Anda di halaman 1dari 123

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN

PENGUPAHAN DALAM USAHA MENDUKUNG


EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA
MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

ILHAMSYAH DAULAY
NIM 14.21.0250

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA
MEDAN
2018
LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


NAMA : ILHAMSYAH DAULAY
NIM : 14.21.0250
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM : S1-AKUNTANSI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS


SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM
USAHA MENDUKUNG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN” benar karya asli saya, kecuali
kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya, apabila terdapat kesalahan dan
kekeliruan didalamnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya, demikian surat
ini saya buat dengan sepenuhnya.
Medan, 06 Juli 2018
Yang membuat pernyataan

ILHAMSYAH DAULAY

Pembimbing I Pembimbing II

Siswanto, SE., M.M Drs. Arpudin Samosir, M.Si

Penguji I Penguji II

Nur Ari Sufiawan, SPd., M.Si Herlin Munthe, S.Pd., M.Pd

KETUA STIE IBMI

(DR. H. Dede Ruslan M.si)


NIP. 19650704199003100
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN


PENGUPAHAN DALAM USAHA MENDUKUNG
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA
MEDAN

Oleh

NAMA : ILHAMSYAH DAULAY


NIM : 14.21.0250
PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

Dinyatakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan, 06 Juli 2018


Dosen
Pembimbing I Pembimbing II

Siswanto, SE., M.M Drs. Arpudin Samosir, M.Si

Penguji I Penguji II

Nur Ari Sufiawan, SPd., M.Si Herlin Munthe, S.Pd., M.Pd

Ketua Jurusan Akuntansi

Jekson Sinaga, SE
PERSEMBAHAN

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha
mulia
Yang mengajar manusia dengan pena,
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS: Al-’Alaq 1-5)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?


(QS: Ar-Rahman 13)

Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang mendapat hikmah itu. Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang
banyak.
Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang- orang yang berakal.
(Q.S. Al-Baqarah: 269)

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat
(QS : Al-Mujadilah 11)

Ya Allah,
Segala Puji bagi Mu, Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai
Di penghujung awal perjuanganku. Sedih, senang, tawa, duka, suka, bahagia, telah
kujalani sebagai tuju takdirku. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberikan
kesempatan untukku berjumpa dengan orang-orang yang memberikan warna-warni
di kehidupanku. Dimana sangat banyak pengalaman dan ilmu terbaik yang ku
dapatkan.
Segala Puji bagi Mu.

Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukur kupersembahkan kepadamu Ya Allah, Tuhan yang Maha Agung,


Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir dari Mu telah Engkau jadikan aku
manusia yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan
ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-
cita besarku. Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih,
menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untuk-Mu.
Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayah dan Mama tercinta, yang
tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan
kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat
menjalani setiap rintangan yang ada didepanku, Ayah,, Mama,, waktu terasa cepat
berlalu, aku masih tetap anak kecil yang dulu kalian timang walau fisik sudah
berkembang. Tapi ku yakin aku masih tetap anak kecil itu. Dan tahukah kalian, kali
ini aku rindu, sangat rindu,.
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya
tanganku menadah.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau
tempatkan aku diantara kedua malaikat-Mu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,,
mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal
syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat
hawa api nerakamu..
Untukmu Ayah (BURHANUDDIN),,,Mama (MERRY) Terimakasih....
we always loving you... ( ttd.Anakmu)

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang


kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa
dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu
kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada:

Pasukan keluarga bahagia abangda Taufik,, kakanda Maryani,, ananda


Khofifah, dan ananda Naifa, Keluarga Bahagia abangda Samsir, kakanda Desmi,
dan ananda Azka, Keluarga Bahagia kakanda Aisyah dan abangda Arman, Adinda
Yuni, Winda dan Sofiyah, Serta Alm. Abangda Julham. Terima kasih atas segala
support, dorongan (jatuhpun nanti awak), semangat (team hore-hore), pengalaman
(bertengkar ni kebanyakan), kebersamaan (aku rindu), dan tawa canda serta tangis
yang telah dicurahkan. Terimakasih atas waktu yeng telah diluangkan, sukses selalu
dan berbahagia, dan untuk adik-adikku semangat, kita berjuang terus untuk capai
segala cita kita.

Keluarga besar bouk Sampe dan amangboru, bouk Tuti dan amangboru,
mamak Maladi dan nantulang, Etek neneng dan udak. Yang tersayang kakanda dan
adik-adik tercinta (banyak kali nggak bisa di ucap satu-satu).
... i love you all” :* ...

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan
orang lain.
"Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan
Akuntansi A Sore, para keluarga Baper Corp, keluarga besar IMMI STIE
IBMI, serta teman-teman yang pernah satu kost.
Kalian semua bukan hanya menjadi teman dan adik yang baik,
kalian adalah saudara bagiku!!

Terakhir, untuk seseorang yang masih dalam misteri yang dijanjikan Ilahi
yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sana.
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar,
untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi
ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa
untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih
kuucapkan..
Atas segala kekhilafan salah dan kekuranganku,
kurendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu kata maaf
tercurah.
Skripsi ini kupersembahkan.-by: ilham

Medan, 06 Juli 2018


ABSTRAK

Ilhamsyah Daulay. Nim 14.21.0250. Analisis Sistem Penggajian Dan


Pengupahan Dalam Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern
Pada PT. Isuindomas Putra Medan. STIE IBMI. 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur


penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam
usaha mendukung efektivitas pengendalian intern. Penelitian ini mengambil objek
penelitian di PT. Isuindomas Putra Medan.
Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis diskriptif
kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem penggajian dan pengupahan yang
ada dalam perusahaan yang meliputi fungsi yang terkait, dokumen, catatan akuntansi
yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan
pengupahan serta unsur pengendalian internal sistem penggajian dan pengupahan.
Kemudian dievaluasi apakah sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan
dalam perusahaan dapat menigkatkan efektivitas pengendalian intern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem dan prosedur
penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan dalam memenuhi unsur-
unsur dan tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan masih
kurang efektif. Hal ini ditandai dengan dokumen yang terkait belum dilengkapi yakni
tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah, adanya perangkapan tugas pada
fungsi yang terkait yang dilaksanakan oleh bagian HRD, dan pemasukan kartu jam
hadir ke dalam mesin pencatat waktu yang tidak diawasi.

Kata kunci: penggajian, pengupahan, efektivitas pengendalian intern

i
ABSTRACT

Ilhamsyah Daulay. Nim 14.21.0250. Analysis Of System And Procedure Of


Payroll And Remuneration In Supporting Effort Effectiveness Of Internal
Control At PT. Isuindomas Putra Medan. STIE IBMI. 2018

The purpose of this research is to know the systems and procedures of payroll
and waging applied at PT. Isuindomas Putra Medan in an attempt to support the
effectiveness of internal control. This research takes a research object in PT.
Isuindomas Putra Medan..
Methods of data collection using observation, interviews, and documentation.
Data analysis methods used are qualitative descriptive analysis methods that is by
describing the existing payroll system and wages in the company that includes related
functions, documents, accounting records used and network procedures that form the
payroll system and wages as well as internal control elements of the payroll system
and payment. Then evaluated whether the payroll system and wages applied in the
company can boost the effectiveness of internal control.
The results showed that the implementation of salary and payroll system and
procedures of PT. Isuindomas Putra Medan. in fulfilling the elements and purposes of
internal control of payroll system and remuneration is still less effective. This is
characterized by the relevant documents are not properly equipped, where the
company doesn’tt issue a wage and salary statement, the role of the duties of the
corresponding function implemented by the HRD section, and the arrival of the watch
card into an unsupervised timepiece.

Keywords: Payroll, Waging, Salaries and effectiveness of internal control

ii
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur yang terdalam peneliti mengucapkan

Alhamdulillah hirobbiil’alamin dengan setulus hati dimana peneliti senantiasa di

lindungi oleh Allah SWT, peneliti diberikan kesehatan, kesempatan dan

kelapangan waktu yang semua itu adalah nikmat terbesar yang masih peneliti

rasakan hingga saat ini, sehingga puja dan puji hanyalah pantas di tuturkan kepada

Allah SWT. Yang karenanya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya dengan judul “Analisis Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan

Pengupahan Dalam Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern Pada PT.

Isuindomas Putra Medan”.

Teristimewa kepada kedua orang tua ibu dan ayahanda peneliti,

terimakasih banyak atas cinta dan kasih sayang, dan segala pengorbanan serta

doanya yang mana peneliti sadar bahwa tiada satu haripun yang mereka lewati

tanpa mendokan serta memberi dukungan kepada peneliti baik secara moril

maupun materil.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan

dan masukan serta motivasi, dari berbagai pihak untuk itu peneliti ingin

mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Dede Ruslan M.Si., selaku Ketua Stie Ibmi Medan.

2. Bapak Jekson Sinaga SE., selaku Ketua Jurusan Akuntansi STIE IBMI.

3. Bapak Kiki Hardiansyah Siregar SPd., SE., M.Pd., M.Si., selaku dosen PA

peneliti.

iii
4. Bapak Siswanto SE., M.M., selaku dosen pembimbing I, yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Arpudin Samosir M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang

selalu memberikan arahan dan masukan kepada peneliti.

6. Ibu Nur Ari Sufiawan S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji I yang juga telah

banyak memberikan arahan dan masukan kepada peneliti.

7. Ibu Herlin Munthe S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji II yang turut

memberikan saran yang membangun dalam penelitian ini.

8. Seluruh Staf pengajar STIE IBMI Medan yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat pada peneliti selama masa perkuliahan.

9. Direktur dan seluruh staf PT. Isuindomas Putra, terkhusus Ibu Ayu dan Ibu

Sartika.

10. Pasukan keluarga bahagia abangda Taufik dan kakanda Maryani, abangda

Samsir dan kakanda Desmi, serta kakanda Aisyah dan Abangda Arman

juga adik-adik tercinta adinda Yuni, adinda Winda, dan adinda Sofiyah

serta Alm. Abangda Julham. Dan malaikat-malaikat kecil kami ananda

Khofifah, ananda Azka, dan ananda Naifa yang senantiasa memberikan

motivasi agar peneliti menjadi yang terbaik. I love you all.

11. Teman-teman seperjuangan Akuntansi A sore angkatan tahun 2014-2018,

semoga kita wisuda bareng-bareng.

12. Sahabat-sahabat teristimewa peneliti baper corp., terima kasih untuk

semuanya.

iv
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh

karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian

ini. Akhirnya peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti-

peneliti selanjutnya serta dapat menambah wawasan bagi pembaca sekalian.

Medan, 06 Juli 2018


Peneliti

ILHAMSYAH DAULAY
NIM 14.21.0250

v
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

1.3. Perumusan Masalah.......................................................................... 6

1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN


TEORITIS

2.1. Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu ..................................... 9

2.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................. 9

2.1.2. Pengertian Akuntansi................................................................... 11

2.1.3. Pengertian Sistem Akuntansi ....................................................... 13

2.1.4. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ........................... 16

2.1.5. Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ....................... 26

vi
2.1.6. Prosedur yang Membentuk Sistem .............................................. 26

2.1.7. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian .................................. 29

2.1.8. Jurnal Biaya Gaji dan Upah ......................................................... 32

2.1.9. Pengertian Pengendalian Intern ................................................... 34

2.1.10. Pengertian Ekfektivitas ................................................................ 40

2.2. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 41

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ................................................................................. 46

3.2. Sumber Data ..................................................................................... 47

3.3. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 48

3.4. Metode Analisis Data ....................................................................... 50

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 52

4.1.1. Sejarah PT. Isuindomas Putra Medan ......................................... 52

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan ...................... 53

4.1.3. Visi dan Misi PT. Isuindomas Putra Medan ................................ 65

4.2. Analisis Hasil ................................................................................... 65

4.2.1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT.


Isuindomas Putra Medan ............................................................. 65

4.2.2. Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pungupahan PT.


Isuindomas Putra Medan ............................................................. 70

4.2.3. Pelaksanaan Unsur Pengendalian Internal di PT. Isuindomas


Putra Medan................................................................................. 71

4.3. Pembahasan ...................................................................................... 74

vii
4.3.1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT.
Isuindomas Putra Medan ............................................................. 74

4.3.2. Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pungupahan PT.


Isuindomas Putra Medan ............................................................. 77

4.3.3. Pengendalian Intern pada PT. Isuindomas Putra Medan ............. 81

4.3.4. Justifikasi Penelitian .................................................................... 83

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan....................................................................................... 89

5.2. Saran ................................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 91

LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kartu Hadir .................................................................................. 19

Gambar II.2 Surat Pernyataan Gaji dan Upah.................................................. 22

Gambar II.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian .................. 29

Gambar II.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 45

Gambar IV.1 Logo PT. Isuindomas Putra Medan ............................................. 53

Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan ...................... 55

Gambar IV.3 Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan

PT. Isuindomas Putra Medan ...................................................... 79

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Kartu Jam Kerja ............................................................................... 20

Tabel II.2 Daftar Gaji ........................................................................................ 20

Tabel II.3 Daftar Upah ...................................................................................... 21

Tabel II.4 Rekap Daftar Gaji dan Upah ............................................................ 22

Tabel II.5 Bukti Kas Keluar .............................................................................. 23

Tabel II.6 Jurnal Umum .................................................................................... 24

Tabel II.7 Kartu Harga Pokok Produk .............................................................. 24

Tabel II.8 Kartu Biaya ...................................................................................... 25

Tabel II.9 Kartu Penghasilan Karyawan ........................................................... 26

Tabel II.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 41

Tabel IV.1 Implementasi Sistem Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern

dalam Kaitan Penggajian dan Pengupahan PT.Isuindomas Putra

Medan ............................................................................................... 85

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Panduan Wawancara

2. Hasil Wawancara

3. Observasi

4. Daftar Rekap Absensi

5. Daftar Gaji dan Upah

6. Bagan Alir Sistem Penggajian dan Pengupahan

7. Mesin Absensi

8. Surat Izin Riset

9. Konfirmasi Izin Riset

10. Biodata Peneliti

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien,

efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan,

karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan

yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan

operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan

ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien.

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat juga mempengaruhi

perkembangan kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Semakin

meningkatnya teknologi dalam menjalankan kegiatan operasional tentunya juga

harus didukung dengan adanya sumber daya manusia atau karyawan yang

berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan utama perusahaan yaitu

memperoleh laba yang optimal.

Karyawan memiliki peran penting dalam keberlangsungan aktivitas

perusahaan. Kinerja sumber daya manusia atau karyawan juga akan didukung

dengan diterapkannya sistem akuntansi pada perusahaan. Karyawan dalam

memberi kontribusinya kepada perusahaan berhak mendapat kompensasi sebagai

bentuk penghargaan atas hasil kerjanya. Kompensasi yang diterima karyawan dari

perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan upah termasuk biaya tenaga

kerja yang memerlukan ketelitian dalam penghitungan, pencatatan dan

pembayarannya.

1
2

Menurut Mulyadi (2016: 2) “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat


berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk
menjamin adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering
terjadi. Sistem dan prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari
prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama
dari perusahaan”1.

Sedangkan menurut Cole yang dikutip oleh Baridwan (2009: 3) juga


berpendapat bahwa “Sistem merupakan suatu kerangka prosedur yang saling
berhubungan dan disusun sesuai skema dalam melakukan kegiatan dalam
perusahaan, sedangkan prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan yang
melibatkan beberapa orang dan disusun sebagai jaminan perlakuan yang seragam
terhadap transaksi yang terjadi dalam perusahaan”2.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

suatu sistem merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan dan

membentuk serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur merupakan rangkaian kegiatan

yang diatur secara berurutan guna menjamin penanganan secara seragam atas

transaksi dalam perusahaan yang terjadi berulang-ulang dari suatu sistem.

Sistem akuntansi yang ada di perusahaan atau organisasi meliputi sistem

akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan, sistem akuntansi biaya, dan lain-lain. Adapun sistem akuntansi yang

akan diteliti pada penelitian ini adalah sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan.

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan

upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan,

sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan

produk yang dihasilkan oleh karyawan.


3

Mulyadi (2016: 373) menyebutkan “Gaji adalah pembayaran atas


penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manajer, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh)”3.

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan,

dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan.

Suatu perusahaan sebaiknya mempunyai sistem penggajian dan

pengupahan yang baik, agar tidak terjadi penyelewengan atau penyimpangan

dalam melaksanakan tanggungjawab masing-masing. Pencegahan penyelewengan

dapat dilakukan dengan adanya sistem pengendalian intern atas sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan. Serta harus adanya praktek-praktek yang sehat dalam

sistem akuntansi penggajian, misalnya menggunakan presensi dengan sidik jari.

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani

transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Sistem ini

terdiri dari jaringan prosedur yaitu: Prosedur pencatatan waktu hadir, Prosedur

pembuatan daftar gaji, Prosedur distribusi biaya gaji, Prosedur pembuatan bukti

kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji.

Menurut Kadarisman et al., (2009: 14) bahwa “Efektivitas adalah

melakukan tindakan dengan cara yang benar”4.

Hery (2012: 90) menyebutkan bahwa pengertian “Pengendalian internal


adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi kekayaan
perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin terjadinya
informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua
ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen
telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan
perusahaan”5.
4

Efektivitas dalam kaitannya dengan pengendalian intern dalam sistem

penggajian dan pengupahan merupakan ketepatan suatu tindakan dengan cara

yang benar dalam mencapai tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan

pengupahan.

Permasalahan yang sering terjadi dalam sistem dan prosedur penggajian

dan pengupahan seperti yang terjadi pada pembayaran untuk karyawan fiktif,

pembayaran yang diotorisasi dengan tidak baik, perhitungan yang salah dan

transaksi yang tidak diklasifikasikan dengan tepat.

Sistem pengendalian intern merupakan proses pemantauan yang

memungkinkan manajemen mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dan

bagaimanakah tindakan koreksinya jika pelaksanaan tidak sesuai dengan yang

telah ditetapkan semula. Suatu sistem pengendalian intern dikatakan memadai jika

dengan diterapkannya sistem tersebut semua tujuan perusahaan dapat tercapai.

Tujuan tersebut adalah pengamanan atau menjaga aktiva yang dimiliki,

memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, menjamin adanya efisiensi

dalam operasional serta menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dari kebijakan

yang telah ditetapkan, dengan demikian dapat dilihat bahwa sistem pengendalian

intern mempunyai peranan yang penting sekali bagi perusahaan.

Pada prosedur sistem penggajian yang baik dan benar dapat mendukung

penerapan sistem pengendalian proses penggajiannya, agar terhindar dari adanya

kecurangan serta keterlambatan atas pemberian gaji. Karena dengan kecurangan

dengan cara memanipulasi data informasi penggajian akan menghasilkan

perhitungan gaji yang berbeda. Dan apabila gaji yang diberi oleh perusahaan
5

mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima oleh

pegawai, maka akan berpengaruh pada tingkat kinerja pegawai tersebut. Dan

dapat mempengaruhi keberlangsungan operasional perusahaan serta

produktivitasnya. Sehingga sistem pengendalian pada sistem penggajian harus

diterapkan untuk mengurangi kecurangan yang mungkin akan timbul.

PT. Isuindomas Putra Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Otomotive dan merupakan salah satu Dealer ISUZU di Kota Medan. Di

perusahaan ini sering terjadi complain yang dilakukan oleh karyawan terkait

perhitungan gaji dan upah yang diterima.

Peristiwa tersebut berkaitan dengan dokumen akuntansi yang digunakan

oleh PT. Isuindomas Putra Medan dimana belum dilengkapi sebagaimana

mestinya, dimana perusahaan tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan upah

(slip gaji).

Dan hal tersebut bisa juga disebabkan oleh pemisahan fungsi yang terkait

dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang belum dilakukan

sebagaimana mestinya, terjadinya perangkapan tugas bisa menyebabkan

manipulasi data informasi penggajian dan pengupahan. Dimana di PT. Isuindomas

Putra Medan fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, dan fungsi

keuanagan dilaksanakan oleh bagian staf HRD (Human Resource Departement).

Terkait dengan fungsi pencatatan waktu di PT. Isuindomas Putra Medan

menggunakan mesin absensi magnetic card (Digital), dimana setiap karyawan

malakukan absensi jam masuk dan jam keluar pada jam operasional kerja

perusahaan. Sering kali dijumpai karyawan yang tidak tepat waktu pada jam

masuk kerja, dan melakukan kecurangan seperti penyalahgunaan kartu untuk


6

menitip absen kepada rekan kerja. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya

pengawasan dalam proses memasukkan kartu jam hadir ke mesin absensi.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam

Usaha Mendukung Efektivitas Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT.

Isuindomas Putra Medan).

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan yang terdapat di PT. Isuindomas Putra Medan yaitu :

1. Dokumen akuntansi yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Meda belum

lengkap, yakni perusahaan tidak mengeluarkan surat pernyataan gaji dan

upah (slip gaji).

2. Pemisahan fungsi di PT. Isuindomas Putra Medan belum dilakukan

sebagaimana semestinya, yakni terjadinya perangkapan tugas.

3. Penerapan sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan PT.

Isuindomas Putra Medan dalam memenuhi unsur-unsur dan tujuan

pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan masih belum

efektif, yakni tidak adanya pengawasan dalam proses memasukkan kartu

jam hadir pada mesin absensi magnetic card (Digital).

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang sudah

diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang

diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam usaha mendukung efektivitas

pengendalian intern?
7

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan penelitian yang telah peneliti uraikan, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

Untuk mengetahui sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan yang

diterapkan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam usaha mendukung efektivitas

pengendalian intern.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman karena dapat

membandingkan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan

yang sesungguhnya terjadi dalam perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan dan menambah

informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam pelaksanaan dan

pengembangan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam

mendukung efektivitas pengendalian intern.

3. Bagi STIE IBMI

Sebagai bahan menambah wawasan dan menjadi reprensi bagi peneliti-

peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian ditahun-tahun

mendatang khususnya mengenai anallisis sistem dan prosedur penggajian

dan pengupahan dalam mendukung efektivitas pengendalian intern.

4. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan dalam bidang

analisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan dalam


8

mendukung efektivitas pengendalian intern, serta menberikan informasi

dan gambaran jelas bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan

masalah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu


2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur
Suatu sistem pada dasarnya terdiri dari kumpulan unsur yang

saling mendukung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Terdapat dua

kelompok pendekatan dalam mendefenisikan sistem yaitu yang menekankan pada

prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan sistem sebagai

berikut :

Menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Lilis dan Sri (2010: 1) suatu
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”6.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Puspita dan Sri (2010: 1) suatu


“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikel (full menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi”7.

Sedangkan menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Puspita dan Sri (2010:
2) mendefenisikan suatu “Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-
tahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya”8.

9
10

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefenisikan sistem sebagai berikut :

Menurut Jerry FitzGerald, et, al dalam Puspita dan Sri (2010: 2) “Sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu”9.

Sedangkan menurut Mulyadi (2016: 2) Sistem adalah sekelompok unsur


yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian
umum mengenai sistem sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang
membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat serta
kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem mempunyai tujuan tertentu.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar10.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dan

prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur

yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dari perusahaan.

Adapun prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin

adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi.

Diana dan Lilis (2010: 3) juga berpendapat bahwa “Sistem merupakan

serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai

tujuan tertentu”11.

Menurut James A Hall dalam Ardana dan Lukman (2015: 3) “Sistem

adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berhubungan untuk melayani tujuan umum”12.


11

Defenisi diatas sejalan dengan pendapat Mashall B Romney dan Paul John
Stienbart dalam Cenik dan Hendro (2015: 4) yang menyatakan bahwa “Sistem
adalah suatu rangkaian dari dua atau lebih komponen yang berintreraksi untuk
mencapai suatu tujuan”13.

Menurut TMBooks (2017: 3) “Sistem adalah dua atau lebih komponen

yang saling berkaitan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan yang terbentuk

dari beberapa subsistem yang lebih kecil”14.

Sedangkan menurut Joseph, et, al dalam Ardana dan Lukman (2015: 4)

“Sistem adalah sebuah entitas yang berdiri dari bagian-bagian interaksi yang

terkoordinasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan umum”15.

Menurut Adi dalam Ida (2008: 36) “Prosedur adalah serangkaian titik rutin

yang di ikuti dalam melaksanakan suatu wewenang fungsi dan operasional”16.

Sedangkan menurut Ida Nuraida (2008: 35), “Prosedur adalah urutan


langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan
tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana
melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya”17.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

suatu sistem merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan dan

membentuk serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur merupakan rangkaian kegiatan

yang diatur secara berurutan guna menjamin penanganan secara seragam atas

transaksi dalam perusahaan yang terjadi berulang-ulang dari suatu sistem.

2.1.2 Pengertian Akuntansi


Menurut Samryn (2015: 3) “Akuntansi merupakan sistem informasi yang

digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”18.

Menurut AICPA (American Institute of Certified Accuntans) dalam Hery


(2012: 1) “Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan
12

dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi
yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasil-
hasilnya”19.

Sedangkan menurut AAA (American Accounting Association) dalam


Rahman (2012: 4) “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
penyampaian informasi ekonomi yang memungkinkan dilakukannya penilaian
dan keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut”20.

Berdasarkan pendapat tersebut, pada dasarnya akuntansi merupakan proses

memahami dan menetapkan transaksi–transaksi keuangan yang ada pada

perusahaan kemudian mencatat transaksi–transaksi tersebut berurutan sesuai

tanggal transaksi dan dilaporkan dalam bentuk laporan akuntansi untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk dijadikan pertimbangan

atau dasar pengambilan keputusan.

Menurut Sudaryono (2017: 3) “Akuntansi (accounting) merupakan Suatu

sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data data transaksi menjadi

informsasi keuangan”21.

Selanjutnya menurut Rahmaniar dan Soegijanto (2016: 14) “Akuntansi


adalah kegiatan memberikan pelaporan atau pertanggungjawaban atas tindakan
atau keputusan yang telah diambil, biasanya oleh pihak yang menerima tugas
kepada pihak yang memberikan tugas dari pelaksana kepada pengelola
perusahaan”22.

Definisi akuntansi menurut Jusup (2011: 4) mencakup dua pengertian,


yaitu:
1. Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
2. Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan
data keuangan suatu organisasi23.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

akuntansi adalah tentang mencatat kesehatan suatu bisnis, atau menjadi mampu
13

memberikan sebuah akun pada saat tertentu tentang bagaimana bisnis itu

dilakukan.

2.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi


Akuntansi menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mengahasilkan informasi

ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan,

penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan

keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:

pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan

keputusan; pemrosesan data yang bersangkutan dan kemudian pelaporan

informasi yang dihasilakan; serta pengkomunikasian informasi kepada

pemakai informasi. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dirangkai dalam suatu

sistem yang disebut sistem akuntansi.

Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat

kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem

yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya

perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi

laporan keuangan.

Menurut Mulyadi (2016: 3) ”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,


catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”24.

Mulyadi (2016: 8) “Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi di


antara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam
mengelola perusahaan. Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan
yang membentuk sistem tersebut. Komponen sistem informasi terdiri dari enam
blok (disebut dengan information system building block): masukan, model,
keluaran, teknologi, basis data, dan pengendalian”25.
14

Menurut Howward F. Stettler dalam Baridwan (2009: 4) “Sistem akuntansi


adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang
digunakan untuk mengelola data mengenai suatu kesatuan ekonomis dengan
bentuk laporan-laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usaha dan
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan
lembaga pemerintah untuk menilai hasil usahanya”26.

Selanjutnya menurut Widjajanto (2012: 4) “Sistem akuntansi adalah


Susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan
perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang
koordinasi secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”27.

Menurut Winarno (2008: 9) sistem akuntansi memusatkan perhatian pada


transaksi yang berulang (repetitif) dan jumlahnya material. Transaksi-transaksi ini
dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok besar, yaitu:
1. Pembayaran Kas,
2. Penerimaan Kas,
3. Pembelian (produk dan jasa, termasuk gaji karyawan),
4. Penjualan (Produk dan jasa)28.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan

suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan

terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang

berkepentingan.

Menurut Weygandt dkk (2014: 397) umumnya suatu sistem akuntansi


dikembangkan dalam empat tahap yaitu:
1. Analisis
Titik awal adalah menentukan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna internal dan eksternal. Sistem analis kemudian
mengidentifikasikan sumber-sumber dari informasi yang dibutuhkan serta
pencatatan dan prosedur mengenai pengumpulan dan pelaporan data. Jika
sistem yang telah ada sedang dianalisis, maka keunggulan dan kelemahan
harus diidentifikasikan.
2. Perancangan
Sistem baru harus dibangun dari dasar: formulir dan dokumen
didesain (dibuat), metode dan prosedur dipilih, diskripsi pekerjaan
disiapkan, control diintegrasikan, laporan diformat, dan peralatan dipilih.
3. Implementasi (Penerapan)
Implementasi sistem baru atau yang telah direvisi memerlukan
dokumen-dokumen, prosedur-prosedur, dan peralatan pemrosesan di-instal
dan dioperasikan. Personel juga dilatih dan diawasi.
15

4. Menindaklanjuti
Setelah sistem berjalan, harus diawasi dalam hal kelemahannya.
Efektivitas juga harus dibandingkan dengan desain dan tujuan organisasi.
Perubahan dalam desain atau implementasi mungkin diperlukan29.

Sistem akuntansi pokok terdiri dari berbagai unsur, yaitu formulir,

catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu; serta laporan.

Menurut Mulyadi (2016: 24), pengertian masing-masing unsur tersebut


adalah sebagai berikut:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Istilah dokumen sering digunakan untuk formulir
karena dengan formulir, peristiwa yang terjadi dalam organisasi
direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan yang dipakai untuk
mengklasifikasikan data keungan untuk pertama kalinya menurut
penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
3. Buku besar
Data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal diringkas dalam
rekening yang disebut buku besar (general ledger). Buku besar dapat
dipakai sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan dan
dapat digunakan sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian
laporan keuangan.
4. Buku pembantu
Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari rekening-
rekening pembantu yang merinci data keungan yang telah dicatat kedalam
rekening-rekening tertentu dalam buku besar.
5. Laporan
Hasil akhir laporan akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan kas dan lain-lain.
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran/output sistem
akuntansi30.

Ada 3 (tiga) tujuan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016: 19)


adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan
16

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban


dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan
31
catatan akuntansi .

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

sistem akuntansi adalah menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga

perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada.

2.1.4 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan


Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan sangat diperlukan dalam

suatu perusahaan karena berhubungan langsung dengan karyawan. Dalam

perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi

dua golongan: gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan

manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh).

Menurut Mulyadi (2016: 309), ”Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per

bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah

satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”32.

Menurut Soemarso (2009: 307), “Menyimpulkan istilah gaji biasanya


digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas
administratif dan pimpinan, pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara bulanan
atau tahunan”33.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sistem akuntansi yang digunakan

untuk menangani atau melaporkan transaksi–transaksi terkait dengan penggajian


17

dan pengupahan karyawan baik pembayaran atas kinerja bulanan maupun kinerja

harian.

Sedangkan Rivai (2010: 762) menyebutkan “Gaji adalah balas jasa dalam
bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai
seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan
perusahaan dan upah adalah balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para
pekerja atas jasa jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan
imbalan financial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam
kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang
diberikan”34.

Munurut Adikoesoemo (2009: 185), “Sistem akuntansi gaji dan upah


untuk kebanyakan perusahaan merupakan sistem, prosedur dan catatan-catatan
yang memberi kemungkinan untuk menetapkan secara tepat dan teliti berupa
pendapatan yang harus diterima oleh tiap karyawan”35.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan merupakan suatu sistem, prosedur dan catatan untuk

menetapkan berapa pendapatan yang harus diterima oleh tiap karyawan dimana

sistem penggajian ditujukan untuk karyawan tetap sedangkan sistem pengupahan

ditujukan untuk karyawan tidak tetap.

2.1.4.1 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan


Pengupahan
Menurut Mulyadi (2016: 382), Fungsi yang terkait dengan sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatankaryawan baru,
membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat
dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.
2. Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian
internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan
tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat
daftar gaji dan upah.
3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah
yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan
18

yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran


gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar
gaji dan upah kepada fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar
yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada
karyawan.
4. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi
akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang
gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi
akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
berada di tangan: bagian utang, kartu biaya, dan bagian jurnal.
a. Bagian Utang
Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk
memproses pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum dalam
daftar gaji dan upah. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang
memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji dan upah untuk
membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti yang
tercantum dalam daftar gaji dan upah tersebut.
b. Bagian Kartu Biaya
Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk
mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan
kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam
kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik).
c. Bagian Jurnal
Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung
jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.
5. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran
gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Utang tunai tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan,
untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak36.

2.1.4.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan


Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan adalah:

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa

surat keputusan yag bersangkutan dengan karyawan. Dokumen ini


19

biasanya digunakan oleh fungsi personalia, seperti surat keputusan

pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian sementara

dari pekerjaan, pemindahan dan sebagainya. Tembusan dokumkenini

dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan

pembuat daftar gaji dan upah.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini dapat berupa

daftar hadir biasa atau berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin

pencatat waktu. Contoh formulir kartu jam hadir dapat dilihat pada gambar

II.1 dibawah ini :

Kartu Hadir
No. __________
Nama: _________________________Periode____________________
Jam Biasa: ________Tarif:_________Jlh:_________
Jam Biasa: _________Tarif:_________Jlh:________
Jumlah Penghasilan : ______________
Potongan :
Pph Psl 21:_______________
Utang:___________________
Lain-lain:_________________
Jumlah Potongan :______________
Jumlah Yang Harus Dibayar :________________
M K M K M K M K

Sumber : Mulyadi (2016: 376)

Gambar II.1
Kartu hadir

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi

oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.


20

Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar

gaji dan upah untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis

produk. Contoh kartu jam kerja dapat dilihat pada tabel II.1 berikut :

Tabel II.1
Kartu Jam Kerja
Kartu Jam Kerja
Jam
Box Potongan Box Potongan Nama Kerja Waktu
No. Kartu
Tgl. Jam Kerja

Nama Barang No. Order

Jumlah Potongan Barang

Mandor Kepala Bagian Total Jam Kerja

Sumber : Mulyadi (2016: 377)

4. Daftar Gaji dan Daftar Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji daan upah bruto setiap karyawan,

dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran

untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. Contoh daftar gaji dan

daftar upah dapat dilihat pada tabel II.2 dan II.3 dibawah ini :

Tabel II.2
Daftar Gaji
Daftar Gaji Bulan ____________
Nama Nomor Jlh Hari Jlh Jam Tarif Gaji
Gaji Biasa Gaji Lembur Total Gaji
Karyawan Induk Kerja Lembur Jumlah Per
1
2
3
4
5
21

Potongan Gaji Karyawan


PPH Pasal Iuran org. Jumlah Gaji
21 Karyawan Dana Pensiuanan Koperasi Lain-lain Potongan Bersih
1
2
3
4
5
Sumber : Mulyadi (2016: 378)

Tabel II.3
Daftar Upah
Hari dan Jlh Kerja Jlh Jam Tarif Upah
Nama Nomor Jlh Jam Upah
Kerja
Karyawan Induk Lembur Biasa
Biasa Jumlah Per
1
2
3
4
5

Potongan Upah Karyawan


Upah Lembur Total Upah
PPh Pasal 21 Dana Pensiunan Koperasi Lain-lain Jlh Pot. Upah Besih
1
2
3
4
5
Sumber : Mulyadi (2016: 379)

5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen

yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang

produksinya berdasarkan pesanan, rekap gaji dan upah dibuat untuk

membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada

pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan

oleh fungsi akuntansi biaya dengan rekap daftar gaji dan upah. Contoh

rekap daftar gaji dan upah dapat dilihat pada tabel II.4 dibawah ini :
22

Tabel II.4
Rekap Daftar Gaji dan Upah

Rekapitulasi Upah Minggu Yang Berakhir Tgl_______


Potongan Upah Karyawan
Upah Upah Upah
Departemen /Bagian PPh Pasal Iuran org.
Biasa Lembur Bersih
21 Karyawan Dana Pensiun Lain-lain
1
2
3
4
5
Sumber : Mulyadi (2016: 380)

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah

bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan

yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat

sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang

diterima setiap karyawan besert berbagai potongan yang menjadi beban

setiap karyawan. Contoh surat pernyataan gaji dan upah dapat dilihat pada

gambar II.2 dibawah ini :

Pt. _______________
Jln. ______________
Surat Pernyataan Gaji Dan Upah
Bulan/Minggu_________________
Nama : _____________________________________
Nomor Induk Karyawan : _____________________________________
Gaji/Upah Biasa : Rp. _____________
Gaji/Upah Lembur : Rp. _____________
Potongan Rp. ______________
Pph Pasal 21 Rp. ______________
Jumlah Potongan Rp. _____________
Gaji/Upah Bersih Rp. _____________
Sumber : Mulyadi (2016: 381)

Gambar II.2

Surat Pernyataan Gaji dan Upah


23

7. Amplop Gaji dan Upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan

dalam amplop gaji dan upah. Di halaman depan amplop gaji dan upah

setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor

identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan

dalam periode tertentu.

8. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat

oleh fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah

yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Contoh bukti kas

keluar dapat dilihat pada tabel II.5 dibawah ini :

Tabel II.5
Bukti Kas Keluar
PT.______________
Jln. ______________ Bukti Kas Keluar
_________________
No. BKK : _________
Dibayarkan No. Cek : _________
Tgl.
Kepada Di-
Bayar : ___________
Tgl. No. Rekening Keterangan

Tital
Potongtan %
Bersih
Penjelasan

Diperiksa Disetujui Diisi Oleh Tgl


Sumber : Mulyadi (2016: 381)
24

2.1.4.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi


Penggajian dan Pengupahan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dan

pengupahan meliputi:

1. Jurnal Umum

Digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap

departemen dalam perusahaan. Berikut merupakan contoh jurnal umum :

Tabel II.6
Jurnal Umum
Jurnal Halaman
Tgl. Keterangan Bukti Rek. Debit Kredit

Sumber : Mulyadi (2016: 102)

2. Kartu Harga Pokok Produk

Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung

yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Contoh kartu harga pokok

produk dapat dilihat pada tabel II.7 dibawah ini :

Tabel II.7
Kartu Harga Pokok Produk
Kartu Harga Pokok
Nama Pemesan : No. Pesana : Tgl. Mulai :
Spesifikasi : Kuantitas : Tgl. Selesai :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Karja Biaya Overhead Pabrik Rekapitul
asi Biaya
Tgl. No. BPPBG Jlh. Rp. Tgl. Jam Kerja Jlh. Rp. Tgl. Tarif Jlh. Rp. BBB:___
BTK :___
BOP:___
Jumlh:___
Hrg
Pokok
Per
Satuan
Sumber : Mulyadi (2016: 142)
25

3. Kartu Biaya

Catatan ini dipergunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak

langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam

perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini

adalah bukti memorial. Kartu biaya dapat menggunakan formulir rekening

dengan debit lebar (wide debit ledger). Contoh kartu kartu biaya dapat

dilihat pada tabel II.8 dibawah ini :

Tabel II.8
Kartu Biaya
Kartu Biaya
Lembar ke Nomor Rekening
Nama Rekening
Jumlah Biaya Menurut Anggaran
Tgl. Keterangan No. Bukti Debit Kredit

Sumber : Mulyadi (2016: 123)

4. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongan yang diterima

oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan karyawan ini

dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21. Kartu penghasilan

karyawan digunakan juga untuk tanda terima gaji dan upah karyawan

dengan ditandatangani kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.

Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap

karyawan hanya mengetahui gaji atau upahnya sendiri, sehingga rahasia

penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh katyawan yang lain.

Berikut merupakan contoh kartu penghasilan Karyawan :


26

Tabel II.9
Kartu Penghasilan Karyawan
Kartu Penghasilan Karyawan
Nama No. Induk Departemen Bagian
Penghasilah dan Potongan Januari Februari Maret April Desember Jlh Total
Gaji/Upah Biasa
Gaji/Upah Lembur

Jumlah Gaji/Upah
Potongan :
Pph Pasal 21
Iuran Organisasi Karyawan
Dana Pensiunan
Lain-lain

Jumlah Potongan
Gaji/Upah Bersih
Tanda Tangan Penerimaan
Sumber : Mulyadi (2016: 383)

2.1.5 Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan


Prosedur Akuntansi Penggajian dan Pengupahan digunakan untuk

mengatasi kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran

gaji dan upah. Prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang oleh

perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah

karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.

Menurut Mulyadi (2016: 375) menyatakan bahwa “Prosedur akuntansi


penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan
gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan prosedur akuntansi
penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin vakliditas, otorisasi
kelengkapan , klasifikasi penilaian , ketepatan waktu dan ketepatan posting
dan ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan”37.

2.1.6 Prosedur yang Membentuk Sistem


Menurut Mulyadi (2016: 385), Sistem penggajian terdiri dari prosedur
berikut ini :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir,
2. Prosedur pembuatan daftar gaji,
27

3. Prosedur distribusi biaya gaji,


4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar,
5. Prosedur pembayaran gaji.
Sedangkan sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur antara lain:
1. prosedur pencatatan waktu hadir,
2. prosedur pencatatan waktu kerja,
3. prosedur pembuatan daftar upah,
4. prosedur distribusi biaya upah,
5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar,
6. prosedur pembayaran upah38.

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir,

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu

dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi.

Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang

karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang dari

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clok card) yang

diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time

recorder mechine).

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji

dan upah karyawan. bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir

digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji

penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran karyawan tersebut.

Daftar hadir ini juga digunkan untuk mengetahui apakah karyawan bekerja

diperusahaan dalam jam niasa atau jam lembur (overtime), sehingga dapat

digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja

atau menerima tunjangan lembur.


28

2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja,

Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan

pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja

difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada

produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan

demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga

kerja langsung kepada produk yang diproduksi.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah,

Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat

daftar gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar

pembuatan daftar gaji dan upah adalah surat-surat keptusan mengenai

pengangkatan karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.

4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji dan Upah,

Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada

departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi

tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan

harga pokok produk.

5. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah,

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi

akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan

untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan

kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke

dalam amplop gaji dan upah dilakukan oleh juru bayar (pay master).
29

2.1.7 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian


Menurut Mulyadi (2016: 60), “Sistem akuntansi dapat dijelaskan

dengan menggunakan bagan alir dokumen”39. Dalam gambar II.3 disajikan

bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian. Adapun bagan alir dokumen

dari sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut :

Sumber : Mulyadi (2016: 392)

Gambar II.3
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian
30

Keterangan :

KPK: Kartu Penghasilan Karyawan


SPG: Surat Pemberitahuan Gaji
RDG: Rekap Daftar gaji

Sumber : Mulyadi (2016: 392)

Gambar II.3
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
31

Sumber : Mulyadi (2016: 395)

Gambar II.3
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
32

Sumber : Mulyadi (2016: 397)

Gambar II.3
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

2.1.8 Jurnal Biaya Gaji dan Upah


Menurut Mulyadi (2016: 392) jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat
empat tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1,
dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar
sebagai berikut :

Gaji dan Upah xx


Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xx

Dalam jurnal tersebut digunakan rekening gaji dan upah sebagai clearing
account.
2. Tahap kedua, berdasarkan bukti memorial bagian jurnal mencatat
distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

Biaya Overhead Pabrik Sesunggguhnya xx


Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx
33

Karena gaji karyawan di pabrik tidak berhubungan langsung dengan


pesanan tetentu, maka biaya gaji diperlukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik, sehingga biaya gaji karyawan pabrik dibebankan kedalam rekening
biaya overhead pabrik sesunggungya. Gaji karyawan fungsi-fungsi
nonproduksi dibebankan ke dalam rekening biaya administrasi dan umum
dan rekening biaya pemasaran.
3. Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap
“lunas” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke
dalam rekening cek sebagai berikut :

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xx


Kas xx

4. Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap


daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku
pembantu (kartu biaya). Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang
merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya,
biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran40.

Menurut Mulyadi (2016: 392) jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat
empat tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1,
dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar
sebagai berikut :

Gaji dan Upah xx


Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xx

Dalam jurnal tersebut digunakan rekening gaji dan upah sebagai clearing
account.
2. Tahap kedua, berdasarkan bukti memorial bagian jurnal mencatat
distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

Biaya Overhead Pabrik Sesunggguhnya xx


Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx

Karena gaji karyawan di pabrik tidak berhubungan langsung dengan


pesanan tetentu, maka biaya gaji diperlukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik, sehingga biaya gaji karyawan pabrik dibebankan kedalam rekening
biaya overhead pabrik sesunggungya. Gaji karyawan fungsi-fungsi
nonproduksi dibebankan ke dalam rekening biaya administrasi dan umum
dan rekening biaya pemasaran.
34

3. Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap
“lunas” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke
dalam rekening cek sebagai berikut :

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xx


Kas xx

4. Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap


daftar upah, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua
buku pembanti: kartu harga pokok produk dan kartu biaya. Kartu harga
pokok produk digunakan untuk memproduksi pesanan. Kartu harga pokok
produk merupakan rekening pembantu untuk rekening barang dalam
proses-biaya tenaga kerja. Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang
merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya,
biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Upah tenaga kerja
tidak langsung, upah karyawan fungsi administrasi dan umum dan upah
karyawan fungsi pemasaran dicatat ke dalam kartu biaya41.

2.1.9 Pengertian Pengendalian Intern


Pengendalian Intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi

oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk

membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian

intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur

sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan

mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik

yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi

atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

Warren, et, al (2014: 235) menyatakan bahwa, “Pengendalian internal


(internal control) merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi harta
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi yang
disajikan telah akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti
oleh perusahaan”42.

Hery (2012: 90) juga menyebutkan bahwa pengertian “Pengendalian


internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi kekayaan
perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin terjadinya
informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua
ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen
35

telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan


perusahaan”43.

Ketentuan tersebut dapat berupa di bidang perpajakan, undang-undang anti

korupsi, hukum bisnis, dan ketentuan lainnya yang menjadi peraturan perusahaan.

Pengendalian internal dilakukan juga untuk memantau apakah kegiatan

operasional maupun keuangan perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur

dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian

internal adalah rencana, metoda, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh

manajemen untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan

efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap

aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain.

Sesuai dengan tujuan, menurut Mulyadi (2016: 166) sistem


pengendalian intern dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pengendalian intern administrasi
Pengendalian intern administrasi meliputi: struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Pengendalian intern akuntansi
Pengendalian intern akuntansi meliputi: struktur organisasi,
metode dan aturan-aturan yang dikoordinasikan terutama untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi44.

2.1.9.1 Arti Penting Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan


Suatu perusahaan yang telah beroperasi tidak terlepas dari suatu kebutuhan

untuk memonitoring kegiatan dan hasil-hasil yang diperolehnya. Pihak

manajemen dituntut untuk mempunyai pandangan dan sikap yang berprofesional

untuk memajukan dan meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya. Dalam hal

ini manajemen perlu melakukan analisis dan pemeriksaan yang terus-menerus dan
36

berkesinambungan atas laporan-laporan yang merefleksikan kondisi terkini

perusahaan. Adanya suatu pemeriksaan yang berkesinambungan atas laporan-

laporan dan catatan-catatan inilah yang disebut sebagai pengendalian intern.

Struktur pengendalian intern terhadap akuntansi penggajian dan

pengupahan dimulai sejak penarikan kerja, penempatannya, pengawasan aktivitas

kerjanya sampai dengan pembayaran gaji dan upah.

Arens dan Loebbecke (2010: 573) memandang perlunya dilakukan audit


atas transaksi penggajian dan pengupahan untuk menguji:
1. Pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual
dilaksanakan oleh pegawai non fiktif (keberadaan).
2. Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan).
3. Transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja actual dan
tingkat upah yang semestinya, pemotongan dihitung dengan semestinya
(akurasi).
4. Transaksi penggajian diklarifikasikan dengan memadai (klarifikasi).
5. Transaksi penggajian dicatat pada waktu yang tepat (tepat waktu).
6. Transaksi penggajian dimasukkan dalam berkas induk penggajian dengan
semestinya, dan diikhtisarkan dengan semestinya (posting dan
pengikhtisaran)45.

Menurut Munawir (2010: 170) kecurangan dalam transaksi pengupahan


yang dapat mengakibatkan penyajian upah terlalu besar adalah:
1. Pembayaran upah kepada karyawan fiktif,
2. Pembayaran kepada karyawan yang tidak bekerja,
3. Pembayaran kepada karyawan dengan tariff yang lebih tinggi dari pada
yang telah ditetapkan (selisihnya dicurangkan) 46.

2.1.9.2 Unsur Pengendalian Internal


Menurut Mulyadi (2016: 321) Unsur pengendalian internal dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan berikut ini:
1. Organisasi
a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi
kepegawaian.
b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
2. Sistem Otorisasi
c. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah
harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama.
37

d. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,


perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan
pada surat keputusan direktur keuangan.
e. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan
upah yang di otorisasi oleh fungsi kepegawaian.
f. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
g. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan
yang bersangkutan.
h. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
i. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi
oleh fungsi akuntansi.
3. Prosedur Pencatatan
j. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji dan upah.
k. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.
4. Praktik yang Sehat
l. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung.
m. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin peencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
n. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan
pembayaran.
o. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan karyawan.
p. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar
gaji an upah47.

2.1.9.3 Tujuan Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penggajian dan


Pengupahan.
Pengendalian intern penting dilakukan dalam menjaga aktivitas

perusahaan agar tetap berjalan dengan baik. Salah satu aktivitas perusahaan yang

membutuhkan pengendalian intern adalah sistem dan prosedur penggajian dan

pengupahan.

Menurut Warren et. al (2014: 236) pengendalian internal memberikan


jaminan yang wajar bahwa :
1. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.
2. Informasi bisnis akurat.
38

3. Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan48.

Pengendalian Internal dapat melindungi aktiva dari pencurian,

penggelapan penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak

tepat.

Menurut Mulyadi (2016: 163) tujuan sistem pengendalian intern


adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kekayaan organisasi suatu perusahaan.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen49.

Berdasarkan pendapat tersebut, tujuan pengendalian intern sistem

penggajian dan pengupahan dapat disimpulkan bahwa pembayaran gaji dan upah

karyawan yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual dilakukan oleh

karyawan yang benar, transaksi penggajian yang ada telah diotorisasi dengan baik

dan dicatat dengan lengkap, transaksi penggajian dan pengupahan yang dicatat

merupakan jumlah jam kerja dengan tarif upah yang semestinya dan potongan-

potongan yang dihitung dengan benar. Transaksi penggajian dan pengupahan

diklrifikasikan, dicatat, dan diikhtisarkan dengan baik dan tepat waktu.

Menurut Cenik dan Hendro (2015: 80) “Tujuan pengendalian intern dilihat
dari perspektif sistem informasi akuntansi, lebih ditujukan untuk membantu
manajemen melakukan pengamanan aset perusahaan dan membina sistem
informasi akuntansi yang andal dan dapat dipercaya”50.

Menurut Weygrant, et, al dalam Cenik dan Hendro (2015: 80) Untuk
mencapai kedua tujuan ini harus memenuhi prinsip pengendalian internal, sebagai
berikut :
1. Menetapkan tanggung jawab,
2. Pemisahan tugas,
3. Prosedur dokumentasi,
4. Kendali secara fisik elektronik dan mekanik,
5. Verifikasi internal yang bersifat independen,
6. Alat kontrol lainnya51.
39

2.1.9.4 Komponen-Komponen Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian


dan Pengupahan
Menurut Jusup (2011: 189) komponen-komponen pengendalian intern
terdiri dari:
1. Lingkungan Pengendalian
Sejumlah faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi
langsung. Tanggungjawab mengenai ketenagakerjaan dibebankan pada
direktur personalia atau hubungan ketenagakerjaan, atau manajer sumber
daya manusia. Departemen sumber daya manusia bertanggungjawab atas
pengangkatan pegawai dan penetapan gaji, upah, dan kesejahteraan
pegawai. Dewan komisaris menetapkan gaji para pejabat perusahaan serta
berbagai kompensasi untuk pejabat-pejabat tersebut.
Departemen atau bagian yang terlibat dalam pengolahan transaksi-
transaksi penggajian adalah pencatat waktu kerja, pembuat daftar gaji, dan
keuangan. Kebijakan dan praktik di bidang personalia harus menjamin
bahwa orang-orang tercantum namanya dala daftar gaji dan upah tidak
menyalahi undang-undang atau peraturan ketenagakerjaan. Selain itu
pengendalian yang baik mengendaki adanya penanggungjawab atas
penggunaan atau penempatan personil dalam perusahaan.
2. Perhitungan Resiko
Manajemen harus memperhitungkan resiko yang berkaitan dengan
kekeliruan atau kecurangan dalam pengolahan penggajian dan
pengupahan. Hal ini menyagkut masalah pembayaran yang tidak benar
atau terlalu tinggi, penanganan pajak penghasilan karyawan yang tidak
benar, serta pendistribsian biaya tenaga kerja pabrik yang tidak tepat.
3. Informasi dan Komunikasi
Pemahaman tentang komponen informasi dan komunikasi
mensyaratkan para auditor untuk memiliki pengetahuan tentang metode
pengorganisasian dan pengolahan data yang berkaitan dengan transaksi-
transaksi penggunaan tenaga kerja.
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengedalian menjelaskan tentang fungsi-fungsi yang
terlibat dalam pengolahan penggajian dan pengupahan serta menunjukkan
bagaimana dokumen dan catatan serta aktivitas pengendalian lainnya
(pemberian otorisasi dan sebagainya) berperan dalam pengedalian resiko
salah saji atas asersi-asersi pengajian dan pengupahan.
5. Pemonitoran
Aktivitas monitoring yang berhubungan dengan penggajian dan
pengupahan meliputi umpan balik dari pegawai berkaitan dengan masalah
pembayaran, umpan balik dari instansi pemerintah berkaitan dengan
masalah pelaporan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan,
penetapan keefektifan pengendalian penggajian dan pengupahan oleh
auditor intern, dan pandangan komite audit tentang kesalahan dalam hal
kompensasi untuk pimpinan perusahaan52.
40

Sedangkan Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of


the Treadway Commission) dalam Cenik dan Hendro (2015: 76) Komponen-
komponen pengendalian internal dibagi kedalam tiga dimensi, yaitu :
1. Dimensi kesatu
a. Pelaporan keuangan (financial reporting),
b. Operasi (operations),
c. Ketaatan (compliance).
2. Dimensi kedua
a. Lingkungan pengendalian (control envirenment),
b. Penaksiran Resiko (risk aseement),
c. Aktivitas pengandalian (control activities),
d. Informasi dan komunikasi (information and communication),
e. Pemantauan (monitoring).
3. Dimensi ketiga
a. Entitas berdasarkan fungsi atau aktivitas,
b. Entitas berdasarkan unit-unit dalam suatu organisasi53.

2.1.10 Pengertian Efektivitas


Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pencapaian hasil yang

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Kadarisman et al., (2013: 14) bahwa “Efektivitas adalah


melakukan tindakan dengan cara yang benar sedangkan efisiensi adalah
membiayai suatu aktifitas (transaksi) dengan jumlah tertentu dengan hasil
semaksimal mungkin”54.

Mahmudi (2010: 143) yang juga menyatakan bahwa pengertian

"Efektivitas adalah ketepatan suatu tindakan atau kesempurnaan (jaminan) hasil

suatu pekerjaan itu sendiri”55.

Sedangkan menurut Fathoni (2010: 92) “Efektivitas adalah pemanfaatan


sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada
waktunya”56.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas dalam kaitannya dengan pengendalian intern dalam sistem penggajian

dan pengupahan merupakan ketepatan suatu tindakan dengan cara yang benar

dalam mencapai tujuan pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan.


41

Menurut Tunggal (2008: 12) Efektivitas adalah hal yang berhubungan


dengan penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah tercapai.
Kriteria efektivitas dalam fungsi penggajian dan pengupahan adalah:
1. Adanya Analisis Pekerjaan
Maksudnya adalah perlu disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan,
standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
2. Melakukan Penilaian Pekerjaan Dikaitkan Dengan Keadaan Internal
Dalam menentukan penilaian pekerjaan, diusahakan agar urutan
peringkat pekerjaan tersusun dengan baik.
3. Adanya Pemisahan Fungsi
Maksudnya perlu disusun fungsi-fungsi dalam suatu organisasi
beserta dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing57.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel II.10
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Jenis Hasil Penelitian
Penelitian
1. Muanas dan Penerapan Sistem Kualitatif Hasil menunjukkan
Marlina, Penggajian dalam dengan studi bahwa untuk
Sekolah Tinggi Menunjang kasus. menunjang kegiatan
Ilmu Ekonomi Efektivitas operasional,
Kesatuan, Pengendalian Intern perusahaan
menetapkan
Bogor, 2013
peraturan yang harus
ditaati oleh setiap
karyawan, peraturan
ini merupakan
pendukung atas
prosedur penggajian
yang telah
ditetapkan dan
dalam
pelaksanaannya
peraturan tersebut
dijalankan oleh
setiap karyawan.
Prosedur yang
terdapat dalam
sistem penggajian
yang ditetapkan oleh
perusahaan telah
dilaksanakan oleh
pihak manajemen
dan dalam
pelaksanaannya
42

berjalan dengan
baik, sesuai yang
diharapkan oleh
pimpinan
perusahaan, namun
ijin karyawan masih
sangat kurang efisien
kemudian
Pengabsenan dengan
menggunakan
fingerscan cukup
baik untuk
perusahaan karena
dengan adanya
mesin fingerscan
perusahaan tidak
perlu mengawasi
absen karyawan
setiap harinya.
Karena data yang
dihasilkan dari
mesin fingerscan
sudah cukup akurat.
2. Dewi Analisis Sistem Kualitatif Perusahaan mebel
Wulandari, Pengendalian Intern dengan studi CV Telung abad
Universitas Penggajian Dan kasus. Furniture mengalami
Islam Nahdatul Pengupahan Pada suatu masalah pada
CV. Telung Abad prosedur dan
Ulama, Jepara,
Furniture Banjaran pencatatan gaji dan
2013 Bangsri upah kepada
karyawan. Dimana
prosedur dan
pencatatn gaji dan
upah hanya
dilakukan oleh satu
fungsi daam
perusahaan yaitu
hanya dilakukan
oleh stafkantor atau
administrasi kantor
saja. Penyababnya
karena terbatasnya
staf yang ada di
perusahaan tersebut.
Karena semua
kendali perusahaan
berada pada
pemilik perusahaan
tersebut.
43

3. Nathalia, Sistem Akuntansi Kualitatif Prosedur yang


Universitas Penggajian Dan dengan studi ditetapkan dan
Sanata Dharma, Pengupahan kasus. diterapkan
Yogyakarta, perusahaan dalam
2007 hal pengendalian
manajemen
penggajian sudah
efektif karena
perusahaan telah
memiliki prosedur-
prosedur yang harus
dilakukan dari awal
sampai akhir.
4. Retnaningtyas, Analisis Sistem dan Kualitatif Hasil penelitian ini
Universitas Prosedur dengan studi menunjukkan bahwa
Brawijaya, Penggajian dan kasus. dokumen pada
Malang, 2015 Pengupahan dalam sistem penggajian
Upaya Mendukung dan pengupahan
Pengendalian Intern sudah cukup baik
Perusahaan Studi dalam
Kasus pada menginformasikan
Perusahaan Kacang penggajian dan
Shanghai pengupahan. Namun
“Gangsar” Ngunut pada fungsi yang
Tulungagung. terkait belum
menjalankan
tugasnya dengan
baik terlihat dari
fungsi pencatatan
waktu hadir kurang
melakukan
pengawasi proses
check clock yang
dilakukan oleh
karyawan produksi.
Struktur organisasi
terkait penggajian
dan pengupahan
sudah baik karena
telah memisahkan
antara bagian gaji
dengan keuangan.
Sistem otorisasi
belum seluruhnya
menunjukkan tanda
tangan
pertanggungjawaban
seluruh fungsi yang
terkait.
44

5 Andry Prasetya, Analisis Sistem Kualitatif Hasil dari


Moch. Akuntansi dengan studi penelitian
Dzulkirom AR, Penggajian dan kasus. menunjukkan
Zahro Z.A, Pengupahan Dalam terdapat
Universitas Upaya penumpukan tugas
Brawijaya Meningkatkan
pada fungsi
Malang, Efektivitas
Malang, 2017. pengendalian personalia pada
Intern. system akuntansi
penggajian dan
pengupahan serta
karyawan yang
belum sesuai
dengan tanggung
jawabnya, dimana
tingkat pendidikan
tidak sesuai
dengan jabatan.
Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2018

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sukrisno Agoes (2013: 205) berpendapat bahwa “Salah satu cara untuk
dapat mencapai tujuan audit internal adalah dengan cara menelaah dan menilai
tentang memadai atau tidaknya suatu penerapan sistem pengendalian manajemen,
pengendalian intern, dan pengendalian operasional Lainnya dengan cara
mengembangkan pengendalian yang efektif”58.

Efektivitas pengendalian intern yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

efektivitas pengendalian intern penggajian dan pengupahan dimana tingkat

efektivitas pengendalian intern tersebut juga ditentukan oleh sistem dan prosedur

akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan yang diteliti.

Seperti yang dikemukakan oleh Fahrizal dalam Baridwan (2009: 76)

“Bahwa semakin baik sebuah sistem yang berjalan pada suatu perusahaan,

maka akan semakin baik pula efektivitas pengendalian di dalamnya”59.

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Isuindomas Putra

Medan guna menganalisis sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan untuk

melihat penggunannya dalam usaha mendukung efektivistas pengendalian intern.


45

Berdasarkan uraian yang peneliti kemukakan, maka peneliti menjabarkan

kerangka pemikiran yang kemudian akan dijadikan pegangan dalam

penelitian ini dalam gambar berikut :

Pt. Isuindomas Putra Medan

Sistem Dan Prosedur Penggajian Dan


Pegupahan

Pengendalian Intern

Efektif / Belum Efektif


Sumber : Diolah Peneliti, 2018

Gambar II.4
Kerangka Pemikiran Teoritis
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau

fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi ketika penelitian

berlangsung dan menyajikan apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut Sugiyono (2016: 9) menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif


adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi”60.

Djunaidi dan Fauzan (2012: 25), menjelaskan “Penelitian kualitatif adalah


penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi”61.

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (2010: 4) mendefinisikan


“Penelitian kualitatif sebagai suatu tradisi dalam ilmu pengetahuan yang
bergantung pada pengamatan seseorang. Pengamatan tersebut berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”62.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menekankan pada

kualitas atau mutu suatu penelitian yang mengacu pada teori, konsep,

definisi, karakteristik, maupun simbol-simbol. Penelitian tersebut dilakukan

berdasarkan pengamatan seseorang terhadap latar alamiah atau lingkungan sosial

yang menghasilkan data deskriptif.

46
47

Dengan jenis penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

kualitatif untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur penggajian dan

pengupahan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern pada PT.

Isuindomas Putra Medan.

3.2 Sumber Data


Menurut Arikunto S. (2013: 172) “Sumber data yang dimaksud dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data terbagi

menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder”63.

Menurut Sugiyono (2016: 137) menjelaskan mengenai data primer dan


data sekunder bahwa :
1. Sumber Primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi
dokumen–dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan
perusahaan, struktur organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan
penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil
penelitian berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lainnya
yang berhubungan dengan penelitian64.

Sedangkan menurut Arikunto S (2013:172) cara memperoleh data terbagi


dalam 2 macam, yaitu :
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama,
biasanya dapat melalui wawancara, jejak pendapat dan lain-lain.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua,
biasanya diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang
pengumpulan data seperti Badan Pusat Statistik dan lain-lain65.

Dari definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sumber data

primer merupakan data yang langsung dapat dan disajikan sebagai sumber

dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek atau perusahaan

tempat peneliti melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara

penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara melalui pihak

perusahaannya langsung.
48

Sedangkan dari definisi sumber data sekunder di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum

peneliti melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder,

misalnya melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca,

mempelajari dan memahaminya.

Berdasarkan data yang didapat sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan pihak-

pihak manajemen yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan.

2. Data sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran umum mengenai PT.

Isuindomas Putra Medan (sejarah dan struktur organisasi perusahaan),

prosedur tertulis sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra

Medan, serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2016: 137), “Metode pengumpulan data adalah

ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat

dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”66.

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi
Menurut Supriyati (2011: 46) “Observasi adalah suatu cara untuk
mengumpulkan data penelitian dengan mempunyai sifat dasar naturalistik
yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya berpartisipasi secara
wajar dalam interaksi”67.
49

Menurut Jonathan Sarwono (2009: 224) “Kegiatan observasi


meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian,
prilaku, obyek-obyek yamg dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan
dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan”68.

Sedangkan menurut Sugiyono (20016: 145) “Observasi adalah


teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di
bandingkan dengan teknik yang lain. Observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain”69.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa Observasi

adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung kedalam

perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung

dan melengkapi hasil penelitian. Metode ini peneliti gunakan untuk

memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kejadian operasional

perusahaan yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan pada PT. Isuindomas Putra Medan.

2. Wawancara
Menurut Subagyo P. Joko (2011: 39) “Wawancara adalah suatu
kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung
dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden.
wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer(s)
dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan”70.

Menurut Supriyati (2011:48) “Wawancara adalah Cara yang


umum dan ampuh untuk memahami suatu keinginan atau kebutuhan.
wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang
diajukan secara lisan kepada responden”71.

Sedangkan menurut Prastowo (2011: 212), “Wawancara mendalam


(indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama atau bisa juga disebut dengan
wawancara semiterstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
50

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana informan dimintai


pendapat dan ide-idenya”72.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa wawancara

adalah teknik pengumpulan data berupa sebuah tanya jawab yang dapat

dilakukan secara langsung antar peneliti dan pihak yang berhubungan

dengan objek yang sedang diteliti oleh peneliti.

Dalam penelitian analisis sistem dan prosedur penggajian dan

pengupahan dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian intern,

peneliti akan berperan penuh sebagai observer dan pewawancara. Peneliti

akan mencatat semua kejadian dan data, serta informasi dari informan

yang selanjutnya digunakan sebagai bahan penelitian laporan hasil

penelitian.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dibantu dengan alat tulis

dan buku catatan.

3. Dokumentasi
Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 158) “Dokumentasi adalah
suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh
data yang lengkap, sah dan bukan merupakan suatu perkiraan”73.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk data perusahaan yang

berkaitan dengan sistem informasi penggajian dan pengupahan.

3.4 Metode Analisis Data


Menurut Sugiyono (2016: 243) “Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan
lapangan dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
dan orang lain”74.
51

Menurut Ardhana (2015: 103) menjelaskan bahwa “Analisis data adalah


proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori,
dan satuan uraian dasar”75
.
Dari beberapa pendapat ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa analisis

data adalah upaya ataupun sebuah cara untuk mengolah data menjadi sebuah

informasi, sehingga membuat karakteristik data tersebut dapat dipahami dan juga

bermanfaat untuk sebuah solusi permasalahan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu

dengan cara mendeskripsikan sistem penggajian dan pengupahan yang sudah ada

dalam perusahaan yang meliputi fungsi yang terkait, dokumen dan catatan

akuntansi yang digunakan serta prosedur yang membentuk sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan. Kemudian apakah sistem penggajian dan

pengupahan sudah sesuai dengan teori sistem penggajian dan pengupahan dan

juga dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern perusahaan.


BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


4.1.1 Sejarah PT. Isuindomas putra Medan
PT. Isuindomas Putra yang awalnya bernama PT. Citra Multi Isuzu

didirikan berdasarkan Akta Notaris Barnang Armino Poeloengan, SH No. 24

tanggal 22 April 1988 yang telah diubah menjadi Akta Notaris No. 6 tanggal 2

Maret 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian perusahaan tersebut telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-

9018.HT.01.01.Th.92 tanggal 2 November 1992. Anggaran Dasar perusahaan

telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana yang terakhir adalah Akta

Notaris No. 62 tanggal 20 Juni 2003 dari Notaris Henry Tjong, SH. PT.

Isuindomas Putra memulai operasi komersialnya pada tahun 1989.

PT. Isuindomas Putra berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan

Rahmadsyah No. 57 Medan dan melakukan kegiatan usaha dalam bidang

penyaluran (dealer) mobil merek Isuzu.

Untuk sekarang ini, PT. Isuindomas Putra tidak hanya bergerak dalam

bidang penyaluran atau distributor mobil merek Isuzu, tetapi juga untuk

distributor suku cadang Isuzu, bengkel pemeliharaan, dan juga body repair. Untuk

distributor mobil merek Isuzu, PT. Isuindomas Putra mempunyai 7 cabang yaitu

diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam,

Bagan Batu dan Ujung Batu. Untuk distributor suku cadang Isuzu, PT.

52
53

Isuindomas Putra mempunyai 5 cabang yaitu diantaranya Medan sebagai kantor

pusat, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Batam.

Untuk bengkel pemeliharaan, PT. Isuindomas Putra mempunyai 4 cabang

yaitu diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh, Pekanbaru dan

Batam. Untuk body repair, PT. Isuindomas Putra mempunyai 3 cabang yaitu

diantaranya Medan sebagai kantor pusat, Banda Aceh dan Pekanbaru.

Adapun susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut ini:

1. Komisaris Utama : Bapak Budiarto Karim

2. Direktur Utama : Bapak Sudjono Karim

3. Direktur : Bapak Boy Kristianto

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar VI.1
Logo Perusahaan

4.1.2 Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan


Dalam menjalankan kegiatan perusahaan, salah satu syarat yang harus

diperhatikan adanya struktur organisasi yang baik dan tersusun rapi untuk

kelancaran operasional perusahaan. Untuk itu perlu menjalin kerjasama yang

harmonis antara sesama karyawan serta pembagian tugas agar setiap bagian atas

personil dalam perusahaan mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas,

wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi tumpang tindih dalam

malaksanakan tugasnya dan pekerjaannya.


54

Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat dalam mencapai

sukses kegiatan perusahaan, karena tanpa struktur organisasi yang baik

kemungkinan besar kegiatan pemasaran tidak dapat berjalan denagn baik,

sehingga tujuan perusahaan tidak dapat tercapai. Jadi dengan melihat struktur

organisasi, maka dapat diketahui hubungan-hubungan antara pimpinan dengan

bawahan atau sebaliknya, dengan demikian pada garis wewenang dan tanggung

jawab dari hubungan tersebut dapat terdistribusi dengan baik dan pendelegasian

wewenang dapat berjalan dengan baik pula.

Untuk melaksanakan tujuan organisasi perlu disusun suatu struktur

organisasi, apakah organisasi tersebut berbentuk organisasi garis atau lini, dimana

tercermin dengan jelas mengenai adanya pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab setiap individu serta hubungan dalam fungsi-fungsi organisasi.

Struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan adalah struktur organisasi garis

yaitu yang memiliki ciri wewenang (othority) turun dari atas kepala bawahan

langsung.

Adapun uraian kerja yang terdapat pada perusahaan ini berdasarkan

struktur organisasi pada PT. Isuindomas Putra Medan dapat dilihat pada gambar

IV.2 dibawah ini :


55

Direktur

Acc.Mgr GM. Manager Body.R.Mgr Fin.Mgr HRD.Mgr

Fin. SPV
Part.Mgr Service.Mgr HRD SPV

Acc SPV Staf Finance


Branch.Mgr ADH

Staf Acc Mkt. SPV Staf ADM Staf HRD

Operator
Sales Counter Customer Sales
Service

Part SPV Ka. Bengkel Satpam

Staf Gudang SA
Part

ADM Part ADM Srv

Mekanik

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.2
Struktur Organisasi PT. Isuindomas Putra Medan

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab masing–masing jabatan

dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Direktur

a. Merencanakan dan mengembangkan sumber–sumber pendapatan

serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.


56

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan–kegiatan dibidang

administrasi keuangan.

c. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

2. Accounting Manager

a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai

strategi bisnis perusahaan.

b. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai

aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca laba rugi.

c. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca laba rugi dan

aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan

akurat.

d. Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk

memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis.

e. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat

berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.

3. GM Manager (General Marketing Manager)

a. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal

kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target

penjualan.

b. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.

c. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.


57

d. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk

meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang

ditentukan.

e. Memonitor jumlah stok seluruh Departemen Sales dan Marketing

untuk memastikan umur stok perusahaan tidak melebihi target yang

telah ditentukan.

f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas–tugas yang didelegasikan

kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.

4. Finance Manager

a. Memonitor, mengumpulkan data dan menganalisa posisi kas

perusahaan dan aliran kas dengan melihat pertimbangan kondisi

modal, piutang, pembayaran dan pengeluaran secara kontinu untuk

memastikan keseimbangan kondisi keuangan perusahaan.

b. Memastikan kelancaran hubungan dengan pihak perbankan untuk

mendapatkan kesepakatan, kepercayaan, kerjasama dan aktivitas

perbankan lainnya yang dapat membantu proses perbankan untuk

perusahaan sesuai prioritas yang diharapkan.

c. Melakukan koordinasi koleksi data keuangan serta sistem dan

prosedur keuangan lainnya agar seluruh aktivitas keuangan yang

dilakukan perushaan dapat terkoordinasi dan terdokumentasi dengan

baik sesuai peraturan perusahaan.

d. Menjalankan tugas–tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian

target perusahaan.
58

5. HRD Manager (Human Resources Departement)

a. Membantu General Manager dalam melaksanakan undang–undang

ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah serta menjalankan

kebijaksanaan perusahaan dan manajemen sumber daya.

b. Menentukan kebutuhan tenaga kerja, pelaksanaan mutasi atau

promosi karyawan, dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas

operasional.

c. Bekerjasama dengan bagian–bagian lain untuk membina stabilitas

kerja, tata tertib kerja, disiplin kerja, keamanan dan kenyamanan

dalam lingkungan kerja.

6. Part Manager

a. Mencari supplier suku cadang yang bagus dan murah.

b. Bertanggung jawab kepada General Marketing Manager.

7. Service Manager

a. Mengontrol pekerjaan dari kepala bengkel dan mekanik.

b. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

c. Menjamin kepuasan pelanggan terhadap perbaikan mobilnya.

d. Bertanggung jawab kepada General Marketing Manager.

8. Branch Manager

a. Merencanakan langkah strategis cabang, mengatur penjadwalan

kunjungan dan target sales untuk pencapaian target penjualan secara

maksimal.

b. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara

berkelanjutan.
59

c. Memantau tugas penagihan kolektor dan tempo pembayaran

customer.

d. Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat

kedudukan cabang dengan pasar sejenis di area yang sama,

menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan mengusulkan

strategi penjualan.

e. Menjalankan tugas – tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian

target cabang.

9. Accounting SPV (Accounting Supervisor)

a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.

c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara

periodik (bulanan atau tahunan).

e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara

periodik (bulanan atau tahunan).

10. ADH (Admin Head)

a. Memastikan seluruh transaksi penjualan unit mobil harus sesuai

dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan Corporate Policy

yang berlaku.

b. Memastikan seluruh kendaraan yang masuk ke bengkel untuk

perawatan dan perbaikan telah sesuai dengan SOP dan Corporate

Policy yang berlaku.

c. Memastikan jasa perawatan atau perbaikan kendaraan yang

pembayarannya secara kredit atau hutang hanya dapat diberikan


60

apabila telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen HO (Head

Operation).

d. Mengawasi dan memastikan pelunasan tagihan jasa perbaikan

kendaraan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.

e. Mengawasi aktivitas kolektor agar dilaksanakan dengan efektif dan

efisien.

f. Melakukan stock opname secara random dan rutin.

11. Finance SPV (Finance Supervisor)

a. Memeriksa, mengawasi dan memastikan semua penagihan dan

transaksi penjualan dalam bentuk kas, giro atau cek yang diterima

pada hari kerja telah disetorkan ke rekening bank kantor pusat.

b. Mengawasi dan memastikan jumlah dana di dalam kas kecil tidak

melebihi batas plafon.

c. Mengawasi dan memastikan setiap hari semua kas cabang telah

ditutup oleh kepala kantor.

d. Menerima tagihan dari supplier dan mengkoordinasi dengan bagian

accounting dan bagian terkait untuk memastikan keabsahan

pembayaran sebelum mengajukan dan membuat jadwal pembayaran.

e. Mengawasi dan berkoordinasi dengan Finance Manager untuk

mengalokasi sumber dana yang ada di semua rekening bank secara

efisien dan efektif.

12. HRD SPV (Human Resources Departement Supervisor)

a. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahaan.


61

b. Memverifikasi data atau pencatatan kehadiran karyawan, cuti, dinas

sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang benar dalam

membayarkan kompensasi dan benefit.

c. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga

pembayaran gaji dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan

tepat waktu.

d. Memproses administrasi perjalanan dinas, sehingga perjalanan dapat

dilakukan dengan tepat waktu dan lancar.

13. Staf Accounting

a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.

b. Mengurus PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan melaporkan SPT

(Surat Pemberitahuan Tahunan).

c. Mengontrol pembayaran hutang ke supplier.

d. Mengontrol piutang yang sudah jatuh tempo.

e. Membuat laporan HPP (Harga Pokok Penjualan) bulanan.

f. Mengontrol stok masing – masing cabang.

14. Marketing SPV (Marketing Supervisor)

a. Memastikan sales melakukan dan melaksanakan pemasaran sesuai

dengan harapan perusahaan.

b. Melakukan coaching kepada sales.

c. Mengatur pembagian tugas, wilayah dan target penjualan para sales.

15. Staf Finance

a. Mengontrol keluar masuknya kas kecil dan bank.


62

b. Mengontrol pembayaran hutang ke supplier.

c. Melakukan proses penagihan piutang ke customer.

d. Menginput kas masuk dan keluar.

e. Mengkliring giro yang sudah jatuh tempo.

f. Membuat laporan cashflow.

g. Melaporkan PPh 23 setiap bulan.

16. Staf HRD (Human Resources Departement)

a. Menbuat daftar gaji dan upah karyawan.

b. Melakukan pembayaran gaji dan upah karyawan.

c. Membuat laporan kehadiran karyawan.

d. Melakukan pengorderan stationery perusahaan.

e. Melakukan evaluasi karyawan setiap akhir tahun.

f. Melaporkan PPh 21 karyawan perusahaan.

17. Sales Counter

a. Menjawab telepon yang masuk.

b. Memberikan harga dan penjelasan tentang produk–produk yang

dijual perusahaan.

c. Melayani customer yang datang ke showroom.

d. Mencari customer baru dengan cara online marketing.

e. Meningkatkan penjualan.

18. Customer Service

a. Mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi

oleh customer.
63

b. Memberikan pelayanan yang prima dan membina hubungan baik

dengan customer.

c. Melayani pertanyaan – pertanyaan yang diajukan customer serta

memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin secara

ramah, sopan, menarik dan menyenangkan.

d. Berbicara dengan suara yang jelas dan lembut.

e. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh customer.

19. Sales

a. Membuat daftar pelanggan prospek sesuai dengan segmentasi yang

diinginkan perusahaan.

b. Melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah

ditentukan.

c. Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi

sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan.

20. Part SPV (Part Supervisor)

a. Melakukan pengawasan terhadap staf gudang part.

b. Mengecek dan memastikan jumlah sparepart yang dipesan sudah

sesuai dengan kebutuhan.

21. Staf Gudang Part

a. Bertanggung jawab atas kuantitas dan kualitas barang di gudang

sesuai dengan keterangan di database perusahaan.

b. Mampu mengatur stok sparepart.

c. Mengatur layout gudang.

22. ADM Part (Adminitrasi Part)


64

a. Melakukan pendataan stok sparepart atas data fisik dan data ADM

sparepart.

b. Melakukan sampling stock opname secara rutin.

c. Memberikan saran, usulan dan berkonsultasi dengan kepala bengkel

dalam mencari solusi terhadap masalah parts.

23. Kepala Bengkel

a. Mengontrol kualitas dari hasil pekerjaan mekanik.

b. Mengelola dan mengatur para mekanik dalam bekerja di lapangan.

c. Memberikan laporan pertanggungjawaban ke Service Manager.

24. Service Advisor

a. Melayani pelanggan yang datang ke bengkel.

b. Menganalisa kerusakan dan memeriksa kendaraan serta menjelaskan

hasil pemeriksaan kepada pelanggan.

c. Memasukkan data keluhan pelanggan ke komputer.

d. Membuat Perintah Kerja Bengkel (PKB).

e. Membuat estimasi biaya perbaikan kepada pelanggan.

25. ADM Service

a. Memonitor batas waktu pembayaran dan dokumen–dokumen

pendukungnya.

b. Melakukan dan mengontrol piutang service customer.

c. Membantu melengkapi data yang dibutuhkan untuk pengiriman unit.

26. Mekanik

a. Bertugas memperbaiki kerusakan pada mobil sesuai dengan perintah

kepala bengkel.

b. Bertanggung jawab kepada kepala bengkel.


65

4.1.3 Visi dan Misi PT. Isuindomas Putra Medan


4.1.3.1 Visi PT. Isuindomas Putra Medan
Visi dari PT. Isuindomas Putra Medan adalah :

1. Isuindomas Putra menjadi dealer resmi Isuzu nomor 1 satu di Indonesia.

2. Meraih pencapaian-pencapaian yang akan membentuk kinerja serta

performa yang baik dari hari ke hari sehingga semakin terbangun citra

Isuindomas Putra sebagai yang terbaik.

4.1.3.2 Misi PT. Isuindomas Putra Medan


Misi dari PT. Isuindomas Putra Medan adalah :

1. Terciptanya rasa kekeluargaan, keselarasan, serta sinergi yang terus-

menerus di antara seluruh direksi maupun karyawan yang akan

mendorongkemajuan Isuindomas Putra.

2. Terciptanya iklim yang kondusif dan nyaman bagi seluruh direksi dan

karyawan untuk menunjukkan kontribusi dan dedikasi terbaiknya kepada

Isuindomas Putra.

4.2 ANALISIS HASIL


4.2.1 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra
Medan
4.2.1.1 Fungsi yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan
Berikut beberapa fungsi yang berkaitan dengan proses penggajian di PT.

Isuindomas Putra Medan :

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini diduduki oleh bagian staf HRD (Human Resource

Departement), fungsi ini memiliki wewenang untuk mencari karyawan


66

baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan

baru, penempatan jabatan dan golongan gaji, mutasi karyawan,

pemberhentian karyawan, dan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan.

Selain itu, pada bagian staf HRD ini terdapat data–data terkait mengenai

jumlah karyawan dan jam kerja karyawan.

2. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan

waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan menggunakan mesin

absensi magnetic card (Digital). Yang melakukan perekapan terhadap

pencatatan waktu ini adalah bagian kasir.

3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah

yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan

(BPJS, Pajak penghasilan, keterlambatan) yang menjadi beban setiap

karyawan dan upah lembur selama jangka waktu pembayaran gaji dan

upah yang dilakukan oleh bagian staf HRD.

4. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi

akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam

hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan serta membuat

bukti kas keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting.


67

5. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menstransfer uang gaji lewat

bank, fungsi ini dilakukan oleh staf HRD.

Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan

dengan ibu Ayu selaku staff HRD PT. Isuindomas Putra Medan pada tanggal 20

Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut:

“Fungsi akuntansi terkait sistem penggajian dan pengupahan yang

berperan dalam penggajian dan pengupahan disini ada fungsi kepegawaian, fungsi

pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan. Dimana fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji, dan fungsi

keuangan yang bertanggung jawab mengecek rekap absen karyawan, membuat

daftar gaji karyawan, melakukan pemotongan atau penambahan gaji dan upah,

serta mentransfer gaji dan upah karyawan dijalankan oleh bagian staff HRD

sendiri. Fungsi akuntansi melakukan pencatatan mengenai biaya yang dikeluarkan

termasuk membuat bukti kas keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting.

Sedangkan bagian pencatatan waktu yang bertanggung jawab dalam perekapan

absen yaitu bagian kasir.”.

4.2.1.2 Dokumen yang Digunakan dalam Proses Penggajian dan Pengupahan


Beberapa dokumen yang digunakan dalam proses penggajian di PT.

Isuindomas Putra Medan antara lain adalah:

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi staf HRD berupa surat

keputusan yang bersangkutan dengan karyawan apabila ada kenaikan atau

penurunan jabatan karyawan.


68

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat

jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini berupa

mesin absensi magnetic card (Digital), kemudian setiap satu bulan sekali

dilakukan pengerekapan oleh bagian kasir.

3. Daftar Gaji dan Daftar Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan,

dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, BPJS ketenagakerjaan,

keterlambatan yang dilakukan karyawan dan lain sebagainya yang dibuat

berdasarkan rekap absensi yang dilaksanakan oleh bagian staff HRD.

4. Rekap Daftar Gaji dan Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen

yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh bagian

staff HRD.

5. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat

oleh fungsi akuntansi berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah

yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah, dimana di PT.

Isuindomas Putra dilakukan oleh bagian staff accounting.

Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan

dengan ibu Sartika selaku bagian acoounting di PT. Isuindomas Putra pada

tanggal 21 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut:


69

“Dalam penggajian dan pengupahan disini dokumen yang digunakan ada

kartu jam hadir, surat perintah lembur dari pimpinan yang nantinya akan disetujui

oleh staff HRD, daftar gaji, rekap daftar gaji, rekap absensi, bukti kas keluar dari

fungsi akuntansi, rekap jumlah karyawan, rekap rincian upah, dan lembar

otoritas”.

4.2.1.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi


Penggajian dan Pengupahan
Beberapa catatan yang digunakan dalam penggajian dan pengupahan di

PT. Isuindomas Putra Medan antara lain :

1. Jurnal Umum

Digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap

bagian dalam perusahaan.

2. Kartu Biaya

Catatan ini dipergunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak

langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam

perusahaan seperti gaji untuk bagian pemasaran.

3. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini dipergunakan untuk melakukan pencatatan mengenai

penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan.

Pernyataan ini sejalan dengan hasil wawancara dengan ibu Sartika selaku

bagian accounting di PT. Isuindomas Putra pada tanggal 21 Februari 2018, pukul

11.00 sebagai berikut:

“Catatan-catatan yang digunakan dalam gaji dan upah antara lain ada

jurnal umum dan buku besar yang digunakan oleh bagian accounting untuk
70

mencatat transaksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

termasuk pembayaran gaji dan upah karyawan, serta catatan gaji karyawan dan

catatan hasil perhitungan gaji dan upah.”

4.2.2 Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas


Putra Medan
Prosedur yang dilakukan dalam proses penggajian dan pengupahan di PT.

Isuindomas Putra Medan antara lain adalah :

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

Pencatatan waktu hadir ini menggunakan mesin absensi magnetic card

(Digital) dan dilakukan perekapan oleh bagian kasir.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah

prosedur ini dilakukan oleh bagian staff HRD. Daftar gaji berisi

jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan

berupa PPh pasal 21, BPJS ketenagakerjaan, keterlambatan yang

dilakukan karyawan dan di tambah upah lembur yang dibuat berdasarkan

rekap absensi yang dibuat oleh bagian kasir.

3. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi untuk melakukan

pencatatan terhadap pembayaran gaji dan upah karyawan, serta membuat

bukti kas keluar.

4. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi

akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan


71

untuk menulis sejumlah uang yang akan ditransfer guna pembayaran gaji

dan upah, fungsi keuangan kemudian menstransfer lewat bank.

Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan

dengan ibu Ayu selaku personalia PT. Isuindomas Putra pada tanggal 20 Februari

2018, pukul 11.00 sebagai berikut:

“Prosedur penggajiannya yaitu dimulai dari perekapan absen (dalam 1

bulan) yang dilakukan oleh bagian kasir kemudian diberikan ke staff HRD untuk

membuat daftar gaji yang berisi gaji pokok, upah lembur jika ada lembur,

potongan pajak penghasilan, potongan BPJS dan potongan keterlambatan. Karna

pembayaran gajinya lewat ATM jadi bagian staf HRD juga bertugas untuk

menstransfer uang tersebut lewat bank dan memberikan perintah kepada fungsi

akuntansi untuk membuat pencatatan serta bukti kas keluar. Gaji dan upah

diberikan sebulan sekali yaitu akhir bulan tanggal 25”.

4.2.3 Pelaksanaan Unsur Pengendalian Internal di PT. Isuindomas Putra


Medan
Unsur pengendalian intern dalam penggajian dan pengupahan yang

dilakukan oleh PT. Isuindomas Putra Medan adalah sebagai berikut:

1. Organisasi

a. Fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji dan upah dilakukan

oleh staff HRD.

b. Fungsi keuangan dilakukan oleh bagian staff HRD (Terjadinya

perangkapan tugas).

c. Fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian accounting.

d. Fungsi pencatatan waktu hadir dilakukan oleh bagian kasir.


72

2. Sistem Otorisasi

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah

tidak ada surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai karyawan

perusahaan yang ditandatangani oleh direktur.

b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan jabatan,

perubahan tarif gaji, tambahan keluarga didasarkan pada pengusulan

dari direktur.

c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan didasarkan atas surat

potongan gaji dan upah diotorisasi oleh bagian staf HRD.

d. Kartu jam hadir dari mesin pencatat waktu di rekap oleh bagian kasir

dan diotorisasi oleh bagian staff HRD.

e. Perintah lembur diotorisasi oleh staf HRD.

f. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi keuangan.

g. Surat pernyataan gaji dan upah berupa slip gaji tidak dikeluarkan.

h. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh

fungsi akuntansi.

3. Prosedur Pencatatan

a. Melakukan pencatatan distribusi biaya tenaga kerja dalam tiap

bagian dalam perusahaan.

b. Membuat catatan mengenai kartu penghasilan karyawan dan

berbagai potongan yang diterima oleh karyawan tetapi tidak

diverifikasi kepada setiap karyawan.


73

4. Praktik yang Sehat

a. Rekap absensi dibandingkan dengan kartu jam hadir sebagai dasar

distribusi gaji langsung.

b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak

diawasi.

c. Pembuatan daftar gaji dan upah diverifikasi kebenaran dan ketelitian

perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan

pembayaran.

d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

catatan penghasilan karyawan.

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji dan upah yaitu bagian staf HRD.

Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang saya lakukan

dengan ibu Ayu selaku bagian Staff HRD di PT. Isuindomas Putra pada tanggal

20 Februari 2018, pukul 11.00 sebagai berikut:

“Dalam proses penggajian yang terlibat bagian staf HRD, kasir dan

accounting. Bagian kasir melakukan rekap absensi, kemudian bagian personalia

yang bertugas membuat daftar gaji dan upah. Setelah daftar gaji dan upah

karyawan selesai, bagian staf HRD melapor ke bank mengenai besaran gaji

masing-masing karyawan untuk ditransferkan kepada masing-masing rekening

karyawan, kemudian bagian staff HRD menyerahkan nota pembayaran tersebut

kepada bagian accounting untuk membuat semacam bukti pengeluaran kas untuk

beban gaji dan upah karyawan”.


74

4.3 Pembahasan
4.3.1 Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra
Medan
Pembahasan terhadap hasil penelitian sistem dan prosedur penggajian dan

pengupahan yang dilakukan di PT. Isuindomas Putra Medan yang berkaitan

dengan fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan,

dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan,

catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan, prosedur dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, dan

unsur pengendalian intern penggajian dan pengupahan. Pembahasan lebih lanjut

tentang berbagai hal tersebut adalah sebagai berikut:

4.3.1.1 Fungsi yang Terkait Dengan Sistem Akuntansi Penggajian dan


Pengupahan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 317) dijelaskan
bahwa “Proses penggajian dan pengupahan karyawan dalam perusahaan harus
melibatkan beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi kepegawaian, fungsi
pencatat waktu, Fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan”76.

Dari uraian hasil penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa fungsi-

fungsi yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas

Putra ada fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji

dan upah, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi tercatatasebagai berikut :

1. Fungsi kepegawaian dilaksanakan dengan baik oleh bagian personalia

dengan menyelenggarakan seleksi dan penempatan karyawan sesuai yang

dibutuhkan.

2. Fungsi pencatat waktu hadir karyawan yang dilakukan oleh bagian kasir

belum menjalankan tugasnya dengan baik karena pada saat karyawan


75

melakukan pengisian absensi menggunakan mesin absensi magnetic card

bagian personlia tidak melakukan pengawasan.

3. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah dilakukan oleh bagian staf HRD,

namun bagian HRD juga melakukan pembayaran gaji dan upah kepada

karyawan jadi ada perangkapan tugas. Hal ini dilakukan pada PT.

Isuindomas Putra karena dianggap lebih efisien jika yang membayarkan

gaji adalah bagian yang membuat daftar gaji karena yang lebih tahu

rincian besaran gajinya adalah bagian staf HRD.

4. Fungsi akuntansi telah dijalankan dengan baik karena telah melakukan

pencatatan yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahan ke

dalam jurnal umum dan buku besar.

5. Fungsi keuangan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu

bertanggungjawab untuk menstransfer uang gaji lewat bank.

Oleh karena itu fungsi akuntansi yang terkait sistem panggajian dan

pengupahan sudah dipenuhi dengan baik, tetapi di dalam pelaksanaannya masih

belum efektif karena adanya perangkapan tugas yang memudahkan terjadinya

kecurangan dengan memanipulasi data gaji dan upah.

4.3.1.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dan


Pengupahan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 374) dijelaskan
“Harus ada beberapa dokumen yang digunakan sebagai dasar penggajian dan
pengupahan. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah dokumen pendukung
perubahan gaji dan upah, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan daftar
upah, rekap daftar gaji dan rekap daftar upah, surat pernyataan gaji dan upah,
amplop gaji dan upah, dan bukti kas keluar”77.

Romney dan Steinbart (2009: 199) menyatakan bahwa “Berbagai dokumen


dan catatan-catatan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan
76

pengendalian. Dokumen yang lengkap dengan instruksi yang jelas akan


memfasilitasi pencatatan transakasi penggajian yang akurat dan efisien”78.

Dari uraian hasil analisis di atas maka dapat diketahui bahwa dokumen

yang digunakan dalam proses penggajian dan pengupahan belum cukup

memenuhi prosedur dalam mendukung pengendalin intern, karena dokumen yang

dibuat oleh perusahaan belum lengkap dan belum sesuai dengan teori sistem

akuntansi penggajian. Ada 2 (dua) dokumen yang tidak ada yaitu surat pernyataan

gaji dan upah, dan amplop gaji, hal ini dikarenakan di PT. Isuindomas Putra

pembayaran gaji lewat transfer Bank, tetapi tidak mengeluarkan surat pernyataan

upah dan gaji (slip gaji) yang akan dibagikan kepada karyawan hal tersebut dapat

memicu complain mengenai besaran gaji yang diterima oleh setiap karyawan,

karena karyawan tidak mengetahui rincian-rincian gaji yang diterimanya seperti

besaran potongan yang dibebankan dan penambahan upah akibat lembur yang

dilaksanakan oleh karyawan.

Dokumen-dokumen sudah dibuat oleh bagiannya masing-masing.

Dokumen pendukung perubahan Gaji dan upah dibuat oleh bagian staf HRD,

Kartu jam hadir dengan mesin pencatat waktu dibuat oleh bagian kasir, daftar gaji

dan upah dibuat oleh bagian staf HRD, bukti kas keluar dibuat oleh bagian

accounting.

4.3.1.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi


Penggajian dan Pengupahan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 382) “Catatan
akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan meliputi
jurnal umum, kartu harga pokok produk, kartu biaya, dan kartu penghasilan
karyawan”79.
77

Catatan yang digunakan di PT. Isuindomas Putra tidak sama dengan yang

dikemukakan oleh Mulyadi yaitu jurnal umum, kartu biaya, dan kartu penghasilan

karyawan. Perusahaan tidak menggunakan kartu harga produk dikarenakan

perusahaan tidak bergerak dibidang manufaktur yaitu tidak mengolah bahan

mentah tetapi menjual barang jadi. Akan tetapi perusahaan tidak melakukan

verifikasi kartu penghasilan karyawan kepada setiap karyawan melainkan hanya

untuk catatan yang disimpan oleh perusahaan yakni pada fungsi pembuatan daftar

gaji dan upah yang dilaksanakan oleh staf HRD. Oleh karena itu, sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan yang terkait dengan catatan akuntansi telah sesuai

dengan ketentuan yang harus dipenuhi tetapi belum dijalankan dengan efektif.

4.3.2 Prosedur dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas


Putra Medan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 385) dijelaskan
bahwa “Dalam prosedur penggajian dan pengupahan karyawan dalam perusahaan
ada beberapa jaringan prosedur. Jaringan prosedur penggajian terdiri dari prosedur
pencatatan waktu hadir, prosedur pencatatan waktu kerja, prosedur pembuatan
daftar upah, prosedur distribusi biaya gaji dan upah, prosedur pembuatan bukti
kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji dan upah”80.

Jaringan prosedur yang ada di PT. Isuindomas Putra yaitu prosedur

pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur

pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur pembayaran gaji dan upah.

1. Prosedur pencatatan waktu hadir menggunakan mesin absensi magnetic

card, yang dijalankan oleh bagian kasir. Prosedur ini dilakukan perusahaan

kurang sempurna karena absensi yang dilakukan tidak mendapatkan

pengawasan.

2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah sudah dilakukan dengan baik

oleh bagian staf HRD, pembuatan daftar gaji dan upah ini berdasarkan
78

rekap absen yang dibuat oleh bagian kasir. Berdasarkan daftar gaji dan

upah maka dibuatlah permintaan pengeluaran kas kecil.

3. Prosedur pembuatan bukti kas keluar sudah dilaksanakan dengan baik oleh

bagian accounting, yakni melakukakn pencatatan terhadap pengeluaran

atas gaji dan upah karyawan, serta membuat bukti kas keluar.

4. Prosedur pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian staf HRD, ada

perangkapan tugas antara pembuat daftar gaji upah dan pembayaran gaji

upah. Hal ini dilakukan karena perusahaan menganggap lebih efisien jika

yang membayarkan gaji dan upah adalah bagian yang membuat daftar gaji

dan upah karena yang lebih tau tentang rincian gaji dan upah yang akan

diterima karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Isuindomas Putra dapat dikatakan

bahwa prosedur yang membentuk sistem belum seluruhnya dapat mendukung

efektifitas pengendalian intern, hal ini dapat dilihat dari absensi yang dilakukan

kurang mendapatkan pengawasan, ada perangkapan tugas dari pembuat daftar gaji

dengan pembayaran gaji dan upah. Dapat dilihat dari gambar diagram alir berikut

ini:
79

Bagian Kasir Bagian HRD

Mulai B

Merekap
Absensi NPB

KJH
Menstranser Gaji dan Upah
melalui Bank

NPB
A Bukti Transfer

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.3
Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT.
Isuindomas Putra Medan
80

Bagian HRD Bagian Accounting

A C

KJH
Bukti Transfer

Meneliti &
Menghitung Gaji
Meneliti dan
Membuat BKK

DGU
Bukti Transfer
BKK

DGU
KJH D

NPB Selesai

D
D Keterangan :
KJH : Kartu Jam Hadir
DGU : Daftar Gaji dan Upah
B NPB : Nota Pembayaran
BKK : Bukti Kas Keluar

Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan

Gambar IV.3
Bagan Alir Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas
Putra Medan (Lanjutan)
81

4.3.3 Pengendalian Intern pada PT. Isuindomas Putra Medan


4.3.3.1 Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 386-387)
dijelaskan bahwa “Dalam proses penggajian dan pengupahan karyawan dalam
perusahaan ada unsur-unsur struktur pengendalinya. Struktur pengendalian
tersebut antara lain adalah pemisahan fungsi-fungsi, otorisasi dari pihak-pihak
yang berwenang, serta sebelum dilakukan pemberian gaji dan upah ke masing-
masing karyawan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenarannya oleh
bagian akuntansi”81.

Berdasarkan hasil penelitian diatas unsur-unsur pengendalian internal

dikatakan belum baik, karena fungsi pembuat daftar gaji dan upah tidak terpisah

dari fungsi pembayaran gaji dan upah. Namun fungsi pencatatan waktu hadir yang

dilaksanakan oleh bagian penggajian telah terpisah dari fungsi operasi. Sistem

otorisasi yang diterapkan pada PT. Isuindomas Putra Medan berjalan kurang

efektif karena setiap nama yang terdapat dalam daftar gaji dan upah hanya

diinformasikan secara lisan oleh bagian staf HRD kepada Direktur.

Hal tersebut kurang efektif dilakukan karena tidak terdapat dokumen

sebagai bukti pengangkatan yang ditandatangani oleh Direktur. Perubahan

terhadap gaji dan upah karyawan yang terjadi akibat perubahan pangkat

didasarkan pada surat keputusan yang ditandatangani direktur kemudian diberikan

kepada bagian staf HRD yang mana ditransfer oleh bagian Staf HRD hal ini telah

efektif. Kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu dan perintah

lembur diotorisasi oleh bagian staf HRD.

Daftar gaji dan upah sudah efektif karena telah diotorisasi oleh bagian staf

HRD. Permintaan pengeluaran kas kecil yang digunakan untuk pembayaran gaji

dan upah sudah efektif ditandatangani oleh bagian accounting. Prosedur

pencatatan sudah dilengkapi sebagaimana mestinya tetapi belum dijalankan secara


82

efekitf, perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji dan upah dan tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja

diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi tetapi tidak diverifikasi kepada

setiap karyawan. Serta absensi karyawan berjalan kurang efektif karena tidak ada

yang mengawasi.

4.3.3.2 Analisis Tujuan Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan


Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan
1. Analisis Keterjadian

Messier (2014: 12) mengatakan bahwa, “Pemisahan tugas yang


tepat memberikan pengendalian utama terhadap pembayaran pada
karyawan fiktif, seperti pemisahan tugas yang memadai antara departemen
operasi dan departemen pendukung, departemen sumber daya manusia,
dan departemen penggajian meminimalkan kemungkinan terdapat
karyawan fiktif dalam sistem”82.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka tujuan keterjadian pada

pengendalian intern sistem penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas

Putra Medan belum terpenuhi, hal ini dikarenakan fungsi pembuat daftar

gaji juga melakukan pembayaran gaji dan upah.

2. Analisis Kelengkapan

Tujuan kelengkapan pada pengendalian intern sistem penggajian

dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah terpenuhi dengan baik,

seluruh transaksi penggajian dan pengupahan telah dicatat dengan lengkap

kedalam jurnal umum dan buku besar.

3. Analisis Akurasi

Tujuan akurasi pada pengendalian intern sistem penggajian dan

pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah dihitung dan dicatat

dengan baik. Hal ini berdasarkan pada dokumen rekap daftar gaji dan upah
83

yang dibuat oleh bagian staf HRD diperiksa dan dihitung ulang oleh

accounting sebelum dibuat Bukti Kas Keluar. Namun belum memiliki

kelengkapan dokumen akuntansi yang terkait dalam sistem dan prosedur

penggajian dan pengupaha yakni tidak membuat atau mengeluarkan

dokumen surat pernyataan gaji dan upah.

4. Analisis Pisah Batas (Cut Off)

Tujuan pisah batas (cut off) pada pengendalian intern sistem

penggajian dan pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan telah terpenuhi

dengan baik. Seluruh transaksi penggajian dan pengupahan PT.

Isuindomas Putra Medan belum dilakukan dengan tepat waktu.

Pembayaran gaji dan upah karyawan seharusnya dibagikan setiap pada

akhir bulan tanggal 25, namun seringkali terjadi keterlambatan

pembayaran gaji dan upah.

5. Analisis Klarifikasi

Tujuan klarifikasi pada pengendalian intern sistem penggajian dan

pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan belum terpenuhi. Pada catatan

kartu penghasilan karyawan belum dilakukakn verifikasi kepada setiap

karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang di terima. Pembayaran gaji

dan upah dilakukan melalui transfer ke nomor rekening masing-masing

karyawan.

4.3.4 Justifikasi Penelitian


Berdasarkan pembahasan hasil temuan penelitian diatas, ada beberapa

temuan diantaranya adalah dokumen yang digunakan belum cukup memenuhi


84

prosedur dalam mendukung efektivitas pengendalian intern karena tidak adanya

dokumen surat pernyataan gaji dan upah dan amplop gaji dan upah.

Sesuai dengan teori Marshal dan Steinbart (2009: 199) menyatakan bahwa
“Berbagai dokumen dan catatan-catatan memainkan peran penting dalam
mencapai tujuan pengendalian. Dokumen yang lengkap dengan instruksi yang
jelas akan memfasilitasi pencatatan transakasi penggajian yang akurat dan
efisien”83.

Maka sebaiknya perusahaan haruslah mengeluarkan surat pernyataan gaji

dan upah dan tetap memberikan amplop gaji dan upah yang berisi slip gaji dan

bukti transfer. Agar tidak terjadi kesalahpahaman perhitungan gaji dan upah

antara pembuat/pengirim gaji dan upah dengan penerima gaji dan upah.

Pengawasan dalam memasukkan kartu jam hadir sangat penting, karena

jika tidak ada pengawasan dikhawatirkan dapat memicu karyawan melakukan titip

absen kepada karyawan lain. Pemasukkan kartu jam hadir pada PT. Isuindomas

Putra Medan tidak ada yang mengawasi, maka dari itu sebaiknya dalam

pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu ada pengawasan,

mungkin tugas ini bisa diberikan kepada satpam untuk melakukakn pengawasan.

Karena kartu absensi yang berisi jam datang, jam pulang, dan lembur karyawan

yang digunakan sebagai dasar perhitungan gaji karyawan. Dan sebaiknya dalam

perekapan kartu jam hadir dilaksanakan oleh bagian staf HRD, dimana seperti

yang diketahui pada bagaian staf HRD terdapat dokumen-dokumen karyawan

sehingga memudah kan dalam pelakasanaan perekapannya.

Adanya perangkapan tugas dalam prosedur pembuat daftar gaji dan

pembayaran gaji, dengan adanya perangkapan tugas pada perusahaan maka akan

memberikan celah timbulnya tindak kecurangan dalam bagian tersebut. Maka


85

sebaiknya perusahaan memisahkan tugas ke dalam fungsinya masing-masing, bisa

dengan salah satu dari bagian staf HRD ditugaskan untuk menjadi fungsi pembuat

daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian kasir.

Sehingga tidak terjadi perangkapan tugas yang dilakukan bagian staf HRD

dan prosedur sistem penggajian dan pengupahan dapat mendukung efektivitas

pengendalian intern.

Tabel IV.1
Implementasi Sistem Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern dalam
Kaitan Penggajian dan Pengupahan PT. Isuindomas Putra Medan
Keterangan Teori PT. Isuindomas Putra Medan Pernyataan
Fungsi Yang 1. Fungsi Fungsi yang terkait dalam sistem Fungsi yang
Terkait Kepegawaian akuntansi penggajian dan terkait dalam
2. Fungsi pencatat pengupahan di PT. Isuindomas sistem dan
waktu Putra Medan adalah: prosedur
3. Fungsi pembuat 1. Fungsi kepegawaian penggajian dan
daftar gaji dan 2. Fungsi pencatat waktu pengupahan PT.
upah 3. Fungsi pembuat daftar gaji dan Isuindomas Putra
4. Fungsi akuntansi upah Medan sudah
5. Fungsi keuangan 4. Fungsi akuntansi dilengkapi
5. Fungsi keuangan sebagaimana
mestinya tetapi
fungsi belum
efektif dilakukan
sebagai mana
mestinya.
Dokumen 1. Dokumen Dokumen yang digunakan dalam Dokumen yang
Yang perubahan gaji sistem akuntansi penggajian dan dibuat di PT.
Digunakan dan upah pengupahan di PT. Isuindomas Isuindomas Putra
2. Kartu jam hadir Putra Medan adalah: Medan belum
3. Kartu jam kerja 1. Dokumen pendukung dilengkapi karena
4. Daftar gaji dan perubahan gaji dan upah tidak adanya surat
upah 2. Kartu jam hadir pernyataan gaji
5. Rekap daftar gaji 3. Daftar gaji dan daftar upah dan upah dan
dan upah 4. Rekap daftar gaji dan upah amplop.
6. Surat pernyataan 5. Bukti kas keluar
gaji dan upah
7. Amplop
8. Bukti kas keluar
86

Catatan 1. Jurnal umum Catatan akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi


Akuntansi 2. Kartu harga dalam sistem akuntansi penggajian yang dibuat oleh
Yang pokok produk dan pengupahan di PT. Isuindomas PT. Isuindomas
Digunakan 3. Kartu biaya Putra Medan adalah: Putra Medan
4. Kartu 1. Jurnal umum sudah lengkap.
penghasilan 2. Kartu biaya Tetapi belum
karyawan 3. Kartu penghasilan karyawan dijalankan dengan
efekti karena kartu
penghasilan
karyawan tidak
diverifikasi kepada
karyawan
Prosedur 1. Prosedur Jaringan prosedur dalam sistem Presedur
pencatatan waktu akuntansi penggajian dan penggajian yang
hadir pengupahan di PT. Isuindomas dilakukan oleh PT.
2. Prosedur Putra Medan adalah: Isuindomas Putra
pencatatan waktu 1. Prosedur pencatatan waktu hadir Medan sudah
kerja 2. Prosedur pembuatan daftar gaji sebagaimana
3. Prosedur dan upah mestinya. Tetapi
pembuatan daftar 3. Prosedur distribusi gaji dan upah pelaksanaannya
gaji dan upah 4. Prosedur pembayaran belum efektif
4. Prosedur distribusi karna prosedur
biaya gaji dan pembuatan daftar
upah gaji dan upah dan
5. Prosedur prosedur
pembayaran gaji pembayaran gaji
dan dan upah
dilaksanakan oleh
satu bagian.
Sistem 1. Organisasi 1. Organisasi Sistem
Pengendalian (pemisahan a. Fungsi kepegawaian, fungsi pengendalian
Intern fungsi) pembuat daftar gaji dan intern yang
2. Sistem otorisasi upah, dan fungsi keuangan dilakukan PT.
3. Prosedur dilakukan oleh bagian staff Isuindomas Putra
pencatatan HRD (Terjadinya Medan belum
4. Praktek yang perangkapan tugas). cukup efektif
sehat b. Fungsi akuntansi karena terjadinya
dilaksanakan oleh bagian perangkapan tugas
accounting. pada fungsi yang
c. Fungsi pencatatan waktu terkait, setiap
hadir dilakukan oleh bagian karyawan tidak
kasir. ada SK
2. Sistem Otorisasi pengangkatan
a. Setiap orang yang namanya yang
tercantum dalam daftar gaji ditandatangani
dan upah tidak ada surat oleh direktur.
87

keputusan (SK) Catatan kartu


pengangkatan sebagai penghasilan
karyawan perusahaan yang karyawan tidak
ditandatangani oleh direktur. diverifikasi kepada
b. Setiap perubahan gaji dan setiap karywan.
upah karyawan karena Kemudian
perubahan jabatan, pemasukan kartu
perubahan tarif gaji, jam hadir ke
tambahan keluarga dalam fingerprint
didasarkan pada pengusulan tidak diawasi.
dari direktur.
c. Setiap potongan atas gaji
dan upah karyawan
didasarkan atas surat
potongan gaji dan upah
diotorisasi oleh bagian staf
HRD.
d. Kartu jam hadir dari mesin
pencatat waktu di rekap oleh
bagian kasir dan diotorisasi
oleh bagian staff HRD.
e. Perintah lembur diotorisasi
oleh staf HRD.
f. Daftar gaji dan upah
diotorisasi oleh fungsi
keuangan.
g. Surat pernyataan gaji dan
upah berupa slip gaji tidak
dikeluarkan.
h. Bukti kas keluar untuk
pembayaran gaji dan upah
diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
3. Prosedur Pencatatan
a. Melakukan pencatatan
distribusi biaya tenaga kerja
dalam tiap bagian dalam
perusahaan.
b. Membuat catatan mengenai
kartu penghasilan karyawan
dan berbagai potongan yang
diterima oleh karyawan
tetapi tidak diverifikasi
kepada setiap karyawan.
4. Praktik yang Sehat
a. Rekap absensi dibandingkan
88

dengan kartu jam hadir


sebagai dasar distribusi gaji
langsung.
b. Pemasukan kartu jam hadir
ke dalam mesin pencatat
waktu tidak diawasi.
c. Pembuatan daftar gaji dan
upah diverifikasi kebenaran
dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi
akuntansi sebelum
dilakukan pembayaran.
d. Perhitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan
karyawan.
e. Catatan penghasilan
karyawan disimpan oleh
fungsi pembuat daftar gaji
dan upah yaitu bagian staf
HRD.
Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2018
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat diambil

kesimpulan berikut:

1. Fungsi yang terkait sistem penggajian dan pengupahan pada PT.

Isuindomas Putra Medan belum seluruhnya menjalankan tugas dengan

baik karena terjadi perangkapan tugas yang dilakukan bagian staf HRD

yakni sebagai pembuat daftar gaji dan upah juga pembayaran gaji.

2. Dokumen yang digunakan pada sistem penggajian dan pengupahan pada

PT. Isuindomas Putra Medan belum dilengkapi sebagaimana mestinya,

yakni tidak membuat surat pernyataan gaji dan upah serta tidak

memberikan amplop.

3. Catatan akuntansi sistem sistem penggajian dan pengupahan pada PT.

Isuindomas Putra Medan belum dapat mendukung efektivitas

pengendalian intern, karena pada kartu penghasilan karyawan tidak

dilakukan verifikasi kepada setiap karyawan.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan

belum seluruhnya berjalan efektif karena absensi karyawan kurang diawasi

oleh bagian penggajian, sehingga dapat memicu resiko titip absen dan

terjadinya kesalahan atau tindak kecurangan lain dan struktur organisasi

PT. Isuindomas Putra Medan belum cukup baik karena tidak memisahkan

fungsi pembuat daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah.

89
90

5. Sistem otorisasi belum seluruhnya mendukung unsur pengendalian intern

yang terkait penggajian dan pengupahan karena belum menunjukkan bukti

pertanggung jawaban pihak-pihak yang berwenang didalamnya serta

pelaksanaan sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Isuindomas

Putra Medan belum seluruhnya melaksanakan praktek yang sehat karena

absensi karyawan kurang diawasi oleh bagian penggajian.

5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka saran yang dapat peneliti

berikan untuk dijadikan masukan bagi perusahaan sebagai berikut:

1. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah diperlukan oleh perusahaan, bisa

dengan salah satu dari bagian staf HRD ditugaskan untuk menjadi fungsi

pembuat daftar gaji dan upah dan pembayaran gaji dan upah dilakukan

oleh bagian keuangan. Sehingga tidak terjadi perangkapan tugas yang

dilakukan bagian kasir.

2. Surat pernyataan gaji dan upah dan amplop gaji dan upah sebaiknya tetap

diberikan walaupun pemberian uang gaji melalui Bank agar terhindar dari

kesalahpahaman akibat perhitungan gaji dan upah.

3. Sebaiknya dalam pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat

waktu adanya pengawasan, mungkin tugas ini bisa diberikan kepada

satpam untuk mengawasi. Karena kartu absensi yang berisi jam datang,

jam pulang, dan lembur karyawan yang digunakan sebagai dasar

perhitungan gaji karyawan.

4. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan resiko-resiko yang

mungkin terjadi pada perusahaan yang memiliki pengendalian intern

yang kurang efektif.


DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Agoes, Sukrisno. “Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Publik)”.


Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. 2013.

Almanshur, Fauzan dan Djunaidi Ghony. “Metodologi Penelitian kualitatif”.


Yogyakarta: Ar-RuzzMedia. 2012.

Ardana, Cenik dan Lukman Hendro. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2015.

Ardhana, I Wayan. “Penelitian Pendidikan”. Malang: Departemen. 2015.

Arens, A dan Loebbecke. “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat. 2010.

Arikunto, S. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka


Cipta. 2013.

Baridwan, Zaki. “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode”.


Yogyakarta: YKPN. 2012.

Basrowi dan Suwandi. “Memahami penelitian kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta.


2008.

Carl S. Warren, dkk. “Accounting Indonesia Adaptation”. Jakarta: Salemba


Empat. 2014.

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. “Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan.


Proses dan Penerapan”. Edisi I. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2010.

Fathoni, Abdurrahmat. “Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia”.


Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Hery. “Teori Akuntansi”. Cetakan 1. Jakarta : Kencana. 2009.

Jonathan, Sarwono. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. Yogyakarta:


Graha Ilmu. 2009.

Jusup, H. “Dasar-Dasar Akuntansi (Ed. Ke-6)”. Yogyakarta: STIE YKPN. 2011.

91
Kadarisman, M. “Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
Rajawali Pers. 2013.

Kieso, Donald E. Jerry J. Weygandt, Paul D. Kimmel. “Accounting Principles


Pengantar Akuntansi Edisi 7 Jilid 1”. Jakarta: Salemba Empat. 2014.

Kirk dan Miller dalam Moleong, Lexy J. “Metodelogi Penelitian Kualitatif”.


Bandung: PT.Remaja RosdaKarya. 2010.

Mahmudi. “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.


2010.

Marshal B. Romney. Paul John Steinbaert. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta:


Salemba Empat. 2009.

Messier, W.F., Glover, S.M., dan Prawitt, D.F. “Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Sistematis (Ed. ke-8)”. Jakarta: Salemba Empat. 2014.

Mulyadi. “Sistem Akuntansi. Edisi 4”. Jakarta: Salemba Empat. 2016.

Munawir, S. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. 2010.

Nuraida, Ida. “Manajemen Administrasi Perkantoran”. Yogyakarta: Kanisius.


2008.

Pura, Rahman. “Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi”. Jakarta:


Penerbit Erlangga. 2012.

Prastowo, Andi. “Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan


Penelitian”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini. “Sistem Informasi Akuntansi”.


Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.

Rahmaniar, Ani dan Soegijanto. “Pengantar Akuntansi Dasar 1”. Bogor: In


Media. 2016.

Rivai, V. “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan”. Jakarta: PT.


Rajagrafindo Persada. 2010.

Samryn, L. M. “Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2015.

Soemarso. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Ed. Ke-5. Jakarta: Salemba Empat.


2009.

92
Subagyo, P Joko. “Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek”. Jakarta:
Aneka Cipta. 2011.

Sudaryono. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2017.

Sugiyono. “Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D”.


Cetakan ke-23. Bandung: Alfabeta. 2016.

Supriyati. “Metodologi Penelitian”. Bandung: Labkat press. 2011.

Tunggal, A.W. “Audit manajemen kontemporer”. Edisi revisi. Jakarta:


Harvarindo. 2008.

TMBook. “Sistem Informasi Akuntansi Esensi Dan Aplikasi”. Yogyakarta: Andi


Yogyakarta. 2017.

Widjajanto, N. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Erlangga. 2012.

Winarno, W.W. “Sistem Informasi Akuntansi”. (Ed. Ke-6). Yogyakarta: UPP


STIM YKPN. 2008.

2. Skripsi

Nathalia. “Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan”. Skripsi. Yogyakarta.


Universitas Sanata Dharma. 2007.

Dewi Wulandari. “Analisis Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan


Pengupahan Pada CV. Telung Abad Furniture Banjaran Bangsri.
Jepara. Skripsi”. Universitas Islam Nahdatul Ulama. 2013.

3. Jurnal

Andry Prasetya. Moch. Dzulkirom AR. Zahro Z.A. “Analisis Sistem Akuntansi
Penggajian dan Pengupahan Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas
pengendalian Intern”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 43 No. 1.
2017.

Muanas dan Marlina. “Penerapan Sistem Penggajian dalam Menunjang


Efektivitas Pengendalian Intern”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan.
Vol. 1 No. 1. 2013.

Retyaningtyas, D.T.R., Dzulkirom, M., dan Saifi, M. “Analisis Sistem dan


Prosedur Penggajian dan Pengupahan dalam Upaya Mendukung
Pengendalian Intern Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan
Kacang Shanghai Gangsar Ngunut Tulungagung)”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB). Vol. 1 No. 1. 2015.

93
Lampiran 1

PANDUAN WAWANCARA
PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

Pedoman 1: Gambaran Umum Perusahaan

1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Isuindomas Putra Medan?


2. Apa visi dan misi PT. Isuindomas Putra Medan?
3. Bagaimana struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan?

Pedoman 2: Sistem dan Prosedur Penggajian dalam Meningkatkan Efektivitas


Pengendalian Intern

1. Fungsi apa saja yang ada di PT. Isuindomas Putra Medan terkait dengan
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan bagaimana
implementasinya?
2. Dokumen apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan?
3. Catatan Akuntansi apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan
dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan?
4. Bagaimana prosedur penggajian dan pengupahan yang dijalankan di PT.
Isuindomas Putra Medan?
5. Bagaimana pelaksanaan unsur pengendalian intern sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan?
6. Bagian apa saja yang melakukan prosedur penggajian dan pengupahan di PT.
Isuindomas Putra Medan?
Lampiran 2

HASIL WAWANCARA

PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

Informan : Ibu Ayu (Staf HRD)

Hari, Tanggal : Selasa, 20 Februari 2018

1. Fungsi apa saja yang ada di PT. Isuindomas Putra Medan terkait dengan sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan dan bagaimana implementasinya?
Jawab : Fungsi akuntansi terkait sistem penggajian dan pengupahan yang
berperan dalam penggajian dan pengupahan disini ada fungsi kepegawaian,
fungsi pencatatan waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Dimana fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji,
dan fungsi keuangan yang bertanggung jawab mengecek rekap absen
karyawan, membuat daftar gaji karyawan, melakukan pemotongan atau
penambahan gaji dan upah, serta mentransfer gaji dan upah karyawan
dijalankan oleh bagian staff HRD sendiri. Fungsi akuntansi melakukan
pencatatan mengenai biaya yang dikeluarkan termasuk membuat bukti kas
keluar yang dilaksanakan oleh bagian accounting. Sedangkan bagian
pencatatan waktu yang bertanggung jawab dalam perekapan absen yaitu
bagian kasir.
2. Bagaimana prosedur penggajian dan pengupahan yang dijalankan di PT.
Isuindomas Putra Medan?
Jawab : Prosedur penggajiannya yaitu dimulai dari perekapan absen (dalam 1
bulan) yang dilakukan oleh bagian kasir kemudian diberikan ke staff HRD
untuk membuat daftar gaji yang berisi gaji pokok, upah lembur jika ada
lembur, potongan pajak penghasilan, potongan BPJS dan potongan
keterlambatan. Karna pembayaran gajinya lewat ATM jadi bagian staf HRD
juga bertugas untuk menstransfer uang tersebut lewat bank dan memberikan
perintah kepada fungsi akuntansi untuk membuat pencatatan serta bukti kas
keluar. Gaji dan upah diberikan sebulan sekali yaitu akhir bulan tanggal 25.
3. Bagaimana pelaksanaan unsur pengendalian intern sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan di PT. Isuindomas Putra Medan?
Jawab : Dalam proses penggajian yang terlibat bagian staf HRD, kasir dan
accounting. Bagian kasir melakukan rekap absensi, kemudian bagian
personalia yang bertugas membuat daftar gaji dan upah. Setelah daftar gaji
dan upah karyawan selesai, bagian staf HRD melapor ke bank mengenai
besaran gaji masing-masing karyawan untuk ditransferkan kepada masing-
masing rekening karyawan, kemudian bagian staff HRD menyerahkan nota
pembayaran tersebut kepada bagian accounting untuk membuat semacam
bukti pengeluaran kas untuk beban gaji dan upah karyawan.
4. Bagian apa saja yang melakukan prosedur penggajian dan pengupahan di PT.
Isuindomas Putra Medan?
Jawab : Bagian kasir (pencatatan waktu), yang bertanggung jawab melakukan
perekapan absensi karyawan yang digunakan untuk menghitung hari kerja dan
jam lembur karyawan. Bagian staf HRD yang bertanggung jawab membuat
daftar gaji dan upah, dan melakukan pembayaran gaji dan upah kepada
karyawan. bagian accounting yang bertanggung jawab dalam pencatatan terkait
pembayaran gaji dan upah karyawan serta membuat bukti kas keluar.

Medan, 20 Februari 2018


Dikonfirmasi

HERIANTO S.H
HASIL WAWANCARA

PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

Informan : Ibu Sartika (Bagian Accounting)

Hari, Tanggal : Rabu, 21 Februari 2018

1. Dokumen apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan?
Jawab : Dalam penggajian dan pengupahan disini dokumen yang digunakan
ada kartu jam hadir, surat perintah lembur dari pimpinan yang nantinya akan
disetujui oleh staff HRD, daftar gaji, rekap daftar gaji, rekap absensi, bukti
kas keluar dari fungsi akuntansi, rekap jumlah karyawan, rekap rincian upah,
dan lembar otoritas.
2. Catatan Akuntansi apa saja yang digunakan di PT. Isuindomas Putra Medan
dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan?
Jawab : Catatan-catatan yang digunakan dalam gaji dan upah antara lain ada
jurnal umum dan buku besar yang digunakan oleh bagian accounting untuk
mencatat transaksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan
termasuk pembayaran gaji dan upah karyawan, serta catatan gaji karyawan
dan catatan hasil perhitungan gaji dan upah.

Medan, 21 Februari 2018


Dikonfirmasi

HERIANTO S.H
Lampiran 3

OBSERVASI

PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN

Catatan Lapangan : Nomor 01


Tanggal : 16 Januari 2018

Hari ini peneliti bertindak sebagai observer datang pertama kali ke PT.
Isuindomas Putra Medan untuk bertanya-tanya seputar izin riset disana. Peneliti
langsung bertemu dengan HRD. SPV nya yaitu Bp. Herianto. Dimana peneliti
menyatakan maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan riset di PT. Isuindomas
Putra Medan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
Alhamdulillah pak Herianto merespon baik atas maksud dan tujuan peneliti dan
peneliti diminta untuk datang kembali dengan membawa surat izin riset dari
kampus
.
Catatan Lapangan : Nomor 02
Tanggal : 19 Februari 2018

Hari ini peneliti kembali ke PT. Isuindomas Putra Medan menemui pak
Herianto dengan membawa surat izin riset dari kampus. Kemudian setelah pak
Herianto membaca surat izin riset tersebut, bapak Herianto meminta peneliti
datang keesokan harinya melakukan wawancara kepada pihak atau bagian yang
berkaitan dengan judul riset yang peneliti ambil.

Catatan Lapangan : Nomor 03


Tanggal : 20 Februari 2018

Hari ini pukul 11.00 peneliti datang ke PT. Isuindomas Putra Medan
menemui ibu Ayu bagian staf HRD untuk melakukan wawancara. Dengan beliau
peneliti menanyakan fungsi, prosedur penggajian dan unsur-unsur pengendalian
intern kaitannya dengan penggajian dan pengupahan. Setelah selesai wawancara
dan pertanyaan peneliti terjawab semua peneliti berpamitan pulang dan diminta
kembali datang untuk melakukakan wawancara dengan pihak accounting.

Catatan Lapangan : Nomor 04


Tanggal : 03 Juni 2017

Hari ini pukul 11.00 peneliti kembali datang ke PT. Isuindomas Putra
Medan menemui ibu Sartika bagian accounting untuk melakukan wawancara.
Dengan beliau peneliti menanyakan dokumen dan catatan akuntansi penggajian,
dan setelah pertanyaan peneliti terjawab peneliti langsung melakukan konfirmasi
hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada Bapak Herianto. Dan
mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan riset yang peneliti lakukan.
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

BIODATA PENELITI

Peneliti bernama Ilhamsyah Daulay dilahirkan pada tanggal


02 Maret 1996 di kota Padangsidimpuan. Anak ke-5 dari 8 bersaudara.
Anak dari pasangan suami istri Bapak Burhanuddin Daulay dan Ibu Merry
Nasution. Beragama Islam dan berkewarganegaraan Indonesia. Beralamat
di Jl. Sidomulyo Gg. Madani Dusun V Pasar IX Tembung. Pada tahun
2008 lulus dari SD Negeri 200104 Padangsidimpuan. Tahun 2011 lulus
dari SMP Negeri 4 Padangsidimpuan. Lulus dari SMA Negeri 6
Padangsidimpuan pada tahun 2014. Pada tahun 2014 peneliti masuk
STIE IBMI Medan yang InsyaAllah pada tahun ini peneliti
mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S1).

Sekian, Terimakasih

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai