Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MAKRO EKONOMI

DAN INDUSTRI
NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. DIAN RAHMAWATI (NPM: 20186120100048)


2. NORNAMERA (NPM: 20186120100031)
3. SITI UMI TARWIYAH (NPM: 20186120100002)
4. SRIANDAYANI (NPM: 20186120100006)
5. VIDYA RAHMAWATI (NPM: 20186120100046)

UNIVERSITAS TRUNAJAYA

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

BONTANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah ANALISIS MAKRO EKONOMI DAN

INDUSTRI ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung

maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana

yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh

dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

ada supaya tidak terulang kembali. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima

kasih.

Bontang, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi
operasi perusahaan sehari‐hari. Kemampuan investor dalam memahami dan
meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang akan sangat berguna
dalam membuat keputusan investasi yang menguntungkan. Untuk itu, seorang
investor harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi makro yang
bisa membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. Indikator
ekonomi makro yang seringkali dihubungkan dengan pasar modal adalah
fluktuasi tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs atau nilai tukar rupiah.
Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara.
Karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana
jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam menggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan
nasional. Selain itu, pasar modal juga merupakan representasi untuk menilai
kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara. Karena hampir semua industri
disuatu Negara terwakili oleh pasar modal. Pasar modal merupakan sebuah
pasar (gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham,
obligasi, serta surat-berharga lainnya dengan memakai jasa Perantara
Perdagangan Efek (PPE). Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu
atau badanbadan usaha yang mempunyai kelebihan dana melakukan investasi
dalam bentuk surat berharga yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang
menjual saham di pasar modal (emiten). Sebaliknya perusahaan yang membutuhkan
dana menawarkan surat berharga dengan cara mendaftar lebih dahulu (listing) pada
badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. Proses transaksi yang terjadi di pasar
modal pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung mengingat
transaksi bisa terjadi di manapun.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan bisnis makro?
2. Apa pengertian analisis industri?
3. apa pengertian analisis perusahaan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui lingkungan bisnis makro
2. Untuk mengetahui analisis industri
3. Untuk mengetahui Analisis perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Bisnis Makro


Lingkungan makro adalah dinamis dan terus berubah dari waktu ke
waktu. Globalisasi membuatnya sulit untuk menghindari guncangan
eksternal terhadap bisnis domestik. Ekonomi juga terjalin dari satu negara
ke negara lain. Guncangan di satu negara, seperti krisis 2008, menyebar ke
negara lain. Ini menimbulkan efek penularan yang cepat dan dramatis.
Demikian juga, teknologi juga membawa perubahan signifikan ke pasar.
Dunia semakin online. Perubahan dalam teknologi mengganggu banyak
bisnis konvensional serta memperkenalkan model bisnis baru.
Lingkungan makro, atau lingkungan eksternal, terdiri dari berbagai
faktor dan kekuatan di luar perusahaan, yang memengaruhi operasi bisnis.
Dan, perusahaan tidak memiliki kendali atas perubahan mereka. Setiap
perubahan faktor-faktor tersebut dapat berdampak pada lingkungan
kompetitif dan kondisi internal perusahaan.
Lingkungan kompetitif, atau lingkungan industri, mewakili
berbagai kekuatan yang mewakili pengaruh pemangku kepentingan
eksternal perusahaan. Mereka terdiri dari pesaing, pemerintah, pemasok,
pelanggan, komunitas lokal, kreditor, dan sebagainya. Sementara itu,
lingkungan internal terdiri dari berbagai aspek dalam organisasi, seperti
budaya perusahaan, struktur organisasi, dan sumber daya perusahaan.
Lingkungan makro terdiri dari enam faktor, yaitu:
1. Faktor-faktor politik seperti perubahan kepemimpinan negara,
kerusuhan politik, kudeta, korupsi, kebijakan pemerintah, dan program
kesejahteraan.
2. Ekonomi faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku
bunga, nilai tukar, pajak, indeks saham, harga obligasi, dan tingkat
pengangguran.

3
3. Faktor sosial-budaya seperti pertumbuhan populasi, komposisi
demografis (usia, agama, dan etnis), selera dan preferensi, pendapatan
dan kekayaan rumah tangga, dan migrasi.
4. Teknologi seperti internet, printer 3D, teknologi serat optik, dan
nanoteknologi.
5. Faktor lingkungan seperti bencana alam, pemanasan global, dan polusi.
6. Hukum seperti peraturan persaingan, perlindungan konsumen,
persyaratan kesehatan produk, peraturan emisi karbon, kebijakan
perdagangan, dan kebijakan lingkungan.
keenam faktor tersebut bisa bersifat lokal, nasional, atau global.
Proteksi perdagangan oleh mitra dagang, misalnya, adalah masalah global
daripada lokal. Kebijakan tersebut mempengaruhi perusahaan yang
berorientasi ekspor domestik. Tapi, itu kurang signifikan bagi perusahaan
dengan sumber pendapatan dari penjualan lokal.

2.1.1 Pengaruh Lingkungan Makro Terhadap Bisnis


Lingkungan makro mempengaruhi keputusan, profitabilitas, dan fungsi
perusahaan. Dan, mereka tidak memiliki kontrol absolut untuk mengarahkan
dampaknya demi keuntungan mereka. Perusahaan perlu mempertimbangkan
faktor-faktor ini dalam perencanaan strategis. Salah satu contoh adalah
perusahaan asuransi.
Salah satu sumber pendapatan perusahaan asuransi, tidak termasuk premi,
adalah pendapatan investasi. Untuk mengalokasikan investasi ke kelas aset
yang tepat, mereka harus memprediksi tren masa depan dari beberapa
indikator ekonomi seperti indeks harga saham dan obligasi, suku bunga,
pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Katakanlah, perusahaan memprediksi
bank sentral akan menaikkan suku bunga kebijakan tahun depan. Peningkatan
suku bunga berarti harga obligasi akan turun. Oleh karena itu, perusahaan
perlu mempertimbangkan apakah akan mengurangi paparan investasi mereka
dalam obligasi atau tidak.

2.1.2 Cara Beradaptasi Dengan Lingkungan Makro


Bisnis harus mengidentifikasi faktor mana yang paling tidak pasti dan
paling signifikan mempengaruhi operasi bisnis. Mereka perlu memilah
elemen-elemen kunci dan menentukan signifikansinya. Biasanya, langkah-
langkah dalam analisis lingkungan makro melibatkan tahapan berikut:
 Identifikasi dan pilah faktor-faktor kunci yang paling tidak pasti dan
paling signifikan yang memengaruhi perusahaan.

4
 Tentukan tren masing-masing faktor, apakah bergerak ke arah yang
menguntungkan atau tidak.
 Klasifikasi faktor-faktor ini sebagai “peluang” atau “ancaman.”
 Mengevaluasi signifikansi setiap peluang atau ancaman terhadap
kinerja perusahaan dan kemungkinan terjadinya.
2.2 Analisis Industri
Analisis industri adalah alat evaluasi pasar yang digunakan bisnis dan
perusahaan untuk memahami dan menganalisis tingkat persaingan dalam
industri tertentu. Analisis industri membantu Anda untuk memahami posisi
pasar industri. Analisis industri membantu pengusaha atau perusahaan
rintisan (startup) untuk memahami posisi bisnis yang relevan dengan bisnis
kompetitif lainnya di industri.

2.2.1 Jenis Analisis Industri


Bisnis dan perusahaan menggunakan tiga alat dan metode utama untuk
melakukan analisis industri, antara lain:
a. Model Kekuatan Kompetitif (Lima Kekuatan Porter)
Michael Porter memperkenalkan model ini pada 1980-an dan
diberi nama Porter’s 5 Forces atau lime kekuatan Porter. Ini
menganalisis lima kekuatan yang berdampak pada industri. Lima
kekuatan Porter adalah sebagai berikut;
1) Intensitas Saingan Industri
Bisnis yang beroperasi di industri dan pangsa pasar yang
sama membuat mereka menjadi saingan industri. Beberapa faktor
yang membuat persaingan menjadi ketat adalah; meningkatkan
biaya tetap, diferensiasi yang lebih rendah, dan biaya keluar yang
tinggi.
2) Ancaman Pendatang Potensial
Masuknya bisnis baru dalam industri membuat lingkungan
bisnis menjadi kompetitif. Jika pintu masuk kedalam persaingan
lebih mudah, maka itu membuat lingkungan bisnis berisiko. Jika
pintu masuknya sulit, maka mereka bisa menikmati keuntungan
untuk waktu yang lama.
3) Kekuatan Tawar Pemasok
Jika sebuah bisnis bergantung pada pasokan pemasok,
maka mereka akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
bisnis. Ini bisa berdampak langsung pada harga dan kualitas suatu
produk.
4) Kekuatan Tawar Pembeli
Di sini pelanggan memiliki lebih banyak kekuatan
negosiasi atas bisnis. Mereka akan menuntut diskon, kualitas yang

5
lebih baik, dan harga yang ekonomis. Ini biasanya terjadi ketika
ada lebih banyak pesaing di industri.
5) Ancaman Produk Pengganti
Saat itulah bisnis kompetitif menawarkan produk pengganti
serupa dari industri lain. Sebuah bisnis biasanya harus menghadapi
pesaing dari berbagai industri dan mereka mempengaruhi aliran
pendapatan Anda. Namun, produk substitusi ada dua jenis; fitur
produk yang sama dengan harga yang lebih tinggi dan fitur produk
yang sama dengan harga yang lebih rendah.
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman, dan analisisnya mempelajari dampaknya terhadap bisnis.
Selanjutnya terdiri dari dua bagian;
1) Faktor internal : Kekuatan dan kelemahan termasuk dalam
kategori faktor internal. Mereka ada dalam bisnis / perusahaan apa
pun dan faktor internal terus memainkan peran mereka.
2) Faktor eksternal : Peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal. Mereka memberi tahu perusahaan dampak dari kejadian
potensial dan bagaimana perusahaan harus bereaksi.
c. Analisis Pestile
Analisis PESTLE terdiri dari enam faktor lingkungan makro
seperti faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan
lingkungan.
1) Politik. Faktor politik berarti peraturan pemerintah, kebijakan
perdagangan, tarif, dan lingkungan negara yang stabil secara
keseluruhan.
2) Ekonomis. Faktor ekonomi meliputi pendapatan, PDB, pendapatan
bersih, impor dan ekspor, perpajakan, pengangguran, tingkat
pertumbuhan, tingkat bunga, dan banyak faktor lainnya.
3) Sosial. Faktor sosial terdiri dari fashion, tren, belanja, sikap dan
perilaku, demografi, standar sehat, dan budaya.
4) Teknologi. Faktor teknologi terdiri dari riset dan pengembangan,
inovasi dan kreativitas terkini, internet, dan tren teknologi digital.
5) Hukum. Faktor hukum terdiri dari undang-undang
ketenagakerjaan, peraturan, upah minimum, kontrak kerja, gaji,
cuti, dan masalah lainnya.
6) Lingkungan. Faktor lingkungan terdiri dari isu-isu lingkungan
seperti deforestasi, polusi, emisi karbon, degradasi tanah, dan lain-
lain.

2.2.2 Alasan Untuk Melakukan Analisis Industri


Analisis industri memungkinkan perusahaan untuk memiliki
wawasan tentang lingkungan bisnis yang kompetitif. Kelemahan pesaing

6
perusahaan akan menjadi pakaian kuat perusahaan. perusahaan dapat
mengintegrasikan informasi tersebut untuk membuat rencana pemasaran
untuk mengembangkan bisnis perusahaan.
Hasil analisis industri memberi perusahaan wawasan tentang
pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan. Jika laporan memberi tahu
perusahaan ancaman yang akan datang, maka perusahaan dapat
mengambil tindakan pencegahan untuk menghindarinya.
Analisis menegaskan dan memastikan kredibilitas bisnis
perusahaan, dan itu akan membantu perusahaan menarik investor. Itu
berarti perusahaan sudah familiar dengan pesaing dan tahu apa yang
diinginkan pelanggan perusahaan.

2.2.3 Cara Melakukan Analisis Industri Secara Efektif


a. Tinjauan Dokumentasi/Laporan Yang Ada
Pihak perusahaan harus meluangkan waktu untuk menemukan dan
mempelajari laporan yang sudah diterbitkan yang relevan dengan
industri perusahaan. Perusahaan akan menemukan laporan yang terinci
dengan baik, dan mempelajarinya akan menjawab pertanyaan
perusahaan.
Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus sepenuhnya bergantung
pada laporan yang dipublikasikan. Oleh karena itu, perusahaan harus
memilih laporan terbanyak dari industri perusahaan. Itu karena tren
dan statistik yang berubah dari waktu ke waktu. Jika perusahaan
mengandalkan laporan lama, itu tidak akan memberi perusahaan hasil
yang konklusif.
b. Pilih dengan Hati-hati Industri Yang Akan Di Analisis
Pihak perusahaan harus memilih industri yang paling relevan untuk
bisnis perusahaan. Itu karena setiap industri memiliki banyak
subkategori. Misalnya, industri kimia akan memiliki subkategori
pestisida, organik, anorganik, dan sebagainya.
c. Datang dengan Penawaran dan Permintaan Industri
Pasokan dan permintaan memainkan peran penting dalam
mengendalikan pasar. perusahaan harus mempelajari tren masa lalu
dan skenario produk dan produk, dan temuannya akan membantu
perusahaan memprediksi masa depan.
d. Kenali Pesaing Perusahaan
Piahk perusahaan harus mempertimbangkan untuk mempelajari
pesaing perusahaan dan harapan serta rencana mereka dari pasar.
e. Ikuti Perkembangan Terbaru di Industri
Yang terpenting, pihak perusahaan harus mempelajari faktor
lingkungan makro yang dapat memengaruhi industri perusahaan.
Seperti perkembangan teknologi, tren teknologi terkini, dan inovasi
teknologi akan berdampak pada banyak bisnis di seluruh dunia.

7
f. Fokus pada dinamika Industri
Analisis industri harus fokus pada industri tertentu yang
bersangkutan dan memahami berbagai dinamika industri.

2.2.4 Kelebihan dan kekurangan Analisis Industri


a. Kelebihan Analisis Industri
 Analisis industri membantu perusahaan untuk menyentuh peluang
yang belum dijelajahi.
 Analisi industri membantu perusahaan startup untuk mengetahui posisi
bisnis mereka yang relevan dengan pesaing relevant.
 Fokusnya adalah untuk menunjukkan peluang dan ancaman.
 Analisi industri membantu perusahaan untuk mengetahui poin-poin
yang dapat memberikan perusahaan hasil terbaik.
 Analisi industri membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi
kompetitif yang akan membela perusahaan dalam kompetisi
 Analisi industri membantu perusahaan untuk mengevaluasi
profitabilitas industri yang relevan
b. Kekurangan Analisis Industri
 Kesalahpahaman terhadap statistik dan data dapat mengakibatkan
perusahaan membuat keputusan yang salah.
 Analisis industri adalah pendekatan sepihak dan tidak menjamin
kesuksesan
 Jika inflasi menurunkan penjualan dan aliran pendapatan perusahaan,
itu akan berdampak buruk pada laporan
 Faktor musim biasanya memiliki dampak baik dan buruk pada bisnis,
jika penerjemah tidak mempertimbangkan faktor-faktor ini, itu akan
berdampak pada kesimpulan

2.3 Sensitivitas Laba


a) Analisis Sensitivitas Laporan Laba Rugi

8
suatu investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang
lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku. D. Payback Period
PP dan Discounted Payback Period DPP Payback period PP atau
tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai
kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka
waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal dapat kembali,
semakin baik suatu bisnis untuk diusahakan karena modal yang
kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan
Suwarsono 1994. Metode PP memiliki kelemahan karena tidak
memperhitungkan nilai waktu uang Nurmalina et al 2009. Oleh karena
itu, penggunaan Discounted Payback Period DPP dapat mengatasi
kelemahan pada PP. Menurut Umar 2007, nilai DPP diperoleh melalui
nilai investasi dikurangi saldo nilai tunai bersih sekarang dengan
tingkat diskonto yang berlaku. Teknik perhitungannya sama dengan PP
namun nilai tunai bersih yang digunakan adalah nilai yang telah di
diskon dengan tingkat suku bunga yang berlaku.
b) Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisis
kelayakan usaha yang telah dilakukan, tujuannya yaitu untuk melihat
pengaruh yang akan terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini
merupakan suatu cara untuk menarik perhatian pada masalah utama
usaha yaitu usaha selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi
pada suatu keadaan yang telah diramalkan. Menurut Kadariah et al.
1999 analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi
terhadap hasil analisis usaha jika ada suatu kesalahan atau perubahan
dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau benefit. Dalam analisis
senstivitas setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti setiap kali
harus dilakukan analisis kembali. Pada usaha di bidang pertanian
terdapat empat masalah utama yang mengakibatkan usaha sensitif
terhadap perubahan, yaitu:
1. Perubahan harga jual

9
2. Keterlambatan pelaksanaan usaha
3. Kenaikan biaya
4. Perubahan volume produksi Permasalahan ini timbul karena
banyak faktor yang tidak terkendali. Setiap kemungkinan
perubahan atau kesalahan dalam dasar perhitungan sebaiknya
dipertimbangkan dalam analisis sensitivitas. Suatu variasi dari
analisis sensitivitas adalah analisis nilai pengganti switching
value.
c) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi ialah suatu laporan keuangan yang meringkas
penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode
akuntansi. Laporan laba rugi juga merupakan suatu laporan yang
menunjukkan hasil-hasil operasi perusahaan selama waktu tersebut.
Laporan laba rugi ini menghasilkan suatu perhitungan yang akhirnya
dapat melihat apakah suatu proyek yang dijalankan mendapat
keuntungan ataukah mendapatkan kerugian selama waktu proyek.
Laba ialah apa saja yang tersisa setelah dikurangkan dengan
pengeluaran-pengeluaran yang timbul dalam memproduksi atau
menjual barang dan jasa. Proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya
pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya.
Kemudian juga akan tergambar jenis- jenis biaya yang dikeluarkan
berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Dari laporan ini dapat
terlihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan atau
kerugian dalam suatu periode Kasmir dan Jakfar 2009.

2.4 Analisis Perusahaan


Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis
fundamental, setelah analisis variabel ekonomi dan pasar, serta analisis
industri.

10
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Analisis Sensitivitas. Analisis Sensitivitas Laporan Laba Rugi


(123dok.com). Diakses Sabtu, 01 Januari 2022.

Anonim. 2018. Analisis Sensitivitas Terhadap Emiten. BAHAN-AJAR-3-


Interpretasi-Analysis-Report-Terhadap-Emiten-Kinerja-Efek.pdf
(polimdo.ac.id). Diakses Sabtu, 01 Januari 2022.

Anonim. 2020. Lingkungan Makro. https://cerdasco.com/lingkungan-makro/.


Diakses Sabtu, 01 Januari 2022.

Aries, Muhammad Andi. 2021. Analisis Industri: Pengertian, Jenis, Cara


Menerapakan, Contoh, Kelebihan & Kekurangan.
https://belajarekonomi.com/analisis-industri-pengertian-jenis-cara-
menerapakan-contoh-kelebihan-kekurangan/. Diakses Sabtu, 01 Januari
2022.

Dharmawijaya, Liana. 2020. Analisis Perusahaan. https://adoc.pub/materi-12-


analisis-perusahaan.html. Diakses Sabtu, 01 Januari 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai