Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR DI TPA

Makalah Ini Dipresentasikan Pada Mata Kuliah


“Pengelolaan Kelas AUD”
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Semester IV Lokal B 1

Dosen Pengampu: Novi Susanti, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Kelompok 3
PUTRI KISKA
ATIKA NUR KHOPIAH
HASRI MIFTALIANI

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
NUSANTARA BATANG HARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk me-
nyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga ter-
limpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nik-
mat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di da-
lamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khu-
susnya kepada Dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Muara Bulian, 19 April 2021

Kelompok 3

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..………… I
KATA PENGANTAR………………………………..………………………… II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Pengelolaan Lingkungan Belajar Indoor Dan Out-
door Di TPA …………………………………………………………. 3

B. Prinsip Penataan Ruangan Atau Perlengkapan Belajar Di TPA


…………………………………………………………..................... 8

C. Setting Area Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran Di


TPA …………………………………………………………………. 10

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13

III
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya mempersiapkan gen-


erasi yang cerdas dengan melakukan pembinaan yang akan membetuk
anak dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan


akhiran an yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa
disebut juga memenejemen. Pengelolaan adalah pengadministrasian,
pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.1

Dalam hal ini pengelolaan tak terlepas dari lingkungan belajar, ling-
kungan merupakan tempat bagi anak. Ruangan atau tempat ligkungan
belajar anak usia dini haruslah bersih, membangkitkan minat anak dan
semenarik mungkin. Anak belajar tentang kerapian, kebersihan, ke-
mandirian dan hal lainya dari lingkungan. Lingkungan belajar indoor mau-
pun out door di TPA akan mempengaruhi perkembangan anak.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana manajemen pengelolaan lingkungan belajar indoor dan


outdoor di TPA

2. Apa prinsip penataan ruangan atau perlengkapan belajar di TPA

3. Bagaimana setting area pembelajaran berdasarkan model pembelaja-


ran di TPA

1
Muhibbin Syah, Islamic English: A Competency-based Reading Comprehension, Ce-
takan Ke-2 ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006 ), hal, 30-32.
2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan lingkungan belajar indoor


dan outdoor di TPA

2. Untuk mengetahui prinsip penataan ruangan atau perlengkapan bela-


jar di TPA

3. Untuk mengetahui setting area pembelajaran berdasarkan model pem-


belajaran di TPA
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Pengelolaan Lingkungan belajar Indoor dan Outdoor


di TPA

Sistem dari kegiatan pada lingkungan TPA yaitu beberapa kegiatan


yang berlangsung untuk memenuhi ketentuan Tempat Penitipan Anak
yang sesuai, yaitu sebagai berikut:
1. Penataan Lingkungan Bermain
a. Penataan lingkungan bermain disesuaikan dengan tahapan pekem-
bangan anak, untuk mendukung perkembangan motorik, sosial emosi,
kognitif, dan nilai agama serta moral.
Menurut Seifert dan Hoffnung, Mereka mengartikan perkembangan se-
bagai perasaan yang tumbuh pada seseorang dan mengakibatkan peru-
bahan jangka panjang, pola berfikir, hubungan sosial, dan skil motorik.
Pada anak, perkembangan mengakibatkan perubahan pada kematangan
tingkat berfikir, interaksi sosial, dan semakin matangnya fungsi motorik.
Sedangkan Desmita Mengartikan bahwa perkembangan mencakup peru-
bahan fisik, dan didalamnya perubahan terjadi secara terus menerus dari
fungsi jasmaniah dan rohaniahnya menuju tahap yang lebih matang. 2 Dan
dalam Al- Qur’an surah Ar-rum ayat 45:

ً‫ش ْيبَة‬ َ ٍ‫ض ْعفٍ قُ هوة ً ث ُ هم َجعَ َل ِم ۢن بَ ْع ِد قُ هوة‬


َ ‫ض ْعفًا َو‬ َ ‫ض ْعفٍ ث ُ هم َجعَ َل ِم ۢن بَ ْع ِد‬ َ ‫ٱَّللُ ٱلهذِى َخلَقَ ُكم ِ ّمن‬ ‫ه‬
ُ ‫شا ٓ ُء َو ُه َو ْٱل َع ِلي ُم ْٱلقَد‬
‫ِير‬ َ ‫َي ْخلُ ُق َما َي‬
Artinya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi

2
https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-ahli/amp. Diakses
pada tanggal 21 April 2021

3
4

kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali)
dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Selain itu dalam hadis juga dinyatakan
ِْ ‫ْعَهْْ ِزيَا ِْدْب‬، َ‫هْبْ ُرْقَان‬
ْ‫ه‬ ِْ ‫ْعَهْْ َجعفَ ِْرْب‬،‫ار ِك‬
َ َ‫هْال ُمب‬ ْ ْ‫ْعَهْْعَب ِْد‬،‫هْوَص ٍر‬
ِْ ‫للاِْب‬ ِْ ‫س َوي ِْدْب‬
ُ ْْ‫عَه‬
،‫ون‬
ٍ ‫هْ َمي ُم‬
ِْ ‫ْعَهْْعَمروْب‬،ِ‫ال َج َّراح‬
ْ ٍ ‫ساْقَْْب َْلْ َخم‬
ْ:‫س‬ ُ ‫سلَّ َْمْ ِل َر ُج ٍْلْ َوىُ َْوْيَ ِع‬
ً ‫ْ"ْاغتَىِمْْ َخم‬:‫ظ ُْو‬ َ ‫علَي ِْوْ َو‬ ْ ْ‫صلَّى‬
َ ُْ‫للا‬ َ ِْ‫للا‬ ُ ‫ْقَا َْلْ َر‬:‫قَا َْل‬
ْ ْ‫سو ُْل‬
، َ‫شبَابَلَْْقَْْب َْلْىَ َر ِمل‬
َ
َ ‫فْ َرا‬
َْ‫ْ َو َحيَاتِلَْْقَْْب َْلْ َموتِل‬، َ‫غلَْْقَْْب َْلْشُغ ِلل‬ َْ ْ‫ْ َو ِغىَاكَْْقَْْب َْل‬، َ‫سقَ ِمل‬
َْ ‫ْ َو‬، َ‫فْق ِرك‬ َ ْ‫َو ِص َّحتَلَْْقَْْب َْل‬
Artinya:
Rebutlah lima peluang sebelum terjadi lima peristiwa: masa mudamu
sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu,
masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum tiba
masa papamu dan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.( HR. al-Hakim,
Baihaqi, Ibn Abidunnia dan Ibn Mubarak)
Perkembangan fisik ini merupakan tahap puncak dari kondisi fisik, se-
hingga seseorang berada dalam kondisi yang sangat mendukung bagi
segala usaha untuk memenuhi tantangan dalam mencapai kekuasaan
atau prestasi terbaik.3

b. Penataan lingkungan sedapat mungkin mengenalkan anak dengan


lingkungan rumah dan kegiatan sehari-hari anak di dalam keluarga.
Lingkungan belajar terdiri dari ruang dalam dan ruang luar merupakan
sara dan prasarana dalam penyelengraraan kegiatan di TPA. Ini merupa-
kan untuk di gunakan sebagai kegiatan bermain anak. Lingkungan belajar
harus memenuhi kriteria kebersihan, aman secara fisik maupun dari
ketakutan atau tekanan. Dalam hal ini tempat penitipan anak haruslah
mempunyai teknik atau sistem pengamanan yang baik agar anak-anak
3
Aliah dan Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam: Menyikap Rentang Ke-
hidupan Manusia dari Prakelahiran Hingga Pasca Kematian (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006), hal. 112.
11

yang berada di dalamnya aman dan tertib.

1) Lingkungan Belajar Indoor


Pada anak usia dini memiliki pase dimana di sebut masa peka. Anak be-
gitu peka terhadap respons rangsangan yang di berikan dalam hal ini anak
sangat sensitif, sehingga sangat bagus untuk memberikan stimulasi dan
rangsangan. Dengan hal ini, lingkungan sebagai tempat yang menye-
diakan sejumlah rangsangan untuk mendapat perhatian dan perlu dicip-
takan sebaik mungkin. Dalam hal ini dibutuhkan konsep yang tepat untuk
mendapatkan hasil belajar yang bagus.

Lingkungan belajar indoor adalah lingkungan belajar yang memang su-


dah disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para
siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada dida-
lam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan,
laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas.

Ruangan idealnya lembaga tempat penitipan anak memiliki Ruangan


dan Fasilitas:
a) Ruang kegiatan anak di TPA dikelompokan berdasarkan usia secara
umum : kelompok usia 3 bulan ≤ 2 tahun, kelompok usia 2 tahun ≤ 4
tahun, kelompok usia 4 tahun ≤ 6 tahun.

b) Ruang kegiatan anak di TPA dikelompokan berdasarkan usia secara


khusus : kelompok usia 3 bulan ≤ 12 bulan, kelompok usia 12 bulan ≤
18 bulan, kelompok usia 18 bulan ≤ 24 bulan, kelompok usia 2 tahun ≤
3 tahun, kelompok usia 3 tahun ≤ 4 tahun, kelompok usia 4 tahun ≤ 5
tahun, kelompok usia 5 tahun ≤ 6 tahun.

c) Ruang Tidur dan Ruang Bermain, berdasarkan referensi standar in-


deks ruang di beberapa negara seperti di Jepang, Hongkong, dan In-
dia. Ruang tidur anak di bawah dua tahun mensyaratkan luas 1,65m² /
anak, dan ruang bermain indoor.
11

d) Alat permainan harus menggunakan bahan dan ukuran disesuaikan


dengan usia anak, Tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi
kesehatan anak, memberikan kesempatan anak untuk memanipulasi
dengan berbagi cara, mudah dibersihkan, tidak ada yang tajam se-
hingga tidak membahayanakan kulit, atau tangan anak, kuat kokoh,
dan tidak mudah pecah.

e) Alat permainan ruang dalam terdiri dari berbagai jenis alat permainan
buatan pabrik atau buatan sendiri untuk mendukung kegiatan main
sensor motorik, main pembangunan, dan main peran.

f) Ruang Kantor, Ruang kesehatan, Ruang data dan informasi serta


promosi dan publikasi, Ruang khusus untuk ibu penitip dan ruang kon-
sultasi, Ruang khusus ibu menyusui, ruang pendidikan, WC, gudang,
dapur. 4

2) Lingkungan Belajar Outdoor


Kegiatan diluar ruangan adalah hal yang tidak dapat terpisahkan pro-
gram pengembangan dan belajar anak. untuk itu agar lingkungan belajar
outdoor bermanfaat dan secara efektif dapat membantu perkembangan
dan belajar anak, maka hal tersebut harus menjadi bagian yang dike-lola
secara serius oleh pihak sekolah ataupun guru.5 Lingkungan belajar luar
kelas (outdoor playground) merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan guru untuk mendorong kegiatan anak dalam mengeksplorasi,
dan membuat pengalaman yang seru dan mengasikan bagi anak-anak
untuk mendorong anak menggunakan semua indra mereka. 6

B. Prinsip Penataan Ruangan/perlengkapan Belajar di TPA

1. Keadaan yang harus diperhatikan di luar rungan

4
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204205021-3-BAB%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 21 April 2021
5
Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD berdaya saing, (Yogyakarta: Penerbit Gava
Media, 2017), hal, 36
6
Ibid, hal. 110.
11

Rita Mariyana secara spesifik menyebutkan prinsip umum penataan arena


bermain outdoor, yaitu memenuhi aturan keamanan, melindungi dan
meningkatkan karakteristik alamiah anak, desain lingkungan luar kelas ha-
rus didasarkan pada kebutuhan anak, dan secara estetis harus me-
nyenangkan.

2. Mainan yang ada di luar ruangan


a. Bebas dari bahan yang berbahaya.
b. Penempatan lingkungan cukup luas bagi anak bergerak bebak.
c. Ketinggian mainan sebaiknya tidak lebih dari 1.5 meter dan tingkat ke-
miringannya sekitar 40.
d. Dikontrol dan diperbaiki secara rutin.
e. Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk
mencegah anak tertusuk serpihannya.7

3. Penataan ruangan
Dalam hal ini memperhatikan kebebasan anak bergerak, dengan
memperhatikan sebagai berikut:
a. Jumlah anak yang akan dilayani, kebutuhan gerak setiap anak 3 main
di luar yang terpakai loker, dan perabotan lainya
b. Dapat digunakan oleh berbagai kegiatan atau serbaguna.
c. Penataan ruangan memfasilitasi anak bermain sendiri, kelompok kecil,
dan kelompok besar .
d. Aman, bersih, nyaman, dan mudah di akses oleh anak yang berkebutuhan
khusus.
e. Lantai tidak berbahan licin dan harusnya mudah dibersihkan.
f. Stop kontak tidak mudah dijangkau anak.
g. Pegangan pintu setinggi jangkauan anak, kecuali pintu pagar setinggi
jangkauan orang dewasa.
h. Kawasan bebas asap rokok.
7
Ritata Mariyana dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar (Jakarta: rajawalipress, 2010),
hal. 80-85
11

i. Bebas dari bahan yang mudah terbakar.8

C. Setting Area Pembelajaran Berdasarkan Modal Pembelajaran di


TPA

1. Information and technology (IT) Area


IT Area merupakan zona bermain anak dengan menggunakan media
IT. Luasan IT Area pada Cubby House Kids Club adalah 25 m², Fasilitas
yang terdapat di dalamnya yiatu:

a. Mac Computer, sebagai sarana menonton short movies dan pembela-


jaran dasar E-Learning.

b. Nitendo Wii, sebagai sarana anak dalam memainkan game yang ten-
tunya akan menstimulasi perkembangan otak anak.

c. Furniture penunjang Mac Computer dan nitendo wii.

2. Toddler Area
Toddler Area adalah zona khusus bagi anak usia 2-4 tahun untuk
bermain dan mengembangkan dirinya. Luasan Toddler Area pada Cubby
House Kids Club adalah 25 m², Fasilitas yang terdapat di dalamnya ada-
lah:
a. Rak Mainan, sebagai tempat untuk menaruh mainan-mainan pada
anak.
b. Mainan, berupa set- set mainan yang dapat membantu dalam perkem-
bangan anak.
3. Art Craft Area
Art Craft Area merupakan zona bagi anak-anak untuk menyalurkan
dan mengembangakan nilai-nilai seni yang dimiliki. Luasan Toddler Area
pada Cubby House Kids Club adalah 25 m², Fasilitas yang terdapat di da-
lamnya yaitu:
a. peralatan media seni.

8
Ibid, hal. 100-105.
11

b. furniture penunjang kegiatan seperti: meja, kursi.


c. rak buku yang berisikan buku-buku yang terkait dengan karya seni.

4. Movie Class
Movie Class adalah ruang yang berfungsi sebagai sarana hiburan un-
tuk anak dalam bentuk mini cinema. Luasan Movie Class pada Cubby
House Kids Club adalah 50 m², Fasilitas yang terdapat di dalamnya yaitu:

a. kursi, sebagai tempat untuk anak-anak duduk saat menyaksikan film.


b. LCD TV dan Video Player, sebagai sarana untuk pemutaran film.9

9
Op.Cit.
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan sebelumnya dapat di simpulkan sebagai


berikut:

1. Manajemen desain lingkungan belajar adalah penataan tepatnya set


plan tampilan indoor maupun outdoor.
2. Prinsip umum penataan arena bermain indoor dan outdoor, yakni me-
menuhi aturan keamanan, melindungi dan meningkatkan karakteristik
alamiah anak, desain lingkungan luar kelas harus didasarkan pada
kebutuhan anak, dan secara estetis harus menyenangkan.

3. Setting area pembelajaran berdasarkan modal pembelajaran di TPA


yaitu information and technology (it) area, toddler area, art craft area,
movie class.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan,


oleh karena itu keritik dan saran yang membangun dari teman-teman akan
senang hati kami terima sehingga kami bisa menjadi lebih baik nantinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aliah dan Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam: Menyikap


Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran Hingga Pasca Ke-
matian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006.

Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD berdaya saing. Yogyakarta: Pen-


erbit Gava Media. 2017.

Muhibbin Syah, Islamic English: A Competency-based Reading Compre-


hension, Cetakan Ke-2. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006.

Ritata Mariyana dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: rajawali-


press. 2010.

https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-anak-menurut-para-
ahli/amp.

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204205021-3-BAB%20II.pdf.

13

Anda mungkin juga menyukai