Anda di halaman 1dari 3

KEAHLIAN MANAJER

Walaupun jumlah posisi manajerial hampir tidak terbatas, namun kesuksesan atau keberhasilan orang-
orang yang menduduki jabatan tersebut sering kali terhambat oleh keterbatasan keterampilan atau skill
dan kemampuan. Oleh karena itu, manajer yang efektif perlu mengembangkan keahlian teknikal,
keahlian dalam hubungan antarmanusia (human relations), keahlian konseptual, keahlian pengambilan
keputusan, dam keahlian manajemen waktu.

Keahlian Teknikal (Technical Skill). Keahlian teknikal atau teknis adalah keahlian khusus yang harus
dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan. Misalkan,
seorang manajer yang bertanggung jawab di bidang keuangan haru mengetahui ilmu-ilmu bidang
keuangan. Manajer yang bertanggung jawab di bidang pemasaran harus mengerti mengenai pasar.

Keahlian Hubungan Manusia ( Human Relation Skill). Manajer berkaitan dengan mengarahkan dan
mengontrol agar orang—orang yang ada di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai tujuan
perusahaan. Untuk mensosialisasikan visi, misi hingga program perusahaan dibutuhkan keahlian untuk
berkomunikasi dengan berbagai orang yang terlibat dalam perusahaan. Manajer yang baik dituntut
untuk memiliki keahlian ini. Keberhasilan dalam mengarahkan karyawan merupakan salah satu kunci
keberhasilan kepemimpinan manajer.

Keahlian Konseptual (Conseptual Skill). Keahlian konseptual adalah keahlian untuk berpikir abstrak,
menganalisis, dan mendiagnosis dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan yang
terjadi. Keahlian konseptual ini akan menentukan kemampuan perusahaan dalam menghadapi setiap
masalah yang timbul dalam perusahaan.

Keahlian Pengambilan Keputusan (Decision Making Skill), meliputi langkah-langkah berikut.

Mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi berbagai alternatif solusi dari
berbagai masalah yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan.

Mengevaluasi berbagai alternatif yang ada, melihat kelebihan dan kekurangan setiap solusi yang ada,
serta memilih alternatif yang terbaik dengan mempertimbangkan kondisi yang harus dihadapi.

Mengimplementasikan pilihan yang telah dibuat ke dalam suatu perencanaan, secara berkala melakukan
kontrol terhadap pelaksanaan, dan mengevaluasi apakah pilihan yang telah diambil sudah benar-benar
tepat.

Keahlian Mengatur Waktu (Time Management Skill). keahlian ini berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk mengalokasikan waktunya dengan cara yang paling efektif. Kemampuan perencanaan
waktu ini menentukan bagaimana manajer mengatur agar semua perencanaan dapat dijalankan sesuai
dengan rencana
Kegiatan-Kegiatan Manajer

Manajer membuat rencana, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan


organisasi,. Dan fungsi-fungsi ini dillakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang saling tergantung,
saling berinteraksi dan saling berhubungan, dari penetapan tujuan sampai pengawasan.

Berikut ini akan diuraikan secara terperinci apa tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer :

1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah “orang” mencakup tidak hanya para
bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga
termasuk individu-individu dari luar organisasi langganan, penyedia (supplier), konsumen atau
langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah, dan
sebagainya.

2. Manajer mamadukan dan menyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan


menetapkan prioritas-prioritas. Setiap mamajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan
kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memeperebutkan sumberdaya-sumberdaya
organisasi (manusia, material, atau bahkah waktu manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu
terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.

3. Manajer bertangguang jawab dan mempertanggungjawabkan. Para manajer ditugaskan untuk


mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya di evaluasi atas dasar seberapa
baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggug jawab
atas kegiatan-kegiatan bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses
atau kegagalan manajer.

4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konsepsual. Untuk menjadi pemikir yang analitis,
manajer harus mampu merinci dan misah-misahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen
masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak
(feasible) dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemiir kosepsual, yang
mampu memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas yang lain.

5. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka
saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja dan
produtivitas, atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan
organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini menuntut peranan sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan
program-programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan
dukungan atas kegiatan-kegiatan usulan-usulan atau keputusan-keputusannya. Setiap manajer yang
efektif “memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan para
manajer lain dalam organisasi.

7. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil (repesentatif)
resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga mungkin mewakili
organisasi dalam berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah, atau personalia
organisasi lain

Anda mungkin juga menyukai