Anda di halaman 1dari 16

“MANAJEMEN PEMASARAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pemasaran

DISUSUN OLEH:

Marisa Anzela

2105066030

DOSEN PENGAMPU:

Noor Ellywati, S.Pd,. MM

Indah Permatasari, Se., MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “MANAJEMEN PEMASARAN" ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Samarinda, 11 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

PEMBAHASAN ................................................................................................................4

1) LINGKUNGAN MAKRO DAN MIKRO PERUSAHAAN .............................4


2) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN ...............................................................10
3) KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ......................................................14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................16

iii
iv
PEMBAHASAN

1) LINGKUNGAN MAKRO DAN MIKRO PERUSAHAAN

A. LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN


Lingkungan makro atau disebut juga lingkungan jauh, menurut Pearce (2000),
lingkungan sosial, menurut Wheelen (2003), dan lingkungan makro. Lingkungan
sosial termasuk kekuatan umum yang secara tidak langsung berhubungan dengan
aktivitas organisasi jangka pendek, tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan
jangka panjang. Lingkungan sosial yang dimaksud yaitu (Wheelen, 2003):
1) Kekuatan Ekonomi
2) Kekuatan Teknologi
3) Kekuatan Hukum dan Politik
4) Kekuatan Sosial Budaya
Umar (2005), menyatakan bahwa lingkungan makro perusahaan terdiri dari
faktor-faktor utama yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan.
Faktorfaktor utama yang diperhatikan adalah faktor politik dan hukum, ekonomi,
sosial budaya, dan teknologi.
Disamping itu Griffin (2003), menyatakan lingkungan ini sebagai lingkungan
umum (general environment) dari suatu organisasi yang merupakan serangkaian dari
dimensi dan kekuatan yang luas dan berada disekitar organisasi yang menciptakan
keseluruhan konteks organisasi. Dimensi dan kekuatan ini tidak sepenuhnya terkait
dengan organisasi tertentu lainnya. Lingkungan umum dari sebagian besar organisasi
memiliki dimensi ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik dan hukum, dan
internasional.
Menurut Suryana (2009), lingkungan makro adalah lingkungan diluar
perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan,
yang meliputi:
1) Lingkungan Ekonomi
Kekuatan Ekonomi lokal, regional, nasional dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat

5
inflasi, tingkat bunga, dan fluktuasi mata uang asing, baik langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh terhadap perusahaan. Inflasi atau kenaikan harga-
harga akan mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan usahanya.
Demikian juga kenaikan suku bunga dan fluktuasi mata uang asing akan
menyulitkan perusahaan dalam mengkalkulasikan keuangannya.
2) Lingkungan Teknologi
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahan sangat berpengaruh terhadap
perusahaan. Perubahan teknologi yang secara drastis dalam abad terakhir ini telah
memperluas skala industri secara keseluruhan. Teknologi baru telah menciptakan
produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya. Demikian juga, bidang usaha
jasa telah banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi
dalam menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan
permintaan pasar secara cepat. Oleh karena itu, kemampuan pesaing untuk
menciptakan nilai tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus
diperhatikan oleh perusahaan tersebut.
3) Lingkungan Sosiopolitik
Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan, dan konteksnya perlu diperhatikan
untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap
tingkah laku masyarakat. Dalam beberapa hal, perubahan kekuatan politik
berpengaruh terhadap perubahan pemerintahan, dan secara tidak langsung
berdampak pada perubahan ekonomi. Misalnya, adanya kekacauan politik dan
kerusuhan selalu membawa sentimen pasar. Perubahan investasi pemerintah
dalam bidang teknologi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian.
Namun demikian, lingkungan ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha
pandai memanfaatkan peluang dari lingkungan tersebut.
4) Lingkungan Demografi
Produk barang dan jasa yang dihasilkan seringkali dipengaruhi oleh perubahan
demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup,
kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada
prinsipnya, semua lingkungan diatas bisa menciptakan peluang bagi wirausaha.

Dari kesimpulan menurut para ahli di atas lingkungan makro perusahaan


adalah faktor-faktor eksternal dari masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi
lingkungan mikro. Suatu organisasi atau perusahaan yang berhasil adalah mereka

6
yang berhasil mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan yang belum terpenuhi
maupun kecenderungan (tren) yang ada di dalam lingkungan perusahaan. Kebutuhan
yang belum terpenuhi selalu (dan akan selalu) ada. Indikator dari lingkungan makro
yaitu demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.

a. Demografi
Lingkungan demografi merupakan daya tarik utama bagi para pemasar karena orang-
orang dalam lingkungan itulah yang membentuk pasar. Masalah demografi ini
penting untuk diperhatikan karena orang-orang lah yang dapat menciptakan pasar.
Kecenderungan demografi ini dapat diandalkan kebenarannya untuk jangka pendek
dan jangka menengah.
b. Ekonomi
Pasar memerlukan daya beli di mana ketersediaan daya beli dalam suatu
perekonomian tergantung pada tingkat pendapatan saat itu, tingkat harga,
tabungan, hutang, dan kredit yang ada. Para pemasar harus memberi perhatian
sungguh pada kecenderungan utama dalam hal tingkat pendapatan dan pola
pengeluaran konsumen.
c. Teknologi
Perubahan teknologi tentu saja mempengaruhi daur hidup barang dan jasa. Setiap
perubahan teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar tak
selalu dapat diramalkan terlebih dahulu.
d. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum-hukum, lembaga pemerintah dan kelompok
penentang yang membatasi kegiatan organisasi dan individu dalam masyarakat.
1) Perundang-undangan pokok yang mengatur bisnis Ada 3 tujuan
dikeluarkannya perundang-undangan pokok yang mengatur bisnis ini yaitu
melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat di antara sesamanya,
untuk melindungi konsumen dari praktek perusahaan yang tidak jujur dan untuk
melindungi minat masyarakat yang lebih besar terhadap tingkah laku perusahaan
yang tidak terkendali. Contoh dari perundangan ini adalah dikenakannya biaya
pajak untuk barang mewah sebesar 5%-30% yang masuk ke Indonesia.36
2) Pertumbuhan kelompok-kelompok kepentingan masyarakat
Jumlah dan kekuatan kelompok-kelompok pemerhati kepentingan masyarakat
telah meningkat. Mereka mempengaruhi pemerintah dan perusahaan untuk lebih
memperhatikan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat seperti hak-hak

7
konsumen, hak wanita, hak buruh dan kelompok minoritas lain, misalnya Suara
Ibu Perduli, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, dan lain-lain.

e. Sosial dan Budaya


Masyarakat membentuk kepercayaan dasar, nilai dan norma yang pada akhirnya
merumuskan suatu pandangan tentang hubungan mereka dengan sesamanya,
masyarakat lain, maupun alam semesta

B. LINGKUNGAN MIKRO PERUSAHAAN


Lingkungan mikro perusahaan merupakan pelaku yang dekat dengan
perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani
pelanggannya. Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan
kebutuhan tertentu dari pasar sasarannya yang telah dipilih secara
menguntungkan. Indikator dari lingkungan mikro perusahaan terdiri dari:
pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan masyarakat/publik
a. Pemasok
Pemasok ialah badan usaha dan perorangan yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa
tertentu. Perkembangan dalam lingkungan pemasok bisa mempunyai dampak
yang besar terhadap operasi pemasaran perusahaan. Manajer pemasaran harus
mengerti perkembangan harga dari masukan-masukan utama mereka. Manajer
pemasaran juga mempunyai kepentingan yang sama terhadap tersedianya suplai.
Kekurangan suplai, pemogokan tenaga kerja, dan kejadian lain dapat mencegah
terjadinya perjanjian pengiriman dan menurunkan penjualan jangka pendek serta
dalam jangka panjang akan merusak hubungan dengan pelanggan.
b. Perantara-perantara Pemasaran
Perantara-perantara adalah perusahaan yang membantu perusahaan lain dalam
promosi, penjualan dan pendistribusian barang-barangnya ke pembeli akhir.
Mereka meliputi perantar (middlemen), perusahaan distribusi fisik, agen jasa
pemasaran dan perantara keuangan.
1) Perantara, merupakan perusahaan dagang yang membantu perusahaan untuk
menemukan pembeli dan/atau menutup penjualan dengan mereka. Mereka
terdiri dari agen perantara dan pedagang perantara. Para perantara ini mampu

8
memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan. Pertama mereka mampu
menyediakan produk di mana pelanggan berada (guna tempat).
2) Perusahaan-perusahaan Distribusi Fisik, membantu perusahaan dalam
menyimpan dan memindahkan barang-barang dari tempat asal ke tempat
tujuan.
3) Agen-agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan penelitian pasar, agen
periklanan, perusahaan media dan perusahaan konsultasi pemasaran yang
membantu perusahaan untuk mengarahkan dan mempromosikan produk-
produknya ke pasar yang tepat.
4) Perantara-perantara Keuangan, membantu perusahaan dalam hal
menguangkan transaksi mereka, termasuk didalamnya bank, perusahaan
kredit, perusahaan asuransi dan perusahaan lain yang menolong dalam segi
keuangan atau pertanggungan risiko
c. Pelanggan/Pembeli/Konsumen
Suatu perusahaan mengaitkan dirinya dengan beberapa pemasok dan
perantara sehingga ia dapat memasok secara lebih efisien produk-produk dan
jasanya kepada pasar sasarannya. Pasar sasarannya dapat berupa satu (atau
lebih) dari kelima jenis pasar pelanggan di bawah ini:
1) Pasar konsumen: individu dan rumah tangga yang membeli barang dan
jasa untuk dikonsumsi.
2) Pasar produsen: organisasi yang membeli barang dan jasa yang diperlukan
untuk memproduksi barang dan jasa lain dengan tujuan untuk
mendapatkan laba dan/atau mencapai tujuan lain.
3) Pasar penjual: organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijual
kembali dengan mendapatkan laba.
4) Pasar pemerintah dan pasar non laba: pemerintah dan lembaga-lembaga
non laba yang membeli barang dan jasa untuk memproduksi jasa publik
atau mentransfer barang dan jasa ini kepada pihak yang memerlukan.
5) Pasar internasional: pembeli yang ada di luar negeri, termasuk konsumen,
produsen, penjual, dan pemerintah asing.

Pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi industri


untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu produk dan layanan,
serta mengadu domba sesama anggota industri

9
d. Pesaing

Sistem pemasaran perusahaan di kelilingi dan dipengaruhi oleh kelompok


pesaing. Para pesaing perlu diidentifikasi, dimonitor dan dikalahkan untuk
memperoleh dan mempertahankan kesetiaan pelanggan pada perusahaan. Cara
terbaik bagi perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan adalah
dengan mengambil sudut pandang pelanggan. Keberhasilan pemasaran
merupakan masalah bagaimana mencapai keterpaduan yang efektif dari pihak
perusahaan dengan para pelanggan, saluran-saluran, dan para pesaing.

e. Publik/Masyarakat

Publik dapat mempermudah atau mempersulit kemampuan perusahaan untuk


mencapai tujuan-tujuannya. Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah-
langkah yang nyata untuk menjalin hubungan yang baik dengan publik utamanya.
Sebagian besar perusahaan membuat departemen hubungan masyarakat (public
relation) untuk merencanakan dan membangun hubungan yang baik dengan
berbagai jenis publik. Departemen ini memonitor perilaku dari organisasi publik
tersebut dan memberikan informasi dan komunikasi untuk membangun nama
baik (goodwill).

2) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN


A. Teori Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku adalah suatu kegiatan dan aktifitas
organisme yang bersangkutan, baik aktifitas yang dapat diamati atau yang tidak
dapat diamati oleh orang lain. Manusia berperilaku atau beraktifitas karena
adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan adanya kebutuhan akan
muncul motivasi ataupenggerak. Sehingga individu itu akan beraktifitas untuk
mencapai tujuan dan mengalami kepuasan.
Seorang ahli psikolog Skinner (1983) mengatakan bahwa perilaku adalah
respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus. Teori Skinner disebut teori S-O-
R (stimulus-organism-response). Ada dua jenis respon menurut teori S-O-R yaitu

10
respondent respon dan operant respon. Yang pertama adalah Respondent respon
merupakan respons yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu dan menimbulkan
respons yang relatif tetap. Sedangkan yang kedua yakni Operant respon, yang
merupakan respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli
yang lain.
Benjamin S. Bloom (1956) dalam Notoatmodjo (2003) berpendapat bahwa
ada 3 tingkat ranah perilaku yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan
tindakan atau praktik.
1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia atau hasil
pengetahuan seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki.
2. Sikap (attitude) adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan.
3. Tindakan atau praktik, praktik terpimpin adalah melakukan sesuatu tetapi
masih menggunakan panduan. Sedangkan praktik secara mekanisme adalah
melakukan sesuatu hal secara otomatis.

B. Pengertian Perilaku Konsumen


Menurut Setiadi (2008), untuk memahami konsumen dan mengembangkan
strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan
(kognisi) dan mereka rasakan (afeksi), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan
serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa
yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan konsumen tersebut.
The American Marketing Associaton (1995) dalam Peter dan Olson (2010:5)
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “The dynamic interaction of affect
and cognition, behavior and environmental events by which human beings
conduct the exchange aspect of their lives”, artinya perilaku konsumen
didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku, dan
lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka.
Sedangkan menurut Engel et al (2010:3) perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan
ini.

11
Menurut Kotler dan Keller (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu sebagai berikut :
a) Faktor-faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan,
dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga
dan institusi penting. Kelompok pertama yang penting atas faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen adalah faktor
budaya. Budaya merupakan susunan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari
keluarga dan institusi penting lainnya (Lamb, 2001).

b) Faktor-faktor Sosial
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator
lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal. Irawan dan Basu
(1986) membagi masyarakat kedalam tiga golongan kelas sosial, yaitu:
1. Golongan atas (pengusaha-pengusaha kaya, pejabat tinggi),
2. Golongan menengah (kelas pekerja/karyawan),
3. Golongan bawah (pekerja buruh, pegawai rendah).

Pembagian kelas ini tentunya akan mempengaruhi perilaku yang


berbeda dalam tingkah laku pembelian. Secara khusus, konsumen berinteraksi
sosial dengan kelompok yang memberikan pengaruh, pemimpin, opini, dan
anggota keluarga untuk memperoleh informasi atas produk dan persetujuan
keputusan (Rafiz, 2016).

c) Faktor Pribadi
Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
atau individu. Karakteristik tersebut meliputi:
1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup (Wells and Gubar, 1966)
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan
atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
2) Pekerjaan

12
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang
memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3) Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari
pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya)
tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang),
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
menabung.
4) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh
kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup menggambarkan
”seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya
hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang.
5) Kepribadian dan Konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang
berbeda dan setiap orang yang memandang responya terhadap lingkungan
yang relatif konsisten. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan
memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dan
berbagai pilihan produk atau merek.

d) Faktor-faktor Psikologis
Menurut teori, pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat
faktor psikologis utama meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan pendirian. Motivasi, konsumen memiliki banyak
kebutuhan pada waktu tertentu, beberapa kebutuhan bersifat biogenis.
Persepsi seorang konsumen yang termotivasi akan siap untuk
bertindak, bagaimana seorang konsumen yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Sementara
proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil
proses belajar. Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap atau
prilaku (Setiadi, 2008).

13
3) KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Schiffman dan Kanuk (2008) secara umum mengatakan bahwa keputusan
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif, sebaliknya jika konsumen tidak
memiliki alternatif tidak dikategorikan sebagai pengambilan keputusan.
Menurut Kotler dan Keller (2016 : 99), proses keputusan pembelian diawali
saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan (problem recognition), dimana
pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi
yang diinginkannya. Setelah itu seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi lebih banyak sehingga mendapatkan koleksi
merek dengan berbagai fiturnya (information search). Sumber utama yang menjadi
tempat konsumen untuk mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat
kelompok yaitu :
a. Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b. Sumber komersial, iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.
c. Sumber publik, media massa dan organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman, pernah menangani, menguji dan menggunakan produk.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah
produk melalui sumber komersial yaitu sumber yang menjadi domain pemasar. Akan
tetapi hal ini masih harus diteliti lebih lanjut, karena kemungkinan berbeda kasus per
kasus.
Mengevaluasi alternatif merupakan langkah selanjutnya yang biasa dilakukan
konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk dengan merek
pilihan dengan fitur yang diinginkan. Pada tahap keputusan pembelian, konsumen
dipengaruhi oleh dua faktor utama yang terdapat diantara niat pembelian dan
keputusan pembelian yaitu (Herlambang, 2014) :
1. Sikap orang lain yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas
sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai calon konsumen.
Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin
gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan
konsumen, maka konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya.

14
Keadaan preferensi sebaliknya juga berlaku, preferensi pembelian terhadap
merek tertentu akan meningkat jika orang yang ia sukai juga sangat menyukai
merek yang sama.
2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian
konsumen. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau
menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang
difikirkan.
Proses ini tidak berhenti sampai disini, seorang pemasar yang pintar harus
memahami dan mencari tahu apakah konsumenya puas atau tidak puas dengan produk
yang dijualnya. Karena kosumen yang tidak puas akan melakukan aksi berbeda, bisa
jadi mereka berhenti membeli, mengajukan komplain atau melarang temanya untuk
membeli produk yang sama di masa depan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Ardian Bayu. "Pengaruh Faktor Lingkungan Makro terhadap Kinerja


Industri Batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan." Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta 7: 15.
Nofri, Okta, and Andi Hafifah. "Analisis perilaku konsumen dalam melakukan online
shopping di kota Makassar." Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi 5.1
(2018): 113-132.
Silvana, Widya (2019) Pengaruh Lingkungan Eksternal Mikro dan Lingkungan
Eksternal Makro terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada UKM
Konveksi di Desa Padurenan Kudus). Undergraduate thesis, IAIN Kudus.

16

Anda mungkin juga menyukai