1. Contoh Konkret Perkembangan pada manusia tidak terjadi secara terpisah akan tetapi untuk memudahkan dalam
memahami, para ahli membagi perkembangan dalam beberapa aspek. menurut Dodge, Colker dan Heromen
Aspek perkembangan menurut Dodge, Colker dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam 4 aspek
yaitu : aspek sosial emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.
Aspek fisik berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, keterampilan motor dan kesehatan.
Aspek kognitif mempelajari atensi , memori, pemecahan masalah, proses berpikir,penalaran termasuk didalamnya
penalaran moral, kreatifitas dan bahasa. Aspek psikososial meliputi perkembangan emosi, kepribadian, dan
hubungan sosial.
3. Berikan pendapat Anda terkait dengan pernyatan di bawah ini. Anak yang kembar baik fraternal maupun identik
cenderung memiliki pola perkembangan fisik dan motorik yang sama
Pernyataan ini tidak bisa saya terima karena pada awal pembuahan pun mereka sudah berbeda
Sampai pada proses pertumbuhan pada rahim ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang gizi sejak
dalam kandungan,Belum lagi penyakit bawaan dari si ibu ,lahir prematur,terbeli tali pusat ,Semua ini membuat anak
kembar berpotensi memiliki perkembangan fisik dan motorik yang berbeda terbukti pada kenyataannya banyak
anak kembar setelah lahir berbeda baik secara fisik maupun motorik. Seiring berjalannya waktu,kita bisa melihat
sebagian besar anak kembar memiliki perbedaan secara fisik,seperti contoh mungkin anak kembar si A fisiknya
bagus sudah bisa mengangkat kepala pada umur tetentu, tetapi anak kembar si B,badannya kecil,belum bisa
mengangkat kepala,lebih gampang terserang penyakit (lemah).meski demikian bayi-bayi kembar ini nantinya akan
mengalami kejar tumbuh,yakni dapat mengejar ketertinggalan dalam hal pertumbuhan dan mencapai berat badan
yang kurang sama jika orang tua dan lingkungan sekitarnya mendukungnya contoh,pemberian gizi yang baik,pola
asuh yang baik,perhatian yang intensif.
Disamping itu anak kembar juga memiliki kesamaan bentuk dan sifat-sifat fisik yang sama
persis yang diturunkan dari orangtua, misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh yang lain. kedua
anak juga dapat memiliki jenis penyakit sama yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Bila orangtua memiliki
suatu jenis penyakit tertentu (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru) kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang jenis penyakit yang sama
4. Masalah masalah perkembangan fisik motorik yang sering dialami anak usia 4-6 tahun.
b. Obesitas ( kegemukan)
Adalah masalah yang sering dijumpai pada anak. Ada bnyak faktor yang dapat menciptakan seorang anak obesitas.
Salah satunya adalah faktor keturunan. Dari penelitian sukard(kail,2001) ditemukan bahwa berat badan anak anak
yang adopsi lebih terkait pada orang tua biologisnya dibandingkan dengan orang tua angkatnya. Gen berperan
dalam membuat seseorang itu aktif membakar lemak atau tidak. Jika anak malas bergerak(tubuh tidak aktif
membakar lemak menjadi energi.) maka lemak tubuh akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk.
Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah peranan orang tua. Melihat anak yang gemuk, montok, dan
menggemaskan membuat orang tua tampak bangga dan bahagia sehingga tak jarang anak dibiarkan memakan apa
saja. Lingkungan juga memegang peranan media massa khususnya televisi sering menampilkan berbagai iklan
makanan ringan yang spicy dan mengenyangkan, juga makan makanan cepat saji yang mengundang selera.anak
anak yang mengalami obesitas menjadi tidak populer dan memiliki rasa percaya diri yang rendah
Di sekolah mereka sring menjdi bahan ejekan teman temanya. Gerakan mereka pun kaku dan terbatas sehingga
membuat aktifitas fisik mereka tidak selincah teman temannya. Dari faktor kesehatan ditemukan bahwa obesitas
mengundang berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, dan diabetes, dikarenakan anak yang mengalami
obesitas sering kali menjadi orang dewasa yang gemuk pula
*Teori psikososial Erikson adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi
sosial nya. perkembangan psikososial merupakan perubahan atau perkembangan kepribadian yang berkaitan
dengan hubungan sosial.
Sebelum kita berlanjut untuk membahas teori tersebut ada baiknya Kita mengenal terlebih dahulu tokoh yang
mengagas teori ini.
1. Biografi Erik Erikson
Lahir pada tahun 1902 di dekat kota Frankfurt, Jerman. Keinginan nya untuk berkelana dan menjadi seorang artis
menjauhkan nya dari pendidikan Formal. Setelah beberapa tahun mengajar seni dan melukis Foto-foto anak ,ia pun
diminta untuk mengajar anak-anak Amerika yang datang ke Wina untuk belajar teori Freudian pelajaran seni dan
beberapa pelajaran lainnya. Keterlibatan nya yang tidak disengaja ini, membuat Erikson akhirnya masuk ke Vienna
Psychoanalytic Institute. Selama hidupnya, Erikson memiliki minat yang luas. Ia mempelajari krisis-krisis yang di
alami tentara Amerika yang bermasalah dalam perang Dunia II, praktik-praktik pengasuhan ada diantara orang-
orang suku Sioux di Dakota Selatan dan suku Yurok di sepanjang Pantai Pasifik, bermain pada anak normal dan anak
yang bermasalah, percakapan dari remaja bermasalah dan mengalami krisis identitas, dan tingkah laku sosial di
India.
2. Tahapan Psikososial
Dalam pandangan Psikososial kematangan fisik mempunyai dampak personal dan sosial. Kematangan yang dicapai
Membawa keterampilan baru yang membuka banyak kemungkinan baru bagi anak, tetapi juga meningkatkan
tuntutan masyarakat terhadap anak.
3. Deskripsi Tahapan Psikososial
Erikson membagi keseluruhan siklus kehidupan kedalam 8 tahapan.
Tahap 1 : Basic Trust vs Basic Mistrust (dari lahir hingga sekitar usia 1 tahun)
Tugas utama pada masa bayi adalah memperoleh rasio yang tepat antara trust dan mistrust. Jika bobot ke arah trust
lebih besar daripada mistrust, anak mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menghadapi krisis-krisis yang
kemudian daripada jika bobot ke arah mistrust lebih besar.
Tahap 2 : Autonomy vs Shame and doubt ( sekitar usia 2 sehingga 3 tahun)
Dalam perkembangan neurologis dan otot yang pesat, anak kemudian mampu berjalan, bicara, dan mengontrol BAK
dan BAB-nya.
Tahap 3 : Initiative vs guilt (sekitar usia 4 sampai 5 tahun)
Pada masa ini, anak mencari tahu ingin menjadi orang seperti apa ia kelak, dan pilihannya sampai pada keinginan
untuk menjadi seperti orang tua nya.
Tahap 4 : Industry vs Inferiority (sekitar usia 6 tahun hingga pubertas)
Pada masa Ini, anak mulai memasuki dunia pengetahuan yang lebih luas. Tema dari tahap ini adalah "Saya adalah
apa yang saya pelajari" peristiwa besar pada masa ini adalah masuk sekolah.
Tahap 5 : Identity and Repudiation vs Identity Diffusion (Masa Remaja)
Pencapaian trust, autonomy intitiavite, dan industri akan menyumbang pada pembentukan identitas anak, yang
mencapai klimaks pada tahap ini.
Tahap 6 : Intimacy and Solidarity vs Isolation (Masa dewasa muda)
Intimacy dengan orang lain hanya dapat dicapai jika seseorang dapat mengintegrasikan identitas nya dengan baik
ditahap 5. Jika seseorang merasa takut akan kehilangan diri nya dalam kebersamaan dengan orang lain, itu berarti ia
tidak dapat melebur identitas diri dengan orang lain.
Tahap 7 : Generativity vs Stagnation and Self-Absorption (Masa usia tengah baya)
Generativity mengacau pada minat untuk membangun dan mengarahkan generasi berikutnya, melalui pengasuhan
anak atau melalui usaha yang kreatif dan produktif.
Tahap 8 : Integrity vs Despair (Masa Usia Lanjut)
Pada tahap akhir ini, seseorang harus hidup dengan apa yang telah ia bangun sepanjang hidupnya. Idealnya,
seseorang akan mencapai integrity (integritas). Integrity meliputi penerimaan terhadap keterbatasan-keterbatasan
hidup. Integrity merupakan integrasi akhir dari keseluruhan tahap yang ada sebelum nya.