Oleh :
Kelompok 3
PUTRI KISKA
ATIKA NUR KHOPIAH
HASRI MIFTALIANI
Kelompok 3
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………..………… I
KATA PENGANTAR………………………………..………………………… II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Pengelolaan Lingkungan Belajar Indoor Dan Out-
door Di TPA …………………………………………………………. 3
A. Kesimpulan ............................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13
III
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini pengelolaan tak terlepas dari lingkungan belajar, ling-
kungan merupakan tempat bagi anak. Ruangan atau tempat ligkungan
belajar anak usia dini haruslah bersih, membangkitkan minat anak dan
semenarik mungkin. Anak belajar tentang kerapian, kebersihan, ke-
mandirian dan hal lainya dari lingkungan. Lingkungan belajar indoor mau-
pun out door di TPA akan mempengaruhi perkembangan anak.
B. Rumusan Masalah
1
Muhibbin Syah, Islamic English: A Competency-based Reading Comprehension, Ce-
takan Ke-2 ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006 ), hal, 30-32.
2
C. Tujuan
PEMBAHASAN
2
https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-ahli/amp. Diakses
pada tanggal 21 April 2021
3
4
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali)
dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Selain itu dalam hadis juga dinyatakan
ِْ ْعَهْْ ِزيَا ِْدْب، َهْبْ ُرْقَان
ْه ِْ ْعَهْْ َجعفَ ِْرْب،ار ِك
َ َهْال ُمب ْ ْْعَهْْعَب ِْد،هْوَص ٍر
ِْ للاِْب ِْ س َوي ِْدْب
ُ ْْعَه
،ون
ٍ هْ َمي ُم
ِْ ْعَهْْعَمروْب،ِال َج َّراح
ْ ٍ ساْقَْْب َْلْ َخم
ْ:س ُ سلَّ َْمْ ِل َر ُج ٍْلْ َوىُ َْوْيَ ِع
ً ْ"ْاغتَىِمْْ َخم:ظ ُْو َ علَي ِْوْ َو ْ ْصلَّى
َ ُْللا َ ِْللا ُ ْقَا َْلْ َر:قَا َْل
ْ ْسو ُْل
، َشبَابَلَْْقَْْب َْلْىَ َر ِمل
َ
َ فْ َرا
َْْ َو َحيَاتِلَْْقَْْب َْلْ َموتِل، َغلَْْقَْْب َْلْشُغ ِلل َْ ْْ َو ِغىَاكَْْقَْْب َْل، َسقَ ِمل
َْ ْ َو، َفْق ِرك َ َْو ِص َّحتَلَْْقَْْب َْل
Artinya:
Rebutlah lima peluang sebelum terjadi lima peristiwa: masa mudamu
sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu,
masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum tiba
masa papamu dan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.( HR. al-Hakim,
Baihaqi, Ibn Abidunnia dan Ibn Mubarak)
Perkembangan fisik ini merupakan tahap puncak dari kondisi fisik, se-
hingga seseorang berada dalam kondisi yang sangat mendukung bagi
segala usaha untuk memenuhi tantangan dalam mencapai kekuasaan
atau prestasi terbaik.3
e) Alat permainan ruang dalam terdiri dari berbagai jenis alat permainan
buatan pabrik atau buatan sendiri untuk mendukung kegiatan main
sensor motorik, main pembangunan, dan main peran.
4
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204205021-3-BAB%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 21 April 2021
5
Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD berdaya saing, (Yogyakarta: Penerbit Gava
Media, 2017), hal, 36
6
Ibid, hal. 110.
11
3. Penataan ruangan
Dalam hal ini memperhatikan kebebasan anak bergerak, dengan
memperhatikan sebagai berikut:
a. Jumlah anak yang akan dilayani, kebutuhan gerak setiap anak 3 main
di luar yang terpakai loker, dan perabotan lainya
b. Dapat digunakan oleh berbagai kegiatan atau serbaguna.
c. Penataan ruangan memfasilitasi anak bermain sendiri, kelompok kecil,
dan kelompok besar .
d. Aman, bersih, nyaman, dan mudah di akses oleh anak yang berkebutuhan
khusus.
e. Lantai tidak berbahan licin dan harusnya mudah dibersihkan.
f. Stop kontak tidak mudah dijangkau anak.
g. Pegangan pintu setinggi jangkauan anak, kecuali pintu pagar setinggi
jangkauan orang dewasa.
h. Kawasan bebas asap rokok.
7
Ritata Mariyana dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar (Jakarta: rajawalipress, 2010),
hal. 80-85
11
b. Nitendo Wii, sebagai sarana anak dalam memainkan game yang ten-
tunya akan menstimulasi perkembangan otak anak.
2. Toddler Area
Toddler Area adalah zona khusus bagi anak usia 2-4 tahun untuk
bermain dan mengembangkan dirinya. Luasan Toddler Area pada Cubby
House Kids Club adalah 25 m², Fasilitas yang terdapat di dalamnya ada-
lah:
a. Rak Mainan, sebagai tempat untuk menaruh mainan-mainan pada
anak.
b. Mainan, berupa set- set mainan yang dapat membantu dalam perkem-
bangan anak.
3. Art Craft Area
Art Craft Area merupakan zona bagi anak-anak untuk menyalurkan
dan mengembangakan nilai-nilai seni yang dimiliki. Luasan Toddler Area
pada Cubby House Kids Club adalah 25 m², Fasilitas yang terdapat di da-
lamnya yaitu:
a. peralatan media seni.
8
Ibid, hal. 100-105.
11
4. Movie Class
Movie Class adalah ruang yang berfungsi sebagai sarana hiburan un-
tuk anak dalam bentuk mini cinema. Luasan Movie Class pada Cubby
House Kids Club adalah 50 m², Fasilitas yang terdapat di dalamnya yaitu:
9
Op.Cit.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-
ahli/amp.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204205021-3-BAB%20II.pdf.
13