Kelompok 3
Ilham Maulana Yasin (20221221034)
Norman Diaz B (20221221048)
Rasa syukur senantiasa kita ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman serta kesehatan, sehingga saya diberi waktu dalam
menyelesaikan karya tulis dengan judul “Hakekat Manusia Dalam Pandangan Islam” Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ke tidak sempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Daftar isi
COVER……………………………………………………………………. I
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. II
BAB I: PENDAHULUAN ………………………………………………... III
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan dan Kegunaan penelitian ……………………………………….. 2
BAB II: PEMBAHASAN ………………………………………………… IV
BAB III: DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… V
BAB IV: PENUTUP ………………………………………………………. VI
1.4 Kesimpulan……………………………………………………………... 6
BAB 1
PENDAHULUAN
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah
tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang
tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah
mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun
belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
1. Aliran serba zat, mengatakan bahwa yang sungguh-sungguh ada hanyalah zat
atau materi. Zat atau materi itulah hakekat dari sesuatu. Alam ini adalah materi
dan manusia adalah unsur dari alam maka dari itu hakikat dari manusia itu
adalah zat atau materi.
2. Aliran serba roh, berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia
ini adalah roh, begitu juga hakikat manusia adalah roh. Adapun zat itu adalah
manifestasi daripada roh di dunia ini.
3. Aliran dualisme, mencoba untuk meyakinkan kedua aliran di atas. Aliran ini
menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua substansi
yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi ini masing-masing merupakan
unsur asalnya, tidak tergantung satu sama lain. Jadi badan tidak berasal dari
roh, juga sebaliknya. Hanya dalam perwujudannya manusia itu ada dua, jasad
dan roh, yang keduanya berintegrasi membentuk yang disebut manusia.
4. Aliran eksistensialisme, yang memandang manusia secara menyeluruh, artinya
aliran ini memandang manusia tidak dari sudut zat atau serba roh atau
dualisme, tetapi memandangnya dari segi eksistensi manusia itu sendiri yaitu
cara beradanya manusia itu sendiri di dunia ini.
Manusia telah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai
hamba Allah dan seorang khalifah di bumi,karena manusia merupakan makhluk yang
paling istimewa dibanding dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Mereka dipilih
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara mereka sendiri dan
tanpa melepas tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, masih banyak kekurangan yang melekat
dalam diri manusia. Salah satu contohnya adalah kurangnya pemahaman manusia tentang
agama, oleh karena itu manusia dianjurkan untuk saling menghormati dan mengasihi satu
sama lain karena kita diciptakan tanpa adanya perbedaan. Selain itu, sebagai seorang manusia
kita harus mematuhi aturan yang ada.