DISUSUN OLEH :
PRISCA V. SERAN (2203020171)
NINFA EGRIA SAMENE (22023020186)
RAMON DOPONG (2203020176)
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan anugrah dan bimbingan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Model Pengendalian Persediaan ini. Makalah ini kami buat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas Riset Operasi Bisnis. Kami berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk pembelajaran kami kedepannya. Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
F. Menjelaskan Pengertian persediaan !
G. Menjelaskan Funsi Utama Pengendalian Persediaan !
H. Masalah Utama Komponen Biaya Persediaan !
I. Menjelaskan Model-Model Pengendalian Persediaan !
J. Menjelaskan EQQ Model !
C. Tujuan
1. Agar Memahami Pengertian Persediaan
2. Agar Mengetahui Fungsi Utama Pengendalian Persediaan
3. Mengetahui Masalah Utama Biaya Persediaan
4. Memahami Model-Model Pengendalian Persediaan
5. Memahami EQQ Model
BAB II
PEMBAHASAN
Persediaan dapat meliputi bahan mentah, barang dalam proses barang jadi atau
produk akhir, bahan pembantu atau pelengkap serta komponen lain yang menjadi bagian
dari output suatu perusahaan.
Persediaan dapat juga diwujudkan dalam bentuk jenis persediaan yang lain seperti uang,
ruangan fisik (bangunan pabrik) peralatan dan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan
permintaan.
Dengan demikian terdapat dua keputusan penting yang harus diambil agar tujuan tersebut
dapat tercapai yaitu :
1. Berapa jumlah persediaan yang dipesan / diadakan setiap kali pemesanan
(pemesanan optimal)
2. Kapan pemesanan harus dilakukan
Sebagai konsekuensi dari masalah tersebut maka ada biaya-biaya yang harus ditanggung
perusahaan dalam mengelola persediaan. Komponen biaya pengendalian persediaan
dapat terdiri dari :
1. Biaya pemesanan dan pengadaan (Ordering & procurement cost) yang mencakup
biaya pengangkutan, biaya pengumpulan, pemilikan, penempatan dan penyusunan
di gudang sampai pada biaya-biaya manajerial yang berhubungan dengan
pemesanan sampai penempatan di gudang.
2. Biaya penyimpanan (Holding cost atau carrying cost ) yang terjadi karena
perusahaan menyimpan persediaan. Biaya-biaya ini sebagian besar merupakan
biaya penyimpanan secara fisik, disamping pajak, biaya asuransi dan lain-lain.
3. Biaya penyiapan (set up cost), terjadi bila barang tidak dipesan tetapi diproduksi
sendiri dalam pabrik di perusahaan.
4. Biaya kekurangan bahan atau kehabisan barang (shortage cost) yaitu biaya yang
terjadi akibat persediaan tidak mencukupi kebutuhan permintaan. Termasuk
dalam biaya ini adalah kehilangan pelanggan, penjualan, biaya pemesanan khusus
dan lain-lain.
5. Biaya pembelian (purchasing cost), yaitu biaya untuk membeli persediaan
E. EOQ MODEL
EOQ model merupakan model yang paling sederhana. Metode ini dapat digunakan
baik untuk persediaan barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri.
EOQ model digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang optimal,
yang meminimalkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan
persediaan.
Grafik :
Cost
Total cost
Holding Cost
Ordering Cost
O Q (persediaan)
Asumsi-asumsi yang digunakan pada model EOQ adalah :
1. Permintaan barang diketahui dan bersifat konstan
2. Harga per unit barang adalah konstan
3. Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam
4. Biaya penyimpanan dan pemesanan konstan
5. Lead time (jangka waktu pemesanan dengan barang diterima) adalah konstan
6. Tidak ada back order
Persediaan
Q* Tingkat penggunaan
R R(Reorder point) = d L
Penurunan Rumus :
Derivasi Rumus :
Jumlah pemesanan optimal adalah jumlah pemesanan yang meminimumkan biaya total
persediaan. Termasuk dalam biaya total persediaan meliputi total biaya pemesanan
(ordering cost) dan total biaya penyimpanan (holding cost). Jumlah pemesanan yang
optimal dapat diperoleh melalui :
1. Menyamakan total ordering cost dengan total holding cost
2. Melakukan turunan pertama dari fungsi total cost terhadap persediaan (Q)
Contoh soal :
1. Sebuah toko ban berencana untuk menjual 9600 buah ban radial untuk tahun depan,
dan diperkirakan akan sama setiap tahunnya. Adapun biaya penyimpanan untuk
sebuah ban adalah $ 16 per tahun. Sedangkan biaya memesan dari pabrik sampai di
toko dibutuhkan biaya sebesar $ 75 setiap kali pesan. Toko tersebut buka selama 288
hari dalam setahun. Pertanyaan :
a. Berapa jumlah ban yang harus dipesan agar diperoleh biaya pemesanan optimal?
b. Berapa kali jumlah pemesanan dalam satu tahun?
c. Berapa biaya total yang harus dikeluarkan untuk mengadakan persediaan
tersebut?
d. Gambarkan siklus pemesanannya!
Jawab :
Pada model EOQ dengan quantity discount maka total biaya persediaan meliputi :
- Total biaya pemesanan (total ordering cost)
- Total biaya penyimpanan (total holding cost)
- Total biaya pembelian (total purchasing cost)
Sehingga : TC = ( D / Q ) S + ( Q / 2 ) H + P D , dimana
P = harga barang per unit
D = jumlah pembelian (permintaan) barang yang dibutuhkan per tahun
Contoh soal :
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa jumlah pembersih lantai tersebut harus dipesan setiap kali
pemesanan.
b. Berapa total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengelola persediaan
selama satu tahun.
2. Sebuah perusahaan membutuhkan komponen sejumlah 100.000 unit per tahun. Biaya
yang dikeluarkan untuk melakukan pemesanan sebesar Rp 35 per sekali pesan. Biaya
penyimpanan diketahui sebesar 20 % dari harga jual yang bervariasi sebagai berikut :
Pertanyaan :
a. Tentukan jumlah pesanan yang optimal
b. Tentukan berapa pemesanan dilakukan dalam satu tahun
c. Tentukan berapa total biaya persediaan dalam satu tahun.
Model ini digunakan bila barang-barang yang dipasok terlambat datang ketika ada
pesanan., sehingga ada biaya “backorder”. Asumsi=asumsi yang digunakan :
1. Permintaan diketahui dan bersifat konstan
2. Pelanggan mau menerima pesanan yang menyusul (backorder)
3. Ada waktu (t1) dimana ada surplus persediaan (I)
4. Ada waktu (t2) dimana ada kekurangan persediaan ( Q – I )
5. Setiap siklus memerlukan waktu yang sama (tc)
6. Biaya backorder per unit per tahun konstan ( B , Rp / unit / tahun)
7. Backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan.
Persediaan
I t2
Q
O (Q-I) t1 Waktu (t)
Satu siklus
1. Pemesanan Optimal : Q* = ( 2 D S / H ) . { ( H + B ) / B }
Dimana :
Dengan meminimalkan TC terhadap Q dan I ( dTC / dQ dan dTC / dI) maka akan
diperoleh jumlah pemesanan optimal ( Q*) dan surplus persediaan tahunan (I).
Contoh :
Pertanyaan :
a. Tentukan economic oder quantity atau jumlah pemesanan optimal
b. Tentukan jumlah order (siklus) per tahun
c. Tentukan jumlah yang dipesan kembali (Q-I)
d. Tentukan biaya tahunan pengelolaan persediaan
e. Bandingkan hasilnya bila tidak ada backorder
Jawab : ?
Maksimum persediaan
O Waktu
tp
I max = ( Q / p) . ( p – d )
I max = Q ( 1 – d/p )
I average = ( Q / 2 ) ( 1 – d/p)
2. Total biaya penyiapan ( set up cost) = Frekuensi produksi x biaya per sekali produksi
= (D / Q) . S
TC = (D / Q) . S + 1/2 . H . Q. ( 1 – d/p )
(D / Q) . S = 1/2 . H . Q. ( 1 – d/p )
Q optimal = {( 2 D S ) / [H . ( 1 – d/p )] }
2. Dengan menyamakan nol terhadap derivasi (turunan) pertama fungsi total cost
terhadap Q atau dTC / dQ = 0, Sehingga diperoleh :
Q optimal = {( 2 D S ) / [H . ( 1 – d/p )] }
Contoh :
1. Pengusaha perabot rumah tangga membutuhkan engsel pintu sebanyak 500 unit per
tahun. Biaya pemesanan sebesar $ 40 per order. Harga engsel pintu dan biaya
penyimpanan bervariasi sebesar 40% dari harga jual, dengan rincian sebagai berikut:
Pertanyaan :
a. Tentukan jumlah pesanan optimal (Economic order quantity)
b. Tentukan total biaya pengelolaan persediaan
c. Tentukan berapa kali jumlah pemesanan dilakukan dalam satu tahun.
2. Sebuah perusahaan pakaian jadi membutuhkan bahan baku 360 yard setiap tahunnya.
Biaya pemesanan yang dikeluarkan untuk kebutuhan tersebut sebesar Rp 10.000 per
pesanan, sedangkan biaya simpan sebesar 25 % dari harga beli. Harga beli diketahui
sebesar Rp 8000 per unit. Perusahaan memiliki jumlah hari kerja sebanyak 250 hari.
Pertanyaan :
a. Berapakan jumlah pesanan yang paling ekonomis?
b. Berapa besarnya total biaya untuk persediaan
c. Kapan akan dilakukan pemesanan kembali (reorder point) jika diketahui lead time
adalah 5 hari kerja.
3. PT Antik Elektrik memiliki tingkat permintaan tahunan terhadap stok kontak sebesar
10.000 unit. Perusahaan tersebut dapat memproduksi sendiri barang tersebut dengan
tingkat produksi sendiri rata-rata 2000 unit per tahun. Biaya penyiapan produksi
sebesar $ 10 dan biaya gudang sebesar $ 1. Dalam satu tahun perusahaan beroperasi
selama 250 hari kerja. Berdasarkan informasi tersebut tentukan berapa jumlah unit
optimum untk produksi setiap harinya?
4. Sebuah dealer sepeda motor menetapkan kebijakan bahwa akan memberikan potongan
potongan harga atau tambahan bonus kepada customer apabila tidak tersedia stok
barang ketika ada permintaan. Biaya untuk memesan kembali termasuk pemberian
bonus diperkirakan sebear Rp 300 ribu per unit per tahun. Dealer tersebut memilliki
tingkat permintaan tahunan rata-rata sebesar 3000 unit per tahun. Biaya pengiriman
sepeda motor sampai ke dealer sebesar Rp 400 ribu per sekali datang. Biaya
penyimpanan barang digudang sebesar Rp 100 ribu per unit per tahun.
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa besarnya EOQ
b. Tentukan berapa jumlah siklus per tahun
c. Berapa jumlah yang dipesan kembali
d. Tentukan berapa biaya pengelolaan persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.stoduco.com/id/document/universitas-indonesia/management/makalah-riset-
operasi-model-pengendalian-persediaan/44407041