Anda di halaman 1dari 43

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 5:
SISTEM AKUNTANSI BERPASANGAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai akun untuk mencatat transaksi.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami dokumen sumber transaksi bisnis
2. Mampu mengidentifikasian berbagai bukti transaksi
3. Mampu menganalisis transaksi
4. Mampu memahami Akun yang terpengaruh
5. Mampu memahami Pengaruh transaksi terhadap saldo normal akun

B. URAIAN MATERI
1. Dokumen Sumber Transaksi
Sebelum menganalisis suatu transaksi yang akan dicatat dalam sistem
informasi akuntansi, sebaiknya terlebih dahulu mengenal jenis-jenis bukti
transaksi. Setiap transaksi harus dipersiapkan dokumen sumber yang
merupakan bukti bahwa transaksi terjadi. Sebuah transaksi hanya dicatat oleh
bagian akuntansi jika transaksi tersebut benar-benar terjadi. Jumlah yang dicatat
harus akurat dan benar. Adapun jenis-jenis dokumen jenis-jenis dokumen
sumber yang biasa dipergunakan antara lain sebagi berikut:
a. Cek / Kuitansi Pengeluaran Kas
Cek merupakan dokumen yang berisikan perintah kepada bank untuk
membayar sejumlah kas yang ditarik dari rekening bank yang dimiliki oleh
nasabah. Selain cek, dokumen sumber yang dapat dijadikan bukti
pengeluaran kas adalah kuintansi pengeluaran kas. Baik cek maupun
kuitansi pengeluaran kas harus memiliki sistem penomoran untuk
memudahkan pengecekan atas dokumen pengeluaran kasa dan mencegah
penyalahgunaan pengeluaran kas.

Pengantar Akuntansi 1 53
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Gambar 5.1 Contoh Cek / Kuitansi Pengeluaran Kas


b. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti telah terjadi transaksi tunai yang harus di tanda
tangani oleh si penerima uang, kwitansi yang asli diserahkan kepada si
pembayar sedangkan bagian potongannya disimpan oleh pihak yang
menerima uang. Kwitansi juga biasanya harus dibubuhi materai dalam
jumlah tertentu.

Gambar 5.2 Contoh Kwitansi


c. Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi (secara rinci)
pembelian barang secara tunai. Nota kontan dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli.

Pengantar Akuntansi 1 54
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Gambar 5.3 Contoh Nota Kontan


d. Nota Kredit
Nota Kredit Adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah menerima
kembali barang yang sudah dijual (di retur). Nota kredit dibuat oleh pihak
penjual.

Gambar 5.4 Contoh Nota Kredit

e. Nota Debit
Nota Debit Adalah bukti transaksi bahwa perusahaan telah mengembalikan
barang yang sudah dibeli. Nota dibuat oleh pihak pembeli.

Pengantar Akuntansi 1 55
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Gambar 5.5 Contoh Nota Debit

f. Faktur Penjualan (Invoice)


Dokumen yang dibuat ketika terjadi penjualan barang atau jasa secara
kredit, fkatur penjualan akan dibuat dalam bebeapa salinan, dokumen yang
asli akan diberikan kepada pelanggan sedangkan salinannya digunakan
sebagai dokumen untuk dicatat kedalam jurnal. Faktur penjualan akan
diberikan penomoroan secara berurutan.Penjual akan membuat dikumen
yang menampilkan informasi sebagai berikut:
1) Jenis dan jumlah barang atau jasa yang dijual
2) Harga barang atau jasa yang dijual
3) Pajak yang berlaku jika dikenakan

Gambar 5.6 Contoh Faktur Penjualan

Pengantar Akuntansi 1 56
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

g. Bukti Penerimaan Kas


Bukti penerimaan kas merupakan dokumen yang mengidentifikasikan
penerimaan kas, bukti transaksi ini diberikan penomoran

Gambar 5.7 Contoh Bukti Penerimaan Kas

2. Pengidentifikasian Berbagai Bukti Transaksi


Transaksi perusahaan merupakan informasi awal yang harus dicatat dan
diolah sebagai dasar untuk membuat laporan keuangan. Transaksi bisnis dapat
dibagi dua, yaitu transaksi internal dan juga transaksi eksternal. Berikut adalah
Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
a. Investasi oleh pihak pemilik atau calon pemilik. Investasi oleh pihak pemilik
atau calon pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari
transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas
lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan
tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset sebagai investasi, tapi
dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban)
perusahaan. Transaksi bisnis yang berkaitan dengan pemilik ini diantaranya
adalah setoran dari pemilik yang akan mempengerahi harta perusahaan
yang bertambah dan modal pemilik yang juga mengalami penambahan.
Disamping itu pemilik dapat melakukan transaksi lainnya yaitu berupa
pengambilan pribadi (Prive) yang akan mempengaruhu pengurangan harta
perusahaan dan modal perusahaan itu sendiri.
b. Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai atau kredit. Transaksi
pembelian baik peralatan dan atau perlengkapan di perusahaan jasa dapat
dilakukan baik secara tunai ataupun kredit. Transaksi pembelian peralatan
dan atau perlengkapan secara tunai akan berpengaruh pada akun peralatan
dan atau perlengkapan yang merupakan kelompok akun aset yang
mengalami penambahan sedangkan akun kas yang juga merupakan
kelompok akun aset mengalami pengurangan. Sedangkan untuk transaksi
pembelian secara kredit maka akan berpengaruh pada akun kewajiban yaitu
utang lancar yang bertambah.
Pengantar Akuntansi 1 57
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

c. Menerima pendapatan dari penjualan jasa. Transaksi penerimaan


pendapatan dari penjualan jasa ini akan berpengaruh pada akun kas yang
bertaman sebagai bagian dari kelompok akun aset, sedangkan disisi lain
pada akun modal pemilik akan mengalami peningkatan sebagai akibat dari
penjualan jasanya.
d. Membayar macam-macam beban. Transaksi pembayaran atas berbagai
beban di perusahaan jasa ini akan mempengaruhi akun kas perusahaan
yang berkurang dan disisi lain akun modal juga akan mengalami
pengurangan sebagai akibat adanya pembayaran berbagai macam beban
tersebut.
e. Menerima piutang. Traksasi penerimaan piutang ini akan mempengaruhi
akun kas yang bertambah dan disisi lain akun piutang juga yang keduanya
merupakan kelompok aset akan mengalami pengurangan.
3. Analisis Transaksi
Semua perusahaan menggunakan sistem akuntansi ayat jurnal
berpasangan (double-entry accounting system). Sistem ini berdasarkan
persamaan akuntansi dan memerlukan:
a. Setiap transaksi bisnis dicatat setidaknya ke dalam dua akun.
b. Total debit yang dicatat untuk setiap transaksi sama dengan total kredit yang
dicatat.
Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan juga memiliki aturan
pendebitan dan pengkreditan (rules of debit and credit) khusus untuk mencatat
transaksi ke dalam akun. Prinsip utama sistem ini adalah bahwa setiap transaksi
selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah akun atau lebih
dengan jumlah yang sama. Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh
ganda (dua sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat.
Sistem yang telah digunakan secara universal ini menjadi metode yang logis
dalam pencatatan transaksi. Sistem ini juga menjadi satu cara untuk
membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat.Jika setiap transaksi dicatat
dengan jumlah debit dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debit pada
akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya.
Sifat dan pengaruh dari suatu transaksi dapat ditunjukkan dalam
persamaan akuntansi yang disajikan dalam ikhtisar transaksi berbentuk tabelaris.
Namun, format yang demikian akan menjadi kurang praktis untuk diterapkan
pada penerapan sistem akuntansi sehari-hari. Sebagai gantinya, pencatatan
transaksi bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan akun. Dalam

Pengantar Akuntansi 1 58
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

menggunakan akun sebagai media pencatatan transaksi bisnis, langkah pertama


yang harus dilakukan adalah melakukan analisis transaksi. Langkah-langkah
dalam analisis transaksi, ladalah:
a. Menentukan apakah kejadian atau situasi yang terjadi merupakan transaksi
bisnis atau bukan. Kalau kejadian atau situasi tersebut merupakan transaksi
bisnis, yang berarti harus dicatat dalam proses akuntansi, maka lakukan
langkah berikutnya.
b. Menentukan akun-akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi bisnis tersebut.
c. Menentukan bentuk pengaruh dari transaksi bisnis pada akun, apakah
berupa penambahan atau pengurangan.
d. Menerapkan aturan debit-kredit akun untuk menentukan apakah akun-akun
yang dipengaruhi harus didebit atau dikredit.
e. Mencatat transaksi bisnis ke masing-masing akun yang dipengaruhi.
Ilustrasi :
Kegiatan 1. Penyetoran modal Sutawan mendirikan perusahaan yang diberi
nama Jasa Angkutan Sutawan. Untuk itu pada 1 Juli 200A ia menyetorkan uang
tunai sebesar Rp2.000.000,- sebagai setoran modal.
Analisis transaksi:
L1: Ya, transaksi bisnis.
L2: Akun Kas (aktiva) dan akun Modal, Sutawan (ekuitas pemilik).
L3. Penambahan pada akun Kas, penambahan pada akun Modal, Sutawan.
L4. Debit akun Kas, kredit akun Modal, Sutawan.
L5. Pencatatan transaksi ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:

Pengantar Akuntansi 1 59
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Kegiatan 2. Penarikan pinjaman


Pada 2 Juli 200A, perusahaan memperoleh pinjaman kredit dari bank sebesar
Rp3.000.000,-
Analisis transaksi:
L1: Ya, transaksi bisnis.
L2: Akun Kas (aktiva) dan akun Hutang Bank (kewajiban).
L3. Penambahan pada akun Kas, penambahan pada akun Hutang Bank.
L4. Debit akun Kas, kredit akun Hutang Bank.
L5. Pencatatan transaksi ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:

Kegiatan 3. Perolehan Aktiva Produksi


Pada 8 Juli 200A, perusahaan membeli sebuah kendaraan bekas seharga
Rp4.000.000,-
Analisis transaksi:
L1: Ya, transaksi bisnis.
L2: Akun Kas (aktiva) dan akun Kendaraan (aktiva).
L3. Pengurangan pada akun Kas, penambahan pada akun Kendaraan.
L4. Kredit akun Kas, debit akun Kendaraan.
L5. Pencatatan transaksi ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:

Pengantar Akuntansi 1 60
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Kegiatan 4. Penjualan barang atau jasa.


Pada 25 Juli 200A, perusahaan menerima tunai pendapatan sewa untuk bulan
tersebut sebesar Rp500.000,-
Analisis transaksi:
L1: Ya, transaksi bisnis.
L2: Akun Kas (aktiva) dan akun Pendapatan Sewa (pendapatan).
L3. Penambahan pada akun Kas, penambahan pada akun Pendapatan Sewa.
L4. Debit akun Kas, kredit akun Pendapatan Sewa.
L5. Pencatatan transaksi ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:

4. Akun Yang Terpengaruh


Dalam tahap awal pencatatan akuntansi, satu hal yang harus diketahui
adalah memahami pengelompokan akun-akun. Seorang akuntan harus dapat
mengelompokkan bukti transaksi ke dalam akun-akun secara tepat. Lalu, apa
sajakah kelompok akun-akun itu? Bagaimana pula proses pengelompokan
transaksi dalam akun dilakukan?
Pengelompokan akun didasarkan pada posisi keuangan perusahaan,
yaitu harta atau aktiva, utang atau kewajiban, modal dan ekuitas, penghasilan,
dan beban. Sebagaimana diketahui bahwa akun merupakan suatu formulir yang

Pengantar Akuntansi 1 61
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau


pengurangan) dan saldo dari suatu pos yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Proses pengelompokan transaksi ke dalam akun adalah dipilih
transaksi yang sejenis ke dalam akun yang sesuai. Kumpulan akun yang
digunakan dalam catatan akuntansi perusahaan disebut buku besar atau ledger,
dimana buku besar dapat berupa sebuah buku yang halamannya berfungsi
sebagai akun atau berupa kumpulan kartu yang disusun secara berurutan
berdasarkan kode akun sehingga mudah ditemukan ketika diperlukan.
Berdasarkan sifatnya, akun dibagi menjadi dua, yaitu akun riil dan akun
nominal. Akun tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
a. Akun Riil (Real Accounts) Akun riil atau disebut juga akun neraca adalah
akun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam neraca, yaitu terdiri
atas kelompok akun aktiva, utang, dan modal (ekuitas).
b. Akun Nominal (Nominal Accounts) Akun nominal atau disebut juga akun
laba rugi adalah akun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam
laporan laba/rugi, terdiri atas kelompok akun penghasilan dan kelompok
akun beban.
a. Bentuk buku besar terdiri dari :
1) Bentuk T Bentuk T adalah buku besar berbentuk huruf T. Buku besar ini
merupakan buku besar yang paling sederhana.
2) Bentuk Skontro Bentuk Skontro adalah buku besar berbentuk sebelah-
menyebelah atau disebut 2 kolom. Buku besar ini merupakan buku
besar bentuk T yang lebih lengkap.
3) Bentuk Staffel Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman dan
memiliki lajur saldo. Buku besar ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
buku besar 3 kolom (memiliki lajur saldo tunggal) dan buku besar 4
kolom (memiliki lajur saldo rangkap).
Transaksi pertama-tama dicatat dalam jurnal. Kemudian secara periodik,
ayat jurnal dipindahkan ke akun- akun yang ada di buku besar. Proses
pemindahan pencatatan debit dan kredit dari ayat jurnal ke akun di buku besar
disebut dengan proses posting. Soal Latihan/Tugas

C. SOAL LATIHAN /TUGAS


1. Berikan contoh transaksi yang mengakibatkan :
a. Kenaikan dalam asset dan penurunan dalam kewajiban
b. Penurunan dalam suatu asset tapi tidak menyebabkan perubahan terhadap
total asset
Pengantar Akuntansi 1 62
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

c. Kenaikan dalam asset dan kenaikan dalam modal sendiri


d. Penurunan dalam asset dan penurunan dalam kewajiban
e. Penurunan dalam asset dan penurunan dalam modal sendiri
f. Kenaikan dalam suatu jenis asset, penurunan jenis asset yang lain dan
kenaikan suatu jenis kewajiban.
2. Analisislah masing-masing transaksi dibawah ini dengan format seperti diberikan
dalam contoh pada akhir latihan ini . untuk setiap transaksi, tunjukan dahulu akun
yang harus didebit dan kemudian menyusul akun yan harus dikredit:
a. Pada tanggal 1 Februari 2020, Tn. Purwantoro mendirikan sebuah perusahaan
jasa. Pada tanggal tersebut ia menyetorkan uang tunai sebesar Rp
600.000.000 sebagai modal pertama dalam perusahaannya.
b. Pada tanggal 23 Februari 2020 perusahaan Gedung kantor beserta tanahnya
dengan harga seluruhnya Rp 1.140.000.000 dari jumlah tersebut Rp
680.000.000 dibebankan sebagai harga beli tanah dan Rp 480.000.000
sebagai harga Gedung. Pembayaran dilakukan secara tunai sebesar Rp
285.000.000 dan sisanya dibayar dengan selembar wesel.
c. Pada tanggal 25 Februari 2020 dibeli peralatan kantor seharga Rp 46.000.000
secara kredit dari Toko Matahari. Pembelian peralatan ini harus dilunasi pada
tanggal 25 Maret 2020 yang akan dating.
d. Pada tanggal 25 Maret, perusahaan membayar seluruh utang kepada Toko
Matahari.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anggraeni, Iseu, Husaeri Priatna. 2019. PENTINGNYA DOUBLE ENTRY SYSTEM
DALAM AKUNTANSI PERUSAHAAN, AKURAT |Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume
10, Nomor 1, hlm 90-98 Januari - April P-ISSN 2086-4159 E-ISSN 2656-6648
Agoes, Sukrisno.(2013).Cara Mudah Belajar Akuntansi Buku 1.Jakarta:Salemba
Empat.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Jusup, Al. Haryono.(2011). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi
7.Yogyakarta:Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Rudianto.(2009). Pengantar Akuntansi.Jakarta:Erlangga.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Edisi
25.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th

Pengantar Akuntansi 1 63
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Zamzami, Faiz. Akuntansi Pengantar 1. 2017. UGM Press.
Weygandt, Kimmel, Kieso.(2018). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi
2.Jakarta:Salemba Empat

Pengantar Akuntansi 1 64
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 6:
JURNAL UMUM

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan membuat jurnal umum. Setelah mempelajari
materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu menganalisis transaksi.
2. Mampu memahami fungsi dari jenis jurnal.
3. Mampu membedakan jurnal umum dan jurnal khusus.
4. Mampu memahami mekanisme debit dan kredit.
5. Mampu membuat jurnal umum.

B. URAIAN MATERI
1. Analisis Transaksi
Seorang akuntan selayaknya memiliki pemahaman yang baik mengenai
definisi ari akunutama laporan keuangan, seperti aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, penarikan pribadi (prive) dan beban. Proses pencatatan akuntansi
diawali dengan menganalisis disetiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Menganalisis dalam proses pencatatan, seorang akuntan harus menentukan
pengaruh dari masing-masing pada akun. Setlah dianalisis, kemudian mencatat
informasi yang didapat pada transaksi ke dalam jurnal yang diterjemahkan terlebih
dahulu ke dalam akun-akun.
Aktivitas transaksi usaha perusahaan dicatat ke dalam jurnal secara
kronologis, yaitu berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi. Setiap transaksi
mempengaruhi satu sama lain terhadap akun dalam bentuk debit dan kredit.
Dengan menggunakan prosedur debit kredit dapat melihat kenaikan ataupun
penurunan atas saldo masing-masing akun terkait.
2. Jenis Jurnal
Jurnal ada dua jenis, yaitu jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus
(special journal). Jurnal umum merupakan yang digunakan perusahaan untuk
mencatat semua transaksi keuangan berdasarkan urutan waktu kejadian transaksi,
terdiri dari dua jalur, yaitu jalur debit dan jalur kredit. Sedangkan jurnal khusus
merupakan jurnal yang digunakaN untuk mencatat transaksi yang sejenis dan
sering terjadi. Maksudnya, transaksi yang sejenis atau sama dikelompokkan dalam
satu jurnal, walaupun tanggalnya berbeda.
Transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus akan muat ke dalam jurnal

65
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

umum. Misalnya, transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi
retur penjualan, retur pembelian, serta transaksi pembelian perlengkapan dan
peralatan kantor secara kredit. Yang tergolong dalam jurnal umum adalah jurnal
penyesuaian (adjusting entries), jurnal koreksi (correcting entries), dan jurnal
penutup (closing entries).
Jurnal khusus dibuat untuk membantu pencatatan jurnal umum yang dimana
transaksi yang akan diproses sering terjadi, lebih komplit, dan berulang-ulang. Itu
karena jika hanya melakukan pencatatan menggunakan jurnal umum, perusahaan
akan kerepotan mengidentifikasi seluruh jumlah dari transaksi sejenis, seperti
penjualan dan pembelian.
3. Manfaat Jurnal Umum & Jurnal Khusus
Manfaat dari jurnal umum, diantaranya adalah :
a. Historis
Manfaat historis, yaitu pencatatan jurnal setiap aktivitas transaksi dilakukan
berdasarkan waktu terjadinya transaksi. Sehingga, jurnal ini menggambarkan
aktivitas transaksi perusahaan setiap hari dalam satu bulan.
b. Pencatatan
Manfaat dari pencatatan adalah sebagai dokumentasi berbagai hal pencatatan
keuangan yang terjadi dalam periode waktu tertentu disebuah perusahaan.
c. Analisis
Manfaat dari analisis adalah untuk mengetahui akan mana yang harus debit dan
akun mana yang harus di kredit.
d. Instruksi
Manfaat dari instruksi adalah melakukan pencatatan pada buku besar sesuai
dengan hasil analisi baik di debit maupun di kredit.
e. Informatif
Manfaat dari informatif adalah memberikan informasi untuk melakukan
pendataan atau pencatatan bukti aktivitas bukti transaksi keuangan yang ada.
Manfaat dari jurnal khusus, diantaranya adalah :
a. Pencatatan yang secara sistematis akan lebih mudah
Jenis pembagian jurnal khusus dibagi menjadi empat agar memudahkan
pencatatan transaksi setiap kelompoknya. Jadi, pencatatan transaksi sudah di
bagi berdasarkan penggolongannya agar lapora kkeuangan yang dibuat
menjadi lebis terperinci, efisien dan sistematis dibanding melakukan pencatatan
secara umum.
b. Proses data transaksi keuangan yang lebih cepat

66
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Pencatatan dengan membagi data transaksi sesuai dengan kelompok-


kelompok khusus membuat setiap data yang akan diolah menjadi semakin
cepat karena mudah dianalisis. Contohnya, dalam jurnal umum jika harus
mencatat sebanyak 100 kali data transaksi, maka kita harus menulis 100 kali
data transaksi tersebut. Jika di jurnal khusus hanya perlu mencatat satu jenis
data transaksi dalam satu pengelompokkan.
c. Penggambaran data yang lebih jelas dan cepat
Pengelompokkan transaksi dalam jurnal khusus hanya akan mencatat data
yang sejenis. Misal, data transaksipenerimaan barang, maka isi jurnalnya hanya
akan ada masalah penerimaan barang saja. Begitu juga dengan penjualan
barang, maka isi jurnalnya berkaitan dengan transaksi penjualan barang.
Pengelompokkan ini akan membuat data keuangan yang akan disampaikan
menjadi lebih tepat, akurat, dan cepat.
d. Proses postingan kedalam buku besar akan lebih mudah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembagian jurnal khusus dibagi
menjadi empat kelompok yang diamana semua data transaksi keuangan akan
dikelompokkan dengansata transaksi yang sama. Sehingga tidak lagi sulit
menemukan sekaligus memposting data transaksi kedalam buku besar. Jika
banyak transaksi keuangan dapat diselesaikan dengan mudah da hanya
mencari akun yang akan digolongkan kedalam transaksi tersebut.
e. Pemeriksaan secara berkala menjadi lebih mudah
Auditor publik akan melakukan pemeriksaan ulang secara berkala.
Pemeriksaan ini nantinya akan menyangkut pemeriksaan eksternal dan internal.
Proses pembukuan dan pengemasan data akan lebih praktis dengan adanya
jurnal khusus ini. Oleh karena itu, pemeriksaan ulangan oleh auditor akan lebih
mudah.
Perbedaan Jurnal Umum dengan Jurnal Khusus:
a. Ciri-ciri jurnal umum yaitu:
1) Isi jurnal kolomnya ada dua, yaitu debit dan kredit.
2) Mencatat semua aktivitas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
3) Bentuk jurnalnya ada kolom tanggal, akun, keterangan, referensi (ref), dan
jumlah yang teridiri dari debit dan kredit.
4) Semua transaksi dicatata pada satu jurnal saja.
5) Pencatatan dilakukan setiap waktu terjadinya transaksi.
6) Pencatatan bisa dilakukan dengan satu orang.
7) Digunakan hanya pada perusahaan dagang atau jasa yang masih tergolong
kecil, diamana transakasinya masih belum terlalu banyak.
67
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

8) Tidak ada pengelompokkan hanya ada satu jenis.


9) Fungsi jurnal umum berdasarkan kegunaan dari jurnal tersebut.
b. Ciri-ciri jurnal khusus yaitu :
1) Mempunyai empat jenis jurnal, yaitu jurnal pembelian, jurnal penjualan,
jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
2) Isi jurnalnya banyak kolom.
3) Pencatatan hanya pada transaksi yang sejenis dan sering terjadi.
4) Pencataan bentuk jurnal disesuiakan dengan kolom yang diperlukan sesuai
transaksi sejenis.
5) Transaksi yang terjadi dicatat sesuai dengan jenisnya dalam beberapa jenis
jurnal yang berbeda. Contoh, transaksi pengeluaran kas, maka transaksi
harus dicatat pada jurnal pengeluaran kas.
6) Pencatatan dilakukan secara periodik atau pada tanggal tertentu. Biasanya
setiap akhir bulan.
7) Posting dari jurnal ke buku besar dilakukan secara berkala dan kolektif.
8) Pencatatan jurnal dilakukan oleh banyak orang.
9) Pencatatan jurnal ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang
memiliki transaksi yang sejenis dan berulang-ulang.
10) Data transaksi dikelompokkan berdasarkan dari jenis jurnalnya.
Jurnal umum memiliki tingkat kompleks yang paling tinggi daripada jurnal
khusus pada umumnya. Ini dikarenakan, pencatatan pada jurnal umum
memerlukan pemahaman logika yang baik khususnya pada akun debit dan kredit.
Apabila dapat memahami mekanisme pencatatan pada akun debit dan kredit, maka
akan berdampak pada pelaporan jurnal ini selanjutnya. Dalam hal memperbaiki
jurnal umum akan memakan waktu dan membingungkan. Sebaliknya, dalam jurnal
khusus dibuat lebih sederhana dan mudah dipahami, serta dapat diaplikasikan oleh
siapapun tanpa harus bingung memahami logika mekanisme pencatatan akun debit
dan kredit seperti jurnal umum.
4. Mekanisme Debit Kredit
Untuk membuat jurnal, maka harus dipahami terlebih dahulu mekanisme
debet kredit. Karena salah dalam memasukkan angka pada kolom maka catatan
jurnal akan salah dan nantinya akan berakibat pada laporan keuangan lainnya.
Berikut rumusan sederhana yang harus dimengerti dari mekanisme debIt kredit
dalam jurnal :

68
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Tabel 6.4 Mekanisme debit kredit

Klasifikasi Saldo Normal Debet Kredit

Aset (Asset) Debet Bertambah Berkurang


Liabilitas (Liability) Kredit Berkurang Bertambah
Ekuitas (Equity) Kredit Berkurang Bertambah
Pendapatan (Revenue) Kredit Berkurang Bertambah
Biaya/Beban (Expenses) Debet Bertambah Berkurang
Modal Saham (Laba ditahan) Kredit Berkurang Bertambah
Penarikan dan Deviden Debet Bertambah Berkurang

5. Langkah Membuat Jurnal Umum


Ilustrasi:
Pada tanggal 1 Oktober 2021, Arkananta mendirikan usaha jasa konsultan,
Arkananta memutuskan untuk menyewa ruangan kantor di tempat lain dan
menjalankan usahanya yang dikenal sebagai Arkananta Consulting, yang
beroperasi secara penuh. Arkananta Consulting melaksanakan transaksi berikut
selama bulan Oktober:
Tabel 6.1 Transaksi Arkananta Advertising Agency
Arkananta Menginvestasikan kas senilai Rp 250.000.000 ke
1 Okt
perusahaan yang dinamakan Arkananta Advertising Agency.
Peralatan kantor seharga Rp 85.000.000, dibeli di Office Dina dengan
1 Okt menandatangani wesel bayar senilai Rp 85.000.000, berjangka waktu
3 bulan, berbunga 12%.
Membeli perlengkapan kantor secara tunai di Gramedia sebesar Rp
2 Okt
27.000.000
Menerima uang muka sebesar Rp 15.000.000 dari Bapak Sendi,
5 Okt seorang klien, untuk jasa periklanan yang diharapkan akan selesai
pada tanggal 31 Desember
Sewa kantor kepada Januar Property untuk 3 bulan (Oktober,
8 Okt November dan Desember) sebesar Rp 12.000.000 dibayarkan secara
tunai
Membayarkan kepada Secure Insurance sebesar Rp. 6.000.000 Untuk
9 Okt polis asuransi 1 tahun yang akan jatuh tempo tahun depan pada tanggal
30 September.

69
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Membeli pasokan bahan baku iklan (perlengkapan iklan) untuk 3 bulan


15 Okt
secara kredit dari Bizz Supply seharga Rp 25.000.000
Menerima uang dari Harry Co. atas jasa yang diberikan sebesar Rp.
18 Okt
28.000.000
Memberikan jasa kepada Dika Co yang belum dibayarkan sebesar Rp
20 Okt
22.500.000
Terutang gaji karyawan sebesar Rp 4.000.000 dan dibayarkan secara
26 Okt
tunai.
Menerima uang tunai sebesar Rp 10.000.000 dari Juana Company
28 Okt
untuk jasa periklanan yang diberikan pada bulan Oktober.
Arkananta menarik uang tunai sebesar Rp 5.000.000 untuk keperluan
39 Okt
pribadi.
Membayar beban utilitas berupa pemakaian listrik dan telepon sebesar
31 Okt
Rp. 1.650.000

Berikut adalah bagan perkiraan (chart of accounts) yang dipergunakan:


Tabel 6.2 Bagan Perkiraan (Chart Of Accounts)
Assets Equity
11 Cash 31 Arkananta, Capital
12 Account Receivable 32 Drawing
13 Office Supplies
14 Advertising Office Supplies Revenue
15 Prepaid Insurance 41 Fees Earned
16 Prepaid Rent
18 Office Equipment Expense
19 Accumulated depreciation of office 51 Advertising Supplies Expense
equipment
Liabilities 52 Equipment Depreciation
Expense
20 Account Payable 53 Insurance Expense
21 Notes Payable 54 Rent Expense
22 Salaries Payable 55 Salaries Expense
23 Interest Payable 56 Interest Expense
24 Unearned Revenue 57 Utilities Expense
29 Prepaid Income

70
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Ayat jurnal yang perlu dibuat dari ilustrasi di atas adalah:


Tabel 6.3 Jurnal Umum Arkananta Advertising Agency
Arkananta Advertising Agency
General Journal
For The Month Ended October 31, 2021
Date Account Name Ref Debit Credit
Oct
1 Cash Rp 250,000,000
Arkananta, Capital Rp 250,000,000
(Investasi kas oleh pemilik
ke dalam bisnis)
1 Office Equipment Rp 85,000,000
Notes Payable Rp 85,000,000
(Menerbitkan wesel bayar
berjangka waktu 3 bulan,
berbunga 12% untuk
peralatan kantor)
2 Office Supplies Rp 27,000,000
Cash Rp 27,000,000
(Beli Perlengkapan tunai ke
Gramedia)
5 Cash Rp 15,000,000
Unearned Revenue Rp 15,000,000
(Terima uang muka dari
Bapak Sendi)
8 Prepaid Rent Rp 12,000,000
Cash Rp 12,000,000
(Bayar Sewa untuk 3 bulan
ke Januar Property)
9 Prepaid Insurance Rp 6,000,000
Cash Rp 6,000,000
(Bayar polis satu tahun ke
Secure Insurance)
15 Advertising Supplies Rp 25,000,000
Account Payable Rp 25,000,000

71
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

(Beli perlengkapan iklan


secara kredit dari Bizz
Supply)
18 Cash Rp 28,000,000
Fees Earned Rp 28,000,000
(Pendapatan jasa dari
Herry Co.)
20 Account Receivable Rp 22,500,000
Fees Earned Rp 22,500,000
(Pendapatan jasa secara
kredit ke Dika Co.)

26 Salaries Expense Rp 4,000,000


Cash Rp 4,000,000

(Bayar gaji karyawan)

28 Cash Rp 10,000,000
Fees Earned Rp 10,000,000
(Terima uang untuk jasa
yang diberikan dari Juana
Company)
29 Drawing Rp 5,000,000
Cash Rp 5,000,000
(Penarikan pribadi)
31 Utilities Expense Rp 1,650,000
Cash Rp 1,650,000
(Bayar listrik dan telepon)

Penjelasan transaksi:
1 Oktober: Kas perusahaan bertambah sebagai akibat adanya transaksi
penyetoran uang tunai dari pemilik (Arkananta) ke dalam
perusahaan; uang kas ini akan di jadikan sebagai modal awal untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan nantinya. Ingat
kembali bahwa kas (aset lancar) memiliki saldo normal di sebelah
debit, sehingga kas akan bertambah di sebelah debit.

72
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

1 Oktober: Perlengkapan kantor menjadi bertambah karena dibeli.


Penambahan aset lancar ini akan dicatat dalam jurnal dengan
menggunakan akun perlengkapan kantor di sebelah debit.
Perlengkapan kantor ini dibeli secara kredit, sehingga uang kas
perusahaan tidaklah terpengaruh (tidak berkurang). Pembelian
perlengkapan kantor dengan wesel bayar ini tentu saja akan
menambah besarnya saldo liabilitas. Wesel bayar akan dicatat di
sebelah kredit dalam jurnal.
2 Oktober: Uang kas perusahaan menjadi berkurang sebagai akibat adanya
transaksi pembayaran beban sewa kantor. Kas berkurang di
sebelah kredit, sedangkan beban memiliki saldo normal di sebelah
debit. Kenapa beban memiliki saldo normal di sebelah debit? Ingat
kembali bahwa beban sifatnya mengurangi modal dan modal akan
berkurang di sebelah debit. Modal memiliki saldo normal di sebelah
kredit.
5 Oktober: Kas perusahaan menjadi bertambah di sebelah debit dalam jurnal
karena adanya penerimaan uang kas dari klien atas jasa konsultasi
yang belum diberikan. Karena perusahaan belum memberikan
jasanya kepada klien, maka pada saat itu juga perusahaan akan
mengakui pendapatan diterima di muka. Pendapatan memiliki
saldo normal di sebelah kredit. Ingat kembali bahwa pendapatan
sifatnya menambah modal. Modal akan bertambah di sebelah
kredit.
8 Oktober: Pembayaran beban sewa yang langsung dibayarkan untuk jangka
waktu 3 bulan. Ketika pembayaran dilakukan, maka uang untuk
sewa 3 bulan yang dicatat. Akun sewa dibayar di muka didebit guna
menyajikan jasa atau manfaat yang diterima dan kas berkurang di
kredit.
9 Oktober: Perhatikan bahwa pembayaran beban yang akan memberikan
manfaat untuk jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi akan
diidentifikasi sebagai beban dibayar di muka atau pembayaran di
muka. Ketika pembayaran dilakukan, akun aset didebit guna
menyajikan jasa atau manfaat yang akan diterima di masa
mendatang, maka menjadi asuransi dibayar di muka, dan kas
berkurang di kredit.

73
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

15 Oktober: Perlengkapan untuk iklan menjadi bertambah karena dibeli.


Penambahan aset ini akan dicatat dalam jurnal dengan
menggunakan akun perlengkapan iklan di sebelah debit.
Perlegkapaniklan tersebut dibeli secara kredit, sehingga uang kas
perusahaan belum berkurang. Dan dicatat sebagai utang usaha di
sebelah kredit dalam jurnal.
18 Oktober: Kas perusahaan menjadi bertambah di sebelah debit dalam jurnal
karena adanya penerimaan uang kas dari klien. Karena
perusahaan telah memberikan jasanya kepada klien, maka pada
saat itu juga perusahaan akan mengakui pendapatan usaha.
Pendapatan memiliki saldo normal di sebelah kredit. Ingat kembali
bahwa pendapatan sifatnya menambah modal. Modal akan
bertambah di sebelah kredit.
20 Oktober: Piutang menjadi bertambah di sebelah debit dalam jurnal karena
perusahaan telah memberikan jasanya kepada klien, namun belum
dibayarkan pada saat itu, maka perusahaan akan mengakui
sebagai piutang usaha. Pendapatan memiliki saldo normal di
sebelah kredit. Ingat kembali bahwa pendapatan sifatnya
menambah modal. Modal akan bertambah di sebelah kredit.
26 Oktober Uang kas perusahaan menjadi berkurang sebagai akibat adanya
: transaksi pembayaran gaji karyawan. Kas berkurang di sebelah
kredit, sedangkan beban memiliki saldo normal di sebelah debit.
28 Oktober: Transaksi dan penjelasan yang sama pada tanggal 18 Oktober
2022.
29 Oktober: Uang kas perusahaan menjadi berkurang karena adanya
pengambilan pribadi untuk Arkananta, dan bukan dianggap
sebagai beban (expense) perusahaan. Akan tetapi prive ini sifatnya
sama dengan beban dalam hal mengurangi modal. Sehingga prive
di debit dan kas di kredit dalam jurnal.
31 Oktober: Uang kas perusahaan berkurang sebagai akibat adanya transaksi
pembayaran utilitas yaitu bayar listrik dan bayar telepon. Kas
berkurang disebelah kredit, dedangkan beban memiliki saldo
normal di sebelah debit.

74
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Rosita Assa seorang arsitek membuka kantor pada tanggal 1 Januari 2020. Selama
bulan berjalan dia telah menyelesaikan transaksi berikut yang berhubungan dengan
praktik profesinya.
a. Memindahkan kas dari rekening pribadi ke rekening bank yang menggunakan
untuk usahanya sebesar Rp 21.600.000.
b. Membayar sewa kantor dan ruang kerja bulan Januari sebesar Rp 2.340.000.
c. Membeli peralatan kantor dan komputer secara kredit sebesar Rp 5.400.000.
d. Membayar kas untuk asuransi tahunan sebesar Rp 4.320.000.
e. Membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp 2.250.000.
f. Membeli kendaraan operasional seharga Rp 34.200.000, dengan membayar
tunai Rp 6.850.000 dan memberikan wesel bayar untuk sisanya.
g. Menerima kas dari klien, untuk rancangan yang dihasilkan sebesar
Rp 16.380.000.
h. Membayar utang kepada kreditor sebesar Rp 3.600.000.
i. Membayar cicilan wesel bayar yang telah jatuh tempo sebesar Rp 1.140.000.
j. Membayar kas untuk beban lain-lain Rp 3.120.000.
k. Mencatat pendapatan atas rancangan yang dihasilkan, pembayaran akan
diterima di bulan Februari sebesar Rp 26.280.000.
l. Menerima tagihan untuk jasa pembuatan cetak biru, yang jatuh tempo di bulan
Februari sebesar Rp 4.500.000.
m. Membayar gaji asisten sebesar Rp 4.920.000.
n. Membayar bahan bakar oli dan perbaikan kendaraan untuk Januari sebesar
Rp 1.560.000.
2. Pada tanggal 1 Agustus 2020, Robbert Panjaitan mendirikan Toba Properti dan
telah melakukan transaksi sebagai berikut selama bulan berjalan:
a. Robinson memindahkan kas dari rekening pribadi ke rekening bank yang
dipakai untuk usahanya sebesar Rp 36.000.000
b. Membayar sewa kantor dan peralatan kantor untuk bulan berjalan sebesar
Rp 3.900.000.
c. Membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp 2.580.000.
d. Membayar utang kepada kreditur sebesar Rp 1.050.000.
e. Menerima kas atas komisi penjualan sebesar Rp 17.328.000.
f. membayar beban kendaraan (termasuk beban sewa) untuk bulan berjalan
sebesar Rp 1.896.000 dan beban lain-lain sebesar Rp 780.000.
g. membayar gaji karyawan sebesar Rp 3.600.000.

75
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

h. menghitung bahwa perlengkapan yang telah digunakan sebesar Rp 1.560.000.


i. menarik kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp 3.000.000.

D. DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agoes, Sukrisno.(2013).Cara Mudah Belajar Akuntansi Buku 1.Jakarta:Salemba


Empat.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Jusup, Al. Haryono.(2011). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi
7.Yogyakarta:Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Rudianto.(2009). Pengantar Akuntansi.Jakarta:Erlangga.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Edisi
25.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th
edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Zamzami, Faiz. Akuntansi Pengantar 1. 2017. UGM Press.
Weygandt, Kimmel, Kieso.(2018). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi
2.Jakarta:Salemba Empat

76
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 7:
BUKU BESAR

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana membuat buku besar. Setelah
mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian buku besar.
2. Mampu memahami fungsi dari buku besar.
3. Mampu mengetahui macam bentuk dari buku besar.
4. Mampu mengetahui cara posting ke buku besar.
5. Mampu membuat buku besar.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Buku Besar
Setelah menganalisis dan mencatat kedalam jurnal. Selanjutnya adalah
memposting atau pindah buku dari saldo akun yang ada pada jurnal ke buku
besar akun masing-masing. Intinya adalah bahwa setiap saldo akun yang masih
“tercerai berai" dalam jurnal akan di akumulasikan ke dalam buku besar sesuai
masing-masing akun. Nantinya setiap perubahan (mutasi debet dan mutasi kredit)
yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi
akan diperlihatkan dalam buku besar untuk masing-masing akun ini secara
terperinci. Dengan kata lain, rincian akumulasi saldo akun terkait yang terdapat
dalam jurnal merupakan buku besar untuk masing-masing akun. Dalam proses
penyusunan buku besar sangat membutuhkan pemahaman yang sangat besar
mengenai saldo normal dan makna debet kredit. Urutan akun yang dibuat untuk
buku besar dimulai dengan yang tercantum pada bagan perkiraan (chart of
accounts), yang dimulai dengan akun neraca (kas, piutang usaha, dan
seterusnya).
Sebagai contoh: saldo awal ,mutasi debet, mutasi kredit, dan saldo akhir
memuat secara terperinci dalam buku besar kas. Rincian pemindah bukuan dari
seluruh transaksi penerimaan kas yang telah di catat dalam jurnal merupakan
mutasi debet yang terdapat dalam buku besar kas, dan rincian pemindah bukuan
dari seluruh transaksi pengeluaran kas yang telah di catat dalam jurnal merupakan
mutasi kredit yang terdapat dalam buku besar kas.
Buku besar (ledger) dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar umum
(general ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Proses posting dari

77
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

jurnal ke buku besar untuk perusahaan yang sudah menggunakann computerized


system tidak lagi dilakukan secara manual tetapi akan langsung terposting secara
otomatis lewat program komputer. Buku besar umum selalu dibuat atas seluruh
akun laporan keuangan.
Buku besar pembantu tidak diperlukan unntuk semua akun. Buku besar
pembantu hanya khusus untuk akun piutang dagang dan utang dagang yang
dibuat oleh perusahaan. Untuk merinci saldo yang terdapat dalam buku besar
umum diperlukan buku besar pembantu. Bayangkan saja dalam sebuah
perusahaan dagang yang dimana transaksi penjualan barang dagangan (secara
kredit) dilakukan ke banyak pelanggan, demikian juga perusahaan melakukan
transaksi pembelian barang dagangan (secara kredit) dari banyak supplier. Utang
masing-masing supplier dan tagihan masing-masing pelanggan akan dicatat
dalam buku besar pembantu, dan lebih memudahkan perusahaan untuk
mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang dagang. Total jumlah
saldo dari keseluruhan masing-masing buku besar pembantu harus sama dengan
jumlah saldo yang tertera dalam buku besar umum.
2. Fungsi Buku Besar
a. Untuk merangkum data transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal (umum).
b. Untuk mengetahui jumlah/keadaan rekening (akun) yang sebenarnya dan
untuk menggolongkan data keuangan.
c. Sebagai dasar untuk penggolongan transaksi yang ada/sudah dicatat dijurnal.
d. Sebagai informasi untuk menyusun laporan keuangan.
3. Bentuk Buku besar
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
a. Bentuk T (T account)
Bentuk buku besar yang sangat sederhana, karena hanya berbentuk T besar.
Bagian kiri adalah sisi debit dan bagian kanan adalah sisi kredit. Bagian kiri
atas adalah nama akun sedangkan bagian kanan atas adalah kolom akun.
b. Bentuk skontro
Bentuk dua kolom yang dibagi dua yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
c. Bentuk staffle berkolom saldo tunggal
Digunakan jika transaksi yang relatif banyak dan diperlukan penjelasan dari
transaksi tersebut
d. Bentuk staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja terjadi perbedaan
pada kolom saldo yaitu kolom dibagi menjadi dua yaitu debet dan kredit.

78
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

4. Posting ke Buku Besar


Data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode
bersangkutan) adalah pencatatan saldo awal. Saldo debet biasanya berada pada
rekening sisi debet neraca dan saldo kredit biasanya berada pada rekening sisi
kredit. Tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang
bersangkutan merupakan pencatatan tangggal yang terjadi pada transaksi yang
diambil.
Keterangan pada buku besar yang bersangkutan merupakan pencatatan
keterangan ysng diambilkan dari keterangan jurnal. Pencatatan jumlah kredit
dalam jurnal kolom kredit yang bersangkutan dan mencatat jumlah debet dalam
jurnal kolom debet yang bersangkutan. Pencatatan nomor halaman jurnal ke
kolom referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan.
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku
besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom jika digunakan,
maka terlebih dahulu carilah saldonya dengan cara membandingkan antara
jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan kredit akan
mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit sedangkan pencatatan
debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit.
5. Langkah Membuat Buku Besar
Ilustrasi:
Lanjutan pada soal pertemuan sebelumnya, ayat jurnal Arkananta
Advertising Agency:
Tabel 7.1 Jurnal Umum Arkananta Advertising Agency
Arkananta Advertising Agency
General Ledger
For The Month Ended October 31, 2021
Date Account Name Ref Debit Credit
Oct
1 Cash Rp 250,000,000
Arkananta, Capital Rp 250,000,000
(Investasi kas oleh pemilik
ke dalam bisnis)
1 Office Equipment Rp 85,000,000
Notes Payable Rp 85,000,000

79
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

(Menerbitkan wesel bayar


berjangka waktu 3 bulan,
berbunga 12% untuk
peralatan kantor)
2 Office Supplies Rp 27,000,000
Cash Rp 27,000,000
(Beli Perlengkapan tunai ke
Gramedia)
5 Cash Rp 15,000,000
Unearned Revenue Rp 15,000,000
(Terima uang muka dari
Bapak Sendi)
8 Prepaid Rent Rp 12,000,000
Cash Rp 12,000,000
(Bayar Sewa untuk 3 bulan
ke Januar Property)
9 Prepaid Insurance Rp 6,000,000
Cash Rp 6,000,000
(Bayar polis satu tahun ke
Secure Insurance)
15 Advertising Supplies Rp 25,000,000
Account Payable Rp 25,000,000
(Beli perlengkapan iklan
secara kredit dari Bizz
Supply)
18 Cash Rp 28,000,000
Fees Earned Rp 28,000,000
(Pendapatan jasa dari
Herry Co.)
20 Account Receivable Rp 22,500,000
Fees Earned Rp 22,500,000
(Pendapatan jasa secara
kredit ke Dika Co.)

26 Salaries Expense Rp 4,000,000


Cash Rp 4,000,000

80
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

(Bayar gaji karyawan)

28 Cash Rp 10,000,000
Fees Earned Rp 10,000,000
(Terima uang untuk jasa
yang diberikan dari Juana
Company)
29 Drawing Rp 5,000,000
Cash Rp 5,000,000
(Penarikan pribadi)
31 Utilities Expense Rp 1,650,000
Cash Rp 1,650,000
(Bayar listrik dan telepon)

Setelah jurnal umum dibuat, maka posting ke buku besar, perhatikan cara
membuat buku besar. Contoh transaksi pada jurnal umum yang pertama, berikut
jurnalnya:
Date Account Name Ref Debit Credit
Oct
1 Cash Rp 250,000,000
Arkananta, Capital Rp 250,000,000
(Investasi kas oleh pemilik
ke dalam bisnis)
Dicontohkan satu transaksi, yaitu pada tanggal 1 Oktober, dengan jurnal
kas di debit, dan modal di kredit. Dua akun tersebut berbeda (kas & modal), maka
anda harus membuat tabel buku besar dari masing masing akun tersebut. Bisa
dilihat pada tabel dibawah.

Account Name: Cash Account Code: 11


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000 -

Account Name: Arkananta, Capital Account Code: 31


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 - Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000

Dimana dengan kesesuaian posisi bahwa kas di debit dan modal di kredit.
81
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Uraian transaksi disesuaikan dengan kegiatan atas transaksi tersebut. Kolom ref
diisi GJ1 artinya dari sumber jurnal umum (general journal) pada halaman ke satu
atau halaman pertama. Saldo pada tabel yaitu, total dari penambahan maupun
pengurangan pada debit dan kredit. Perhatikan saldo normal akun pada
pertemuan sebelumnya atau pertemuan ke-6.
Setelah di posting kedalam buku besar, jangan lupa kembali ke jurnal
umum pada kolom ref diisi dengan kode akun (jika soal tidak terdapat kode akun
bisa dengan memberi tanda ceklis/√)
Date Account Name Ref Debit Credit
Oct
1 Cash 11 Rp 250,000,000
Arkananta, Capital 31 Rp 250,000,000
(Investasi kas oleh pemilik
ke dalam bisnis)

Berikut, buku besar secara keseluruhan atas jurnal umum Arkananta


Advertising Agency:
Tabel 7.2 Buku Besar Arkananta Advertising Agency
Arkananta Advertising Agency
General Ledger
For The Month Ended October 31, 2021
Account Name: Cash Account Code: 11
Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000 -
2 Gramedia GJ2 - Rp 27,000,000 Rp 223,000,000 -
5 Bapak Sendi GJ2 Rp 15,000,000 - Rp 238,000,000 -
8 Januar Property GJ2 - Rp 12,000,000 Rp 226,000,000 -
9 Secure Insurance GJ2 - Rp 6,000,000 Rp 220,000,000 -
18 Harry Co. GJ2 Rp 28,000,000 - Rp 248,000,000 -
26 Bayar Gaji GJ2 - Rp 4,000,000 Rp 244,000,000 -
28 Juana Company GJ3 Rp 10,000,000 - Rp 254,000,000 -
29 Tarik Tunai GJ3 - Rp 5,000,000 Rp 249,000,000 -
31 Bayar Utilitas GJ3 - Rp 1,650,000 Rp 247,350,000 -

Account Name: Arkananta, Capital Account Code: 31


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 - Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000

82
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Account Name: Office Equipment Account Code: 18


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Office Dina GJ1 Rp 85,000,000 - Rp 85,000,000 -

Account Name: Notes payable Account Code: 21


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Office Dina GJ1 - Rp 85,000,000 - Rp 85,000,000

Account Name: Office Supplies Account Code: 13


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
2 Gramedia GJ2 Rp 27,000,000 - Rp 27,000,000 -

Account Name: Unearned Revenue Account Code: 24


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
5 Bapak Sendi GJ2 - Rp 15,000,000 - Rp 15,000,000

Account Name: Prepaid Rent Account Code: 16


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
8 Januar Property GJ2 Rp 12,000,000 - Rp 12,000,000 -

Account Name: Prepaid Insurance Account Code: 15


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
9 Secure Insurance GJ2 Rp 6,000,000 - Rp 6,000,000 -

Account Name: Advertising Supplies Account Code: 14


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
15 Bizz Supply GJ2 Rp 25,000,000 - Rp 25,000,000 -

83
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Account Name: Account Payable Account Code: 20


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
15 Bizz Supply GJ2 - Rp 25,000,000 - Rp 25,000,000

Account Name: Fees Earned Account Code: 41


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
18 Harry Co. GJ2 - Rp 28,000,000 - Rp 28,000,000
20 Dika Co. GJ2 Rp 22,500,000 Rp 50,500,000
28 Juana Company GJ3 Rp 10,000,000 Rp 60,500,000

Account Name: Account Receivable Account Code: 12


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
20 Dika Co. GJ2 Rp 22,500,000 - Rp 22,500,000 -

Account Name: Salaries Expense Account Code: 55


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
26 Bayar Gaji GJ2 Rp 4,000,000 - Rp 4,000,000 -

Account Name: Drawing Account Code: 32


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
29 Tarik Tunai GJ3 Rp 5,000,000 - Rp 5,000,000 -

Account Name: Utilities Expense Account Code: 57


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
31 Bayar Utilitas GJ3 Rp 1,650,000 - Rp 1,650,000 -

Dalam pembuatan buku besar, lebih baik urutan pembuatan tabel sesuai
dengan transaksi yang ada di jurnal umum, diurutkan pertanggal transaksi bukan
mengurutkan dari kode akun, hal tersebut meminimalisir kekeliruan atau akun
yang tertinggal atau terlewatkan untuk diposting ke dalam buku besar.
84
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Pada 1 Agustus 2021, Farishi mendirikan Planet Properti, dan telah melakukan
transaksi berikut selama bulan berjalan:
a. Farishi memindahkan kas dari rekening pribadi ke rekening bank yang dipakai
untuk usahanya sebesar Rp 21.000.000.
b. Membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp 2.760.000.
c. Menerima kas atas komisi penjualan sebesar Rp 15.960.000.
d. Membayar sewa kantor dan peralatan kantor untuk bulan berjalan sebesar Rp
3.600.000
e. Membayar utang kepada kreditur sebesar Rp 1.380.000.
f. Menarik untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.160.000.
g. Membayar beban kendaraan (termasuk beban sewa) untuk bulan berjalan
sebesar Rp 1.800.000, dan beban lain-lain sebesar Rp 480.000.
h. Membayar gaji karyawan sebesar Rp 3.360.000.
i. Menghitung bahwa perlengkapan yang telah digunakan sebesar Rp 1.050.000
Diminta :
1) Buatlah ayat jurnal untuk transaksi tersebut, dengan menggunakan nama
akun berikut ini: Kas, Perlengkapan, Utang Usaha, Modal Farishi, Prive
Farishi, Komisi Penjualan, Beban Sewa, Beban Gaji, beban kendaraan,
beban Perlengkapan, Beban Lain-Lain.
2) Buatlah Buku Besar dengan menggunakan nama akun dalam instruksi.
Posting ayat jurnal ke dalam akun-akun tersebut, cantumkan huruf disebelah
kiri masing-masing jumlah untuk mengidentifikasi transaksi.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agoes, Sukrisno.(2013).Cara Mudah Belajar Akuntansi Buku 1.Jakarta:Salemba
Empat.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Jusup, Al. Haryono.(2011). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi
7.Yogyakarta:Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Rudianto.(2009). Pengantar Akuntansi.Jakarta:Erlangga.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Edisi
25.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th
85
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Zamzami, Faiz. Akuntansi Pengantar 1. 2017. UGM Press.
Weygandt, Kimmel, Kieso.(2018). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi
2.Jakarta:Salemba Empat

86
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 8:
NERACA SALDO

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan membuat neraca saldo. Setelah mempelajari
materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian neraca saldo.
2. Mampu memahami tujuan dibuatnya neraca saldo.
3. Mampu memahami fungsi dan manfaat neraca saldo.
4. Mampu membuat neraca saldo.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Neraca Saldo
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah
selanjutnya adalah memposting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang
terdapat pada jurnal ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Intinya
adalah bahwa di dalam buku besar berisikan akumulasi setiap saldo akun yang
masih “tercerai berai” atau terpisah dalam jurnal sesuai dengan masing-masing
akun. Nantinya, buku besar untuk masing-masing akun ini akan memperlihatkan
secara terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi debet dan mutasi kredit)
yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi.
Dengan kata lain, buku besar untuk masing-masing akun merupakan
rincian akumulasi saldo akun terkait yang terdapat dalam jurnal. Dalam proses
penyusunan buku besar pemahaman yang mendalam mengenai saldo normal dan
makna debet kredit akun sangatlah dibutuhkan. Buku besar dibuat dengan urutan
akun seperti yang tercantum pada bagan perkiraan (chart of accounts), yang
dimulai dengan akun neraca (kas, piutang usaha, dan seterusnya).
2. Tujuan dari Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/
perkiraan buku besar atau pengelompokkan saldo akhir di dalam buku besar.
Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan
kapan saja.
Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan
matematis dari debit dan kredit setelah posting/pemindah bukuan dilakukan.
Berdasarkan system berpasangan, apabila jumlah saldo debit sama dengan
jumlah saldo kredit maka kesamaan ini akan terjadi.

87
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Selain bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan, neraca saldo juga


berguna untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan ayat jurnal
dan posting.
Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening neraca dan
rekening laba rugi sebagai berikut:
a. Aset lancar
b. Aset tetap
c. Aset lain-lain
d. Utang lancar
e. Utang tidak lancar
f. Ekuitas
g. Pendapatan operasional
h. Pendapatan non operasional
i. Beban operasi
j. Beban non operasi
3. Fungsi dan Manfaat Neraca Saldo
Fungsi neraca saldo yaitu menyajikan ringkasan daftar dari saldo-saldo
akun yang berasal dari buku besar (the ledger) sebagai bahan evaluasi dan
mempunyai fungsi sebagai berikut ini :
a. Fungsi persiapan: Suatu perusahaan baik perusahaan barang atau jasa akan
menggunakan fungsi dari neraca saldo untuk mempersiapkan pembuatan
laporan akhir keuangan.
b. Fungsi Pencatatan: Dalam penyajian data pada perusahaan baik perusahaan
barang atau jasa memerlukan fungsi dari neraca saldo sebagai penerapan
ilmu akuntansi dalam penyajian data. Pencatatan setiap data-data pada setiap
akun rekening akan disajikan secara ringkas oleh neraca saldo.
c. Fungsi koreksi: Pengkoreksian terhadap catatan serta siklus akuntansi
dilakukan oleh neraca saldo yaitu sebagai bahan evaluasi sebelum pembuatan
laporan keuangan.
d. Fungsi monitoring: Memonitoring keuangan dalam perusahaan baik barang
atau jasa merupakan fungsi dari neraca saldo, selain itu neraca saldo memiliki
funngsi lain yaitu sebagai informasi dari catatan neraca saldo yang berisi
ringkasan suatu data pada setiap akun.
Berdasarkan fungsi dari neraca saldo yang telah dijelaskan diatas, ada
beberapa manfaat/ kegunaan neraca saldo baik untuk perusahaan jasa ataupun
perusahaan barang, yakni :

88
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

a. Neraca saldo bermanfaat untuk memberikan informasi yang valid untuk


menyusun laporan laba rugi, laporan ekuitas dan neraca, serta sebagai
ringkasan dari akun-akun pada buku besar.
b. Untuk menguji keseimbangan jumlah debit dan kredit yang ada dalam buku
besar serta membuktikan bahwa akurasi perhitungan dalam sistem
pembukuan yang berjalan pada setiap tahunan operasi perusahaan
merupakan manfaat dari neraca saldo.
Secara garis besar, neraca memiliki dua format bentuk penyusunan yaitu
format staffel (report form) dan format scontro (account form). Dalam neraca
saldo, formulir neraca saldo yang berbentuk sederhana biasanya disajikan dalam
bentuk empat kolom yang terdiri dari kolom nomor akun, kolom nama akun, kolom
debit dan kolom kredit.
4. Bentuk Neraca Saldo
Bentuk Neraca Saldo sangat sederhana hanya terdiri dari empat kolom
yakni :
a. Kolom Nomer Akun : Kolom ini akan diisi oleh nomor kode akun secara
sistematis atau urut (tidak boleh acak) mulai dari kode yang menujukkan kode
akun harta samppai kode yang menunjukkan akun beban.
b. Kolom Nama Akun/Keterangan : Kolom ini akan diisi oleh Nama-nama akun
yang ada dalam buku besar perusahaan tersebut dalam periode tertentu.
Penulisan dalam neraca saldo diurutkan dari golongan akun harta, akun utang,
akun modal, akun pendapatan dan yang terakhir adalah akun beban.
c. Kolom Debit : Kolom ini akan diisi dengan saldo debit dari setiap akun yang
bersumber dari buku besar perusahaan tertentu dalam periode tertentu.
d. Kolom Kredit : Kolom ini akan diisi dengan saldo kredit dari setiap akun yang
bersumber dari buku perusahaan tertentu dalam periode tertentu.
5. Langkah Membuat Neraca Saldo
Berikut, buku besar secara keseluruhan atas jurnal umum Arkananta
Advertising Agency:

89
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Tabel 8.1 Buku Besar Arkananta Advertising Agency


Arkananta Advertising Agency
General Ledger
For The Month Ended October 31, 2021
Account Name: Cash Account Code: 11
Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000 -
2 Gramedia GJ2 - Rp 27,000,000 Rp 223,000,000 -
5 Bapak Sendi GJ2 Rp 15,000,000 - Rp 238,000,000 -
8 Januar Property GJ2 - Rp 12,000,000 Rp 226,000,000 -
9 Secure Insurance GJ2 - Rp 6,000,000 Rp 220,000,000 -
18 Harry Co. GJ2 Rp 28,000,000 - Rp 248,000,000 -
26 Bayar Gaji GJ2 - Rp 4,000,000 Rp 244,000,000 -
28 Juana Company GJ3 Rp 10,000,000 - Rp 254,000,000 -
29 Tarik Tunai GJ3 - Rp 5,000,000 Rp 249,000,000 -
31 Bayar Utilitas GJ3 - Rp 1,650,000 Rp 247,350,000 -

Account Name: Arkananta, Capital Account Code: 31


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Setoran Arkananta GJ1 - Rp 250,000,000 - Rp 250,000,000

Account Name: Office Equipment Account Code: 18


Date Credit Balance
Description Ref Debit
Oct Debit Credit
1 Office Dina GJ1 Rp 85,000,000 - Rp 85,000,000 -

Account Name: Notes payable Account Code: 21


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
1 Office Dina GJ1 - Rp 85,000,000 - Rp 85,000,000

Account Name: Office Supplies Account Code: 13


Date Credit Balance
Description Ref Debit
Oct Debit Credit
2 Gramedia GJ2 Rp 27,000,000 - Rp 27,000,000 -

90
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Account Name: Unearned Revenue Account Code: 24


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
5 Bapak Sendi GJ2 - Rp 15,000,000 - Rp 15,000,000

Account Name: Prepaid Rent Account Code: 16


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
8 Januar Property GJ2 Rp 12,000,000 - Rp 12,000,000 -

Account Name: Prepaid Insurance Account Code: 15


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
9 Secure Insurance GJ2 Rp 6,000,000 - Rp 6,000,000 -

Account Name: Advertising Supplies Account Code: 14


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
15 Bizz Supply GJ2 Rp 25,000,000 - Rp 25,000,000 -

Account Name: Account Payable Account Code: 20


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
15 Bizz Supply GJ2 - Rp 25,000,000 - Rp 25,000,000

Account Name: Fees Earned Account Code: 41


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
18 Harry Co. GJ2 - Rp 28,000,000 - Rp 28,000,000
20 Dika Co. GJ2 Rp 22,500,000 Rp 50,500,000
28 Juana Company GJ3 Rp 10,000,000 Rp 60,500,000

Account Name: Account Receivable Account Code: 12


Date Credit Balance
Description Ref Debit
Oct Debit Credit
20 Dika Co. GJ2 Rp 22,500,000 - Rp 22,500,000 -

91
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Account Name: Salaries Expense Account Code: 55


Date Credit Balance
Description Ref Debit
Oct Debit Credit
26 Bayar Gaji GJ2 Rp 4,000,000 - Rp 4,000,000 -

Account Name: Drawing Account Code: 32


Date Credit Balance
Description Ref Debit
Oct Debit Credit
29 Tarik Tunai GJ3 Rp 5,000,000 - Rp 5,000,000 -

Account Name: Utilities Expense Account Code: 57


Date Balance
Description Ref Debit Credit
Oct Debit Credit
31 Bayar Utilitas GJ3 Rp 1,650,000 - Rp 1,650,000 -

Perhatikan nama akun dan nominal yang dicetak tebal, dimana saldo akhir
dari masing-masing buku besar Arkananta Advertising Agency, kita gabungkan ke
dalam satu tabel yaitu Neraca Saldo. Dalam membuat Neraca Saldo mohon
diurutkan dari Aset, Liabilitas, Ekuitas, Pendapatan dan Beban (bisa lihat juga
kamus Lampiran Indonesia Inggris dibagian lampiran)

92
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Neraca saldo yang disusun dari buku besar milik Arkananta Advertising
Agency:

Arkananta Advertising Agency


Trial Balance
For The Month Ended October 31, 2021
COA Account Name Debit Credit
11 Cash Rp 247,350,000
12 Account Receivable Rp 22,500,000
13 Office Supplies Rp 27,000,000
14 Advertising Supplies Rp 25,000,000
15 Prepaid Insurance Rp 6,000,000
16 Prepaid Rent Rp 12,000,000
18 Office Equipment Rp 85,000,000
20 Account Payable Rp 25,000,000
21 Notes Payable Rp 85,000,000
24 Unearned Revenue Rp 15,000,000
31 Arkananta, Capital Rp 250,000,000
32 Drawing Rp 5,000,000
41 Fees Earned Rp 60,500,000
55 Salaries Expense Rp 4,000,000
57 Utilities Expense Rp 1,650,000
Rp 435,500,000 Rp 435,500,000

Perhatikan bahwa total debit dama dengan total kredit. Neraca saldo
adalah pos pemeriksaan yang diperlukan untuk mengungkapkan jenis-jenis
kesalahan tertentu sebelum anda melanjutkan ke langkah-langkah proses
pencatatan lainnya. Sebagai contoh, jika hanya sisi debit dari ayat jurnal saja yang
dibukukan, neraca saldo akan menunjukan adanya kesalahan tersebut.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Dokter Saidina, telah berpraktek sebagai dokter spesialis penyakit jantung selama
3 tahun selama bulan April 2021, dr. Saidina melakukan transaksi sebagai berikut:
April 1 Membayar sewa tempat praktek untuk bulan April sebesar Rp 960.000.
3 Membeli peralatan medis secara kredit sebesar Rp 2.520.000.
5 Menerima hasil perundingan piutang dari pasien sebesar Rp 3.780.000.
8 Membeli film sinar-X dan perlengkapan lain secara kredit sebesar

93
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Rp 294.000
9 Salah satu peralatan kantor yang dibeli tanggal 3 April rusak. Barang
tersebut dikembalikan dengan persetujuan pemasok dan mengurangi utang
Saidina sebesar harga peralatan medis tersebut Rp 390.000.
12 Membayar utang pada pemasok sebesar Rp 1.500.000.
17 Membayar perpanjangan asuransi properti dengan masa perlindungan
6 bulan sebesar Rp 444.000.
20 Menemukan bahwa saldo akun kas dan utang 1 April kelebihan catat
sebesar Rp 240.000. Hal ini disebabkan pembayaran sebesar Rp 240.000
pada salah satu kreditor di bulan Maret belum dicatat. menjurnal
pembayaran Rp 240.000 sebesar pada tanggal 20 April.
24 Membayar tunai untuk beban analisis laboratorium sebesar Rp 654.000.
27 Membayar tunai dari rekening perusahaan untuk keperluan pribadi dan
pengeluaran keluarga sebesar Rp 1.500.000.
30 Mencatat penerimaan kas atas honor konsultasi pasien selama bulan April
(sebesar kas yang diterima) sebesar Rp 2.064.000.
30 Membayar gaji resepsionis dari dan suster sebesar Rp 2.070.000.
30 Membayar berbagai beban utilitas (listrik, air, telepon) sebesar Rp 432.000.
30 Mencatat honor konsultasi yang belum dilunasi oleh sebagian pasien
selama bulan April sebesar Rp 5.145.000.
30 Membayar beban lain-lain sebesar Rp 132.000
Diminta:
Buatlah jurnal umum, lalu posting ke buku besar dan siapkan neraca saldo yang
belum disesuaikan per 30 April 2021.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agoes, Sukrisno.(2013).Cara Mudah Belajar Akuntansi Buku 1.Jakarta:Salemba
Empat.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Jusup, Al. Haryono.(2011). Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi
7.Yogyakarta:Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Rudianto.(2009). Pengantar Akuntansi.Jakarta:Erlangga.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Edisi
25.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th

94
Pengantar Akuntansi 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Zamzami, Faiz. Akuntansi Pengantar 1. 2017. UGM Press.
Weygandt, Kimmel, Kieso.(2018). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi
2.Jakarta:Salemba Empat

95
Pengantar Akuntansi 1

Anda mungkin juga menyukai