Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan Judul Islam dan Manusia dan Islam.
Tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Nabi kita Muhammad SAW. Yang menjadi panutan terbaik yang patut kita
contoh’i agar kita tetap berada di jalan yang benar. Semoga kelak kita
mendapatkan syafaat Beliau, sehingga kita dapat bertemu dengannya.
Adapun tugas ini sebagai bukti tanggung jawab terhadap salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Kebudayaan Islam
yang dibimbing oleh :
ii
DAFTAR ISI
I
SAMPUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
..................................................................
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 1
DAFTAR 8
PUSTAKA.............................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manusia?
2. Apa itu Islam?
3. Bagaimana Manusia dalam perspektif Islam?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia
1
Rafael Raga Maran, Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), hal. 15.
2
persamaan namun secara psikologis akan banyak menunjukan
perbedaan. Ciri khas dan perbedaan tersebut sering disebut dengan
kepribadian. Kepribadian seseorang akan sangat dipengaruhi oleh faktor
bawaan dan lingkungannya. Lebih lanjut, dalam pandangan humanistik,
manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka capai.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa apabila dapat melepaskan potensi itu,
maka setiap individu dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang
ditemukannya dalam orang-orang yang mengaktualisasikan diri.2
B. Islam
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian.
Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan Islam
berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat
sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara
dalam keadaan selamat sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk,
patuh dan taat kepada Allah SWT. Sehingga manusia di haruskan untuk
mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua laranganNYA
agar hidup kita dalam perlindunganNYA selamat dan damai dunia maupun
akherat.3
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran islam
yang utama adalah Al quran dan As sunnah :
1. Al-quran.
Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada rasulullah,
Muhammad bin Abdul,melalui jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab
dan maknanya yang benar. agar ia menjadi hujjah bagi rasul bahwa ia benar
-benar rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk
kepada mereka, dan menjadi sarana dan ibadah kepada Allah dengan
2
Sidik, Firman. "Pendidikan Humanis dan Implikasinya Dalam Pembelajaran." Tadbir: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam 4.1 (2016): 88-95.
3
Ali, A.Mukti.Memahami Aspek Tentang Ajaran Islam. Bandung: Mizan (1991).
3
membacanya. Selanjutnya Alquran juga berfungsi sebagai hakim atau wasit
yang mengatur jalannya kehidupan manusia agar berjalan lurus, itulah
sebabnya ketika umat islam berselisih dalam segala urusannya hendaknya
ia berhakim kepada Alquran.
2. As-sunnah.
Menurut bahasa As sunnah artinya jalan hidup yang dibiasakan
terkadang jalan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk, yaitu
segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik
dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan. Pengertian ini
didasarkan pada pandangan mereka terhadap nabi sebagai suri tauladan
yang baik bagi manusia. Sementara itu ulama ushul mengartikan bahwa As
sunnah adalah sesuatu yang berasal dari nabi Muhammad SAW dalam
bentuk ucapan,perbuatan dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan
hukum. sedangkan ulama fiqih mengartikan As sunnah sebagai salah satu
bentuk hukum syara’ yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan
ditinggalkan tidak berdosa.4
4
Ali, A.Mukti.Memahami Aspek Tentang Ajaran Islam. Bandung: Mizan (1991).
4
C. Manusia dalam perspektif Islam
5
Tsuroya Kiswati, Al-Juwaini: Peletak Dasar Teologi (Jakarta: Erlangga, 2005).
5
bumi yang kehadirannya diharapkan dapat menjaga bumi dengan baik.
Hanya, sebagai ujian terhadap komitmen yang diberikan Allah pada
manusia, Allah tak begitu saja menanamkan potensi positif dalam dirinya,
melainkan juga potensif negatif, yang sebenarnya bisa kita pahami
sebagai implikasi dari pesimisme malaikat sejak awal penciptaannya.
Namun lagi-lagi, Allah tetaplah Zat Yang Maha Mengetahui, segenap
perencanaan-Nya telah teratur dengan baik. Oleh Muhammad Quraish
Shihab disebutnya bahwa Allah untuk mensukseskan tugas-tugas
manusia sebagai khalifah fi al-ard, memperlengkap manusia dengan dua
potensi. Potensi positif dan negatif, potensi positif seperti akal yang
dimiliki manusia,6 mampu mengubah kehidupan dunia menjadi lebih baik
dan sukses, dan potensi negatif, seperti nafsu, mampu membuat
manusia suka menganiaya dan mengingkari nikmat.7 Keduanya ini
adalah ujian bagi manusia, bagi mereka yang bisa meneguhkan
komitmennya sebagai khalifah fi al-ard bakal diganjar surga, begitupun
sebaliknya bagi manusia yang tak konsisten akan diganjar neraka.
Kehadiran manusia ke bumi sesungguhnya adalah narasi besar dari
kehendak Allah yang tak terbatas dan tak bisa ditebak. Betapa tidak,
dalam kesadaran eksistensial, manusia tiba-tiba hadir ke dunia tanpa
sebelumnya berkesempatan meminta hendak dilahirkan dari siapa
(orang tua dan keluarga), di mana (daerah kelahiran), dan kapan (waktu
atau zaman kelahiran). Kehadiran manusia datang secara tiba-tiba,
begitupun kepergiannya datang secara tiba-tiba pula, tanpa mengetahui
akan meninggal dunia bersama siapa, di mana, dan kapan akan
mengakhiri perjalan hidupnya sebagai manusia.
6
Ma‟shum, “Homo Homini Lupus dan Doktrin Teologis” (Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar--UIN
Sunan Ampel Surabaya, 2015), 3.
7
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung:
Mizan, 2007), 378.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk individu memiliki keunikan atau ciri khas
masing-masing, tidak ada manusia yang persis sama meskipun terlahir
kembar. Secara fisik mungkin manusia akan memiliki banyak persamaan
namun secara psikologis akan banyak menunjukan perbedaan. Ciri khas
dan perbedaan tersebut sering disebut dengan kepribadian. Kepribadian
seseorang akan sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungannya.
Lebih lanjut, dalam pandangan humanistik, manusia memiliki potensi lebih
banyak daripada apa yang mereka capai. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
apabila dapat melepaskan potensi itu, maka setiap individu dapat mencapai
keadaan eksistensi yang ideal yang ditemukannya dalam orang-orang yang
mengaktualisasikan diri.
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian. Senada dengan pendapat di atas, sumber lain
mengatakan Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang
berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang
artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan berarti pula
menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah SWT.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, serta menambah
wawasan terkait Manusia dan Islam, jika ada kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, kami harap bagi pembaca, kritik dan saran, agar menjadi
bahan evaluasi bagi kamidi makalah selanjutnya. Terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
Rafael Raga Maran, 2007. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu
Ali, A.Mukti. 1991. Memahami Aspek Tentang Ajaran Islam. Bandung: Mizan.
Ma‟shum, 2015. “Homo Homini Lupus dan Doktrin Teologis” (Orasi Ilmiah
Pengukuhan Guru Besar--UIN Sunan Ampel Surabaya.
M. Quraish Shihab, 2007. Wawasan al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai
Persoalan Umat, Bandung: Mizan.