Anda di halaman 1dari 55

Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan Dan

Rambu-rambu Pendirian Lembaga Dalam


PAUD

Oleh Kelompok 1
Febylyan Puti Anjani/857679322/PGPAUD 2019.2
Siti Almaidah/857677866/PGPAUD 2019.2
Masmahatul Hidayah/857678005/PGPAUD 2019.2
Resume Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di
PAUD
K.B I Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di Lembaga
PAUD
Pendidikan AUD sangat penting dilaksanakan sebagai dasar
pembentukan manusia seutuhnya.
Lembaga PAUD Indonesia memiliki pijakan kuat berupa:

1.Landasan Yuridis,landasan berdasarkan UUD,UU,PP.


2.Landasan berdasar Filosofis dan Religius,landasan berdasarkan
agama yang dianut orang tua AUD
3.Landasan Empirik,landasan berdasarkan pada fakta dilapangan.
4.Landasan Keilmuan,teori yang melandasi apa ,mengapa,dan
bagaimana AUD mendapat pengasuhan,pendidikan dan
perlindungan yang tepat.
K.B. 2 Pengelolaan Kegiatan di KB
Keberadaan KB diperlukan sebagai usaha meletakkan dasar
pengembangan multipotensi dan multi kecersan pada diri setiap anak
berupa pengetahuan keterampilan dan sikap anak memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya.

1. Hakikat Pengelolaan Kegiatan di KB


A.Pengertian Batita
NAEYC(The National Assosiation for the Education of Young Children)
Pendidikan AUD:melayani anak usia lahir hingga 8 tahun untuk kegiatan
setengah hari maupun penuh baik dirumah maupun institusi luar(Carol
Seefelt dan Nina Barbour,1998:13)
Pembagian rentang usia
- Masa bayi usia lahir sampai 12 bulan
- Masa toddler atau batita usia 1 samapai 3 tahun
- Masa prasekolah usia 3 sampai 6 tahun
- Masa awal SD usia 6 sampai 8 tahun
2. Pengertian KB
KB: salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir
sampai 6 tahun.

3. Karakteristik Pengembangan Batita


- Aspek perkembangan fisik seperti berjalan ,melompat,menendang bola.
Aspek perkembangan Kognitif seperti mengetahui nama, bernyanyi ,bercerita.
- Aspek perkembangan sosial emasional seperti mengamati ,melihat,meniru.

Karakteristik KB ditandai periode/masa


Masa peka
1. Masa egosentrisme
2. Masa meniru
3. Masa Berkelompok
4. Masa bereksplorasi
5. Masa pembangkangan
4. Teori Psikologi Perkembangan Anak
Anak dapat berkembang ,tumbuh,dan belajar bermanfaat

5. Kontinum Perkembangan Belajar


Memahami siklus belajar anak

6. Bentuk pendidikan di KB

B. Tujuan Pengelolaan di KB
1. Mengembangkan kehidupan beragama sedini mungkin
2. Mengembangkan kemandirian
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa
Mengembangkan Kognitif

C.Pendekatan dalam pengelolaan kegiatan di KB


Ada 3 prinsip
-Prinsip Pendidikan AUD
-Prinsip Perkembangan Anak
-Prinsip Perkembanngan pada KB (melalui bermain)
K.B. 3 Pengelolaan Kegiatan diTaman Penitipan Anak
Taman Penitipan anak: wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu.

A. Hakikat Taman Penitipan Anak


1. Taman Penitipan anak sebagai kebutuhan
2. Perizinan taman penitipan anak
3. Bentuk dan karakter taman penitipan anak
4. Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak
5. Menuju Taman Penitipan Anak masa depan

B. Tujuan Pengelolaan kegiatan diTaman Penitipan Anak

1. Tujuan Pengelolaan Kegiatan di TPA untuk Anak


Dapat mengembangkan kehidupan beragama,kemandirian daya
pikir,daya cipta ,pikiran dan emosi,keterampilan ,pengamatan dan
tumbuh kembang anak.
2. Tujuan Pengelolaan Kegiatan di TPA untuk orang tua
Membantu meningkatkan proses tumbuh kembang anak dan
memantapkan fungsi keluarga

3. Tujuan Pengelolaan kegiatan diTPA untuk masyarakat


Memberi motivasi akan pentingnya pelayanan terpadu untuk anak usia
lahir sampai 3 tahun.

C. Pendekatan Dalam Pengelolaan Kegiatan di Taman Penitipan Anak

1. Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini


Berorientasi pada kebutuhan anak,pengembangan kreativitas,lingkungan
,kecakapan hidup,berbagai sunber dan media,dilaksanakan
bertahap,rangsangan pendidikan
2. Prinsip Perkembangan Anak
Anak belajar dengan baik,belajar terus
menerus,,berinteraksi sosial,,minat dan ketekunan,gaya
belajar dan belajar dari sederhana kekomplek
Dasar Filsafah Pendidikan Di TPA
Tempa,asah,asih,asuh.
Rambu-rambu Pendirian Lembaga PAUD
K.B 1 DASAR LEGALITAS PAUD DI INDONESIA

Pendidikan anak usia-usia awal merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh
terhadap masa depan anak itu sendiri, bahkan bagi kemajuan suatu bangsa. Sesuai
dengan karakteristiknya, masa usia dini sering kali disebut masa peka. Pada masa ini
anak sangat sensitive dan merupakan saat yang paling tepat untuk menerima respons
atau rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya.

A. KERANGKA AKSI PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (THE DAKAR FRAME


WORK FOR ACTION)

Pendidikan untuk semua (educationforall), termasuk pendidikan anak usia dini telah
menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia. Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya
pertemuan Forum Pendidikan Dunia pada tahun 2002 di Dakar-Senegal. Pada
pertemuan ini, dihasilkan 6 komitmen sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua
(The Dakar FrameworkforAction) yang disahkan dan diterima Forum Pendidikan Dunia
(The World Education Forum), sebagai berikut:
1. Enam Komitmen aksi pendidkkan untuk semua (Buletin PAUD, 2002;39)

a. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia


dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung.
b. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan,
anak-anak dalam keadaan yang sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik,
mempunyai akses pada dan dapat menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib
dengan kualitas yang baik.
c. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa
terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan keterampilan
hidup yang sesuai.
d. Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang
tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidika dasar
dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa.
e. Menghapus perbedaan (disparitas) gender di pendidikan dasar dan menengah
tahun 2005, mencapai persamaan gender dalam pendidikan menjelang tahun 2015
dengan suatu focus jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama pada prestasi
dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik.
f. Memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin
keunggulannya sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat
diraih oleh semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan keterampilan
hidup yang penting.

2. Duabelas Strategi untuk mendukung keenam komitmen


a. Mengerahkan komitmen politik Nasinal dan Internasional yang
kuat bagi pendidikan untuk semua, membangun rencana aksi (tindak)
Nasional, dan meningkatkan investasi yang besar di dalam meningkatkan
investasi yang besar didalam pendidikan dasar.
b. Mempromosi kebijakan pendidikan untuk semua dalam kerangka
sector yang berlanjut dan terpadu-baik, yang jelas terkait dengan
penghapusan kemiskinan dan strategi-strategi pembangunan.
c. Menjamin keikutsertaan dan peran serta masyarakat madani dalam
perumusan, pelaksanaan dan pemantauan strategi-strategi untuk
pembangunan pendidikan.
d. Mengembangkan sistem pengaturan dan manajemen pendidikan yang tanggap,
partisipatori dan akuntabel.
e. Memenuhi kebutuhan sistem pendidikan yang dilanda oleh pertikaian (konflika),
bencana, alam dan ketidakstabilan, dan melaksanakan program-program pendidikan
dengan cara-cara yng mempromosikan saling pengertian, perdamaian dan toleransi, dan
yang membantu mencegah kekerasan dan pertikaian.
f. Melaksanakan strategi-strategi terpadu untuk persamaan gender dalam pendidikan
yang mengakui perlunya perubahan-perubahan dalam sikap, nilai dan praktik.
g. Melaksanakan sebagai sesuatu yang mendesak program dan tindakan pendidikan
untuk memerangi epidemic HIV/AIDS.
h. Menciptakan lingkungan sumber daya pendidikan yang aman, sehat, inklusif bagi
keunggulan pembelajaran dengan tingkat-tingkat prestasi yang sudah jelas dibataskan
untuk semua.
i. Meningkatkan status, moral dan profesionalisme guru-guru.
j. Memanfaatkan tekhnologi-tekhnologi informasi dan komunikasi baru untuk
membantu pencapaian tujuan-tujuan pendidikan untuk semua.
k. Secara sistematis memantau kemajuan kearah tujuan-tujuan
dan strategi-strategi pendidikan untuk semua pada tingkat-tingkat
nasional, Regional, dan Internasional.
l. Membangun diatas mekanisme yang sudah ada guna
mempercepat kemajuan kearah pendidikan untuk semua.

3. Pendidikan Anak Usia Dini, Hak Semua Anak

a. Perinsip konvensi Hak Anak.


1. Prinsip nondiskriminasi.
Artinya, semua hak yang diakui dan terkandung dalam konvensi
hak anak harus diperlakukan kepada di setiap anak tanpa
perbedaan apapun.
2. Prinsip yang terbaik bagi anak (bestinterestofthechild)
Yaitu dalam setiap tindakan yang menyangkut anak yang dilakukan dalam lembaga-
lembaga kesejahteraan sosial pemerimtah atau badan legeslatif.

3. Prinsip atas hak hidup, kelangsungan, dan perkembangan.


Yaitu Negara-negara peserta mengakui bahwa dalam setiap anak memiliki hak yang
melekat dalam kehidupanya dan yang akan menjamin sampai batas maksimal
kelangsungan hidup dan perkembangan anak.

4. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak.


Maksudnya adalah bahwa pendapat anak, terutama hal-hal yang menyangkut
kehidupanya,perlu diperhatikan oleh setiap pengambil keputusan dalam pengambilan
atau menetapkan suatu keputusan.
Berikut ini disampaikan bebrapa nilai-nilai dasar yang menjadi pegangan dlam
merancang proses pembelajaran bagi anak usia dini, yaitu:

a. Memiliki kebebasan yang di terapkan secara proporsional;

b. Adanya kesetaraan dan kesempatan, adanya toleransi, dimana tidak adanya


pemaksaan kehendak untuk tidak menyamakan sesuatu;
c. Menghargai lingkungan;
d. Mampu untuk berrbagi tanggung jawab;

b. Hak setiap anak adalah :

1. Untuk dilahirkan, untuk memiliki nama dan kewarganegaraan;


2. Untuk memiliki keluarga yang menyayangi dan mengasihinya;
3. Untuk hidup dalm komunitas yang aman, damai dan lingkungan yang sehat;
4. Untuk mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif;
5. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan pontesinya;
6. Untuk diberikan kesempatan bermain di waktu santai;
7. Untuk dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi, disia-siakan , kekerasan dan dari
mara bahaya;
8. Untuk dipertahankan dan diberikan bantuan oleh pemerintah;
9. Agar bisa mengekspresikan pendapat sendiri.
4. Pelanggaran atas hak anak
Konvensi hak anak bisa berarti dua macam, yaitu:
Pertama, apabila Negara melakukan tindakan, baik dengan legisklatif, administrative
atau tindakan lainnya yang seharusnya tidak dilakukan, misalnya melakukan penyiksaan
atau mengintersepsi hak anak untuk memperoleh informasi.
Kedua, Non-compliance, yaitu Negara tidak melakukan tindakan, baik legislative,
administrative atau tindakan lain yang disyaratkan oleh konvensi hak anak bagi
pemenuhan hak anak, khususnya yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, budaya,
misalnya membiarkan anak tidak mendapatkan informasi yang mencukupi mengenai
budaya bangsanya.

B. LANDASAN DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA


Ada tiga hal yang dijadikan landasan PAUD di Indonesia (Depdiknas, 2004;15) yaitu:
1. Landasan Yuridis
Landasan hokum yang terkait dengan pentingnya PAUD tersirat dalam amandemen
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28 ayat (2), yaitu Negara menjamin
kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan
kekerasan.
2. Landasan Empiris
Karena tingginya tingkat penduduk di Indonesia atau peledakan jumlah anak yang
sangat tinggi maka dapat disimpulkan masih terdapat sekitar 19,01 juta anak usia dini
(72,64%) yang belum terlayani program PAUD. Selain itu rendahnya tingkat partisipasi
anak mengikuti pendidikan anak usia dini berdampak pada rendahnya kualitas sumber
daya manusia Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia diikuti
juga dengan terpuruknya kualitas pendidikan di segala bidanh dan tingkatan.

3. Landasan Keilmuan
Pentingnya PAUD didukung oleh penelitian-penelitian tentang kecerdasan otak .secara
alamiah perkembangan anak berbeda-beda, baik dalam intelegensi, bakat, minat,
kretivitas, kematangan emosi, kepribadian, keadaan jasmani dan keadaan sosialnya.
Namun penelitian tentang otak menunjukkan bahwa apabila anak distimulasi sejak dini
maka akan ditemukan genius (potensi paling baik/unggul) dalam diri anak.
C. JALUR DAN BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Berdasarkan pasal 28 tentang jalur dan bentuk layanan pendidikan anak usia dini, maka
terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Adanya persepsi yang keliru apabila kita mengidentifikasikan PAUD dengan


pendidikan pra-sekolah

PAUD tidak pas jika disebut sebagai pendidikan prasekolah, karena:

2. Adalah salah konsep jika TK/RA Dikatakan bukan PAUD


Kesalahan konsep dilatar belakangi oleh beberapa hal berikut:

a. Keberadaan TK/RA hadir lebih awal dengan nama dan istilah yang telah melekat
dalam masyarakat. Tetapi TK/RA termasuk dalam lembaga PAUD sesuai dengan UU
Nomor 20 tahun 2003 pasal 28 bahwa jalur dan bentuk layanan PAUD diselenggarakan
melalui tiga jalur yaitu, formal, non formal dan/atau informal.

b. Saat ini RA/TK ditangani oleh Direktorat TK-SD dibawah Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) dan termasuk jalur pendidikan
formal. Sedangkan PAUD berada dibawah naungan Direktorat PAUD di bawah
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (Ditjen PLS).
3. Jalur dan bentuk Layanan PAUD
a. Jalur Formal
Jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK) Raudatul Atfal (RA) atau bentuk
lainnya yang sederajat.
1) Taman Kanak-Kanak
2) Raudatul Atfal (RA)

b. Jalur Nonformal
Pendidikan jalur non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA) atau bentuk lainnya yang sederajat.
1) Kelompok Bermain (KB)
2) Taman Penitipan Anak

3) Bentuk lain yang sejenis


Bentuk layanan PAUD lain yang sejenis yang sudah berkembangan saat ini antara lain.

a. Posyandu
b. Bina Keluarga Balita (BKB).
K.B 2 PENDIRIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendirian lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari:


A. PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN (Direktorat PAUD, 2006)

1. Prinsip pendidikan pada KB


a. Setiap anak adalah unik
b. Anak usia 2-6 tahun adalah anak yang senang bermain

2. Peserta didik pada kelompok bermain


a. Anak usia 2-4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak
b. Anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan masuk TK dengan jumlah
minimal 10 anak

3. Pendidik pada kelompok bemain


a. Kualifikasi pendidik pada kelompok bermain
1) Memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA/sederajat
2) Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini
3) Memahami dan menyayangi anak
4) Memahami tumbuh kembang anak
5) Memahami prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini
6) Memiliki kemampuan (mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan membuat laporan) kegiatan/proses pembelajaran pendidikan anak usia dini
7) Diangkat secara sah oleh pengelola KB
8) Sehat jasmani dan rohani

b. Hak dan kewajiban pendidik pada kelompok bermain


1) Hak, pendidik KB berhak mendapatkan intensif baik dalam bentuk materi,
penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi
setempat, baik melalui APBN, APBD I dan II, serta masyarakat.

2) Kewajiban, Pendidik KB berkewajiban untuk membimbing anak, menyiapkan


lingkungan belajar yang mendukung pembangunan semua potensi anak dan
pembentukan sikap serta prilaku anak.
4. Pengelola kelompok bermain
a. Kualifikasi:
1) Pendidikan minimal SLTA atau sederajat
2) Memiliki kemampuan dalam mengelola program KB secara professional
3) Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinadi dengan tenaga pendidik,
instansi terkait dan masyarakat
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan anak didik serta
orang tuanya
5) Memeiliki tanggung jawab moril mempertahankan dan meningkatkan
kelangsungan KB yang dikelolanya

b. Hak dan kewajiban

1) Hak
a. Mendapat pengakuan tentang pengelolaan KB dari pemerintah daerah setempat
b. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan mutu pengelolaan KB
c. Mendapat insentif dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan
kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat
2) Kewajiban
a. Melakukan pendataan
b. Mengusulkan perizinan
c. Menyiaokan sarana dan prasarana
d. Melakukan koordinasi dengan lintas terkait
e. Melakukan fungsi manajemen ketat
5. Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain
a. Persyaratan pendirian

1) Memiliki tempat yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan KB


2) Memiliki anak didik
3) Memiliki tenaga pendidik
4) Memlikipengeklola
5) Memiliki sarana dan prasarana
6) Memilki alat permainan edukatif (APE)
7) Memiliki program pembelajaran (Program Pengembangan)
b. Prosedur perizinan

1) Setiap pendiri/penyelenggara program KB, baik secara perorangan,


lembaga maupun organisasi ataupun lembaga swadaya masyarakat
mengajukan permohonan izin penyenggaraan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota setempat melalui Dinas Pendidikan Kecamatan (Unit
pelaksana Teknis Daerah (UPTD)) yang membidangi PAUD jalur
pendidikan luar sekolah
2) Prosedur: setelah enam bulan keiatan Kb berjalan,
penyelenggara/pengelola KB mendaftar untuk minta izin operasional KB
ke Dinas Pendidikan Kecamatan atau UPTD dan Kabupaten/Kota dengan
membawa laporan tertulis.
3) Penetapan: paling lambat tiga bulan setelah proposal diterima,
pihak dinas pendidikan setempat menilai kelayakan penyelenggaan
program KB, apabila dinilai telah layak menyelenggarakan program Kb
maka, KB tersebut berhak berhak mendapat izin pendirian.
c. Pelaksanaan kegiatan, yaitu:
1) Bimbingan kepada anak, seperti membimbing anak didik, serta penilaian
bimbingan kepada anak didik unttuk mengetahui sejauh mana anak dapat
mengenal lingkungan KB dan rumahnya, memahami bakat dan minatnya serta
bisa mengenal kemampuan dirinya sendiri

2) Bimbingan kepada orang tua, yaitu memberikan informasi yang diperlukan


orang tua tentang semua perkembangan anak-anaknya, proses pembelajaran di
KB, serta memberikan binaan tentang kesehatan, tumbuh kembang anak dan
program di KB.

6. Pengelolaan Administrasi KB
a. Administrasi pengelolaan kegiatan, meliputi: formulir pendaftaran calon
anak didik, buku induk, buku absen anak dan pendidik, buku mutasi, buku
administrasi persuratan, buku tamu dan buku inventaris barang.
b. Administrasi pengelolaan keuangan, meliputi: buku kas, pendokumentasian
bukti pengeluaran dan penerimaan uang, kartu pembayaran iuran anak didik,
dan pedoman keuangan.
7. Pelaporan kelompok bermain
Adalah keseluruhan proses kerja sama dalam rangka pencapaian tujuan KB. Ada 2 jenis
pelaporannya, yaitu:
a. Pelaporan yang diberikan kepada orang tua anak didik agar perkembangan
anak selama bergabung di KB dapat diketahui.
b. Pelaporan yang diberikan kepada Dinas Pendidikan setempat yang diserahkan
setiap semester dan tahunan.

8. Pembinaan kelompok bermain


Pembinaan dilakukan oleh Petugas Dinas Pendidikan atau Dinas terkaitdengan kegiatan,
antara lain:
a. Pembinaan terhadap anak didik terutama yang memiliki massalah, dengan
mengetahui factor-faktor penyaebabnya
b. Pembinaan terhadap Pendidik, terutama yang memilki permasalahan dengan
mengetahui faktor-faktor penyebabnya sehingga dapat penyebabnya sehingga dapat
mencari permasalahannya secara efektif.
c. Pembinaan terhadap pengelola seperti meningkatkan profesionalisme tenaga
pengelola serta menciptakan iklim KB yang kondusif, memberi nashat kepada pengelola
dan meningkatkan kemampuan pengelola innovator Kb agar mampu mencari,
menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di lembaga.
PENDIRIAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendirian lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari:


A. PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN (Direktorat PAUD, 2006)

1. Prinsip pendidikan pada KB


a. Setiap anak adalah unik, maksudnya adalah anak-anak tumbuh dan berkembang
dari kemampuan, kebutuhan, keinginan, pengalaman dan latar belakang keluarga yang
berbeda.
b. Anak usia 2-6 tahun adalah anak yang senang bermain, dlam bermain anak-anak
dapat mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan berbagai cara dan
dapat melatih kreativitas mereka melalui bermain.

2. Peserta didik pada kelompok bermain


a. Anak usia 2-4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak
b. Anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan masuk TK dengan jumlah
minimal 10 anak
3. Pendidik pada kelompok bemain
a. Kualifikasi pendidik pada kelompok bermain
1) Memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA/sederajat
2) Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini
3) Memahami dan menyayangi anak
4) Memahami tumbuh kembang anak
5) Memahami prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini
6) Memiliki kemampuan (mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan membuat laporan) kegiatan/proses pembelajaran pendidikan anak usia dini
7) Diangkat secara sah oleh pengelola KB
8) Sehat jasmani dan rohani

b. Hak dan kewajiban pendidik pada kelompok bermain

1) Hak, pendidik KB berhak mendapatkan intensif baik dalam bentuk materi,


penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi
setempat, baik melalui APBN, APBD I dan II, serta masyarakat.
2) Kewajiban, Pendidik KB berkewajiban untuk membimbing anak, menyiapkan
lingkungan belajar yang mendukung pembangunan semua potensi anak dan
pembentukan sikap serta prilaku anak.
4. Pengelola kelompok bermain

a. Kualifikasi:
1) Pendidikan minimal SLTA atau sederajat
2) Memiliki kemampuan dalam mengelola program KB secara professional
3) Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinadi dengan tenaga pendidik,
instansi terkait dan masyarakat
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan anak didik serta
orang tuanya
5) Memeiliki tanggung jawab moril mempertahankan dan meningkatkan
kelangsungan KB yang dikelolanya

b. Hak dan kewajiban


1) Hak
a. Mendapat pengakuan tentang pengelolaan KB dari pemerintah daerah setempat
b. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan mutu pengelolaan KB
c. Mendapat insentif dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan
kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat
2) Kewajiban
a. Melakukan pendataan
b. Mengusulkan perizinan
c. Menyiaokan sarana dan prasarana
d. Melakukan koordinasi dengan lintas terkait
e. Melakukan fungsi manajemen ketat

5. Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain


a. Persyaratan pendirian
1) Memiliki tempat yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan KB
2) Memiliki anak didik
3) Memiliki tenaga pendidik
4) Memlikipengeklola
5) Memiliki sarana dan prasarana
6) Memilki alat permainan edukatif (APE)
7) Memiliki program pembelajaran (Program Pengembangan)
b. Prosedur perizinan
1) Setiap pendiri/penyelenggara program KB, baik secara perorangan, lembaga
maupun organisasi ataupun lembaga swadaya masyarakat mengajukan permohonan izin
penyenggaraan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat melalui Dinas
Pendidikan Kecamatan (Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD)) yang membidangi
PAUD jalur pendidikan luar sekolah
2) Prosedur: setelah enam bulan keiatan Kb berjalan, penyelenggara/pengelola KB
mendaftar untuk minta izin operasional KB ke Dinas Pendidikan Kecamatan atau UPTD
dan Kabupaten/Kota dengan membawa laporan tertulis.
3) Penetapan: paling lambat tiga bulan setelah proposal diterima, pihak dinas
pendidikan setempat menilai kelayakan penyelenggaan program KB, apabila dinilai telah
layak menyelenggarakan program Kb maka, KB tersebut berhak berhak mendapat izin
pendirian.

c. Pelaksanaan kegiatan, yaitu:


1) Bimbingan kepada anak, seperti membimbing anak didik, serta penilaian
bimbingan kepada anak didik unttuk mengetahui sejauh mana anak dapat mengenal
lingkungan KB dan rumahnya, memahami bakat dan minatnya serta bisa mengenal
kemampuan dirinya sendiri
2) Bimbingan kepada orang tua, yaitu memberikan informasi yang diperlukan orang
tua tentang semua perkembangan anak-anaknya, proses pembelajaran di KB, serta
memberikan binaan tentang kesehatan, tumbuh kembang anak dan program di KB.

6. Pengelolaan Administrasi KB
a. Administrasi pengelolaan kegiatan
b. Administrasi pengelolaan keuangan

7. Pelaporan kelompok bermain


Adalah keseluruhan proses kerja sama dalam rangka pencapaian tujuan KB. Ada 2 jenis
pelaporannya, yaitu:
a. Pelaporan yang diberikan kepada orang tua anak didik agar perkembangan
anak selama bergabung di KB dapat diketahui.
b. Pelaporan yang diberikan kepada Dinas Pendidikan setempat yang diserahkan
setiap semester dan tahunan.
8. Pembinaan kelompok bermain
Pembinaan dilakukan oleh Petugas Dinas Pendidikan atau Dinas
terkaitdengan kegiatan, antara lain:
a. Pembinaan terhadap anak didik terutama yang memiliki massalah,
dengan mengetahui factor-faktor penyaebabnya
b. Pembinaan terhadap Pendidik, terutama yang memilki
permasalahan dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya sehingga
dapat penyebabnya sehingga dapat mencari permasalahannya secara
efektif.
c. Pembinaan terhadap pengelola seperti meningkatkan
profesionalisme tenaga pengelola serta menciptakan iklim KB yang
kondusif, memberi nashat kepada pengelola dan meningkatkan
kemampuan pengelola innovator Kb agar mampu mencari, menemukan
dan melaksanakan berbagai pembaharuan di lembaga.
K.B 3 Pengajuan Rintisan Program Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam pengajuan rintisan program PAUD ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, seperti:
A. Ketentuan Umum

1. Latar Belakang
Misi utama derektorat PAUD adalah:
Mengupayakan pemerataan, meningkatkan kesadaran , kemampuan, dan
peran serta baik orangtua maupun masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan dini/PAUD untuk anak anak-anaknya.
Dalam kaitan tersebut,derektorat PAUD melalui APBN menyediakan dana
bantuan yang bersifat simultan kepada masyarakat yang akan
melakuakan pengembangan model/rintisan program PAUD di wilayahnya.
Pengembangan model PAUD yang dapat diberikan bantuan adalah PAUD
yang dilaksanakan melalui jalur luar sekolah, yaitu dapat berbentuk
PAUD yang dilaksanakan melalui jalur luar sekolah, yaitu dapat
berbentuk TPA, KB atau Program PAUD sejenis lainnya (selain TK/RA)
2. Tujuan
Tujuan di sini dibagi menjadi dua yaitu, Tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum sendiri adalah memotivasi masyarakat dalam memperluas layanan dan
meningkatkan mutu layanan PAUD, sedangkan Tujuan Khusus bertujuan untuk
Memperluas layanan PAUD, khususnya bagi kalangan keluarga tidak mampu,
Memperkuat lembaga PAUD dalam menyelenggarakan Program PAUD, Meningtkatkan
mutu layanan PAUD melalui pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak.

3. Sasaran
Calon penerimaan dana rintisan program dapat perorangan atau lembaga,yang
dikelompokkan menjadi:
Masyarakat yang berpengalaman mengelola lembaga pendidikan;
Masyarakat yang belum berpengalaman mengelola lembaga pendidikan;
Tokoh masyarakat;
Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) sanggar kegiatan belajar(SKB);
Pusat PAUD.
4. Persyaratan Umum Penerima dan Rintisan

-Memiliki calon warga belajar berusia 0-6 tahun;


-Memiliki tempat pembelajaran yang memadai untuk program yang akan
dilaksanakan;
-Memiliki calon tenaga pendidik dengan jumlah dan kualifikasi yang
memadai;
-Merencanakan menggunakan dana rintisan program untuk
menyelenggarakan minimal satu jenis program PAUD selain TK/RA.
Untuk jenis program PAUD terintegrasi Posyandu diatur dalam Pedoman
tersendiri;
-Adanya keterlibatan masyarakat dalam bentuk pemberian dukungan
keberlangsungan program;
-Belum pernah menerima dana bantuan pemerintah untuk kegiatan yang
sama dan/atau sejenis.
5. Persyaratan Khusus Penerima Dana Rintisan

Persyaratan khusus penerima dana rintisan sendiri di bedakan


sebagai berikut, yang pertama, untuk masyarakat yang
berpengalaman mengelola lembaga PAUD, model/rintisan
program yang akan dilaksanakan harus berbeda dengan
program yang selama ini telah dilaksanakan apabila lokasinya
sama, dan boleh sama asalkan lokasinya berbeda dengan radius
minimal 1 km. yang kedua masyarakat yang berpengalaman
mengelola lembaga pendidikan umum (diluar lembaga PAUD)
membuat proposal yang didalamnya melampirkan
kesanggupan dan dapat membuktikan pemisahan secara fisik
dan administrative asset, baik gedung, mebel air maupun
sarana pembelajaran lainnya.
Yang ketiga, masyarakat dan/atau tokoh masyarakat yang
belum berpengalaman mengelola lembaga pendidikan
membuat proposal yang didalamnya melampirkan
kesanggupan dalam merekrut pendidik yang memahami
perkembangan anak usia dini dan mengalokasikan dana
dukungan untuk kelangsungan program. Yang ketiga, Balai
pengembangan kegiatan belajar/sanggar kesiapan belajar
program yang diajukan dalam bentuk program dan/atau
pendekatan pembelajaran yang bersifat
inovatif/pengembangan, untuk model/rintisan yang akan
dilaksanakan hampir sama syaratnya dengan masyarakat
yang berpengalaman mengelola lembaga PAUD, dan
dianjurkan mengajukan program yang berbeda dengan
program yang sebelumnya dikelola.
6. Hak Kewajiban dan Sanksi Penerima Dana Rintisan
Hak penerima dana rintisan mendapatkan dana rintisan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam akad kerjasama. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan
pengembangan program dari Pembina teknis.
Kewajiban penerima dana rintisan memanfaatkan dana rintisan yang diterima,
melaksanakan semua ketentuan, dan menyampaikan laporan penyelenggaraan program
sesuai dengan kesepakatan serta mempertanggung jawabkannya sesuai akad kerjasama
dan peraturan yang berlaku.

7. Dana Rintisan
Jumlah dana rintisan PAUD minimal sebesar Rp 10.000.000 dan maksimal Rp 30.000.000
atau sesuai dengan anggaran yang tersedia di daerah untuk masa waktu satu tahun, dan
diberikan sekali dalam tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak ada dana rintisan
lanjutan pada tahun anggaran selanjutnya untuk penerima dana rintisan yang sama.

8. Pemanfaatan Dana Rintisan


Dana rintisan dimanfaatkan untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti mebelair,
peningkatan mutu tenaga pendidik atau pengasuh dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran.
9. Keberlangsungan Program
Penerima dana rintisan program harus dapat menjamin keberlangsungan program
sehingga mandiri. Pemerintah tidak akan memberikan dana rintisan program untuk
kegiatan yang sama dan/atau sejenis. Penerima dana rintisan dapat menjalankan usaha
penggalian dana yang tidak bertentangan dengan perundangan yang ada.

B. PELAKSANAAN

1. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan terdiri dari, pertama melakukan sosialisasi rintisan secara luas
kepada masyarakat oleh peimimpin proyek PAUD, kemudian pengajuan proposal dari
masyarakat yang berminat dan memenuhi persyaratan kepada pemimpin Proyek PAUD
di wilayahnya. Setelah proposal diterima akan dilakukan penilaian dan penetapan
penerima dana sesuai dengan proposal dan kondisi lapangan dilakukan oleh tim penilai.
Selanjutnya, penetapan penerima dana yang diterbitkan oleh pemimpin proyek dengan
persetujuan Kepala Dinas Pendidikan setempat. Yang terakhir penandatanganan akad
kerjasama dan penyaluran rintisan program.
2. Penyusunan Proposal
Proposal yang diajukan memuat kelengkapan sebagai berikut, halaman muka, latar
belakang, tujuan, sasaran, lokasi, jadwal pelaksanaan, ketenagaan, biaya, daya dukung,
tindak lanjut, dan lampiran.

3. Pengajuan Proposal
Bagi penerima rintisan yang lokasinya berada pada kab/kota Bagian Proyek PAUD,
usulan kegiatan atau proposal disampaikan kepada Pemimpin Bagian Proyek PAUD
kab/kota setempat,sedang yang lokasinya tidak ada bagian Proyek PAUD disampaikan
kepada Pimpro PAUD provinsi.
Penyusunan proposal dan pengiriman memiliki batas waktu berdasarkan pada ketentuan
yang telah ditetapkan oleh tim penilai proposal. Proposal harus dilengkapi dengan surat
pengajuan yang ditandatangani oleh pemimpin lembaga/calon penerima dana ritisan dan
melampirkan data profil lembaga/calon penyelenggara program. Dan dokumen itu
dikirim rangkap 2.
C. PENILAIAN
Penilaian sendiri ditentukan oleh tim penilai yang ditunjuk olehn pemimpin
Proyek/pemimpin bagian proyek atas pengajuan kepala dinas, yang berasal dari unsure
subdin PLS dengan susunan Ketua,sekretaris,dan 3 orang anggota. Tim penilai harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut, memahami teknik penilaiann proposal dan
program PAUD, jujur dan bersifat objektif,dan berpengalaman dalam bidang ini.
Tim penilai sendiri memiliki tugas dalam menyeleksi dan menilai seluruh proposal yang
diajukan termasuk melakukan penilaian lapangan, selain itu membuat dan
menyampaikan Berita Acara hasil proses seleksi dan penilaian kepada kepala dinas
pendidikan provinsi/kab/kotaatau Pimpinan proyek/bagian proyek PAUD sebagai dasar
PAUD untuk mengeluarkan surat keputusan Penetapan Penerima Dana Rintisan
Program PAUD, serta menentukan batas waktu penerimaan proposal dari masyarakat.
Proses penilaian dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah berikut, menghimpun
proposal yang dikirim dari masing-masing lembaga sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan dikirimkan ke tim penilai untuk menyusun daftar lembaga/organisasi
yang mengirim proposal.
Melakukan seleksi awal terhadap proposal yang masuk, tim penilai menggunakan
instrument penilaian yang telah ditentukan dan mengurutkan peringkat hasil penilaian,
untuk selanjutnya melakukan kunjungan lapangan untuk mengklasifikasi kesiapan calon
penerima dana rintisan dan kebenaran informasi yang disampaikan dalam proposal.
Tim membuat berita acara hasil penilaian, merekomendasikan, dan membuat laporan
lembaga/organisaasi dan/atau seseorang yang layak memperoleh dana sesuai dengan
urutan peringkat yang telah ditentukan kepada Pimpro/bagpro setempat dengan
tembusan direktur PAUD.

D. TINDAK LANJUT
Berdasarkan penilaian,kemudian Pimpro/bagpro mengumumkan hasil seleksi kepada
lembaga/organisasi yang mengajukan proposal dan menerbitkan surat penetapan
penerima dan rintisan, serta menyiapkan Akad Kerjasama dalam rangka pemberian
dana rintisan.
Untuk proses akhirnya dana disalurkan kepada penerima dana rintisan yang telah
ditetapkan melalui surat keputusan. Setelah ada penandatanganan Akad Kerjasama
antara penerima dengan pimpro/bagpro melalui rekening Bank yang diberikan
sekurang-kurangnya dalam dua tahap, tahap pertama sebesar 60%, tahap kedua sebesar
40% setelah dana tahap pertama digunakan lebih dari 90% didukung bukti pengeluaran
Penerima dana rintisan wajib mempertanggungjawabkan dana
rintisan dengan melakukan pembukuan terhadap semua
pengeluaran dana rintisan yang diterimanya, untuk diperiksa
oleh Pembina agar tidak terjadi penyimpangan, jika terbukti
menyimpang Pembina dapat menegurnya. Oleh karena itu
semua bukti pengeluaran wajib disimpan oleh lembaga yang
bersangkutan sampai jangka waktu sekurang-kurangnya 5
tahun sejak penerimaan dana.
Penerima dana rintisan juga wajib melaporkan
penyelenggaraan program kepada proyek/bagian proyek PAUD
setiap 3 bulan.
Outline
Modul 1: Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di Lembaga
PAUD
K.B 1 Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD (KB/TPA)
Berisi tentang landasan yang menjadi pijakan kuat dalam pengelolaan lembaga
khususnya pendidikan AUD yang sangat penting dilaksanakan sebagai dasar pembentukan anak
menjadi manusia seutuhnya.
1. Landasan Yuridis
2. Landasan berdasar Filosofis dan Religius
3.Landasan Empirik
4. Landasan Keilmuan

K.B 2 Pengelolaan Kegiatan di KB


a. Tujuan dalam Pengelolaan Kegiatan Kelompok Bermain Hakikat Pengelolaan Kegiatan di KB
1.Pengertian Batita
2. Pengertian KB
3. Karakteristik Perkembangan Batita.
4. Teori Psikologi Perkembangan Anak
5. Kontinum Perkembangan Belajar
6. Bentuk pendidikan di KB
7. Pendekatan dalam Pengelolaan Kegiatan Di KB
Modul 1: Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di
Lembaga PAUD
K.B 3 Pengelolaan Kegiatan diTaman Penitipan Anak
1. Hakikat Pengelolaan Kegiatan di Taman Penitipan Anak
2. Hakikat Taman Penitipan Anak
3. Tujuan Pengelolaan Kegiatan di Taman Penitipan Anak
4. Pendekatan dalam Pengelolaan Kegiatan Taman Penitipan
Anak
Modul 2: Rambu-rambu Pendirian Lembaga di Paud
KB. 1 Rambu-Rambu Pendirian Lembaga Paud.
Dasar Legalitas Paud di Indonesia

A. Kerangka Aksi Pendidikan Untuk Semua (The Dakar Frame Work For Action)
1. Enam komitmen aksi pendidikan untuk semua (blutin PAUD 2002:39).
2. Duabelas strategis untuk mendukung keenam komitmen.
3. Pendidikan anak usia dini hak semua anak.
4. Pelanggaran atas hak anak.
B. Landasan Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Di Indonesia.
1. Landasan Yuridis
2. Landasan empiris
3. Landasan keilmuan
C. Jalur Dan Bentuk Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
1. Adanya persepsi yang keliru apabila kita mengidentifikasikan PAUD dengan
pendidikan Pra-sekolah.
2. Adalah salah konsep jika TK/RA ikatakan bukan PAUD.
3. Jalur dan bentuk layanan PAUD.
Modul 2: Rambu-rambu Pendirian Lembaga di Paud
K.B 2 Pendirian Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
A. Penyelenggaraan Kelompok Bermain (Direktorat Paud 2006).
1. Perinsip pendidikan pada kelompok bermain.
2. Peserta didik pada kelompok bermain
3. Pendidik pada kelompok bermain.
4. Pengelolaan pada kelompok bermain.
5. Teknis penyelenggaraan kelompok bermain.
6. Pengelolaan administrasi di KB.
7. Pelaporan kelompok bermain.
8. Pembinaan kelompok bermain.

B. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak (Direktorat Paud2007).


1. Dasar filsafat pendidikan di TPA
2. Model penyelenggaraan di TPA
3. Peserta didik
4. Pendidik
Modul 2: Rambu-rambu Pendirian Lembaga di Paud
5. Pengelolaan
6. Pengasuh/Perawat
7. Rasio pendidikan/pengasuh dengan peserta didik
8. Teknis penyelenggaraan di TPA
9. Pengelolaan administrasi di TPA

C. Satuan Paud Yang Sejenis (Sps)


1. Tujuan
2. Sasaran
3. Kurikulum atau menu pembelajaran
4. Waktu belajar
5. Tempat belajar
6. Biaya
7. Tenaga pendidik
8. Penilaian
9. Indikator keberhasilan
Modul 2: Rambu-rambu Pendirian Lembaga di Paud
10. Keberhasilan kerja
11. Program yang sudah dan sedang dikembngkan
12. Mengapa PAUD perlu diintegrasikan dengan posyandu
13. Tujuan program PAUD terintegrasi PAUD

K.B 3 Pengajuan Rintisan Program Pendidikan Anak Usia Dini


a. Ketentuan Umum
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Persyaratan Umum Penerima Dana Rintisan
5. Persyaratan Khusus Penerima Dana Rintisan
6. Hak Kewajiban dan Sanksi Penerima Dana Rintisan
7. Dana Rintisan
8. Pemanfaatan Dana Rintisan
9. Keberlangsungan Program
Modul 2: Rambu-rambu Pendirian
Lembaga di Paud
b. Pelaksanaan
1. Mekanisme Pelaksanaan
2. Penyusunan Proposal
3. Pengajuan Proposal
4. Penilaian
5. Tim Penilai
6. Langkah-langkah Penilaian
d. Tindak Lanjut
1. Penetapan Penerima Dana
2. Proses Penyaluran Dana
3. Pertanggungjawaban Dana Rintisan
4. Pelaporan\
Peta Konsep
PETA KONSEP MODUL 1
RUANG LINGKUP
MK PENGELOLAAN PAUD
PENGELOLAAN
KEGIATAN DI LEMBAGA
PAUD

Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di


Pengelolaan Kegiatan di Pengelolaan Kegiatan di Taman Penitipan Anak
Lembaga PAUD (TPA & KB) Kelompok Belajar (KB) (TPA)

Pengertian Batita TPA Sebagai Kebutuhan


Hakikat
Pengertian KB Pengelolaan di TPA Perizinan TPA
Pengelolaan Karakteristik
Kegiatan di KB Perkembangan Bentuk dan Karakter
Batita TPA
Landasan Yuridis Teori Psikologi Penyelenggaraan TPA
Perkembangan Hakikat TPA
TPA Masa Depan
Anak
Kontinum
Landasan Filosofis Tujuan Pengelolaan Perkembangan
Dan Religius Kegiatan di KB Tujuan Pengelolaan Kegiatan
Belajar
di TPA untuk Anak
Bentuk Pendidikan Tujuan Pengelolaan Tujuan TPA untuk Orang Tua
di KB di TPA
Landasan Emperik Tujuan TPA untuk Masyarakat
Prinsip PAUD
Pendidikan dalam Prinsip Prinsip PAUD
Pengelolaan Perkembangan Pendekatan
Landasan Keilmuan Pengelolaan Prinsip Perkembangan Anak
Kegiatan di KB Anak
Prinsip Pendidikan Kegiatan di TPA
Pada KB Dasar Filsafat Pendidikan di TPA
PETA KONSEP MODUL 2 RAMBU-RAMBU PENDIRIAN
MK PENGELOLAAN PAUD LEMBAGA PAUD

Dasar Legalitas PAUD Pengajuan Rintisan Program PAUD Ketentuan Umum


di Indonesia Pendirian Lembaga PAUD
Enam Komitmen Aksi untuk
Latar Belakang
Semua (Buletin PAUD, 2002)
39) Tujuan
Dua Belas Strategi Untuk Penyelenggaraan Kober Sasaran
Kerangka Aksi Mendukung Keenam Komitmen (Direktorat PAUD, 2006
Persyaratan Umum Penerima
Pendidikan Dana Rintisan
Pendidikan Anak Usia Dini,
Prinsip Pendidikan pada Kober Persyaratan Khusus
Hak Semua anak Penerima Dana Rintisan
Peserta Didik pada Kober
Hak dan Kewajiban dan Sanksi
Pelanggaran Atas Hak Anak
Pendidikan pada Kober Penerima Dana Rintisan

Pengelola Kober Hak dan Kewajiban dan Sanksi


Landasan Yuridis Penerima Dana Rintisan
Landasan Dasar
Teknis Penyelenggaraan Kober Dana Rintisan
Pendidikan Anak Usia Landasan Empiris
Dini di Indonesia Pengelolaan Administrasi di Kober Pemanfaatan Dana Rintisan
Landasan Keilmuan Keberlangsungan Program
Pelaporan Kelompok Bermain
Pembinaan Kelompok Bermain Pelaksanaan
Adaya Persepsi yang keliru
Pedoman Teknis Dasar Filsafat Pendidikan Mekanisme Pelaksanaan
apabila kita
Penyelenggaraan di TPA
mengidentifikasikan PAUD Taman Penitipan Anak Penyusunan Proposal
dengan Pendidikan Pra- (Direktorat PAUD Modal Penyelenggaraan TPA Pengajuan Proposal
Jalur dan Bentuk Sekolah 2007)
Peserta Didik Tim Penilai
Layanan Pendidikan Adalah salah konsep jika Penilaian
Anak Usia Dini Pendidik Langkah-langkah
TK/RA dikatakan bukan penilaiaan
PAUD Pengelola
Satuan PAUD Yang Penetapan Penerima Dana
Jalur dan Bentuk Layanan Sejenis (SPS) Modal Penyelenggaraan TPA
Proses Penyaluran Dana
PAUD Tindakan
Lanjutan
Pertanggungjawaan dana
Rintisan

Pelaporan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai