Anda di halaman 1dari 11

PENGANGGARAN

Mohamad Lutfi, SE, MM

A.    Pengertian Penganggaran
Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif aktivitas
usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber
daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode yang
dianggarkan.Anggaran memaparkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan
digunakan selama periode waktu tertentu.
Penganggaran (Budgeting) adalah proses penyusunan anggaran. Proses Penganggaran yang
dilaksanakan untuk menyusun sebuah induk anggaran adalah vital bagi pengelolaan bisnis yang
efektif dan efisien.Informasi anggaran dimanfaatkan di seluruh proses manajemen bisnis
kendatipun aplikasi anggaran adalah dalam fungsi perencanaan dan pengendalian.
Penyusunan Anggaran dilakukan hanya jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban
yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi tiap manajer yang
bertanggungjawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahun anggaran.Anggaran
operasi biasanya mencakup satu tahun dan menyajikan pendapatan dan bebean yang direncanakan
untuk tahun dianggarkan.Anggaran memiliki karakteristik berikut:
1.      Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.      Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
3.      Anggaran merupakan komitmen manajemen
4.      Usulan anggran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang pihak yang
menganggarkan

B.     Tujuan Penganggaran
Adapun Tujuan Penyusunan Anggaran adalah :
a.       Untuk memprediksi transaksi dan kejadian financial dan nonfinansial di masa yang akan dating.
b.      Untuk mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
c.       Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari
kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
d.      Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran
dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
e.       Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian
dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok  dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
f.       Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber
daya.

C.    Manfaat Penganggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan sebagai berikut :
  Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
  Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai
  Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai
  Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai
  Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
  Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
D.    Fungsi Penganggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

a.  Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu
fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
lainnya.Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih
dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang
akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya
rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.

b.   Fungsi Komunikasi
      Rencana manajemen tidak akan dilaksanakan kecuali organisasi memahami apa rencana
tersebut.Oleh karena itu, seluruh rencana dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan seyogianya
dikomunikasikan kepada manajer setiap departemen didalam perusahaan.Penganggaran berfungsi
sebagaia alat komunikasi yang dipakai oleh berbagai manajer untuk :
         Bertukar informasi perihal tujuan,gagasan dan pencapaian
         Berinteraksi dan memupuk kesadaran bagaimana setiap aktivitas mereka berkontribusi kepada
seluruh aktivitas perusahaan.

c.   Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau
bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan
keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai
perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam
perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran
dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena
semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan
baik.

d.   Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan
itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat
dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan
apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang
dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja
dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan
akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah
artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan
dan rencana perusahaan.

E.     Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis


Ada empat ancangan dasar terhadap anggaran,antara lain :
1.      Anggaran Inkremental
Penganggaran Inkremental (incremental budgeting) adalah metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.Kategori sumber daya
meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor,perjalanan,konsultasi dan penyusutan.Dalam
penganggaran incremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi sebagai sebuah basis bagi
penganggaran sumber daya incremental. Oleh karena itu, analisis hanya mencermati keputusan
yang mempengaruhi sebuah perubahan komitmen sumber daya dalam tahun anggaran.
Dalam pendekatan incremental, kepala departemen sering berusaha menghabiskan semua jatah
anggaran, sehingga tidak ada anggaran yang tersisa pada akhir tahun anggaran. Tindakan semacam
itu dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat anggaran sekarang dan memungkinkan kepala
unit anggaran meminta tambahan dana untuk tahun anggaran berikutnya.Keunggulan utama
pendekatan ini adalah penyederhanaan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan
kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat
menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah terdeteksi.Berikut contoh penganggaran incremental.
PT.Ordinat Andromena
Anggaran Inkremental untuk Tahun 20xx

Kenaikan Gaji                                            Rp.  5.000.000
Posisi penyelia
baru                                               12.000.000
Posisi manajerial baru                                      30.000.000
Kenaikan anggaran operasional                       64.000.000
Program riset baru                                              2.400.000
       Jumlah                                                      Rp.113.400.
000

2.        Anggaran Berbasis Nol


Dalam Penganggaran Berbasis Nol (zero-based-budgeting), semua jajaran manajemen
bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran.Para manajer harus mempertahankan tingkat anggaran pada
setiap awal tahun. Dengan demikian, tidak sebagaimana halnya anggaran inkremental, pendekatan
anggaran berbasis nol mengharuskan keputusan anggaran pada masa silam untuk dievaluasi ulang
setiap tahunnya.Kegiatan-kegiatan yang ada dianalisis, dan kesinambungan kegiatan atau operasi
tertentu berlandaskan pada kebutuhan atau manfaatnya bagi organisasi.

3.    Anggaran Statik
     Penganggaran statik (static budgeting) merupakan pendekatan yang diterapkan oleh banyak
perusahaan jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian,bagian
akuntansi,dan bagian hukum.Anggaran statik ialah anggaran yang bersifat tetap begitu anggaran
disusun.Penganggaran statik biasanya bermula dari sebuah analisis setiap sumber daya dalam
anggaran.Manajer pusat pertanggungjawaban mengevaluasi kebutuhan untuk tahun anggaran yang
akan datang, menurut setiap sumber daya.Berikut contoh anggaran statistic
PT.Mahameru Cipta
Anggaran Tahun 20xx-Departemen Audit Internal

         Akun                                                                                          Anggaran

Gaji
auditor                                                                                    Rp.44.000.000
Keperluan kantor                                                                              1.000.000
Perjalanan dinas kantor                                                                     8.200.000
Pelatihan auditor                                                                             16.000.000
Penyusutan                                                                                       320.000
Jumlah anggaran                                                                            69.520.000
Pengeluaran sesungguhnya u/ periode berjalan                       (70.000.000)
Selisih pengeluaran (tidak menguntungkan)   
( 480.000) ))        
4.        Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan kendali dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih bermanfaat karena
anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.Anggaran Fleksibel (flexible
budgeting) adalah penganggaran yang mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan. Dengan demikian perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat aktivitas dapat
dimasukkan ke dalam sistem anggaran dengan menerapkan anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel
sebenarnya merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-macam tingkat aktivitas. Anggaran
semacam ini terutama bermanfaat dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrikasi dan beban
operasi.Selain itu, anggaran fleksibel dapat menyediakan informasi selisih anggaran sesudah
menyesuaikannya dengan perubahan volume aktivitas.Anggaran fleksibel mempunyai tiga
kegunaan, antara lain :
      Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran
tingkat aktivitas
      Anggaran fleksibel dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya
untuk tingkat aktivitas aktual
      Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi ketidakpastian dengan
memampukan mereka melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

F.       Penyusunan Induk Anggaran


Induk anggaran (master budgeting) ialah sebuah anggaran komprehensif yang menyajikan
semua rencana bisnis bagi seluru perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau
kurang. Induk anggaran :
           Mengakui relasi di antara aktivitas departemen-departemen yang berinteraksi didalam perusahaan
           Merangkum anggaran dari masing-masing departemen
           Mengintegrasikan masing-masing anggaran ke dalam gabungan yang harmonis bagi perusahaan
secara keseluruhan
Induk anggaran terdiri atas dua komponen,yaitu: (1) Anggaran Operasi dan (2) Anggaran
Keuanagan.

1)        Anggaran Operasi
Anggaran operasi (operation budget) merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai laba usaha yang memuaskan.Anggaran operasi menjelaskan tentang
aktivitas yang mengalirkan laba bagi perusahaan : penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi.
Hasil akhir anggaran operasi adalah laporan penghasilan usaha dianggarkan.Adapun macam-
macam anggaran operasi, antara lain :
a.        Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan
dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran
penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut
untuk masing-masing daerah penjualan yang ada. Dengan demikian, maka dari anggaran penjualan
yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari
penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.
Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah penjualan perusahaan dengan
mempergunakan model yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk
perusahaan. Beberapa model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan penyusunan anggaran
penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat tunggal, tren pangkat dua, regresi,
dan lain-lain.

b.   Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk
masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan
rencana penjualan yang telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan
persediaan produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun.
Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola
produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi untuk perusahaan, maka
manajemen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan dengan
biaya –biaya yang harus menjadi tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah
satu dari pola produksi tersebut. Sebagaimana diketahui, pola produksi ada tiga macam :
a.       Pola produksi konstan
Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan adalah sama atau relatif
sama, walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan
yang lain.
b.      Pola produksi bergelombang
Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.
c.       Pola produksi moderat
Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan selalu mengalami
perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahan penjualan produk yang ada.
Perubahan penjualan produk akan diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah
produksi dan persediaan barang jadi. Manajemen perusahaan akan berusaha untuk mengadakan
pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut.

c.       Anggaran Bahan Baku Langsung


Apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula.
Taksiran penggunaan bahan baku bertautan langsung dengan kebutuhan produksi, namun
pembelian bahan baku tergantung pada takfiran penggunaan bahan baku amupun persediaan bahan
baku.Pembelian bahan baku direncanakan dalam kaitannya dengan persediaan.Perusahaan biasanya
mencari posisi kompromi antara biaya pembelian dan biaya penyimpanan persediaan.
Persediaan harus direncanakan, sehingga fluktuasi persediaan berada dalam batas atas dan
bawah yang ditetapkan.Batasan ini ditetapkan untuk setiap jenis persediaan bahan baku dengan
menaksir seberapa banyak yang dibutuhkan selama satu periode pengadaan persediaan.Bahan baku
yang mencukupi sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyediakan
persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran.Format komputasi kebutuhan bahan baku
adalah sebagai berikut :

d.       Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran produksi.
Tujuan utama anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk mempertahankan
tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak
menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya.Krbutuhan tenaga kerja langsung mesti
dihitung, sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan produksi.Dengan mengetahui sebelmunya apa yang dibutuhkan menyangkut
waktu kerja sepanjang waktu tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk
menyesuaikan tenaga kerja manakal dituntut oleh situasi.Perusahaan yang mengabaikan anggaran
ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan
karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang tidak menentu akan
menimbulkan ketidakamanan dan inefisiensi tenaga kerja.Adapun formulasi untuk menghitung
anggaran tenaga kerja langsung,ialah :

e.         Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran Overhead Pabrik (manufacturing overhead budget) merupakan skedul rinci taksiran
biaya pabrikasi,selain biaya bahan baku langung dan biaya tenaga kerja langsung yang harus
dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya overhead pabrik
terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.Biaya overhad harus dipilah-pilah berdasarkan perilaku biayanya untuk tujuan
penyusunan anggaran dan dibuat tarif overhead yang ditentukan dimuka. Tarif overhead itu dipakai
untuk membebankan overhead pabrikasi ke unit-unit produk selama periode anggaran. Anggaran
overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan, yaitu :
           Mengintegrasikan anggaran biaya overhead pabrikasi yang disusun oleh manajer produksi dan
departemen jasa
           Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi yang akan datang
Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan penting : 1) Memberikan informasi
kepada manajer sebagai suatu dasar untuk mengendalikan biaya dan mengevaluasi kinerja menajer
yang bertanggung jawab atas biaya tersebut, 2) anggaran ini dipakai dalam penentuan biaya pokok
produk.Adapun formulasi untuk anggaran overhead pabrikasi, ialah :

f.        Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Setelah anggaran penjualan hingga anggaran overhead pabrikasi, kini tersedia data untuk
menghitung biaya pokok barang jadi.Komputasi ini diperlukan karena dua sebab, yaitu :
           Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan dibebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan
penghasilan usaha dianggarkan.
           Untuk mengetahui berapa besar yang akan dilaporkan pada neraca untuk pos barang yang belum
terjual.
Adapun formulasi untuk menghitung anggaran persediaan akhir barang jadi,yaitu :

g.       Anggaran Biaya Non Produksi


Anggaran Biaya non produksi merupakan sruktur terinci yang tidak termasuk dalam biaya-
biaya produksi,seperti beban penjualan dan administratif yang berisi daftar prediksi beban-beban
yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran.
Beban penjualan ialah beban-beban promosi, penjualan dan pengiriman produk kepada
pelanggan.Beban tersebut meliputi beragam unsur yang dapat dibagi kedalam beban variabel dan
beban tetap. Beban penjualan variabel meliputi komisi penjualan dan beban pengiriman.Sedangkan
beban penjualan tetap meliputi gaji, periklanan, sewa dan penyusutan.
Beban administratif adalah beban yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas seperti pemberian
arahan umum bagi perusahaan dan penyediaan jasa bagi personalia. Meskipun sebagian besar beban
administratif berperilaku tetap, beberapa unsur seperti beban keperluan kantor dan beban telepon
berperilaku variabel.
Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak
akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.Formulasi
anggaran beban non produksi,ialah :

2)        Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan (financial budget) menyajikan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus kas keluar yang
direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan pada akhir periode
anggaran siungkapkan dalam neraca dianggarkan. Anggaran keuangan, antara lain :
a.        Anggaran Kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi perusahaan. Tanpa kas,
perusahaan tidak dapat berfungsi Anggaran Kas (cash budget) ialah sebuah rencana rinci yang
menyajikan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu
tertentu. Sebuah anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas
untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor.Hal itu memungkinkan
perusahaan memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana menghindari biaya yang tidak perlu
dari peminjaman dana. Anggaran kas terdiri atas empat seksi, yaitu:
      Seksi penerima kas
      Seksi pengeluaran kas
      Seksi kelebihan atau kekurangan kas
      Seksi pendanaan

b.        Laporan Penghasilan Usaha Dianggarkan


Laporan penghasilan usaha dianggarkan (budgeted income statement) adalah salah satu skedul
kunci dalam proses anggaran. Laporan penghasilan usaha dianggarkan memaparkan estimasi
pendapatan dan beban dari aktivitas-aktivitas yang menghasilkan laba usaha untuk periode
anggaran tertentu.Tujuan laporan penghasilan usaha dianggarkan ialah untuk mengantisipasi laba
usaha setelah pajak. Pada tahap penyusunan anggaran ini,perhatian manajemen bergeser dari
pengambilan keputuan, perencanaan dan pengendalian ke laporan eksternal kepada para pemegang
saham. Setelah disusun, laporan itu merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya
akan diukur/dibandingkan.

c.       Neraca Dianggarkan
Neraca dianggarkan (budgeted balance sheet) memproyeksikan kondisi keuangan pada akhir
periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan diawali dari neraca sekarang dan
menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan dapat
dibandingkan dengan neraca gtahun sebelumnya guna memperlihatkan bagaimana aktiva dan
ekuitas terpengaruh oleh berbagai kegiatan usaha selama tahun anggaran.

G.      Penyusunan Anggaran
         Penyusunan Anggaran Operasional
1.      Peramalan Jualan
Peramalan merupakan fungsi manajemen pertama sebelum dilakukan perencanaan.
Penganggaran merupakan bagian dari perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis
rencana. Oleh karena itu, sebelum dibuat anggaran terlebih dahulu dibuat ramalan. Dalam hal ini
sebelum dibuat anggaran jualan terlebih dahulu dibuat ramalan jualan.

2.      Penyusunan Anggaran Penjualan


Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Kegunaan anggaran jualan terutama sebagai
dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba. Faktor
yang mempengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain faktor: pemasaran,
keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan, penduduk, kondisi, dan lain-lain.

3.      Penyusunan Anggaran Biaya Produk


Biaya pabrik beda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya bahan baku (BBB), biaya
tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP) yang terjadi pada satu periode,
yaitu periode ini, sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP yang terjadi pada dua
periode, yaitu periode lalu dan periode ini.
Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat
produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan. Dengan demikian istilah anggaran
produksi tidak tepat. Oleh karena itu makalah ini menggunakan istilah anggaran
produk. Penyusunan anggaran produk dilakukan dengan berdasar pada anggaran jualan ditambah
sediaan produk jadi yang dianggarkan, menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual
dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran
produk jadi dihasilkan periode ini

4.      Penyusunan Anggaran Bahan Baku


Tujuan utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran produksi, dimana
bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk.Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai
adalah kuantitas bahan baku yang dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas
bahan baku dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan
bahan baku. Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per
unit. Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi yang diproduksi
periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk. Belian bahan baku adalah biaya
bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan bahan baku akhir.

5.      Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produk. Biaya
tenaga kerja langsung adalah upah yang harus dibayar untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk
tenaga kerja langsung biasanya menggunakan sistem upah per unit produk yang dihasilkan atau
sistem upah per jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya tenaga langsung yang dianggarkan
adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung per jam. Jam kerja
langsung terpakai adalah produksi dianggarkan dikali standar jam tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di pabrik, selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga
pokok variabel (variable costing) maka biaya overhead pabrik dipisahkan menjadi BOP variabel
dan BOP tetap, tetapi bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok
penuh BOP tidak perlu dipisahkan menjadi dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran
rugi-laba antara metode penentuan harga pokok variabel dengan metode penentuan harga pokok
penuh.

6.      Penyusunan Anggaran Beban Penjualan


Beban penjualan meliputi: beban komisi penjualan, beban promosi, beban distribusi, beban
penghapusan piutang usaha, beban turun harga, tetapi tidak termasuk harga pokok barang
terjual. Beban penghapusan piutang usaha dan beban turun harga yang termasuk beban penjualan,
karena beban tersebut terjadinya ditaksir, sudah diduga. Penghapusan piutang usaha dan turun
harga yang terjadinya tidak terduga (insidental) tidak termasuk beban penjualan, tetapi termasuk
pos luar biasa (insidental).

7.      Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan Anggaran Rugi Laba


Anggaran beban administrasi dan umum merupakan salah satu unsur beban usaha. Beban usaha
terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan umum. Oleh karena itu, beban administrasi
dan umum adalah beban usaha dikurang beban penjualan. Beban administrasi dan umum adalah
beban selain beban penjualan, selain harga pokok barang terjual, selain beban non usaha.
Anggaran rugi-laba yang merupakan tujuan disusunnya anggaran operasional memerlukan
anggaran keuangan, sebaliknya anggaran keuangan memerlukan anggaran operasional. Sebagai
contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran operasional) diperlukan anggaran sediaan
(anggaran keuangan), seperti anggaran sediaan bahan baku untuk menyusun anggaran biaya bahan
baku, anggaran sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses diperlukan untuk menyusun
anggaran rugi-laba. Di sisi lain untuk menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti
anggaran modal sendiri (anggaran laba di tahan) diperlukan anggaran rugi-laba, karena rugi-laba
mempengaruhi besar kecilnya modal sendiri (anggaran keuangan). Rugi mengurangi modal sendiri,
sedangkan laba menambah modal sendiri.

         Penyusunan Anggaran Keuangan


1.      Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan
sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu
organisasi.
Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan anggaran tentang
likuiditas organisasi, dan manfaat (guna) anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan
membayar kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.
Cara penyusunan anggaran kas ada dua cara pendekatan, yaitu
         Pendekatan kas masuk dan kas keluar atau metode langsung,
         Pendekatan akunting keuangan atau metode tak langsung (metode rekonsialisasi)

2.   Penyusunan Anggaran Piutang


Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang bersedia melunasi
pada waktu yang akan datang. Piutang usaha adalah piutang yang timbul karena menjual barang
atau jasa secara kredit. Kegunaan piutang usaha yang utama adalah untuk meningkatkan volume
barang yang dijual agar mampu bersaing.
Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang antara lain: volume barang yang dijual secara
kredit, standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, kebijakan
penagihan piutang.

3.      Penyusunan Anggaran Sediaan


Dalam penyusunan anggaran sedian perusahaan manufaktur perlu menyediakan: sediaan produk
jadi, sediaan produk dalam proses, sediaan bahan baku, sediaan bahan pembantu, sediaan suku
cadang, sediaan pernik, tetapi yang dibahas hanya tiga macam sediaan, yaitu sediaan produk jadi,
sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.

4.      Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca


Utang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek adalah
utang yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Seperti: utang usaha, beban terutang, utang
wesel, dan lain-lain. Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun, seperti utang obligasi.
Utang jangka pendek digunakan untuk membelanjai modal kerja (harta lancar), sedangkan
utang jangka panjang digunakan untuk membelanjai harta tak lancar. Belanja harta lancar dan harta
tak lancar ini dapat digunakan untuk kegiatan ekspansi, yaitu memperluas kegiatan produksi dan
pemasaran untuk meraih laba yang sebesar-besarnya.
Kegiatan ekspansi akan memperbesar utang, di samping itu juga struktur modal mempengaruhi
besar kecilnya utang, semakin besar modal sendiri semakin besar kesempatan memperoleh utang
yang besar, sebaliknya semakin kecil modal sendiri yang dimiliki semakin kecil kemungkinan
memperoleh utang yang besar.

KASUS I ANGGARAN PENJUALAN

PT. Nadia bergerak dibidang usaha perdagangan yang beralamat di Jl. Ciputat Raya. Dimana
perusahaan ini telah menyusun anggaran selama 5 tahun. Adapun data sebagai berikut :

Bulan TH1 TH2 TH3 TH4 TH5 Rata- X XY X2 TP Vm Im Pb


rata
(Y)
Janauari 4000 4100 4200 4300 4400 4200 - 121 0 44.560
11
Pebruari 4100 4200 4300 4400 4500 4300 -9
Maret 4200 4300 4400 4500 4600 4400 -7
April 4300 4400 4500 4600 4700 4500 -5
Mei 4400 4500 4600 4700 4800 4600 -3
Juni 4500 4600 4700 4800 4900 4700 -1
Juli 4600 4700 4800 4900 5000 4800 1
Agustus 4700 4800 4900 5000 5100 3
September 4800 4900 5000 5100 5200 5
Oktober 4900 5000 5100 5200 5300 7
Nopember 5000 5100 5200 5300 5400 9
Desember 5100 5200 5300 5400 5500 11
Jumlah 0
Diminta menggunakan metode least Square :
1. Buatlah dan Hitunglah Rata – rata Penjualan ( Rp ) ?
2. Buatlah dan Hitunglah Trend Penjualan ( Tp ) ?
3. Buatlah dan Hitunglah Variasi Musim ( Vm ) ?
4. Buatlah dan Hitunglah Indeks Musim ( Im ) ?
5. Buatlah dan Hitunglah Penjualan Bulanan (Pb ) ?

Jawab : Th1+Th2+Th3+Th4+Th5
1. Untuk Mencari Rata-rata Penjualan (Y ) adalah = ________________________
Jumlah Tahun
4.000 + 4.100 + 4.200 + 4.300 + 4.400
Bulan Januari = ___________________________________ = 4.200 dst
5 tahun

2. Untuk mencari Trend Penjualan ( Tp ) adalah


Untuk Bulan Januari adalah nilai harus nol ( 0 )
Sedangkan untuk bulan Pebruari harus menggunakan rumus :
Jumlah XY
Tp = _____________ x 2
Jumlah X2

Sedangkan untuk bulan maret adalah hasil dari bulan pebruari lalu di kalikan 2
Dan seterusnya april yaitu bulan bulan maret dikalikan 2 dst

3. Untuk Variasi Musim (Vm) Rumus adalah Y - Tp

Jumlah Vm Vm bulanan
4. Untuk Indeks Musim ( Im ) = ___________ x ______________
12 100

5. Untuk Penjualan Bulanan ( Pb ) adalah Y = a + bX


Langkah pertama kita harus mencari penjualan bulanan adalah

Tahun Penjualan ( Y ) X XY X2
Tahun 1 54.600 -2 - 109.200 4
Tahun 2 55.800 -1 - 55.800 1
Tahun 3 56.900 0 0 0
Tahun 4 58.000 1 58.000 1
Tahun 5 59.100 2 118.200 4
Jumlah 284.400 0 11.200 10

Baru Rumus Y = a + b X
Jumlah Y 284.400
a = _______ = _____________ = 56.880
n 5

Jumlah XY 11.200
b = ____________________ = __________= 1.120
Jumlah X2 10
Y Januari = a + b X
= 56.880 + 1.120 ( -11 ) = 56.880 + ( 12.320 ) = 44.560 dst

Anda mungkin juga menyukai