Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN STRATEGIK

Analisis Lingkungan Eksternal untuk Menentukan Peluang dan Ancaman Lingkungan

Oleh:
Gusti Ayu Rai Surya Saraswati

(1306305029)

RR. Maria Yulia Dwi Rengganis

(1306305032)

Ni Ketut Dina Ambara Yani

(1306305062)

Gusti Ayu Nyoman Purnama Dewi

(1306305072)

Program Reguler
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2015

3.1

Lingkungan Makro
Sejak dasawarsa tujuh puluhan, manajemen telah memahami betapa pentingnya
pengaruh lingkungan makro terhadap kegagalan atau keberhasilan pencapaian tujuan
perusahaan. Ketika itu, manajemen mulai sadar betapa lingkungan makro lebih sering
berubah dengan tingkat kecepatan dan percepatan perubahan yang semakin meninggi.
Akan tetapi di sisi lain, manajemen juga mengetahui bahwa melakukan analisis
lingkungan makro sama sekali bukan pekerjaan mudah. Bahkan teramat sulit. Hal ini
terjadi karena lingungan makro memiliki karakteristik yang khas.
Pertama, lingkungan makro tidak memiliki batas (boundlessness). Sekalipun
secara umum terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, dan
kependudukan; akan tetapi detail dari masing masing lingkungan amat luas, dalam
dan tanpa batas. Masing masing memiliki intensitas pengaruh yang berbeda terhadap
berbagai aspek manajemen fungsional. Mustahil ditemukan seseorang yang memiliki
pengetahuan dan kecapakan yang menyeluruh yang dapat memahami kekuasan dan
kedalam begitu banyak aspek. Manajemen perlu menyiapkan waktu, tenaga dan dana
yang cukup jika mereka dituntut untuk mengamati perubahan lingkungan makro secara
komperhensip dan terus menerus. Sekalipun demikian lingkungan, belum ada jaminan
bagi manajemen mampu menemukan sebagian faktor penentu utama keberhasilan
perusahaan. Seringkali terjadi justru manajemen terjebak untuk membuat daftar yang
begitu panjang dan tidak mampu menentukan urutan penting dan intensitas pengaruh
masing masing faktor. Diseyogyakan manajemen berbuat yang sebaliknya. Tanpa
perlu daftar panjang, akan tetapi mengandung elemen yang diinginkan.
Kedua, lingkungan makro juga hanya memberikan signal yang lemah kepada
menejemen. Amat jarang ditemukan signal perubahan sinyal perubahan yang
transparan. Kecenderungan perubahan biasanya baru dapat dilihat dalam jangka
panjang. Kadangkala signal yang diberikan bertolak belakang satu sama lain yang dapat
menyulitkan pemilah. Oleh karena itu disamping

pengetahuan dan kecakapan,

manajemen juga dituntut memiliki instuisi bisnis yang terlatih, dan terus menerus
diasah. Manejemen juga perlu menggali sumber informasi diluar yang formal dan
resmi. Pada banyak negara berkembang, manajemen perlu membangun jaringan
informasi secara informal, yang biasanya berasal dari rekan bisnis, gosip, humor. Jika
perlu manajemen perlu memiliki sumber informasi dari pusat pengembalian keputusan
kebijakansanaan lingkungan makro (insider sources)

Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan makro juga memiliki sifat


yang tak dapat dikendalikan. Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial
terhadap besaran dan arah perubahan lingkungan makro. Dalam batas batas tertentu
yang amat kecil hanya perusahaan yang amat sangat luar biasa dalam segala ukuran
kadang kala memegang kendali lingkungan makro. Akibatnya menejemen tidak
sepenuhnya bersikap proaktif. Hanya sedikit manajemen yang mampu mengembangkan
sikap proaktif secara ajeg. Cenderung bersikap reaktif. Manajemen lebih banyak hanya
sekedar menunggu. Manajemen hanya sekedar memberikan tanggapan terhadap
perubahan lingkungan makro. Manajemen cenderung hanya menyiapkan antisipasi
bisnis. Oleh karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan bisnis.
3.2

Pentingnya Analisis Lingkungan Makro


Ada dua alasan utama yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa
penting dalam Manajemen strategik dan harus selalu dilakukan oleh para manajer
puncak yaitu:
1. Bahwa organisasi/perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi
dengan bagian bagian dari llingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat.
Dalam banyak lungkungan itu sediri selalu berubah setiap saat. Dalam banyak
kasus, beberapa perusahaan akan hancur karena ketidakmampuan menganalisa dan
Bahwa organisasi/perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi
dengan bagian bagian dari llingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat.
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang selalu berfluktuasi.
2. Pengeruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi kinerja
banyak bagian yang berada dari sebuah perusahaan.
Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan mengidentifikasi semua
peluang (opportunity) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta ancaman
(threat) dari para pesaing dan calon pesaing. Sedangkan analisa internal lebih
memfokuskan pada identifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknes) dari
perusahaan dengan melakukan kedua analisa tersebut maka perusahaan dikenal dengan
melakukan analisis SWOT.

3.3

Variabel Lingkungan Makro


a. Ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan arah dan cirri dari perekonomian di mana
suatu perusahaan bersaing dan akan bersaing. Lingkungan ekonomi suatu negara
3

jelas akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri. Pada prinsipnya


kekuatan yang sangat besar yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelian
konsumen itu meliputi; pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan perkapita, dan
inflasi. Masing-masing negara memiliki perbedaan dalam hal ketiga faktor
tersebut. Oleh karena itu, pemasar harus jeli dalam melihat kecenderungankecenderungan lingkungan ekonomi dimana mereka bersaing.

Pertumbuhan ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara menunjukkan perubahan tingkat
kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka harus membandingkan pendapatan
nasional dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan atau perkembangan jika tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
lebih tinggi dari waktu sebelumnya.
Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
menjadi peluang besar bagi setiap investor atau perusahaan dalam meraih
pasar. Hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
membentuk masyarakat yang memiliki daya beli yang tinggi pula.
Pertumbuhan ekonomi juga mengindikasikan adanya kemudahan-kemudahan
dalam menyalurkan dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan oleh

perusahaan.
Pendapatan per kapita
Yang dimaksud dengan pendapatan per kapita masyarakat adalah jumlah
uang yang dimiliki oleh masyarakat setempat untuk melakukan transaksitransaksi ekonomi. Masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi
biasanya diikuti dengan semakin meningkatnya kebutuhan-kebutuhan yang
berarti adanya peluang pasar.
Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh pengaruh relatif dari berbagai
segmen pasar maka di dalam merencanakan strategi setiap perusahaan harus
memperhatikan kecenderungan ekonomi dari setiap segmen yang ada. Baik itu
untuk tingkat domestik maupun tingkat internasional., maka yang harus
dipertimbangkan dalam komponen ini adalah ketersediaan kredit, tingkat
pendapatan nasional yang dapat dibelanjakan dalam suatu negara dan tingkat
defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan perusahaan merupakan faktor-

faktor lain yang juga ikut mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat.
Tingkat Inflasi
4

Inflasi merupakan tingkat kenaikan harga-harga barang yang berlangsung


secara terus-menerus dan dalam waktu lama. Tingkat inflasi yang tinggi
mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli suatu barang. Bagi
pemasar, kecenderungan adanya kenaikan inflasi ini menjadi tantangan
sekaligus peluang dalam berusaha.
b. Sosial Budaya
Segmen sosial budaya berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai budaya
dari masyarakat yang berbeda. Karena perilaku dan nilai merupakan inti dari suatu
masyarakat, maka perilaku dan nilai tersebut seringkali mendorong perubahan
demografi, ekonomi, politik, hukum dan teknologi. Perusahaan ditantang untuk
menyadari arti perubahan perilaku dan budaya dalam masyarakat model global.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan
eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi,
demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berubah
pulalah permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, rekreasi, dan lain
sebagainya. Salah satu perubahan sosial yang paling menonjol dewasa ini adalah
masuknya sejumlah besar kaum wanita ke dalam pasar tenaga kerja.
Perbedaan budaya pada masing-masing negara. Perbedaan budaya menjadikan
gaya hidup masing-masing negara dan daerah berbeda juga. Pemahaman budaya
pada setiap daerah akan memudahkan pemasar menyesuaikan produk ataupun
jasanya sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.
Kepercayaan, tradisi, dan agama. Pada hal-hal tertentu, agama mempunyai peran
yang signifikan karena mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak dalam hal
mengkonsumsi produk ataupun jasa.
Perusahaan yang cepat mengantisipasi atau bereaksi secara tepat terhadap
perubahan sosial ini, mereka akan menawarkan produk dan jasa seperti makanan
yang praktis, ovenmicrowave, serta pusat penitipan anak.
c. Demografi
Segment demografis berhubungan dengan ; 1) besarnya populasi, 2) struktur
usia, 3) distribusi geografi, 4) komposisi etnis, dan 5) distribusi pendapatan. Pada
umumnya, karakteristik geografi di negara sedang berkembang (NSB) sedikit
berbeda dengan karakteristik di negara maju. Hal ini menimbulkan kondisi
lingkungan bisnis yang khas. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan dan manager di
5

NSB tidak bisa mengabaikan adanya peluang dan ancaman bisnis yang
ditimbulkan oleh segmen geografis.
Besarnya populasi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jumlah penduduk yang tinggi akan
mempengaruhi besarnya penyerapan produk di negara tersebut. Ini berarti
bahwa negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar akan menjadi pasar
potensial bagi pemasaran perusahaan.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga menjadi tolak ukur keunggulan
komparatif (comparative advantage) bagi suatu perusahaan. Asumsi yang
digunakan dalam konteks ini adalah jumlah penduduk yang banyak akan
mampu menyediakan sumber daya (tenaga kerja) yang melimpah. Apabila
perusahaan memiliki daya tawar yang tinggi, dalam arti banyak pelamar dari
pada yang diterima maka perusahaan memiliki bargaining terhadap besarnya
gaji yang ditetapkan. Perusahaan yang mampu menekan biaya tenaga kerja
dalam proses produksinya maka nilai jual dari produknya akan semakin tinggi.
Struktur usia
Struktur usia penduduk di suatu negara berbeda dengan negara lainnya dan
ikut mempengaruhi tingkat konsumsi terhadap barang-barang yang dijual oleh
perusahaan dan industri. Kotler, membagi kelompok usia menjadi 6 kelompok,
yaitu ; pra sekolah, anak usia sekolah, remaja, pemuda berusia 25-40 tahun,
penduduk usia menengah antar 40-64 tahun, dan penduduk tua berusia 65 tahun
ke atas.
Distribusi geografis
Perpindahan penduduk dari desa ke kota akan berpengaruh terhadap
permintaan suatu barang atau jasa. Suatu wilayah yang dimasuki oleh banyak
warga lain (pendatang) akan mempertinggi tingkat permintaan terhadap
kebutuhan-kebutuhan hidup. Sebaliknya, wilayah yang hanya didiami oleh
sekumpulan kecil warga, misalnya hanya usia tua akan mengurangi tingkat
permintaan akan barang dan jasa. Sebagai contoh, kota Malang yang banyak
dimasuki pendatang (mahasiswa) berpengaruh dan sekaligus dapat menciptakan
permintaan akan buku-buku pelajaran yang semakin meningkat.
Komposisi etnis
Setiap negara memiliki perbedaan dalam etnis (suku) dan ras. Komposisi
etnis dalam suatu negara akan selalu mengalami perubahan. Bagi suatu
perusahaan, tantangan yang dihadapi adalah mewaspadai dan selalu sensitif
dalam mencermati perubahan-perubahan yang terjadi. Melalui pengamatan yang
6

teliti, perusahaan dapat mengembangkan dan memasarkan barang atau jasa yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan unik serta kepentingan kelompok
etnis yang berbeda.
Distribusi pendapatan
Dengan memahami bagaimana pola distribusi pendapatan dalam populasi
perusahaan dapat mengetahui besarnya daya beli dan discretionary income
kelompok yang berbeda. Penelitian atas distribusi pendapatan memberikan
gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup, terdapat perbedaan
di dalam dan antar negara.
Kelompok pendidikan
Para ahli membagi kelompok masyarakat pendidikan menjadi lima
kelompok; buta huruf, tidak lulus SMA, lulus SMA, pendidikan Perguruan
Tinggi, dan pendidikan profesi. Jumlah penduduk yang populasi masyarakatnya
berpendidikan tinggi menimbulkan permintaan akan buku semakin tinggi.
Dengan demikian, negara-negara yang berkeinginan untuk menjadi kompetitor
kelas dunia harus berinvestasi dalam penyediaan pendidikan dan pelatihan kerja
keras dunia kepada penduduk mereka.
d. Politik, Pemerintahan, dan Hukum
Aturan-aturan dalam sektor industri. Dalam menjalankan bisnis, aturan
merupakan satu landasan mutlak. Karena itu, pemetaan peluang bisnis juga perlu
melihat berbagai aturan yang mengatur industri tersebut sehingga tidak terjadi
bentrokan ataupun masalah di kemudian hari.
Tumbuhnya organisasi-organisasi LSM dan buruh. Organisasi-organisasi
LSM dan buruh di satu sisi memberikan pengaruh positif kepada pekerja untuk
menyuarakan berbagai aspirasi mereka. Tetapi organisasi pekerja yang terlalu kuat
akan menyulitkan perusahaan dalam beberapa proses pengambilan keputusan,
karena harus melakukan banyak kompromi dengan mereka.
Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiskal dan moneter
ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah juga
mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai komoditas
termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian supply
produk. Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak
sehat dalam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Lemahnya pranata
hukum menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian usaha. Akan tetapi disaat
7

yang sama, lemahnya pranata hukum juga membuka peluang bagi usahawan untuk
menerapkan semua jenis strategi bisnis tanpa perlu mengindahkan etika bisnis.
Disamping itu, kurang mandirinya fungsi hukum menyebabkan banyak
pengusaha terkesan selalu berusaha untuk mencari celah untuk memperoleh
keuntungan bisnis. Mereka sering memanfaatkan hubungan baiknya dengan
eksekutif pemerintah untuk memperngaruhi proses pengambilan keputusan hukum
dan pelaksanaannya. Akibatnya, banyak ditemukan barang yang tidak memenuhi
standard dan kadaluwarsa di pasar. Ringkasnya, lemahnya pranata hukum ekonomi
justru akan memberikan efek yang menguntungkan bagi perusahaan. Pemerintah
baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi,
pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor politik , pemerintah,
dan hukum, karenanya dapat merepresentasikan peluang atau ancaman utama baik
bagi organisasi kecil maupun besar.
e. Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat. Dengan datangnya internet,
perubahan dinamika berlangsung dalam waktu yang semakin cepat dan skala yang
semakin meluas. Globalisasi mengubah berbagai aturan main dalam berbisnis.
Persaingan juga tidak lagi dalam skala lokal dan nasional, tetapi sudah mengarah
pada persaingan global.
Inovasi teknologi yang terus berkembang. Perkembangan teknologi juga
dibarengi dengan berbagai inovasi dalam banyak produk dan jasa. Contohnya
adalah perkembangan mesin tik yang sekarang ini perlahan tapi pasti sudah mulai
digantikan dengan komputer, dan berbagai contoh lain yang berada di sekitar kita.
Aturan-aturan dalam teknologi. Teknologi mempunyai keunikan sendiri
dengan dinamika dan perkembangan yang sangat cepat. Melihat aturan pemerintah
dalam pengaturan penggunaan teknologi mutlak diperlukan untuk mempermudah
berbagai proses dalam masyarakat.
Segmen teknologi mencakup lembaga dan kegiatan yang terlibat dalam
menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan pengetahuan tersebut menjadi
output, prose, dan bahan baku. Untuk menghindari keusangan dan mendorong
inovasi perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin
mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka
kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada,
atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Peramalan teknologi
8

akan dapat membantu melindungi dan meningkatkan kemampu-labaan perusahaan


yang berada dalam industri yang sedang bertumbuh. Peramalan ini menyadarkan
para manajer strategik akan adanya tantangan dan peluang yang menjanjikan.
Kekuatan teknologi merepresentasikan peluang dan ancaman besar yang harus
dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa secara
dramatis memengaruhhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,
konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan dan posisi kompetitif
organisasi.
f. Lingkungan Alam dan Global
Menipisnya sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang terus
dieksploitasi yang lama kelamaan akan habis. Salah satu kunci utama adalah
melihat bagaimana sumber daya alam masih bisa dimanfaatkan dan hingga
berapa lama

Meningkatnya biaya. Sekarang ini terdapat kecenderungan bahwa biaya-biaya


semakin meningkat terutama untuk listrik dan energi. Peningkatan biaya-biaya
ini akan berdampak pada peningkatan biaya produksi yang setiap tahun akan
semakin signifikan.

Meningkatnya polusi. Meningkatnya polusi menimbulkan masalah dalam hal


kesehatan dan juga kerusakan lingkungan. Di masa depan akan lebih banyak
aturan yang mengatur untuk meminimalisir polusi yang tentu saja pada
beberapa sektor akan menjadi tambahan biaya yang cukup besar.

3.4

Sumber Sumber Informasi


Banyak sekali informasi strategis bagi organisasi baik dari sumber-sumber yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Sumber-sumber yang tidak
dipublikasikan mencakup survei konsumen, riset pasar, pidato pada rapat profesional
atau pemegang saham, program televisi, wawancara, dan perbincangan dengan para
pemangku kepentingan. Sumber-sumber informasi strategis yang dipublikasikan
mencakup terbitan berkala, jurnal, laporan, dokumen pemerintah, abstrak, buku,
direktori, surat kabar, dan manual. Internet telah memudahkan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyesuaikan, dan mengevaluasi informasi.
Internet menawarkan kepada konsumen dan bisnis semakin banyak layanan dan
sumber informasi dari segenap penjuru dunia. Layanan interaktif membantu para
9

penggunanya tidak hanya untuk mengakses informasi dari seluruh dunia tetapi juga
memberi mereka kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang atau perusahaan yang
menciptakan informasi tersebut. hambatan historis bagi keberhasilan personal dan
bisnis-zona waktu dan perbedaan budaya terhapuskan. Bagi masyarakat kita, Internet
telah menjadi sama pentingnya dengan televisi dan surat kabar.
3.5

Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan yang akan
terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan erat
dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala yang
diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu
diambil antara lain adalah :
- Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
- Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
- Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
- Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
- Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para manajer pada
tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan
eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis,
pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik,
sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan.
Peramalan lingkungan adalah suatu proses untuk menentukan kondisi apa yang
akan ada di dalam lingkungan organisasi di masa yang akan datang. Kebanyakan
organisasi sependapat bahwa menentukan kondisi lingkungan masa depan sangat
kritikal untuk menentukan sukses organisasi di masa yang akan datang.
Beberapa teknik peramalan yang bisa digunakan untuk meramalkan kondisi
lingkungan adalah :
1. Demand Forecasting (peramalan permintaan)
2. Trend ekstrapolasi
3. Trend korelasi
4. Multiple scenario
5. Model dinamik
6. Expert opinion (pendapat pakar)
Dari teknik peramalan yang ditawarkan di atas, tampak bahwa setiap teknik
menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Sebagai contoh:
10

Demand forecasting : pendekatan peramalan dengan menggunakan data masa

lalu.
Expert opinion : pendekatan peramalan dengan lebih mengutamakan pendapat

berdasarkan pengalaman para ahli


Multiple scenarion : pendekatan peramalan dengan membuat skenario-skenario
untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bakal muncul.

Satu hal juga harus diingat dalam peramalan bahwa tidak ada satu teknik peramalan
pun yang bisa diklaim sebagai yang terbaik, sehingga pemilihan teknik peramalan
sangat kontekstual.
Metode Peramalan Lingkungan
Adapun metode yang digunakan dalam meramalkan lingkungan yang senantiasa
berubah adalah :
1) Metode Pendapat Ahli, peneliti mencari tahu pendapat dari para ahli.
2) Ekstrapolasi Kecederungan, peneliti membuat dan mengamati kurva-kurva linear,
kuadrant atau pertumbuhan, dan lain-lain.
3) Korelasi Kecenderungan, peneliti mencari hubungan dari setiap korelasi yang ada
/ mungkin.
4) Pemodelan Dinamis, peneliti membuat model-model persamaan di dalam
menjelaskan system yang mendasarinya.
5) Analisis Dampak Lintang, peneliti

akan

mengidentifikasi

seperangkat

kecenderungan kunci kemudian hasil analisis digunakan untuk membangun


seperangkat rantai domino dengan kejadian lainnya.
6) Pemantauan Berganda, peneliti mengembangkan gambaran alternative masa yang
akan dating, untuk mendorong perencanaan bersyarat.
7) Peramalan Permintaan, peneliti mengidentifikasikan kejadian utama yang akan
3.6

sangat mempengaruhi kinerja organisasi.


Lingkungan Industri dan Persaingan (Model Poter)
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis
baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para
pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan
kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas ratarata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang
diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko
adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi
tertentu.
Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Poter

11

Model Lima Kekuatan Poter (Porters Five-Forces Model) tentang analisis


kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan
strategi di banyak industry. Lima kekuatan Porter adalah kerangka untuk analisis
industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael E. Porter
dari

Harvard

Business

School

pada

1979.

Menggunakan

konsep-konsep

pengembangan, Organisasi Industri ekonomi untuk menurunkan lima kekuatan yang


menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar.

Porter

menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi


persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat
memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Menurut Porter, hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang
sebagai perpaduan dari lima kekuatan:
1. Persaingan antar perusahaan saingan
2. Potensi masuknya pesaing baru
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti
4. Daya tawar pemasok
5. Daya tawar konsumen
Tiga langkah berikut untuk menggunakan model lima kekuatan porter dapat
menunjukkan bagaimana persaingan disuatu industri tertentu sedemikian rupa
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal :
1. Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif
yang mempengaruhi perusahaan
2. Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan
3. Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk
membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di industri saat ini.
Manfaat dari Five Forces Model Porter
1. Model ini merupakan alat yang kuat untuk analisis kompetitif di tingkat industry.
2. Memberikan input yang berguna untuk melakukan Analisis SWOT
Lima Kekuatan Porter
Persaingan antarperusahaan saingan
Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan yang paling hebat dari
lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat
berhasil hanya sejauh ia menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan dalam strategi oleh satu perusahaan bisa
jadi ditanggapi dengan langkah balasan, seperti penurunan harga, peningkatan

12

kualitas, penambahan fitur, penyediaan layanan, perpanjangan garansi, dan


pengintensifan iklan.
Informasi yang bebas diinternet mendorong penurunan harga dan inflasi diseluruh
dunia. Internet, ditambah oleh pengguna mata uang yang sama di Eropa,
memampukan konsumen untuk membanding-bandingkan harga lintas negara.
Intensitas persaingan antarperusahaan saingan cenderung meningkat ketika jumlah
pesaing bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam hal ukuran dan kapabilitas,
ketika permintaan akan produk industri itu menurun, dan ketika potongan harga
menjadi lazim. Persaingan juga meningkat manakala konsumen dapat beralih merek
dengan mudah; ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, tatkala biaya tetap
tinggi; kala produk bisa rusak atau musnah; ketika permintaan konsumen tumbuh
lambat atau turun sehingga pesaing memiliki kelebihan kapasitas dan/atau persediaan;
saat produk yang dijual adalah komoditas ; ketika perusahaan pesaing beragam dalam
hal strategi, asal-usul, dan budaya; serta manakala merger dan akuisisi lazim di dalam
industri. Saat persaingan antarperusahaan saingan meningkat, laba industri menurun,
dalam beberapa kasus smpe pada titik dimana sebuah industri menjadi tidak menarik
secara inheren
Potensi Masuknya Pesaing Baru
Bila perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke suatu industri tertentu,
intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat. Hambatan bagi masuknya
perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara
cepat, kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik-trik praktis, kurangnya
pengalaman, loyalitas konsumen yang kuat, prefrensi merek yang kuat, persyaratan
modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan regulatif
pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang
kurang menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu, dan
potensi penyaringan pasar.
Terlepas dari banyaknya hambatan bagi masuknya perusahaan baru tersebut,
perusahaan baru kadang masuk ke industri dengan produk berkualitas lebih tinggi,
harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang substansial. Oleh karenanya,
tugas penyusun strategi adalah mengidentifikasi perusahaan-perusahaan baru yang
berpotensi masuk ke pasar, memonitor strategi perusahaan saingan baru, menyerang
balik jika diperlukan, dan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Ketika
ancaman perusahaan baru yang masuk ke pasar kuat, perusahaan yang telah ada
umumnya memperkuat posisi mereka dan mengambil tindakan untuk menghambat
13

perusahaan baru tersebut, seperti dengan menurunkan harga, memperpanjang garansi,


menambah fitur , atau menawarkan paet-paket pendanaan.
Potensi Pengembangan Produk Pengganti
Di banyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen produkproduk pengganti di industri lain. Tekanan kompetitif yang meningkat dari produk
pengganti bertambah ketika harga relatif produk pengganti tersebut turun dan
manakala biaya peralihan konsumen juga turun. Kekuatan kompetitif produk pesaing
bisa diukur dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk itu,
dan juga dari rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
penetrasi pasar.
Daya Tawar Pemasok
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri
khususnya ketika terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika
biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi. Akan menguntungkan
kepentingan baik pemasok maupun produsen untuk saling membantu dengan harga
yang masuk akal, kualitas yang baik, pengembangan layanan baru, pengiriman yang
tepat waktu, dan biaya persediaan yang lebih rendah, sehingga meningkatkan
profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang berkepentingan.
Perusahaan mungkin saja menjalankan strategi integrasi mundur untuk
memperoleh kontrol atau krprmilikan dari pemasok. Strategi ini sangat efektif
manakala pemasok tidak dapat dipercaya, terlalu mahal, atau tidak sanggup
memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Pada umumnya, perusahaan dapat
menegosiasikan syarat-syarat yang lebih menguntungkan dengan pemasok ketika
integrasi mundur merupakan sebuah strategi yang lazim digunakan di kalangan
perusahaan yang saling bersaing dalam suatu industri.
Namun demikian, di banyak industri lebih ekonomis untuk menggunakan
pemasok komponen dari luar daripada memproduksi sendiri komponen tersebut. Di
semakin banyak industri, penjual menjalin kemitraan strategis dengan pemasok
terpilih dalam upaya untuk :
- Mengurangi biaya persediaan dan logistik
- Mempercepat ketersediaan komponen selanjutnya
- Meningkatkan kualitas onderdil dan komponen yang dipasok serta mengurangi
tingkat kecacatannya
- Menekan pengeluaran baik bagi diri mereka sendiri maupun pemasok mereka
Daya Tawar Konsumen
Ketika konsumen berkonsentrasi atau berbelanja atau membeli dalam volume
besar, daya tawar mereka dapat merepresentasikan kekuatan besar yang memengaruhi
intensitas persaingan di suatu industri. Perusahaan pesaing bisa saja menawarkan
14

garansi yang panjang atau layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas konsumen
manakala daya tawar konsumen kuat. Daya tawar konsumen juga lebih tinggi ketika
produk yang dibeli adalah standar atau tidak terdiferensiasi. Jika demikian, konsumen
sering kali dapat menegosiasikan harga jual, cakupan garansi, dan paket-paket
aksesori dalam pengertian yang luas.
Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang memengaruhi
keunggulan kompetitif. Konsumen memiliki daya tawar yang semakin besar dalam
-

kondisi-kondisi berikut :
Jika mereka dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau pengganti pesaing
Jika mereka menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual
Jika penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen
Jika mereka memgang informasi tentang produk, harga, dan biaya penjual
Jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bisa membeli produk

15

PROFIL PT COCA COLA


Coca-Cola Amatil Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di
Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The CocaCola Company, selalu ingin memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan
konsumen. The Coca Cola Company ini merupakan induk dari perusahaan Coca Cola yang
ada di seluruh dunia. Dimana Coca Cola Company sudah di patenkan sejak 27 Maret 1994,
Minuman ringan Coca-Cola ini diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli farmasi
dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886.
National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang dimiliki oleh Coca-Cola
Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah bentuk komitmen untuk memberikan kemudahan
akses bagi pelanggan, konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi dan
membutuhkan layanan dari CCAI. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan handal, proses serta sistem dan teknologi yang terintegrasi, kami siap
membantu Anda.
Melalui layanan pelanggan dengan teknologi yang terintegrasi, kami memastikan
bahwa produktivitas sumber daya manusia yang ada dapat menjaga kemudahan akses dan
waktu penyelesaian yang sesuai dengan Service Level Agreement, dan mengubahnya menjadi
peluang bisnis dan menciptakan Customer Value Management.
Penjualan & Pemasaran
Selain bertindak sebagai produsen dan distributor, perusahaan kami juga memasarkan
dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di
seluruh Indonesia, memastikan bahwa produk kami selalu tersedia di mana saja, kapan saja.
Saluran penjualan kami terdiri dari Foodstores (supermarket dan mini market di seluruh
Indonesia) dan General Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya dan
kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk
menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, Coca-Cola Amatil Indonesia juga
terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi
Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui
Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern
Immediate Consumption) MIC, kami bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan caf
ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen.
Kami juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produkproduk kami, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Strategi
pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai
16

program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik
melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di
berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam
Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional
dan internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik
masyarakat.

Manufaktur
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia
diproduksi langsung di Indonesia. Produk kami berasal dari bahan baku pilihan berkualitas
tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian,
pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di
Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar.
Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui standarisasi
internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pabrik kami juga teratur
melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja.
Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari
The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui pabrik-pabrik sejenis di
dunia. Atas kebanggan ini, kami membuka kesempatan bagi semua orang yang ingin melihat
langsung proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.

17

Distribusi
Mayoritas dari produk kami didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang
tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran besar,
kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil.
Apabila diparkir berderetan, truk-truk penjualan kami akan membentuk garis sepanjang
kurang lebih 17 km, membuat kami resmi menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di
Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk kami dijual melalui para pengecer dan
grosir, di mana 90% diantaranya berasal dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka
mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari
Rp. 1 milyar.
Satu hal yang perlu dicatat, tim sales kami yang sangat besar tak hanya menjual
produk-produk kepada para pelanggan tetapi juga memberikan tips dalam menempatkan
produk Coca-Cola. Sales supervisor kami juga teratur mengunjungi para pelanggan,
memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

18

ANALISIS KASUS LINGKUNGAN MAKRO


(STUDY KASUS PT COCA-COLA)
PEMBAHASAN
Analisis Variabel Lingkungan Makro

Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari
beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang
diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Faktor ekonomi yang lain meliputi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan halhal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti inflasi, kebijakan
pemerintah, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya faktor ini akan berkembang dan
berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik. Melihat uraian tersebut, maka
faktor ekonomi suatu negara secara global juga akan mempengaruhi kebijakan
perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.
Coca-Cola lebih dari tiga perempat dari keuntungan dan 71% pertumbuhannya
diperoleh di luar Amerika Serikat. Namun, krisis global berdampak pada penurunan
kinerja, penjualan dan keuntungan Coke di luar negeri. Di Brazil dan Jepang, dua dari
pasar Coke terbesar luar negeri, rata-rata konsumen hampir tidak memiliki daya beli,
karena rendahnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 1998. Di Rusia, di mana Coke
telah menginvestasikan lebih dari $700 juta selama delapan tahun, runtuhnya
perekonomian mengakibatkan kapasitas operasi Coke anjlok sebesar 50%. Krisis
global sangat mempengaruhi penjualan coca-cola di Asia, Rusia dan Amerika Latin
karena penurunan daya beli. Di Brazil, yang merupakan pasar terbesar ketiga, Coke
telah kehilangan lebih dari sepersepuluh dari 54% pangsa pasarnya karena beralih ke
minuman lokal dengan harga lebih murah.
Seperti kita ketahui, saat ini di Indonesia sedang terjadi krisis perekonomian.
Baru-baru ini BPS (Badan Pusat Statistik) merilis data pertumbuhan ekonomi
Indonesia, pada kuartal kedua tahun 2015 yaitu sebesar 4,67% menurun dari kuartal
pertama tahun 2015 yaitu sebesar 4,72%. Perlambatan perekonomian tersebut
menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi sejalan dengan pendapatan per kapita yang menurun dan terjadi inflasi yang
tinggi. Hal ini tentu berdampak pada penjualan produk PT Coca Cola.

19

Kekuatan Sosial, Budaya, Lingkungan


Perubahan sosial, dan budaya memiliki dampak yang besar atas hampir semua
produk, jasa, pasar, dan konsumen. Tren sosial, budaya, membentuk cara orang hidup,
bekerja, memproduksi, dan mengonsumsi. Di Indonesia, masyarakatnya lebih familiar
untuk meminum teh dan kopi yang berbau tradisional dibandingkan dengan meminum
minuman yang bersoda. Tradisi meminum teh ini membuat pihak coca cola, untuk
mengakuisisi frestea, yaitu minuman teh sehingga mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan sosial dan budaya di Indonesia. Untuk itu, setiap perusahaan harus mampu
membuat alternatif-alternatif strategi agar mampu meraih pangsa pasar walaupun ada
perbedaan sosial dan budaya di berbagai negara.
Isu lingkungan yang sempat menyeruak di beberapa negara bahwa produk CocaCola menggunakan air terlalu berlebihan, karena dibutuhkan 2 liter air untuk
memproduksi 1 liter Coca Cola. Mengenai issue kesehatan, pernah terjadi
pemboikotan di kalangan masyarakat terkait dengan kandungan zat yang ada di
minuman tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja pemasaran Coca Cola.

Demografis
Besarnya populasi di Indonesia sangat mendukung PT Coca Cola untuk
mendirikan pabrik diberbagai daerah di Indonesia. Terbukti saat ini di Indonesia ada
sepuluh pabrik pembotolan yang tersebar di berbagai daerah salah satunya Denpasar.
Pembeli (konsumen) dari produk Coca-Cola mencakup segala usia dari anak
kecil, remaja, dan orang dewasa di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan produk
coca-cola company relatif aman terhadap issue demografi. Beberapa negara di
Amerika memiliki struktur demografi yang didominasi usia dewasa dan tua,
sedangkan beberapa negara di Asia Tenggara mayoritas adalah usia anak-anak dan
remaja.

Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum


Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi,
penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Untuk industri dan
perusahaan yang sangat bergantung pada kontrak atau subsidi pemerintah, ramalan
politik bisa menjadi bagian terpenting dari audit ekstrernal. Perubahan- perubahan
dalam paten, undang- undang antitrust (undang- undang yang menentang
penggabungan industri- industri), tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memberikan
pengaruh yang signifikan pada perusahaan.
20

Kepastian hukum di dalam suatu negara merupakan momen yang sangat


mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan negara yang dituangkan dalam Peraturan
Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi
perusahaan. Kepastian hukum merupakan faktor yang tidak bisa ditawar dan pasti
akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan. Coca-Cola juga sempat terhalang oleh
kebijakan pemerintah India yang melarang penjualan produk Coca-Cola di negaranya
karena pada tahun 2004, petani di india melakukan protes terhadap pabrik Coke
Bottling di India yang menyebabkan air sumur kering. Faktor Politik yang terjadi di
Amerika dan di negara-negara lainnya berpengaruh pada perkembangan Coca-Cola.
Sebagai contoh, ketika Amerika menginvasi Irak, tumbuh budaya anti Amerika di
negara-negara muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini mengakibatkan
penjualan Coca Cola sempat terganggu.
Pada bulan Mei 2015 yang lalu, DPR mencanangkan perluasan penerimaan pajak
dan cukai bukan saja terhadap minuman beralkohol tetapi diperluas hingga minuman
berkarbonasi dan bersoda. UU ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) nomor 11
Tahun 1995, yang kemudian diamandemen menjadi UU Nomor 39 tahun 2007
tentang Cukai, salah satu yang paling diharapkan adalah mempermudah langkah
ekstensifikasi.
Menurut anggota DPR, Misbakhun menambahkan, bahan adiktif yang terkandung
dalam minuman ringan berkarbonasi terdiri dari pemanis buatan, zat pewarna, dan zat
pengawet. Bahan-bahan tersebut tentu sangat berbahaya bagi masyarakat yang
mengkonsumsinya. Komposisi bahan-bahan tersebut, banyak yang dapat menimbukan
dampak negatif bagi kesehatan. Akibat konsumsi berlebihan, dapat menyebabkan
obesitas, diabetes mellitus, batu ginjal, osteoporosis, dan kerusakan gigi. Karena PT
Coca Cola memproduksi minuman bersoda, maka dengan akan diberlakukannya pajak
terhadap minuman bersoda, maka akan berpengaruh terhadap harga dari minuman
bersoda dari PT Coca Cola ini.

Kekuatan Teknologi
Internet bertindak sebagai mesin ekonomi nasional dan global yang memacu
pertumbuhan, sebuah faktor yang sangat penting dalam kemampuan sebuah negara
untuk meningkatkan standar hidup; dan ia membuat perusahaan mampu menghemat
miliaran dolar biaya distribusi dan transaksi dari penjualan langsung ke system
21

swalayan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan


pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya
kompetitif relatif dalam suatu industry, serta mengakibatkan produk dan jasa yang ada
saat ini usang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan perubahan
terhadap kebijakan perusahaan. Kemajuan teknologi berpengaruh pada efisiensi PT
Coca Cola pada saat melakukan produksi dan distribusi. Semakin berkembangnya hal
ini maka secara tidak langsung akan menuntut manajemen perusahaan untuk memilih
yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
Analisis Lingkungan Industri
Pendatang Baru (New Comers)
Apabila hambatan untuk masuk pasar tinggi, maka akan sangat mudah bagi
perusahaan untuk menjaga keuntungan monopoli. Yang biasanya menjadi hambatan
utama adalah aturan legal dan paten, skala ekonomi, kebutuhan capital yang tinggi
untuk masuk pasar, merek yang kuat, ancaman balas dendam, dan akses ke saluran
distribusi.
Ancaman masuknya pendatang baru bagi perusahaan Coca-Cola antara lain
Mizone, Pocari Sweet, dan lain sebagainya. The Coca-Cola Company harus
meyakinkan kepada pelanggan melalui brand bahwa produk Coca-Cola merupakan
minuman bersoda nomor satu di dunia. selain itu sebaiknya suatu perusahaan harus
menerapkan strategi Portee yaitu, Diferensiasi.

Pesaing (Competitors)
Pesaing utama dari Coca-Cola adalah perusahaan PepsiCo. PepsiCo
merupakan pesaing yang sangat sengit di dalam dua pertumbuhan tercepat dalam
kategori industri minuman. Selain PepsiCo pesaing Coca-Cola lainnya yaitu 7up,
Mirinda dan lain-lain. Pesaing tentunya berpengaruh terhadap perkembangan
perusahaan. Dilihat dari segi positifnya , keberadaan pesaing dapat menjadi sparing
partner, dan dapat dijadikan sebagai branchmark bagi perusahaan. Perusahaan akan
belajar dari setiap kesalahan, dan terus berupaya untuk memperbaiki diri, agar dapat
memenangkan persaingan. Manajemen strategi yang perlu dilakukan adalah menjaga
harga produk agar tetap terjangkau, meningkatkan kualitas produk serta melaksanakan
inovasi produk tetapi tetap fokus pada satu produk yaitu minuman bersoda yang
terbaik di Dunia.
22

Produk Substitusi
sebenarnya produk substitusi juga merupakan competitor namun

tidak

langsung dapat menurunkan permintaan dan harga. Yang mungkin menjadi produk
pengganti (subsitusi) bagi produk coca- cola, adalah: Aqua, Es Tee, Teh Botol Sosro,
Mizone, Ultra Milk , Pepsi, RC Cola, 7Up dan lain-lain. strategi yang dapat
diterapkan antara lain :

penerapan harga yang terjangkau serta perusahaan

mempertahankan kualitas produk supaya para pelanggan tidak berpaling ke produk


yang lain. selain itu, inovasi produk tetap difokuskan pada produk-produk minuman
berkarbonasi agar Coca-Cola tidak kehilangan identitasnya market leader produk
minuman berkarbonasi.

Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)


Kekuatan negosiasi konsumen akan semakin tinggi jika hanya ada sedikit
konsumen, banyak supplier, sedikit diferensiasi, dan rendahnya switching cost.
strategi yang dapat diterapkan perusahaan antara lain ; pelayanan yang baik supaya
para pembeli tidak berpaling pada produk yang lain, produk yang berkualitas dengan
harga yang rendah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan, promosi, pemberian

hadiah atau mengadakan kompetisi.


Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Supplier)
Perusahaan harus mempunyai relasi yang baik pada para suppliers supaya
bahan baku dapat tercukupi tepat waktu dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel.
Strategi yang dapat diterapkan perusahaan antara lain ; Perusahaan harus menjaga
hubungan yang baik dengan para relasi, Perusahaan harus tepat waktu dalam waktu
pembayaran kepada para suppliers.

REFERENSI
Amirullah dan Sri Budi Cantika. 2001. Manajemen Strategik. Malang : Graha Ilmu
23

David Fred, R., 2009. Strategic Management, 12thed. Pearson Prentice Hall
http://coca-colaamatil.co.id
http://imam-al.blogspot.co.id/2013/10/lingkungan-organisasi-perusahaan.html
https://books.google.co.id/books?
id=1oRO59qsq4YC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=peramalan+lingkungan&source=bl&ots=qst
86KwwdG&sig=aOyH_RcI2W_2INC0sxM3JuRVvxc&hl=id&sa=X&sqi=2&ved=0CC0Q6
AEwA2oVChMIksamobmmyAIVTsSOCh1xZwBe#v=onepage&q=peramalan
%20lingkungan&f=false
http://education-makalah.blogspot.co.id/2009/04/pengenalan-lingkungan-eksternal.html

24

Anda mungkin juga menyukai