Anda di halaman 1dari 44

DIFERENSIASI

Matematika Ekonomi dan


Bisini
Dosen Pengampu : Fitri,SE,MM

Di susun oleh : Kelompok 6

Chicio Juni Almaknun Surbakti 230215866


Eggi Kristianne Sebayang 2302125870
Feby Lestari 2302110671
Fitri Annisa 2302110684

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023
MATERI DAN PEMBAGIAN MATERI

Eggi : Fitri :
Kaidah , Analisis Definisi , Elastisitas ,
Maksimum , dan Analiss Fungsi Marginal
Minimum

Chicio : Febby :
Contoh soal Kaidah
I.DEFINISI
Diferensial dapat diartikan sebagai tingkat perubahan suatu fungsi atas adanya perubahan variabel
bebas dari fungsi tersebut.

1.KUOSIEN DIFERENSIASI DAN DERIVATIF


Jika, maka

Kuosien diferensiasi atau hasil bagi perbedaan yang mencerminkan tingkat perubahan rata-rata
variabel terikat y terhadap variabel x.
CONTOH :
Tentukan kuosien diferensiasi dari :

(
Mencari turunan fungsi(derivatif)
Turunan fungsinya

(Derivatif(turunan fungsi)
II.KAIDAH DIFERENSIASI
Secara umum , membentuk turunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan cara terlebih
dahulu menemukan kuosien diferensinya , kemudian menentukann limit kuosien diferensi
tersebut untuk pertambahan variabel bebas mendekati nol . Langkah langkahnnya yaitu :
● Andaikan fungsi aslinya ialah y = f(x)
● Masukkan tambahan x dan tambahan y untuk memperpoleh : y + Δy = f(x + Δx)
● Manipulasikan untuk memperoleh : Δy = f(x + Δx) – f(x)
● Bagi kedua ruas dengan Δxsehingga diperoleh koefisien diferensinya :
=
Prosedur diatas jelas membosankan dan cenderung membuahkan hasil yang tak harusnya ,
terutama untuk fungsi fungsi yang tidak sederhana .Berikut ini adalah kaidah kaidah yang
digunakan untuk menurunkan berbagai bentuk fungsi tertentu.
Berikut ini adalah kaidah kaidah yang digunakan untuk
menurunkan berbagai bentuk fungsi tertentu :
1. Diferensiasi Konstanta
Jika y = k , di mana k adalah konstanta , maka = 0
Contoh : y = 5 , =0

2. Diferensiasi Fungsi Pangkat


Jika y = xn , di mana n adalah konstanta , maka = nx n-1
Contoh : y = x3 , = 3x3-1 = 3x2

3.Diferensiasi Perkalian Konstanta dengan Fungsi


Jika y = kv , di mana v = h(x) , maka = k
Contoh : y = 5x3 , = 5(3x2) = 15x2
4. Diferensiasi Pembagian Konstanta dengan Fungsi
Jika y = , di mana v = h(x) , maka = -
Contoh : y = , = =

5. Diferensiasi Penjumlahan (pengurangan ) fungsi


Jika y=u ± v , di mana u = g(x) dan v = h(x)
maka= ±
Contoh : y = 4x2 + x3 misalkan u = 4x2  = 8x
V= x3  = 3x2
= + = 8x + 3x2

6. Diferensiasi Perkalian Fungsi


Jika y= uv , di mana u = g(x) dan v = h(x)
Maka = u ± v
(4x2)(3x2) + (x3)(8x) = 12x4 + 8x4 = 20x4
7.Diferensiasi Perkalian Fungsi

Jika y = uv , di mana u = g(x) dan v = h(x)


Maka = u ± v
Contoh : y =
=
= = = = -4x -2

8.Diferensiasi Fungsi Komposit

Jika y = f(u) sedangkan u=g(x) , dengan kata lain y=f{g(x)}


Maka , = .
Contoh : y = ( 4x3 + 5)2 misalkan u = 4x3 + 5, sehingga y = u2
= 12x2 = 2u
= .
= 2u(12x2) = 2(4x3 +5)(12x2) = 96x3 +120x2
9. Diferensiasi Fungsi Berpangkat

Jika y= un , di mana u = g(x) dan n adalah konstanta ,


Maka = nu n-1 .
Contoh : y = (4x3 + 5)2 misalkan u = 4x3 + 5 = 12x3
= nu n-1 .
= 2(4x3 + 5) (12x2) = 96x3 + 120 x2
Kaidah ke-9 ini mirip dengan kaidah ke-8 , dan merupakan kasus khusus dari kaidah
ke-8.Untuk kaidah ke-9 ini terdapat pula sebuah kasus khusu , yakni jika u=f(x) =x
sehingga y = un =xn maka = nu n-1

10.Diferensiasi Fungsi Logaritmik

Jika y = a log x , maka =


Contoh : y = 5log 2 , = =
11. Diferensiasi fungsi komposit-logaritmik

Jika dimana maka


Contoh :
Misalkan

.
12. Diferensiasi fungsi komposit-logaritmik-berpangkat

Jika , dimana u =
g(x) dan n adalah konstanta, maka :
13. Diferensiasi fungsi Logaritmik – Napie
Jika y = ln x , maka =
Contoh : y = ln 5 , = =
Kaidah ini merupakan kasus khusus dari kaidah ke-10 , yakni dalam hal
logaritmanya berbasi e .Ingat bahwa ln x lox = e log x dan ln e =elog e = 1 .Jadi ,
jika y = ln x =e log x , maka = =
14. Diferensiasi Fungsi Logaritmik -Napier
Jika y = in u dimana u = g ( x ), maka = .
Contoh : y = In

Misalkan u = =
= = . == .= ==
15. Diferensiasi fungsi komposit-logaritmik-Napier-berpangkat
Jika y = ( In u )n , dimana u = g(x) dan n adalah konstanta ,
Maka = . .

Contoh : y = ( In 5 3 misalkan u = 5 = 10 x
= 3( In53 = ( 10 x ) = = ( In 5 2

16. Diferensiasi fungsi eksponensial


Jika y = ax , di mana a adalah konstanta, maka In a
Contoh: y = 5x, = ax In a 5x In 5
Dalam hal y= maka dy/dx = juga, sebab In e=1.
17. Diferensiasi fungsi komposit – eksponensial

Jika y=a", di mana u = g(x), maka = a" In a


Contoh : y = 93x1 - 4
Misalkan u = 3x²- 4 = 6x
a" In a = x ^2 – 4 (In 9)(6x) = (6x) x ^2 – 4 In 9
Kasus khusus: dalam hal y = e", maka
Kaidah ke-16 sebelumnya sesungguhnya juga merupakan kasus khusus dari
kaidah ke-17 ini, yakni dalam hal u = g(x) = x.
18. Diferensiasi fungsi kompleks

Jika y=uv, di mana u = g(x), dan v = h(x)


Maka
Penentuan dari y = uv ini dapat pula dilakukan dengan jalan melogaritmakan
fungsi atau persamaannya , kemudian mendiferensiasikan masing masing ruasnya .
perhatikan :
y = uv
In y = v In u

= Mengingat y =
=
Contoh :
1. y = 4
misalkan u = = 4
v=
=
= ( – 1 (4) + 4 In 4 x ( 3 )
= 16 4x In 4x
= 4 ( 4 + 3 In 4x )
2. y =
misalkan u =x =1
v = (x3+1)3
=
=
=
= (
19. Diferensiasi fungsi balikan

Jika y = f(x) dan x = g( y ) adalah fungsi fungsi yang saling berbalikan

( inverse functions ) , maka


Contoh :
x = 5y + 0,5y4
= 5 + 2y3
x = In ( 2 y3 + y2 )
=
20. Diferensiasi implisit
Jika f( x, y )= 0 merupakan fungsi implisit sejati ( tidak mungkin
dieksplisitkan ), dapat diperoleh dengan mendiferensiasikannya suku demi
suku, dengan menganggap y sebagai fungsi dari x.
Contoh :
4 xy2 – x2 + 2y = 0, tentukan
8xy
(8
= ==
Dalam contoh ini 4xy2 diperlakukan sebagai perkalian dua buah fungsi x
kemudian didiferensiasikan dengan menggunakan kaidah perkalian fungsi
(kaidah ke-6). Jadi, u = 4x dan v = y2 , diperoleh du/dx = 4 dan dv/dx
=2y(dy/dx), sehingga d(uv)/dx= u(dv/dx) + v(du/dx) = 8 xy(dy/dx) +4y 2.
Adapun dy/dx dari -x2 ialah -2x. sedangkan dy/dx dari 2y ialah 2(dy/dx).
III. ELASTISITAS
Elastisitas merupakan persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x
Rumus elastisitas
1. Elastisitas permintaan

Elstisitas permintaan adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan barang
yang diminta akibat adanya perubahan harga.Fungsi elastistas permintaan :

Dimana tak lain adalah atau


Elastis
Elastik uniter
Inelastik
Contoh :

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan


Tentukan elastisitas permintaan pada tingkat harga pasar P = 5

Penyelesaian :
maka = -6P

(Elastik)
SOAL APLIKASI
Harga jeruk Rp.5.000/kg , jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 10 kg. Jika
jeruk naik menjadi 7.500/kg maka jumlah jeruk yang ditawarkan meningkat
menjadi 20 kg. Berapa koefisien elastisitas penawarannya? Dan termasuk kategori
elastisitas apa?

Pembahasan :
Es = X
Es = x
Es =
Es = 1,3

Berdasarkan nilai koefisien penawaran jeruk sebesar 1,3 dapat disimpulkan bahwa
jeruk termasuk kategori penawaran yang elastis.
B.Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran ialah suatu koefisien yang


menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan berkenaan adanya perubahan harga.Fungsi
elastisitas penawaran :

Dimana tak lain adalah atau


Elastis
Elastik uniter
Inelastik
Contoh :
Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh . Berapa elastisitas
penawarannya pada tingkat haraga P=10 dan P=15?
Penyelesaian :
maka = 14P

Pada , (Elastis)
Pada
(Elastis)
Soal Aplikasi :
Suatu barang memiliki harga Rp.10.000 turun menjadi
Rp.5.000 sehingga jumlah barang yang diminta berubah dari
5 unit menjadi 8 unit. Maka elastisitasnya adalah ?
Pembahasan :
Ed = X
Ed = x
Ed =
Ed = = 1,2
C.Elastisitas produksi

Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan


jumlah keluaran(output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah
masukan(input) yang digunakan. Jika P melambangkan jumlah produk yang
dihasilkan sedangkan X melambangkan jumlah faktor produksi yang
digunkan,dan fungsi produksi dinyatakan dengan

, maka elastisitas produksinya :

Dimana adalah produk marjinal dari X [P’ atau f’ (X)].

Contoh :
Fungsi produksi suatu barang ditunjukkan oleh persamaan . Hitunglah elastisitas
produksinya pada tingkat penggunaan faktor produsi sebanyak 3 unit dan 7 unit.
Penyelesaian :

maka

Pada X=3 ,

Pada X= 7,
IV.FUNGSI MARGINAL
Istilah marginal digunakan pada perubahan sedikit demi sedikit pada pendapatan, biaya,
produksi, keuntungan, cash-flow dan juga input-output. Secara matematik pendapatan marginal
dan biaya marginal dapat dirunkan dari fungsi total masing-masing.

1. Produksi Marginal
Produksi fisik marginal (MPP) didefenisikan sebagai output tambahan yang dihasilkan dari
adanya penggunaan satu unit tambahan input ( 𝑀𝑃𝑃 ). Jika perubahan ∆ 𝑄 → 0, maka turunan
pertama dari fungsi produksi marginal dinyatakan sebagai:
𝑀𝑃𝑃 = … …(19)
Produksi fisik rata-rata akan sama dengan marginal produksi fisik ( 𝐴𝑃𝑃 = 𝑀𝑃𝑃) yaitu pada
saat produksi rata-rata mencapai maksimum. Secara geometris, dapat ditunjukan oleh
perpotongan kurva produksi rata-rata pada posisi maksimum dengan kurva produksi
marginalnya.
Contoh :

Diketahui fungsi produksi pada persamaan 𝑃 = 60𝑄2


– 𝑄3 dimana P output produksi dan Q input produksi.
a. Carilah fungsi produksi marginal dan fungsi
produksi rata-rata
b. Hitunglah produksi total, produksi marginal dan
produksi rata-rata jika digunakan input sebanyak
Q=10 unit.
c. Berapa total biaya maksimumnya.
Penyelesaian:
𝑃 = 𝑇𝑃𝑃 = 60𝑄2 − 𝑄3
A. Fungsi produksi marginal, 𝑀𝑃𝑃 = = 120 𝑄 − 3 𝑄2

B. Fungsi produksi rata-rata,


Pada 𝑄 = 10 unit, maka
𝑇𝑃𝑃 = 60𝑄2 – 𝑄3 = 60(10)2 − (10)3 = 6000 − 1000 = 5000
𝑀𝑃𝑃 = 120𝑄 − 3𝑄2 = 120(10) − 3(10)2 = 1200 − 300 = 900
𝐴𝑃𝑃 = 60𝑄 − 𝑄2 = 60(10)− (10)2 = 600 − 100 = 500

C.Total produksi maksimum (TPP) dicapai pada saat MPP=0,


yaitu:
120𝑄 − 3𝑄2 = 0 → 𝑄(120 − 3𝑄) = 0 diperoleh 𝑄 = = 40 unit
Jadi, TPP maksimum 60𝑄 – 𝑄2 = 60(40)− (40)2 = 96.000 −
64.000 = 32.000
2.Pendapatan Marginal
Pendapatan marginal dapat didefenisikan sebagai perubahan pendapatan total yang
diakibatkan oleh penjualan suatu barang tambahan, yaitu:
…… (20)
Pendapatan rata-rata dapat dinyatakan sebagai pendapatan total (TR) yang dihasilkan dari
setiap unit barang yang diminta, yaitu :
… … (21)
Pada saat pendapatan rata-rata mencapai maksimum maka pendapatan rata-ratanya sama
dengan pendapatan marginalnya (AR=MR)
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan pada persamaan 𝑄 = 15 − 𝑃 .
a. Carilah fungsi produksi marginal yang berhubungan dengan fungsi permintaan tersebut
b. Hitunglah pendapatan marginal dan rata-rata pada 𝑄 = 3 unit
Penyelesaian:
A. Fungsi permintaan 𝑄 = 15 − 𝑃 → 𝑃 = 15 – 𝑄
Fungsi pendapatan total, 𝑇𝑅 = 𝑃𝑄 = (15 − 𝑄)𝑄 = 15𝑄 – 𝑄2
Fungsi pendapatan marginal, 𝑀𝑅 = 15 − 2𝑄
Untuk 𝑄 = 3 unit, 𝑀𝑅 = 15 − 2(3) = 9 unit
B. Fungsi pendapatan rata-rata, = 15 − 𝑄
Untuk 𝑄 = 3 unit, 𝐴𝑅 = 15 − (3) = 12 unit
3. Biaya Marginal
Biaya marginal didefenisikan sebagai perubahan dalam biaya total yang dikeluarkan untuk
menghassilkan satu unit tambahan output.
… … (22)
Biaya rata-rata (AC) merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah barang yang diproduksi yang
dinyatakan . Pada saat biaya rata-rata mencapai minimum maka biaya rata-rata sama dengan biaya
marginalnya (AC=MC).
Contoh :
Jika fungsi biaya suatu perusahaan berdasarkan fungsi 𝑇𝐶 = 0,5 𝑄2 + 2𝑄 + 20.
a. Carilah fungsi produksi marginal
b. Fungsi biaya rata-rata pada 𝑄 = 2 unit
Diketahui: fungsi biaya total 𝑇𝐶 = 0,5 𝑄2+ 2𝑄 + 20.
Penyelesaian :
A. Fungsi biaya marginal, = 𝑄 + 2
Untuk 𝑄 = 2unit, maka 𝑀𝐶 = 2 + 2 = 4 unit.
Fungsi biaya rata-rata,
= 0,5𝑄 + 2 +
B. Untuk 𝑄 = 2 unit, maka 𝐴𝐶 = 0,5(2)+ 2 + = 1 + 2 + 10 = 13 unit
KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Mercury

Venus

Mars

Jupiter

Saturn Neptune Earth


V.ANALISIS KEUNTUNGAN
MAKSIMUM
Tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum atau
menimbulkan kerugian maksimum dapat dicari dengan pendekatan
diferensial .

Π = TR – TC
c optimum jiks π’ = 0
Untuk menguji apakah π’ = 0 adalah keuntungan maksimum ataukah
kerugian maksimum , perlu diuji melalui derivative kedua dari fungsi π
Jika π’’ < 0  π maksimum = keuntungan maksimum
Jika π’’ > 0  minimum = kerugian maksimum
Analisis Maksimum pada fungsi laba :
Contoh soal :
Jika diketahui fungsi permintaan dari suatu perusahaan P=557-0,2Q dan fungsi biaya total
adalah TC = 0,05Q3 – 0,2Q2 +17Q +7.000,maka :
● Berapakah jumlah output yang harus dijuak supaya produsen memperoleh laba
maksimum?
● Berapa laba max tersebut?
● Berapa harga jual per unit produk ?
● Berapa biaya total yang dikeluarkan perusahaannya?
● Berapakah penerimaan total yang diperoleh dari perusahaan?
Pembahasan :
TR = P. Q = (557 – 0,2Q)Q = 557Q – 0,2Q
Π = TR-TC
= (557Q-0,2Q2)-(0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q +7.000)
=-0,05Q3 + 540Q +7.000
= -0,15Q2 + 540 = 0
0,15Q2 = 540
Q2=3.600
Q= = ± 60
= 0,3Q
Jika q = 60 , maka = 0,3Q (60) = -18<0 (maksimum)
Jadi , maks = 0,05 (60)3 + 540 (60) +7.000
=0,05(216.000) + 32.400 + 7.000
= 14.600
Karena Q=60 , maka
P = 557-0,2(60) = 557-12 = 545
TC= 0,05(60)3 – 0,2(60)2 + 17(60) + 7.000 = 18.100
TR=557(60) – 0,2(60)2 = 332.700
Jadi dapat disimpulkan bahwa perusaahaan harus menjual
produknya seharga Rp.545 per unit , dengan produk sebanyak 60
unit agar dapat memaksimumkan laba sebesar Rp.32.700 dan
biaya total perusahaan adalah sebesar Rp.32.700 dan biaya total
yang dikeluarkan adalah sebesaer Rp.18.100.
Analisis Maksimum Pada Fungsi Pajak

● Penawaran sesudah pajak : P = a + bQ + t


● Fungsi pajak per unit barang : t = P – a – bQ
● Pajak total yang diterima oleh pemerintah adalah besarnya pajak Per unit
dikalikan dengan jumlah barang yang terjual dipasar, sesudah penggunaan
pajak tersebut , yaitu dengan rumus :
T= t .Q = (c – a)Q – (d+b) Q

Oleh karena itu maka diperoleh :


Pajak total yang diterima Pemerintah : T=t(Q) = (c-a)Q-(d+b)Q 3
T maksimum , jika T’ = 0 , yakni pada Q= (c-a) / 2(d + B)
Contoh soal :
Apabila permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P=15-Q
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Pemerintah bermaksud mengenakan pajak
spesifik sebesar t alas setiap unit barang yang dijual . Jika penerima pajak atas barang
ini diinginkan maksimum, berapa besarnya pajak per unit yang harus ditetapkan ?
Berapa besarnya penerimaan pajak maksimum tersebut ?
Pembahasan :

Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + t


Pajak per unit : t = P-3-0,5Q , Mengingat menurut fungsi permintaan ,
P=15—Q , maka t = 12 – 1,5Q
Pajak total : T = tQ = 12Q -15,5Q
T = = 12 – 3Q
T maksimum jika T’ = 0 , Q =4
VI.ANALISIS MINIMUM
● Biaya tetap : FC = k (k=konstanta)
● Biaya variable : VC = f(Q)
● Biaya total : TC = FC + VC = k + f(Q) = f(Q)
● Biaya tetap rata-rata : AFC = FC / Q
● Biaya variable rata-rata : AVC = VC / Q
● Biaya rata-rata : AC = TV / Q = AFC + AVC
● Biaya marjinal : MC = TC / Q
CONTOH SOAL :

Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh


persamaan TC = 2Q2 – 24Q + 102.

a.Pada tingkat produksi berapa unit biaya total (TC) ini minimum ?
b.Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut !
c.Hitung pula besarnya biaya tetap (FC), biaya variable (VC), biaya rata-rata
(AC), biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya variable rata-rata (AVC) pada tingkat
produksi tadi !
d. Seandainya dari kedudukan ini produksinya dinaikkan 1 unit, berapa besarnya
biaya marjinal (MC) ?
Pembahasan :
Untuk TC minimum maka  dTC / dQ = 0
TC = 2Q2 – 24Q + 102
dTC / dQ = 4Q – 24 = 0
Q=6
Untuk Q = 6  besarnya TC minimum adalah
TC = 2Q2 – 24Q + 102
TC = 2(6)2 – 24(6) + 102
TC = 30
Selanjutnya pada Q = 6 ini :
FC = 102
VC = 2Q2 – 24Q = 2(6)2 – 24(6) = -72
AC = TC / Q = 30 / 6 = 5
AFC = FC / Q = 102 / 6 = 17
AVC = VC / Q = -72 / 6 = -12
Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, maka :
Q=7
TC = 2Q2 – 24Q + 102
TC = 2(7)2 – 24(7) + 102
TC = 32
MC = TC / Q
MC = (32 – 30) / (7 – 6)
MC = 2
Radiant rhapsody palette infographics
01 Jupiter
Jupiter is the biggest
planet of them all
Strategy 1
02 Neptune
Neptune is very far from
the Sun
Objective
03 Mercury
Mercury is smallest
Strategy 2 planet of them all

04 Venus
Venus is the second
planet from the Sun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai