Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan I


“ Hakekat Manusia dan Asal Usul Penciptaan Manusia “

Disusun oleh:
Nama : Eka Wahyuni
NPM : 22071063

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Luwuk
KATA PENGANTAR

َّ ِ ‫ِب ْس ِم هَّللا‬
‫الرَّ حِيم‬ ‫الر ْح َم ِن‬
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Hakekat Manusia dan Asal Usul Penciptaan Manusia.
Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk Bapak Dosen Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan juga pengetahuan kami selaku penulis dan juga pembaca.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan...................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Hakekat manusia........................................................................................................2
2.2 Asal usu penciptaan manusia.....................................................................................2
BAB III : PENUTUP.....................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemikiran tentang hakikat mnausia sejak zaman dahulu kala sampai sekarang
belum juga berakhir dan memiliki kemungkinan hal tersebut tidak kan pernah berakhir.
Pada kenyataanya, orang menyelidiki manusia itu dari berbagai sudut pandang. Banyak
yang menyelidiki manusia dari segi fisik yaitu antropologi fisik, adapula yang menyelidiki
dengan sudut pandang budaya yaitu antropologi budaya, sedangkan yang menyelidiki
manusia dari segi hakikatnya disebut antropologi filsafat.
Al-Qur’an adalah kitab yang Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬untuk
disampaikan kepada umat manusia dan sebagai undang-undang yang adil dan syari’at
yang kekal, sebagai pelita yang bersinar terang dan petunjuk yang nyata, didalamnya
termuat berita tentang umat masa lampau dan umat masa mendatang, Al-Qur’an juga
memaparkan kisah-kisah yang bertujuan agar manusia dapat mengambil pelajaran dari
apa yang dikisahkan. Salah satu kisah didalam Al-Qur’an ialah tentang kisah penciptaan
manusia
Dalam pembahasan ini akan diuraikan dengan singkat bagaimana pengertian
tetang kedua pembahsan di atas.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian hakikat manusia ?
2. Bagaimana asal usul penciptaan manusia dalam pandangan islam ?

1.3 Tujuan dan manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian hakikat manusia
2. Untuk mengetahui bagaimana asal usul penciptaan manusia dalam islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Manusia

Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya dari
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan, bahwa hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu
atau yang menjadi jiwa sesuatu. Di kalangan dunia tasawuf orang mencari hakikat diri
manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata mencari sebenar-benar diri, atau
sama dengan mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa dan rahasia. Jadi, hakikat manusia
adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh
Allah SWT.
Secara Umum Ada Beberapa Hakikat Manusia yang Harus Kita Pahami yaitu :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
6. Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.

 hakikat Manusia Secara Umum dan Secara Islam


a. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Umum Hakikat manusia menurut
pandangan umum mempunyai arti bermacam-macam, karena tedapat berbagai
ilmu dan perspektif yang memaknai hakekat manusia itu sendiri. Seperti dalam
perspektif filsafat menyimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang
berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dalam perspektif ekonomi
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi. Perspektif Sosiologi
melihat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya
tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Sedangkan, perspektif antropologi
berpendapat manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan
dan evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia adalah makhluk yang
memiliki jiwa.
b. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam yaitu :
1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
2. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).
3. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

2.2 Asal usul penciptaan manusia


a. Penciptaan Adam ( Manusia Pertama )
Dalam AL-Qur’an kata penciptaan disebut dengan kholaqa-yakhluqu-khalqan
yang memiliki arti secara Bahasa membuat, menciptakan, mengukur dan
memperhalus. Kemudian makna ini berkembang dengan arti menciptakan tanpa

2
contoh sebelumnya. Sedangkan kata manusia dalam Al-Qur’an disebut dengan
An-Nas yang memiliki arti manusia, Manusia Allah ciptakan dari dua unsur yaitu
jasmani dan rohani. Jasmani adalah jasad yang terdiri dari unsur yang bersifat
materi seperti susunan organ tubuh, sedangkan unsur yang kedua yaitu imateri
yang tidak nampak yaitu ruh. Antara jasmani dan ruh mempunyai hubungan
yang erat dalam membentuk manusia seutuhnya, ia disebut manusia apabila
adanya ruh atau keduanya bersatu, tetapi sebaliknya bila keduanya berpisah
maka disebut mati, keduanya tidak dapat disebut manusia melaikan jasad atau
ruh saja

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Sebelum menciptakan Adam,
Allah menceritakan rencana penciptaan ini kepada para malaikat. Rencana itu
menimbulkan kekhawatiran dari pihak malaikat bahwa makhluk itu nantinya akan
membangkang terhadap ketentuan Allah dan membuat kerusakan di bumi.
Demikianlah tanggapan malaikat, tetapi Allah tetap melaksanakan niat-Nya.
Sebagaimana dalam firman Allah :

ٓ
‫ض َخلِي َف ًة ۖ َقالُ ٓو ۟ا َأ َتجْ َع ُل فِي َها َمن ُي ْفسِ ُد‬ ِ ْ‫ُّك ل ِْل َم ٰ َلِئ َك ِة ِإ ِّنى َجاعِ ٌل فِى ٱَأْلر‬َ ‫َوِإ ْذ َقا َل َرب‬
‫ك ۖ َقا َل ِإ ِّن ٓى َأعْ َل ُم َما اَل‬َ ‫ِك َو ُن َق ِّدسُ َل‬
َ ‫ك ٱل ِّد َمٓا َء َو َنحْ نُ ُن َس ِّب ُح ِب َحمْ د‬ُ ِ‫فِي َها َو َيسْ ف‬
َ ‫َتعْ َلم‬
‫ُون‬
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah/2: 30)

Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah. Sebagaimana adalam
firman-Nya :

ِ ‫ق ااۡل ِ ۡن َس‬
٧‫ان ِم ۡن ِط ۡي ٍن‬ ۡ َ‫الَّ ِذ ۡۤى اَ ۡح َسنَ ُك َّل َش ۡى ٍء خَ لَقَهٗ َوبَ َدا‬
َ ‫خَل‬
Artinya :
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah ( As-Sajdah/32 : 7 )

Juga dalam QS. Al-Hijr/15 : 28-29

ۤ
‫ال ِّم ْن َح َماٍ َّم ْسنُ ْو ۚ ٍن‬
ٍ ‫ص‬َ ‫ص ْل‬ ٌۢ ِ‫ال َرب َُّك لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي َخال‬
َ ‫ق بَ َشرًا ِّم ْن‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.
ُ ‫فَاِ َذا َس َّو ْيتُهٗ َونَفَ ْخ‬
‫ت فِ ْي ِه ِم ْن رُّ ْو ِح ْي فَقَع ُْوا لَهٗ ٰس ِج ِدي َْن‬
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah
meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud.”

3
b. Penciptaan Hawa ( Manusia kedua )
Pada dasarnya segala sesuatu didunia ini Allah ciptaka selalu dalam keadaan
berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawan jenisnya untuk dijadiakan kawan hidup. Hal ini Allah jelaskan
dalam firman-Nya :

ُ ِ‫اج ُكلَّهَا ِم َّما تُ ۢ ْنب‬


‫ت ااْل َرْ ضُ َو ِم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِم َّما‬ َ َ‫ُسب ْٰح َن الَّ ِذيْ َخل‬
َ ‫ق ااْل َ ْز َو‬
‫اَل يَ ْعلَ ُم ْو َن‬
Artinya :
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui”. (QS. Yasin (36) : 36) .

Adapun proses penciptaan manusia kedua ini Allah jelaskan dalam QS. An-Nisa
ayat 1 yang artinya:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari
pada keduanya”.

Juga didalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
dijelaskan: “Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk
Adam”. (HR. Bukhari dan Muslim).

c. Penciptaan manusia ketiga ( semua keturunan Adam dan Hawa )


Kejadian manusia ketiga adalah semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi
Isa (akan ada pembahasan tersendiri) . Dalam proses ini disamping dapat
ditinjau dari Al-Qur’an dan Hadist dapat pula ditinjau secra medis.
Didalam Al-Qur’an proses kejadian keturunan Adam dan Hawa inia dijelaskan
secara terperinci melalui firman-Nya :

‫ان ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن ِطي ٍْن‬


َ ‫ۚ ولَقَ ْد َخلَ ْقنَا} ااْل ِ ْن َس‬
َ
‫ار َّم ِكي ٍْن‬ ْ ُ‫ۖ ثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ ن‬
ٍ ‫طفَةً فِ ْي قَ َر‬
‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِع ٰظ ًما‬ ْ ُّ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬

‫ك هّٰللا ُ اَحْ َس ُن ْال َخالِقِي ۗ َْن‬ َ َ‫فَ َك َس ْونَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ ۗ َر فَتَب‬
َ ‫ار‬
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, kemudian segumpal“ drah itu Kami jadikan segumpal

4
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-
Mu’minun (23) : 12-14).

Manusia itu berasal dari “nuthfah” yaitu setets mani. Setetes mani laki-laki itu
mengandung beribu-ribu sperma yang tidak dapat dilihat dengan mata. Salah
satu sperma ini bertemu dengan ovum dalam rahim wanita yang diperatarai
persetubuhan yang dilakukan oleh kedua jenis manusia. Pada saat pertemuan
sperma dan ovum itulah terjadi proses pertama dari kejadian manusia. Setelah
sperma dan ovum telah menjadi satu mereka bergantung pada dinding rahim si
ibu dan setelah beberapa lama berubah menjadi segumpah darah. Kemudian
segumpal darah ini berubah menjadi segumpal daging.

Kemudian didalam salah satu hadist dari Rasulullah : “Telah bersabda Rasulullah
SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantar
kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya
(embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selam itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk
meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan atau menetapkan) empat kalimat
(macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR.
Bukhari dan Muslim)

Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari


tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari
makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang
kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya
menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan
seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur
wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk
manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).

Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam

5
Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini
sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika
yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan
ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti
beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak
mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan
hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika
ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya
itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad
ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari
perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad
ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah)
menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan
sifat-sifat dan nasibnya."

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa
selama embrio berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya
yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis
amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan
dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata
sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an yang
artinya :
"Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan
dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

Dan proses kejadian manusia ketiga inilah awal mula keturunan Adam diciptakan
sampai dengan saat ini.

d. Penciptaan Nabi Isa alaihisallam


Beliau adalah seorang lelaki yang lahir dari perut seorang wanita perawan nan
suci bernama Maryam. Ibunya merupakan anak perempuan dari seorang lelaki
pilihan Allah bernama ‘Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi
Ya’kub alaihissalam). Keluarga Imran ini merupakan salah satu keluarga yang

6
dipilih Allah untuk mendapatkan keistimewaan dari-Nya berupa nikmat
kenabian. Sebagaimana dalam firman-Nya :

ً‫ ُذ ِّريَّة‬  َ‫آل ِإب َْرا ِهي َم َوآ َل ِع ْم َرانَ َعلَى ْال َعالَ ِمين‬
َ ‫ِإ َّن هَّللا َ اصْ طَفَ ٰى آ َد َم َونُوحًا َو‬
‫ْض ۗ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬ ُ ‫بَ ْع‬
ٍ ‫ضهَا ِمن بَع‬
Artinya :
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga
‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing). Sebagiannya
merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.” (Ali ‘Imran: 33-34)

Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa Nabi


Isa ‘alaihissalam dilahirkan tanpa proses pernikahan ibunya Maryam dengan
seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah. Dan yang demikian itu bukanlah
hal yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Ta’ala berfirman:

ٍ ‫ِإ َّن َمثَ َل ِعي َس ٰى ِعن َد هَّللا ِ َك َمثَ ِل آ َد َم ۖ خَ لَقَهُ ِمن تُ َرا‬
ُ ‫ب ثُ َّم قَا َل لَهُ ُكن فَيَ ُك‬
‫ون‬
Artinya :
“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia.” (Ali ‘Imron: 59)

Ketika Maryam bertanya dengan penuh rasa heran saat mendapat kabar
gembira berupa seorang putra yang akan lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’
seorang lelaki, Allah menjelaskan dan menegaskan kepadanya serta kepada kita
semua,

ُ ‫ض ٰى َأ ْمرًا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُكن فَيَ ُك‬


‫ون‬ ِ ِ‫َك ٰ َذل‬
ُ ُ‫ك هَّللا ُ يَ ْخل‬
َ َ‫ق َما يَ َشا ُء ۚ ِإ َذا ق‬
Artinya:

“Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Ia


sudah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Ia hanya cukup mengatakan
kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.” (Ali’Imran: 47)

Proses penciptaan beliau adalah dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim


ibunya, Maryam. Kemudian Allah katakan kepadanya, “kun” (jadilah),
sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat sebelumnya. Maka, seketika itu

7
Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan
Nabi Isa sebagai seorang anak manusia.
Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu
wa ta’ala sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Alquran,

ٍ ‫ت قَ َر‬
‫ار َو َم ِعي ٍن‬ َ ‫َو َج َع ْلنَا ا ْبنَ َمرْ يَ َم َوُأ َّمهُ آيَةً َو‬
ِ ‫آو ْينَاهُ َما ِإلَ ٰى َرب َْو ٍة َذا‬
Artinya :
“Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda
(kekuasaan kami), dan Kami lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar
yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih
yang mengalir.” (Al-Mu’minun: 50)

Ayat-ayat yang menerangkan tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di


atas merupakan bantahan tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang
menganggap Maryam ‘alaihassalam telah berzina. Padahal, Allah telah
menegaskan tentang kesucian wanita ini dari perbuatan keji itu. Dalam firman-
Nya :

ْ َ‫ص َّدق‬
‫ت‬ َ ‫َت فَرْ َجهَا فَنَفَ ْخنَا فِي ِه ِمن رُّ و ِحنَا َو‬ َ ْ‫َو َمرْ يَ َم ا ْبنَتَ ِع ْم َرانَ الَّتِي َأح‬
ْ ‫صن‬
َ‫َت ِمنَ ْالقَانِتِين‬
ْ ‫ت َربِّهَا َو ُكتُبِ ِه َو َكان‬
ِ ‫بِ َكلِ َما‬
Artinya :
“Dan (ingatlah) Maryam putri ‘Imran yang memelihara kemaluannya (dari
perbuatan keji). Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh
(ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan kitab-kitab-Nya,
dan dia itu termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahriim: 12)

ِ ‫ك َواصْ طَفَا‬
‫ك َعلَ ٰى نِ َسا ِء‬ ِ َ‫ت ْال َماَل ِئ َكةُ يَا َمرْ يَ ُم ِإ َّن هَّللا َ اصْ طَف‬
ِ ‫اك َوطَه ََّر‬ ِ َ‫َوِإ ْذ قَال‬
َ‫ْال َعالَ ِمين‬
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, Sesungguhnya
Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan juga mengistimewakan kamu
atas segala wanita di seluruh dunia.” (Ali ‘Imran: 42)

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada berbagai macam perspektif yang memaknai tentang hakekat manusia mulai
perspektif filsafat sampai perspektif antropologi namun yang harus kita pahami
adalah hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai
makhluk yang Allah ciptakan, makhluk yang individualitas dan juga sosialita serta
sebagai makhluk yang terbatas
Allah telah merencanakan penciptaan manusia sebagaimana dalam QS. Al-
Baqarah ayat 30, Dia menciptakan manusia dengan tanah kemudian
menyempurnakannya dan meniupkan ruh kepadanya. manusia yang Allah
ciptakan pertama ini adalah Nabi Adam alaihisallam kemudian Allah
memberikan pasangan kepadanya yaitu Hawa. Melalui perantara keduanya Allah
menciptakan manusia ketiga dan semua keturunannya. Namun nabi Isa Allah
ciptakan dengan kalimat ‘kun’ (jadilah) . Maka, seketika itu Maryam hamil
sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan Nabi Isa sebagai
seorang anak manusia.Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda
kekuasaan.

DAFTAR ISI
https://muslim.or.id/19334-kisah-nabi-isa.html
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/547933/mod_resource/content/
1/Pertemuan%201%20Hakikat%20Manusia.pdf

https://www.academia.edu/38368800/
ILMU_ALAMIAH_DASAR_PROSES_PENCIPTAAN_MANUSIA_DAN_PERKEMBANG
ANNYA_docx

Anda mungkin juga menyukai