Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Hakikat Manusia Dalam Kajian Islam dan Dalam Kebudayaan

DOSEN PEMBIMBING :

Nina Muidah, M.Kom.

Oleh :
Kelompok 2
Angga Saputra : 15.63.0149
Maulana Malik : 15.63.0085
Muhammad Aditya Saputra : 16.63.0733
Muhammad Nafarin : 15.63.0104
M. Ridho Zulianto : 15.63.0130
Raudah : 15.63.0131
Rollyns Alvin Egeten : 16.63.1023

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang Hakikat Manusia Dalam Kajian Islam dan Dalam

Kebudayaan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hakikat Manusia

Dalam Kajian Islam dan Dalam Kebudayaan untuk ini dapat memberikan manfaat

maupun inspirasi terhadap pembaca.

Banjarmasin, Maret 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2

2.1 Pengertian Hakikat Manusia.....................................................................2

2.2 Hakikat Manusia dalam Kajian Islam.......................................................2

2.2.1 Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT..................................3

2.2.2 Kemandirian dan Kebersamaan.........................................................3

2.2.3 Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas....................................4

2.3 Hakikat Manusia dalam Kebudayaan........................................................4

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................6

3.1 Kesimpulan................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu

dari kata Al-Haqq, dalam bahasa Indonesia menjadi kata pokok yaitu kata hak

yang berarti milik (kepunyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan

secara terminologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala

sesuatu.

Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens

(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi

(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah

konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)

atau seorang individu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari hakikat manusia?


2. Bagaimana hakikat manusia di dalam kajian Islam?
3. Bagaimana hakikat manusia di dalam kajian kebudayaan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari hakikat manusia.


2. Mengetahui bagaimana hakikat manusia di dalam kajian Islam.
3. Mengetahui bagaimana hakikat manusia di dalam kajian kebudayaan.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat Manusia

Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-

benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari

segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Di kalangan tasawuf orang

mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri

mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad,

hati, roh, nyawa, dan rahasia.

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh

Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi

fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Dikitab suci

menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Jadi hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai

makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2.2 Hakikat Manusia dalam Kajian Islam

Penciptaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang bersifat konkret, juga

disertai pemberian sebagian Ruh ciptaan Allah SWT yang bersifat abstrak.

Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi sentral atau total bukan sekedar parsial

atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemampuan mengasihi dan ketulusan,

bukan sekedar refleks-refleks egoistis. Sedangkan, binatang, tidak mengetahui

2
apa-apa di luar dunia indriawi, meskipun barangkali memiliki kepekaan tentang

yang sakral.

Manusia perlu mengenali hakikat dirinya, agar akal yang digunakannya

untuk menguasai alam dan jagat raya yang maha luas dikendalikan oleh iman,

sehingga mampu mengenali ke-Maha Perkasaan Allah dalam mencipta dan

mengendalikan kehidupan ciptaan-Nya. Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam

kesadaran akan hakikat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna

hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan

berusaha menjauhi larangan-larangan Allah.

Berikut adalah hakikat manusia dalam kajian Islam :

2.2.1 Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT

Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang

bersifat baru, sebagai ciptaan Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam

ciptaan merupakan alam nyata yang konkret, sedang alam akhirat merupakan

ciptaan yang ghaib, kecuali Allah SWT yang bersifat ghaib bukan ciptaan, yang

ada karena adanya sendiri.

2.2.2 Kemandirian dan Kebersamaan

Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT , merupakan

satu diri individu yang berbeda dengan yang lain. setiap manusia dari individu

memiliki jati diri masingmasing. Jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan

psikis di dalam kesatuan. Setiap individu mengalami perkembangan dan berusaha

3
untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri mereka

berbeda dengan yang lain.

Kebersamaan hanya akan terwujud jika dalam keterhubungan itu manusia

mampu saling menempatkan sebagai subyek, untuk memungkinkannya menjalin

hubungan manusiawi yang efektif, sebagai hubungan yang disukai dan diridhoi

Allah SWT. Selain itu manusia merupakan suatu kaum (masyarakat) dalam

menjalani hidup bersama dan berhadapan dengan kaum (masyarakat) yang lain.

Manusia dalam perspektif agama Islam juga harus menyadari bahwa pemeluk

agama Islam adalah bersaudara satu dengan yang lain.

2.2.3 Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas

Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri, baik sebagai satu

diri (individu) maupun sebagai makhluk sosial, ternyata tidak dapat melepaskan

diri dari berbagai keterikatan yang membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan

itu merupakan hakikat manusia yang melekat dan dibawa sejak manusia

diciptakan Allah SWT. Keterbatasan itu berbentuk tuntutan memikul tanggung

jawab yang lebih berat daripada makhluk-makhluk lainnya. Tanggung jawab yang

paling asasi sudah dipikulkan ke pundak manusia pada saat berada dalam proses

penciptaan setiap anak cucu Adam berupa janji atau kesaksian akan menjalani

hidup di dalam fitrah beragama tauhid.

2.3 Hakikat Manusia dalam Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal

4
yang berkaitan dengan budi dan akal. Ada pendapat lain mengatakan budaya

berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani, sedangkan daya

adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian, budaya merupakan hasil budi

dan daya dari manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata

latin colere, yaitu mengolah dan mengerjakan. Dalam Bahasa Belanda, cultuur

berarti sama dengan culture. Culture atau cultuur bisa diartikan juga sebagai

mengolah tanah dan bertani. Dengan demikian, kata budaya ada hubungannya

dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumbersumber kehidupan, dalam

hal ini pertanian. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam

bahasa Indonesia.

Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia dianugerahi akal

dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia menciptakan dan

mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi

manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam

sekitar tidak membentuk kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaan

saja. Hal ini karena binatang tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan

naluri tingkat rendah.

Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk

berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia. Dengan

kebudayaannya manusia mampu menampakkan jejakjejaknya dalam panggung

sejarah dunia.

5
6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-

benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari

segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh

Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi

fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Dikitab suci

menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Hakikat manusia dalam kajian Islam terbagi 3, yaitu :

1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.


2. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).
3. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

Kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan

manusia baik material maupun non material. Sebagian besar ahli yang

mengartikan kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh

pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan

itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih

kompleks.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2015. Definisi dan Pengertian Hakikat. http://www.definisi-

pengertian.com/2015/01/definisi-dan-pengertian-hakikat.html, 25 Maret

2017.
Hangga Aksara. 2015. Pengertian Hakekat Manusia. http://hanggaaksara.

blogspot.co.id/2015/03/pengertian-hakekat-manusia.html, 23 Maret 2017.


Ari Mardana. 2015. Hakikat Manusia Menurut Islam. http://arimardana

.blog.fisip.uns.ac.id/2015/04/23/hakikat-manusia-menurut-islam/, 25

Maret 2017.
Ina Rosita, 2015. Manusia Sebagai Makhluk Budaya. http://inarosita07

.blogspot.co.id/2015/03/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html, 25 Maret

2017.

Anda mungkin juga menyukai