Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Aminah

NIM : 857331596

TT2 Metode Pengembangan Bahasa - PAUD4106

Setelah Anda melihat tayangan video dalam memilih literatur yang baik pada Anak, maka buatlah satu
kesimpulan tayangan video tersebut, kemudian ceritakanlah pengalaman yang Anda rasakan dalam
memilih litatur disekolah tempat Anda mengajar serta apa dampak positif dan negatifnya.

Kesimpulan tayangan video →

Judul Video : Gerakan Literasi Sekolah -- Memilih Buku Bacaan Anak bersama Sofie Dewayani

Memilih buku bacaan untuk anak karna 2 faktor :

1. Menumbuhkan minat baca anak, ketika orang tua/guru memilihkan untuk anak buku bacaan
yang terlalu berat maka tidak akan tumbuh minat baca anak
2. Menumbuhkan kecakapan literasi anak secara efektif, misalnya ada beberapa kecakapan
literasi yang orang tua dan guru bisa berperan aktif melakukannya, misalnya :
a. Kesadaran fonetik, pengetahuan anak tentang alphabet
b. Kesadaran fonologi, pengetahuan anak tentang bunyi
c. Bagaimana anak memahami konten tentang bacaan
d. Kemampuan anak melakukan prediksi/infrensi terhadap isi bacaan, apabila anak
melihat sebuah elemen visual atau sebuah ilustrasi pada buku, penting untuk anak
melakukan infrensi atau menduga apa yang terjadi selanjutnya
e. Kemampuan mengevaluasi atau menganalisis bacaan, bagaimana pendapatnya
tentang tindakan yang dilakukan oleh tokoh apakah dia setuju dengan perbuatan
tokoh
f. Kemampuan anak untuk berempati terhadap tokoh cerita, penting karna anak butuh
untuk mengembangkan kemampuan emosional nya

Memilih buku yang baik sebagai orang tua dan guru perlu mempertimbangkan beberapa faktor :

1. Buku harus layak secara kualitas, bisa dilihat dari apakah buku itu menyediakan informasi atau
identitas pembuat buku yaitu :
a. nama penerbit
b. identitas penerbit, penerbit itu harus memiliki keberadaan entah itu fisik atau virtual
bisa dilacak keberadaan dan ada aktifitasnya
c. nama penulis dan nama ilustrator apabila buku bergambar
d. nama editor, penting untuk pertanggungjawaban cerita
2. Kualitas materi cetak, apakah buku tersebut terbuat dari materi yang baik, tidak terlalu tipis,
apabila ditujukan untuk bayi atau batita apakah dibuat dari materi yang cukup tebal karna
anak di usia ini masih mengembangkan kemampuan motorik halus
3. Ada genre dan format, misalnya cerita rakyat, cerita rakyat juga mungkin tidak sesuai, jenis
karya tertentu misal mitos, legenda, asal usul suatu daerah mungkin tidak sesuai untuk
pembaca usia dini atau usia pra SD. Format buku, apakah buku bergambar, buku yang
gambarnya sedikit, atau buku yang memiliki bab bab, itu namanya format buku, kita perlu
melihat apakah format buku ini sesuai untuk pembaca pada usia tertentu karna ini terkait
dengan kemampuan nalar anak dan kemampuan membaca anak
4. Struktur kalimat dan keterbacaan, ini terkait dengan berapa jumlah kata dalam kalimat,
berapa jumlah kalimat dalam setiap halaman, apabila kepada anak diberikan buku-buku yang
terlalu banyak jumlah katanya maka akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan diri, anak akan
sulit membaca karena belum memiliki pengetahuan fonetik dan fonologi tadi
5. Kosakata, sebuah buku perlu memiliki kosakata bahasa tulis yang sedikit lebih kompleks
daripada kosakata bahasa lisan yang digunakan oleh anak dalam percakapan sehari-hari, ini
penting untuk meningkatkan perbendaharaan kosakata anak, tetapi kosakata baru tentunya
diperkenalkan dengan tepat menggunakan konteks kalimat dan apabila buku bergambar ini
menggunakan konteks ilustrasi yang mendukung sehingga dari ilustrasi dan konteks kalimat
itu anak bisa menebak apa makna kata-kata yang baru dibaca atau dikenalnya.
6. Faktor ke-grafika an, ini elemen visual, ilustrasi, gambar yang juga berjenjang, apabila untuk
anak usia dini maka buku harus memiliki proporsi gambar yang lebih banyak daripada narasi
atau teks, ketika anak menjelang dewasa proporsi gambar ini bisa dikurangi karna anak sudah
harus berfokus pada narasi atau teks, tetapi ini tidak berarti bahwa elemen visual itu tidak
penting, meskipun anak sudah beranjak dewasa, mereka tetap perlu mengenal elemen visual
apakah itu dalam bentuk ilustrasi, gambar, bagan, peta dan elemen visual lainnya karna ini
penting, anak sekarang harus sudah memahami bahasa gambar karena di era abad digital yang
tersaji dalam bentuk gambar, informasi ini lebih efektif apabila tersaji dalam bentuk gambar,
jadi buku-buku bergambar itu juga baik untuk melatih kepekaan informasi visual anak agar
mereka memiliki tata bahasa visual yang baik, meskipun anak sudah di usia SD kelas 4,5,6 atau
SMP, SMA mereka tetap perlu disajikan buku-buku yang meiliki gambar tentu dengan alur
ilustrasi yang mungkin bersifat simbolik, kemudian objek yang bentuknya imajinatif,
ekspresionis dan mungkin mereka perlu diperkenalkan dengan beragam jenis ilustrasi.

Pengalaman dalam memilih literatur di sekolah →

Literatur yang digunakan di sekolah tentunya adalah literatur untuk anak usia dini dengan jenis
beragam diantaranya ada buku alfabet, buku bergambar, buku berhitung, buku cerita binatang,
tanaman, buku cerita pendek bergambar, buku kisah kisah nabi dan sahabat dan buku lainnya yang di
dominasi oleh gambar. Biasanya dalam memilih literatur disesuaikan dengan kebutuhan yang saat itu
dibutuhkan atau disesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung, misalkan dalam tema binatang
maka yang dipilih adalah buku cerita binatang dan buku bergambar binatang untuk memperkenalkan
jenis-jenis binatang dan hal lainnya terkait binatang tersebut, selain itu digunakan buku cerita
binatang untuk menceritakan kehidupan binatang.

Dampak yang akan didapatkan anak-anak berkaitan dengan mengenalkan literatur/buku bacaan pada
anak tentunya banyak dampak positif yang akan diterima oleh anak diantaranya menambah kosakata
untuk anak, memperluas pengetahuan anak, membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan
daya pikir anak, mengembangkan daya imajinasi anak, mengembangkan kemampuan emosional anak,
mengembangkan nalar anak dan masih banyak dampak positif yang akan dialami anak dalam
mengenal literatur, dampak negatif menurut saya mungkin tidak ada karena literatur pada anak
adalah hal yang penting untuk dikenalkan pada anak usia dini, namun mungkin ada yang perlu
diperhatikan dalam mengenalkan literatur pada anak usia dini contoh nya misalkan pada buku cerita
binatang sebaiknya digunakan gambar binatang asli yang sesuai dengan wujud asli nya, mengingat
perkembangan anak pada saat itu berada pada masa berfikir konkrit. Oleh karena itu salah satu prinsip
pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan realita artinya bahwa anak diharapkan dapat
mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus
menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit.

Anda mungkin juga menyukai