SKRIPSI
Oleh:
LUSIA LENASARI M SITUMORANG
NPM: 160110079
PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS
2020
PERSETUJUAN SKRIPSI
Medan,
i
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Medan,
SUSUNAN TIM PENGUJI
Penguji I Penguji II
P. SimanihuruK, SE,M.Si
NIDN : 0109016601
NPM : 160110079
Departemen : Manajemen
Apabila kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil plagiat dari karya
tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Lusia Lenasari M
Situmorang
NPM : 160110062
iv
I. Identitas
4. Agama : Katolik
9. Nomor Hp : 0823-9952-2730
ABSTRAK
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
INAP DI RUMAH SAKIT BINA KASIH MEDAN”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S1)
bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung berupa moral maupun material.
Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
Sumatera Utara.
4. Ibu Esli Silalahi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
ii
5. Bapak Peran Simanihuruk, SE, M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi
6. Bapak Nawari Saragih, SE, M.Si, selaku dosen penguji pertama yang telah
7. Bapak Darwis Tamba, SE, M.Si, selaku dosen penguji kedua yang telah
terus memberikan arahan dan dukungan dari awal hingga akhir perkuliahan.
penulis
Panjaitan yang telah memberika dukungan baik berupa materi, moral dan doa
11. Kepada adek-adekku Bimo, Boy, Sanny, Lilis dan Evi yang memberikan
12. Kepada sahabat SMA saya GS (Masna, Endang, Natalia, Vincensia, Mevi)
ini.
13. Kepada sahabat saya Imelda Kolo dan Murni Lahagu yang selalu membantu
iii
14. Terimakasih juga kepada teman-teman Nurli, Marta, Risna, Merdina, Marius
menerima segala kritik dan saran dari seluruh pihak guna penyempurnaan
Lusia Situmorang
NPM:160110079
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................ 7
1.3 Perumusan Masalah........................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................ 8
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran.................................................................... 9
2.2 Tujuan Dan Fungsi Pemasaran...................................................... 10
2.2.1 Tujuan Pemasaran................................................................. 10
2.2.2 Fungsi Pemasaran................................................................. 11
2.3 Konsep Pemasaran......................................................................... 13
2.4 Bauran Pemasaran.......................................................................... 16
2.5 Pengertian Pemasaran Jasa............................................................ 18
2.6 Karakteristik Jasa........................................................................... 19
2.7 Kualitas Pelayanan......................................................................... 20
2.7.1 Dimensi Kualitas................................................................... 22
2.8 Kepuasan Pelanggan...................................................................... 24
2.9 Faktor-faktor yang Memepengaruhi Kepuasan Pelanggan............ 25
2.10 Strategi Kepuasan Pelanggan....................................................... 27
v
vi
vi
4.4 Tanggapan Responden....................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 96
5.2 Saran.................................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 4.26 Jumlah persentase jawaban responden mengenai 74
keyakinan
Tabel 4.27 Jumlah persentase jawaban responden mengenai 76
berwujud
Tabel 4.28 Jumlah persentase jawaban responden mengenai 78
Empaty
Tabel 4.29 Jumlah persentase jawaban responden mengenai 81
kepuasan pasien
Tabel 4.30 Model summary 84
Tabel 4.31 Annova 84
Tabel 4.32 Coefficients 84
Tabel 4.33 Coefficients uji Multikolinearitas 88
Tabel 4.34 Coefficients uji Heterokedastisitas 89
Tabel 4.35 Model Summary uji Autokorelasi 89
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang
dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara pemasaran yang
mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Pemasaran
organisasi.
adalah totalitas fitur dan karakteristik produk dan jasa yang tergantung pada
1
2
segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi guna
memenuhi harapan konsumen.Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa yang
yang ditunjukkan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
kepuasan konsumen.
perihal (hal yang bersifat kesenangan, kelegaan dan sebagainya). Kepuasan dapat
suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa. Kepuasan adalah
membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-
Menurut Howard & Sheth dalam (Tjiptono 2014: 353) Kepuasan Pelanggan
yang dilakukan. Pakar pemasaran Kotler dan Keller dalam (Tjiptono 2014: 354)
harapannya.
yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang,
3
persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.Di rumah sakit umum Bina
Kasih (RSU Bina Kasih) janji ditepati sesuai jadwal diagnosanya terbukti akurat
dalam juga para medis handal dalam menggunakan peralatan medis yang
para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap dan peduli terhadap
yang diderita pasien, dan dalam pengurusan biaya administrasi pasien.Di RSU
Bina Kasih daya tanggapnya kurang bagus, kurangnya kecepatan para medis atau
sehingga memberikan rasa aman dari bahaya, resiko atau keraguan dan kepastian
staf.Di RSU Bina Kasih para tim medis maupun non medis selalu sopan kepada
setiap pengunjung dan mereka juga selalu ramah kepada setiap pengunjung yang
datang kesana dan menanyakan apa yang kita butuhkan serta memberikan rasa
fasilitas, peralatan, pegawai, dan sarana informasi atau komunikasi. Di RSU Bina
Kasih peralatan yang disediakan cukup lengkap, ruangan bersih, fasilitas kamar
yang memadai, memiliki gedung yang besar, sehingga RSU Bina Kasih menjadi
tujuan rujukan dari rumah sakit lain yang memiliki fasilitas yang kurang lengkap.
(keluhan, penyakit) yang diderita. Di RSU Bina Kasih perawat atau dokternya
terbilang cukup ramah, dimana tim medis masih mau berbaur dengan pasien yang
semakin banyaknya pesaing. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk selalu
rumah sakit perlu memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan pasien,
dengan pelayanan yang sesuai maka harapan pasien terhadap pelayanan suatu jasa
kepuasan dari dalam diri pasien. Pelayanan jasa telah berorientasi pada pasien
karena ukuran persepsi kualitas bukan berada pada pandangan penyedia jasa
kesehatan namun terletak pada diri pasien.Apabila pelayanan yang diterima oleh
pasien sesuai dengan yang diharapkan maka pelayanan tersebut dapat dikatakan
baik. Dalam mencapai tujuan pelayanan yang baik berorientasi pada kepuasan
5
pasien maka perlu diperhatikan hal yang berperan penting dalam menentukan
persepsi kepuasan pasien antara lain meliputi fasilitas, peranan dokter, lembaga
medis/perawat.
Kepuasan Pasien Rumah Sakit USU, hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
diberikan oleh Rumah Sakit USU dengan harapan pasien terdapat gap/atau tingkat
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan Hasil uji validitas pada
skala kualitas pelayanan diperoleh koefisien validitas bergerak dari 0,291 sampai
0,666 untuk skala kepuasan konsumen diperoleh koefisien validitas bergerak dari
0,291 sampai 0,534. Reliabilitas untuk skala kualitas pelayanan sebesar 0,928 dan
untuk skala kepuasan konsumen sebesar 0,890. Dari hasil uji hipotesis diperoleh F
hitung 44,093 (P=0,000) dengan nilai signifikasi (P) < 0,01, berarti terdapat
merupakan sumbangan efektif dari faktor lain, seperti kinerja, daya tahan,
kemampuan melayani,estetika.
6
Adapun jumlah pasien rawat inap pada RSU Bina Kasih Medan dari
Tabel 1.1 Jumlah Pasien Rawat Inap Pada RSU Bina KasihMedan Tahun
2017 -2018
Jumlah Pasien Jumlah Pasien
NO Bulan
tahun 2017 (orang) tahun 2018 (orang)
1 Januari 950 857
2 Februari 914 800
3 Maret 937 840
4 April 941 850
5 Mei 925 835
6 Juni 970 795
7 Juli 1.020 975
8 Agustus 1.035 1.016
9 September 1.059 1.070
10 Oktober 1.075 1.085
11 November 899 750
12 Desember 864 700
Jumlah 11.489 10.573
Sumber: RSU Bina Kasih Medan tahun 2019
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan dari tahun 2017 - 2018 mengalami
penurunan, yaitu pada tahun 2017 berjumlah 11.489 orang dan tahun 2018
berjumlah 10.573 orang, saya menggunakan data tahun 2017-2018 karena pada
saat saya melakukan penelitian yaitu pada tahun 2019 sehingga data tahun 2019
kepada pasien yang berada di RSU Bina Kasih yang hasilnya menunjukkan bahwa
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk meneliti tentang “PENGARUH
diidentifikasikan adalah para pasien merasa tidak dilayani dengan maksimal oleh
(reliability),ketanggapan (responsiveness),keyakinan/jaminan
secara simultan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih
Medan?
(empathy) secara parsial dan simultan terhadap kepuasan pasien rawat inap pada
2. Bagi Pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
oleh perusahaan baik perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu
sama lain.
saham dengan jaln menjalin relasi dengan pelanggan utama (valued customers)
9
10
merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
pertukaran produk dan nilai dan pihak lain, pihak-pihak yang dimaksud adalah
konsumen adalah pihak yang memiliki kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi.
hal ini akan mendapatkan keuntungan. Selain itu, ada beberapa fungsi
a. Fungsi pembelian
12
dijual kepasar. Fungsi ini dilakukan oleh pembeli untuk membeli jenis
b. Fungsi penjualan
a. Fungsi pengangkutan
dan sebagainya. Selain itu, fungsi ini juga menjadi sarana perluasan
b. Fungsi penyimpanan
warehouse).
13
kegiatan bisnis.
sebelum dikonsumsikan.
keuntungan.
penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu
para pesaing.
16
pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome McCarthy yang
1. Product
keinginan pelanggan.
2. Pricing
3.Promotion
4.Place
5. People
pelanggan.
19
6. physical Evidence
besar.
7. Process
jasa bersangkutan.
8. Customer Service
dibutuhkan sesuatu alat yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan
kesatuan yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak
berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud
disebut jasa (service). Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang
rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari
Menurut Kotler dan Keller dalam (Tjiptono 2014: 26) jasa adalah
setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
produk fisik. Dalam berbagai riset dan literatur manajemen pemasaran jasa
membedakannya dari barang atau produk fisik Kotler dalam (Wijaya 2014:
Jasa bersifat tidak berwujud. Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak
dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu
3. Bervariasi (variability
Jasa tidak dapat disimpan, tidak tahan lama, tidak dapat dikembalikan,
ini jelas tampak dalam defenisi yang dirumuskan oleh Kotler dan Keller
kegiatan/aktivitas yang diberikan oleh satu pihak atau lebih kepihak lain
kepada pihak kedua yang bersangkutan atas barang atau jasa yang
22
memiliki keterkaitan, oleh karena itu peranan dan fungsi yang melekat
tentang pelayanan yaitu factor manusia yang melayani, alat atau fasilitas
ahli, namun pada intinya tetap merujuk konsepsi dasar yang sama.
dialami oleh seorang pelanggan. Dengan kata lain, faktor utama yang
kualitas ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan
lebih rendah dari yang dirasakan lebih rendah dari yang diharapkan maka
antara satu bidang jasa dengan jasa lainnya mempunyai sedikit perbedaan
melalui uji statistic yang dikenal dengan factor analisis, sepuluh dimensi
1. Reliabilitas (Reliability
24
3. Jaminan (Assurance)
dipercaya yang dimiliki apara staf : bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.
4. Empati (Empaty)
pelanggan.
komunikasi.
media komunikasi.
26
konsumen.
akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai
mengevaluasi kualitas suatu produk atau jasa, pelanggan akan menilai berbagai
Howard & Sheth dalam (Tjiptono 2014: 353) Kepuasan Pelanggan adalah situasi
pemasaran Kotler dan Keller dalam (Tjiptono 2014: 354) menandakan bahwa
tentang apa yang diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk
(barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan
terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli. Kepuasan
27
produsen atau pemasok produk. Jika pada saat itu kebutuhan dan
maupun pesaing-pesaingnya.
produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi
kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. hal ini jelas akan
pelanggan.
pelanggan yaitu:
dan juga merek lainnya dalam kelas produk yang sama, pelanggan
2. Equity Theory
3. Attribution Theory
Apabila produk atau jasa yang dibeli dan dikonsumsi tidak terlalu berbeda
1. Ekspektasi pelanggan
2. Diskonfirmasi ekspektasi
3. Kinerja
4. Affect
5. Equity
keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan suatu
perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan
baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia Schnaars dalam( Tjiptono,
2008:40-45). Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan
Yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini
dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior.
mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan. Garansi atau jaminan
pelanggan tidak puas terhadap barang atau jasa yang telah dibayarnya.
beli, dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau tidak kepuasan
2) Ghost Shopping
Shopper)
tersebut.
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa
perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.
tindakan yang berbeda, ada yang mendiamkan saja danada pula yang
34
a) Voice response
distributornya.
b) Private response
c) Third-party response
konsumen adalah salah satu upaya dari perusahaan untuk dapat terus
sebelumnya bahwa jasa tidak nyata (itangible) dimana jasa tersebut tidak dapat
mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa tersebut melalui orang lain. Sudah
35
menjadi tugas para penyedia jasa untuk “membuktikan” atau “menyatakan yang
tidak nyata” dari produk yang ditawarkan.Sesuatu yang dapat memberikan bukti
fisik dan citra dari penawaran abstrak mereka, sehingga pelanggan dapat
dievaluasi oleh pelanggan apakah jasa tersebut sesuai dengan yang diharapkan,
kinerja kualitas yang biasa-biasa saja. Dengan demikian akan terdapat hubungan
Apabila merasa puas, maka mereka akan melakukan konsumsi yang sama
dengan yang sebelumnyaatau melakukan konsumsi yang baru atau pemakaian jasa
yang lebih besar lagi, sehingga hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang
dan tahan lama akan tercapai. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap
kualitas jasa yang ada, maka pelanggan tersebut akan meninggalkan perusahaan
atau tidak ingin kembali lagi. Suatu hal yang perlu diketahui adalah jika
pelanggan melepas diri karena merasa tidak puas, maka mereka bisa menyebarkan
berakibat kerugian ekonomi yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu maka
kepuasan pasien pada Rumah Sakit USU secara positif dan signifikan, dimensi
terhadap kepuasan pasien rawat inap kelas III di Rumah Sakit Umum daerah
cukup kuat terhadap kepuasan pasien Rumah Sakit umum daerah Kabupaten
Karimun.
simultan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih Medan
Kehandalan (K)
(x
(
(
Ketanggapan (Kt)
Berwujud (B)
Empati (E)
2.14 Hipotesis
38
parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU Bina Kasih Medan.
simultan terhadap kepuasan pasien Rawat Inap RSU Bina Kasih Medan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini pada RSU Bina Kasih Medan yang beralamat di Jl.Jend.Tahi
Bonar Simatupang No. 148, Sunggal, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan,
Sumatera Utara 20127. Ruang lingkup penelitian adalah pasien rawat inap di RSU
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang
tetapi objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap Rumah Sakit Bina
Kasih Medan Jl. Tahi Bonar Simatupang No. 148 Sunggal, Kec.Medan Sunggal.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi. Untuk itu sampel yang
menjadi objek penelitian ini adalah pasien rawat inap pada RSU Bina Kasih
36
37
n=
n=
n = 96 orang
Z = 1.96) kesalahan (error) maksimum (ε)= 0,1 dan standar deviasi (σ)=
0,5 maka jumlah sampel yang dibutuhkan (n) = 96,04 dibulatkan menjadi 96
orang. Jadi jumlah pasien yang dijadikan sampel adalah sebanyak 96 orang.
Indikator
Variabel Penelitian Defenisi Skala
n(Responsiv menanggapi keluhan 2. kesediaan mendengar
eness) serta masalah yang keluh-kesah pasien Likert
( Kt ) dihadapi oleh pasien 3. Petugas melakukan
pelayanan dengan cepat
4. Merespon setiap
pelanggan/pemohon
yang ingin
mendapatkan
pelayanan.
Keyakinan( Pengetahuan yang 1. pengetahuan luas
Assurance) luas, keramahan, dan melayani pasien
( Ky ) kesopanan yang harus 2. pengetahuan dalam Likert
dimiliki dalam menentukan diagnose
memberikan rasa penyakit
percaya serta 3. Pengetahuan dalam
keyakinan kepada mengatasi penyakit
para pasien.. 4. Keramahan dan
kesopanan dalam
melayani pasien
Berwujud Keberadaan fasilitas 1. ruang tunggu pasien
(tangibility) fisik, peralatan, 2. perlengkapan peralatan
(B) karyawan, sarana kerja Likert
komunikasi, gedung 3. Fasilitas kamar rawat
dan alat-alat inap
pendukung yang 4. Sarana komunikasi
berwujud dalam bagi pasien
memberikan
pelayanan kepada para
pasien.
Empati(Em kemampuan untuk 1.mengutamakan
paty) ( E ) memberikan perhatian kepentingan pasien
personal dan 2.memahami keinginan
pemahaman dan kebutuhan pasien
kebutuhan secara 4. Memberikan perhatian Likert
individu kepada para kepada konsumen
pasien 5. Kemudahan dalam
menjalin hubungan
kepada pasien
Kepuasan Pasien (KP) Tingkat perasaan puas 1. Fasilitas ruangan
atau tidak puas yang 2. kualitas pelayanan
dialami setelah medis
membandingkan 3. kualitas pelayanan oleh Likert
harapan dan kinerja. dokter
4. kemampuan dan
39
Indikator
Variabel Penelitian Defenisi Skala
keterampilan tenaga
medis
1. Dokumentasi
bahan tulisan dari perusahaan, data dari buku-buku, jurnal, internet dan
2. Kuesioner
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu
r tabel. Jika rhitung rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka pernyataan yang
kontruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha
sebagai berikut:
Y= o +1X1+2X2+3X3+4X4+5X5+ei
Keterangan:
Y= Variabel terikat
o= konstanta
Keterangan:
KP= Kepuasan Pasien, K = Kehandalan, Kt= Ketanggapan, Ky = Keyakinan, B
3. Uji statistic F
2
R /K
F= 2
(1−R )/( n−k−1)
n= JumlahSampel
4. Kriteria Pengujian :
kepuasan pasien .
3. Uji statistik t :
43
b
t=
s.b
4. Kriteria pengujian:
Model Regresi Linear dapat disebut sebagai model yang baik jika
memenuhi asumsi klasik.Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan
sebelum melakukan uji regresi. Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan
estimamasi secara lebih akurat terhadap variabel terikat dalam penelitian ini
pengujian asumsi klasik menggunakan empat buah alat uji yaitu: (1) Uji
Autokorelasi.
1. Uji Normalitas
mempunyai karakteristik yang tidak diinginkan seperti data tidak normal yang
plot, yaitu apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar arah
2. Uji Multikolinearitas
Nariabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
1. Apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka
2. Apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka
3. Uji Heterokedastisitas
apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu
regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Pada penelitian ini akan
4 .Uji Autokorelasi
linear terdapat korelasi antara kesalahan dan pengganggu pada periode t dengan
Bila nilai DW lebih kecil dari -2, maka terdapat autokorelasi positif.
autokorelasi.
Bilai nilai DW lebih besar dari +2, maka terrdapat autokorelasi negative.
Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan
mentrasformasikan data atau bias juga dengan mengubah model regresi kedalam
bentuk persamaan beda umum (genellized difference aquation). Selain itu juga
bisa dapat dilakukan dengan memasukkan variabel terikatnya menjadi salah satu
terhadap variabel terikat . Jika (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat
variabel terikat . Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
46
(R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
2005, sudah 14 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. LindaWardani. Gedung
RSU Bina KasihBina Kasih pada awal berdirinya hanya berkapasitas 75 tempat
layanan kesehatan di RSU Bina Kasihmaka telah terjalin kerja sama yang baik
dalam pelayanan kesehatan dengan PT. Askes (Persero), PT. Jamsostek, Pt.
perusahaan.
a. Visi
kesehatan dan rujukan gawat darurat medis dengan pelayanan prima dan
paripurna didukung oleh tenaga ahli yang professional yang mampu mengikuti
b. Misi
47
48
c. Tujuan
maksimal
d. Motto
cepat, tepat, murah dan berkualitas tanpa adanya perbedaan pada pasien.
a. Rawat jalan
Bagian rawat jalan ini memberikan berbagai jenis pelayanan antara lain
kelamin. Yang mana setiap pasien yang berobat dilayani pada jam praktek
b. Rawat inap
mulai dari kelas III, kelas II, kelas I, VIP, super VIP dengan dilakukan
49
penyakit menular.
e. Pelayanan imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, MMR dan hepatitis A dan B
g. Klinik gizi
Adapun fasilitas yang ditawarkan oleh rumah sakit umum bina kasih
1. Ruang Operasi
2. ICU/NICU
3. Dokter Spesialis
4. Dokter Umum
5. UGD
6. Poliklinik
7. CT Scan
8. Radiologi
9. USG
10. Laboratorium
11. Fisioterapi
50
15. Ambulance
16. Apotek
1
5
51
52
Adapun pembagian tugas dari setiap unit atau fungsi dalam struktur
1. Yayasan
secara langsung membawahi direktur dari setiap cabang dari RSU Bina Kasih .
2. Direktur
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan operasi yang berlangsung dirumah
kinerja karyawan
kesehatan pemerintah
3. Manajer
manajer adalah:
berkala
yang diinginkan.
54
4. Bagian Medis
dan program kerja bagian pelayanan medis dan penunjang medis serta
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bagian pelayanan medis dan
5. Bagian keuangan
perbendaharaan.
dan program kerja bagian pelayanan medis dan penunjang medis serta
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bagian pelayanan medis dan
6. Bagian Marketing
laksana pemasaran.
1 Bagian Umum/HRD
perlengkapan.
57
uji reliabilitas menguji apakah hasil kuesioner dapat dipercaya atau tidak. Hasil
.923 24
Dari tabel diatas, diketahui bahwa 24 (dua puluh empat) pertanyaan dalam
penelitian ini sudah reliable, karena nilai Croanbach’s Alpha 0,923> 0,50.
Selanjutnya, hasil uji validitas dan reliabilitas secara simultan berikut ini.
59
pengukuran tabel penelitian sudah valid, karena rata-rata nilai correlation diatas
>0,30. Seluruh variabel penelitian sudah reliable, karena nilai Croanbach’s Alpha
a. Kehandalan (K)
penelitian ini sudah reliable, karena nilai croanbach’s Alpha 0,808> 0,50.
Selanjutnya, disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada
diatas > 0,30. Dari tabel tersebut juga, terlihat bahwa seluruh variabel penelitian
sudah reliable karena nilai Croanbach’s Alpha if item Deleted lebih besar >0,50.
b. Ketanggapan (Kt)
dalam penelitian ini sudah reliabel, karena nilai croanbach’s Alpha 0,628> 0,50.
Selanjutnya, hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada variabel
Ketanggapan yaitu :
62
diatas > 0,30 . Seluruh variabel penelitian sudah reliabel karena nilai croanbach’s
c. Keyakinan (Ky)
Hasil uji reliabilitas secara parsial pada variabel keyakinan disajikan pada
tabel berikut :
penelitian ini sudah reliabel, karena nilai Croanbach’s Alpha 0,741> 0,50.
Selanjutnya, disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada
diatas >0,30.
Dari tabel tersebut juga, terlihat bahwa seluruh variabel penelitian sudah reliabel.
d. Berwujud (B)
Hasil uji reliabilitas secara parsial pada variabel berwujud disajikan pada
tabel berikut:
dalam penelitian ini sudah reliabel, karena nilai croanbach Alpha 0,745> 50.
Selanjutnya hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada variabel
e. Empati (E)
Hasil uji reliabilitas secara parsial pada variabel empati disajikan pada
tabel berikut :
penelitian ini sudah reliabel, karena nilai Croanbach’s Alpha 0, 898 > 0,50.
Selanjutnya, disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada
pengukuran variabel Empati sudah valid, karena nilai rata-rata correlation diatas
> 0,30. Dari tabel tersebut juga, terlihat bahwa seluruh variabel penelitian sudah
Hasil uji reliabilitas secara parsial pada variabel kepuasan pasien disajikan
penelitian ini sudah reliabel, karena nilai croanbach’s Alpha 0, 686> 0,50.
Selanjutnya, hasil uji validitas dan reliabilitas secara parsial pada variabel
pengukuran variabel kepuasan pasien sudah valid, karena nilai correlation diatas
> 0,30. Dari tabel tersebut juga, terlihat bahwa seluruh variabel penelitian sudah
a. Berdasarkan umur
Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi (Orang) Presentase %
≤ 20 tahun 13 13,54
21-35 tahun 62 64.58
˃ 36 tahun 21 21,88
Jumlah 96 100
Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi (orang Presentase %
PNS 8 8,33%
Wiraswasta 13 13,54%
Karyawan Swasta 35 36,45%
Pegawai swasta 10 10,41%
Lain-lain 30 31,25%
JUMLAH 96 100%
Sumber : diolah dari lampiran
di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan sebanyak 55 orang (57,29), hal
(3,12%).
69
(31,25%).
1. Kehandalan
Kasih Medan.
4. Seberapa baikkah 1 17% 5 58% 23 24% 1 1% 0 0%
menurut bapak/ibu 6 6
mengenai penjelasan
dokter yang diberikan
kepada pasien rawat
inap di Rumah Sakit
Umum Bina Kasih
Medan.
Sumber:Diolah dari lampiran
Ket : SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, TB = Tidak Baik, STB = Sangat Tidak
Baik.
orang ( 22%), Baik berjumlah 53 orang (55%) , Cukup Baik berjumlah 22 orang
(23%), Tidak Baik 0 orang (0%), sedangkan sangat tidak baik berjumlah 0 orang
(0%).
Sakit Bina Kasih Medan adalah Sangat Baik berjumlah 20 orang (21%), Baik
Tidak Baik 1 orang 91%) dan Sangat Tidak Baik berjumlah 0 orang (0%).
keakuratan diagnosa yang ditetapkan dokter di Rumah Sakit Umum Bina Kasih
medan adalah Sangat Baik berjumlah 49 orang (51%), Baik berjumlah 43 orang
(45%), Cukup Baik berjumlah 4 orang (4%), Tidak Baik berjumlah 0 orang (0%) ,
dokter pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan adalah
71
Sangat Baik berjumlah 16 orang (17%), Baik berjumlah 56 orang (58%), Cukup
Baik berjumlah 23 orang (24%), sedangkan Tidak Baik 1 orang (1%) dan Sangat
Dari total jawaban responden diatas dapat diinterpretasikan bahwa yang paling
banyak dipilih oleh para responden pasien rawat inap adalah jawaban baik dan
sangat baik, artinya pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan
manfaat serta kenikmatan yang diperoleh lebih dari apa yang dibutuhkan atau
diharapkan pasien sehingga pasien akan merasa puas jika kualitas pelayanan
dimensi kehandalan yang diberikan sesuai dengan keinginan dan harapan pasien
itu sendiri.
2. Ketanggapan
mengenai ketepatan para medis/petugas rumah sakit dalam berrtindak, sangat baik
(58%), yang memberikan jawaban cukup baik berjumlah 2 orang (2%), yang
petugas rumah sakit dalam mendengar keluh kesah pasien pada rumah sakit Bina
Kasih Medan adalah, sangat baik berjumlah 68 orang (71%), yang memberikan
jawaban baik berjumlah 26 orang (27%), yang memberikan jawaban cukup baik
berjumlah 2 orang (2%), yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0 orang
(50%), yang memberikan jawaban cukup baik berjumlah 14 orang (15%), yang
diberikan dokter/ para medis terhadap keluhan pasien adalah, yang memberikan
jawaban sangat baik berjumlah 38orang (40%), yang memberikan jawaban baik
orang (5%), yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%), dan
Dari total jawaban responden diatas dapat diinterpretasikan bahwa yang paling
banyak dipilih responden adalah jawaban sangat baik, baik dan kurang baik,
artinya pasien ada yang merasa puas dan juga masih ada yang merasa kurang puas
atas ketanggapan yang diberikan oleh rumah sakit Bina Kasih Medan. Dengan
menjalani pengobatan serta perawatan khususnya pasien rawat inap, seperti dokter
harus bersikap sopan, sabar, ramah dan penuh perhatian terhadap pasien.
3. Keyakinan
Ket : SB = Sangat Baik, B= Baik, CB =Cukup Baik, TB = Tidak Baik, STB = Sangat Tidak Baik
orang (51%), yang memberikan jawaban baik berjumlah 46 orang (48%), yang
jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban
dokter dalam menentukan diagnosa penyakit dirumah sakit bina Kasih medan
adalah, sangat baik berjumlah 74 orang (77%), yang memberikan jawaban baik
orang (0%), yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0orang (0%), dan
yang diambil dokter dalam mengatasi penyakit dirumah sakit umum Bina Kasih
medan adalah, sangat baik berjumlah 82 orang (85%), yang memberikan jawaban
baik berjumlah 14 orang (15%), yang memberikan jawaban cukup baik berjumlah
0 orang (0%), yang memberikan jawaban jawaban tidak baik berjumlah 0 orang
(0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik berjumlah 0 orang (0%).
petugas dirumah sakit Bina Kasih Medan adalah, sangat baik berjumlah 29 orang
jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%) dan yang memberikan jawaban sangat
Dari total jawaban responden diatas dapat diinterpretasikan bahwa yang paling
banyak dipilih oleh para responden pasien rawat inap mengenai dimensi
keyakinan adalah jawaban sangat baik, baik dan cukup baik, artinya pasien rawat
inap di RSU Bina Kasih Medan merasa puas dan juga masih ada yang belum puas
baik tidaknya kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien rawat inap akan
4. Berwujud
SB B CB TB STB
mengenai ruang tunggu pasien sangat baik berjumlah 47 orang (49%), yang
cukup baik berjumlah 8 orang (8%), yang memberikan jawaban tidak baik
berjumlah sebanyak 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak
peralatan kerja pada RSU Bina Kasih Medan adalah, sangat baik berjumlah 69
orang (72%), yang memberikan jawaban baik berjumlah 23 orang (24%), yang
jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban
rawat inap pada RSU Bina Kasih Medan adalah, sangat baik berjumlah 80 orang
jawaban cukup baik berjumlah 3 orang (3%), yang memberikan jawaban tidak
baik berjumlah 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik
sarana komunikasi bagi pasien rawat inap RSU Bina Kasih Medan adalah, sangat
orang (52%), yang memeberikan jawaban cukup baik berjumlah 18 orang (19%),
yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%) dan yang
Dari total jawaban responden diatas dapat diinterpretasikan bahwa yang paling
banyak dipilih responden adalah jawaban sangat baik dan baik, artinya pasien
78
merasa puas atas keberwujudan yang diberikan oleh RSU Bina Kasih Medan.
dimana berwujud yang baik membuat harapan pasien akan lebih tinggi sehingga
bagi rumah sakit perlu untuk mengetahui aspek ini yang paling tepat memberikan
5. Empati
responden tentang variabel Empati RSU Bina Kasih Medan Seperti disajikan pada
tabel berikut:
mengenai pertanyaan sikap peduli petugas kepada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Bina Kasih medan adalah, Sangat Baik berjumlah 49 orang (51%),
jawaban cukup baik berjumlah 4 orang (4%), yang memberikan jawab tidak baik
berjumlah 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik
Kasih Medan adalah, Sangat baik berjumlah 52 orang (54%), yang memberikan
jawaban baik berjumlah 32 orang (33%), yang memberikan jawaban cukup baik
orang (0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik berjumlah 0 orang
(0%).
dalam memahami kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit Bina Kasih Medan
80
adalah, sangat baik berjumlah 48 orang (50%), yang memberikan jawaban baik
orang (5%), yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%), dan
perawat mengenal identitas pasien yang sedang dirawat di rumah sakit umum
Bina Kasih medan adalah, sangat baik berjumlah 43 orang (45%), yang
cukup baik berjumlah 4 orang (4%), yang memberikan jawaban tidak baik
berjumlah 0 orang (0%) dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik
rawat inap di rumah sakit umum Bina Kasih Medan sudah merasa puas atas
dari jawaban yang banyak dipilih oleh para responden adalah sangat baik dan
6. Kepuasan Pasien
responden tentang variabel Kepuasan pasien RSU Bina Kasih Medan Seperti
fasilitas yang diberikan kepada pasien rawat inap RSU Bina Kasih Medan adalah,
sangat baik berjumlah 29 orang (30%), yang memberikan jawaban baik berjumlah
63 orang (66%) alasan menjawab Baik lebih banyak karena pasien yang ada di
Rumah Sakit Bina Kasih Medan sudah puas dan baik akan pelayanan yang
diberikan, yang memberikan jawaban cukup baik berjumlah 4 orang (4%), yang
memberikan jawaban tidak baik 0 orang (0%), yang memberikan jawaban sangat
pelayanan pada RSU Bina Kasih Medan adalah, sangat baik berjumlah 71 orang
jawaban tidak baik berjumlah 0 orang (0%), dan yang memberikan jawaban
pelayanan yang diberikan oleh dokter maupun medis di rumah sakit bina kasih
jawaaban baik berjumlah 8 orang (8%), yang memberikan jawaban cukup baik
berjumlah 0 orang (0%), yang memberikan jawaban tidak baik berjumlah 0 orang
(0%), dan yang memberikan jawaban sangat tidak baik berjumlah 0 orang (0%).
kemampuan dan keterampilan tenaga medis pada rumah sakit bina kasih medan,
sangat baik berjumlah 10 orang (10%), yang memberikan jawaban baik berjumlah
(17%), dan yang memberikan jawaban tidak baik dan sangat tidak baik berjumlah
0 orang (0%).
yangpaling banyak dipilih responden adalah jawaban sangat baik dan baik, artinya
pasien merasa puas atas yang diberikan oleh rumah sakit bina kasih medan
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda yang
berwujud dan empati terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUBina Kasih
berikut :
84
Berdasarkan tabel 4.33 di atas maka model regresi linear berganda dapat
1. Nilai 2,641 adalah nilai konstanta yang artinya ketika variabel bebas
atau tidak ada perubahan maka besarnya variabel (kepuasan pasien rawat
2. Nilai 0,103 pada variabel kehandalan (K) artinya bila dinaikkan 1 satuan
3. Nilai 0,131 pada variabel ketanggapan (Kt) artinya bila dinaikkan 1 satuan
4. Nilai 0,305 pada variabel keyakinan (Ky) artinya bila dinaikkan 1 satuan
5. Nilai 0,203 pada variabel berwujud (B) artinya bila naik 1 satuan maka
6. Nilai 0,108 pada variabel empati (E) artinya bila naik 1 satuan maka
Medan.
ditunjukkan pada nilai fhitung sebesar 19,027>Ftabel sebesar 2,31 dengan tingkat
simultan dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih
Medan.
86
masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan α = 5% dan uji dua arah (α
= 0,05) sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,986 dengan ketentuan thitung >ttabel dan
dilihat dari nilai signifikan harus lebih kecil dari α= 5%. Maka dari tabel dapat
diketahui bahwa, nilai uji thitung untuk variabel kehandalan sebesar2,046> 1,986 dan
tingkat signifikan sebesar 0,044< 0,05 sehingga dengan memperhatikan nilai t tabel
parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih
Medan.
Nilai uji thitung untuk variabel Ketanggapan sebesar 2,244> 1,986 dan
tingkat signifikan 0,027 < 0,05 sehingga dengan memperhatikan nilai ttabel (dua
parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih
Medan.
Nilai uji thitung untuk variabel keyakinan sebesar 4,104 > 1,986 dan tingkat
signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dengan demikian nilai ttabel (dua arah) maka, H0
signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih Medan.
Nilai uji thitung untuk variabel berwujud sebesar 3,121 ˃ 1,986 dan tingkat
signifikan 0,002 < 0,05 sehingga dengan demikian nilai ttabel (dua arah) maka, H0
signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih Medan.
87
Nilai uji thitung untuk variabel empati sebesar 2,260 ˃ 1,986 dan tingkat
signifikan 0,026 < 0,05 sehingga dengan demikian nilai ttabel (dua arah) maka, H0
signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih Medan.
1. Uji Normalitas
mempunyai karakteristik yang tidak diinginkan seperti data tidak normal yang
berada disekitar garis diagonal yang telah ditransformasikan berada disekitar garis
diagonal yang berarti bahwa data tersebut sudah normal dan layak diteliti.
2. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Dari tabel di atas diketahui nilai VIF kurang dari 10 atau hanya berada
atau masih bisa ditoleransi. Dengan dapat disimpulkan ada pengaruh antara
multikolinearitas terpenuhi.
3. Uji Heterokedastisitas
terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Dalam penelitian ini
4. Uji Autokorelasi
90
linear terdapat korelasi antara kesalahan dan pengganggu pada periode t dengan
Bila nilai DW lebih kecil dari -2, maka terdapat autokorelasi positif.
autokorelasi.
Bilai nilai DW lebih besar dari +2, maka terrdapat autokorelasi negative.
Durbin-Watson
Adjusted Std. Error
R R of the
Model R Square Square Estimate
1
.717a .514 .487 .900 1.681
berdasarkan asumsi-asumsi statistic diatas maka alat uji regresi ganda yang
4.7 Pembahasan
nilai thitung sebesar 2,046 > 1,986 dan tingkat signifikan sebesar 0,044 < 0,05
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di
RSU Bina Kasih Medan. Hal ini juga dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar
Kehandalan RSU Bina Kasih Medan terhadap kemampuan rumah sakit dalam
pada proses pelayanan pasien, ketepatan dan keakuratan diagnose penyakit pasien
dan standar pelayanan cukup mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inapdi
RSU Bina Kasih Medan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Yulianti Nona dan Madiawati Putu Nina di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung,
nilai thitung sebesar 2,244 > ttabel 1,986 dan tingkat signifikan sebesar 0,027 < 0,05
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di
RSU Bina Kasih Medan. Hal ini juga dapat di lihat dari koefisien regresi sebesar
92
rawat inap di RSU Bina Kasih Medan. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Yulianti Nona dan Madiawati Putu Nina di RS Dr.
nilai thitung sebesar 4,104 > ttabel 1,986 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di
RSU Bina Kasih Medan. Hal ini juga dapat dilihat koefisien regresi sebesar 0,305
kepuasan pasien rawat inap, hal ini dikarenakan kurangnya tindakan yang diambil
RSU Bina Kasih Medan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yulianti Nona dan Madiawati Putu Nina di RS Dr. Hasan Sadikin
Berdasarkan tabel 4.33 bahwa hasil uji t, variabel berwujud diperoleh nilai
thitung sebesar 3,121 > ttabel 1,986 dan tingkat signifikan 0,002 < 0,05 sehingga H 0
secara parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina
94
Kasih Medan. Hal ini juga dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,203
artinya bahwa berwujud berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU
terhadap kepuasan pasien rawat inap terhadap berbagai fasilitas yang disediakan
oleh RSU Bina Kasih Medan seperti ruang tunggu pasien, perlengkapan
peralatan kerja, fasilitas kamar rawat inap , ketersediaan sarana informasi dan
komunikasi bagi pasien. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Yulianti Nona dan Madiawati Putu Nina (2015) di Rumah
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasaan pasien rawat inap.
Medan
Berdasarkan tabel 4.33 bahwa hasil uji t, variabel empati diperoleh nilai
thitung sebesar 2,260 > ttabel 1,986 dan tingkat signifikan sebesar 0,026 < 0,05
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan. Hal ini juga dapat dilihat dari koefisien
regresi sebesar 0,108 artinya bahwa empati berpengaruh terhadap kepuasan pasien
kualitas pelayanan dimensi Empati RSU Bina Kasih Medan terhadap sikap
meluangkan waktunya untuk mendengar keluhan pasien, sikap dokter dan petugas
95
pasiennya pada RSU Bina Kasih Medan, hal ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh W Ferry Rizky, Sudjiono dan Mohammad Arifin (2018)
Medan.
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.32, pada uji simultan (uji F)
diperoleh nilai Fhitung sebesar 19,0275 > Ftabel 2,31 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti Kehandalan,
berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Bina Kasih Medan.
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier berganda pada tabel 4.33 diatas
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU
Bina Kasih Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresinya yang
Berwujud dan Empati sesuai dengan yang diharapkan oleh pasien rawat inap,
maka kepuasan yang diberikan oleh RSU Bina Kasih akan terkesan baik dan akan
Berwujud dan Empati sebesar 51,4%, sedangkan 48,6% lagi dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti, promosi, keamanan dan
komunikasi.
BAB V
5.1 Kesimpulan
terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Bina Kasih
Bina Kasih Medan, hal ini dapat dilihat dari F hitung yaitu 19,027 dan nilai
terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Bina Kasih
sebesar 51,4% sedangkan 48,6% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
komunikasi.
5.2 Saran
berbelit-belit. Dengan adanya hal ini pasien rawat inap akan merasa puas
dan akan percaya terhadap kehandalan yang dimiliki oleh Rumah Sakit
otomatis pasien rawat inap akan merasa puas terhadap ketanggapan yang
kualitas pelayanan maka pasien akan yakin dan percaya atas kemampuan
yang dimiliki oleh tenaga medis di Rumah sakit Umum Bina Kasih
Medan.
Dengan adanya hal ini pasien arawat inap akan merasa puas dan akan
adanya hal ini pasien rawat inap akan merasa puas dan akan percaya
terhadap Empati yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Bina Kasih
rawat inap akan merasa puas atas kualitas pelayanan yang diberikan .
99
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, h, imam. 2006. Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss
25. Edisi sembilan. Badan penerbit universitas diponegoro. Semarang
Kotler, philip dan keller. 2009. Manajemen pemasaran. Jilid i. Edisi ke 13 jakarta:
erlangga
Tjiptono, fandy. 2008. Strategi pemasaran. Edisi ke iii. Yogyakarta: penerbit andi
Wijaya, toni. 2018. Manajemen kualitas jasa desain servqual, qfd, dan kano.
Edisi kedua. Jakarta: pt. Indeks.
100
Wisudaningsi, besse arna, dkk. 2019. Pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas
produk terhadap kepuasan konnsumen dengan menggunakan metode
analisis regresi linear berganda. Jurnal statistika dan matematika, vol 1
(1) januari 2019.
Lampiran: 1
KUESIONER
Dengan Hormat,
Jurusan Manajemen S1
Npm : 160110079
Hormat saya,
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Pendidikan :
Pekerjaan :
Berwujud (Tangible)
No Pertanyaan SB B CB TB STB
1 Seberapa baiklah menurut bapak/ibu mengenai
ruang tunggu pasien di Rumah sakit Bina Kasih
Medan?
2 Seberapa baiklah menurut bapak/ibu mengenai
keadaan kamar rawat inap di Rumah sakit Bina
Kasih Medan?
3 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai fasilitas pelengkap kamar rawat inap
di Rumah Sakit Bina kasih Medan?
4 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai ketersediaan sarana komunikasi bagi
pasien rumah sakit Bina Kaish Medan?
Kehandalan (Reliability)
No Pertanyaan SB B CB TB STB
1 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai prosedur pelayanan Rumah Sakit
Bina Kasih Medan?
2 Seberapa baikkah menurut, Bapak/Ibu
mengenai keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki dokter dalam pemeriksaan pasien
Rawat inap Rumah sakit Bina Kasih Medan?
3 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai ketepatan dan keakuratan diagnosa
yang ditetapkan dokter dirumah sakit Bina
Kasih Medan
5 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai penjelasan dokter yang diberikan
kepada pasien rawat inap di Rumah sakit Bina
Kasih Medan?
Ketanggapan (Responsiveness)
104
No Pertanyaan SB B CB TB STB
1 Seberapa baikkah menurut Bapak/ibu
mengenai ketepatan para medis/petugas
rumah sakit dalam bertindak melayani pasien?
2 Bagaimana kesediaan para petugas rumah
sakit dalam mendengar keluh kesah pasien di
rumah sakit umum Bina Kasih Medan?
3 Bagaimana tanggapan Bapak/ibu mengenai
kecepatan petugas dalam memberikan
pelayanan?
4 Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai
respon yang diberikan dokter/para medis
terhadap keluhan pasien ?
Keyakinan ( confidence)
No Pertanyaan SB B CB TB STB
1 Seberapa baikkah menurut Bapak/ibu
mengenai kemampuan /keterampilan tenaga
medis di Rumah Sakit Bina Kasih Medan?
2 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai kemampuan dokter dalam
menentukan diagnose penyakit dirumah Sakit
Bina Kasih Medan?
3 Seberapa baikkah menurut Bapak/ibu
mengenai segala tindakan yang diambil
dokter dalam mengatasi penyakit di Rumah
Sakit Bina Kasih Medan?
4 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai kesopanan petugas di Rumah Sakit
Bina Kasih Medan?
Empati (Empathy)
No Pertanyaan SB B CB TB STB
1 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
mengenai sikap peduli petugas kepada pasien
rawat inap di Rumah Sakit Bina Kasih Binjai?
2 Seberapa baikkah menurut Bapak/Ibu
105
Lampiran: 2
.923 24
a. Kehandalan (K)
b. Ketanggapan (Kt)
c. Keyakinan (Ky)
d. Berwujud (B)
e. Empati (E)
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Uji Heterokedastisitas
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.319 .955 1.380 .171
TOTALX1 -.039 .030 -.145 -1.310 .193
TOTALX2 .030 .035 .094 .867 .388
TOTALX3 -.023 .044 -.061 -.509 .612
TOTALX4 .001 .039 .004 .036 .972
TOTALX5 -.008 .028 -.032 -.287 .775
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber: Data diolah dari SPSS
Uji Autokorelasi
Durbin-Watson
Adjusted Std. Error
R R of the
Model R Square Square Estimate
1
.717a .514 .487 .900 1.681