Anda di halaman 1dari 7

HAKEKAT DAN MARTABAT MANUSIA DALAM ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : Azmil Fauzi Fariska, S.H. M.H

Di Susun Oleh Kelompok 3 :

-Nabila Syabani (NIM : 231055201076)

-Febri Qurnia Hilma (231055201105)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS IBNU SINA

2023
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, segala puji hanya milik-
Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang
diutus untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar.
Kami dengan rendah hati dan rasa syukur yang mendalam menyusun makalah ini
yang membahas topik yang begitu penting dalam Islam, yaitu "Hakikat dan Martabat
Manusia dalam Islam." Dalam Islam, konsep manusia memiliki kedalaman yang mendalam,
mencakup aspek spiritual, moral, sosial, dan etis. Makalah ini bertujuan untuk menguraikan
pemahaman Islam terhadap hakikat manusia, serta bagaimana martabat manusia dijaga dan
ditegakkan dalam pandangan agama ini.
Kami berusaha menjelaskan konsep ini dengan cara yang jelas dan mendalam,
mengacu pada ayat-ayat Al-Quran, hadis, serta pemikiran ulama besar Islam. Selain itu,
makalah ini juga akan membahas relevansi dan implikasi dari konsep ini dalam konteks
masyarakat dan kehidupan sehari-hari.
Kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang telah
memberikan kontribusi, dorongan, dan bantuan dalam proses penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pandangan Islam terhadap
hakikat dan martabat manusia, serta menginspirasi pemahaman yang lebih baik tentang nilai-
nilai kemanusiaan dalam Islam. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi upaya kita dalam
mengeksplorasi dan memahami pesan-Nya.

Batam, Oktober 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................2
C. Ruang Lingkup .........................................................................................2
D. Metode Penulisan .....................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN .....................................................................................3
A. Konsep Manusia........................................................................................3
B. Eksistensi dan Martabat Manusia .............................................................5
C. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifatullah ........7
Bab III PENUTUP ............................................................................................10
A. Simpulan...................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini kami tujukan untuk masyarakat umum khususnya di kalangan remaja, pelajar
dan generasi muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita
semua memahami konsep manusia dalam dunia islam serta memahami tanggung jawab
manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Kajian tentang manusia telah
banyak dilakukan para ahli, yang selanjutnya dikaitkan dengan berbagai kegiatan, seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Hal tersebut
dilakukan karena manusia selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai objek (sasaran)
dari berbagai kegiatan tersebut, dari pemikiran ini selanjutnya memunculkan banyak
sebutan atau predikat untuk manusia yang dikemukakan para ahli filsafat, misalnya;
homo sapiens, (makhluk yang mempunyai budi pekerti/berakal), animal rational atau
hayawan nathiq (binatang yang dapat berpikir), homo laquen (makhluk yang pandai
menciptakan bahasa), zoon politicoi (makhluk yang pandai bekerja sama), homo
economicus (makhluk yang tunduk kepada prinsip-prinsip ekonomi), homo religious
(makhluk yang beragama), homo planemanet (makhluk ruhaniah-spiritual), homo
educandum (makhluk yang dapat dididik/educable), serta homo faber (makhluk yang
selalu membuat bentuk-bentuk baru).
Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai dua dimensi,
yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya).
Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit
kembali pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia,
bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-
satunya mahluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Qur’an, terbukti dengan begitu
banyaknya ayat al-Qur‟an yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-
nya, termasuk pula dengan nama-nama yang diberikan al-Qur’an untuk menyebut
manusia, setidaknya terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk
kepada arti manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata
bani adam atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah tuntas.
Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak pernah
selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan
pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat
tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
Oleh karena itu kami sebagai penulis melalui makalah ini ingin mengingatkan kembali
kepada para pembaca mengenai eksistensi dan manusia dalam pandangan islam serta
tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai pengertian dan konsep manusia dalam
pandangan islam
2. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai eksistensi dan martabat manusia dalam
pandangan islam
3. Dapat Memberikan Pemahaman mengenai tanggung jawab manusia sebagai hamba
Allah dan khalifah di muka bumi
BAB 1

HAKIKAT DAN MARTABAT MANUSIA DALAM ISLAM


Hakikat manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki fitrah, akal, kalbu, kemauan serta
amanah. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain.

Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat, dan martabat saling
berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah secara dasarnya maqam merupakan tingkatan martabat
seseorang hamba terhadap khalik-Nya, yang juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di
hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah Swt.

Pengertian Manusia
 Menurut Islam, manusia diciptakan Allah SWT berasal dari saripatitanah. Lalu
menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnyamenjadi makhluk yang paling
sempurna yang memiliki berbagaikemampuan.
 Al- Qur’an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam istilah, seperti turob, thien, shal-shal,dan suasalah. Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakanAllah dari bermacam-macam unsur kimiawi
yang terdapat dari tanahKONSEP MANUSIAA.

Penggunaan Istilah Dalam al-Qur’an


Jika diperhatikan dengan seksama, penggunaan kata yang merujuk padamakna manusia
dalam al-Qur’an terdapat beberapa istilah. Istilah tersebut antara lain:
 basyar
 al-Insan
 al-Nas.
Masing-masing istilah tersebut memiliki maksud dan perberdaan tersendiri. Perbedaan
tersebut dapatdilihat dibawah ini :Istilah manusia dalam al-qur’an :
1. Insan
Kata insan digunakan untuk makna yang merujuk pada sifat psikologis atau spiritual
manusia sebagai makhluk yang berfikir,diberi ilmu, dan mengemban Amanah.
2. Basyar
Kata Basyar merujuk pada sifat biologis manusia, seperti berasaldari tanah, makan,
dan minum. Kata basyar juga menunjukanmanusia dari sudut lahiriyahnya serta
persamaannya denganmanusia seluruhnya, seperti firman Allah dalam surat Al-Anbiya(21)
34-35 :

Artinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelumkamu
(Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal.”
َ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujikamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).Dan hanya kepada Kamilah
kamu dikembalikan.”
3. Annas
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 komponen yaitu:
 Jasmani. Terdiri dari air, angin, api, dan tanah
 Ruh. Terbuat dari cahaya, fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
 Jiwa (rasa dan perasaan)
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN MAKHLUK LAIN
1. Persamaan dengan makhluk lain.
secara umum antara manusia dengan makhluk Allah yang lainnya (jin, malaikat dan yang
lain) memiliki kesamaan dari sisi orientasi(tujuan) penciptaannya yakni sama-sama diberi
tugas untuk beribadah pada Allah SWT. Namun demikian dalam kenyataannya
terdapatkelompok ciptaan Allah yang lain yang membantah terhadap perintahAllah yakni
iblis dan syaitan. Hal ini sebagaimana terekam dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 3
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:"Sujudlah kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; iaenggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yangkafir.”

EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA


-Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan pokok penciptaan manusia adalah semata-mata hanya untuk beribadah pada Allah
SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al- Qur’an Surat az-Dzariyat :56 yang
berbunyi : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-ku.”

Menurut para ulama ibadah yang di


maksud dalam ayat tersebut adalahibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah
SWT mahdloh/vertikal, maupun hubungan manusia dengan sesamanya / horizontal.

Anda mungkin juga menyukai