Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PAUD4104/PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK/4 SKS

Nama Penulis : Ilma, Psi.MM


Nama Penelaah : Adisti, S,Si.M.Si
Nama Kelompok : Vincenzo
Anggota Kelompok : 1. Dhyan cheresia putri
2. Yuliati
3. Anisa Putri Azzahra
4. Lidia Lumbantoruan
5. Elfrida Siregar
6. Fatumatuzuhro
7. Agustina

1. Contoh Konkret Perkembangan pada manusia tidak terjadi secara terpisah akan tetapi untuk memudahkan dalam
memahami, para ahli membagi perkembangan dalam beberapa aspek. menurut Dodge, Colker dan Heromen

Aspek perkembangan menurut Dodge, Colker dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam 4 aspek
yaitu : aspek sosial emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.
Aspek fisik berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, keterampilan motor dan kesehatan.
Aspek kognitif mempelajari atensi , memori, pemecahan masalah, proses berpikir,penalaran termasuk didalamnya
penalaran moral, kreatifitas dan bahasa. Aspek psikososial meliputi perkembangan emosi, kepribadian, dan
hubungan sosial.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia

1. Herediter, Lingkungan dan kematangan


Dalam upaya untuk memahami perkembangan manusia, kita perlu mempertimbangkan bagaimana faktor
Herediter dan lingkungan berinteraksi. Kita perlu memahami perkembangan mana yang sangat mempengaruhi
oleh kematangan dan bagaimana yang tidak. Kita perlu mengetahui hal-hal yang mempengaruhi sebagian besar
orang pada usia atau waktu tertentu berdasarkan sejarah.selanjutnya, kita juga perlu melihat bagaimana faktor
waktu dapat mempengaruhi perkembangan dalam kehidupan sekarang.
2. Konteks perkembangan
Manusia adalah makhluk social. Sejak awal, mereka berkembang dalam konteks social. Secara umum, konteks
yang langsung berhubungan dengan seorang bayi adalah keluarga. Pada gilirannya, keluarga adalah bagian dari
pengaruh perubahan yang lebih besar, yang meliputi lingkungan tempat tinggal dan masyarakat luar.
3. Pengaruh normatif dan nonnormatif
Untuk memahami kemiripan dan perbedaan dalam perkembangan, kita perlu melihat pengaruh normatif, yaitu
kejadian-kejadian biologis atau yang berhubungan dengan lingkungan yang mempengaruhi sebagian besar
orang didalam masyarakat dalam cara yang serupa.
4. Pengaruh waktu periode sensitive atau kritis
Periode kritis adalah waktu tertentu ketika munculnya suatu kejadian atau pun ketidakhadiran suatu kejadian
mempunyai pengaruh khusus pada perkembangan seseorang.

3. Berikan pendapat Anda terkait dengan pernyatan di bawah ini. Anak yang kembar baik fraternal maupun identik
cenderung memiliki pola perkembangan fisik dan motorik yang sama

Pernyataan ini tidak bisa saya terima karena pada awal pembuahan pun mereka sudah berbeda
Sampai pada proses pertumbuhan pada rahim ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang gizi sejak
dalam kandungan,Belum lagi penyakit bawaan dari si ibu ,lahir prematur,terbeli tali pusat ,Semua ini membuat anak
kembar berpotensi memiliki perkembangan fisik dan motorik yang berbeda terbukti pada kenyataannya banyak
anak kembar setelah lahir berbeda baik secara fisik maupun motorik. Seiring berjalannya waktu,kita bisa melihat
sebagian besar anak kembar memiliki perbedaan secara fisik,seperti contoh mungkin anak kembar si A fisiknya
bagus sudah bisa mengangkat kepala pada umur tetentu, tetapi anak kembar si B,badannya kecil,belum bisa
mengangkat kepala,lebih gampang terserang penyakit (lemah).meski demikian bayi-bayi kembar ini nantinya akan
mengalami kejar tumbuh,yakni dapat mengejar ketertinggalan dalam hal pertumbuhan dan mencapai berat badan
yang kurang sama jika orang tua dan lingkungan sekitarnya mendukungnya contoh,pemberian gizi yang baik,pola
asuh yang baik,perhatian yang intensif.

Disamping itu anak kembar juga memiliki kesamaan bentuk dan sifat-sifat fisik yang sama
persis yang diturunkan dari orangtua, misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh yang lain. kedua
anak juga dapat memiliki jenis penyakit sama yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Bila orangtua memiliki
suatu jenis penyakit tertentu (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru) kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang jenis penyakit yang sama
4. Masalah masalah perkembangan fisik motorik yang sering dialami anak usia 4-6 tahun.

1. Masalah dalam perkembangan fisik


a. Malnutrisi (kurang gizi)
Setiap orang tua mendambakan anak-anaknya dapat memperoleh makanan yang cukup dan bergizi untuk
mendukung tumbuh kembang mereka. Akan tetapi pada kenyataannya banyak anak yang tidak memperoleh
kemudahan ini. Data who pada tahun 1966 mencatat bahwa sekitar 1/3 anak dibawah usia 5 tahun mengalami
malnutrisi (kurang gizi) pendapat populer menyatakan bahwa masalah kurang gizi ini biasa ditemui pada anak anak
yang berasal dari dunia ketiga/negara - negara miskin. Dinegara yang telah maju pun masih juga ditemui ada anak
anak yang mengalami kekurangan gizi. Semua ini ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan
seimbang. Anak anak yang mengalami kekurangan gizi akan tampak pada penampilan fisiknya. Mereka terlihat lebih
kurus dan lebih lemah bila dibandingkan dengan anak anak lain yang memperoleh cukup gizi. Masalah ini juga akan
menyebabkan keluhan lain, misalnya bahwa mereka akan memiliki skor tes kecerdasan,( intelegensi) yang lebih
rendah. Dibutuhkan kombinasi antara pengaturan pola dan asupan makanan pada anak serta kepedulian dan
kepekaan orang tua untuk melihat adanya tanda tanda kurang gizi pada anak.

b. Obesitas ( kegemukan)
Adalah masalah yang sering dijumpai pada anak. Ada bnyak faktor yang dapat menciptakan seorang anak obesitas.
Salah satunya adalah faktor keturunan. Dari penelitian sukard(kail,2001) ditemukan bahwa berat badan anak anak
yang adopsi lebih terkait pada orang tua biologisnya dibandingkan dengan orang tua angkatnya. Gen berperan
dalam membuat seseorang itu aktif membakar lemak atau tidak. Jika anak malas bergerak(tubuh tidak aktif
membakar lemak menjadi energi.) maka lemak tubuh akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk.
Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah peranan orang tua. Melihat anak yang gemuk, montok, dan
menggemaskan membuat orang tua tampak bangga dan bahagia sehingga tak jarang anak dibiarkan memakan apa
saja. Lingkungan juga memegang peranan media massa khususnya televisi sering menampilkan berbagai iklan
makanan ringan yang spicy dan mengenyangkan, juga makan makanan cepat saji yang mengundang selera.anak
anak yang mengalami obesitas menjadi tidak populer dan memiliki rasa percaya diri yang rendah
Di sekolah mereka sring menjdi bahan ejekan teman temanya. Gerakan mereka pun kaku dan terbatas sehingga
membuat aktifitas fisik mereka tidak selincah teman temannya. Dari faktor kesehatan ditemukan bahwa obesitas
mengundang berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, dan diabetes, dikarenakan anak yang mengalami
obesitas sering kali menjadi orang dewasa yang gemuk pula

2. Masalah dalam perkembangan motorik


Tidak semua anak mengalami perkembangan motorik yang sempurna sesuai dengan perkembangan motorik
seorang anak. Beberapa diantaranya sebagai berikut
a. masalah kesulitan dalam motorik kasar
 Ketidakmampuan mengatur keseimbangan
Kurang lebih 80% dari jumlah anak yang memiliki gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan pada
pengaturan keseimbangan tubuh. Keseimbangan tubuh ini diperlukan anak untuk melakukan kegiatan"yang lebih
sulit dan kompleks. Seperti melompat, berdiri diatas satu kaki, berjalan di titian. Anak anak yang mengalami
kesulitan dalam mengatur Keseimbangan tubuhnya biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengatur keseimbangan
tubuhnya. Biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga terkesan gerakkanya
ragu ragu dan tampak canggung. Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan dengan sistem
vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan didalam tubuh. Jika tidak segera ditangani kesulitan ini akan
dibawa terus oleh anak sampai saat mereka sekolah dan akan mengakibatkan masalh lain, yaitu dalam hal membaca
dan mnulis. Anak yang mengalami maslah pada sistem vestibular memiliki kesulitan dalam menentukan objek yang
brgerak didepan matanya.
 Reaksi kurang cepat dan koordinasi Kurang baik
Salah satu perkembangan motorik pada anak Usia 4-6 thun yang perlu diperhtikan adalah kemampuan bereaksi
yang semakin cepat koordinasi mata tangan yang semakin baik, dan ketangkasan serta kesadaran trhdp tubuh
secara keseluruhan.
b. Masalah kesulitan dalam motorik halus
 Belum bisa menggambar bentuk bermakna
Kegiatan menggambr merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar anak prasekolah. Anak usia 4-6 tahun
mulai tertarik mengekspresikan appun yang dilihatnya dalam bentuk gambar wlaupun hasilnya masih berupa coret
coretan sederhana.
 Belum bisa mewarnai dengan rapi
Salah satu cara untuk melatih motorik halus anak ialah dengan memberi anak gambar gambar menarik untuk
diwarnai. Biasanya anak akan menyukai kegiatan ini dan bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam
warna yang disediakan. Pada usia 4-6 tahun biasanya kemampuan mewarnai anak semakin baik. Coretan warnanya
mulai teratur, anak juga sudah dapat memenuhi bidang gambar yang diwarnainya. Walaupun sering kali dalam satu
bidang gambar dapat diberi lebih dari satu warna goresannya tidak terlihat rapi searah, namun tampak sudah ada
usahanya dalam menjaga agar coretan tidak keluar garis gambar /bidang yang harus diwarnaiinya. Kemampuan
untuk mewarnai gambar dengan rapi, tidak mencoret warna hingga keluar bidang gambar baru akan diperoleh anak
mendekati usia 5 thn. Hal yang perlu diperhtikan adalah kemampuan anak dalam mewarnai jika ia enggan dalam
menyelesaikan pekerjaan mewarnai nya cobalah melatih kesabarannya dalam menyelesaikan satu pekerjaan hingga
tuntas sebelum beralih pada pekerjaan lain.

5. Teori perkembangan sosial emosional


Perkembangan Sosial emosional pada anak usia 4-6 tahun terbagi menjadi 2 teori yaitu :
Teori perkembangan psikososial dari Erikson dan Teori Hierarki kebutuhan manusia dari Maslow

*Teori psikososial Erikson adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi
sosial nya. perkembangan psikososial merupakan perubahan atau perkembangan kepribadian yang berkaitan
dengan hubungan sosial.
Sebelum kita berlanjut untuk membahas teori tersebut ada baiknya Kita mengenal terlebih dahulu tokoh yang
mengagas teori ini.
1. Biografi Erik Erikson
Lahir pada tahun 1902 di dekat kota Frankfurt, Jerman. Keinginan nya untuk berkelana dan menjadi seorang artis
menjauhkan nya dari pendidikan Formal. Setelah beberapa tahun mengajar seni dan melukis Foto-foto anak ,ia pun
diminta untuk mengajar anak-anak Amerika yang datang ke Wina untuk belajar teori Freudian pelajaran seni dan
beberapa pelajaran lainnya. Keterlibatan nya yang tidak disengaja ini, membuat Erikson akhirnya masuk ke Vienna
Psychoanalytic Institute. Selama hidupnya, Erikson memiliki minat yang luas. Ia mempelajari krisis-krisis yang di
alami tentara Amerika yang bermasalah dalam perang Dunia II, praktik-praktik pengasuhan ada diantara orang-
orang suku Sioux di Dakota Selatan dan suku Yurok di sepanjang Pantai Pasifik, bermain pada anak normal dan anak
yang bermasalah, percakapan dari remaja bermasalah dan mengalami krisis identitas, dan tingkah laku sosial di
India.
2. Tahapan Psikososial
Dalam pandangan Psikososial kematangan fisik mempunyai dampak personal dan sosial. Kematangan yang dicapai
Membawa keterampilan baru yang membuka banyak kemungkinan baru bagi anak, tetapi juga meningkatkan
tuntutan masyarakat terhadap anak.
3. Deskripsi Tahapan Psikososial
Erikson membagi keseluruhan siklus kehidupan kedalam 8 tahapan.
 Tahap 1 : Basic Trust vs Basic Mistrust (dari lahir hingga sekitar usia 1 tahun)
Tugas utama pada masa bayi adalah memperoleh rasio yang tepat antara trust dan mistrust. Jika bobot ke arah trust
lebih besar daripada mistrust, anak mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menghadapi krisis-krisis yang
kemudian daripada jika bobot ke arah mistrust lebih besar.
 Tahap 2 : Autonomy vs Shame and doubt ( sekitar usia 2 sehingga 3 tahun)
Dalam perkembangan neurologis dan otot yang pesat, anak kemudian mampu berjalan, bicara, dan mengontrol BAK
dan BAB-nya.
 Tahap 3 : Initiative vs guilt (sekitar usia 4 sampai 5 tahun)
Pada masa ini, anak mencari tahu ingin menjadi orang seperti apa ia kelak, dan pilihannya sampai pada keinginan
untuk menjadi seperti orang tua nya.
 Tahap 4 : Industry vs Inferiority (sekitar usia 6 tahun hingga pubertas)
Pada masa Ini, anak mulai memasuki dunia pengetahuan yang lebih luas. Tema dari tahap ini adalah "Saya adalah
apa yang saya pelajari" peristiwa besar pada masa ini adalah masuk sekolah.
 Tahap 5 : Identity and Repudiation vs Identity Diffusion (Masa Remaja)
Pencapaian trust, autonomy intitiavite, dan industri akan menyumbang pada pembentukan identitas anak, yang
mencapai klimaks pada tahap ini.
 Tahap 6 : Intimacy and Solidarity vs Isolation (Masa dewasa muda)
Intimacy dengan orang lain hanya dapat dicapai jika seseorang dapat mengintegrasikan identitas nya dengan baik
ditahap 5. Jika seseorang merasa takut akan kehilangan diri nya dalam kebersamaan dengan orang lain, itu berarti ia
tidak dapat melebur identitas diri dengan orang lain.
 Tahap 7 : Generativity vs Stagnation and Self-Absorption (Masa usia tengah baya)
Generativity mengacau pada minat untuk membangun dan mengarahkan generasi berikutnya, melalui pengasuhan
anak atau melalui usaha yang kreatif dan produktif.
 Tahap 8 : Integrity vs Despair (Masa Usia Lanjut)
Pada tahap akhir ini, seseorang harus hidup dengan apa yang telah ia bangun sepanjang hidupnya. Idealnya,
seseorang akan mencapai integrity (integritas). Integrity meliputi penerimaan terhadap keterbatasan-keterbatasan
hidup. Integrity merupakan integrasi akhir dari keseluruhan tahap yang ada sebelum nya.

*Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Dari Maslow


Mengapa anak yang lapar atau anak yang sakit tidak fokus dalam belajar? Apa pula dampak dari penerimaan teman-
teman terhadap kegiatan belajar seorang anak? Itu semua dapat dijelaskan dengan teori hierarki kebutuhan
manusia dari Abraham Maslow. Sebelum kita membahas teori ini, kita akan mengupas terlebih dahulu biografi dari
tokoh yang bersangkutan.
1. Biografi Abraham Maslow
Abraham Harlod (Abe) Maslow lahir di Manhattan, New York pada tanggal 1 April 1908. Ia menghabiskan masa
kecilnya yang tidak bahagia di Broolyn. Maslow adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Maslow tidak memiliki
hubungan yang dekat dengan orang tuanya. Pada masa SMA merupakan masa yang sedikit menghibur bagi Maslow.
Pada masa ini ia bersahabat dekat dengan sepupunya Will Maslow. Will adalah seseorang yang aktif dan ramah.
2. Teori Hierarki kebutuhan
Abraham Maslow menggambarkan hierarki kebutuhan yang umum untuk semua manusia. Hierarki tersebut
menunjukkan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum manusia memenuhi kebutuhan
lainnya yang lebih tinggi ( Dodge, Colker, & Heroman, 2002; Feist & Feist, 2006 ). Terdapat lima kebutuhan yang
tersusun berdasarkan hierarki, yang disebut Maslow sebagai kebutuhan dasar. Kebutuhan yang lebih rendah
menjadi prasyarat bagi kebutuhan Yang lebih tinggi, artinya kebutuhan yang lebih rendah tersebut harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lebih tinggi diaktifkan.
3. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang paling dasar dari setiap manusia adalah kebutuhan fisiologis, yang meliputi antara makanan, air,
dan oksigen. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang merupakan prasyarat dari semua kebutuhan.
4. Kebutuhan akan rasa aman
Ketika sebagian kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, seseorang akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya
akan rasa aman, yang meliputi keamanan fisik, stabilitas, dependensi, perlindungan, dan kebebasan dari dorongan-
dorongan yang mengancam seperti peperangan, terorisme, penyakit, ketakutan, kecemasan, marabahaya,
kekacauan, dan bencana alam, kebutuhan akan adanya hukuman dan aturan juga merupakan bagian dari kebutuhan
akan rasa aman (Maslow dalam Feist & Feist, 2006).
5. Kebutuhan akan cinta dan perasaan menjadi bagian (belongingness)
Setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman terpenuhi, kebutuhan seseorang meningkat menjadi
kebutuhan akan cinta dan perasaan menjadi bagian, seperti keinginan untuk bersahabat dengan orang lain,
keinginan untuk memiliki sebuah keluarga, keikutsertaan dalam klub, atau menjadi bagian dari lingkungan
masyarakat tempat tinggalnya.
6. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan meliputi kebutuhan akan penghargaan diri (self-respect), kepercayaan, kompetensi,
dan pengetahuan bahwa orang lain memberikan penghargaan yang tinggi terhadap mereka. Ada dua kebutuhan
akan penghargaan, yaitu reputasinya dan self-esteem. Reputasi adalah presepsi tentang prestise, pengakuan, atau
ketenaran yang dicapai seseorang dari sudut pandang orang lain. Self-esteem adalah perasaan yang dimiliki
seseorang tentang keberhargaan dan kepercayaan dirinya.
7. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri meliputi pemenuhan diri (self-fulfillment) realisai dari semua potensi, serta keinginan
untuk menjadi kreatif. Orang-orang yang mencapai tingkat aktualisasi diri menjadi manusia seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai