(PAUD 4504)
KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TENTANG PEMGEMBANGAN
MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI MENGUNTING MENEMPEL (3M) DI
KB KUNCUP MELATI
OLEH :
NAMA : HARISMAWATI
NIM : 858395441
SEMESTER : IX ( Sembilan ) S1 PAUD
KELOMPOK BELAJAR : KUNCUP MELATI
Laporan Penelitian dan Analisis Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mewarnai
Mengunting Menempel (3M)
Di KB KUNCUP MELATI
Oleh :
Nama : HARISMAWATI
Nim : 858395441
Tempat Peneltian : KB KUNCUP MELATI
Waktu Penelitian : Kamis, 11 MEI 2023
Kelompok Bermain : KUNCUP MELATI
: Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai Mengunting
Menempel
SURAT KETERANGAN
No. .
Yang bertanda tangan dibawah ini Pengelola KB Kuncup melati, menerangkan bahwa :
NIP :
Menerangkan Bahwa :
Nama : HARISMAWATI
NIM : 858395441
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Diah Hidayah 2014.1 Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini Tentang Pengembangan Motorik Halus Anak
Melalui Kegiatan Mewarnai, Mengunting, Menempel (3M).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pembelajaran motorik halus anak melalui
kegiatan mewarnai,mengunting, menempel(3M) di KB Kuncup melati yang hampir setiap anak menyukai kegiatan
tersebut.
Metodelogi Penelitian terdiri atas subjek penelitian yaitu anak-anak, pendidik dan pengelola, metode
penelitian menggunakan metode interpretativ dan instrumen penelitian yang digunakan, adalah observasi wawancara
dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode, permainan, pemberian tugas, dan eksperimen yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa KB Kuncup melati mempunyai program mengembangkan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai,mengunting, menempel(3M) berbagai macam gambar
dan pola manfaat penelitian tersebut adalah dapat merangsang perkembangan kreatifitas dan imajinasi anak dan
untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak serta untuk melatih anak dalam ketelitian dan konsentrasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada kepala sekolah dan guru PAUD untuk senantiasa
mengembangkan kemampuan motorik halus anak dengan media dan sarana serta pembelajaran yang lebih
bervariasi sehingga dapat merangsang aspek perkembangan motorik halus anak sehingga anak akan lebih kreatif.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur Peneliti ucapkan Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga Peneliti mampu menyelesaikan penyusunan laporan dan analisis ini tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan ini di susun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan pada Program S 1 PG PAUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka ( UT ).
namun bimbingan dan masukan serta bantuan dari berbagai pihak, maka kesulitan-kesulitan dapat
1. NURDANIATI, M.Pd sebagai pembimbing dan penanggung jawab mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang telah membimbing dan mengarahkan pengetahuan
2. Teman- teman seperjuangan selaku pemberi masukan, kritik dan saran kepada Peneliti dalam
3. keluarga tercinta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan laporan ini, bantuan
HARISMAWATI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
DAFTAR ISI ...... vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian .................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 3
A. Motorik Halus .................................................................................. 4
B. Metode Penelitian ................................................................................ 8
C. Instrumen Penelitian............................................................................. 8
A. Tabulasi Data .................................................................................. 9
B. Analisis Kritis ................................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 angka 14
menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu pembinaan yang di tujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan
Kelompok bermain sering disingkat dengan KB, yaitu bentuk pendidikan non formal yang
menyediakan layanan pendidikan bagi anak usia 2-6 tahun. KB berfungsi untuk membantu meletakkan
dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan bagi anak
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan
Anak-anak merupakan bagian dari kehidupan kita, anak adalah subjek didik dalam pendidikan
anak usia dini, artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan ini, para ahli memiliki pandangan dan
pendapat yang berbeda mengenai anak satu dengan yang lainya, bahkan pandangan menentukan
cara perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakukan yang kurang tepat atau
bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan oleh kekurangan pengetahuan kita
terhadap anak.
Mewarnai, mengunting, menempel (3M) merupakan kegiatan yang mempunyai kaitan dengan
kemampuan-kemampuan menggunakan alat serta melatih motorik halus anak. Motorik halus anak ini
akan menjadi dasar kemampuan yang sensitif anak terhadap gejala-gejala yang melingkupi kehidupan
anak baik masa anak-anak maupun setelah dewasa yang berkaitan dengan ketelitian berkarya, mereka
akan mudah dan cepat tanggap terhadap apa yang terjadi pada lingkungan di sekelilingnya, sehingga
mereka akan terampil menyesuaikan diri dalam merespon gejalanya. Kemampuan tersebut harus
Menginggat bahwa untuk mengembangkan motorik halus anak bukanlah suatu kegiatan yang
mudah, maka kegiatan itu haruslah menarik dan menyenangkan serta dapat mengembangkan kreatifitas
anak. Maka dari itu penulis melaksanakan observasi pengamatan di kelompok bermain Kuncup melati
pada hari kamis 11 mei 2023. Pada kegiatan pengembangan melalui kegiatan mewarnai, mengunting
dan menempel (3M), terlihat anak masih belum fokus pada pembelajaran yang diajarkan guru.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas dan setelah dilakukan observasi penelitian di kelompok bermain
Kuncup melati maka penelitian ini berfokus pada “Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
C. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui perkembangan motorik halus anak kelompok bermain Kuncup melati melalui kegiatan
b. Mengevaluasi hasil belajar anak kelompok bermain Kuncup melati dalam hal motorik halus melalui
c. untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai apa yang telah dipelajari dan diberikan pada mata kuliah
2. Analisis Kritis
Kegiatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai, mengunting dan
menempel (3M) adalah satu cara untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak dengan gambar
dan warna lebih mudah memberikan motivasi berlajar terhadap pemahaman objek-objek yang terdapat di
hadapanya.
C. Manfaat Penelitian
a. Penulis
b. Guru
Memberikan masukan terhadap kegiatan pengembangan motorik halus anak dengan kegiatan
c. Orang Tua
Memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang perkembangan motorik halus anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motorik Halus
Kematangan sistem syaraf di otak turut mengatur pertumbuhan otot sehingga memungkinkan
berkembanganya kompetensi atau ketrampilan motorik anak. Keterampilan motorik anak di bagi menjadi
2 jenis yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus merupakan gerakan yang hanya
membutuhkan otot-otot kecil dan tidak memerlukan tenaga yang besar seperti menulis, mengunting,
Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik,
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan
berkesinambungan.
Pandangan Montesori tentang anak tidak terlepas dari pemikiran Rouseau dan pestalozzi yang
menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih sayang agar potensi yang
Pamela Couglin(1997) menemukan karakteristik seni anak dilihat dari sudut pandang
perkembangannya menyatakan bahwa pada anak usia 3-4 Tahun anak mulai mengasosiasikan garis dan
bentuk dengan benda-benda nyata ada perubahan dari coret-coretan yang digoreskan kedalam suatu
bentuk gambar, seni di tentukan lebih banyak oles segala sesuatu yang nyata dan kegiatan kinestetik
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari dan gerakan pergelangan
tangan yang tepat. Oleh karna itu, gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat,
oleh karna itu koordinasi mata dan tangan sudah semakin baik maka anak dapat mengurus dirinya
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti mewarnai,
mengunting menempel mengambar gambar sederhana, menganyam kertas serta menajamkan pensil
dengan rautan pensil, namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini
Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain
serta kematangan mental, misalnya memerlukan keterampilan mengerakkan pergelangan dan jari-jari
tangan anak juga memerlukan kemampuan kognitif yang memungkinkan terbentuknya sebuah gambar.
B. Pengertian Mewarnai, Mengunting, Menempel
Anak sangat suka membubuhkan warna melalui berbagai media baik saat anak sedang
mengambar, atau meletakkan warna pada saat mengisi bidang-bidang gambar yang harus diwarnai.
Kegiatan mewarnai ini akan mengajak kepada anak bagaimana mengarahkan kebiasaan-kebiasaan anak
dalam mewarnai dengan spontan menjadi kebiasaan-kebiasaan menuangkan warna yang mempunyai
nilai-nilai pendidikan ini dilakukan melalui memberi warna, memilih warna dan menjajarkan warna untuk
Gunting berguna untuk melatih anak agar mampu menggunakan alat dan melatih keterampilan
memotong objek gambar. Hal ini akan membantu perkembangan motorik anak karena dengan kegiatan
menggunting yang tepat, memilih dimana yang harus digunting merupakan latihan keterampilan bagi
anak. Kegiatan menggunting dapat dilakukan dengan cara menggunting diluar objek gambar yang
diwarnai dengan jarak kira-kira 1mm sehingga ruang warna tidak dikurangi dan tidak ada kelebihan
kertas putih.
1. Tekhnik mewarnai
Seperti dijelaskan diatas bahwa mewarnai gambar yang di maksud adalah bukan mewarnai
gambar objek yang telah di rancang oleh pengambar lalu anak tinggal menentukan warna objek gambar
sesuai dengan warna yang ada di alam. Tetapi yang di maksud dengan mewarnai gambar di sini adalah
mewarnai gambar yang telah di rancang yang nantinya gambar tersebut akan di padukan dengan gambar
yang lain sebagai satu kesatuan. Untuk mewarnai sebaiknya menggunakan kertas yang tebal di
maksudkan agar sewaktu kertas di warnai tidak mudah rusak, berdasarkan kenyataan tersebut sebaiknya
anda memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi sesuai suasana hati mereka.
2. Tekhnik Menggunting
Menggunting mempunyai tujuan motorik, yaitu melatih keterampilan anak melalui menggunting
gambar yang telah diwarnai. Pada pelaksanaannya menggunting harus benar-benar diperhatikan, karena
disamping untuk kehati-hatian dalam menggunting agar tidak menjadi fatal bagi dirinya dan tidak
menjadikan rusaknya gambar yang ia gunting. Gambar yang akan digunting oleh anak sudah mempunyai
batas yang telah dirancang oleh penggambar, yaitu garis-garis yang membatasi gambar atau kontur
bidang. Hal ini dimaksudkan agar gambar yang sebenarnya tidak rusak oleh gunting yang digunakan
memotong gambar.
3. Tekhnik Menempel
Menempel merupakan proses terakhir dari kegiatan 3m. prose dalam menempel mempunyai tujuan
motorik yang sangat nyata, karena dalam menempel potongan gambar diperlukan ketelitian, kesabaran,
pelaksanaannya sendiri-sendiri. Setelah gambar diwarnai maka terus digunting sesuai batas yang telah
ditentukan. Penempelan dengan menggunakan 1cm merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan
Menempel merupakan kegiatan lanjutan dari mengunting dan menempel ini adalah kegiatan
finishing dari kegiatan 3m, karna apabila proses penempelan ini telah selesai dilakukan maka berakhirlah
kegiatan 3m, mewarnai, mengunting dan menempel mempunyai tujuan motorik karna dapat di ukur dari
hasil keterampilan dalam menempel gambar penempelan gambar di katakan baik jika tepat pada tempat
yang telah disediakan berupa kolom kosong yang terdapat garis pinggirnya untuk membatasi objek
1. Kertas, merupakan bahan pokok dalam kegiatan ini dan sangat mudah di dapatkan serta termasuk murah
harganya
2. Lem Kertas, dapat disiapkan lem yang mudah digunakan untuk anak usia dini
3. Pewarna, Bahan pewarna yang dapat di gunakan untuk anak usia dini adalah cat air, krayonpastel,
spidol,sepuhan, teres.
1. Gunting, merupakan alat pokok karna kegiatan mengunting tidak dapat digantikan oleh alat lain selain
2. Pengaris, Sebaiknya setiap anak dalam kelompok kegiatan kerja di kelas memiliki pengaris masing-
masing karena setiap anak tidak jarang akan melakukan kegitan bersama-sama.
3. Pensil, dipergunakan untuk membuat pola baik yang akan di gunting dilipat bahkan untuk membuat
atas merupakan gambaran media yang lazim di pakai, tetapi tentu masih banyak media inkonvensional
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak, pendidik dan pimpinan di Kelompok Bermain
B. Metode Penelitian
C. Instrumen Penelitian
a. Observasi
Yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik di kelompok Bermain Kuncup melati .
b. Wawancara
c. Dokumentasi
yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian di buat tabulasi sebagai berikut :
OBSERVASI WAWANC WAWANCARA DOKUMENTASI
ARA DENGAN PEMIMPIN
DENGAN
GURU
Kegiatan pagi ,anak- Kelompok Tujuan berdirinya Dalam kegiatan
anak mengulang bermain kelompok bemain kuncup mewarnai ,menggunting,mene
hafalan surat-surat kuncup melati menyelenggarakan mpel ,anak-anak dududk dibagi
pendek,berdoa melati pendidikan yang perkelompok, ada alat dan
sebelum menerima menyenangkan ,inovatif,kr bahan seperti gunting ,gambar-
belajar ,mengabsen , peserta didik eatif,dan gambar untuk diwarnai dan
setelah itu anak- dengan usia agamis.memberikan gambar untuk yang menempel.
anak diberi waktu 2-4 pendidikan karakter yang
untuk istrahat tahun .kelom melatih kemandirian dan
kemudian mengajak pok bermain tanggung jawab sejak dini.
anak-anak duduk kuncup Selain itu tujuan kelompok
dilantai membuat melati bermain juga
lingkaran ,lalu menanamka mengembang semua aspek
berdoa sebelum n perkembangan anak dan
memulai kegiatan. pembiasaan- aspek kecerdasan anak .
pembiasaan
yang islami
dan
pembelajara
n ilmiah bagi
anak usia
dini.
KB kuncup melati Program di Karna mewarnai RKH, Foto, Hasil Wawancara,
adalah kelompok KB adalah mengunting, Hasil Observasi
bermain yang maju, diadakanya menempel(3M)
perkembanganya kegiatan merupakan salah satu
baik, pembelajaran pengembang program pembelajaran
di dalam ruangan an motorik kami, maka sebagai
maupun di luar halus pimpinan saya mendukung
ruangan, kegiatan melalui dan menfasilitasi kegiatan
ini dilaksanakan kegiatan tersebut. Dengan adanya
secara seimbang mewarnai, kegiatan tersebut akan
karna usia KB mengunting, mengembangkan
adalah dimana usia menempel(3 kreatifitas anak dan
anak masih dalam M) berbagai melatih kemampuan
taraf bermain, dan macam motorik halus anak.
suatu masa gambar dan
pertumbuhan dan bentuk pola,
eksplorasi salah satu hal ini
kegiatan yang dilaksanakan
dilaksanakan adalah dengan
kegiatan tujuan
pengembangan meningkatka
motorik halus n kreatifitas
melalui kegiatan anak dan
mewarnai, akan melatih
mengunting, motorik
menempel (3M) halus anak
berbagai macam
gambar.
B. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan mewarnai, menggunting, menempel
(3m) dapat mengembangkan kreatifitas anak dikelompok bermain Kuncup melati . Pengembangan
motorik halus anak merupakan prioritas program yang dicampurkan dalam dokumen lembaga.
Pelaksanaan pengembangan motorik halus anak di KB Kuncup melati . tidak seperti disekolah dasar,
melainkan hanya menanamkan dasar-dasar kemampuan anak berupa kognitifnya, bahasa, motorik halus,
Apa yang ditanamkan di KB Kuncup melati yaitu menananmkan dasar-dasar kemampuan motorik
halusnya melalui kegiatan bermain karena anak banyak bermain melalui dirinya sendiri, tetapi itu sering
memerlukan pertolongan untuk memandu apa yang dipelajarinya sehingga tercipta konsep yang lebih
baik. Kompleks dan rumit untuk itu guru dan tenaga pendidik perlu menciptakan kegiatan yang berpusat
Secara umum KB Kuncup melati telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah,
kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori dalam
pengembangan motorik halus anak serta di rancang dengan panduan menu generik dengan kurikulum
A. Kesimpulan
a. Dalam lingkungan kelas KB Kuncup melati disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung
pencapaiaan kemampuan dasar-dasar motorik halus, kreatifitas, bahasa, seni dan kognitif anak.
b. Melalui pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai, mengunting dan menempel (3M)
sangat bermanfaat bagi anak khususnya dapat meningkatkan kreatvitas dan imajinasi anak
c. di KB Kuncup melati mempunyai program pengembangan pada anak usia dini dengan meletakkan
B. Saran
1. Disarankan mengingat bahwa usia KB adalah usia yang peka terhadap segaala rangsangan, maka
semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang diterapkan hendaknya mempertimbangkan karakteristik
2. Sangat di harapkan dalam pengembangan motorik halus anak pada kelompok bermain, hendaknya guru
3. dengan harapan agar dalam penelitian ini hendaknya penulis mengerti dan memahami apa arti
Winda Gunarti, dkk(2012) Metode Pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini Universitas
Terbuka : Jakarta
Siti. Aisyiyah, dkk(2007) Pengembangan dan Konsep dasar pengembangan pendidikan anak usia dini. Universitas
Terbuka : Jakarta
TIM PG PAUD, Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Tebuka : Jakarta
LAMPIRAN
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KELOMPOK BERMAIN
Usia : 2-4 Tahun
No Hal-hal unik/menarik yang Data Keterangan / Uraian, Pertanyaan
ditemukan dalam : Ya Tidak
1 Model Pengembangan Kegiatan V Dengan Sistem Sentra
2 Penataan Ruangan V Di dinding kelas banyak terpajang
gambar-gambar dan hasil karya anak-
3 Kegiatan yang dilakukan anak V anak mewarnai gambar kemudian
mengunting sesuai pola lalu di tempel
4. Alat peraga edukatif ( APE ) yang V Gambar, Pewarna, Guntin
digunakan
5. Pengaturan Pengelompokan anak V Pijakan bermain di luar kelas, pijakan
saat main, pijakan setelah main,
istirahat pulang.
6. Cara pendidik mempimpin kegiatan V Mendemostrasikan, memberikan
contoh dan memberi kesempatan
anak untuk mencoba dan mengikuti
kegiatan
7. Persiapan RKH V Sesuai dengan tema dan Sub Tema
8 Administrasi guru V RKM,RKH, Absen Anak, Alat
Penilaian, Program semester, buku
induk
9. Fasilitas yang ada V Meja kursi guru, karpet, hiasan
APE luar dinding, gambar-gambar, balok,
APE Dalam puzzle alat bermain didalam, dan alat
bermain di luar ruagan( Jungkitan,
ayunan, bola dunia, dan perangkap
macan
10 Pemberian makanan sesuai V Setiap hari anak membawa bekal
kebutuhan sendiri dan 2 minggu sekali dari
sekolah
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Mulai dari usia berapa anak-anak yang berada dalam kelompok bemain yang ibu asuh?
Jawab :
Usia anak di kb kuncup melati ini mulai dari usia 2-4 tahun
2. Apa keistimewaan program kelompok bermain yang ibu asuh dibandingkan dengan kelompok bermain
lainya?
Jawab :
KB KUNCUP MELATI ini mengutamakan program pembentukan perilaku anak dengan do’a-do’a,
mengenal huruf dan angka berpedoman bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain
3. Bagaimana cara Penyusunan Rencana Kegiatan untuk anak didik yang ibu asuh?
Jawab :
Menyusun RKH disusun oleh guru sentra,dengan mengacuh pada kurikulum 13,
4. ada berapa jumlah anak didik dikelompok bermain yang ibu asuh ?
Jawab :
5. Refrensi apa yang ibu ambil guna penyusunan rencana kegiatan anak ?
Jawab :
Buku-buku lain yang digunakan pembelajaran ada di perpustakaan guru, guru kapanpun bisa
Jawab :
Menambah pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan di KB, sehingga bisa mengembangkan
1. Apa Visi/Misi/ Tujuan dari kelompok bermain dalam konteks pendidikan anak ?
Jawab :
VISI : PAUD Terpadu Kuncup melati sebagai PAUD Teladan dan inklusi yang membentuk generasi sehat
MISI : Menjadi sentra pembelajaran bagi lembaga pendidikan anak usia dini yang lain dengan
-Memberikan pendidikan karakter yang melatih kemandirian dan tanggung jawab sejak dini .
-Menjalin kerja sama dengan orang tua /komite sekolah dalam menyelenggarakan program
kegiatan sekolah .
2. Untuk mencapai Visi/Misi/Tujuan tersebut, program apa saja yang ibu lakukan ?
Jawab :
Dengan cara mengembangkan kemampuan guru dengan lebih maksimal dengan cara mengikuti diklat,
Jawab :
Jawab : 5
Jawab :
bihanya : Anak dapat mandiri, Agar anak belajar berbagi dan mandiri, anak dapat mempergunakan dan
uranganya : Ruangan Sempit, Halaman Sempit, Dekat dengan jalan raya, jumlah anak didik tidak sesuai
dengan tenaga pendidik.