proses
pendidikan.
2. Diharapkan pembaca dapat memanfaatkan makalah ini sebaik- baiknya.

9
10

Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
  
http://rezaiueomanage.blogspot.com

http://pradiptavian.wordpress.coM

10

Anda mungkin juga menyukai