Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN

DOSEN

NEL ARIANTY,SE.MM

DISUSUN OLEH :

SHINTA AGUSTINA NPM : 1505160353


KINTAN ASTARI NPM : 1505160326
MEYDHA MIRANDA NPM : 1505160323
NELLY MANALU NPM : 1505160363
NOVI DWI CAHYANI NPM : 1505160337

MATA KULIAH MANAJEMEN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN, T.A. 2015 / 2016

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian

BAB II. PEMBAHASAN

1.3 PENGERTIAN PEMASARAN


1.4 PENGERTIAN KONSEP PEMASARAN
1.5 UNSUR UNSUR KONSEP PEMASARAN
1.6 KONSEP INTI PEMASARAN
1.7 KONSEP DALAM PEMASARAN
1.8 TUJUAN PEMASARAN
1.9 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONSEP PEMASARAN
1.10.......................................................................FONDASI DALAM PEMASARAN
1.11ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KONSEP PEMASARAN

BAB III

PEMBAHASAN KAJIAN TEORI

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP

KONSEP PEMASARAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam

bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh

keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan atas produk yang

dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan


perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh

konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dan sampai

pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu

perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan

strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau

tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilakukan

perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan

berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

1.2 Tujuan Pembahasan Masalah


a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran
b. Untuk mengetahui konsep dalam pemasaran
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan konsep pemasaran
d. Untuk mengetahui alasan perusahaan menggunakan konsep pemasaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemasaran


Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang

yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan

perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna

memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,

mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar

memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.


Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.


b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk

dan nilai dengan orang lain.


c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang

yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan

perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun

pembeli potensial.
2.2 Pengertian Konsep Pemasaran
a. Menurut Swastha Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan

sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.


b. Menurut Kotler Konsep Pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para

pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.


2.3 Unsur Unsur Konsep Pemasaran
Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Handoko, 2007)
a. Orientasi pada konsumen.
Perusahaan yang benar-benar ingin memperlihatkan konsumen harus :
Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi.
Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.
Menentukan produk dan program pemasarannya.
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan

menafsirkan keinginan, sikap dan perilaku mereka.


Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b. Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing).
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian

dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir untuk

memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi.


c. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan

laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidak

berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi

perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada

konsumen.
2.4 Konsep Inti Pemasar
Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :

2.5 Konsep Dalam Pemasaran


Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan

kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep

penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran

global.
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia

dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan

mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi

yang luas.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik


c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,

organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.


d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan

yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan

kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan

tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.


f. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua

faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen

strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan

dan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

2.6 Tujuan Pemasaran


Tujuan pemasaran atau marketing objective, adalah apa yang akan dicapai oleh

perusahaan melalui bagian pemasaran. Apabila kepuasan konsumen tersebut

terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan meningkat, dan akhirnya tujuan

pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya, apabila perusahaan

melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja,

kemungkinan hasil penjualan produknya akan menurun, sehingga laba yang diperoleh

minim, bahkan dapat terjadi adanya kerugian. Kepuasan konsumen adalah segalanya

bagi perusahaan yang berorientasi kepada pemasaran/marketing.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran


a. Kelebihan Konsep Pemasaran
Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan

masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang

diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli

kepada kita. atau kata lainnya Berlangganan.


Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep

Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal

menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.


Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok berlebih

lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.


Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep

penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target yang

sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan

memuaskan hati pelanggan.


Image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep

penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa

dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada

pelanggan.
b. Kelemahan Konsep Pemasaran
Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan

promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk

mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.


Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep

pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan

pelanggan.
Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan

oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita sendiri

yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan pasti laku di

Pasar Sasaran.
Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat

sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat dengan

mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih

dari kita.

2.8 Fondasi Dalam pemasaran


Dalam keberadaannya konsep pemasaran berdiri tegak ditopang tiga fondasi antara

lain sebagai berikut :


a. Fondasi pertama, pilihan kebutuhan dan keinginan pasar yang hendak dipenuhi
b. Fondasi kedua, komitmen kuat semua komponen perusahaan terhadap kepuasan

secara sinergis
c. Fondasi terakhir tidak lain kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan

dan mendapatkan keunggulan bersaing.

2.9 Alasan Perusahaan Menggunakan Konsep Pemasaran


a. Pertumbuhan lamban
b. Penurunan penjualan
c. Pola beli yang berubah-ubah
d. Meningkatkan persaingan
e. Meningkatnya pengeluaran untuk pemasaran
f. Perubahan situasi ekonomi dan lingkungan lainnya

BAB III

PEMBAHASAN

Langkah Menuju kesuksesan

1. Memiliki tujuan, visi dan Misi


2. Berani mengambil resiko waktu, uang
3. Merencanakan, mengorganisasikan dan menjalankan
4. Bekerja keras
5. Membangun hubungan dengan pelanggan, karyawan, pemasok dan lainnya.
6. Bertanggung jawab atas kesuksesan atau kegagalan.
KAJIAN TEORISME

STORE ATMOSPHERE

Pengertian Store Atmosphere

Store atmosphere adalah suasana toko yang sangat berpengaruh bagi sebuah toko untuk

membuat pelanggan merasa betah dan nyaman memilih-milih jenis produk yang akan

dibelinya. Untuk menciptakan suasana yang mendukung dari sebuah toko memerlukan desain

yang memadai. Hal itu

mencakup desain muka sebuah toko, pintu masuk, sirkulasi pengunjung dari

jalan masuk, dan sebagainya. Lalu mengenai tata letak, perlu dipikirkan

bagaimana memaksimalkan ruang, seperti mengatur kursi-kursi, meja dan

perabotan-perabotan, tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan. Selain itu,

dalam sebuah resto, perlu dipikirkan mengenai tata cahaya, tata suara,

pengaturan suhu udara, dan pelayanan.

Atmosphere menurut Levy dan Weits (2007) mengacu pada desain

lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, music, dan bau

untuk merangsang respon perseptual dan emosional pelanggan dan pada

akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian.

Penggunaan store atmosphereyang tepat akan menimbulkan kesan menarik dan membantu

memperbaiki citra sebuah toko dalam persepsi pelanggan, yang tentunya akan mendorong

keputusan pembelian.

Elemen-Elemen Store Atmosphere


Store Atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana

toko yang ingin diciptakan. Menurut Berman dan Evan (2009:545-550) elemen-elemen Store

Atmosphere terdiri dair exterior, general exterior, store layout, dan interior display :

Gambar Elemen Store Atmosphere

Sumber : Berman dan Evan (2009:545-550)

KAJIAN TEORI

A. Store Atmosphere

Levy dan Weitz (2001:576) mengemukakan bahwa store atmosphere merupakan

penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang

dapat

menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi

persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian.

Berman dan Evan (2001:604) membagi elemen-elemen store atmosphere (suasana

toko) terdiri dari empat elemen, yaitu sebagai berikut:

a. Exterior (Bagian Luar)

Bagian depan toko adalah bagian yang terkemuka. Maka hendaknya

memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan

kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan
dan goodwill.

b. General interior (Bagian Dalam)

Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan yang

menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding toko

yang menarik, musik yang diperdengarkan, serta aroma atau bau udara di dalam

toko.

c. Store layout (Tata Letak)

Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari

jalan atau gang di dalam yang cukup lebar dan memudahkan orang berlalu-lalang,

serta fasilitas toko seperti tempat makan yang baik dan nyaman.

d. Interior Display (Penataan)

Interior display sangat menentukan suasana toko karena untuk memberikan

informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan

penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah; poster, tanda

petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan

tahun baru.

2. Keputusan Pembelian

Schiffman dan Kanuk (2008:485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan

alternatif atau lebih.

Peter dan Jerry (2004:48) keputusan pembelian merupakan

proses dimana konsumen membuat keputusan untuk membeli berbagai produk dan

merek yang dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

informasi, membuat pembelian dan kemudian mengevaluasi keputusan setelah

membeli.
Kotler dan Amstrong (2004:224) tahap-tahap pengambilan keputusan

konsumen adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian

dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan

adanya perbedaan antara keadaan nyata dan sejumlah keadaan yang diinginkan.

b. Pencarian Informasi

Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan pembeli

dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin

sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.

c. Pengevaluasian alternatif

Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di

dalam serangkaian pilihan.

d. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen

Secara actual melakukan pembelian produk. Dalam keputusan pembelian, konsumen

Seringkali melibatkan lebih dari dua pihak dalam proses pembelian.

e. Perilaku setelah pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen

Melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau

Ketidakpuasan mereka.
HIPOTESIS

1. Hubungan Exterior dengan Keputusan Pembelian

Menurut Berman dan Evan (2001:604) exterior merupakan salah satu elemen dari

store

Atmosphere yang berarti bagian yang termuka. Dalam bagian ini hendaknya

memberikan

Kesan menarik yang mencerminkan kemantapan dan kekokohan agar dapat

menciptakan

Kepercayaan dan goodwill.

Dessyana (2013) diperoleh hasil bahwa store

Exterior r secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian

Konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado.

Arifin (2010) diperoleh hasil bahwa exterior memberikan pengaruh terhadap keputusan

Pembelian di Giant Hipermart Mall Olympic Garden.

Jadi ketika penciptaan store exterior dari sebuah restoran itu baik dan menarik maka

Akan mampu memberikan sebuah pengaruh untuk seorang konsumen dalam

melakukan

Sebuah pembelian.

Sehingga dapat ditarik hipotesis bahwa:

Exterior berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


2. Hubungan General Interior dengan Keputusan Pembelian

Menurut Berman dan Evan (2001:604) general interior merupakan salah satu elemen

dari

store atmosphere. Berbagai motif konsumen memasuki toko hendaknya memperoleh

kesan

yang menyenangkan

Dessyana (2013) diperoleh hasil bahwa general

interior secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado.

Yuliandi (2014) diperoleh hasil bahwa general interior berpengaruh signifikan dan

positif

terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Outlet Nyenyes Palembang.

Arifin (2010) diperoleh hasil bahwa general interior

memberikan pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian.

Jadi ketika bagian dalam sebuah toko didesain dengan menarik maka saat konsumen

Memasuki toko akan memperoleh kesan menyenangkan yang akan mempengaruhi

Keputusan pembeliannya.

Sehingga dapat ditarik hipotesis bahwa:

General interior berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Hubungan Store Layout dengan Keputusan Pembelian.

Menurut Berman dan Evan (2001:604) store layout merupakan salah satu elemen dari

store atmosphere yang berarti rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan

pengaturan
dari jalan atau gang di dalam toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk

berlalulalang

serta fasilitas toko yang lengkap.

Dessyana (2013) diperoleh hasil bahwa store layout

Secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen

di Texas Chicken Multimart II Manado.

Yuliandi (2014) diperoleh hasil bahwa store layout berpengaruh signifikan dan positif

terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Outlet Nyenyes Palembang.

Arifin (2010) juga diperoleh hasil bahwa store layout memberikan pengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

Jadi store layout dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada diri konsumen ketika

Penataannya fasilitas yang ada dalam toko tepat.

Sehingga dapat ditarik hipotesis bahwa:

Store layout berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Hubungan Interior Display terhadap Keputusan Pembelian.

Menurut Berman dan Evan (2001:604) interior display merupakan salah satu elemen

yang

Ada dalam store atmosphere yang sangat menentukan bagi suasana took karena

memberikan

Informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan

dan

laba bagi toko.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dessyana (2013) diperoleh hasil bahwa interior
display secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado. Dari penelitian yang dilakukan oleh

Yuliandi (2014) diperoleh hasil bahwa interior display berpengaruh signifikan dan

positif

terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Outlet Nyenyes Palembang. Penelitian

yang

telah dilakukan oleh Arifin (2010) juga diperoleh hasil bahwa interior display

memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Jadi ketika atribut-atribut interior display dipasang maka akan dapat memudahkan

konsumen dalam memperoleh informasi tentang produk yang dijual dalam toko dan

akan

mempengaruhi keputusan pembeliannya. Sehingga dapat ditarik hipotesis bahwa:

Interior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

5. Hubungan secara Simultan Exterior, General Interior, Store Layout dan Interior

Display

dengan Keputusan Pembelian.

Store atmosphere mempengaruhi keadaan emosi seorang konsumen yang akan

menyebabkan meningkatnya atau menurunnya pembelian. Keadaan emosional akan

membuat dua perasaan yang dominan, yaitu perasaan senang dan membangkitkan

keinginan, baik yang muncul dari psychological set ataupun keinginan yang bersifat

mendadak (impulse) (Sutisna, 2003; Cheng dkk, 2009).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dessyana (2013) diperoleh hasil bahwa exterior,
General interior, store layout dan interior display secara simultan berpengaruh positif

dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Texas Chicken Multimart II

Manado.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Yuliandi (2014) diperoleh hasil bahwa exterior,

general

interior, store layout dan Interior display secara simultan berpengaruh signifikan dan

positif

terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Outlet Nyenyes Palembang.

Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Arifin (2010) diperoleh hasil bahwa

exterior, general interior, store layout dan interior display memberikan pengaruh secara

simultan terhadap keputusan pembelian. Sehingga dapat ditarik hipotesis bahwa:

Exterior, General Interior, Store Layout dan Interior Display secara simultan

berpengaruh

Positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Perusahan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang barang maupun

jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan.Tolak ukur keberhasilan

perusahan adalah terhadap kepuasaan para konsumen atas barang dan jasa yang di hasilkan

yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu diperlukan

strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau

tidaknya dalam memasarkan produknya.

Saran
Seiiring dengan perkembangan zaman yang membuat persaingan perusahaan semakin

ketat. Menjadikan perusahaan harus lebih kretif dalam memasarkan suatu produk, konsep

pemasaran harus benar benar dikuasai dan di jalankan dengan baik,serta perusahaan

membuka diri untuk mau mendengarkan keluhaan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap

produk tersebut supaya kita bisa memperbaiki dan memberikan kepuasan terhadap

konsumen.

Kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mungkin dalam

pembahasan diatas terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan temanya maka dari itu kami

selaku tim penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman- teman

ataupun pembaca makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. Manajemen pemasaran (terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli AK) Edisi

Revisi. Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabadi. 1997

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Pt Indeks Kelompok Gramedia. 2005


www.google.com / Stanton, William J, Prinsip Pemasaran. (terjemahan Yohanes Lamarto). Jakarta :

Erlangga. 1997

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Arifin. 2010. Dampak Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal pada

Fakultas Ilmu Administrasi Unibraw Malang.

Berman dan Evan. 2001. Atmosphere Toko. (digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-sl-

2002*31497092-781-richJamous-chaptyer2.pdf).

Cheng, Fei-Fei; Wu, Chin-Shan dan Yen, David C. 2009. The Effect of Online Store

Atmosphere on Consumers Emotional Responses an Experimental Study of

Music and Colour. Behavior & Information Technology. Vol. 28, Iss. 4. Hlm. 323-

334

Dessyana. 2013. Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Di Texas Chicken Multimart II Manado. Jurnal pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.

Kotler dan Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Ediisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Levy, Michael dan Weitz, Barton. 2001. Retailing Management. International Edition.

McGraw-Hill, New York.

Peter, J Paul and Jerry C Olson. 2004. Consumer behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran Jilid 1. (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga

Yuliandi. 2014. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Pada Outlet Nyenyes Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.

www.anneahira.com/peluang-bisnis-kuliner.htm

www.pringsewu.com

Anda mungkin juga menyukai