KEMUHAMMADIYAHAN I
Dosen Pengampu : Dr. Nurul Hikmah Kartini, M.pd
Tentang :
“HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM ”
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pengalaman
dan wawasan bagi para pembaca khususnya tentang Hakekat Manusia Dalam
Pandangan Islam. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
3.1 Kesimpulan............................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
“ HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM “
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. yang paling sempurna. Karena
manusia adalah satu – satunya makhluk Allah yang diberi tugas sebagai khalifah di
dunia ini. Karena tugasnya sebagai khalifah ini, maka didalam diri manusia pasti
meiliki potensi – potensi yang dapat mendukug tugasnya sebagai khalifah. Karena
tidaklah mungkin Tuhan memberikan tugas kepada manusia tanpa bekal apapun.
Potensi yang ada pada diri setiap manusia dapat membedakannya dengan makhluk
lainnya. Ada tiga potensi yang adapada diri manusia, yaitu potensi akal, potensi
jasmani dan potensi rohani.
1. Potensi Akal
Akal adalah karunia yang Allah Swt berikan kepada manusia, yang menjadikan
manusia berbeda dengan makhluk Allah Swt yang lain. Ketinggian derajat manusia
dibandingkan dengan mahkluk yang lain adalah karena manusia memiliki akal.
Namun Allah Swt menghendaki agar akal kita digunakan untuk memikirkan
tentang keberadaan dan keEsaan Allah Swt. Jika akal manusia digunakan untuk
memikirkan keberadaan dan keEsaan Allah maka manusia akan mengenal Allah
Swt. Dan akal manusia akan menjadi bernilai di sisi Allah Swt.
Dengan potensi akal manusia mampu mencari ilmu pengetahuan, penemuan-pene-
muan dan menciptakan segala sesuatunya. Akallah yang bisa kita gunakan untuk
menciptakan ilmu yang bermanfaat dan menciptakan segala sesuatu yang
mempunyai kemaslahatan bagi manusia lainnya, dan begitu pula sebaliknya.
Di dalam otak manusia dimana manusia menggunakan akalnya terdiri dari 200
Milyar sel otak, Mampu menampung 100 Milyar bite informasi (bandingkan
dengan hardisk komputer kita), Kecepatan berpikir hingga 300 mil/jam,
Konfigurasi 100 trilyun hubungan yang mungkin, Kapasitas 4.000 pikiran dalam 24
jam.
Allah Swt telah menciptakan suatu komponen yang tak terbayangkan di dalam
tubuh kita yaitu akal. Dengan kemampuan akal manusia tersebut maka manusia
sebenarnya mampu untuk menggunakan akalnya untuk menyimpan jutaan
informasi tentang keberadaan dan kebesaran Allah Swt. Akan tetapi saat ini kita
sekarang masih menggunakan sebagian kecil akal kita hanya untuk mendalami dan
mempelajari tentang keduniawian. Bahkan sebagian orang telah mengotori akal dan
pikirannya untuk memikirkan bagaimana bermaksiat kepada Allah Swt.
1. Lupa Tuhan
Sudah merupakan tabiat manusia manakala ditimpa kesusahan dan kesulitan dia
berdoa dan memohon kepada Allah Swt supaya diangkat dan dihilangkan
kesulitannya, namun ketika kesulitan itu telah sirna dengan segera dia pun kembali
kepada kebiasaan hidup semula dan melupakan Tuhan.
Allah Swt berfirman dalam al-Quran:
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya,
dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah
orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka
kerjakan (QS. Yunus:12).
7. Tergesa-gesa
Manusia terkadang memohon kejahatan dan bahaya, karena dia maujud yang
tergesa-gesa.
Allah Swt berfirman:
Dan manusia memohon kejahatan sebagaimana dia memohon kebaikan. Dan
adalah manusia bersifat tergesa-gesa (QS. al-Isra:11).
Pada ayat lain Allah Swt berfirman:
Manusia telah diciptakan (bertabiat) tergesa-gesa (QS. al-Anbiya:37).
8. Suka Membantah
Allah Swt berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al-Quran
ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah (QS. al-Kahfi:54).
9. Zalim dan Tidak Bersyukur
Allah Swt berfirman dalam al-Quran:
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu
mohonkan. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah) (QS. Ibrahim:34).
10. Bodoh
Allah Swt berfirman:
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (QS. al-Ahzab:72).
Beberapa sifat manusia ini sejatinya sudah dijelaskan secara gamblang di dalam
Alquran. Berikut beberapa sifat-sifat manusia yang tercantum di dalam Al-Qu’ran :
Lemah
Manusia merupakan makhluk yang lemah. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah
SWT dalam surat An-Nisa ayat 28 bahwa “karena manusia diciptakan dalam keadaan
lemah”.
Mudah Terperdaya
Manusia juga memiliki sifat mudah terperdaya. Setan dan iblis merupakan dua jenis
makhluk yang tugasnya menggoda manusia agar terperdaya dan masuk neraka. Sifat
mudah terperdaya ini dijelaskan dalam QS. Al-Infithar ayat 6 “Hai, Manusia, apa
yang telah memperdayakanmu (berbuat durhaka) terhadap tuhanmu yang maha
pemurah?”
Susah Bersyukur
Sifat lain manusia yang tersirat di dalam Alquran adalah susah bersyukur. Hal ini
tercantum dalam QS. Ibrahim ayat 34, “Sesungguhnya manusia (yang ingkar) sangat
suka menempatkan sesuatu pada bukan tempatnya lagi sangat tidak menghargai
nikmat Tuhannya”.
Padahal, sejatinya banyak sekali nikmat Allah yang seharusnya disyukuri seperti
nikmat menghirup udara, nikmat hidup sehat, nikmat dapat memeluk agama Islam,
dan masih banyak lagi nikmat yang seharusnya disyukuri. Jangan sampai kita menjadi
manusia yang kufur nikmat atau tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh
Allah SWT
Mudah Putus Asa
Putus asa merupakan sikap mudah menyerah, tidak tangguh dalam berjuang, dan
tidak memiliki keinginan lagi untuk bangkit. Sifat putus asa dalam diri manusia ini
tercantum dalam QS. Hud ayat 9, “Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu
rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah ia
menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih”.
Suka Tergesa-gesa
Dalam surat Al-Anbiya ayat 37 juga dijelaskan “Jenis manusia diciptakan terburu-
buru dalam segala halnya, Aku (Allah) akan memperlihatkan tanda-tanda
kekuasaanku, maka janganlah kamu meminta disegerakan”
Mudah Lalai
Banyak manusia yang lebih mengutamakan urusan duniawi daripada urusan ukhrowi
atau akhirat. Hal ini merupakan contoh bentuk kelalaian manusia. Sifat mudah lalai
ini tercantum dalam QS. Ar-Rum ayat 7, “Mereka hanya mengetahui yang lahir saja
dari kehidupan dunia. Sedangkan terhadap kehidupan akhirat mereka lalai.”
Suka Berlebihan
Manusia juga memiliki sifat berlebihan dan melampaui batas. Hal ini termaktub
dalam surat Al-Maidah ayat 87, “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu
haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas”
Sombong
Manusia juga memiliki sifat sombong atau suka berbangga diri dan menganggap
remeh orang lain. Padahal Allah SWT sangat membenci hambanya yang sombong.
Dalam Alquran disebutkan “Dan apabila dikatakan kepadanya “Bertaqwalah kepada
Allah,” bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka
cukuplah (balasannya) neraka jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat
tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al-Baqarah 206)
Bakhil
Manusia juga memiliki sifat bakhil atau kikir. Hal ini disebutkan dalam QS. Al-Isra
ayat 100 “Dan adalah manusia itu sangat kikir”
Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki
hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung oleh
pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan di antara keduanya terletak pada dimensi
pengetahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan. Di sinilah letak kelebihan dan
keunggulan yang di banding dengan makhluk lain. Di banding makhluk lainnya,
manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 70 Berikut :
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan
Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas
makhluk-makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol”. ( QS. Al
Isra 70)
Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusia beriman
dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat. Ada beberapa
alasan yang mendukung pernyataan tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Allah SWT. Tetapi terdapat dua sudut pandang yang dapat
digunakan untuk memahami apa hakekat manusia itu, yaitu dari pandangan umum
dan pandangan agama Islam.
3.2 Saran
Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa memahami
pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di dunia
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA