Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Pengelolaan Lingkungan Belajar Outdoor di Lembaga PAUD Taman


Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Bermain (KB)

untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan TPA/KB di semester enam


Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:
Ela Ekawan S (4230018006)

Dosen Pembimbing
Berda Asmara S.Pd., M.Pd.

PROGAM STUDI S1 PG PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
(UNUSA)
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami,Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sanga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

kata pengantar....................................................

Daftar isi.............................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................

A. Latar belakang.....................................
B. Rumusan masalah.....................................
C. Tujuan penulisan......................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................

A. Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Taman Penitipan Anak dan


Kelompok Bermain.........
B. Implementasi Kegiatan Outdoor di Kelompok Bermain dan Taman
Penitipan Anak............

BAB III PENUTUP.......................................

C. Kesimpulan ……………………………
D. Saran …………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

semua anak-anak sangat menyukai kegiatan yang dilakukan di luar ruangan


(outdoor). Kegiatan di luar ruangan merupakan suatu bagian integral dari program
pendidikan anak usia dini. Bagi Frobel, taman bermain bersifat “alamiah”. Anak-
anak memelihara kebun, membangun bendungan aliran air, memelihara binatang,
dan melakukan permainan. Pada umumnya, mereka melakukannya di luar ruangan
atau outdoor space. Selain anak menyukai udara bebas dan arenanya yang luas,
kegiatan di luar ruangan juga jauh lebih banyak menyediakan berbagai fasilitas
yang dapat dimanfaatkan anak untuk membantu perkembangannya. Lingkungan
belajar di luar kelas seyogianya tidak hanya berperan sebagai tempat bermain
melainkan juga sebagai tempat anak mengekspresikan keinginannya. Lingkungan
ini merupakan tempat yang sangat menarik di mana anak-anak dapat tumbuh dan
berkembang. Ketika anak-anak bermain di luar, mereka menunjukkan ketertarikan
serta rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh karena lingkungan di luar kelas selalu
penuh kejutan dan kaya akan perubahan. Di luar kelas anak-anak dapat
mempelajari berbagai hal serta mengoptimalkan semua aspek perkembangannya.
Guru/pembimbing dapat membantu anak dalam meningkatkan pertumbuhan
mereka melalui berbagai macam program kegiatan, yang dapat dievaluasi melalui
pengamatan ataupun berinteraksi langsung dengan anak. Perubahan dan variasi
situasi juga dapat mengurangi stres. Sebagai contoh, apabila guru/pembimbing
menemukan sebuah sarang burung yang sudah kosong, lalu ia bawa ke kelas, hal
ini akan menawarkan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi,
menyentuhnya, mempelajari bagaimana terbentuknya dan mempelajari banyak
lagi tentang burung melalui sumber lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Taman Penitipan
Anak dan Kelompok Bermain
2. Bagaimana Implementasi Kegiatan Outdoor di Kelompok Bermain dan
Taman Penitipan Anak

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Taman
Penitipan Anak dan Kelompok Bermain
2. Untuk Mengetahui Iplementasi Kegiatan Outdoor di Kelompok
Bermain dan Taman Penitipan Anak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Taman Penitipan Anak dan


Kelompok Bermain

1) Pengertian outdoor

Outdoor Suatu kegiatan pembelajaran yang secara langsung dilakukan di alam


terbuka dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran, kegiatannya
belajar sambil bermain diisi oleh permainan atau ketangkasan dalam usaha
membentuk kepribadian, memantapkan pemahaman kepemimpinan dan
membentuk karakter anak percaya diri.
Kegiatan permainan dan pembelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan sebagai
variasi metode/pendekatan yang digunakan dengan tujuan memperkenalkan
lingkungan, melatih psikomotorik dan mengembangkan wawasan, pengetahuan,
sikap dan perilaku anak usia dini.

Ada dua alasan penting mengapa bermain outdoor dimasukkan ke dalam program.
Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan,
misalnya bereksplorasi, tantangan kemampuan motorik kasar dan halus, serta
menggabungkan pengetahuan dasar yang sangat banyak dapat lebih efektif jika
belajar di area outdoor. Kedua, kebiasaan kita yang menjauhkan bermain outdoor
dari anak-anak dan lebih memilih menggunakan komputer dan menonton televisi,
orang tua yang sibuk dan terlalu lelah dengan aktivitasnya, serta standar
pendidikan yang tinggi dan ketat menyebabkan anak jauh dari kegiatan bermain.
Mengapa bermain outdoor sangat penting? Bermain outdoor sangat
menyenangkan dan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-
anak berkembang di semua bidang perkembangan sehingga menuntut orang
dewasa berhati-hati dalam mengatur dan merancang lingkungan outdoor yang
akan digunakan. Beraneka macam jenis-jenis area dapat memperkaya lingkungan
outdoor sebagai sarana pembelajaran. Area bermain outdoor dapat dilakukan di
atas rumput terbuka atau di atas aspal di mana dapat digunakan anak dalam
bermain kelompok, menjalankan mainan atau berlari bebas, bak pasir dan bermain
rumah-rumahan juga dapat dilakukan bersamaan. Dikelilingi alam yang natural
anak-anak dapat mengobservasi benda-benda dan mengumpulkan serta
menyusunnya untuk diteliti. Beberapa program didesain secara khusus agar anak
dapat menikmati sendiri kegiatan bermainnya di area bermain.

Oleh karena lingkungan outdoor tidak dibatasi dengan dinding maka bermain dan
belajar dapat dilakukan secara bereksplorasi baik berkelompok ataupun mandiri
dengan memanfaatkan taman atau sarana umum lainnya yang terdekat yang dapat
menambah pengalaman bermain outdoor pada anak-anak. Hal yang paling penting
dari penataan lingkungan outdoor adalah anak mendapatkan pengalaman yang
unik. Misalnya, science, yang datang dengan sendirinya secara natural, yaitu
bereksplorasi dan mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dapat melihat
tanaman-tanaman tumbuh dan mengikuti perubahan musim. Anak-anak melihat
tentang perubahan warna, memegang kulit kayu sebatang pohon, mendengar suara
jangkrik atau mencium udara setelah hujan turun, anak-anak menggunakan semua
perasaan mereka untuk belajar tentang dunianya. Seni, musik, membaca, bermain
peran, bermain konstruktif, bermain sosial dan boneka juga dapat dibawa ke
dalam semua area outdoor.

Memperhatikan pentingnya tata lingkungan outdoor untuk mendukung


pertumbuhan dan perkembangan anak maka Anda harus memberikan perhatian
serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor. Dengan
memperhatikan bentuk dan ukuran, alat permainan yang tersedia maka
pengalaman belajar anak usia dini menjadi sangat kaya.

2) Tujuan Anak Belajar Outdoor

Tempat yang besar adalah salah satu ciri dari lingkungan outdoor menjadi
sempurna bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan otot-otot besar,
misalnya berlari dan memanjat. Menggunakan perlengkapan di area bermain juga
dapat lebih meningkatkan ketahanan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.

Dalam creative curriculum, lingkungan bermain outdoor adalah hal yang


memerlukan perhatian yang sama dengan kegiatan di dalam kelas. Hal ini berarti
bahwa berbagai pengembangan dipelajari (sosial-emosional, kognitif, dan fisik)
yang dimasukkan dalam kegiatan indoor juga masuk dalam kegiatan outdoor
karena alasan sebagai berikut.

1. Tujuan Perkembangan Sosial Emosional


a. Mendemonstrasikan kemampuan sosial dengan membantu merawat
taman, berpartisipasi dalam permainan bersama teman sebaya.
b. Berunding dan kompromi serta kooperatif dengan sesama teman dalam
menggunakan peralatan yang ada di arena bermain, berbagi alat-alat
seni, bermain kelompok.
c. Mengekspresikan kreativitas, dengan membuat berbagai benda
seni,mengembangkan permainan baru.
d. Mempertinggi rasa percaya diri (mampu belajar untuk menggunakan
motorik halus dan motorik kasar).
e. Menambah kemandirian, seperti mendaki sendiri atau turun dengan
menggunakan tali tanpa bantuan.
f. Menunjukkan prestasi yang dibanggakan, seperti memperlihatkan
kekuatan fisik, membawa hewan peliharaan, membawa tumbuhan
yang ditanam dari bibit.

2. Tujuan Perkembangan Kognitif


a. Membuat keputusan (memilih sebuah aktivitas outdoor).
b. Merencanakan dan memiliki banyak ide (bermain games, membangun
balok, melakukan permainan tukang kayu, membuat karya seni,
menanam pohon).
c. Memecahkan masalah (membuat terowongan di bukit pasir, dapat
bermain dari satu alat permainan ke alat permainan lainnya).
d. Menggali pengalaman melalui berbagai peran, seperti menjadi sopir
ambulans, mengecat pagar dengan air, mencuci boneka atau
menghidangkan makanan.
e. Dapat bekerja sama (bermain pasir bersama dengan menambahkan
sedikit air, berkejar-kejaran hingga menjadi basah).
f. Belajar science (berjalan di alam terbuka, mengamati pertumbuhan
tanaman, memperhatikan hewan-hewan yang ada di alam bebas).
g. Mengembangkan pemahaman konsep awal matematika (menghitung
lompatan atau loncatan, menghitung jarak, mengukur tinggi pohon).
h. Memperkaya kosakata (bercakap-cakap di bak pasir atau pada saat
menjadi tukang kayu, memberikan nama baru pada tanaman, binatang
dan benda-benda yang ditemukan di alam terbuka).

3. Tujuan Perkembangan Fisik


a. Mengembangkan motorik kasar (mendaki, bergelayutan, melompat,
loncat tali dan berlari-lari).
b. Mengembangkan motorik halus (bermain dengan air dan
pasir,menggambar, melukis, mengumpulkan benda-benda kecil).
c. Menambah koordinasi gerakan dengan mata dan tangan (menangkap,
melempar, pekerjaan tukang kayu, menghias sisi jalan dengan kapur).
d. Mengatur keseimbangan (mendaki, berayun, meluncur, menggunakan
balok untuk berlatih keseimbangan, menggunakan alat pelontar,
melompat-lompat, berjalan di atas permukaan yang berbeda).
e. Menambah kesadaran akan ruang dan tempat (berayun, mendaki,
menurun, masuk, keluar, di atas dan di bawah).
f. Menunjukkan ketekunan dan ketahanan, bermain pada area mendaki,
menancapkan ujung kuku pada pohon.

Kegiatan tersebut menggambarkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam


permainan outdoor sebagai alat pembelajaran dan perkembangan anak. Anda
dapat menggunakan alat-alat tersebut dalam merancang sebuah program outdoor
yang dapat menarik perhatian anak didik Anda.

3) Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini

1. Memenuhi Aturan Keamanan

Keamanan merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah. Hal
ini dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja, dan
di mana saja, mengingat usia anak yang masih belum matang secara fisik dan
mental dalam merencanakan dan mempergunakan tubuhnya. Berikut ini adalah
beberapa pertimbangan dalam menganalisis tempat bermain untuk keamanan.

a. Apakah daerah tersebut terbentang (tidak ada penghalang) sehingga guru


dan pembimbing bisa mengawasi setiap saat?
b. Apakah ada daerah di mana anak-anak bisa sendiri dan berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelompok?
c. Apakah ada permukaan yang lembut di atas tempat ayunan, tempat
memanjat dan perosotan?
d. Apakah batasan-batasan tempat bermain jelas?
e. Apakah tersedia peralatan yang cukup agar anak-anak tidak perlu
menunggu dalam antrian panjang untuk bermain?
f. Apakah semua lubang air, kabel listrik, dan peralatan berbahaya lainnya
telah tertutupi atau setidaknya tidak dapat diakses oleh anak-anak?
g. Apakah terdapat pancuran air atau sebuah kamar mandi?
h. Apakah tersedia peralatan P3K?

2. Melindungi dan Meningkatkan Karakteristik Alamiah Anak

Pada umumnya anak-anak secara alamiah sangat menyukai aktivitas di luar


ruangan. Bagi anak situasi dan kondisi apapun dapat menjadi kegiatan yang
menarik. Hal ini yang harus dijaga dan menjadi bentuk pelayanan guru/
pembimbing terhadap anak. Melalui aktivitas outdoor para guru diharapkan
memahami kebutuhan tersebut dan memfasilitasinya tanpa banyak melakukan
intervensi. Kebutuhan anak untuk bebas bergerak, mandiri dan mengatur dirinya
sendiri untuk mengembangkan potensinya dalam arena outdoor ini.
Guru/pembimbing hanya berperan untuk mengawasi dan melindungi anak dari
risiko bahaya yang mungkin timbul akibat dari kebebasan anak yang belum
diimbangi dengan kematangan intelektual dan emosional.

3. Desain Lingkungan Luar Kelas Harus Didasarkan pada Kebutuhan Anak

Sebagian profesional dalam bidang anak usia dini sepakat bahwa bermain dapat
meningkatkan berbagai aspek perkembangan (yakni fisik, kognitif, sosial, dan
emosi) dengan penekanan pada berbagai aspek perkembangan tergantung pada
fokus dan program yang diberikan. Frost dan Worthman (1996) merangkum
bagaimana masing-masing aspek perkembangan dapat ditingkatkan melalui
kegiatan bermain dan mengklasifikasikan tipe-tipe materi yang cocok untuk
masing-masing perkembangan. Penelitian Frost menunjukkan bahwa tempat
bermain dengan perlengkapan yang tetap (misalnya ayunan dan papan luncur)
bukanlah tempat yang baik bagi anak untuk bermain ditinjau dari aspek
perkembangan (dan juga untuk alasan keamanan). Anak kecil memerlukan
perangkat yang tetap dan materi sederhana yang mudah dipindahkan yang dapat
dimanipulasi oleh anak-anak (misalnya pasir, air, kayu, dan ban). Desain tempat
bermain dengan tingkatan bermain yang tinggi adalah materi-materi yang
fleksibel (misalnya, materi yang dapat dimanipulasi, diubah dan dikombinasikan
oleh anak) serta materi yang memberikan beragam pengalaman.

4. Secara Estetis Harus Menyenangkan

Ruang outdoor harus menarik bagi semua indra. Talbot dan Frost (1996)
mengajukan beberapa kualitas desain (misalnya sensualitas, cara penempatan)
harus dipertimbangkan dalam mendesain tempat bermain yang menstimulus rasa
takjub dan kepekaan indra anak. Hal ini akan berpengaruh terhadap motivasi anak
untuk beraktivitas, juga meningkatkan kepekaan rasa anak dalam menyerap
estetika.

B. Implementasi Kegiatan Outdoor di Kelompok Bermain dan Taman


Penitipan Anak

Ketika merencanakan spesifikasi lingkungan belajar di luar kelas, ada beberapa


pertanyaan yang dapat diajukan dengan mengacu kepada pengalaman pada masa
kecil kita. Untuk mengingatkan kembali pengalaman Anda silakan Anda jawab
beberapa pertanyaan di bawah ini.

1. Di mana tempat bermain Anda sewaktu kecil?


2. Apa yang membuat Anda senang bermain di luar?
3. Apakah hanya untuk bermain Anda rela dimarahi oleh orang tua karena
mereka tidak mengizinkan Anda untuk bermain?
4. Apakah Anda pernah merasa sakit ketika bermain? Permainan apa yang
Anda lakukan ketika itu dan seberapa parahkah?
5. Apakah Anda berhenti bermain setelah itu?

1) Spesifikasi lingkungan belajar outdoor

Spesifikasi untuk arena bermain outdoor harus cukup fleksibel untuk memenuhi
kebutuhan dan prasyarat minimal serta diharapkan memasukkan pertimbangan-
pertimbangan lokasi, ukuran, pagar, tanah lapang, permukaan, dan naungan.

1. Lokasi

Tempat aktivitas outdoor diharapkan tidak dirancang mengelilingi bangunan


sekolah. Jika hal ini terjadi maka proses pengawasan sulit dilakukan. Sementara
anak masih membutuhkan pengawasan orang dewasa karena mereka belum
mampu sepenuhnya untuk membaca risiko dan bahaya yang mungkin timbul.
Area outdoor sebaiknya ditempatkan di lokasi yang memungkinkan mendapat
sinar matahari sepanjang hari. Outdoor spaceharus dimasuki dari dalam ruangan
untuk meminimalkan kemungkinan kecelakaan ketika anak-anak berlalu dari
dalam keluar kelas, atau sebaliknya. Ruangan istirahat dan loker anak sebaiknya
ditempatkan secara berdekatan dengan arena outdoor. Jika hal ini mustahil, harus
ada saturuangan istirahat yang terbuka di arena outdoor. Kadang kala di lapangan,
permasalahan yang sulit ditangani adalah urusan ganti pakaian sehingga menjadi
penting bagi kita untuk menemukan arena yang paling cepat untuk menuju
ruangan istirahat. Selain itu, dispenser air minum juga harus diharapkan tersedia
dan mudah dicapai anak selama permainan outdoorberlangsung.

2. Ukuran

Pada umumnya aturan perizinan mensyaratkan minimum 2,5 m² per anak untuk
mengadakan tempat aktivitas outdoor. The Child Welfare League (1996)
merekomendasikan sekitar 6 m² per anak. Untuk tempat naungan atau teras harus
ditambahkan minimal 4,5 m² per anak.

3. Pagar

Penggunaan pagar di lokasi outdoor dapat mengurangi beban tanggung jawab


yang berat para guru, membebaskan anak dari rasa khawatir, dan mencegah
binatang masuk ke dalam. Pagar yang tidak dapat dipanjat, mendekati 120 cm
tingginya itu cukup sebagai batas-batas dengan daerah-daerah berbahaya (tempat
parkir, jalan atau kolam). Sebagai tambahan, gerbang dari bangunan tempat
outdoor harus memiliki gerbang yang terbukacukup lebar yang memungkinkan
truk mengirimkan pasir atau barang-barang peralatan permainan yang besar. Jika
anak-anak diperbolehkan menggunakan tempat outdoor untuk jam-jam setelah
sekolah, gerbang kecil harus dipasang dan pagar-pagar ditempatkan pada
sekelilingnya untuk memberi tempat pada orang-orang dewasa untuk beristirahat
sambil mengawasi.

4. Tanah Lapang

Tanah lapang yang datar dengan permukaan keras, cukup berbahaya bagi anak
karena membuat anak yang ingin berlari kencang tanpa hambatan memiliki risiko
jatuh lebih tinggi. Selain itu, tanah datar yang lapang juga relatif membosankan
dan kurang bervariasi, sedangkan tanah yang bergelombang dapat memiliki
beberapa keuntungan. Bukit-bukit kecil dari permukaan tanah tersebut cukup ideal
untuk permainan lompat dan aktivitas lari serta merupakan suatu naungan alamiah
untuk permainan pasif seperti bermain pasir atau air. Permukaan tanah yang
membukit dapat digunakan bersama-sama dengan alat, misalnya, perosotan tanpa
tangga, bukit berperan sebagai tangga yang dapat dinaiki anak sehingga anak-anak
dapat memanjat bukit tersebut dan meluncur. Tangga dan papan dapat
menghubungkan antar bukit-bukit tersebut. Jalur sepeda roda tiga juga dapat
memutari tanah lapang yang bergelombang tersebut.

5. Permukaan

Permukaan tanah untuk anak usia dini pada dasarnya harus berumput, atau
menggunakan kayu, pasir atau tanah yang lembek. Tempat aktivitas outdoor untuk
anak yang lebih tua juga harus memiliki beragam permukaan dan memiliki tempat
yang paling cepat kering di dekat bangunan. Hal yang dianjurkan adalah memiliki
setengah sampai dua pertiga dari ukuran keseluruhan arena ditutupi dengan
rumput dan tersedianya permukaan keras untuk aktivitas seperti mengendarai
mainan yang beroda dan bangunan balok.
Beberapa lahan perlu dibiarkan untuk berkebun dan untuk merealisasikan
kreativitas anak, seperti bermain tanah dan menggali lubang yang besar.
Keamanan merupakan satu perhatian utama ketika mempertimbangkan
permukaan. Perubahan-perubahan dalam pengaturan desain permukaan, harus
senantiasa memperhatikan persyaratan yang dapat mencegah anak-anak
tersandung. Permukaan khusus senantiasa diperlukan untuk mencegah
kemungkinan anak jatuh. Kalaupun anak terjatuh permukaan tersebut harus
mengurangi pengaruh buruk yang dapat ditimbulkannya, seperti luka memar,
patah tulang, luka di tulang belakang, luka di kepala atau bahkan kematian.

6. Atap atau Naungan

Bangunan, pohon dan semak belukar ataupun permukaan yang bergelombang


harus melindungi anak-anak dari sinar matahari dan angin yang berlebihan.
Tempat bermain yang beratap harus direncanakan sebagai suatu perluasan tempat
outdoor. Tujuan pengadaan atap atau naungan adalah untuk memfasilitasi
permainan pasif selama cuaca cerah untuk permainan aktif selama cuaca buruk.
Atap/naungan ini harus dirancang agar memungkinkan masuknya udara dan
matahari secara maksimum.

2) Merancang lingkungan outdoor

Beberapa lembaga PAUD mungkin tidak memiliki tempat yang luas untuk area
outdoor. Namun demikian, ada pula yang memiliki area tempat bermain outdoor
yang luas dan lengkap dan dirancang untuk anak-anak. Selain itu, ada pula yang
memiliki area bermain kecil dengan sedikit alat-alat permainan. Walaupun area
outdoor yang Anda miliki kecil dan terbatas, Anda dapat menyediakan alat-alat
agar aktivitas permainan outdoor menjadi lebih bermakna bagi anak. Sebagai
tambahan untuk menata lingkungan outdoor Anda, Anda dapat memperkaya
pembelajaran anak dengan percobaan-percobaan dengan menggunakan taman
yang terdekat, taman bermain, dan tempat lainnya.

Dalam merancang tempat bermain outdoor, cara yang baik untuk memulai adalah
mempertimbangkan beberapa variasi pengalaman yang akan Anda berikan kepada
anak-anak. Di mana harus ada area bermain aktif dan bermain pasif selama anak
bermain bersama atau bermain sendiri. Untuk menilai ruang area bermain outdoor
yang Anda miliki, Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri beberapa
pertanyaan di bawah ini.

a. Apakah ruangan yang Anda sediakan cukup untuk mengakomodasi anak-


anak pada saat bermain kelompok? (beberapa ahli menjelaskan ruangan
yang baik adalah 80 hingga 100 meter per anak).
b. Apakah orang dewasa dapat dengan leluasa mengawasi setiap anak-anak?
c. Apakah perlengkapan dan alat-alat yang disediakan cukup hingga tidak
ada anak-anak yang berdiri di tepi atau berkelahi untuk menggunakan
mainan tersebut?
d. Apakah alat-alat dan perlengkapan yang disediakan dapat digunakan anak
dengan berbagai usia?
e. Apakah tempat untuk bermain aktif dan bermain kelompok sama baiknya
dengan tempat bermain pasif atau bermain yang membutuhkan konsentrasi
atau bermain sendiri?
f. Apakah ada jalan-jalan kecil/sempit yang dapat dilalui anak sehingga tidak
terjadi kemacetan yang dapat menimbulkan pertengkaran?
g. Apakah dalam area bermain outdoor ada petunjuk khusus sehingga anak-
anak mengetahui di mana mereka masuk agar dapat mulai bermain dan ke
arah mana jalan keluar jika mereka ingin mengakhiri permainan?
h. Apakah kran air dan toilet mudah dijangkau oleh anak-anak?
i. Apakah saluran air, kawat listrik dan alat-alat berbahaya sudah tertutup
dengan baik?
j. Apakah area bermain bebas dari runtuhan puing?

Area outdoor harus dapat menarik perhatian semua anak. Berikut adalah beberapa
pertimbangan yang dapat menjadi masukan agar anak tertarik dan memperoleh
manfaat yang optimal.

a. Alat-alat permainan yang tersedia.


b. Tersedianya aktivitas menggali dan menimbun.
c. Membersihkan, kegiatan ini dapat mendidik anak untuk memahami bahwa
kegiatan membersihkan adalah kewajiban setiap anak dan mengasyikkan.
d. Permainan yang membutuhkan keheningan.
e. Bermain dengan binatang.
f. Berkebun.
g. Menjadi tukang kayu.

Jika tempat yang ada sangat terbatas, Anda dapat mengurangi atau
mengkombinasikan tempat bermain menjadi tempat yang menarik. Sebagai
contoh, area bermain bersih-bersih dapat digabungkan dengan area bermain
tukang kayu dan tempat bermain yang membutuhkan konsentrasi untuk membuat
karya seni atau bermain kelompok.

Kunci sukses dalam menggunakan area outdoor adalah aman, jauh dari kebisingan
lalu lintas. Anak dapat dengan leluasa mengekspresikan idenya dengan aktivitas
yang dilakukannya. Dengan desain yang bagus maka tidak memungkinkan
terjadinya kecelakaan, membingungkan, dan menyakiti anak Namun, dapat
menciptakan proses pembelajaran yang dapat dipertanggung jawabkan.

3) Area bermain outdoor


a. Area Bermain yang Menggunakan Peralatan

Semua anak berbagai usia senang bermain dengan alat-alat permainan yang ada di
taman bermain. Khususnya anak-anak sangat menikmati kegiatan mendaki,
meluncur, melompat, mengangkat badan dan bergelayutan. Alat-alat permainan
yang disediakan di taman bermain harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak. Sebuah alat permainan dapat dibeli, jika alat tersebut
menarik dan dapat menantang anak untuk menggunakannya, namun jika alat
permainan tersebut memiliki risiko bahaya yang tinggi maka alat tersebut tidak
perlu dibeli. Berikut ini adalah gambar permainan yang dapat meningkatkan
kemampuan fisik anak. Salah satu potensi anak yang perlu dikembangkan adalah
menambahkan kekuatan tubuh, koordinasi tubuh, keseimbangan. Potensi tersebut
dapat dilatih dengan menggunakan perlengkapan yang ada di taman bermain.
Anak-anak juga mendapatkan kepercayaan diri dan belajar untuk berbagi dan
bekerja sama. Berikut adalah perlengkapan taman bermain yang aman dan dapat
dinikmati oleh anak-anak:

a. Balok keseimbangan dan susunan balok,


b. Jalan yang menurun,
c. Tangga dan anak tangga,
d. panggung,
e. Jaring untuk area mendaki,
f. papan mendaki (wall climbing),
g. ayunan,
h. perosotan, dan
i. piringan putar.

Tidak semua lembaga pendidik (PAUD) anak usia dini memiliki sendiri area
bermain outdoor dengan perlengkapan yang berdekatan dengan ruangan kelas.
Masih ada lembaga PAUD yang menggunakan taman bermain yang berdekatan
dan taman umum untuk bermain outdoor. Walaupun lembaga PAUD memiliki
sendiri perlengkapan bermain outdoor, kadangkala sekolah mengajak anak pergi
ke taman untuk sekadar mengganti suasana dan untuk memberikan anak beberapa
pengalaman. Dalam mempertimbangkan penggunaan taman umum, Anda harus
menjawab sendiri beberapa pertanyaan di bawah ini.

a. Apakah taman bermain cukup dekat sehingga anak-anak dapat berjalan ke


lokasi tanpa harus merasakan kelelahan untuk bermain?
b. Apakah perlengkapan bermain di taman bermain cukup memadai? Apakah
perlengkapannya tidak ada yang rusak? Apakah taman bebas dari
timbunan sampah dan runtuhan puing?
c. Apakah perlengkapan bermain yang ada sesuai dengan usia anak?
d. Apakah di area bermain terdapat meja-meja untuk aktivitas bermain yang
membutuhkan konsentrasi misalnya membaca atau menggambar?
e. Apakah ada air mancur? Jika ada, apakah ukurannya cocok untuk anak-
anak?
f. Apakah batas taman bermain cukup jelas sehingga anak-anak dapat
mengetahui di area mana mereka dapat bermain dan di mana mereka tidak
dapat bermain?

Oleh karena kemampuan fisik setiap anak sangat berbeda-beda maka


perlengkapan taman bermain dan aktivitasnya harus didesain sesuai dengan
tingkat kemampuan anak. Sebagian anak menggunakan perlengkapan bermain
dengan cara yang berbeda. Mengetahui kemampuan setiap anak akan membantu
Anda membantu mereka menghadapi dirinya sendiri.

b. Area Menggali dan Menimbun

Salah satu area menggali dan menimbun yang menjadi tempat favorit anak adalah
bermain pasir, terutama sekali bagi anak-anak prasekolah dan hal tersebut menjadi
sebuah tantangan untuk anak usia TPA dan KB. Area bermain pasir yang baik
memiliki luas yang cukup untuk semua anak bermain, baik itu bermain sendiri
atau bermain dengan nyaman. Tempatkan area bermain pasir ini dekat dengan
sumber air seperti kran air atau air mancur sehingga anak-anak dapat
bereksperimen dengan pasir basah dan pasir kering. Jika hal tersebut tidak
memungkinkan, sediakan air di ember, di teko atau untuk menyemprotkan air
yang dapat digunakan anak pada saat bermain pasir.

Berikut beberapa alat yang dapat digunakan untuk area menggali, menimbun,
membangun, dan bermain drama pada area bermain pasir.

a. Plastik dan ember logam, mangkuk-mangkuk, serta ember yang memiliki


pegangan.
b. Sekop, sendok berbagai ukuran.
c. Corong dan pengayak.
d. Pot dan cetakan.
e. Teko plastik dan kendi.
f. Pasir dan roda.
g. Gerobak tangan kecil.
h. Truk tua, mobil pemadam kebakaran dan kereta.
i. Orang-orangan dan binatang-binatangan.
j. Batang es krim.
k. Kardus kecil dan kotak tua atau balok plastik.
l. Benda-benda alami misalnya kerang, tongkat, batu atau daun-daun.

Banyak anak menggunakan area bermain untuk bermain drama. Sebagai contoh,
anak-anak dapat memulai dengan memasak dan menuangkan pasir hingga
menjadi kue. Jika anak-anak terlihat begitu menyukai aktivitas tersebut, Anda
dapat menambah cangkir dan piring/cawan dengan berbagai ukuran, sendok dan
cangkir, panci-panci untuk mengaduk. Area bermain juga dapat memperkenalkan
anak-anak untuk bermain pura-pura. Dalam rangka menjaga kebersihan dan agar
kucing dan binatang lain tidak mengotori area bermain pasir maka area ini
menggunakan tutup berengsel atau plastik ketika tidak digunakan.

c. Area Berkendaraan

Hampir semua anak gemar mengendarai sepeda roda tiga, skooter, dan gerbong
kereta. Bermain mengendarai mengembangkan kemampuan motorik kasar anak
seperti keseimbangan dan koordinasi. Area bermain mengendarai memerlukan
permukaan tanah yang keras. Kemampuan menarik dan mendorong roda mainan
dapat menjaga keseimbangan. Memulai (start) dan menghentikan kendaraan lebih
mudah dilakukan anak di atas permukaan tanah yang keras. Anak-anak yang
memiliki koordinasi yang baik dapat juga bermain sepatu roda.

Anda dapat menggunakan area ini dengan menambah tanda-tanda, rambu-rambu,


tanda panah dan kerucut besar yang berwarna oranye untuk mengontrol
kemacetan. Selain itu, dapat pula ditambahkan rambu rumah sakit pada saat anak
mengendarai sepeda menuju ambulans. Anak-anak juga menikmati mengendarai
sepeda roda tiga seperti layaknya mobil pemadam kebakaran, polisi dan tukang
pos. Anda dapat memperkenalkan ide-ide atau sarana pom bensin atau alat-alat
pencucian mobil. Selama bermain mengendarai, anak-anak sangat menyukai dan
lebih senang daripada hanya bermain dengan lompat tali, hulahoop dan bola-bola
dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda.

d. Area Bermain Hening


Seperti penjelasan di awal, bahwa salah satu hal terpenting dalam menyediakan
area bermain out door adalah tempat untuk melakukan aktivitas yang
membutuhkan kesunyian yang memang didesain secara khusus. Meskipun banyak
tempat bermain out door yang membuat anak senang dan gembira, kadang-kadang
anak ingin mengundurkan diri dari kesibukan memanjat, mengendarai dan
mengundurkan diri dari aktivitas yang tinggi dan rileks dengan berdiam diri.

Idealnya bermain hening dalam area outdoor harus berada di tempat yang teduh
sehingga anak-anak dapat tenang membaca. Area ini seharusnya dilengkapi
dengan tempat duduk, seperti meletakkan tikar di atas rumput atau meja piknik
yang berdekatan dengan pohon sehingga anak-anak merasa nyaman.

Di bawah ini beberapa perlengkapan yang dapat disediakan di area bermain


hening:

a. krayon, kapur dan kertas,


b. buku-buku,
c. radio dan kaset,
d. cat,
e. papan permainan yang berukuran besar, dan
f. selimut, bantal untuk bermain rumah-rumahan.

Pilihan lain yang dapat digunakan di area bermain hening adalah sebuah rumah-
rumahan kecil yang dibuat dari kayu atau yang lebih bagus yang terbuat dari
bahan dasar plastik. Rumah-rumahan disediakan untuk anak ketika mereka lelah
bermain selain itu juga memperkenalkan kegiatan bermain peran.

e. Area Berkebun

Belajar dari buku-buku bagaimana tumbuhan berkembang adalah suatu hal yang
menarik bagi anak, tetapi melihat hal tersebut terjadi di luar ruangan merupakan
pengalaman lain bagi anak yang dapat ditemukan di area bermain outdoor. Ketika
hal tersebut menjadi suatu pengetahuan, lingkungan outdoor merupakan
laboratorium yang baik untuk belajar. Kegiatan berkebun merupakan pilihan
kegiatan bermain sambil belajar. Kegiatan ini tergantung dengan ketersediaan
lahan. Area kebun dapat digunakan untuk menanam bunga-bunga atau menanam
sayuran, kebun yang luas cukup untuk memproduksi makanan pangan. Banyak
anak yang tergugah hatinya untuk menanam benih sehingga berkembang menjadi
bunga dan sayuran.

Berikut ini beberapa peralatan berkebun yang disarankan:

a. beberapa perlengkapan untuk berkebun,


b. gerobak tangan,
c. benih atau biji-bijian,
d. kantong kotor dan bersih,
e. fasilitas air,
f. tempat menyiram bunga, dan
g. tali dan kayu untuk memberi tanda jalan.

Jika memungkinkan, lebih baik lagi lokasi kebun jauh dari aktivitas kegiatan
outdoor dan jauh dari kebisingan. Salah satu kemungkinannya adalah
menggunakan sisi yang berbeda dari aktivitas area outdoor yang digunakan.
Dalam hal ini, kebun bunga dapat diletakkan dekat dengan pintu gerbang. Di
lokasi ini orang tua dapat mengawasi dan melihat anak-anak mereka melakukan
aktivitas berkebun. Cara lain untuk melakukan aktivitas berkebun dapat dilakukan
walaupun hanya menggunakan lahan yang kecil. Anda dapat memanfaatkan
gerobak, gerbong kereta, ban truk atau pot besar. Keuntungan menggunakan
gerobak atau gerbong kereta adalah anak dapat memindahkan tanaman-tanaman
tersebut untuk mengontrol tanaman di kebun agar mendapatkan sinar matahari.

f. Area Binatang Kesayangan

Memiliki binatang kesayangan dapat mengajarkan anak-anak untuk menyayangi


binatang dan bertanggung jawab terhadap binatang tersebut. Kelinci, hamster,
marmot dan binatang-binatang ini biasanya dimasukkan kedalam program
pendidikan anak usia dini. Hal terpenting sebelum membawa binatang kesayangan
adalah mengecek surat izinnya terlebih dahulu. Pengelola lembaga PAUD harus
memastikan bahwa binatang tersebut tidak berpenyakit.

Kandang untuk binatang-binatang harus memiliki ukuran yang cukup besar


karena binatang tersebut harus dapat bergerak bebas, berkeliling. Binatang
tersebut juga harus sering dibersihkan. Lokasi kandang adalah hal yang penting,
selama binatang harus terlindungi dari cuaca dan binatang lain jika ditinggal
sepanjang malam. Beberapa kandang akan lebih baik diletakkan di dalam ruangan
sepanjang malam. Meskipun anak-anak dapat belajar menyayangi binatang.
Mereka juga memerlukan bantuan atau panduan dalam mempelajari bagaimana
memegang, memeluk binatang kesayangan tanpa menyakiti binatang tersebut.
Binatang bisa sakit jika diberikan makanan yang bukan makanannya. Pemberian
label nama makanan untuk binatang dapat membantu anak-anak belajar tentang
makanan apa yang dapat dimakan binatang kesayangannya.

Memasukkan binatang kesayangan ke area outdoor dapat menambah tanggung


jawab guru. Biar bagaimanapun, pengalaman yang anak pelajari dari memiliki
binatang kesayangan dapat menambah kemampuan perkembangan sosial dan
emosional. Memiliki binatang kesayangan memberikan tantangan kepada anak-
anak untuk belajar bertanggung jawab, empati dan menyayangi. Anak-anak dapat
mengamati perkembangan, perubahan dan kebiasaan-kebiasaan binatang. Anak-
anak dapat mempelajari tentang kelahiran, cara hidup, dan kadangkala kematian.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak-anak usia
dini. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan
oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak-
anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan anak-anak tontonan
atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman membuat
orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain di luar.

Bermain outdoor membuat anak dapat menikmati kesenangan dan sangat


membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Berbagai macam area yang ada
lingkungan bermain outdoor yang dikelilingi alam yang natural sehingga anak-
anak dapat mengobservasi benda-benda yang ada di sekitarnya.

Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini adalah:

1. memenuhi aturan keamanan


2. harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak,
3. harus didasarkan pada kebutuhan anak, dan
4. secara estetis harus menyenangkan.

Spesifikasi alat permainan untuk arena bermain outdoor harus cukup flexible
untuk memenuhi kebutuhan dan prasyarat minimal serta memasukkan faktor
lokasi, ukuran, pagar, tanah lapang, permukaan, dan naungan.

Dalam merancang tempat bermain outdoor, cara yang baik untuk memulai adalah
mempertimbangkan beberapa variasi pengalaman yang akan Anda berikan kepada
anak didik. Beberapa pertimbangan yang dapat menjadi masukan ke dalam area
aktivitas anak adalah variasi alat–alat permainan, aktivitas menggali dan
menimbun, membersihkan, permainan yang membutuhkan keheningan, bermain
dengan binatang, berkebun. Kunci sukses dalam menggunakan area outdoor
adalah aman, jauh dari kebisingan lalu lintas. Anak dapat dengan leluasa
mengekspresikan idenya dengan aktivitas yang dilakukannya.

B. Saran

Demikian makalah ini di buat bertujuan untuk memperkaya wawasan dan


pengetahuan Pengelolaan Lingkungan Belajar Outdoor di Lembaga PAUD
Taman Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Bermain (KB) Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami sangat membutuhkan masukan dan saran
atas makalah yang kami buat.
Daftar pustaka

Luluk Asmawati, dkk 2014 Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia


Dini. Jakarta. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai