Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2021/2022.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Diana Syafitri

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 017483183

Tanggal Lahir : 29 Maret 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4475/Pemasaran Strategik

Kode/Nama Program Studi : Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : Kota Bengkulu

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 28 Juni 2022

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman
ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : Diana Syafitri

NIM : 017483183

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4475/Pemasaran Strategik

Fakultas : EKONOMI

Program Studi : Manajemen

UPBJJ-UT : Kota Bengkulu

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE
melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan
peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Bengkulu, Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Diana Syafitri

1. Jawaban :
A. Komponen lingkungan (mikro dan makro) yang penting untuk dianalisis agar dapat
mempertahankan kinerja penjualannya, yaitu:
1) Lingkungan Makro Lingkungan makro memiliki cakupan yang luas di masyarakat.
Meski pengaruhnya tidak secara langsung dan tidak cepat, seorang pemasar
tetap harus mengawasi dinamikanya. Ada lima aspek yang mempengaruhi
perusahaan dari sisi eksternal makro, berikut lingkungan yang meliputinya:
a. Aspek Demografi. Aspek ini berhubungan dengan kondisi penduduk dilihat
dari usia, jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, persebaran kepadatan, dan
indikator-indikator lainnya. Kondisi demografi sangat mempengaruhi
aktivitas pemasaran sebab penduduk adalah pihak langsung yang dilibatkan
dalam kegiatan tersebut. Selera dan kebutuhan pasar akan sangat variatif jika
dilihat dari aspek demografi, maka seorang pemasar harus memantau terus
perkembangannya. Perencanaan yang baik akan menghasilkan strategi yang
berbeda untuk setiap target pasar.
b. Aspek Ekonomi. Faktor daya beli masyarakat serta tren belanja
mempengaruhi lingkungan pemasaran. Adanya inflasi, fluktuasi nilai tukar
mata uang, naik-turun pertumbuhan ekonomi, pembangunan daerah, dan
sebagainya menjadi faktor-faktor pendorong perubahan aspek ini.
c. Aspek Sosial Budaya. Value, persepsi, serta gaya hidup masyarakat
merupakan aspek sosial budaya yang mempengaruhi keputusan konsumsi.
Perlu diingat bahwa aspek ini cukup sulit diubah dalam
d. waktu singkat karena sudah tertanam sekian lama, bahkan secara turun
temurun. Oleh sebab itu, seorang pemasar perlu mengikuti kondisi yang
terjadi. Jika ada perubahan, maka harus cepat merespon agar dapat
menciptakan sesuatu yang bisa dikonsumsi.
e. Aspek Teknologi. Perubahan teknologi harus disikapi dengan open-minded
agar perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Penyesuaian
tidak hanya dari cara pemasarannya saja, tetapi juga dari proses bisnisnya,
material yang digunakan, media komunikasi, dan sebagainya.
f. Aspek Hukum dan Politik. Aspek ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah
yang bisa membatasi kegiatan pemasaran, namun bisa juga dijadikan
peluang. Walaupun begitu, biasanya pihak manajemen sangat berhati-hati
dalam hal ini. Jangan sampai aktivitas perusahaan melanggar aturan
pemerintah dan akhirnya merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah undang-undang, perubahan peraturan, serta kelompok-
kelompok yang berkepentingan.
2) Lingkungan Mikro Lingkungan pemasaran ini berhubungan dengan pelaku-pelaku
yang aktif berperan dari luar perusahaan. Meski keberadaan mereka di luar
perusahaan, eksistensinya memberikan pengaruh yang cukup signifikan.
Walaupun begitu, perusahaan tetap bisa mengendalikan pihak-pihak ini meski
membutuhkan usaha yang cukup besar. Berikut adalah pihak-pihak yang
dimaksud:
a. Aspek Penyedia/Pemasok. Pihak ini merupakan lembaga-lembaga atau
individu yang menyediakan kebutuhan perusahaan, khususnya yang
berhubungan dengan kegiatan operasional. Seorang pemasaran harus
mengamati kondisi penyedia/pemasok, seperti harga yang ditawarkan,
kompetisi antar pemasok, hingga prediksi potensi pemasok di masa depan.
b. Aspek Pesaing. Seorang pemasar harus mampu melihat pesaing secara
produk yang dihasilkan serta sifatnya. Ada empat jenis golongan pesaing
yang harus diperhatikan, yaitu:
 Produk barang/jasa dan harga yang sama atau relatif sama.
 Bergerak di industri yang sama dan menyasar target pasar yang beririsan.
 Perusahaan yang memproduksi barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan
serta keinginan konsumen yang sama.
 Perusahaan yang bersaing untuk saling memperebutkan uang konsumen.
c. Aspek Pelanggan. Pelanggan di sini adalah konsumen itu sendiri, baik secara
individu atau kelompok. Mereka merupakan pihak-pihak yang menggunakan
barang/jasa dan menciptakan permintaan (demand) di pasar. Hukum
ekonomi berlaku di sini, di mana dinamikanya dapat mempengaruhi harga
yang ditawarkan. Adapun perlu diingat bahwa pelanggan tidak selamanya
“tangan terakhir” dari sebuah produk. Beberapa dari mereka berperan
sebagai reseller untuk mendapatkan keuntungan sendiri.
d. Aspek Perantara. Pihak ini berada di tengah, yakni di antara perusahaan dan
konsumennya. Mereka bisa berupa individu atau lembaga, seperti pedagang
besar (wholesaler) atau pedagang pengecer (retailer). Apabila perusahaan
menjalin hubungan baik dengan para perantaranya, maka akan sangat
menguntungkan karena mereka bisa dikendalikan, seperti dari sisi harga,
aktivitas, dan sebagainya. Mereka adalah kepanjangan tangan dari
perusahaan untuk mencapai tujuan.
B. Lingkungan mikro dan makro yang menjadi kunci sukses LWK membayang-bayangi
pemain kopi kemasan yang berskala besar seperti Cap Kapal Api dan Nescafe, yaitu
lingkungan eksternal ini terdiri dari lingkungan makro dan mikro yang mana kedua
duanya berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan. Lingkungan mikro meliputi
aktor-aktor yang berhubungan langsung dan berdampak langsung terhadap
perusahaan diantaranya pemasok, konsumen, agen perantara, institusi pemerintah,
pesaing dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan makro berhubungan dengan
faktor-faktor yang menunjukkan perubahan dalam sosial budaya, politik, ekonomi,
demografi dan teknologi. LWK dituntut untuk merespons dan beradaptasi pada
lingkungan ekonomi, teknologi, politik dan informasi yang terus berubah sehingga
LWK tidak tertinggal dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Hal ini dapat
dilakukan dengan seberapa baik LWK menganalisis lingkungan perusahaan, dengan
demikian LWK akan dapat mewaspadai dan memahami implikasi-implikasi
perubahan untuk kemudian dapat bersaing secara efektif. Tugas utama yang paling
penting bagi LWK adalah memastikan bahwa pengaruh lingkungan tersebut dapat
disalurkan melalui arah yang positif dan dapat memberikan kontribusi optimal
terhadap keberhasilan dan pencapaian keunggulan bersaing LWK secara
keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan melakukan analisis lingkungan adalah
untuk menilai lingkungan eksternal perusahaan secarakeseluruhan, dengan
demikian LWK diharapkan dapat memberikan reaksi yang sesuai dan proporsional
untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan yang nantinya
berimplikasi pada peningkatan kinerja LWK.Setelah perusahaan melakukan analisis
lingkungan eksternal, untuk mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi
perusahaan tersebut, perusahaan juga perlu melakukan analisis terhadap lingkungan
internal. Dimana lingkungan internal adalah lingkungan perusahaan yang berada
dalam perusahaan dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada
perusahaan oleh Musa Hubeis(2008). Analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
dari tiap-tiap aspek SDM (pemilik, pengelola dan pekerja); aspek keuangan, aspek
produksi; dan aspek pemasaran.Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik,
manajer, dan karyawan), aspek keuangan, aspek teknik produksi, dan aspek
pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek
sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait pemerintah, perguruan
tinggi, swasta dan LSM. Di dalam era globalisasi ini dimana persaingan bisnis sangat
ketat baik di pasar internasional atau global maupun di pasar domestik atau
nasional, penguasaan keunggulan bersaing sangat diperlukan, sebab kalau tidak,
perusahaan akan susah berkembang bahkan untuk mempertahankan hidup saja
sulit. Berbagai aspek dari keunggulan bersaing yaitu peningkatan kualitas,
persaingan harga, penggunaan desain kemasan produk yang menarik dan pelayanan
penjualan yang memuaskan.

2. Jawaban :
A. Penjelasan secara konseptual strategi positioning dan diferensiasi, yaitu:
1) Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga,
konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam
kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning produk yang baik adalah jika
produk tersebut lebih unggul daripada produk lain yang sejenis. Sebuah bisnis
dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan atas produk yang
ditawarkan dan produk pesaing yang akan menghasilkan peta persepsi. Melalui
informasi dari peta persepsi ini, maka berbagai strategi penentuan positioning
produk dapat dilakukan berdasarkan atribut produk, manfaat produk, harga
dengan kualitas terbaik, menurut pemakaian, menurut pesaing, dan kategori
produk.
2) Strategi diferensiasi adalah upaya atau tindakan yang dilakukan perusahaan
untuk menciptakan perbedaan yang berarti pada produk, jasa atau pelayanan
sehingga mampu menghasilkan nilai pelanggan serta memunculkan persepsi
yang khas dan berarti. Melalui diferensiasi, perusahaan dapat memberikan
perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu
konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi. Diferensiasi merupakan suatu strategi
yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan
strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan
produk lainnya. Menurut Kotler (2009), keunggulan bersaing sebuah perusahaan
salah satunya dengan perbedaan (differentition) tawaran perusahaan yang akan
memberikan nilai lebih kepada konsumen ketimbang yang dibawakan pesaing.
Aspek-aspek Diferensiasi yaitu:
a. Konten (content) Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada "apa" value yang
perusahaan tawarkan kepada konsumen. Hal ini merupakan bagian tangible
dari diferensiasi. Content differentiation sebagai penawaran utama dari
produk dan perusahaan kepada pelanggan.
b. Konteks (context) Merupakan dimensi yang menunjuk pada "cara" (how to
offer) perusahaan menawarkan value kepada pelanggan. Dimana perusahaan
membedakan diri dari pesaing berdasarkan pada bagaimana cara
menawarkan value ke pelanggan.
c. Infrastruktur (infrastructure) Faktor-faktor pemungkin (enable)
terealisasikannya diferensiasi konten, konteks diatas, dimana dimensi ini
menunjukan pada perbedaan terhadap pesaing berdasarkan kemampuan
teknologi (technology) kapabilitas SDM (people) dan kepemilikkan fasilitas
(facility) untuk mendukung menciptakan diferensiasi konten dan konteks
diatas.
B. Keberhasilan LWK mengembangkan strategi positioning dan diferensiasi (ambil kata
kunci dalam kasus), yaitu strategi positioning adalah tindakan merancang produk
dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen hal ini
dapat dilihat dari jumlah peminum kopi di Indonesia juga sangat besar terkhususnya
produk LWK ini dan ini merupakan bukti yang cukup meyakinkan akan keberhasilan
strategi positioning yang dilakukan oleh LWK. Adanya strategi ini diharapkan dapat
menciptakan image yang kuat di benak pelanggan mengenai produk LWK yang
dinikmati masyarakat di seluruh Indonesia dengan tarif yang terjangkau.Oleh karena
itu saya menilai perlu adanya suatu penelitian yang mencoba mengukur sejauh
mana persepsi positioning terhadap citra merek di dalam benak konsumen. Pada
saat ini LWK selalu memberikan citra yang baik terhadap konsumenya yaitu dengan
memberikan produk know ledge kepada konsumen dengan cara ketersediaan
produk kopi putih merek “Luwak” di segala channel distribusiyang dapat dijangkau di
Indonesia baik di pasar modern maupun pasar tradisional, sehingga produk kopi
putih merek “Luwak” dapat diperoleh di minimarket, supermarket sampai warung
rokok pinggir jalan sekalipun. Hal ini menunjukkan kopi putih merek “Luwak” sudah
siap dengan penyebaran produk secara merata di segala channel pemasaran dan
kesanggupan menggenjot peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar
yang meledak, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk
perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.

3. Keberhasilan LWK didukung oleh jurus jitunya mengembangkan strategi distribusi dan
promosi, yaitu beberapa cara mengembangkan bisnis distribusi kopi LWK seperti berikut
ini:
a. Tentukan produk. Kopi menjadi pilihan terbaik saat ini untuk LWK dapat
mendistribusikannya ke berbagai kalangan usahawan dan konsumen. Orang tua,
anak muda, bahkan anak-anak pun sudah menyukai kopi. Menentukan produk tentu
saja tidak asal pilih tetapi lihatlah peluang untuk beberapa tahun kedepan dari
jumlah barang yang tersedia dan konsumen yang akan membelinya.
b. Riset pasar. Jangan lupa untuk melakukan riset pasar agar dapat mengkategorikan
kopi jenis apa yang dibutuhkan oleh pasar. Persaingan tentu akan ada dalam suatu
bisnis, karenanya LWK harus mengetahui betul apa yang diinginkan oleh pasar.
c. Rencana Bisnis. Perencanaan bisnis meliputi ketersediaan tempat untuk menyimpan
produk, biaya distribusi pengiriman, kontrak kerjasama dan juga sasaran atau target
market yang akan dituju. Rencana bisnis harus matang sebelum bisnis distribusi kopi
LWK ini berjalan. Perencanaan yang jelas akan memudahkan kita dalam berbisnis.
d. Target pasar atau konsumen. Banyak bisnis yang tidak menganggap penting target
konsumennya. Sehingga terkadang banyak biaya yang keluar secara percuma karena
produk tidak masuk ke kalangan konsumen yang sesuai. Buatlah daftar pelanggan
yang potensial untuk membeli dalam jumlah besar dan kontrak yang berkelanjutan.
e. Mencari pemasok. Petani kopi atau industri kopi yang besar dapat menyediakan
produk kopi dengan kualitas terbaik dan harga yang cocok. Jika LWK memulai bisnis
distribusi kopi ini, pastikan LWK membeli dengan harga rendah dan dapat
menjualnya dengan harga tinggi dengan jumlah penjualan yang banyak.
f. Memperhatikan kualitas kopi. Sebagai perusahaan distributor kopi, LWK harus tahu
bagaimana kualitas produk kopi tersebut. Sebagian besar konsumen pecinta kopi
berani mengeluarkan dana lebih untuk dapat menikmati kopi yang berkualitas.
Apalagi jika konsumen LWK adalah coffee shop yang juga mempunyai standar
tertentu pada kopi yang mereka hidangkan. Kepercayaan akan kualitas kopi yang
Anda tawarkan menjadi taruhan dalam bisnis mereka juga.
g. Mengumpulkan data tentang kopi. Kualitas kopi ditentukan dari waktu distribusi
dilakukan. Jangan sampai menurunkan mutu kopi karena lamanya waktu untuk Anda
mendistribusikan ke pasar atau konsumen. Berbeda dengan mendistribusikan benda
atau sesuatu yang tidak perlu mempertimbangkan waktu seperti pakaian, tas, dan
sebagainya. Data seperti ini tentu harus diperhatikan dalam bisnis ini.
h. Membangun jaringan bisnis. Jaringan bisnis sangat penting untuk perusahaan
distributor kopi. Jika seseorang menyukai bisnis kopi, maka perusahaan akan
mendapat rekomendasi dan terbukalah pintu usaha lainnya. Bila perlu, LWK juga
dapat aktif masuk ke dalam komunitas pecinta kopi, komunitas petani kopi, dan
sebagainya yang relevan dengan bisnis distribusi kopi.
i. Strategi pemasaran. Strategi pemasaran ditentukan dari jenis produk, pola konsumsi,
dan juga wilayah atau cakupan pasar yang akan dijangkau. Perusahaan LWK berbagai
macam strategi yang dapat dilakukan, seperti misalnya pemasok memberikan kepada
distributor yang kemudian disalurkan ke agen grosir lalu ke pengecer dan baru sampai
pada tangan konsumen. Ada juga dimana, dari distributor langsung disalurkan ke toko,
kedai atau cafe, dan usaha outlet lainnya.
j. Membukuan keuangan dan masuk keluarnya barang. Terakhir, jika semua sudah dapat
berjalan, pastikan perusahaan juga memperhatikan sistem kerja pada bisnisnya.
Biasanya perusahaan akan rentan pada pembukuan keuangan dan ketersediaan barang.
Perusahaan LWK harus menjaga ketersediaan barang pada gudang apalagi jika
kerjasama yang dilakukan sudah cukup banyak.
Selanjutnya, strategi Promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan suatu
perusahaan. Tujuan promosi ialah memberikan informasi, menarik perhatian, dan
selanjutnya memberi pengaruh meningkatkan penjualan. Suatu kegiatan promosi jika
dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan
bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Promosi merupakan kegiatan
marketing mix yang terakhir setelah produk, harga, dan tempat serta inilah yang paling
sering diidentikkan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang penting selain produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini
setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk yang dimilikinya
baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang
paling ampuhuntuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan
promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen baru. Kemudian promosi juga berfungsi
mengingatkan konsumen untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan
citra perusahaan di mata para konsumennya. Macam-macam media promosi yang
dilakukan LWK yaitu sebagai berikut:
a. Media internet. Media promosi terkinin yang bisa Anda gunakan adalah dengan
menggunakan media internet. Untuk melakukan promosi menggunakan media ini,
Anda bisa menggunakan media sosial seperti website, WA, BBM, Facebook maupun
Instagram. Untuk melakukannya cukup mudah, Anda hanya perlu memposting foto
produk yang akan anda pasarkan di website ataupun media sosial lainnya. cara
melakukan promosi dengan menggunakan media internet cukup mudah dan Anda
tidak perlu membutuhkan biaya yang mahal.
b. Brosur. Media promosi yang pertama adalah brosur. Brosur dicetak dalam jumlah
banyak dan dengan kualitas yang bagus. Selain itu, brosur juga bisa diterbitkan
secara tidak berkala pada kesempatan tertentu jika dibutuhkan. Sebagai contoh
apabila mengadakan suatu event tertentu, maka media promosi yang paling praktis
untuk menarik masyarakat adalah menggunakan brosur. Brosur yang terdiri dari
lembaran satu muka ataupun bolak balik dan memiliki lipatan, biasa disebut dengan
leaflet.
c. Poster. Poster merupakan salah satu sarana yang digunakan untk melakukan
promosi yang paling umum digunakan dan banyak dijumpai di tempat-tempat
umum yang strategis. Dengan ukuran yang relatif besar, poster sangat berpotensi
menarik perhatian pembaca yang mengarah pada pesan merek. Agar lebih banyak
dilihat, poster harus didesain semenarik mungkin.
d. Banner. Banner biasanya dicetak dalam ukuran yang besar dan dipasang pada
tempat-tempat yang mudah dilihat orang. Bentuk dan teknik pemasangan banner
juga bervariasi. Agar mudah dipindahkan, biasanya banner dipasang pada rangka
yang berbentuk X. Banner ini dikenal dengan istilah X-banner.
e. Televisi. Televisi adalah sarana untuk melakukan promosi yang paling banyak
menarik banyak pelanggan. Media promosi yang satu ini bisa menampung banyak
iklan. Namun, karena pembuatan iklan di televisi membutuhkan banyak waktu maka
biaya untuk melakukan promosi di televisi juga sangat mahal. Selain itu, durasi
iklannya juga maksimal hanya 1 menit, hal itu dikarenakan karena pengiklanannya
harus bergantian dengan iklaniklan yang lain.
f. Merchandise. Selain media promosi yang sudah disebutkan di atas, masih banyak
lagi sebenarnya media yang dapat digunakan untuk memasarkan produk. Kreativitas
dan ketepatan segmen pasar menjadi kuncinya. Berikut ini berbagai promotion item
yang juga lazim digunakan sebagai merchandise, seperti kalender, mug, topi,
gantungan kunci, mousepad / tatakan mouse, buku / notes / agenda, bolpoin / alat
tulis lainnya, paying, goody bag, totte bag, bantal, flash disk USB, t-shirt / polo shirt,
magnet kulkas, botol minum / tumbler, gelang / kalung dll, serta sticker.

Sumber: EKMA4475

Anda mungkin juga menyukai