Anda di halaman 1dari 22

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

(PKP)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SENI ANAK MELALUI METODE MEWARNAI


GAMBAR DI KELOMPOK B PADA TK ST. PAULUS EKKO KECAMATAN
TALIBURA KABUPATEN SIKKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap anak di dunia memiliki berbagai kecerdasan dalam tingkat dan indikator
yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa semua anak pada hakekatnya adalah
cerdas. Perbedaan ter;etak pada tingkatan dan indikator kecerdasannya, diantaranya
anak didik menuntut cara berpikir pendidik yang adil dan eksistensial. Oleh sebab itu,
pendidik perlu bertanya pada diri sendiri berkaitan dengan kecerdasan anak didiknya.
Berdasarkan pengamatan kegiatan pengembangan seni anak pada TK ST. Paulus
Ekko, kelompok B keberhasilan pembelajaran kesenian dapat terwujud apabila kegiatan
belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi belajar dan bermakna bagi anak.
Keingintahuan dan keyakinan anak akan kemampuan diri adalah faktor pembangkit
yang efektif. Anak- anak sebagian lainnya, mungkin terlihat lebih antusias pada saat
bermalajin ayunan, perosotan, dan lempar tangkap bola, akan tetapi beberapa anak
mungkin akan lebih memahami materi yang disampaikan secara visual, misalnya:
melalui gambar- gambar yang menarik.Oleh karena itu ditemukan masalah dalam
proses pembelajaran kemampuan seni anak melalui metode mewarnai gambar. Dari 15
anak hanya 3 ( tiga ) anak ( 30 % ). Yang belum mampu mengenal dan mewarnai
gambar dengan dengan rapid an baik. Sedangkan 10 anak ( 70 % ) sudah mampu
mengenal dan mewarnai gambar dengan rapid an baik. Hal ini disebabkan karena
ketika guru sedang berceritra atau memberikan penjelasan anak sering mengganggu
anak lain dabn lebih tertarik dengan alat permainan yang lain.
Seorang anak yang memiliki kemampuan ini cendrung menyukai arsitektur,
bangunan, dekorasi, operasi seni, desain / denah, membaca chart, peta,koordinasi
warna, membuat bentuk patung dan desain 3 dimensi lainnya, menciptakan dan
menginterpretasikan grafik desain interior serta dapat membayangkan secara detail
membuat sketsa, memburpikir dat sketsa, membuat game ruang. Berpikir dalam
image / bentuk serta memindahkan dalam bentuk angan-angan.
Informasi mengenai kecerdasan visual-spasial pada anak usia dini diperoleh dari
observasi terhadap :
a. Kemampuan menangkap warna serta mampu memadukan warna-warna saat
mewarnai serta dekorakhayalsi.
b. Kesenangan mereka mencoret-coret, menggambar, berkhayal dan membuat dan
membuat desain sederhana.
c. Kemampuan anak usia dini dalam memahami arah dan bentuk.
d. Kemampuan anak dalam menciptakan suatu bentuk seperti bentuk pesawat terbang,
sawah, mobil, burung, atau bentuk lain yang mengesankan adanya bentuk
transformasi.
Sering terjadi bahwa apa yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan
dengan baik karena kendala tertentu, baik itu materi, metode, media, waktu, peserta
didik maupun guru itu sendiri. Dalam konteks ini, penggunaan metode lebih sering tidak
sesuai dengan metode yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
karena situasi dan kondisi tidak sesuai dengan yang dipikirkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berkaitan dengan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang
berkaitan dengan penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana cara meningkatkan seni anak melalui metode mewarnai
gambar di kelompok B pada Tk.St.Paulus Ekko ?

C. TUJUAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Untuk mencapai kompetensi dan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran maka
ada 3 (tiga) hak yang menjadi bahan kajian yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan anak dalam seni mewarnai gambar
2. Menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak menjadi mampu melakukan
kegiatan yang telah dipersiapkan
3. Membantu anak dalam pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan agar siap
memasuki lembaga pendidikan selanjutnya dan untuk pertumbuhanperkembangan
selanjutnya. Dari ketiga hal yang telah dijelaskan diatas adapun tujuan khusus adalah :
1. Mengembangkan kesenangan berekspresi yang fenomena alam
2. Mengenalkan beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mencari berbagai
permasalahan dalam ilmu pengetahuan
3. Mengembangkan kemampuan seni yang berkaitan dengan mewarnai gambar
4. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak
5. Memusatkan perhatian anak
6. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat belajar anak
7. Mengembangkan cara belajar anak secara aktif
8. Memberi kesempatan kepada anak untuk mengasimilasi informasi
9. Mendorong untuk mengemukakan pendapat dan pandangannya dalam diskusi
10. Mengukur dan menguji proses belajar

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Siswa
· Kegiatan mewarnai gambar memberikan pengalaman belajar untuk berlatih dibidang
seni
· Untuk mengutarakan / berekspresi isi hati, pendapat maupun gagasan baru
· Sebagai media bermain fantasi, imajinasi dan sublimasi
· Stimulasi bentuk ketika lupa atau untuk menemukan gagasan baru
· Penjelasan bentuk dan penempatan warna
2. Bagi Guru / Pendidik
· Memerikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar
· Memberikan informasi kepada orangtua ( pembaca ) tentang ketercapaian
pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat memperbaiki dan meningkatkan
bimbingan serta motivasi
· Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang
sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik yang memungkinkan anak didik dapat
mencapai kemampuan secara optimal
3. Bagi Orangtua
· Membantu proses tumbuh kembang anak dalam rangka membentuk sumber daya
manusia yang berkualitas sejak dini
· Membantu langkah memantapkan fungsi keluarga khususnya dalam meningkatkan
pendidikan dan kesejahteraan anak
4. Bagi Sekolah
· Sekolah dapat menyediakan berbagai sumber belajar yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
· Sekolah harus mengadakan KKG secara rutin dan terprogram agar diantara guru saling
mengetahui kekurangan dan kelebihan untuk selanjutnya serta saling mengisi dan
melengkapi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Menurut Edwards dan Gandini menyatakan peranan penting pembelajaran seni dalam
booklet performing : The Art in Education, meliputi aspek :
· Seni adalah dasar untuk berkomunikasi.
· Seni membantu anak-anak membangun kreatifitas dan mengembangkan potensi
kreatif
· Seni membentuk anak memahami pengetahuan lainnya. Maksudnya anak dapat
memahami pengetahuan dengan cara
· Melalui seni anak dapat mempelajari peradaban manusia sehingga anak dapat
mempelajari masa lalu dan mengantar wawasan ke masa depan.
· Seni membantu anak menunbuhkan penilaian ( Artistic Judgment ).
2. Menurut Pamela Coglin ( 1997 ) mengemukakan karakteristik seni anak-anak dilihat
dari sudut pandang perkembangannya menyatakan bahwa :
· Pada anak usia 3 tahun, anak mulai mengasosiasikan garis dan bentuk dengan benda-
benda nyata. Ada perubahaan dari corat-coretan yang digoreskan ke dalam suatu
bentuk gambar.
· Anak usia 4 tahun, pada akhirnya menyadari bahwa garis dan bentuk bias mewakili
orang, binatang dan berbagai benda.

B. Manfaat Nilai Pembelajaran


1. Memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
2. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-
masing anak.
3. Membangkitkan motivasi belajar anak.
4. Menyajikan informasi secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
berdasarkan kebutuhan.
5. Menyajikan pesan atau informais belajar secara serempak bagi seluruh anak.
6. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
7. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.
3. Menurut Howard Gardner menemukan 9 kecerdasan anak, yang salah satunya
adalah : kecerdasan visual-spasial pada anak-anak dapat diperoleh melalui observasi
terhadap :
1. Kemampuan menangkap warna
2. Kesenangan mencorat-coret, menggambar, berkhayal, desain
3. Memahami arah dan bentuk
4. Kemampuan anak menciptakan suatu bentuk, seperti bentuk pesawat, rumah, mobil.
4. Menurut Indra Supit, dkk ( 2003 ) mereka memiliki kemampuan mengenai identitas
objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda dan memperkirakan
jarak serta keberadaan dirinya dengan sebuah objek.
5. Menurut Patmonedowo ( 1995 ) bermain diklasifikasikan kedalam 3 jenis yaitu :
a. Bermain bebas :
Yaitu kegiatan bermain dimana anak mendapat kesempatan melakukan berbagai
pilihan alat permainan dan cara menggunakannya
b. Bermain dengan bimbingan :
Yaitu dimana guru memilih dan menentukan jenis dan bentuk permainan dan anak
dirangsang untuk menemukan konsep dari permainan tersebut.
c. Bermain yang diarahkan :
Yaitu guru mengajarkan cara menyelesaikan suatu tugas yang khusus seperti : kegiatan
melipat kertas, menggunting, memberi warna dan sebagainya.
6. Menurut Brewster, warna secara umum dapat dikelompokan dalam 3 kategori yaitu : 2
warna primer dan warna primer serta warna tersier. Warna primer ( pertama )
maksudnya, warna tersebut bukan terbuat dari warna campuran lain manapun.
Kelompok warna primer terdiri dari 3 warna yaitu : merah, kuning dan biru. Kelompok
warna sekunder terdiri dari 3 warna yaitu : hijau, ungu dan jingga.
Warna tersier ( ketiga ) terdiri dari campuran sekunder dengan tersier. Merupakan
warna-warna yang senada dengan warna primer yang berbeda-beda.
Pada anak-anak kegiatan mewarnai bentuk gamba tampaknya paling sering dilakukan
dimana saja, kapan saja dan biaya yang relative murah. Alat-alat yang diperlukan
seperti kertas, krayon, pensil warna dan biarkan anak-anak menggambar dan mewarnai
sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Bila anak ingin melihat contohpun tidak ada masalah. Berikan kemampuan anak untuk
mewarnai bentuk gambar sederhana, dimulai dengan tahapan mencorat-coret terlebih
dahulu.
Visual special merupakan kecerdasan gambar atau kecerdasan pandang ruang yang
didefenisikan sebagai kemampuan mempersepsi dunia secara akurat serta
mentransformasikan persepsi dalam berbagai bentuk. Kemampuan berpikir visual
special merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk visualisasi gambar, mewarnakan
dan bentuk 3 dimensi.
Visual special dapat diartikan sebagai berikut :
· Menangkap dan memahami sesuatu melalui panca indra
· Sesuatu yang terkait dengan kemampuan mata khusus warna dan ruang
· Mentransformasikan yakni mengalih bentukkan hal yang ditangkap mata kedalam
wujud lain, misalnya melihat dan mencermati bunga mawar, merekam dan
menginterpretasikan dalam pikiran lalu menuangkan rekaman itu kedalam bentuk
mewarnakan lukisan.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian
1. Lokasi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran di TK ST Paulus Ekko kelompok B (Anak Usia 5-
6 tahun) Desa Timu Tawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka
2. Waktu
Waktu pelaksanaan
a. Hari Rabu, 5 Maret 2014, dimulai pukul 08.00-10.30 Sebagai siklus I.
b. Hari Sabtu, 15 Maret 2014, dimulai pukul 08.00-10.30 sebagai siklus II
Penulis mengambil tema yang dipilih : Tanaman dengan Subtena : Macam-macam
Tanaman. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi atau kerja sama dari pihak peneliti
dan pihak sekolah itu sendiri. Kerja sama ini selalu membawa hasil yang positif bagi
saya dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Ada
variable perubahan dalam penelitian yaitu pemberian tugas mewarnai
gambar,mengurutkan pola dan menyebutkan bagian-bagian tanaman.

B. Karakteristik Anak
Pelaksanaan perbaikan ini dilaksanakan pada usia 5-6 tahun kelompok B TK ST.
Paulus Ekko. Dengan jumlah anak 15 orang dengan perincian laki – laki 7 orang dan
perempuan 8 orang.

C. DESAIN PROSEDUR PENELITIAN


Menurut Mukhlis ( 2000 : 55 ) penelitian adalah suatu kajian yang bersifat sistematis
reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek
bembelajaran serta berkesinambungan serta penyertaannya menumbuhkan budaya
meneliti dikalangan guru. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan dari Temenis dan
Tanggart ( dalam Sugiarti, 1997 : 6 ) berbentuk spiral dari satu siklus yang lain.
Dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan teman sejawat di sekolah
Tk.St.Paulus Ekko.
Dalam prosedur kegiatan pengembangan dalam penelitian ini dimulai dari kegiatan
pembukaan, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan penutup. Kegiatan pembukaan diawali
dengan berdoa, mengucap salam, mengenal nama hari dan tanggal, bernyanyi lagu “
Ayo kawan, Lihat kebunku “ berbagai pengalaman tentang tanaman.
Masuk pada kegiatan inti anak diajak praktek langsung untuk meniru kata akar, batang,
daun, buah bunga sambil melihat tanaman serta diajak mengenal huruf dan kartu huruf
dengan huruf awal dari namanya masing-masing dan mewarnai gambar buah.
Kemudian masuk pada kegiatan istirahat anak diajak berdoa, cuci tangan, makan /
minum dan bermain, dan pada kegiatan penutup anak diajak untuk melompat,
mengurutkan pola daun, bunga, buah dan akar yang disebutkan guru. Ulasan tentang
kegiatan hari ini pesan dan terakhir doa berdoa, salam dan pulang.

D. ANALISIS DATA
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu

diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau

fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata

pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah

proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan

evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atu tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi

dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes

formatif dapat dirumuskan:


Dengan : = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal.

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,

1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai

65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah

mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase

ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

E. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran

pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Kegiatan Harian ( RKH )

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru

dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi kompetensi

dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan

belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan

data hasil eksperimen.


F. METODE PENGUMPULAN DATA
Dari hasil observasi peneliti menginterpretasikan data mengenai kejadian yang
terjadi di Tk.St.Paulus Ekko, Desa Timu Tawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Pelaksanaan kegiatan di Tk dalam satu kesatuan yang utuh antara bimbingan
sosial, perawatan. Program kegiatan tersebut dapat direncnakan dalam bentuk
Rencana Kegiatan Mingguan ( SKM ) dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) yang
meliputi :
d. Kehidupan beragama, bermoral dan kemandirian serta sosial emosional
e. Kemampuan berbahasa
f. Kemampuan kognitif
g. Kemampuan sosial melalui menggambar dan mewarnai bentuk gambar, menyanyi dan
lain-lain
h. Kemampuan fisik
Penelitian ini menggunakan metode inti protatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena yang diteliti di lapangan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus
1. Siklus I.
Perencanaan
Rencana Kegiatan Harian Perbaikan

Tema / Subtema : Bermacam-macam-macam Tanaman


Kelompok :B
Semester : II
Waktu : 12 Menit

1. Kompetensi Dasar
Anak mampu mengenal konsep sederhana dan mengekspresikan diri dengan
menggunakan berbagai dalam bekerja seni melalui kegiatan eksplorasi.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran anak dihararapkan dapat :
· Mengenal konsep-konsep matematika sederhana
· Dapat mewarnai secara sederhana dengan tepat dan rapi
3. Indikator
· Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 4 ( empat ) pola yang
berurutan, misalnya : mera, putih, hijau, kuning dan seterusnya.
· Mewarnai bentuk gambar sederhana.
4. Metode
· Tanya jawab
· Penugasan
· Mewarnai

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ( ± 30 menit )
1. Mengatur barisan sambil memeriksa kebersihan diri pada anak
2. Absen, salam
3. Mengenal nama hari dan tanggal sesuai dengan hurud awal pada nama tanaman
4. Guru memberikan pertanyaan appersepsi mengenai materi yang mau diajarkan,
tentang tanaman yang ada di pekarangan rumah dan lingkungan sekitar, sambil
menyuruh anak menunjukan bagian-bagian tanaman serta meniru kata pada bagian
tanaman tersebut.
b. Kegiatan Inti ( ± 60 menit )
· Guru menyuruh anak mengurutkan pola dengan daun, bunga, akar, batang pada
tanaman sambil memberikan pertanyaan tentang warna pada tanaman.
· Anak menjawab pertanyaan dalam konteks kalimat sederhana.
· Anak mengurutkan pola daun, bunga, akar dan batang
· Guru menyuruh anak mewarnai gambar buah apel
· Anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Kegiatan Istirahat ( ± 30 menit )


· Anak diajak berdoa, salam, cuci tangan
· Anak diajak untuk makan / minum sambil memberikan makanan pada anak yang tidak
membawa makanan.
· Anak diajak bermain diluar kelas.

d. Kegiatan Penutup ( ± 30 menit )


· Anak menyayikan lagu “ Lihat Kebunku “
· Guru mengevaluasi kegiatan hari ini dan memberi pesan untuk kegiatan besok
· Guru menyuruh anak membereskan atau menyimpan permaianan pada tempat yang
sudah disiapkan
· Menutup kegiatan dengan berdoa, memberi salam dan pulang.
e. Sumber atau Alat dan Bahan
· Bunga, daun, batang, akar
· Gambar, krayon
f. Penilaian
· Awal : Tanya jawab secara singkat
· Proses : Mengamati keaktifan selama proses pembelajaran
· Akhir : Tanya jawab secara singkat.

Siklus I
a. Perencanaan
· Mengidentifikasikan masalah pada proses pembelajaran dalam menetapkan alternative
pemecahan masalah
· Merumuskan tujuan perbaikan
· Membuat skenario pembelajaran dalam metode bervariasi
· Menyiapkan media pembelajaran yang tepat
· Menentukan tugas atau kegiatan yang akan dilakukan oleh anak
· Menyusun pertanyaan yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi
· Mengembangkan format observasi atau pengamatan guru dan anak.
b. Pelaksanaan
· Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran yang
dibuat
· Menyiapkan kondisi kelas
· Menyiapkan media pembelajaran
· Anak mendengar penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan
· Anak diberi kesempatan untuk berceritra kembali mengenai mewarnai gambar secara
sederhana
· Menilai masing-masing anak dalam kegiatan berceritra dengan format penilaian.
a. Pengamatan
Dengan dibantu oleh supervisor, penulis mencatat seluruh situasi pembelajaran yang
terjadi meliputi :
· Keaktifan anak
· Semangat belajar anak
· Keberanian anak
· Menjalin komunikasi dengan anak
· Hasil belajar anak

LEMBARAN PENILAIAN ANAK


KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ST.PAULUS EKKO DALAM PEMBELAJARAN
KEMAMPUAN MEWARNAI GAMBAR PADA SIKLUS I

Jenis Aspek Penilaian


No Nama Siswa Ket
Kelamin
1. Finsensius P. Nai L
2. Simon Sola L
3. Robertus Warat L
4. Yulius Yunior Kasik L -
5. Y. Marviana Mau P -
6. B. Anyelo Sefriano L -
7. Realino Bulet L
8. Anggelinus L
Sepriano
9. Patrisia Du’a Blaon P
10. Verena Saskia P
11. Magdalena Rekung P
12. Stefania Du’a Goja P
13. Faustina Elisabet P
14. Gradiana Rosmani P
15. Rindikarika M. P
Lewar
JUMLAH 15 3 6 6
Persentase 20 % 40 % 40 %
Keterangan :
: Kurang
: Cukup
: Baik
b. Refleksi
Dari pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran di atas ketika dilakukan penilaian
belum berhasil, karena hasil pengamatan menunjukan bahwa :
· Dari 15 anak yang menyelesaikan kegiatan mewarnai gambar hanya 10 anak yang
sudah mencapai target
· Ketika guru memberikan penjelasan masih ada anak yang mengganggmbar Zu teman
bermain dengan alat permainan lain
· Setelah gambar dibagi anak merebut melihat gambar sehingga terjadi keributan
· Anak terlihat kurang aktif karena gambar yang disediakan untuk mewarnainya tidak
sesuai dengan keinginannya. Berdasarkan data yang terkumpul, penulis melakukan
penelaan dan menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yakni : bahwa penguasaan anak
sudah meningkat, tetapi belum secara optimal.
Dari hasil pengamatan dn kesimpulkan an data peneliti melakukan refleksi dengan
menunjukan pertanyaan kepada diri sendiri :
Ø Mengapa terjadi keributan saat guru memberikan penjelasan tentang mewarnai
gambar ?
Ø Mengapa anak-anak masih belum terlibat aktif dalam pembelajaran ? Apakah Saya
kurang memberikan kesempatan kepada anak-anak ?
Ø Apakah media pembelajaran yang disiapkan harus sesuai dengan keinginan
anak ?
Ø Jika demikian, apa yang harus saya perbaiki dalam tindakan perbaikan berikutnya ?
Berdasarkan hasil refleksi data yang telah disimpulkan, peneliti memutuskan untuk
mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II.
2. Siklus II
Rancangan Kegiatan Harian Perbaikan
Tema / Subtema : Bermacam-macam-macam Tanaman
Kelompok :B
Semester : II
Waktu : 120 Menit

1. Kompetensi Dasar
Anak mampu mengenal konsep sederhana dan mengekspresikan diri dengan
menggunakan berbagai media dalam bekerja seni mulai kegiatan bereksplorasi.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran, anak diharapkan dapat :
Ø Mengenal konsep-konsep matematika
Ø Dapat mewarnai secara sederhana dengan tepat dan rapi.
3. Indikator :
Ø Memperkirakan urutan berikutnya setelah melipat bentuk 4 pola yang berurutan,
misalnya : merah, putih, hijau, kuning dan seterusnya.
Ø Mewarnai bentuk gambar sederhana.
4. Metode:
Ø Tanya jawab
Ø Penugasan
Ø Mewarnai
5. Langkah-langkah Pembelajaran :
a. Kegiatan Awal : ( ± 30 menit )
Ø Mengatur barisansambil memeriksa kebersihan diri, absen dan salam.
Ø Mengenal hari dan tangggal sesuai dengan huruf awal pada nama tanaman
Ø Mengatur posisi duduk anak dalam bentuk setengah lingkaran
Ø Guru memberikan pertanyaan appersepsi mengenai materi yang hendak diajarkan,
tentang tanaman yang ada dirumah dan lingkungan sekitar.
b. Kegiatan Inti ( ± 60 menit )
Ø Guru menyuruh anak mengurutkan pola daun, bunga, akar, batang pada tanaman
sambil memberikan pertannyaan dalam konteks kalimat sederhana
Ø Anak mengurutkan pola daun, bunga, akar dan batang
Ø Guru menyuruh anak mewarnai gambar buah apel
Ø Anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
c. Kegiatan Istirahat ( ± 30 menit )
Ø Anak diajak berdoa, salam, cuci tangan
Ø Anak diajak makan / minum sambil memberikan makanan pada anak yang tidak
membawa makanan
Ø Anak diajak bermain diluar kelas dan didalam kelas.
d. Kegiatan Penutup ( ± 30 menit )
Ø Anak menyanyikan lagu “ Lihat Kebunku “
Ø Guru mengevaluasi kegiatan hari ini dan memberikan pesan untuk kegiatan besok
Ø Guru menyuruh anak membereskan atau menyimpan permainan pada tempatnya
Ø Menutup kegiatan dengan berdoa, memberi salam dan pulang.
e. Sumber / Alat dan Bahan
Ø Bunga, daun, batang dan akar
Ø Gambar dan krayon
f. Penilaian
Ø Awal : Tanya jawab secara singkat
Ø Proses : Mengamati keaktifan selama proses pembelajaran
Ø Akhir : Tanya jawab secara singkat

Siklus II
a. Perencanaan :
Ø Merumuskan masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi
Ø Merancang strategi guru untuk siklus II
Ø Menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak
Ø Merencanakan pengembangan perbaikan pembelajaran siklus II
Ø Mempersiapkan media pembelajaran yang lebih banyak.
b. Pelaksanaan
Ø Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus II dengan mempersiapkan diri
yang optimal serta penggunaan metode yang bervariasi
Ø Selalu memberi kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Ø Menyiapkan media pembelajaran yang cukup sehingga masing-masing anak dapat
mewarnai gambar sesuai dengan keinginannya.
c. Pengamatan
Ø Dari pelasanaan perbaikan siklus II anak pada umumnya mulai aktif, bersemangat,
berani dan dapat menjalin komunikasi dengan baik
Ø Anak sudah berhasil mencapai ketuntasan belajar
Ø Melalui format observasi guru dan anak, penulis dapat menilai hasil tindakannya.
LEMBARAN PENILAIAN ANAK
KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ST.PAULUS EKKO DALAM PEMBELAJARAN
KEMAMPUAN MEWARNAI GAMBAR PADA SIKLUS II

Aspek Penilaian
Jenis
Nama Siswa Kuran Cukup Baik Ket
No Kelamin
g
1. Finsensius P. Nai L
2. Simon Sola L
3. Robertus Warat L
4. Yulius Yunior Kasik L
5. Y. Marviana Mau P
6. B. Anyelo Sefriano L -
7. Realino Bulet L
8. Anggelinus L
Sepriano
9. Patrisia Du’a Blaon P
10. Verena Saskia P
11. Magdalena Rekung P
12. Stefania Du’a Goja P
13. Faustina Elisabet P
14. Gradiana Rosmani P
15. Rindikarika M. P -
Lewar
JUMLAH 15 1 3 11
Persentase 6,6 % 20% 73,33 %

d. Refleksi
Ketika dilaksanakan refleksi tentang hasil pelaksanaan perbaikan dan pengamatan
proses pelaksanaan siklus II penulis dapat menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan
yang dilakukan sudah berhasil, sehingga dengan demikian penulis menyadari bahwa
proses perbaikan dianggap selesai.

B. Hasil Pembahasan Persiklus


1. Siklus I
Berdsarkan pengamatan pada siklus I diatas maka, disimpulkan banhwa proses
pembelajaran pada TK ST. Paulus Ekko sudah berjalan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang sudah di terapkan. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat
kelemahan atau kekurangan yang mempengaruhi hasil belajar anak.
Hari ini dapat dibuktikan dengan hasil pengamatan bahwa dari 15 anak
diantaranya 3 anak dalam kategori kurang aktif, 6 anak cukup baik dan 6 anak
tergolong baik.
Dari pengamatan bahwa kelemahan ini terjadi akibat dari tingkat keaktifan anak
masih rendah, yang disebabkan oleh jumlah alat atau sarana dan prasarana sekolah
masih belum memadai. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kurang sesuai
harapan. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tindakan perbaikan
pembelajaran oleh guru belum mencapai tingkat kesuksesan. Untuk itu penulis
merencanakan tindakan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II
Berdasarkan pengamatan pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa aktifitas
dalam kegiatan belajar mengajar anak sudah meningkat. Hal ini terbukti dengan
sebagian besar anak sudah bisa mewarnai sebuah gambar dengan baik. Tingkat
ketuntasan anak meningkat pada siklus II. Terdapat 11 anak dalam kategori
berkembang sangat pesat. Perkembangan anak sesuai harapan guru.
Dengan berakhirnya siklus II penulis dapat menyimpulkan bahwa proses
pembelajaran berlangsung sesuai skenario pembelajaran yang sudah ditetapkan dan
apa yang menjadi kelemahan pada siklus I, mendapat perbaikan pada siklus iI, dan
hasilnya terbukti dari siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan analisa data
tersebut anak memiliki tingkat kecerdasan yang rendah serta ada yang kurang aktif
dalam mewarnai gambar yang diberikan guru.
Untuk lebih jelas melihat perubahan dan peningkatan kemampuan seni anak
melalui metode mewarnai gambar selama siklus I dan siklus II dapat terbaca grafik
berikut ini dalam persentase.

GRFIK SIKLUS I DAN SIKLUS II


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran maka, penulis
dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Ø Seni menggambar dan mewarnainya merupakan kegiatan yang harus dtut itumbuh
kembangkan sejak anak usia dini, serta menuntut guru untuk lebih kreatifitas dalam
mengaktualisasikan diri dalam penggunaan media pembelajaran
Ø Penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak
sehingga dapat memotifasikan minat belajar anak
Ø Penggunaan media belajar merupakan sarana tercapainya tujuan pembelajaran
Ø Upaya peningkatan kemampuan guru akan penggunaan media dalam tindakan
perbaikan pembelajaran dengan siklus demi meningkatkan kinerja guru untuk lebih
profesionaldan berkualitas

B. SARAN
Setelah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran maka penulis
menyarankan agar :
Ø Guru harus selalu meningkatkan pengetahuan dalam proses pembelajaran yang
menyenangkan yang dapat dilengkapi dengan media pembelajaran
Ø Guru harus selalu merefleksi diri untuk melihat sejauh mana upaya dalam
penyempurnaan kegiatan pembelajaran
Ø Guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

driana, Durri, dkk (2012) Metode Penelitian. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
handra, Titi, Yufiarti ( 2012 ) Pengembangan Kecerdasan Majemuk Tangerang Selatan Universitas
Terbuka.
ldayani, Rini ( 2008 ) Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.
ontolalu B. E. F, dkk (2012) Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
akita, Panduan Tumbuh Kembang Anak (2003) Mencetak Anak Kreatif Jakarta : Pt. Gramedia
amadhi Hajar, Sukardi S. Evan (2012).Seni Keterampilan Anak. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
yaodih, Ernawulan (2011) Bimbingan Konseling Untuk Anak Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
aseso, Iksan, dkk ( 2010) Evaluasi Pembelajaran TK. Jakarta : Universitas Terbuka
ijana D. Widarmi, dkk (2012) Kurikulum PAUD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
aman, Badro ( 2010 ). Media dan Sumber Belajar. Jakarta : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai