Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi Lingkungan Eksternal Organisasi


Organisasi disebut sebagai sistem terbuka, yang artinya merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar. Dengan demikian suatu organisasi akan menghadapi unsur-unsur
dari lingkungan eksternal. Manajemen tidak bisa hanya memperhatikan aspek internal
organisasi, karena lingkungan eksternal dapat memberikan dampak besar bagi aktivitas
organisasi. Seorang manajer harus mampu mengidentifikasi dan menganalisis unsur-
unsur lingkungan eksternal, sehingga organisasi dapat bereaksi untuk memanfaatkan
situasi dan kondisi lingkungan eksternal, sekaligus mampu mengatasi resiko-resiko yang
dapat mengancam keberhasilan organisasi. (sumber pertama)
Di era saat ini, perubahan-perubahan situasi dan kondisi lingkungan, terjadi
sangat cepat, bahkan tidak terduga sebelumnya. Misalnya perkembangan teknologi yang
begitu pesat, akan berdampak disegala bidang, termasuk bidang produksi, komunikasi,
manufaktur dan lainlain. Evolusi teknologi harus disikapi dengan gerak cepat, sehingga
dapat menciptakan perbaikan dan inovasi-inovasi yang relevan.(sumber kedua)
Lingkungan eksternal dalam pembahasan bab ini akan dibedakan:
1. Lingkungan eksternal mikro
Yang dimaksud dengan lingkungan eksternal adalah pihak-pihak yang berada
di luar internal organisasi. Menjadi ciri utama dari lingkungan eksternal adalah
situasi dan kondisi yang pada umumnya tidak dapat dikendalikan oleh internal
organisasi, Namun demikian organisasi internal dapat memanfaatkan output yang
dihasilkan oleh unsur-unsur lingkungan eksternal tersebut. Beberapa faktor
lingkungan eksternal untuk organisasi bisnis, antara lain:
a. Konsumen atau pelanggan
b. Pesaing
c. Pemasok atau supplier
d. Distributor
e. Lembaga keuangan
2. Lingkungan eksternal makro
Lingkungan eksternal makro, bisa tidak terbatas jumlahnya, akan tetapi tiap
organisasi akan berbeda-beda pengaruhnya. Pengaruh lingkungan eksternal bisa
secara langsung maupun tidak secara langsung. Beberapa lingkungan eksternal
makro, antara lain:
a. Lingkungan sosial
b. Lingkungan politik
c. Lingkungan ekonomi
d. Teknologi

B. Komponen Lingkungan Umum


Lingkungan umum eksternal organisasi adalah faktor-faktor eksternal yang
memengaruhi operasi dan keberlanjutan organisasi di luar kendali organisasi itu sendiri.
Berikut ini merupakan komponen lingkungan eksternal, antara lain:
1. Scanning
Merupakan usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan
umum. Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal
perusahaan yang mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap
perubahan yang sedang terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan
dengan informasi dan data yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu
sama lain.
2. Monitoring
Para analis mengamati perubahan lingkungan untuk melihat apakah
sebenarnya suatu kecenderungan sedang berkembang. Sebagai contoh monitoring
terhadap perubahan kurikulum sekolah tinggi. Analis akan menentukan apakah
perubahan ini berpengaruh terhadap pendidikan atau tidak. Jika memang
berpengaruh informasi lainnya dibutuhkan untuk memantau pengaruh perubahan
kurikulum terhadap pendidikan.
3. Forecasting
Analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa
cepat, sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning
dan monitoring. Sebagai contoh analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan
suatu teknologi baru untuk mencapai pasar.
4. Asessing
Melalui scanning,monitoring,dan forecasting analis dapat mengerti lingkungan
umum. Tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari hasil ketiga
langkah diatas itu terhadap organisasi.

Implikasi dari segmen lingkungan umum eksternal adalah dampak atau


konsekuensi yang dapat memengaruhi organisasi sebagai akibat dari faktor-faktor dalam
lingkungan eksternal. Organisasi perlu memahami implikasi ini untuk merencanakan
strategi yang sesuai dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi
perubahan dalam lingkungan umum eksternal.(sumber ketiga) Berikut adalah beberapa
implikasi umum dari segmen lingkungan umum eksternal:

1. Segmen demografis
a. Besar kecilnya populasi
Berhubungan dengan besarnya populasi wilayah industri, struktur usia,
distribusi geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan. Negara yang
memiliki jumlah penduduk yang besar akan menjadi pasar potensial bagi
pemasaran perusahaan. Tetapi seringkali permintaan tidak berjalan seiring
dengan pertumbuhan penduduk, yakni pendapatan perkapita yang menurun
berakibat pada berkurangnya permintaan barang sekunder, barang tahan lama
dan barang mewah. Contohnya dalam negara tertentu, termasuk Amerika
Serikat dan beberapa
b. Struktur usia
Struktur usia penduduk di suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya
dan hal itu akan ikut mempengaruhi tingkat konsumsi terhadap barang-barang
yang dijual oleh perusahaan dan industry. Dilihat dari aspek pemasaran,
penduduk usia muda dapat menciptakan permintaan terhadap jenis produk
tertentu yang khas bagi mereka.
c. Distribusi geografis
Perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya akan
berpengaruh terhadap permintaan suatu barang atau jasa. Suatu wilayah yang
dimasuki oleh banyak pendatang akan mempertinggi tingkat pemrintaan
terhadap kebutuhan hidup. Sebaliknya, wilayah yang dihuni oleh sekumpulan
kecil warga, misalnya hanya warga yang berusia tua akan mengurangi tingkat
permintaan akan barang dan jasa.
d. Komposisi etnis
Komposisi etnis dalam suatu negara akan selalu mengalami perubahan.
Bagi sebuah perusahaan tantangan yang dihadapi adalah mewaspadai dan selalu
sensitive dalam mencermati perubahan yang terjadi. Perusahaan dapat
mengembangkan dan memasarkan barang dan jasa yang dimaksudkan untuk
e. Distribusi pendapatan
Dengan memahami bagaimana pola distribusi pendapatan dalam
populasi perusahaan dapat mengetahui besarnya daya beli dan discretionary
income kelompok yang berbeda. Penelitian atas distribusi pendapatan
memberikan gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup,
terdapat perbedaan didalan dan antar negara.
2. Segmen ekonomi
Sehatnya ekonomi suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan dan
industri. Karenanya, para ahli strategi mempelajari lingkungan ekonomi untuk
mengidentifikasi perubahan, kecenderungan dan implikasi strategisnya. Lingkungan
perekonomian adalah arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu perusahaan
bersaing atau akan bersaing. Indicator mengenai sehat tidaknya perekonomian
mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan perkapita, inflasi, tingkat
bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat simpanan personal maupun
perusahaan dan GDP.
a. Pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkean
jika tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai lebih tinggi dari waktu ke waktu
sebelumnya. Hal ini menjadi peluang besar bagi setiap investor atau perusahaan
dalam meraih pasar. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
membentuk masyarakat memiliki daya beli yang tinggi pula. Pertumbuhan
ekonomi juga mengindikasikan adanya kemudahan dalam menyalurkan dan
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b. Pendapatan perkapita
Adalah jumlah uang yang dimiliki masyarakat setempat untuk
melakukan transaksi-transaksi ekonomi. Masyarakat yang memiliki tingkat
pendapatan yang tinggi biasanya diikuti dengan semakin meningkatnya
kebutuhan-kebutuhan, yang berarti adanya peluang besar. Setiap pasar yang
dimasuki oleh perusahaan jelas mengharapkan adanya daya beli dari masyarakat
yang dilayaninya. Hal tersebut akan terjadi apabila pendapatan masyarakat
mencukupi untuk memperoleh kebutuhannya.
c. Tingkat inflasi
Merupakan tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung
secara terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi yang
tinggi mempengaruhi kemmapuan masyarakat untuk membeli suatu barang.
Bagi pemasar, kecenderungan adanya kenaikan inflasi ini menjadi tantangan
sekaligus peluang dalam bersaing.
3. Segmen politik
Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam politik.
lingkungan politik terdiri dari Undang-undang, kebijakan pemerintah, dan tekanan
dari lembaga-lembaga (LSM) yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi dan individu dalam suatu masyarakat.
Segmen ini mencerminkan bagaimana perusahaan dan organisasi lainnya
mencoba untuk mempengaruhi pemerintah, dan bagaimana badan pemerintah
mempengaruhi mereka. Karenanya, perusahaan harus menganalisis dengan cermat
filosofi dan kebijakan yang berhubungan dengan bisnis. Peraturan anti-trust,
peraturan perpajakan, industry yang akan dideregulasi, peraturan pelatihan tenaga
kerja dan tingkat komitmen pada lembaga pendidikan merupakan bidang dimana
kebijakan administrasi dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas perusahaan.
4. Segmen sosial dan budaya
Segmen ini berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai budaya dari
masyarakat yang berbeda. Karena perilaku dan nilai merupakan inti dari suatu
masyarakat, maka perilaku dan nilai tersebut seringkali mendorong perubahan
demografi, ekonomi, politik/hukum, dan teknologi. Perusahaan ditantang untuk
menyadari arti perubahan perilaku dan budaya dalam masyarakat global.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal
perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural,ekologi, demografi, agama,
pendidikan dan etnik. Jika sikap sosial berubah maka berubahlah pula permintaan
akan berbagai jenis pakaian,buku, rekreasi dan sebagainya. Salah satu perubahaan
sosial yang paling menonjol dewasa ini adalah masuknya sejumlah besar kaum
wanita kedalam pasar tenaga kerja. Hal in tidak hanya mempengaruhi kebijaksanaan
perekrutan dan kompensasi serta kapabilitas sumber daya dan para penyedia
lapangan kerja, melainkan juga telah menciptakan permintaan akan berbagai
produk.dengan
5. Segmen hukum
Lemahnya pranata hukum menimbulkan ketidak jelasan dan ketidakpastian
usaha. Akan tetapi disaat yang sama, lemahnya pranata hukum juga membuka
peluang bagi pengusaha untuk menerapkan semua jenis strategi bisnis tanpa perlu
mengindahkan etika bisnis. Mereka dapat dengan leluasa menerapkan startegi
integrasi kedepan dan kebelakang. Yang paling lazim misalnya banyak pengusaha
kemudian mendirikan lembaga perbankan sendiri dalam rangka memperoleh dana
dengan mudah dan murah. Integrasi kedepan, misalnya dilakukan atas pertimbangan
untuk mengurangi beban pajak, karena adanya perbedaan tarif pajak antar industry.
Lemahnya pranata hukum ekonomi justru akan memberikan efek yang
merugikan di satu sisi dan menguntungkan disisi lain, sebagai contoh hubungan baik
antara eksekutif pemerintah dengan perusahaan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan hukum dan pelaksanaannya. Akibatnya, banyak ditemukan barang yang
tidak memenuhi standard dan kadaluarsa dipasar bahkan pencemaran lingkungan
sebagai akibat operasi industry tertentu sering ditemukan.
6. Segmen teknologi
Perubahan teknologi adalah salah satu forces penting yang mempengaruhi
kinerja dan posisi daya saing perusahaan. Oleh sebab itu inovasi dan perubahan
teknologi yang pada mulanya dilakukan oleh perusahaan (technologi leader) ,
apabila berhasil aakan dapat merubah langkah persaingan karena akan terjadi
dinamika kompetisi, berupa aksi dan reaksi antar pelaku bisnis (competitive
dynamis).

Anda mungkin juga menyukai