Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

( PAUD 4504)

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN


MERUNCING DI KB KUNCUP MELATI

Disusun Oleh :
LIDIAH
NIM : 858395165

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJ SAMARINDA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, taufik dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian dan analisis
pengembangan kegiatan anak usia dini kelompok bermain (KB) di Kuncup Melati, Kecamatan
Bontang Barat, Kota Bontang.

Laporan ini disusun dengan maksud memenuhi tugas mata kuliah analisis kegiatan
pengembangan Pendidikan anak usia dini, yang merupakan salah satu mata kuliah S-1 PG.PAUD
semester IX (Sembilan)

Dalam penyusunan laporan ini banyak sekali bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak.
Oleh karena itu , penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yang Terhormat Rektor Universitas Terbuka Bapak Drs. Rusna Ristasa. M,Pd, selaku kepala
UPBJ UT Samarinda.
2. Yang Terhormat Ibu Nurdaniati, selaku supervisor dan Dosen Pembimbing mata kuliah
analisis kegiatan pengembangan PAUD yang telah meluangkan waktu untuk mendidik dan
membimbing dalam penulisan laporan ini.
3. Yang Terhormat Ibu Rumani, S.Pd. AUD, selaku pengelolah UPBJ UT Samarinda Pokjar
Bontang.
4. Yang Terhotmat Ibu Siti Muawana, S.Pd.AUD, selaku Kepala KB Kuncup Melati yang telah
memberi ijin dalam kegiatan penelitian dan analisis disekolahnya.
5. Guru-guru KB Kuncup Melati yang telah membantu kelancaran pelaksanaan analisis dan
penulisan laporan ini.
6. Semua anak didik di KB Kuncup Melati yang telah membantu kelancaran pelaksanaan
penelitian dan analisis dan penulisan laporan ini.
7. Suami, Anak, Orang Tua, Teman Sejawat dan Saudara tercinta yang telah memberi dorongan
dan bantuan baik material maupun sepiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan baik.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulispun sadar bahwasanya
penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kata sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang kunstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam
upaya evaluasi diri.

Dan semoga laporan analisis kegiatan pengembangan PAUD ini bermanfaat bagi peningkatan
Pendidikan dan peningkatan kemampuan mengajar penulis sebagai guru.

Bontang, 10 Mei 2023

Lidiah

NIM : 858395165

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….. 3

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 4
a. Latar Belakang Penelitian ……………………………………………. 4
b. Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 6
c. Manfaat Penelitian …………………………………………………………. 6
d. Fokus Penitihan …………………………………………………………. 6
II. LANDASAN TEORI …………………………………………………………. 7
III. METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………………. 10
1. Subjek Penelitian …………………………………………………………. 10
2. Metode Penelitian …………………………………………………………. 10
3. Instrumen Penelitian …………………………………………………………. 10
IV. ANALISIS DATA ………………………………………………………………………. 11
1. Tabulasi Data ………………………………………………………………………. 11
2. Analisis Kritis ………………………………………………………………………. 12
V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………….. 14
1. Kesimpulan ………………………………………………………………………. 14
2. Saran-saran ………………………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………. 15

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………. 16

3
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
KELOMPOK BERMAIN

Judul Penelitian : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui


Kegiatan Meronce di KB Kuncup Melati Bontang
Waktu Pelaksanaan : 11 Mei 2023
Tempat Penelitian : Kelompok Bermain Kuncup Melati

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Bermain (KB) Kuncup Melati merupakan salah satu KB yang ada
dibontang. Pendirian KB Kuncup Melati merupakan realisasi dari program Pendidikan
Yayasan PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu
binaan yang ditujkan pada adak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidkan lebih lanjut.
Kelompok Bermain sering disingkat dengan KB, yaitu bentuk Pendidikan non
formal yang menyediakan pelayanan Pendidikan bagi anak usia 2 s/d 4 tahun. KB
berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan bagi anak dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan selanjutkanya (Direktorat PAUD
2006).
Keberadaan KB Kuncup Melati sebagai salah satu layanan program PAUD non
Formal. Jumlah pendidik 5 orang dan peserta didik 44 anak.
Adapun visi dan misi dari Lembaga Kuncup Melati yaitu :
 Visi
PAUD Terpadu Kuncup Melati sebagai PAUD teladan dan inklusi yang
membentuk generasi sehat, cerdas, ceria, berilmu, beriman dan
berkarakter
 Misi
1. Menjadi sentra pembelajaran bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini yang lain dengan menyediakan layanan pemagangan bagi
pendidik PAUD dari Lembaga lain.
2. Menyelenggarakan layanan terapi untuk anak berkebutuhan khusus.

4
3. Menyelenggarakan Pendidikan yang menyenangkan inovatif, kreatif,
dan agamis.
4. Memberikan Pendidikan karakter yang melatih kemandirian dan
tanggung jawab sejak dini.
5. Mengontrol secara periodik pertumbuhan dan perkembangan anak.
6. Menjalin kerja sama dengan orang tua/ komite sekolah dalam
menyelenggarakan program kegiatan sekolah.
 Tujuan
a. Terwujudnya generasi yang berakhlak mulia.
b. Tumbuhnya prilaku positif pada diri anak.
c. Terwujudnya generasi yang mandiri yang peduli sesama dan cinta
lingkungan.
d. Terwujudnya generasi yang memiliki logika berfikir yang baik.
Anak-anak merupakan bagian dari kehidupan kita anak-anak adalah subjek
didik dalam Pendidikan Anak Usia Dini, artinya sebagai pelaku utama dalam
Pendidikan ini, para ahli memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda mengenai
anak satu dangan yang lainnya, bahkan pandangan menentukan cara perlakuan yang
bersangkutan dalam mendidik anak.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia
dini berada dalam rentan usia 0 s/d 6 Tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan sedang mengalami masa yang sangat cepat dalam rentan
perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang
diberikan kepada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap
tahapan perkembangan anak.
Ada beberapa Teknik pembelajaran dalam berolah tangan di antaranya
menggunting, menempel, melipat, menggambar kolase, mozaik, meronce, dan
bentuk-bentuk plestisin. Dari aktifitas jari jemari anak, menggunting dan menempel
dapat melatih keterampilan anak sebagai bekal keterampilan selanjutnya. Didukung
ketelitian dan kreatifitas, keterampilan meronce dapat mengembangkan motorik
halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan terutama gerak
jari jemari anak sebagai kesiapan untuk memegang pensil atau menulis. Selain itu
keterampilan menggunting dan menempel menghasilkan karya – karya menarik yang
dapat di manfaatkan sebagai hiasan.
Mengingat bahwa melatih motorik halus anak karena merupakan suatu yang
mudah, maka kegiatan belajar melalui bermain haruslah menarik dan menyenangkan
serta dapat memenuhi rasa keingintahuan anak. Maka dari itu penulis melaksanakan
opserfasi pengamatan di KB Kuncup Melati pada hari Kamis, 11 Mei 2023. Pada
kegiatan pengembangan motoric halus anak pada kegiatan meronce terlihat anak
sangat antusias dan fokus pada pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

5
Program S-1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi
tenaga pendidik PAUD professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD
dan membuat inovasi-inovasi baru. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh
mahasiswa adalah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Dalam rangka
memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian
di Kelompok Bermain Kuncup Melati bertujuan mengumpulkan data mengenai
kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya
dianalisis secara kritis.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan meronce.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat Analisis Kritis mengenai kegiatan tersebut.

C. Manfaat Penelitian
a. Bagi Sekolah
Memberikan masukan pada kegiatan pengembangan fisik motorik halus anak di
KB Kuncup Melati dengan kegiatan meronce.
b. Bagi orang tua
Memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang fisik motorik halus anak.
c. Bagi Mahasiswa
1. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas.
2. Mengembangkan pengetahuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatan anak di Lembaga PAUD.

D. Fokus Penilitian
Setelah diadakan observasi disalah satu ruang kelas KB Kuncup Melati,maka
penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu pengembangan motorik
halus anak melalui kegiatan “Meronce”

6
II. LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Motorik Anak


Perkembangan motorik anak erak kaitannya dengan perkembangan di motorik
di otak. Oleh sebab itu Gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun
sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang komplek dari berbagai bagian dan
system dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi otaklah yang berfungsi sebagai bagian
dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol aktifitas fisik dan mental
seseorang.
Secara umum ada 3 tahapan keterampilan motorik anak pada usia dini, yaitu
pada tahap kongnitif, asosiatif, dan autonomus. Optimalnya pertumbuhan fisik anak
memang sangat penting karena secara langsung akan mempengaruhi sikap prilaku
sehari-harinya.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi 2 bagian yaitu Gerakan motorik
kasar dan motorik halus. Gerakan motorik kasar adalah gerekan yang
membutuhkan koordinasi sebagaian besar bagian tubuh anak, sedangkan motorik
halus adalah Gerakan yang melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot – otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari
tangan dan Gerakan pergelangan tangan.

B. Pengertian Motorik Halus


Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan
menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.Oleh
karena itu tidak terlalu membutuhkan tenaga namun membutuhkan koordinasi
mata dan tangan yang cepat seperti pada bagian menulis,melipat,mengguntingan,
mewarnai, menempel, meronce dan sejenisnya.
Tujuan pengembangan motoric halus anak 3-4 tahun adalah pertama anak
mampu mengembangkan motork halus yang berhubungan dengan keterampilan
gerak kedua tangan,kedua anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang
berhubungan dengan gerak jari-jemari seperti kesiapan
menulis,menggambar,memanipulasi benda-benda,ketiga anak mengkoordinasikan
mata dan aktifitas taangan ,keempat anak mengendalikan emosi dalam beraktifitas
motoric halus.
Adapun upayah meningkatkan motoric halus anak dapat melalui kegiatan –
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengunting
Kegiatan memegang dan menggerakan gunting melatih otot-otot yang sama
yang akan digunakan untuk menulis.

7
2. Melipat
Melipat akan memeperkuat otot-otot telapak tangan anak,yaitu saat anak
melipat dan menekan lipatan itu,dimana kekutan bagian telapak tangan dan
jari dibutuhkan untuk memegang dan menggerakan pensil.

3. Meronce dan menjahit


Kegiatan ini menggandalkan kegiatan ibu jari,jari telunjuk dan jari tengah,cara
memegang benang untuk dimasukkan kedalam lubang sama ketika anak
memegang pensil untuk menulis.

C. Pengertian meronce
Meronce adalah menata,menyusun,merangkai benda menjadi satu dengan
bantuan mengikat komponen tadi dengan seutas tali atau yang lain. Dengan teknik
ini seseorang akan memanfaatkan bentuk ikatan menjadi lebih lama disbanding
benda yang tanpa ikatan.

D. Tahapan perkembangan anak dalam meronce


Kegiatan motoric halus anak awalnya dilaksanakan dengan kegiatan yang
dapat memperkuat koordinasi tangan lain dengan meronce.
Berikut tahap-tahap kegitaan meronce dengan manik-manik dan tali,dari
yang paling mudah ke paling yang sulit,yang dapat diamati oleh pendidk
1. Menggosokan dan mengambil kembali manik-manik dalam berbagi wadah
2. Merangkai sesuatu untuk digunakan dalam bermain peran,misalnya alat
pancing untuk berprofesi sebagai nelayan,kalung,untuk ibu.
3. Merangkai terus menerus tetapi belum membuat pola tertentu.
4. Merangkai manik berdasarkan warnanya.misalnya, merangkai manik warna
biru dulu kuning,kemudian biru lagi,dan seterusnya.
5. Merangkai manik bersadarkan bentuk. Anak sudah berusaha merangkai
manik berdasarkan bentuk, tapi menghabiskan warna.misalnya, merangkai
manik kubus bermacam-macam warna,disambung lagi manik segitiga
bermacam warna.
6. Merangkai manik berdasarkan bentuk dan warna anak mulai merangkai
dengan melihat kesamaan bentuk dan warna.
7. Merangkai manik-manik berdasrkan warna,bentuk,dan ukuran . anak sudah
dapat merangkai manik dengan memperhatikan warna,bentuk,dan
ukuran .jadi selain warna bentuk ukuran saat merangkai.
8. Membuat pola sendiri.
9. Membaca pola dari bermacam-macam tingkat kesuliatan.

E. Bahan dan Alat

8
Bahan dan alat meronce dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
bahan alami dan artifial

1. Bahan alami
Yaitu bahan yang langsung diambil dari alam seperti buah,batang,cabang,sera
bebatuan. Bahan ini dapat di dapat digunakan secara langsung maupun
dibentuk / diolah terlalu dahulu.

2. Bahan artifisial
Yaitu bahan buatan,bahan ini dapat berupa bahan limbah papan,kayu lapis
atau yang lain yang diperoleh melalui percetakan atau pengecoran.

9
III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak,pendidik dan pimpinan kelompok bermain
Kuncup melati di Kalimantan Timur.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunkan metode interpretative yaitu menginrepretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang di teliti dilapangan.

C. Instrumen penelitian
Intrumen yang digunakandalam penlitianinin adalah
1. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik menarik untuk dijadikan
focus penelitian,Observasi dalam penelitian dilaksanakan pada hari kamis 11
mei 2023 di KB kuncup melati Bontang dengan kegiatan meronce.
2. Wawancara untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai focus
penelitian.
3. Dokumentasi, Yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai focus penelitian pada KB Kuncup melati.

10
IV. ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data

Observasi Wawancara dengan Wawancara dengan Dokumentasi


guru pimpinan KB
Kegiatan pagi anak- KB Kuncup Melati Tujuan terbentuknya Dalam kegiatan
anak berkumpul menerima Peserta KB Kuncup Melati meronce, anak
dihalaman untuk didik usia 2 s/d 4 adalah membentuk duduk
mengadakan Tahun. Di KB Kuncup anak yang berakhlak bekelompok
kegiatan baris Melati berusaha mulia sejak dini, selain itu tujuan
berbaris Bersama menanamkan membentuk anak kelompok
sebelum memasuki kebiasaan yang yang memiliki dasar- bermain juga
kelas masing- berakhlak mulia dasar kecerdasan mengembang
masing. kepada anak, dan dan kreatifitas, semua aspek
Anak-anak di ajak pembelajaran di KB mempersiapkan perkembangan
duduk dilantai Kuncup Melati ada 4 anak untuk anak dan aspek
membuat Sentra yaitu Sentra melanjutkan kecerdasan
lingkaran, lalu Balok, Persiapan, Pendidikan majemuk anak.
mengajak anak Seni dan Main selanjutnya Minat dan
berdoa sebelum Peran. kami ]berkeyakinan ketekunan anak
belajar. Bermain mempunyai bahwa dengan akan memotifasi
Menggunakan alat arti yang sanngat meletakkan dasar minat belajar
peraga edukatif penting bagi anak, yang kuat pada anak. Pada
berupa alat untuk itu anak, maka akan rencana kegiatan
sedotan dan rangsangan merangsang alat peraga
benang nilon. Pendidikan yang munculnya edukatif yang
Pendidik kami berikan kreatifitas berfikir digunakan adalah
memperlihatkan mencakup semua keterampilan, manik-manik,
alat sedotan yang aspek pematangan sedotan, benang
dibawanya, dan perkembangan. Saat Gerakan motoric, nilon. Saaat
menanyakan anak melakukan serta soail kegiatan guru
kepada anak-anak kegiatan meronce emosianal. Hal ini menggunakan
bentuk dan warna tersebut maka tercermin melalui metode bercakap
sedotan tersebut, berbagai aspek kegiatan yang dan tanya jawab
kemudian guru perkembangannya membuat anak dan demontrasi.
menanyakan kecerdasannya telah tertarik, fokus, serius
Kembali kepada berkembang, seperti dan konsenterasi,
anak-anak satu motoric halusnya, tanpa ada rasa
persatu. Kemudian kemampuan tertekan karena
guru memberikan berbahasa, anak menikmati
contoh cara kognitifnya, kegiatan yang
meronce, setelah konsentrasi, mereka lakukan.
itu guru Bersama kesabaran, dan Dilaksakan secara
anak-anak sosial emosional bertahap dengan

11
menghitung jumlah anak. Saat anak mengacu pada
sedotan yang telah melakukan kegiatan perinsip
dironce dan meronce ia akan perkembangan anak.
Kembali guru menyebutkan Dengan bermain
menyakan berapa warna, bentuk, dan anak belajar melalui
jumlah sedotan menghitung sedotan interaksi sosial. Baik
yang telah dironce atau manik-manik dengan orang
pada anak-anak. yang dironcenya, dewasa maupun
Lalu guru tentu dengan teman sebaya yang
mempersilahkan bimbingan guru ada
anak-anak anak-anak terlihat dilingkungannya.
meronce dan sangat tekun/asyik Kegiatan meronce ini
setelah meronce dengan kegiatannya. merupakan
guru menyakan Mau berbagi manik- pendekatan dalam
hasil roncean yang manik dengan melaksanakan
telah dibuat. temannya yang lain. kegiatan program
Maka pada saat anak usia dini.
kegiatan tersebut Upaya-upaya
berlangsung maka kegiatan yang
kecerdasan Bahasa, diberikan oleh
kognitif, motoric pendidik hendaknya
halus, konsenterasi, dilakukan dalam
dan sosial emosinya situasi yang
sudah mulai menyenangkan,
berkembang. Selain menarik serta dapat
kegiatan meronce diikuti pleh anak.
yang dilakukan, Sehingga
banyak cara lain pencapaian
yang dilakukan perkembangan anak
pendidik untuk tercapai secara
mengembangkan optimal.
fisik motoric halus
anak seperti
menggunting,
menempel,
mewarnai, melipat,
meronce dan
menjahit.

B. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kgiatan meronce merupakan suatu
kegiatan yang bermaksuk mengembangkan kemampuan fisik motoric halus anak
serta kecerdasan anak pada semua aspek perkembangan, antara lain perkembangan
Bahasa, kognitif, fisik motorik, seni, sosial emosional anak. Pengembangan pada
kemampuan ini menjadi preoritas program yang telah disepakati bersama.

12
Dengan melakukan kegiatan meronce ini memberikan kesempatan apada anak
untuk melakukan kerja sama. Meronce dengan manik-manik atau sedotan melatih
kemampuan motorik halus anak, mengemangkan kecerdasan Bahasa anak, kreatifitas
berfikir, sosial emosi, serta yang sanggat penting adalah kesiapan dalam membaca
dan menulis.

Secara umum KB Kuncup Melati telah memiliki kegiatan-kegiatan yang baik dan
terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikianrupa sesuai dengan
tahapan perkembangan anak sehingga anak berkembang secara optimal.

13
V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Kelompok Bermain Kuncup Melati program yang telah disiapkan sedemikian
rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan dasar-dasar motorik
halus, kreatifitas, Bahasa, seni, kognitif, agama, moral, dan soaial.
2. Pengembangan motorik halus anak dapat dicapai melalui kegiatan – kegiatan
yang menarik, salah satunya adalah kegiatan meronce, dan melalui kegiatan
tersebut juga sebagai persiapan anak dalam hal membeca dan menulis. Kegiatan
yang berikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, sehingga nak
merasa senang dan menikmati setiap kegiatan yang diberikan oleh pendidik.
3. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.

B. Saran-saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak melalui kegiatan
meronce hendaknya bahan atau perlengkapan yang ada lebih berfariatif dan
jumlanya memenuhi jumlah anak sehingga anak lebih bebas berkreasi.
2. Kepada pendidik hendaknya mampu membimbing anak didik dengan lebih
maksimal tanpa merasa cukup denga napa yang telah dilakukan pada kegiatan
perkembangan motorik anak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Sujino, dkk (2013) Metode Pengembangan Fisik, Universitas Terbuka : Jakarta
Hajar Pamdhi, dkk (2016) Seni Keterampilan Anak, Universitas Terbuka : Jakarta
Winda Gurniati, dkk (2016) Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan dasar Anak
Usia Dini, Universitas Terbuka : Jakarta
Siti Aisyah, dkk Pengembangan dan Konsep dasar Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini, Universitas Terbuka : Jakarta
TIM PG PAUD, (2016) Analis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas
Terbuka : Jakarta

15
LAMPIRAN

I. Lampiran Observasi Kegiatan Pengembangan Di KB Kuncup Melati

TEKNIK PENELITIAN
DI KELOMPOK BERMAIN KUNCUP MELATI

No. Teknik Penelitian Kegunaan Sasaran


1 Observasi Untuk melihat fenomena Anak- anak , Guru
kegiatan yang dilaksanakan oleh
guru dalam rangka
mengembangkan kegnitif anak
melalui kegiatan
mengelompokkan benda agar
menarik untuk dijadikan fokus
penelitian.
2 Wawancara Yaitu untuk menggali informasi Guru dan Pimpinan
lebih mendalam mengenai KB Kuncup Melati
alasan anak melakukan kegiatan
mengelompokkan benda,
tujuan Pendidikan melakukan
kegiatan tersebut, serta
kebujakan pmendukung
pedidikan melakukan kegiatan
tersebut
3 Dokumentasi Yaitu untuk mengumpulkan Kegiatan Anak
bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai kegiatan
menjepit kertas berlambang
bilangan dan pengelompokkan
warna dalam rangka
mengembangkan kemampuan
kognitif anak.

16
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KELOMPOK BERMAIN (KB)

KELOMPOK BERMAIN : KB KUNCUP MELATI


HARI/TANGGAL :
USIA : 3 s/d 4 TAHUN

No. Hal-hal Unik/Menarik yang Ada Keterangan/ Uraian/


ditemukan Dalam Iya Tidak Pertanyaaan
1 Model pengembangan V Menggunakan Model
kegiatan Pembelajaran Sentra
2 Penataan Ruang V Ruangan Kelas di hiasi Banyak
pajangan dinding
3 Kegiatan yang dilakukan Anak V Meronce menggunakan
sedotan dan benang nilon
4 Alat peraga edukatif (APE) V Sedotan dan Benang Nilon
yang digunakan
5 Pengaturan dan V Kegiatan awal secara klasikal,
pengelompokkan anak kegiatan inti duduk di karpet,
makan bekal Bersama dan
bermain di luar, penutup secara
klasikal.
6 Cara Pendidik memimpin V Pendidik Memperlihatkan
kegiatan sedotan dan bennang nilon, lalu
memberikan contoh cara
mengerjakannya. Anak-anak
meronce sendiri walaupun ada
beberapa anak yang masih
dibantu.
7 Peran Orang Tua Anak V Peran orang tua dan pendidik
luntuk perkembangan anak baik
di sekolah maupun dirumah ada
Kerjasama dengan baik dengan
menggunakan buku
penghubung siswa.

17
Catatan Secara Umum :
Pengembangan kemampuan motorik nhalus anak dilakukan dengan kegiatan menjepit kertas
berlambang bilangan dan mengelompokkan warna bertujuan agar meningkatkan
kemampuan kognitif anak, akan dapat memahami dan melaksanakan perintah sederhana.
II. Lampiran Wawancara dengan Pendidik KB Kuncup Melati

Wawancara dengan Pendidik KB Kuncup Melati :


1. Usia berapa saja yang berada dalam kelompok bermain yang ibu asuh ?
Jawab : 3 s/d 4 Tahun

2. Apa perbedaan atau keistimewaan program KB yang ibu asuh dibandingkan


kelompok belajar lainnya?
Jawab : Penanaman nilai-nilai sepriritual, dan pembentukan karakter anak
agar anak memiliki kepedulian pada lingkungan, semisal membuang sampah pada
tempatnya.

3. Bagaiman rencana penyusunan kegiatan untuk anak di KB yang ibu asuh?


Jawab : penyusunan kurikulum dilakukan Bersama dengan para dewan guru
dengan mengacu pada kurikulum merdeka belajar yang disusun oleh Tim
pengembang kurikulum Lembaga kami.

4. Reverensi apa pyang ibu pergunakan untuk merangcang kegiatan anak?


Jawab : Kurikulum 2013 dan kurikulum sekolah Kuncup Melati

5. Apa saja yang ibu ambil / manfaatkan dari referensi tersebut ?


Jawab :
1. Memudah kami Menyusun rencana pembelajaran
2. memudahkan dalam membuat kegiatan yang menarik bagi anak
3. Sesuai dengan kondisi / keadaan sekolah kami

6. Tadi saya melihat kegiatan meronce, mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut?
Jawab : karena pkegiatan tersebut medianya mudah didapatkan dan disukai
oleh anak-anak dan melatih konsentrasi dan motoric halus anak.

7. Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti itu?


Jawab : dalam setiap kegiatan belajar anak harus dapat menstimulasi
pseluruh aspek perkembangan anak.

18
III. Lampiran wawancara dengan Pengelolah KB Kuncup Melati

Wawancara terhadap kepala/pimpinan di KB Kuncup Melati :

1. Apa visi/misi dari kelompok bermain di dalam konteks Pendidikan anak?


Jawab :
 Visi
PAUD Terpadu Kuncup Melati sebagai PAUD teladan dan inklusi yang
membentuk generasi sehat, cerdas, ceria, berilmu, beriman dan berkarakter
 Misi
 Menjadi sentra pembelajaran bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
yang lain dengan menyediakan layanan pemagangan bagi pendidik PAUD
dari Lembaga lain.
 Menyelenggarakan layanan terapi untuk anak berkebutuhan khusus.
 Menyelenggarakan Pendidikan yang menyenangkan inovatif, kreatif, dan
agamis.
 Memberikan Pendidikan karakter yang melatih kemandirian dan tanggung
jawab sejak dini.
 Mengontrol secara periodik pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Menjalin kerja sama dengan orang tua/ komite sekolah dalam
menyelenggarakan program kegiatan sekolah.

2. Apa tujuan didirikannya kelompok bermain ini?


Jawab :
a. Terwujudnya generasi yang berakhlak mulia.
b. Tumbuhnya prilaku positif pada diri anak.
c. Terwujudnya generasi yang mandiri yang peduli sesama dan cinta lingkungan.
d. Terwujudnya generasi yang memiliki logika berfikir yang baik.

3. Apa alas an dari semua kegiatan pengembangan yang dilakukan di KB ini?


Jawab : Untuk Menstimulasi anak hingga anak itu bisa berkembang sesuai
dengan umurnya dan juga kebutuhannya. Mengedepankan karakter anak sejak dini.

4. Apa peran orang tua di KB ini?


Jawab : Kita Kerjasama dengan orang tua dirumah dan KB supaya tercapai
tujuan Pendidikan secara efektif dan efisien.

19
5. Untuk mencapai tujuan dari program itu tadi, apa yang diadakan disekolah ini?
Jawab : Dengan bermain Bersama dilingkungan sekolah, karena melihat ada
anak usia yang masih kecil jadi kegiatan hanya diruang lingkup KB saja.

6. Siapa yang merancang program kegiatan di sekolah?


Jawab : Pengelolah dan semua Staf Guru

7. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak didik disekolah ini?
Jawab : jumlah Pendidik 5 Orang dan jumlah Anak didik 44 anak

8. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di KB?


Jawab :
a. Model sentra, funcoocking, bisnisday, outbon.
b. Cinta sekolah yang disinergikan dengan kurikulum guru.
c. Guru idola melebihi dari orangtua.

9. Kurikulum apa yang digunakan di KB sehingga mengambil kegiatan meronce ?


Jawab : kurikulum 2013

20
IV. Lampiran dokumentasi Foto Kegiatan Anak

21

Anda mungkin juga menyukai