1. Segmen demografis
a. Besar kecilnya populasi
Berhubungan dengan besarnya populasi wilayah industri, struktur usia,
distribusi geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan. Negara yang
memiliki jumlah penduduk yang besar akan menjadi pasar potensial bagi
pemasaran perusahaan. Tetapi seringkali permintaan tidak berjalan seiring
dengan pertumbuhan penduduk, yakni pendapatan perkapita yang menurun
berakibat pada berkurangnya permintaan barang sekunder, barang tahan lama
dan barang mewah. Contohnya dalam negara tertentu, termasuk Amerika
Serikat dan beberapa
b. Struktur usia
Struktur usia penduduk di suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya
dan hal itu akan ikut mempengaruhi tingkat konsumsi terhadap barang-barang
yang dijual oleh perusahaan dan industry. Dilihat dari aspek pemasaran,
penduduk usia muda dapat menciptakan permintaan terhadap jenis produk
tertentu yang khas bagi mereka.
c. Distribusi geografis
Perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya akan
berpengaruh terhadap permintaan suatu barang atau jasa. Suatu wilayah yang
dimasuki oleh banyak pendatang akan mempertinggi tingkat pemrintaan
terhadap kebutuhan hidup. Sebaliknya, wilayah yang dihuni oleh sekumpulan
kecil warga, misalnya hanya warga yang berusia tua akan mengurangi tingkat
permintaan akan barang dan jasa.
d. Komposisi etnis
Komposisi etnis dalam suatu negara akan selalu mengalami perubahan.
Bagi sebuah perusahaan tantangan yang dihadapi adalah mewaspadai dan selalu
sensitive dalam mencermati perubahan yang terjadi. Perusahaan dapat
mengembangkan dan memasarkan barang dan jasa yang dimaksudkan untuk
e. Distribusi pendapatan
Dengan memahami bagaimana pola distribusi pendapatan dalam
populasi perusahaan dapat mengetahui besarnya daya beli dan discretionary
income kelompok yang berbeda. Penelitian atas distribusi pendapatan
memberikan gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup,
terdapat perbedaan didalan dan antar negara.
2. Segmen ekonomi
Sehatnya ekonomi suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan dan
industri. Karenanya, para ahli strategi mempelajari lingkungan ekonomi untuk
mengidentifikasi perubahan, kecenderungan dan implikasi strategisnya. Lingkungan
perekonomian adalah arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu perusahaan
bersaing atau akan bersaing. Indicator mengenai sehat tidaknya perekonomian
mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan perkapita, inflasi, tingkat
bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat simpanan personal maupun
perusahaan dan GDP.
a. Pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkean
jika tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai lebih tinggi dari waktu ke waktu
sebelumnya. Hal ini menjadi peluang besar bagi setiap investor atau perusahaan
dalam meraih pasar. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
membentuk masyarakat memiliki daya beli yang tinggi pula. Pertumbuhan
ekonomi juga mengindikasikan adanya kemudahan dalam menyalurkan dan
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b. Pendapatan perkapita
Adalah jumlah uang yang dimiliki masyarakat setempat untuk
melakukan transaksi-transaksi ekonomi. Masyarakat yang memiliki tingkat
pendapatan yang tinggi biasanya diikuti dengan semakin meningkatnya
kebutuhan-kebutuhan, yang berarti adanya peluang besar. Setiap pasar yang
dimasuki oleh perusahaan jelas mengharapkan adanya daya beli dari masyarakat
yang dilayaninya. Hal tersebut akan terjadi apabila pendapatan masyarakat
mencukupi untuk memperoleh kebutuhannya.
c. Tingkat inflasi
Merupakan tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung
secara terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi yang
tinggi mempengaruhi kemmapuan masyarakat untuk membeli suatu barang.
Bagi pemasar, kecenderungan adanya kenaikan inflasi ini menjadi tantangan
sekaligus peluang dalam bersaing.
3. Segmen politik
Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam politik.
lingkungan politik terdiri dari Undang-undang, kebijakan pemerintah, dan tekanan
dari lembaga-lembaga (LSM) yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi dan individu dalam suatu masyarakat.
Segmen ini mencerminkan bagaimana perusahaan dan organisasi lainnya
mencoba untuk mempengaruhi pemerintah, dan bagaimana badan pemerintah
mempengaruhi mereka. Karenanya, perusahaan harus menganalisis dengan cermat
filosofi dan kebijakan yang berhubungan dengan bisnis. Peraturan anti-trust,
peraturan perpajakan, industry yang akan dideregulasi, peraturan pelatihan tenaga
kerja dan tingkat komitmen pada lembaga pendidikan merupakan bidang dimana
kebijakan administrasi dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas perusahaan.
4. Segmen sosial dan budaya
Segmen ini berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai budaya dari
masyarakat yang berbeda. Karena perilaku dan nilai merupakan inti dari suatu
masyarakat, maka perilaku dan nilai tersebut seringkali mendorong perubahan
demografi, ekonomi, politik/hukum, dan teknologi. Perusahaan ditantang untuk
menyadari arti perubahan perilaku dan budaya dalam masyarakat global.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal
perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural,ekologi, demografi, agama,
pendidikan dan etnik. Jika sikap sosial berubah maka berubahlah pula permintaan
akan berbagai jenis pakaian,buku, rekreasi dan sebagainya. Salah satu perubahaan
sosial yang paling menonjol dewasa ini adalah masuknya sejumlah besar kaum
wanita kedalam pasar tenaga kerja. Hal in tidak hanya mempengaruhi kebijaksanaan
perekrutan dan kompensasi serta kapabilitas sumber daya dan para penyedia
lapangan kerja, melainkan juga telah menciptakan permintaan akan berbagai
produk.dengan
5. Segmen hukum
Lemahnya pranata hukum menimbulkan ketidak jelasan dan ketidakpastian
usaha. Akan tetapi disaat yang sama, lemahnya pranata hukum juga membuka
peluang bagi pengusaha untuk menerapkan semua jenis strategi bisnis tanpa perlu
mengindahkan etika bisnis. Mereka dapat dengan leluasa menerapkan startegi
integrasi kedepan dan kebelakang. Yang paling lazim misalnya banyak pengusaha
kemudian mendirikan lembaga perbankan sendiri dalam rangka memperoleh dana
dengan mudah dan murah. Integrasi kedepan, misalnya dilakukan atas pertimbangan
untuk mengurangi beban pajak, karena adanya perbedaan tarif pajak antar industry.
Lemahnya pranata hukum ekonomi justru akan memberikan efek yang
merugikan di satu sisi dan menguntungkan disisi lain, sebagai contoh hubungan baik
antara eksekutif pemerintah dengan perusahaan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan hukum dan pelaksanaannya. Akibatnya, banyak ditemukan barang yang
tidak memenuhi standard dan kadaluarsa dipasar bahkan pencemaran lingkungan
sebagai akibat operasi industry tertentu sering ditemukan.
6. Segmen teknologi
Perubahan teknologi adalah salah satu forces penting yang mempengaruhi
kinerja dan posisi daya saing perusahaan. Oleh sebab itu inovasi dan perubahan
teknologi yang pada mulanya dilakukan oleh perusahaan (technologi leader) ,
apabila berhasil aakan dapat merubah langkah persaingan karena akan terjadi
dinamika kompetisi, berupa aksi dan reaksi antar pelaku bisnis (competitive
dynamis).