Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBENTUKAN SOSIAL DAN MORAL


PADA ANAK UNTUK MENGHADAPI
MASA DEPAN

Disusun Oleh :
1. Sri Widanisih / 4001421113
2. Nurjihan Hapsari / 4001421114
3. Salsabilla Nurlaila / 4001421118
4. Talitha Nurzada / 4001421119
5. Salma Nuraini Safitri / 4001421121

JURUSAN IPA TERPADU


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah Pembentukan Sosial dan Moral Pada Anak Untuk Menghadapi
Masa Depan ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Tersusunnya makalah ini tentu bukan hanya karena buah kerja keras
kami semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu terselesaikannya laporan ini, diantaranya:

1. Bapak Dian Purbo Utomo, M. Pd., Kons. selaku dosen pengampu


mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2. Orang tua, teman, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satupersatu.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Semarang, 01
Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman sampul .............................................................................................................. i


Kata pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................................iii
Abstrak...............................................................................................................................iv
BAB 1 : PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1 Pengertian...........................................................................................................5
 Definisi Perkembangan................................................................................5
 Definisi Perkembangan Sosial.....................................................................5
 Definisi Perkembangan Moral.....................................................................5
2.2 Pembentukan Pengembangan Sosial Pada Anak...............................................6
 Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan sosial pada anak........6
 Penerapan dalam mendukung Perkembangan sosial pada anak..................6
2.3 Pembentukan Pengembangan Moral Pada Anak...............................................7
 Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan moral pada anak........7
 Penerapan dalam mendukung Perkembangan moral pada anak.................7
BAB 1V : PENUTUP........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8
BAB V : DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
ABSTRAK
Anak merupakan investasi masa depan yang harus dikembangkan secara
optimal. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan perkembangan sosial dan
moral pada anak diperlukan peran orang tua. Perkembangan merupakan suatu
perubahan pada tingkah laku seseorang seiring dengan berjalannya
waktu. Perkembangan sosial adalah proses belajar anak untuk menyesuaikan diri
dengan norma, moral, dan tradisi dalam suatu kelompok. Perkembangan moral
adalah perubahan penalaran, emosi, dan perilaku tentang benar dan salah.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang sosial
pada anak. Perkembangan sosial harus ditanamkan dan dikembangkan pada diri
seorang anak. Penerapan yang dapat dilakukan dalam mendukung perkembangan
sosial pada anak-anak yaitu: melalui media lagu, melalui media permainan
tradisional, melalui media outbound. Upaya yang dapat dilakukan dalam
pengembangan moral pada anak yaitu pertama, tingkatkan kesadaran bahwa
perilaku buruk adalah hal yang sangat berbahaya. Kedua, jangan sungkan untuk
meminta maaf pada anak jika kebetulan orang tua melakukan salah, lupa dengan
janji yang telah dibuat, dan sebagainya. Ketiga, jawab pertanyaan anak dengan
benar sesuai dengan tahapan usia perkembangannya. ‘
Penerapan perkembangan moral dapat dilakukan dengan metode bercerita,
karena teknik ini mempersembahkan cerita kepada anak berupa karya sastra yang
memiliki keindahan dan keceriaan tersendiri dalam menyampaikan pesan, seperti
etika, moral, dan nilai agama. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
perkembangan moral pada anak – anak yaitu , orangtua yang bersikap peduli dan
mendengarkan pendapat anak-anak maka membantu anak-anak mereka
meningkatkan penalaran moral mereka. Penerapan perkembangan moral dapat
dilakukan dengan metode bercerita
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak merupakan generasi penerus yang harus diberikan stimulasi yang
sangat baik dalam tahapan pertumbuhan dan pekembangannya, dimana anak harus
diberikan pendidikan sejak usia dini untuk mengoptimalkan semua aspek
perkembangan yang ada pada diri anak. Anak-anak merupakan asset yang sangat
berharga bagi bangsa dan negara. Anak merupakan investasi masa depan yang
harus dikembangkan secara optimal. Mereka merupakan calon-calon penerus yang
akan menjadi sumber daya manusia yang akan melanjutkan dan menentukan
kelangsungan hidup di masa mendatang di dalam kesatuan tubuh bangsa dan
negara. Maka dari itu, memberikan perhatian yang mendalam bagi kepentingan
pendidikan mereka merupakan hal yang harus dilakukan. Salah satunya adalah
dengan memberikan perhatian pada perkembangan moral dan perkembangan sosial.
Perkembangan moral dan perkembangan sosial menjadi esensi yang penting untuk
dimengerti. Perlu dicatat, bahwa setiap anak mempunyai tingkatan moral dan
tingkatan sosial yang tidak sama meskipun usianya sama. Sehingga penanaman
pengembangan moral dan pengembangan sosial pada anak merupakan fondasi yang
sangat kokoh dan sangat penting keberadaannya.
Manusia merupakan makhluk yang senantiasa tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dalam diri manusia terjadi baik pada sisi fisik maupun mentalnya.
Perkembangan adalah berubahannya sikap yang terjadi secara berkelanjutan yang
melekat dari faktor bawaan & lingkungan serta menjadi semakin baik pada pribadi
seseorang baik secara kuantitatif atau kualitatif. Setiap fase pertumbuhan dan
perkembangan tersebut selalu terjadi perubahan yang dinamis seiring laju usianya.
Namun ada satu fase dalam dinamika pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang menjadi perhatian banyak orang, fase tersebut merupakan fase usia anak-anak.
Para ahli menganggap bahwa usia anak-anak merupakan masa emas bagi setiap
orang, sebab pada masa ini seorang manusia akan sangat mudah untuk dibentuk
perilaku dan pengetahuannya. Fase ini akan menentukan pada proses
perkembangan di masa berikutnya. Perilaku dan pengetahuan pada diri anak
merupakan hal yang berjalan beriringan dan saling berkontribusi pada diri manusia.
Pengetahuan akan mempengaruhi perilaku, sebaliknya perilaku akan
mempengaruhi tendensi pengetahuannya. Keduanya menjadi agenda penting dalam
proses mendidik seorang anak yang masih belia agar di masa depan ia menjadi
orang yang diharapkan oleh masyarakat. Melalui proses pendidikan yang baik,
kebaikan pengetahuan dan perilaku akan menjadi garansi sebagai hasilnya. Hal
yang banyak dikatakan oleh orang sebagai hal yang masih kurang adalah terkait
perilaku para punggawa bangsa yang minus moralitas dan sosial. Jika ditinjau dari
perspektif para ilmuan mereka sependapat bahwa perkembangan moral merupakan
salah satu hal yang berperan penting selama proses perkembangan yang dialami
oleh anak usia dini. Oleh karena itu, memahami perkembangan moralitas dan social
pada anak adalah hal yang penting untuk dilakukan. Alasan moral menjadi point
penting yang harus ditanamkan sedini mungkin dikarenakan moral dan social
nantinya akan menjadi penentu bagaimana anak dalam bertingkah laku untuk masa
depannya dan juga penentu bagaimana anak dalam bertingkah laku di lingkungan
sekitarnya. Tertanamnya nilai moral dan nilai sosial yang mapan pada anak-anak
akan membuatnya mampu berperilaku sopan dan santun kepada siapa pun, mampu
menghormati orang lain yang lebih tua darinya, patuh kepada aturan, bersikap
sabar, jujur serta mau menghargai orang lain. Menanamkan nilai moral berarti
melatih atau mendidik perkembangan kecerdasan moralnya.
Moral atau moralitas merupakan bentuk atau hasil dari nilai-nilai yang
hitam putih, yakni antara benar dan salah, sehingga berimplikasi pada aturan yang
berpengaruh pada perilaku anak. Perilaku anak yang baik seperti jujur, disiplin,
hormat, taat dan lainnya merupakan sikap yang dituntut ada pada diri anak, karena
akan terus berkembang sampai anak dewasa dan memiliki keturunan.
Perkembangan moral berkaitan erat dengan tingkat pengendalian diri yang dapat
dilakukan seseorang terkait dengan aturan sosial. Perkembangan sosial adalah
proses kematangan sosial anak dalam berinteraksi dan mematuhi aturan yang
berlaku di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Anak-anak membangun
moralitas melalui interaksi timbal balik dengan lingkungannya. Hal ini
membuktikan perubahan perilaku anak terjadi seiring dengan pertambahan usianya.
Lingkungan sekitar juga menjadi acuan perubahan moral anak, sehingga perlunya
suatu bimbingan bagi orang tua atau pendidik dalam mengarahkan serta
memberikan pembimbingan kepada anak-anak tersebut agar memiliki
perkembangan moral yang baik. Perkembangan moral anak rentan terjadi,
dikarenakan anak sangat cepat dalam meniru sesuatu meskipun tidak diajarkan
secara langsung. Selain itu perkembangan moral anak yang semakin pesat juga
menjadi dampak dari perubahan moral anak yang baik atau tidak kedepannya.
Mengajarkan kebiasaan yang baik bagi anak sangat perlu baginya dalam
mengahdapi persoalan di sekelilingnya dan di masa mendatang. Seorang anak akan
lebih berani dan percaya diri di setiap keadaan dan rintangan. Perkembangan moral
dan perkembangan social anak banyak mengalami perubahan disebabkan oleh
lingkungan dan cara orang tua atau pendidik dalam mendidiknya. Perkembangan
moral pada anak harus dibimbing dengan baik, karena moral anak akan
berpengaruh pada masa depannya.
Perkembangan perilaku pada setiap anak tidaklah sama, ada yang
perkembangan moralnya dinilai sangat patut dan ada pula yang memiliki
perkembangan moral yang sangat kurang. Perkembangan moral merupakan salah
satu proses perubahan yang terjadi sepanjang hidup manusia baik itu tingkah laku,
budi pekerti, akhlak maupun pembentukan karakter pada anak seiring
bertambahnya usia anak. Moralitas anak tidak merupakan warisan orang tua,
melainkan didapat dengan penanaman nilai-nilai pada anak. Moral adalah norma
dan aturan sosial yang dirancang untuk memandu perilaku individu dalam suatu
masyarakat. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengaruh pengembangan moralitas anak merupakan salah satu perubahan tingkah
laku, perilaku maupun akhlak pada anak seiring dengan bertambahnya usia. Oleh
karena itu, perkembangan moral pada anak sangat mempengaruhi masa depan anak.
Hal ini membuktikan bahwa perkembangan moral pada anak tidak ada dalam
dirinya sewaktu dilahirkan, namun tumbuh dan berkembang selaras dengan kondisi
lingkungan dan bimbingan dari orang tua maupun pendidiknya.
Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak
akan dengan mudah mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Yang
penting diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari luar
merupakan informasi yang baik dan tepat untuk perkembangan anak. Seperti yang
sering kita lihat sekarang ini di media masa sering diberitakan tentang perkelaihan,
tawuran dan tindakan-tindakan lain yang tidak sesuai dengan nilai moral yang ada.
Kualitas watak anak sejak kecil akan mewarnai watak seseorang di kemudian hari.
Anak yang dibesarkan dalam suasana yang curiga mencurigai misalnya, ketika
dewasa akan mengalami kesulitan untuk mempercayai orang lain. Bila di masa
kecilnya anak sering dipukuli, besar kemungkinan ketika besar akanmenjadi
pendendam. Demikian pula jika di masa kecil anak sering diejek, maka kelaka akan
sulit menghargai orang lain. Atas dasar pertimbangan hal di atas, maka bagi anak
perlu dibekali pengetahuan tentang nilai moral yang baik. Dengan diberikannya
pendidikan nilai dan moral sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan
selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk, benar salah, sehingga ia
dapat menerapkannya dalam kegidupan sehari-harinya. Anak-anak diharapkan
akan lebih mudah menyaring perbuatan mana yang perlu diikuti dan perbuatan
mana yang harus dihindari. Adapun pengertian moral berasal dari bahasa latin
mores, dari suku kata mos yang artinya adat istiadat, kelakuan, watak, tabiat. Dalam
perkembangannya moral diartikan sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang
baik, yang susila. Dari pengertian itu dikatakan bahwa moral adalah berkenaan
dengan kesusilaan. Seorang individu dapat dikatakan baik secara moral apabila
bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah moral yang ada. Sebaliknya jika
perilaku individu itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada, maka ia akan
dikatakan jelek secara moral. Pendidikan moral penting diberikan kepada anak
sejak usia dini. Pendidikan moral bertujuan pada pembentukan sikap dan perilaku
seseorang agar dapat bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah moral yang berlaku di
lingkungan sosialnya. Oleh karena itu adanya pendidikan moral akan menentukan
mudah tidaknya seseorang dapat diterima di dalam lingkungan sosialnya. Hal ini
mengingat bahwa dalam berinteraksi dengan orang lain tidak hanya menuntut
kecerdasan orang secara kognitif, akan tetapi diperlukan kecerdasan afektif dan
psikomotor. Kecerdasan afektif dapat dikembangkan melalui pendidikan moral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan perkembangan sosial pada anak?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan perkembangan moral pada anak ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan perkembangan sosial pada
anak
2. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan perkembangan moral pada
anak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
 Definisi Perkembangan
Menurut pendapat Assinkily dkk (2019) Perkembangan merupakan
suatu perubahan pada tingkah laku seseorang seiring dengan
berjalannya waktu. Perkembangan secara alami pada mulanya
didasari oleh kondisi psikis yang ada pada diri seseorang. Pada
umumnya perkembangan dilewati secara bertahap, tergantung
bagaimana cara seseorang untuk mencapai perkembangan itu sendiri,
salah satunya adalah latihan atau belajar. Menurut Hurlock (1998)
anak memiliki kemampuan yang dapat diwariskan dengan cara
memanfaatkan kesempatannya untuk berlatih atau belajar agar dapat
berkembang.

 Definisi Perkembangan Sosial


Dalam konteks perkembangan, ada juga perkembangan social.
Perkembangan social berkaitan erat dengan tingkah laku di
masyarakat. Seperti yang di ungkapkan Yulia (2019) Perkembangan
sosial adalah proses belajar anak untuk menyesuaikan diri dengan
norma, moral, dan tradisi dalam suatu kelompok. Perkembangan sosial
menurut Yusuf (2008) digambarkan dengan ketaatan seseorang dalam
menaati peraturan yang berlaku, mulai dari aturan di lingkup sekolah,
masyarakat, dan keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu seorang
anak beranjak dewasa, pemikirannya pun akan terus berkembang,
sehingga ia dapat menentukan mana yang boleh dilakukan dan mana
yang tidak, begitu juga dengan aturan atau hukum yang berlaku. Dapat
diasumsikan jika seseorang memiliki jiwa sosial yang tinggi maka ia
akan jarang bahkan tidak akan pernah melakukan pelanggaran
terhadap aturan

 Definisi Perkembangan Moral


Perkembangan juga dapat meliputi perkembangan moral. seperti yang
diungkapkan Purnamasari ( 2013) Pengertian perkembangan moral
adalah perubahan penalaran, emosi, dan perilaku tentang benar dan
salah. Sedangkan menurut Anisah (2021) Perkembangan moral
adalah proses internalisasi norma-norma masyarakat yang
dipengaruhi oleh kematangan biologis individu. Sementara teori
bihavioristik memandang bahwa perkembangan moral merupakan
rangkaian stimulus respon yang dipelajari anak berupa
penghargaan dan hukuman yang sering anak rasakan dan terima .Pada
masa akhir kanak-kanak, kode moral dipengaruhi oleh standar moral
dari kelompok dimana anak dapat mengidentifikasi diri. Anak akan
mengikuti standar moral anggota kelompoknya tanpa meninggalkan
kode moral yang berasal dari keluarganya. pada periode ini, kode
moral anak berangsur menuju kode moral masa remaja.

2.2 Pembentukan Pengembangan Sosial pada Anak


 Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan sosial pada
anak
Menurut Yusuf (2008) Berbagai upaya dapat dilakukan untuk
mendukung tumbuh kembang sosial pada anak. Manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat terpisah dari kegiatan
bersosialisasi/berinteraksi. Perkembangan sosial harus senantiasa
ditanamkan dan dikembangkan pada diri seorang anak. Karena pada
dasarnya, perkembangan sosial sangat penting dan kegunaannya yang
bersifat berkelanjutan. Salah satunya dengan belajar berperilaku
sesuai norma yang berlaku di lingkungan sosialnya yang kemudian
menyebabkan orang lain tidak akan segan berinteraksi dengan kita dan
akan menerima keberadaan kita. Interaksi yang dapat terjalin antara
lain yaitu kerjasama, saling membantu, ataupun bermusyawarah.
Dengan demikian, dapat memunculkan lingkungan kekeluargaan yang
damai dan harmonis.

 Penerapan dalam mendukung Perkembangan sosial pada anak


Contoh penerapan yang dapat dilakukan dalam mendukung
perkembangan sosial pada anak diantaranya yaitu:
- Melalui media lagu.
Menurut Dianawati dkk (2021) Salah satu media yang tepat
bagi anak dalam pengembangan sosial yaitu melalui media lagu,
karena dengan lagu anak akan merasa senang sekaligus terhibur,
pesan yang disampaian lewat lagu juga akan mudah tersampaikan
pada anak karena anak merasa gembira, berbeda jika dalam
penyampaian pesan dengan media ceramah, anak akan merasa
bosan dan jenuh sehingga pesan tersebut tidak dapat tersampaikan
ke anak. Melalui media lagu anak juga tidak akan merasa digurui
atau diperintah.
- Melalui media permainan tradisional
Menurut Fitriani dkk (2021) Permainan tradisional sangat
cocok diterapkan pada anak dalam mengembangkan pendidikan
karakter sosial emosional karena permainan tradisional memilki
banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam
menghadapi kehidupan bermasyarakat kedepanya. Melalui media
permaina tradisional anak juga tidak perlu paksaan, karena anak
bisa bermain dengan ceria. Dan setelah permainan selesai tanpa
anak sadari, ada pelajaran yang didapatkan dari permaianan
tradional tersebut, diantaranya pelajaran tentang pentingnya
menjaga lingkungan dan menghormati sesama.
- Melalui Media outbound
Menurut isbayani dkk (2015) Outbound menjadi salah satu
alternatif dalam proses pengembangan ketrampilan sosial
emosional anak, karena dalam permainan outbound anak dapat
bermain secara kreatif, rekreatif dan dan edukatif melalui
permainan – permaianan yang penuh tantangan tersebut. Dan
tanpa disadari anak juga mendapat simulasi kehidupan yang akan
menjadi bekal kedepanya setelah selesai bermain outbound, baik
secara individual maupun kelompok.

2.3 Pembentukan Pengembangan Moral Pada Anak


 Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan moral pada
anak
Pertama, tingkatkan kesadaran bahwa perilaku buruk adalah hal yang
sangat berbahaya. Jelaskan secara detail dan berikan contoh konkret
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dan dipahami anak.
Kedua, jangan sungkan untuk meminta maaf pada anak kalau
kebetulan orang tua berbuat salah, lupa dengan janji yang telah dibuat,
dan sebagainya. Ketiga, jawab pertanyaan anak dengan benar sesuai
dengan tahapan usia perkembangannya. Apapun yang ingin
ditanyakan anak menunjukkan bahwa sudah saatnya anak mengetahui
berbagai hal. Kemudian tergantung kemampuan orang tua
menjelaskan dengan kalimat yang dimengerti oleh anak-anak.
Keempat, berikan perhatian yang baik pada anak-anak.Perhatian dan
pengawasan memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian
anak. Buat anak-anak merasa tidak selalu dimata-matai oleh orang
tuanya. Kelima, orangtua dapat membaca buku yang menceritakan
tentang perilaku baik, kemudian mendiskusikan pemahaman tentang
moral, mengapa harus moral, contoh moral yang baik dan tidak baik
(Rochmawati,2019).
Dalam sebuah penelitian, perilaku dan sikap orangtua terhadap
kegelisahan moral yang ditemukan untuk mempengaruhi
tingkat perkembangan moral anak-anak mereka.Misalnya ,
orangtua yang bersikap peduli dan mendengarkan pendapat anak-
anak mereka dari kegelisahan moral membantu anak-anak
mereka meningkatkan penalaran moral mereka.Demikian pula,
respon orangtua pada pelanggaran moral yang dilakukan oleh anak-
anak mereka, seperti berbicara dengan anak tentang mengapa sikap
mereka itu tidak pantas, mempengaruhi bagaimana anak-anak
membuat pemahaman moral. Oleh sebab itu, dengan berfokus
pada orangtua dan menupayakan kesadaran mereka dengan
perkembangan moral pada anak - anak, itu dianggap bahwa
orangtua akan memperoleh pemahaman bagaimana
perkembangan moral dapat mempengaruhi perilaku anak-
anak mereka, serta bagaimana mereka dapat memfasilitasi
perkembangan moral pada anak-anak mereka (Afrianingsih, dkk.,
2018).

 Penerapan dalam mendukung Perkembangan moral pada anak


Dalam perkembangan moral pada anak dapat dilakukan dalam
kehidupan keseharian. Menurut Asiyah ( 2020) penerapan
perkembangan moral dapat dilakukan dengan metode bercerita.
metode cerita merupakan teknik pemberian cerita kepada anak berupa
karya sastra yang memiliki keindahan dan keceriaan tersendiri dalam
menyampaikan pesan cerita, yang meliputi unsur etika, moral, dan
nilai agama. Dengan bercerita anak – anak dapat meningkatkan bahsa
dan imajinasi mereka. Dalam cerita tersebut juga terdapat nilai – nilai
moral yang dapat menjadikan anak – anak dapat membedakan mana
hal yang baik dan mana hal yang buruk. Nilai – nilai moral tersebut
akan tersimpan di dalam memori anak – anak yang kelak juga bisa
diterapkan dalam kehidupan nyata. Ditambah juga jika cerita yang
didengar atau di baca anak –anak mengenai hal agama dan non agama.
Cerita yang berkaitan dengan hal – hal agama dapat juga menjadikan
anak – anak untuk merenungkan pesan yang terkandung dalam cerita
tersebut serta dapat menerapkannya di lingkungan masyarakat.
Dengan hal tersebut metode bercerita dapat meningkatkan
perkembangan moral anak
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan social dan perkembangan moral berkaitan erat dengan
lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, upaya sedang dilakukan untuk
menanamkan sikap kepekaan pada anak-anak terhadap lingkungan. Dalam
berinteraksi dan bersosialisasi , setiap anak memiliki pemahman mengenai
orang - orang memiliki pernbedaan dan kesamaan. Oleh karena itu, setiap anak
berhak mendapatkan pengajaran mengenai ilmu social dan moral untuk
meningkatkan perkembangan kehidupannya di masa depan. Begitu juga dengan
kematangan emosi dan social sangat mempengaruhi cara anak menanggapi
masalah yang muncul. Jadi kesimpulanya :
1. Untuk meningkatkan perkembangan social pada anak – anak dapat
dilakukan dengan upaya belajar berperilaku sesuai norma yang berlaku di
lingkungan sosialnya, yang kemudian menyebabkan orang lain tidak akan
segan berinteraksi dengan kita dan menerima keberadaan kita.
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan moral
pada anak – anak yaitu pertama meningkatkan kesadaran bahwa perilaku
yang buruk merupakan hal yang sangat berbahaya. Kedua, tidak sungkan
untuk meminta maaf kepada anak kalau semisal orang yang lebih tua
melakukan kesalahan. Ketiga , menjawab pertanyaan anak dengan benar
sesuai dengan tahapan usia dan perkembangannya. Keempat, memberikan
perhatian yang baik pada anak – anak. Dan yang kelima, orang tua dapat
membaca buku yang menceritakan perilaku baik, kemudian mendiskusikan
pemahaman tentang moral

3.2 Saran

1. Orang dewasa, terlebih lagi bagi para orang tua, harus memberi dukungan
perhatian yg penuh terhadap perkembangan sosial dan moral pada anak.
Perkembangan sosial berorientasi terhadap interaksi anak terhadap
lingkungan sekitar sedangkan perkembangan moral berorientasi terhadap
perilaku anak yang harus sesuai dengan norma yang berlaku. Memberi dan
mencukupi fasilitas belum tentu bisa dikatakan sebagai faktor pendukung
moral dan sosial pada anak. Memikirkan dan mempersiapkan
perkembangan sosial anak serta moral yang sesuai norma dan agama harus
menjadi prioritas bagi generasi yang akan datang.
2. Penerapan untuk mendukung perkembangan moral dan sosial tentunya
haruslah berjalan secara seimbang dan beriringan. Jika tidak, maka
perkembangan moral dan sosial akan berat sebelah dan dapat menyebabkan
dampak yang buruk. Misalnya, jika perkembangan sosialnya bagus,
sedangkan perkembangan moralnya tidak, maka akan berakibat fatal juga
kedepannya. Anak tidak akan memiliki moral yang cukup bagus, yang
mana moral itu nanti akan mempengaruhi perilaku dan etika si anak seiring
perjalannya menuju usia yang dewasa. Begitupun sebaliknya, apabila
perkembangan sosial tidak berkembang dengan baik, maka anak akan
kesusahan dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Jadi, selain manusia
sebagai makhluk sosial yang tidak terpisahkan dari berinteraksi dan
bersosialisasi, manusia juga harus memiliki perilaku (moral) yang baik
dalam menjalin interaksi antar sesamanya.
3. Untuk mendukung perkembangan sosial dan moral pada anak bisa juga
dilakukan dengan memberi contoh yang baik dengan cara bersosialisasi dan
beretika moral yang sesuai norma. Terkadang, seorang anak mulai belajar
sesuatu dengan memperhatikan perilaku orang-orang dewasa didekatnya.
Tidak jarang orang bilang jika perilaku sosial dan moral bergantung dengan
lingkungan tempat ia tinggal. Maka, penting untuk memberi contoh cara
bersosialisasi dan beretika moral yang baik untuk mendukung
perkembangan sosial dan moral pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Anisah, A. S., Hakam, K. A., & Syaodih, E. (2021). Perkembangan Sosial, Emosi,
Moral Anak dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Sikap Sosial Siswa
Sekolah Dasar. JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia,
1(1), 69-80.
Asiyah, N. (2020). Penerapan Pembelajaran Tematik Dalam Penanaman Moral
Anak Usia Dini. Journal of Basic Education Research, 1(2), 45-53.
Assingkily, M. S., & Hardiyati, M. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-
Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar. Al-Aulad:
Journal of Islamic Primary Education, 2(2), 19-31.
Dianawati, D., Alim, M. L., & Yusnira, Y. (2021). Penanaman Karakter Sosial
Emosional Anak Usia Dini dengan Menggunakan Media Lagu pada
Kelompok A di TK Anggrek. Jurnal Pendidikan Terintegrasi, 2(1).
Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2021). Penerapan Permainan Tradisional Bakiak Ular
Tangga Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial Emosional Anak. Jurnal
Golden Age, 5(01), 1-13
Isbayani, N. S., Made Sulastri, M. P., Tirtayani, L. A., & Psi, S. (2015). Penerapan
Metode Outbound untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Emosional
Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 3(1).
Muliati, B., & Umam, M. K. (2019). Phenomenon Of Changes In Increasing
Development Of Students In Basic School. MIDA: Jurnal Pendidikan
Dasar Islam, 2(1), 96-105.
Purnamasari, D. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik
pada mahasiswa. Educational Psychology Journal, 2(1).
Yulisetyaningrum, Y. (2019). Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Pra
Sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 221-228.

Anda mungkin juga menyukai