Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT MANNUSIA

DISUSUN OLEH

NAMA : Herlina

NIM : 211030690041

NAMA : Amelia

NIM : 211030690020

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA

TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,inayah,
taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunanmakalah ini
tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaisalah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalamilmu agama.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalamanbagi


para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulissadar bahwa
masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, penulismeminta kepada
para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifatmembangun untuk
kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupunisi makalah sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Tangerang, September 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….…..


B. Tujuan Penulisan……………………………………..……………….
C. Ruang Lingkup…………………………….…………………………..
D. Metode
Penulisan………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN………………………………..……………………..

A. Konsep Manusia………………………………………………………..
B. Eksistensi dan Martabat Manusia………………………………….…
C. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifatullah.

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….

A. Simpulan…………………………………………………….……………
B. Saran………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Makalah ini kami tujukan untuk masyarakat umum khususnya di kalangan
remaja,pelajar dan generasi muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus
bangsa agar kitasemua memahami konsep manusia dalam dunia islam serta
memahami tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka
bumi. Kajian tentang manusia telah banyak dilakukan para ahli, yang selanjutnya
dikaitkan dengan berbagai kegiatan, sepertipolitik, ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, agama dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan karena manusia
selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai objek (sasaran) dari berbagai kegiatan
tersebut, dari pemikiran ini selanjutnya memunculkan banyak sebutan atau predikat
untuk manusia yang dikemukakan para ahli filsafat, misalnya; homo sapiens,
(makhluk yang mempunyai budi pekerti/berakal), animal rational atau hayawan
nathiq (binatang yang dapat berpikir),homo laquen (makhluk yang pandai
menciptakan bahasa),zoon politicoi (makhluk yang pandai bekerja sama), homo
economicus (makhluk yang tunduk kepada prinsip-prinsip ekonomi),homo religious
(makhluk yang beragama), homo planemanet (makhluk ruhaniah-spiritual), homo
educandum (makhluk yang dapat di didik/educable), serta homo faber (makhluk yang
selalu membuat bentuk-bentuk baru).
Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai
dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa,
akal dan sebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur
jiwa akan tetap danbangkit kembali pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79).
Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr,
15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang mendapat perhatian besar
dari Al-Qur’an, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Qur an yang
membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-‟nya, termasuk pula
dengan nama-nama yang diberikan al-Qur’an untuk menyebut manusia,setidaknya
terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk kepada arti
manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani
adam atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah
tuntas.Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan
yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli
telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun
belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya. Oleh karena itu
kami sebagai penulis melalui makalah ini ingin mengingatkan kembali kepada para
pembaca mengenai eksistensi dan manusia dalam pandangan islam serta
tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

B. Tujuan Penulisan
1. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai pengertian dan konsep manusia
dalampandangan islam
2. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai eksistensi dan martabat manusia
dalampandangan islam
3. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai tanggung jawab manusia sebagai hamba
Allahdan khalifah di muka bumi

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek tentang
konsep danpengertian manusia, eksistensi dan martabat manusia serta tanggung
jawab manusia sebagaihamba Allah dan khalifah di muka bumi.

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakanmetode pustaka yaitu beupa mencari dan mengumpulkan
beberapa sumber dari internetmaupun buku yang mengenai informasi seputar
konsep manusia dalam pandangan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Manusia
Pemikiran tentang hakikat manusia, sejak zaman dahulu sampai zaman
modern ini juga belum berakhir dan tak akan berakhir. Ternyata orang menyelidiki
manusia dari berbaga isudut pandang, ada yang memandang manusia dari sudut
pandang budaya disebut Antropologi Budaya, ada juga yang memandang dari segi
hakikatnya disebut Antropologi Filsafat. Memikirkan dan membicarakan mengenai
hakikat manusia inilah, yang menyebabkan orang tidak henti-hentinya berusaha
mencari jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan yang mendasar tentang
manusia yaitu apa, bagaimana, dan kemana manusia itu nantinya. Berbicara
mengenai apa itu manusia, ada beberapa aliran yang mendasari yaitu :
1. Aliran serba zat, mengatakan bahwa yang sungguh-sungguh ada hanyalah zat atau
materi.Zat atau materi itulah hakekat dari sesuatu. Alam ini adalah materi dan
manusia adalah unsur dari alam maka dari itu hakikat dari manusia itu adalah zat atau
materi.
2. Aliran serba roh, berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia ini
adalah roh, begitu juga hakikat manusia adalah roh. Adapun zat itu adalah manifestasi
dari padaroh di dunia ini.
3. Aliran dualisme, mencoba untuk meyakinkan kedua aliran di atas. Aliran ini
menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua substansi yaitu
jasmani dan rohani.Kedua substansi ini masing-masing merupakan unsur asalnya,
tidak tergantung satu samalain. Jadi badan tidak berasal dari roh, juga sebaliknya.
Hanya dalam perwujudannya manusia itu ada dua, jasad dan roh, yang keduanya
berintegrasi membentuk yang disebut manusia.
4. Aliran eksistensialisme, yang memandang manusia secara menyeluruh, artinya aliran
ini memandang manusia tidak dari sudut zat atau serba roh atau dualisme, tetapi
memandangnya dari segi eksistensi manusia itu sendiri yaitu cara beradanya manusia
itu sendiri di dunia ini.
Dari keempat aliran tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa hakikat
manusia yang sebenarnya adalah sesuatu yang melatar belakangi keberadaanya di
dunia ini sebagai manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Sedangkan dalam
Islam sendiri,hakikat manusia didasarkan pada apa yang diterangkan dalam Al-Qur’an
dan As-Sunah, atau melalui pengenalan asal kejadian manusia itu sendiri. Hakikat
manusia dalam Islam merupakan suatu keberadaan yang mendasari diciptakannya
manusia yang telah diberi amanat untuk mengaturbumi (Khalifah) yaitu untuk
mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT dalam
Q.S.Adh-Dhariyat [51:56] yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jindan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Hakikat manusia sebagai makhluk yang mulia ciptaan Allah memberikan
makna bahwa penciptaan merupakan pihak penentu dan yang diciptakan adalah
pihak yang ditentukan, baik mengenai kondisi maupun makna penciptaannya.
Manusia tidak mempunyai peranan apapun dalam proses dan hasil penciptaan dirinya.
Oleh karena itu ketidak mampuan manusia itu merupakan peringatan bagi manusia.
Seperti halnya manusia tidak ikut menentukan atau memilih orang tuanya, suku atau
bangsa dan lain-lain. Oleh karenany amanusia harus menyadari atas ketentuan –
ketentuan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang mulia,
manusia dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya :
1. Manusia adalah makhluk yang keberadaanya di dunia ini untuk
mengadakan sesuatu,artinya seorang manusia mempunyai tugas bekerja dalam
hidupnya.
2. Manusia ada untuk berbuat yang baik dan membahagiakan manusia, artinya manusia
adauntuk mengadakan sesuatu yang benar serta bermanfaat, dari sanalah muncul
segala bentuk karya manusia meliputi kreatifitas dan dinamika di dalam kehidupanya.
3. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam hidup, artinya
kebebasan manusia nampak melalui aneka kreasi dalam segala segi kehidupan dan
melalui kebebasan itulah muncul berbagai kegiatan.
4. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Dalam diri manusia ada
kesadaran untuk mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan dalam hidupnya.
Misalnya dalam salah satu wujud kesadaran religius, bahwa manusia harus
mempertanggung jawabkan perbuatannya pada ilahi.
5. Manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan, walaupun manusia
adalah makhluk mulia.Kelima hal tersebut merupakan perincian dari kehidupan
manusia dalam islam sebagai makhluk yang istimewa.
B. Eksistensi dan Martabat Manusia
Dibandingkan dengan makhlukm lainnya, manusia mempunyai
kelebihan . Kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang
yangbagaimanpun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang
hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang
bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan
tidak bisa melampaui manusia.
Di samping itu, manusia di beri akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu
yang diturunkan allah. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya
(at-tiin,95:4). Manusia tetap bermartabat mulia, kalau mereka sebagai khalifah
(makhluk alternative) tetap hidup dengan ajaran allah (QS. Al-an’am:165).
Oleh karena ilmu manusia di lebihkan dari makhluk lainnya.
1. Tujuan penciptaan manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu
allah. Pengertian penyembahan kepada allah tidak bisa di artikan secara sempit,
dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja.
Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum allah dalam
menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut
hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.Oleh kerena
penyembahan harus dilkukan secara suka rela, karena allah tidak
membutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual
penyembahannya.Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia
adalah akan menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam
mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia dapat terjaga
dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah allah ciptakan.
2. Fungsi dan peran manusia
Berpedoman pada al-quran surah al-baqarahayat 30-36, status dasar manusia
yang mempolori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah
diartikan sebagai penerus ajaran allah maka peran yang dilakukan adalah penerus
pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran allah.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang
ditetapkan oleh Allah di antanya adalah:·Belajar ·Mengajarkan ilmu
·Membudayakan ilmuOleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk
kebersamaan sesama ummat manusia dan hamba allah, serta pertanggung
jawabannya pada 3 instansi yaitu pada diri sendiri, pada masyarakat, pada Allah
SWT.

C. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifatullah


1. Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT.Makna yang esensial dari
kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya
layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,
kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu,
dalam al-quran dinyatakan dengan “quu anfusakun waahlikun naran”
(jagalah dirimu dan keluargamu dengan iman dari api neraka).

2. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah SWT Manusia diserahi tugas
hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggung jawabkan
dihadapannya. Tugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan,
yaitu tugas kepemimpinan, wakil allah di muka bumi, serta pegolaan dan
pemeliharaan alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang
kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat tuhan untuk
mewujud kemakmurandi muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia
bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan
apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya. Oleh karena itu hidup
manusia, hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah. Kerja keras yang
tiada henti sebab bekerja sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah
membentuk amal saleh.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Di
ciptakannya manusia di bumi oleh Sang Pencipta tidak hanya untuk diam saja, tetapi
manusia dituntut untuk selalu berperan aktif untuk berbuat kebaikan. Sebagai seorang
manusia, kita juga harusmenjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.
Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, masih banyak kekurangan yang
melekatdalam diri manusia. Salah satu contohnya adalah kurangnya pemahaman
manusia tentangagama, oleh karena itu manusia dianjurkan untuk saling menghormati
dan mengasihi satusama lain karena kita diciptakan tanpa adanya perbedaan. Selain
itu, sebagai seorang manusiakita harus mematuhi aturan yang ada.

B. Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar sebagai seorang
manusia kita harus menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena
itu kita harus saling tolong menolong dalam kebaikan antar sesama.
Untuk kedepannya tugas dalam membuat makalah ini sangat dianjurkan
untuk dilanjutkan, karena bisa menambah wawasan manusia tentang pengetahuan
Agama. Selain itu,makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk
menggali lebih dalam Hakikat Manusia menurut Islam.
DAFTAR PUSTAKA

IMM Tarbiyah. 2011. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khilafah


dihttp://immdakwahpwt.blogspot.com/2011/09/babI-pendahuluan-manusiaadalah-
makhluk.html

Sayyida Ulya. 2014. Eksistensi dan Martabat Manusia


dihttps://saydaulya.blogspot.com/2014/12/makalah-eksistensi-dan-martabat-manusia.html

Prasasti Lia. 2016. Eksistensi dan Martabat Manusia – Agama Islam


dihttp://lhialicious.blogspot.com/2016/03/eksistensi-dan-martabat-manusia-agama.html

Finastri Annisa. 2016. Konsep Manusia dalam Islam di


https://dalamislam.com/info-islami/konsep-manusia-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai