Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH HAKIKAT MANUSIA

(HARKAT,MARTABAT,FITRAH DAN KHALIFAH)

Dosen Pengampu :

Dr. Yanti Fitria, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas materi tentang Hakekat manusia (harkat,martabat,fitrah dan khalifah).

Makalah ini saya buat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah pedagogik
pendidikan dasar yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan yang
maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
pembuatan makalah pedagogik pendidikan dasar ini. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat
menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Yanti Fitria,M.Pd sebagai pembimbing kami di mata
kuliah pedagoik pendidikan dasar.

Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu karena itu kami dengan senang hati menerima saran maupun
kritik uang sifatnya menbangun untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata saya penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah
ini,semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang,18 september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….!!

DAFTAR ISI……………………………………………………………!!!

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG……………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..1
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..2

A.PENGERTIAN MANUSIA……………………………………………2

B.HAKEKAT MANUSIA………………………………………………...3

C.EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA………………………...4

D.TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH…………..5

E.PEMAHAMAN KONSEP/EVALUASI…………………………………6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………7

A. KESIMPULAN……………………………………………………………..7

B. SARAN………………………………………………………………………7

BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….8

BAB V GLOSARIUM…………………………………………………………..9

BAB VI INDEKS MATERI……………………………………………………10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini saya tujukan untuk masyarakat umum khususnya di kalangan


remaja,pelajar dan generasi muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar
kitasemua memahami konsep manusia dalam dunia islam serta memahami tanggung
jawabmanusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Kajian tentang
manusia telahbanyak dilakukan para ahli, yang selanjutnya dikaitkan dengan berbagai
kegiatan, sepertipolitik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, agama dan lain
sebagainya.

Hal tersebut dilakukan karena manusia selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai
objek (sasaran) dariberbagai kegiatan tersebut, dari pemikiran ini selanjutnya memunculkan
banyak sebutan ataupredikat untuk manusia yang dikemukakan para ahli filsafat,
misalnya; homo sapiens,(makhluk yang mempunyai budi pekerti/berakal), animal rational
atau hayawan nathiq(binatang yang dapat berpikir), homo laquen (makhluk yang pandai
menciptakan bahasa),zoon politicoi (makhluk yang pandai bekerja sama), homo economicus
(makhluk yang tundukkepada prinsip-prinsip ekonomi), homo religious (makhluk yang
beragama), homoplanemanet (makhluk ruhaniah-spiritual), homo educandum (makhluk
yang dapatdididik/educable), serta homo faber (makhluk yang selalu membuat bentuk-bentuk
baru).Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai
duadimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal
dansebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap
danbangkit kembali pada hari kiamat.

Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah
tuntas.Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak
pernahselesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan
pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata
sepakat tentangpengertian manusia yang sebenarnya. Oleh karena itu kami sebagai penulis
melalui makalah ini ingin mengingatkan kembalikepada para pembaca mengenai eksistensi
dan manusia dalam pandangan islam sertatanggung jawab manusia sebagai hamba Allah
dan khalifah di muka bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hakikat Manusia?
2. Apakah pengertian martabat manusia?
3. Bagaimanakah tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memberikan pemahaman mengenai pengertian dan konsep manusia
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai eksistensi dan martabat manusia
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai tanggung jawab manusia sebagai khalifah
di muka bumi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Manusia

Pemikiran tentang hakikat manusia, sejak zaman dahulu sampai zaman modern
inijuga belum berakhir dan tak akan berakhir. Ternyata orang menyelidiki manusia dari
berbagaisudut pandang, ada yang memandang manusia dari sudut pandang budaya
disebut Antropologi Budaya, ada juga yang memandang dari segi hakikatnya disebut
Antropologi Filsafat.Memikirkan dan membicarakan mengenai hakikat manusia inilah,
yang menyebabkan orang tidak henti-hentinya berusaha mencari jawaban yang memuaskan
tentang pertanyaan yang mendasar tentang manusia yaitu apa, bagaimana, dan kemana manusia
itu nantinya. Berbicara mengenai apa itu manusia, ada beberapa aliran yang mendasari yaitu :

1. Aliran serba zat, mengatakan bahwa yang sungguh-sungguh ada hanyalah zat atau materi.Zat
atau materi itulah hakekat dari sesuatu. Alam ini adalah materi dan manusia adalah unsur dari
alam maka dari itu hakikat dari manusia itu adalah zat atau materi.

2. Aliran serba roh, berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia ini adalahroh,
begitu juga hakikat manusia adalah roh. Adapun zat itu adalah manifestasi daripada roh di dunia
ini.

3. Aliran dualisme, mencoba untuk meyakinkan kedua aliran di atas. Aliran ini
menganggapbahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua substansi yaitu jasmani dan
rohani.Kedua substansi ini masing-masing merupakan unsur asalnya, tidak tergantung satu
samalain. Jadi badan tidak berasal dari roh, juga sebaliknya. Hanya dalam
perwujudannyamanusia itu ada dua, jasad dan roh, yang keduanya berintegrasi membentuk yang
disebutmanusia.

4. Aliran eksistensialisme, yang memandang manusia secara menyeluruh, artinya aliran


inimemandang manusia tidak dari sudut zat atau serba roh atau dualisme, tetapi
memandangnya dari segi eksistensi manusia itu sendiri yaitu cara beradanya manusia itu sendiri
di dunia ini.
Dari keempat aliran tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa hakikat manusia
yang sebenarnya adalah sesuatu yang melatar belakangi keberadaanya di dunia ini sebagai
manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Sedangkan dalam Islam sendiri, hakikat
manusia didasarkan pada apa yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunah, atau melalui
pengenalan asal kejadian manusia itu sendiri. Hakikat manusia dalam Islam merupakan suatu
keberadaan yang mendasari diciptakannya manusia yang telah diberi amanat untuk mengatu
rbumi (Khalifah) yaitu untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT sebagaimana firman
Allah SWT dalam Q.S.Adh-Dhariyat [51:56] yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Allah SWT dalam Q.S.Adh-Dhariyat [51:56] yang artinya “Dan aku tidak
menciptakan jindan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”Hakikat manusia
sebagai makhluk yang mulia ciptaan Allah memberikan maknabahwa penciptaan
merupakan pihak penentu dan yang diciptakan adalah pihak yang ditentukan, baik
mengenai kondisi maupun makna penciptaannya. Manusia tidak mempunyai peranan apapun
dalam proses dan hasil penciptaan dirinya. Oleh karena itu ketidakmampuan manusia itu
merupakan peringatan bagi manusia. Seperti halnya manusia tidak ikut menentukan
atau memilih orang tuanya, suku atau bangsa dan lain-lain. Oleh karenanya manusia
harus menyadari atas ketentuan – ketentuan yang telah diberikan oleh Allah SWT.Sebagai
makhluk yang mulia, manusia dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya :

1. Manusia adalah makhluk yang keberadaanya di dunia ini untuk mengadakan


sesuatu,artinya seorang manusia mempunyai tugas bekerja dalam hidupnya.

2. Manusia ada untuk berbuat yang baik dan membahagiakan manusia, artinya manusia adauntuk
mengadakan sesuatu yang benar serta bermanfaat, dari sanalah muncul segalabentuk
karya manusia meliputi kreatifitas dan dinamika di dalam kehidupanya.

3. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam hidup, artinya


kebebasanmanusia nampak melalui aneka kreasi dalam segala segi kehidupan dan melalui
kebebasan itulah muncul berbagai kegiatan.

4. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Dalam diri manusia ada kesadaran
untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dalam hidupnya. Misalnya
dalamsalah satu wujud kesadaran religius, bahwa manusia harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya pada ilahi.

5. Manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan, walaupun manusia adalah


makhluk mulia.Kelima hal tersebut merupakan perincian dari kehidupan manusia dalam
islam sebagai makhluk yang istimewa.

B. Harkat dan Martabat Manusia

Manusia perlu mengenal dan memahami hakikat dirinya sendiri agar mampu
mewujudkan eksistensi yang ada dalam dirinya. Pemahaman dalam hidup akan
mengantarmanusia pada kesediaan untuk mencari makna serta arti kehidupan agar hidupnya
tidak sia-sia. Eksistensi manusia di dunia merupakan tanda kekuasaan Allah SWT terhadap
hamba-hamba-Nya, bahwa Dialah yang menciptakan, menghidupkan dan menjaga
kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakannya manusia dalam konteks hubungan
manusiadengan Allah SWT adalah dengan mengimani Allah SWT serta memikirkan
ciptaan-Nyauntuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan
dalam konteks hubungan manusia dengan manusia serta manusia dengan alam adalah untuk
berbuat amal,yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama
manusia, serta tidak merusak alam. Terkait dengan tujuan hidup manusia dengan manusia
lain dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia


Dalam Q.S. Al-Anbiya [21:107] yang artinya “Dan tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam” Ayat ini menerangkan tujuan
manusia diciptakan olehAllah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi
rahmat bagi alam semesta. Arti katarahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih.
Jadi manusia sebagai rahmat merupakanmanusia yang diciptakan oleh Allah SWT
untuk menebar dan memberikan kasih sayingkepada alam semesta.
2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di DuniaTujuan khusus adanya manusia di dunia
adalah sukses dunia dan akhirat dengan caramelaksanakan amal shaleh yang
merupakan investasi pribadi manusia sebagai individu. Allahberfirman dalam Q.S. An-
Nahl ayat [16:97] yang artinya “Barang siapa mengerjakan amalshaleh baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya AllahSWT akan
memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan diberi balasan
kepadamereka dengan pahala yang lebih baik dengan apa yang telah mereka kerjakan”.
3. Tujuan Individu dalam Keluarga
Manusia di dunia tidak hidup sendirian. Manusia merupakan makhluk sosial yang
mempunyai sifat hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain.Hampir
semua manusia,pada awalnya merupakan bagian dari anggota kelompok sosial
yang dinamakan keluarga.Dalam ilmu komunukasi dan sosiologi, keluarga merupakan
bagian dari klasifikasi kelompok sosial dan termasuk dalam small group atau
kelompok terkecil karena paling sedikit anggotanya. Namun keberadaan keluarga
sangat penting karena merupakan bentuk khusus dalam kerangka sistem sosial
secara keseluruhan. Small group seolah-olah merupakan miniatur masyarakat yang
juga memiliki pembagian kerja, kode etik pemerintahan, prestige,ideologi, dan
sebagainya. Dalam kaitannya dengan tujuan individu dalam keluarga adalahagar
individu tersebut menemukan ketentraman, kebahagiaan dan membentuk
keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Manusia diciptakan berpasang-pasangan.
Oleh sebab itu,wajar bagi manusia baik laki-laki dan perempuan membentuk keluarga.

Tujuan manusia berkeluraga menurut Q.S. Ar-Rum [30:21] yang artinya


"Dan diantaratanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri,supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara
kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaaum yangmau berfikir."
Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia supaya tentram. Untuk menjadi
keluarga yangtentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu,
dalam kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain.
4. Tujuan hidup dalam masyarakat
Setelah hidup berkeluarga, manusia mempunyai kebutuhan untuk
bermasyarakat.Tujuan hidup bermasyarakat yaitu mencari keberkahan yang
melimpah dalam hidup. Kecukupan kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan
fisik seperti perumahan, makan, pakaian,kebutuhan sosial (bertetangga),
kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan aktualisasidiri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
dapat mudah diperoleh apabila masyarakat beriman danbertakwa. Apabila masyarakat
tidak beriman dan bertakwa, maka Allah akan memberikansiksa dan jauh dari
keberkahan. Oleh sebab itu, apabila dalam suatu masyarakat ingin hidup damai dan
serba kecukupan, maka kita harus mengajak setiap anggota masyarakat untuk
memelihara iman dan takwa. Allah berfirman dalam Q.S. Al-A’raf [7:96]
yangartinya“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakanitu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”

Pada dasarnya manusia memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

 Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat.
 Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di sekelilingnya.

5. Tujuan Individu dalam Bernegara


Sebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang untuk menemukan jati diri
sebagai pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan
dengan dunia sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat
memiliki jangkauan yanglebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka,
tujuan individu dalam bernegara adalah menjadi warga negara yang baik di
dalam lingkungan negara untuk mewujudkan negara yang aman, nyaman serta
makmur.
6. Tujuan Individu dalam Pergaulan Internasional
Setelah kehidupan bernegara, tidak dapat terlepas dari kehidupan
internasional/dunia luar.Dalam era globalisasi, kita sebagai makhluk hidup yang ingin
tetap eksis, maka kita harusbersaing dengan ketat untuk menemukan jati diri
serta pengembangan kepribadian. Jadi tujuan individu dalam pergaulan internasional
adalah menjadi individu yang saling membantudalam kebaikan dan individu yang dapat
membedakan mana yang baik dan buruk dalam dunia globalisasi agar tidak kalah dan
terlena dengan indahnya dunia.

C. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi

Manusia diturunkan ke bumi ini bukanlah hanya sebagai penghias atau pelengkap dibumi
semata, tetapi manusia sesungguhnya mempunyai kedudukan, peran, dan tugas yang telah
melekat padanya yang terbawa sejak ia lahir ke dunia. Manusia telah dipilih oleh Allah untuk
melaksanakan tanggung jawab sebagai hambaAllah dan seorang khalifah di bumi,karena
manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibanding dengan makhluk-
makhluk yang lainnya. Mereka dipilih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada
dengan cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.

1. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah

Ayat Al-Qur’an menyebutkan bahwa manusia merupakan makhluk yang diciptakan


oleh Allah dari tanah, kemudian berkembang biak melalui sperma dan ovum dalam
suatu ikatan pernikahan yang suci serta proses biologis produktivitas manusia (Q.S
Al-Mukminun:12-16) Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Bahwasanya seseorang kamu dihimpunkan kejadiannya di dalam perut ibu selama
40 hari, kemudian berupa segumpal darah seperti itu pula lamanya, kemudian berupa
segumpal daging seperti itupula lamanya. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat,
maka diperintahkan kepada malaikat: engkau tuliskanlah amalannya, rezekinya, ajalnya,
dan celaka atau bahagianya.Kemudian ditiupkanlah roh kepada makhluk tersebut" (HR.
Bukhari).20Kesadaran bahwa manusia hidup di dunia sebagai makhluk ciptaan Allah
dapatmenumbuhkan sikap andap asor dan mawas diri bahwa dirinya bukanlah Tuhan. Oleh
sebab itu, ia melihat sesama manusia sebagai sesama makhluk, tidak ada perhambaan antar
manusia.Jadi, seorang istri tidak menghamba pada suami, seorang pegawai tidak
menghamba pada pengusaha, dan seorang rakyat tidak menghamba pada pemerintah. Bagi
manusia, yang patut menerima perhambaan dari manusia tak lain adalah Allah. Allah tidak
menciptakan manusia selain untuk menghamba atau beribadah kepada-Nya (Q.S. Adz-
Dzariyat:56). Segala yang ada di langit dan bumi, baik dengan suka maupun terpaksa,
sesungguhnya pun berserah dirikepada Allah (Q.S. Ali Imran:83). Oleh karena itu, tidak
berlaku konsep manusia sebagai homo homoni lopus atau manusia sebagai pemangsa
bagi manusia yang lain. Tidak adakeistimewaan antara satu manusia dengan manusia
lain kecuali taqwanya kepada Allah.Eksistensi manusia bukan untuk menjadi yang
terkuat (struggle for the strongest and thefittest), melainkan untuk menjadi yang paling bijak
(struggle for the wisest).

Sebagai hamba Allah, manusia memikul tanggung jawab pribadi, orang yang
berdosatidak akan memikul dosa orang lain (Q.S. Al-An'am:164) dan pada hari kiamat nanti
merekadatang kepada Allah dengan sendiri-sendiri (Q.S. Maryam:95). Ini membuktikan
bahwamanusia sebagai hamba Allah memiliki kebebasan individual atas dirinya sendiri namun
tetapbertanggung jawab atas lingkungan sekitarnya.

2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi


Khalifah berasal dari kata “khalafa” yang berarti mengganti. Khalifah
diartikanpengganti karena ia menggantikan yang didepannya. Dalam bahasa
Arab, kalimat “Allahmenjadi khalifah bagimu” berarti Allah menjadi pengganti
bagimu dari orang tuamu yangmeninggal. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah
di bumi berarti Allah menyerahkanpengolahan dan pemakmuran bumi bukan secara
mutlak kepada manusia. Di samping arti ini khalifah juga menunjukan arti
pemimpin negara atau kaum. Kata khalifah dengan artipemimpin terdapat
dalam Q.S. Shad [38 :26] dimana Allah mengangkat Nabi Daud As.sebagai
khalifah di bumi untuk memimpin manusia dengan adil dan tidak mengikuti
hawanafsu.
Allah SWT. Memberikan anugerah-Nya kepada Bani Adam sebagai
makhluk yangpaling mulia; mereka disebutkan di kalangan makhluk yang
tertinggi yaitu para malaikat,sebelum mereka di ciptakan. Untuk itu, Allah Swt
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah [2:30]yang artinya "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Merekaberkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akanmembuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah”. Arti
khalifah pada Q.S. Shad [38:26]bertugas untuk menegakkan hukum Allah di bumi dan
menciptakan kemaslahatan manusiasedangkan arti khalifah pada Q.S. Al-Baqarah
[2:30] bertugas untuk memakmurkan danmengelola bumi.Setiap kebajikan yang
dilakukan manusia atas kehendak dan pilihannya itu merupakankemuliaan, malaikat yang
bertabiat tunduk tidak dapat mencapai kemuliaan itu.
Untuk itu ada dua argumentasi manusia dijadikan khalifah di muka bumi, yang
dapat dikemukakan yaitu :
a. Kemuliaan manusia pertama (Nabi Adam As) yang dapat digambarkan adanya
perintahAllah, supaya malaikat bersujud kepada Nabi Adam As. karena kekhususan
Nabi AdamAs. yang memiliki ilmu pengetahuan, yang berbeda dengan ilmu pengetahuan
malaikatyang tidak memungkinkan karena dari usaha sendiri sesuai firman Allah dalam
Q.S. Al-Baqarah [2:32] yang artinya “Mereka menjawab: "Maha suci Engkau,
tidak ada yangKami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada
kami; SesungguhnyaEngkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
b.Kekhalifahan Nabi Adam As. di muka bumi ini adalah karena mempunyai
kemungkinanuntuk dibebani amanat kemanusiaan, serta pertanggungjawaban dari amal
usahanya, sertarentetan-rentetan cobaan, berbeda dengan malaikat yang ditakdirkan
dengan patuh danbebas dari godaan-godaan.
Ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang khalifah selalu berkaitan dengan
tugas-tugasdan tanggung jawab. Hal ini memberikan suatu peringatan serta pelajaran
kepada manusiasebagai khalifah agar mereka melihat dan memandang keadaan sebelum
mereka sendiri sertaapa yang harus mereka lakukan sebagai khalifah sebab semua
perbuatan yang dilakukan akanada pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT.

D. Fitrah Manusia
Kata fitrah berasal dari kata “sfatara” yang artinya ciptaan, suci dan seimbang.
Kata fitrah dalam arti penciptaan tidak hanya dikaitkan dengan arti penciptaan fisik
dalam konotasi nilai.Lahirnya fitrah sebagai nilai dasar kebaikan manusia itu dapat
dirujukan pada Al-araf (7): 172. Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan
ke dunia. Potensi yang di miliki manusia tersebut dapat di kelompokkan kepada dua hal,
yaitu potensi fisik dan potensi rohaniah. Potensi fisik manusia telah di jelaskan pada
bagian yang lalu sedangkan potensi rohaniah adalah akal, kalbu dan nafsu. Akal dalam
pengertian bahasa Indonesia berarti pikiran/rasio.
Harun Nasution (1986) menyebut akal dalam arti asalnya (bahasa arab yaitu
menahan dan orang akil di zaman zahilliyah yang dikenal dengan darah panasnya dapat
mengambil sikap dan tindakan yang berisi kebijaksanaan dalam mengatasi masalah yang
di hadapinya).Menurut Al-Ghazali Fitrah manusia:
1. Kemampuan dasar sejak lahir yang berpusat pada potensi dasar untuk berkembang.
2. Potensi dasar yang berkembang secara menyeluruh menggerakkan seluruh aspek
secara mekanik dimana satu sama lain saling mempengaruhi menuju kearah
tertentu.
3. Merupakan komponen dasar yang bersifat dinamis, dan responsif terhadap pengaruh
luar yang meliputi: bakat, insting, hereditas, nafsu, karakter dan intuisi.
PEMAHAMAN KONSEP/EVALUASI

Soal Hots

1. Hakikat manusia sebagai makhluk yang mulia ciptaan Allah memberikan


maknabahwa penciptaan merupakan pihak penentu dan yang diciptakan adalah
pihak yangditentukan, baik mengenai kondisi maupun makna penciptaannya. Berikut ini
yang termasuk sebagai hakikat manusia kecuali….
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
c. Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai dalam hidupnya.
e. Individu yang sulit terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial
2. Perhatikan unsur-unsur manusia berikut!
1) Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah
2) Ruh. Terbuat dari cahaya
3) Jiwa. Manusia mempunyai fitrah dalam arti potensi
4) Nyawa. Manusia memiliki nyawa
Yang termasuk unsur-unsur manusia adalah….
a. (1), (3). (2)
b. (4), (1), (3)
c. (3), (1), (4)
d. (2), (3), (4)
e. (1), (2), 94)
3. Manusia diturunkan ke bumi ini bukanlah hanya sebagai penghias atau pelengkap dibumi
semata,tetapi manusia sesungguhnya mempunyai kedudukan, peran, dan tugas yang
telah melekat padanya yang terbawa sejak ia lahir ke dunia. Manusia telah dipilih oleh
Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai hambaAllah dan seorang khalifah
di bumi,karena manusia merupakan makhluk yang palingistimewa dibanding
dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Mereka dipilih untukmenyelesaikan
persoalan-persoalan yang ada dengan cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung
jawab.Berikut ini yang tidak termasuk sebagai tanggung jawab manusia sebagai khalifah
di muka bumi kecuali….
a. Tanggung jawab sebagai hamba Allah
b. Tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi
c. Tanggung jawab sebagai mahkluk yang sempurna
d. Tanggung jawab sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran
e. Tanggung jawab sebagai pemimpin muka bumi
4. Pemikiran tentang hakikat manusia, sejak zaman dahulu sampai zaman modern
inijuga belum berakhir dan tak akan berakhir. Ternyata orang menyelidiki manusia dari
berbagaisudut pandang, ada yang memandang manusia dari sudut pandang
budaya disebutAntropologi Budaya, ada juga yang memandang dari segi
hakikatnya disebut AntropologiFilsafat. Memikirkan dan membicarakan mengenai
hakikat manusia inilah, yang menyebabkan orang tidak henti-hentinya berusaha
mencari jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan yang mendasar tentang manusia
yaitu apa, bagaimana, dan kemana manusia itu nantinya. Berbicara mengenai apa itu
manusia, ada beberapa aliran yang mendasari tentang manusia.Berikut ini yang bukan
termasuk aliran tentang manusia kecuali….
a. Aliran serba zat, mengatakan bahwa yang sungguh-sungguh ada hanyalah zat atau
materi
b. Aliran serba roh, berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia ini
adalahroh, begitu juga hakikat manusia adalah roh
c. Aliran dualisme, mencoba untuk meyakinkan aliran serba zat dan roh
d. Aliran eksistensialisme, yang memandang manusia secara menyeluruh
e. Aliran pragmatisme, yang memandang kebenaran sesuatu
5. Istilah khalifah dalam ayat al-qur’an yang artinya “ingatlah ketika tuhanmu berfirman
kepada para malaikat : “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi”.dalam ayat tersebut memiliki makna bahwa sebagai penerus ajaran allah SWT dan
pemakmur bumi beserta isinya.di bawah ini peran yang benar hendak dilakukan seorang
khalifah adalah….
a. Belajar,mengajar ilmu dan membudayakan ilmu
b. Meninggalkan ilmu, membudayakan ilmu dan bersosial
c. Membudayakan ilmu,belajar dan tidak bertanggung jawab
d. Merusak alam,menjaga alam dan melestarikan alam
e. Semua salah
6. Tujuan pokok penciptaan manusia adalah semata-mata hanya untuk beribadah kepada
Allah SWT.Hal ini sebagaimana di jelaskan pada al-qur’an surat Adz-Dzariyat ;
56.Dibawah ini yang termasuk sebagai tujuan pokok penciptaan manusia adalah….
a. Menjaga alam semesta
b. Merusak alam senesta
c. Beribadah kepada allah
d. Bersilaturrahmi dengan mahkluk tuhan yang lain
e. Menyebarkan ajaran yang salah
7. Berikut ini Yang termasuk persamaan manusia dengan mahkluk lainnya adalah….
a. Sama-sama diberi tugas untuk beribadah kepada Allah SWT
b. Sama-sama memiliki akal pikiran
c. Sama-sama memliki peran di muka bumi
d. Merusak ciptaan Allah SWT
e. Melestarikan alam
8. Salah satu sifat hakikat manusia adalah kemampuan untuk menyadari dirinya
sendiri,bagaimana cara penerapannya dalam pelaksanaan pendidikan….
Kunci jawaban
1. E
2. A
3. E
4. E
5. E
6. E
7. E
8. Cara penerapan sifat ini dalam pelaksanaan pendidikan sekarang ini yakni pendidik
harus menciptakan suasana pendidikan yang kondusif, yang menyenangkan, yang
merangsang rasa ingin tahu yang lebih kuat, memungkinkan peserta didik merasa
bergairah, memiliki percaya diri yang positif dan dapat mengembangkan
kreativitasnya secara optimal sehingga hal itu akan membantu peserta didik untuk
mengembangkan kepribadiannya atau menemukan dirinya sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Di


ciptakannyamanusia di bumi oleh Sang Pencipta tidak hanya untuk diam saja, tetapi
manusia dituntutuntuk selalu berperan aktif untuk berbuat kebaikan. Sebagai seorang manusia,
kita juga harusmenjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Manusia
bukanlah makhluk yang sempurna, masih banyak kekurangan yang melekatdalam diri
manusia. Salah satu contohnya adalah kurangnya pemahaman manusia tentangagama,
oleh karena itu manusia dianjurkan untuk saling menghormati dan mengasihi
satusama lain karena kita diciptakan tanpa adanya perbedaan. Selain itu, sebagai seorang
manusiakita harus mematuhi aturan yang ada.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar sebagai seorang manusia
kitaharus menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Sebagaimakhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu kita harus saling
tolongmenolong dalam kebaikan antar sesama.Untuk kedepannya tugas dalam membuat
makalah ini sangat dianjurkan untukdilanjutkan, karena bisa menambah wawasan manusia
tentang pengetahuan Agama. Selain itu,makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca
untuk menggali lebih dalam HakikatManusia menurut Islam.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta :
Direktorat Jenderal KelembagaanAgama Islam. 2001.

IMM Tarbiyah. 2011. Tanggung jawab Manusia sebagai Khilafah di


http://immdakwahpwt.blogspot.com. 2015. (diakses pada 19 september 2021).

Sayyida Ulya. 2014. Eksistensi dan Martabat Manusia


dihttps://saydaulya.blogspot.com/2014/12/makalah-eksistensi-dan-martabat
manusia.html(diakses 19 september 2021)

Prasasti Lia. 2016. Eksistensi dan Martabat Manusia – Agama Islam


dihttp://lhialicious.blogspot.com/2016/03/eksistensi-dan-martabat-manusia
agama.html(diakses 19 september 2021)

Finastri Annisa. 2016. Konsep Manusia dalam Islam di https://dalamislam.com/info-


islami/konsep-manusia-dalam-islam(diakses 19 september 2021)

H.S, Nasrul,dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum.Padang: UNP
press
BAB V

GLOSARIUM

Manifestasi→perwujudan suatu pendapat

Dualisme→dua substansi

Eksistensi→keberadaan

Konteks→situasi ketika suatu keadaan terjadi

Klasifikasi→pembagian

Prestige→prabawa

Ideologi→pemikiran

Globalisasi→mencakup seluruh dunia

Homoli Lopus→manusia memakan manusia yang lain

Argumentasi→pendapat

Hereditas→pewarisan

Intuisi→naluri
BAB VI

INDEKS MATERI

Argumentasi→ 13

Dualisme→ 6

Eksistensi→ 6, 8

Globalisasi→10

Hereditas→13

Homoni Lopos→12

Ideologi→9

Intuisi→13

Konteks→8

Klasifikasi→9

Manifestasi→6

Prestige→9

Anda mungkin juga menyukai