Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Strategi Pemasaran Dalam Produk Life Cycle (PLC)”

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pemasaran )

DosenPengampu:

Miftahul Huda, S. Sos, M. AB

Kelompok 6 :

1. Tri Ismi Amelia (201869100045)

2. Rahmawati Dewi M (201869100053)

3. David Susanto (201869100073)

4. Khoirun Nisak (201869100081)

PROGAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul ““Strategi
Pemasaran Dalam Produk Life Cycle (PLC)” pada mata kuliah Strategi Pemasaran.

Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada kehadiran junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikut-pengikut beliau sampai akhir
zaman.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Strategi Pemasaran. Selain itu juga menambahkan wawasan para pembaca sekalian.

Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Pasuruan, 28 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Karakteristik tahap – tahap dalam Product Life Cylce 7

B. Strategi Pemasaran dalam tahapan Product Life Cylce 5

C. Strategi Bauran Pemasaran dalam setiap tahapan Product Life Cylce 7

D. Kontroversi Product Life Cylce 5

BAB III PENUTUPAN 11

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan mulai dari yang kecil sampai yang besar, pasti memerlukan pemasaran
dalam segala aspek. Dan di dalam pemasaran inilah perusahaan akan mengetahui seberapa jauh
produknya akan diterima dan dijadikan unggulan oleh pelanggannya serta bagaimana produk
tersebut mampu bersaing secara kompetitif dengan para pesaing.
Di dalam pemasaran ada suatu siklus atau tahapan yang dapat membantu perusahaan
untuk mengetahui dan menganalisa secara jelas sejauh mana produk yang dihasilkan dapat
bertahan secara kompetitif. Proses ini dikenal dengan nama Product Life Cycle atau siklus hidup
produk. Product Life Cycle pertama kali diperkenalkan oleh Levitt yang hingga saat ini masih
digunakan oleh pebisnis untuk menganalisa siklus produk mereka.
Sebenarnya pola siklus hidup produk adalah selalu berubah - ubah, karena sulit menduga
lamanya suatu tahap dan para manajer sendiri sering tidak bisa memastikan pada tahap apa
produk mereka saat ini berada. Suatu produk mungkin kelihatannya mencapai tahap kedewasaan,
padahal hanya mencapai saat mendatar pada tahap pertumbuhan untuk sementara sebelum
menaiknya kurva untuk kedua kalinya. Pola daur hidup merupakan alat strategi pemasaran,
bukan seperti siklus hidup organisme yang alami dan pasti. Pola siklus hidup menjadi akibat dari
berbagai strategi pemasaran yang telah ditentukan perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja karakteristik tahap – tahap dalam Product Life Cylce?

2. Bagaimana Strategi Pemasaran dalam tahapan Product Life Cylce?


3. Bagaimana Strategi Bauran Pemasaran dalam setiap tahapan Product Life Cylce?

4. Apa saja Kontroversi Product Life Cylce?

A. TUJUAN MASALAH

1. Memahami Karakteristik tahap – tahap dalam Product Life Cylce

2. Memahami Strategi Pemasaran dalam tahapan Product Life Cylce

3. Memahami Strategi Bauran Pemasaran dalam setiap tahapan Product Life Cylce

4. Memahami Kontroversi Product Life Cycle


BAB II

PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK TAHAP - TAHAP DALAM PRODUCT LIFE CYCLE


Siklus hidup produk (bahasa Inggris:Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/
organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft
launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang
dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan
kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki
siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran
karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing
suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Pada tiap tahap tersebut terdapat peluang dan masalah yang berbeda - beda dalam kaitannya
dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali tahap dimana suatu produk
sedang berada, atau yang akan dituju, pihak manajemen dapat merumuskan rencana dan strategi
pemasaran yang tepat.

Selain Karakteristik Diatas, PLC juga Memiliki Beberapa Karakteristik, yaitu :


 Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak
pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua
tahapan ini adalah produk - produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode.

 Panjang suatu tahap Product Life Cycle untuk tiap produk sangat bervariasi.

 Siklus Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak
contoh perusahaan - perusahaan yang berhasil memperpanjang Siklus Hidup Produknya,
sehingga penjualannya tidak menurun melainkan terus meningkat.

A. STRATEGI PEMASARAN DALAM TAHAPAN PRODUCT LIFE CYCLE

Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu dianalisis mengenai
PLC dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :
 Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah sepanjang siklus hidup
produk.

 Produk memiliki umur yang terbatas.

 Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-masing
memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya.

 Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.

A. STRATEGI BAURAN PEMASARAN DALAM SETIAP TAHAPAN PRODUCT


LIFE CYCLE

Setiap produk biasanya memiliki masa daur hidup yang berbeda, kenaikan maupun
penurunan dapat terjadi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Tahapan - Tahapan Product Life Cylce :

1. TAHAP PERKENALAN (INTRODUCTION)

Tahap perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam memperkenalkan


produknya kepada konsumen. Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar
walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang dijual umumnya barang baru (betul -
betul baru), karena masih berada pada tahap permulaan.

Ciri - ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar
berkembang lambat (karena tingginya market resistance), tingkat kegagalan relatif tinggi,
banyak melakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem
yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru
tentang pasar), biaya produksi, promosi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih
terbatas. Untuk melalui tahapan ini diperlukan kerja keras dan kesabaran yang sangat tinggi, agar
produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen.

Strategi yang Biasa diterapkan oleh Perusahaan dalam Tahap Perkenalan, yaitu :

Strategi Tahap Perkenalan

a. Strategi Menyaring Cepat (Rapid Skimming Strategy)

Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh
laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar
untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walaupun harganya mahal. Cara ini
biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil
jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia
membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta
ingin membangun preferensi pada mereknya.

b. Strategi Menyaring Lambat (Slow Skimming Strategy)


Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor
per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu
tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan
pesaing potensial belum muncul.

c. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan
memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas,
konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga,
dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.

d. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh
penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran
tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang
sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga,
dan persaingan potensial sangat rendah.

1. TAHAP PERTUMBUHAN / GROWTH

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan
buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang
kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil
keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar atau dengan kata lain, jika produk baru
menarik perhatian dan cukup memuaskan konsumen, penjualan mulai menanjak secara cepat.

Tahap Pertumbuhan / Growth dapat dibedakan Menjadi Dua Kelompok, yaitu :

a. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)

Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk
baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap
awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka
keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk
tiruan.

b. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin
menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah
digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya
dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement)
guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh
perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan
penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh
semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.

Strategi yang Harus dilakukan dalam Tahap Pertumbuhan, yaitu :

 Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya
yang lebih baik.

 Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu,
produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama).

 Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

 Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang


baru.

 Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising).

 Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga
dilapisan berikutnya.
3. TAHAP KEDEWASAAN (MATURITY)

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan.
Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini disebabkan pada tahap ini
pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk
yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan
untuk produk - produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk
memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity. Penjualan dalam tahap ini
sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk
masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.

Umumnya Tahap Kedewasaan Terdiri dari Tiga Tingkatan, yaitu :

a. Kedewasaan Pertumbuhan (Growth Maturity) 

Growth maturity merupakan pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan


oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.

b. Kedewasaan Stabil (Stable Maturity)

Stable maturity ini merupakan penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh
jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang
ditawarkan perusahaan.

c. Kedewasaan Mengusang (Decaying Maturity)

Decaying maturity merupakan penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak
ke produk lain atau produk substitusi.

Dalam Tahap Kedewasaan terdapat Beberapa Strategi Pemasaran, yaitu :

a. Modifikasi Pasar

Dalam modifikasi ini perusahaan harus memperluas pasar bagi merknya dengan
menangani dua faktor penentu volume penjualan yaitu:

 Jumlah pemakai produk dengan merk perusahaan


 Tingkat penggunaan per pemakai

Dalam modifikasi pasar ini, perusahaan dapat memperluas jumlah pemakai produk
dengan merk perusahaan melalui enam cara berikut :

 Ubahlah Bukan Pemakai

Perusahaan mencoba mengubah bukan pemakai menjadi pemakai kelompok produk.


Sebagai contoh, kunci pokok berkembangnya jasa angkutan udara adalah penelitian yang terus -
menerus terhadap konsumen baru, kepada siapa dapat ditujukan bahwa menggunakan jasa
angkutan udara adalah lebih baik dari angkatan darat.

 Masuki Segmen Pasar Baru

Perusahaan mencoba memasuki segmen pasar baru (dari segi geografis, demografis) yang
memakai produk tetapi bukan dengan merk yang dimiliki perusahaan.

 Rebutlah Konsumen dari Pesaing

Perusahaan dengan berbagai cara mencoba merebut konsumen dari pesaing untuk
mencoba dan menggunakan merk yang dimiliki perusahaan. Disamping strategi dengan
memperluas jumlah konsumen, terdapat tiga strategi lain untuk dapat menaikkan jumlah
penjualan dengan jalan meningkatkan frekuensi pemakaian oleh konsumen pemakai merk
perusahaan, yaitu :

 Penggunaan yang Lebih Sering

Perusahaan mencoba mendorong konsumen untuk lebih sering menggunakan produk.


Misalnya suatu produk yang biasanya dikonsumsi sehari sekali dianjurkan untuk dipakai lebih
dari sekali.

 Penggunaan yang Lebih Banyak dalam Setiap Kesempatan

Pada strategi ini perusahaan mengajak konsumen untuk memakai dengan jumlah yang
lebih banyak pada setiap kali mereka menggunakan. Misalnya suatu produk yang bisa dipakai
satu takaran perusahaan menganjurkan agar konsumen memakai dua takaran supaya hasilnya
efektif.
 Kegunaan Baru dan Lebih Beragam

Dalam hal ini perusahaan harus menemukan kegunaan baru dari produk yang sama
kemudian meyakinkan konsumen akan hal itu. Contoh: produsen makanan sering menyusun
beberapa resep pada bungkusnya agar konsumen lebih berminat pada semua kegunaan yang ada.

a. Modifikasi Produk

Supaya dapat menjaring konsumen baru atau mempengaruhi konsumen lama untuk
menggunakan produk perusahaan dalam jumlah yang lebih banyak, perusahaan dapat
mencoba meningkatkan penjualan dengan jalan modifikasi karakteristik produk.

Beberapa Bentuk Modifikasi Produk, yaitu :

 Perbaikan Mutu

Tujuan perbaikan mutu adalah untuk meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya
tahan, kecepatan, rasa, kinerja produk, dan lain - lain. Strategi ini efektif jika mutu produk
memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan konsumen percaya
bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang lebih tinggi.

 Perbaikan Ciri Khas

Tujuannya adalah menambah ciri-ciri baru dalam hal ukuran, berat, bahan pokok,
tambahan, hiasan yang akan meningkatkan kemampuan, keamanan atau kenyamanan produk.
Sebagai contoh dengan ditambahkan suatu zat tertentu maka suatu produk cat akan bertahan
lebih lama di tembok dan warnanya tetap cemerlang. Strategi ini memiliki beberapa keuntungan
seperti apa yang dikemukakan oleh Stewart, yaitu :

1) Ciri - ciri khas baru akan menciptakan citra perusahaan dalam hal keprogresifan dan
kepemimpinan.

2) Ciri - ciri khas baru dapat ditambah dengan cepat atau dibatalkan dengan cepat pula atas
permintaan konsumen dengan    biaya yang rendah.

3) Ciri khas baru dapat merebut kesetiaan dari segmen pasar tertentu.
4) Ciri khas baru sering memberikan publisitas cuma - cuma bagi perusahaan.

5) Ciri khas baru sering memberikan antusiasme pada penjual dan distributor.

 Perbaikan Gaya

Tujuannya adalah menambah daya tarik estetika suatu produk. Dalam jenis produk
tertentu bahkan seringkali perbaikan gayalah yang paling sering terjadi daripada perbaikan mutu
atau kegunaan. Dalam produk yang lain perbaikan gaya bisa berarti perbaikan kemasan.
Perbaikan gaya dapat memberikan hasil positif karena pada umumnya orang menyukai
perubahan mode. Sisi negatif perbaikan gaya juga tidak dapat dihindarkan sebab ada saja
konsumen yang merasa tidak cocok dengan yang paling baru dan lebih suka dengan gaya produk
yang terdahulu.

a. Modifikasi Bauran Pemasaran

Satu hal yang tidak dapat dianggap remeh adalah perbaikan dalam marketing mix, dimana
satu atau beberapa elemen perlu dimodifikasi. Untuk mendorong produk dalam tahap
kedewasaan, manajer pemasaran mempunyai tugas menjawab pertanyaan berikut :

 Harga

1) Apakah price discount akan menjadi daya tarik bagi golongan yang sedang mencoba atau
bagi mereka yang sudah menggunakan?

2) Bila demikian apakah semua yang ada di daftar harga harus diturunkan?

3) Ataukah penurunan harga dilakukan melalui harga khusus?

 Distribusi

1) Bisakah perusahaan memperoleh lebih banyak dukungan atau ruang pamer di saluran
distribusi?

2) Apakah mungkin penerobosan di toko yang lebih banyak?

3) Mampukah perusahaan menembus saluran distribusi yang selama ini belum pernah
dicoba untuk dimasuki?
 Periklanan

1) Apakah biaya periklanan perlu dinaikan?

2) Pesan apa dalam iklan yang perlu diubah?

3) Perlukah saluran media dirombak jenis atau kombinasinya?

4) Ataukah waktu, frekuensi dan ukuran iklan perlu diubah?

 Promosi Penjualan

1) Perlukah promosi penjualan ditingkatkan?

2) Dalam bentuk potongan harga, jaminan atau hadiah?

 Penjualan Perorangan

1) Apakah mutu dan keterampilan tenaga penjualan perlu diperbaiki?

2) Apakah pembagian daerah penjualan perlu ditata kembali?

3) Perlukah diberikian insentif bagi tenaga penjualan?

 Pelayanan

1) Mampukah perusahaan mempercepat waktu pengiriman?

2) Bisakah bantuan teknis bagi konsumen ditingkatkan?

3) Mungkinkah kemudahan kredit diperluas?

Jawaban manajer pemasaran atas pertanyaan diatas dapat dijadikan sebagai bahan mentah
untuk perbaikan dan menjaga produk agar bisa bertahan lama dalam fase kedewasaan.

d. Menggunakan Take-off Strategy

Take-off strategy adalah strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan
konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk
dalam kematangan.
3. TAHAP PENURUNAN (DECLINE)

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke
produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang
akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati. Penurunan penjualan ini
disebabkan oleh faktor - faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima
konsumen (baik dalam negeri maupun luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif
dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi
perusahaan.

Alternatif - Alternatif tersebut diantaranya, yaitu :

 Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang
baik.

 Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.

 Mencari pasar baru.

 Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat
diatasi.

 Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen


yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil
konsumen yang masih setia dan menguntungkan.

 Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.

 Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Dalam Tahap Penurunan juga Terdapat Beberapa Strategi, yaitu :

 Memperbarui barang (dalam arti fungsinya)

 Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar
lebih efisien.
 Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

 Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang
sudah ada.

 Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

A. KONTROVERSI PRODUCT LIFE CYCLE


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
ProductLife Cycle atau siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk
dalam masa hidupnya.
Konsep utama dari Product Life Cycle yaitu analisis mengenai PLC dari produk sejenis yang
dibuat
Tahapan - tahapan yang dilalui oleh sebuah produk terbagi menjadi empat tahapan.
Tahap pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan melahirkan sebuah produk
yang baru. Kedua yaitu tahapan pertumbuhan, dimana sebuah produk sudah dikenal oleh
konsumen dan mampu menghasilkan profit yang banyak bagi perusahaan. Tahapan yang ketiga
adalah tahap kedewasaan dimana sebuah produk mengalami peningkatan produksi dan
keuntungan yang besar. Namun jika perusahaan tidak mampu menyesuaikan produksi produk-
produknya sesuai dengan variasi zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah, maka tidak
menutup kemungkinan produk tersebut akan mengalami tahap penurunan.
Karakteristik tahap-tahap Product Life Cycle terdapat peluang dan masalah yang berbeda
- beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba.

B. Kritik dan Saran


Dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat banyak kekurangan -
kekurangan yang luput dari amatan saya sebagai penyusun. Oleh karena itu, kelompok kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari teman - teman
maupun dosen pembimbing, sebagai landasan pembelajaran kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Krisna, Marselinus. 2011. Perubahan Tema Iklan menurut Siklus Hidup Produk.
Kotler,Pilhip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2000.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-cycle_28.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai