Anda di halaman 1dari 50

STUDI KELAYAKAN

BISNIS
By. H. Djupiansyah Ganie, SE, M.Si
Tujuan Pembelajaran
• Memberikan pemahaman mengenai laporan keuangan dan
berabagai kriteria penilaian kelayakan investasi.

• Mampu menyusun dan menilai proyeksi-proyeksi


keuntungan proyek

• Mampu mneggunakan metode penilaian investasi untuk


menilai kelayakan keuangan proyek.

• Mampu melakukan analisis sensitiv, risiko, dan rasio


ANALISIS KEUANGAN DALAM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi aspek keuangan bertujuan untuk
mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak
atau tidaknya rencana bisnis yang dimaksud
Pengantar
Analisis keuangan adalah alat untuk melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kelayakan usulan usaha, khususnya
dilihat dari aspek kuantitatif keuangan atau

Menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya


dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan seperti ketersediaan
dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
dan menilai apakah proyek akan berkembang terus.

Jika sebuah usulan rencana bisnis tidak dilengkapi


dengan perhitungan aspek ini, maka sulit untuk dilakukan
pengukuran terhadap keberhasilan usaha tersebut.
Secara umum komponen kebutuhan investasi
(Agus Sucipto, 2010):
 Biaya pra investasi:
1. Biaya pembuatan studi kelayakan
2. Biaya pengurusan izin-izin
3. Biaya entertaint (lobby)
 Biaya pembelian aktiva tetap:
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin-mesin
4. Peralatan
5. Inventaris kantor
Next………..
 Biaya modal kerja (biaya operasional) terdiri dari:
1. Biaya bahan baku
2. Upah dan gaji karyawan
3. Biaya listrik
4. Biaya telepon dan air
5. Biaya pemeliharaan
6. Pajak
7. Premi asuransi
8. Biaya pemasaran
Membuat Laporan Keuangan dan Manghitung Aliran
Kas

• Penilaian kelayakan proyek, ramalan kondisi keuangan proyek


sangat diperlukan. Kondisi keuangan akan dapat diketahui
dari: Neraca, Laporan perhitungan laba rugi, dan laporan
keuangan lainnya.

• Pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah :


Pemilik perusahaan, para pimpinan perusahaan, kreditor,
investor, dan pemerintah
Langkah Dalam Analisa Keuangan
DEVELOP GENERALAND
BALES PLAN MANUFACTURING PALAN
ADMINISTRATIVE PALAN

ESTIMASI TOTAL COST


Langkah-langkah dalam
Analisis Keuangan
ESTIMASI KEBUTUHAN DANA YA
ANALISIS PROYEKSI
KONDISI OPERASIONAL
LAPORAN RUGI LABA PROFORMA
ANALISIS SENSITIVITAS

PROYEKSI ALIRAN KAS ANALISIS PROYEKSI


KONDISI OPERASIONAL

NERACA PROFORMA
TIDAK YA

BERAKHIR MENYIAPKAN
EVALUASI KELAYAKAN PROPOSAL
INVESTASI
TIDAK
APAKAH PROYEK ITU
BERAKHIR MEMENUHI KRITERIA INVESTASI
A. Rancangan Penjualan
• Rencana Penjualan sangat ditentukan oleh ketepatan estimasi penjualan
• Kesalahan dalam memproyeksikan penjualan akan mengakibatkan
kesalahan penentuan unit yang akan diproduksi.
• Sehingga dapat berdampak pada kesalahan pengadaan bahan baku,
kebutuhan bahan baku, dan biaya bahan baku, persediaan, tenaga kerja,
dan overhead pabrik.
• Rencana penjualan :

 Gaji karyawan bidang  Biaya transportasi


pemasaran  Sewa gudang
 Komisi penjualan  Biaya asuransi
 Biaya iklan
 Biaya promosi penjualan
A. Rencana Penjualan

Penjualan Tahun 2015


B. Manufacturing Plan
Tabel 4.3.
PT. GARMENT TAMARA
Harga Pokok Produksi
Biaya Bahan Baku Rp. 62.235.000,00
Biaya Tenaga kerja langsung Rp. 4.818.000,00
Biaya Overhead Pabrik Rp. 6.052.000,00
Harga Pokok Produksi Rp. 73.135.000,00

Tabel 4.4.
PT. GARMENT TAMARA
Harga Pokok Penjualan
Jumlah Biaya Produksi Rp. 73.135.000,00
Persediaan Produksi dalam Proses 1 Jan Rp. 22.300.000,00
Produk dalam proses Rp 95.435.000,00
Persediaan Produk dalam Proses 31 Des (Rp. 24.135.000,00
Harga Pokok Produksi Selesai Rp. 71.309.000,00
Persediaan Produk Selesai 1 Jan Rp. 16.200.000,00
Produk Selesai Tersedia Rp. 87.500.000,00
Persediaan Produk Selesai 31 Des (Rp. 12.000.000,00)
Harga Pokok Penjualan Rp. 75.500.000,00
C. Rencana Administrasi dan Umum

Tabel 4.5.
PT. GARMENT TAMARA
Biaya Administrasi dan Umum
Gaji dan Upah Rp. 2.300.000,00
Biaya Perjalanan Rp. 1.236.000,00
Sewa Kantor Rp. 707.000,00
Biaya Telepon Telex Rp. 90.000,00
Stasionare dan Supplies Rp. 90.000,00
Gas dan Olie Rp. 168.000,00
Jaminan Sosial Rp. 398.000,00
Pajak Penghasilan Rp. 1.419.000,00
Depresiasi Peralatan Kantor Rp. 78.000,00
Biaya Penelitian & Pengembangan RP. 1.600.000,00
Biaya Desain Produk Rp. 600.000,00
Biaya Asuransi Rp. 314.000,00
Total Biaya Administrasi dan Umum Rp. 9.000.000,00
D. Estimasi Biaya Proyek

Tak
Berwujud
Berwujud Biaya perencanaan
(Analisa Kelayakan,
Tanah
Detail engineering
detail)

1. Investasi Aktiva Tetap


Aktiva tak berwujud
Bangunan
(paten, lisensi, dll)

Pabrik & Mesin

Fasilitas,
Perlengkapan
Kantor, dll
D. Estimasi Biaya Proyek

2. Kebutuhan Modal Kerja


• Penetuan kebutuhan modal kerja didasarkan pada konsep
modal kerja bruto (gross working capital)
• Modal kerja bruto adalah keseluruhan aktiva lancar yang
berfungsi untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari dan
pada umumnya akan tertanam dalam perusahaan kurang dari
satu tahun
• Penentuan modal kerja yang didasarkan pada modal kerja neto.
• Modal kerja neto adalah keseluruhan aktivasi lancar di atas
utang lancar
D. Estimasi Biaya Proyek

3. Kebutuhan Modal Kerja


Aktiva lancar, muliputi :

Kebutuhan kas

Persedian
• Bahan Baku, Barang dalam proses, barang jadi

Piutang

Pengeluaran dimuka
• Gas dan pembangkit tenaga, air minum, asuransi, dan gaji
D. Estimasi Biaya Proyek

4. Biaya usaha permulaan


Biaya
Studi
perencanaan Studi Pemasaran
Pedahuluan
dan biaya umum

Biaya penelitian Imbal jasa Biaya perizinan


dan studi teknis konsultan atau hukum

Biaya
Bunga selama Paten dan
perencanaan
konstruksi Merek
dan biaya umum
D. Estimasi Biaya Proyek
A. Investasi Aktiva Tetap
Tanah Rp. 900.000,00
Bangunan Gedung Rp. 2.220.000,00
Mesin dan Perlengkapan Rp. 8.410.000,00
Peralatan dan Spare Part Rp. 80.000,00
Perlengkapan Kantor Rp. 390.000,00
Total Aktiva Tetap (A) Rp. 12.000.000,00
B. Modal Kerja
Kas Rp. 1.737.640,00
Persediaan Barang Jadi Rp. 3.047.250,00
Persediaan Barang dalam Proses Rp. 1.523.630,00
Persediaan Barang Baku Rp. 10.372.500,00
Pembayaran Dimuka Asuransi Pabrik Rp. 29.000,00
Pembayaran Dimuka Sewa Rp. 59.000,00
Total Modal Kerja Rp. 16.769.520,00
C. Biaya Usaha Permulaan Rp. 442.480,00
Total Biaya Proyek (A+B+C) Rp. 29.212.000,00
E. Estimasi Pembelanjaan

• Penentuan sumber dana


Pemilihan
Sumber Dana

Modal sendiri Proporsi Kombinasi


(100%) pendanaan pendanaan

SUMBER DANA

DARI DALAM DARI LUAR

LABA DITAHAN DEPRESIASI OBLIGASI SAHAM


F. Proyeksi Laba Rugi
• Tujuannya adalah untuk mengukur apakah proyek profitable atau tidak
H. Proyeksi Neraca

• Setelah menyusun proyeksi laba rugi


selanjutnya menyusun proyeksi neraca selama
10 tahun mendatang sehingga dapat
memproyeksikan prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan
I. Proyeksi aliran kas untuk penilaian
kelayakan

Initial Cash Operational Terminal Cash


Flow Cash Flow Flow
• Pengeluaran • Pengeluaran • Nilai sisa
investasi dan aktiva tetap
Penerimaan yang
selama dianggap
operasi sudah tidak
perusahaan memiliki nilai
ekonomis
I. Proyeksi aliran kas untuk penilaian
kelayakan
• Diketahui : Modal 100% = Rp. 850.000.000,00. Usia Ekonomis =
3 Tahun. Pendapatan per tahun Rp. 80.000.000
Laporan Keuangan
• Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk menilai
kelayakan suatu proyek oleh investor
• Bagi pengusaha dan analisis kredit tujuannya adalah untuk
menunjukkan sehat dan tidaknya proyek yang akan
dilaksanakan.
• Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat pengaruh
variable-variable (suku bunga, inflasi, ekskalasi, dll) terhadap
keuntungan perusahaan.
15

NERACA
• Neraca atau sering disebut juga laporan posisi
keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan
aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang
dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu.
• Komponen neraca :
• Aktiva (Kekayaan/harta)
• Kewajiban (Utang)
• Modal (Ekuitas)

Kekayaan = Kewajiban + Modal


17

RUGI/LABA
• Laporan rugi-laba menggambarkan kinerja
perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya
selama periode tertentu.
• Kinerja tersebut diukur dengan
membandingkan
antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
• Komponen Rugi/Laba:
• pendapatan
• biaya
Laporan Keuangan : Laporan Laba Ditahan
PT IGLXXX
Laporan Laba yang Ditahan
Per 31 Desember 2015
Laba yang ditahan 1 Januari 2015 Rp 5.500.000,-
Laba Bersih Sesudah Pajak 2015 Rp 2.350.000,-
Jumlah laba yang Ditahan Rp 7.850.000,-
Pembagian Deviden dalam Tahun 2015 (Rp 2.850.000,-)
LabaDitahan Per 31 Desember 2015 Rp 5.000.000
Laporan keuangan : Neraca
PT IGL XXX
Neraca
Per 31 Desember 2015

Aktiva Lancar Utang Lancar


Kas Rp 3,400,000.00 Utang Dagang Rp 2,500,000.00
Piutang Dagang Rp 2,500,000.00 Utang Biaya Rp 500,000.00
Persekot Biaya Rp 5,000,000.00 Utang Pajak Rp 700,000.00
Rp 500,000.00 Utang Wesel Rp 500,000.00

Aktiva lancar Rp 11,400,000.00 Utang Lancar Rp 4,200,000.00

Aktiva Tetap Utang Jk. Panjang


Tanah Rp 5,000,000.00 Utang Obligasi Rp 5,000,000.00
Bangunan Rp 7,500,000.00 Jumlah Utang Rp 9,200,000.00
Ak. Penyusutan Rp (5,000,000.00)
Rp 2,500,000.00 Modal
Mesin dan Pralatan Rp 9,800,000.00 Modal Saham Rp 8,900,000.00
Ak. Penyusutan Rp (5,600,000.00) Laba Ditahan Rp 5,000,000.00
Rp 4,200,000.00 Jumlah Modal Rp 13,900,000.00
Aktiva Tetap Rp 11,700,000.00

Total Aktiva Rp 23,100,000.00 Total Utang & Modal


Rp 23,100,000.00

Persediaan Akhir pada Neraca per 31 Desember 2007


Persediaan Bahan Baku Rp 2,000,000.00
Persediaan Produk Dalam
Proses Rp 1,500,000.00
Persediaan Produk Selesai Rp 1,500,000.00
Persediaan Akhir Rp 5,000,000.00
Laporan Keuangan : Laporan Harga Pokok Produksi
PT I GLXXX
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2015

Biaya Bahan Baku


Persediaan 1 januari 2015 Rp 2,700,000.00
Pembelian Bahan Baku Rp 12,300,000.00

Bahan Baku yang Tersedia Rp 15,000,000.00


Persediaan 31 Desember 2015 Rp (2,000,000.00)

Biaya Bahan Baku Rp 13,000,000.00


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3,000,000.00
Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Penolong Rp 300,000.00
Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 150,000.00
Penyusutan Mesin dan Bangunan Rp 750,000.00
Penyusutan Bangunan Rp 200,000.00
Reparasi dan Pemeliharaan Rp 150,000.00
Biaya Listrik, Air Rp 50,000.00
Biaya Asuransi Rp 50,000.00
Biaya Lain-lain Rp 50,000.00

Biaya Overhead Pabrik Rp 1,700,000.00

Jumlah Biaya Produksi Rp 17,700,000.00


Persediaan Produk dalam Proses 1 Januari 2015 Rp 800,000.00

Produk dalam Proses selama 2015 Rp 18,500,000.00


Persediaan Produk dalam Proses 31 Desember 2015 Rp (1,500,000.00)
Harga Pokok Produksi Selesai Rp 17,000,000.00
Persediaan Produk Selesai 1 Januari 2015 Rp 2,000,000.00

Produk Selesai yang Tersedia Rp 19,000,000.00


Persediaan Produk Selasa 31 Desember 2015 Rp (1,500,000.00)
Harga Pokok Penjualan (ke laporan Laba/Rugi) Rp 17,500,000.00
19

Contoh Soal Pembuatan Neraca dan R/L


• Suatu perusahaan yang dipimpin oleh Sdr. Ali mengajukan permohonan tambahan
Kredit Modal Kerja kepada Bank Rp.192.000.000,- dari Rp.280.080.000,- yang
dibutuhkan dengan jangka waktu 12 bulan. Jaminan yang diserahkan tanah
pekarangan tempat toko.
• Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal Februari 2005 diperoleh
gambaran keadaan keuangan per Desember 2004 sbb :

1) Uang tunai yang tersedia sebesar Rp. 5.600.000,-


2) Tagihan kepada para langganan Rp. 8.800.000,-
3) Barang dagangan senilai Rp. 99.200.000,- Catatan :
4) Simpanan di Bank Rp. 3.200.000,-
- Jumlah hari dlm 1 bulan = 25
5) Nilai tanah dan bangunan (taksiran) Rp. 240.000,000,-
6) Nilai peralatan usaha (taksiran) Rp. 32.000.000,- hari
7) Alat transportasi/kendaraan Rp. 64.000.000,-
- bunga kredit 15 %
8) Pembelian barang dan ongkos angkut/bln Rp. 144.000.000,-
9) Hutang dagang Rp. 28.000.000,- - Setelah memperoleh kredit,
10) Omset perjualan per hari Rp. 7.200.000,- penjualan naik 50 %
11) Pembelian bahan pembungkus per bulan Rp. 1.600.000,-
12) Biaya penerangan listrik per bulan Rp. 960.000,-
13) Pajak Bumi dan Bangunan per bulan Rp. 800.000,-
14) Uang keamanan, sampah dll per bulan Rp. 640.000,-
15) Pemeliharaan toko per bulan Rp. 1.200.000,-
16) Biaya tenaga kerja per bulan Rp. 16.000.000,-
17) Biaya lain-lain per bulan Rp. 2.400.000,-

1. Susunlah Informasi tersebut dalam bentuk Neraca


2. Rata-rata Rugi/Laba per bulan
3. Berapa Kebutuhan kredit modal kerja ?
Metode Penilaian Investasi
• Metode periode pengembalian
(Payback Periode/Method)
• Metode nilai sekarang bersih
(The Net Present Value Method =NPV)
• Metode indeks profitabilitas
• Metode internal rate of return – IRR
Metode periode pengembalian
(Payback Periode/Method)

Jangka waktu yang dibutuhkan untuk


mengembalikan nilai investasi melalui
penerimaan – penerimaan yang
dihasilkan oleh proyek investasi
tersebut
Metode nilai sekarang bersih
(The Net Present Value Method =NPV)
Yaitu perhitungan nilai tunai arus kas dari
investasi modal dimasa yang akan datang
dengan mempergunakan suatu tingkat suku
bunga kemudian dibandingkan dengan nilai
investasi semula yang dilakukan (nilai
sekarang).
Metode Indeks Profitabilitas
Perbandingan antara present
value – PV arus kas dengan
investasi awal
Metode Internal Rate of Return (IRR):
• Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of
Return – IRR)
– Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama
dengan nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga
tersebut sama dengan investasi awalnya
• Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang,
jadi arus kas di diskontokan atas dasar biaya
modal / tingkat bunga
PERHITUNGAN KRITERIA INVESTASI

• Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan


kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan

– Payback Period (PP)


– Average Rate of Return (ARR)
– Net Present Value (NPV)
– Internal Rate of Return (IRR)
– Profitability Index (PI)
– Break event point (BEP)

35
• Arus kas (Cash Flow)
– Adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam perusahaan mulai
dari investasi dilakukan sampai berakhirnya investasi.
• Payback Period (PP)
– Adalah metode penilaian terhadap jangka waktu pengembalian
investasi suatu proyek atau usaha.
• Average Rate of Return (ARR)
– Adalah cara mengukur rata-rata pengambilan bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-rata
investasi.
• Net Present Value (NPV)
– Adalah perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama
umur investasi.
• Internal Rate of Return (IRR)
– Adalah alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
• Profitability Index (PI)
– Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih
dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
36
• Payback Period (PP)
– Adalah metode penilaian terhadap jangka waktu
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.

– Bisnis dikatakan layak jika;


• Waktu pengembalian lebih kecil dari umur
ekonomi

37
ASPEK KEUANGAN (KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI)
• Contoh
– Tahun 2004, PT STIE berinevestasi dengan modal sendiri Rp.5.000.000.000.
Modal kerja Rp.1000.000.000. Umur ekonomis 5th dan disusutkan tanpa nilai
sisa. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan 20%. Perkiraan laba setelah
pajak selama 5th: 950jt, 1100jt, 1250jt.1400jt dan 1650jt. berapa kas bersih
yang diterima diakhir tahun? PP? ARR? NPV? IRR? PI? Layak atau tidak?
– Penyusutan = (investasi-modal kerja)/umur ekonomis
– Penyusutan = (5.000.000.000-1.000.000.000)/5th = Rp. 800.000.000/th
1. Tabel Cash Flow (000)Df 20% = 1/(1+t)n, 1/(1+0.2)1 , 1/(1+0.2)2…

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 20% PV kas bersih


2004 950000 800000 1750000 0.833 1457750
2005 1100000 800000 1900000 0.694 1318600
2006 1250000 800000 2050000 0.579 1186950
2007 1400000 800000 2200000 0.482 1060400
2008 1650000 800000 2450000 0.402 984900
Jumlah PV kas bersih 6008600
38
ASPEK KEUANGAN (KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI)
Contoh: 2. Payback Period? Umur inevstasi 5 th
– Tabel Cash Flow (000)
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 20% PV kas bersih
2004 950000 800000 1750000 0.833 1457750
2005 1100000 800000 1900000 0.694 1319360
2006 1250000 800000 2050000 0.579 1186340
2007 1400000 800000 2200000 0.482 1061060
2008 1650000 800000 2450000 0.402 984660
Jumlah PV kas bersih 6009170

– Jika tiap tahun sama = (investasi / kas bersih per th) x 1 th


– Jika tiap tahun beda = Investasi = Rp. 5.000.000.000
– . Proceed th 1 = Rp. 1.750.000.000 –
– PP
. = (1.350.000.000 / 2.050.000.000)
= Rp.
x 123.250.000.000
bln = 7,9 bln atau 8 bln. (2 tahun 8 bulan)
–Berdasarkan
. Proceed
perhitungan th 2PP < umur
diperoleh = Rp.investasi,
1.900.000.000 – tersebut layak untuk
maka proyek 39
dijalankan.
Average Rate of Return (ARR)/Rata-rata Pengembalian Bunga

Rata - Rata EAT EAT (000)


ARR  X 100% 950.000
Rata - Rata Investasi
1.100.000
Total EAT
Rata - Rata EAT  1.250.000
Umur Ekonomis 1.400.000
6.350.000 1.650.000
Rata - Rata EAT   1.270.000 6.350.000
5
Investasi 5.000.000
Rata - Rata Investasi    1.000.000
5 5
1.270.000
ARR  x100%  1,27%
1.000.000
ARR x Investasi = … (Jika > Modal Kerja, maka Proyek Layak)
ARR x Inv.  1,27% x 5.000.000.000
• Net Present Value (NPV)
– Adalah perbandingan antara PV kas bersih dengan PV
investasi selama umur investasi.
NPV  total PV kas bersih - PV investasi
– Jika NPV positif, maka proyek diterima

• Profitability Index (PI)


– Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang
penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran
investasi selama umur investasi.
Total PV kas bersih Jika PI > 1, maka proyek diterima
PI  Jika PI < 1, maka proyek ditolak
PV investasi
41
Net Present Value (NPV)
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 20% PV kas bersih
2004 950000 800000 1750000 0.833 1457750
2005 1100000 800000 1900000 0.694 1319360
2006 1250000 800000 2050000 0.579 1186340
2007 1400000 800000 2200000 0.482 1061060
2008 1650000 800000 2450000 0.402 984660
Jumlah PV kas bersih 6009170
Investasi : 5.000.000.000
NPV  total PV kas bersih - PV investasi
NPV  6.009.170.000 - 5.000.000.000
NPV  1.009.170.000
NPV positif, maka Proyek layak diterima
Profitability Index (PI)
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 20% PV kas bersih
2004 950000 800000 1750000 0.833 1457750
2005 1100000 800000 1900000 0.694 1319360
2006 1250000 800000 2050000 0.579 1186340
2007 1400000 800000 2200000 0.482 1061060
2008 1650000 800000 2450000 0.402 984660
Jumlah PV kas bersih 6009170
Investasi : 5.000.000.000
Total PV kas bersih 6.009.170.000
PI  PI   1,2 kali
PV investasi 5.000.000.000

Jika PI > 1, maka proyek diterima Berdasarkan nilai PI yang > 1,


Jika PI < 1, maka proyek ditolak maka proyek diterima
: Internal Rate of Return (IRR)
Tahun Proceed DF 28% PV kas bersih
2004 1750000 0.781 1366750 Kutub nilai NPV Positif
2005 1900000 0.610 1159000 NPV = 5.037.150 – 5.000.000
2006 2050000 0.477 977850
NPV = 37.150
2007 2200000 0.373 820600
2008 2450000 0.291 712950
Jumlah PV kas bersih 5037150

Tahun Proceed DF 29% PV kas bersih


2004 1750000 0.775 1356250 Kutub nilai NPV Negatif
2005 1900000 0.601 1141900 NPV = 4.933.650 – 5.000.000
2006 2050000 0.466 955300 NPV = -66.350
2007 2200000 0.361 794200
2008 2450000 0.280 686000
Jumlah PV kas bersih 4933650
Internal Rate of Return (IRR)
Total PV positif - Investasi
IRR  i1  x (i 2 - i1 )
Total PV Positif - Total PV Negatif

5.037.150 - 5.000.000
IRR  28%  x (29% - 28%)  28,4%
5.037.150 - 4.933.350

Jika IRR > dari bunga pinjaman, maka proyek diterima


Jika IRR < dari bunga pinjaman, maka proyek ditolak

Kesimpulan: berdasarkan nilai IRR yang diperoleh, maka proyek diterima,


karena IRR > bunga pinjaman atau 28,4% > 20%
E. Analisis Sensitivitas

• Teknik yang digunakan untuk menentukan dampak perubahan dari


variable-variable tertentu, seperti harga produk, biaya bahan baku,
dan biaya operasi keseluruhan
• Penentuan kemungkinan perubahan variabel yang dihitung
berdasarkan pengaruh variable-variable terhadap profitabilitas
proyek
• Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi variable-variable yang
paling berpengaruh terhadap hasil (outcome) proyek
• Kegunaannya untuk menentukan konsekuensi dari perubahan
variabel yang diukur dalam persentase
Analisis Impas
Model sederhana maxim dan cook
Model aliran kas diskontoan
Kaitan studi kelayakan perusahaan dengan
ketidakpastian

ketidakpastian

Analisa Sensitivitas

Anda mungkin juga menyukai