Anda di halaman 1dari 192

Albert Kurniawan, S.E., M.M.

CERDAS
STATISTIKA
EKONOMI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Ketentuan Pidana Pasal 113 ayat (3) dan (4):


(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggar­
an hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf
g untuk Peng­gu­naan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pem­
bajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Pasal 114:
Setiap orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui
membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat
perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Buku ini kupersembahkan untuk
para mahasiswa, dosen,
dan para peneliti

3
Cerdas Statistika Ekonomi
Oleh: Albert Kurniawan, S.E., M.M.
© all rights reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang

Desain Sampul: Sugeng


Penyunting: Alex
Tata Letak: Leonardo Manggala Wardhana
Pemeriksa Aksara: Arifin

Diterbitkan Oleh:
CAPS (Center for Academic Publishing Service)
Jl. Cempaka Putih No. 8
Deresan CT X, Gejayan, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 556043/555939, Fax. (0274) 546020
Email: capspenerbit@yahoo.com

Albert Kurniawan, S.E., M.M.;


Cerdas Statistika Ekonomi
- Cet. 1 - Yogyakarta:
CAPS, 2019, 192 hlm., 14,5 x 21 cm
ISBN 978-602-9324-92-1
1. Education I. Judul
II. Alex 370

Distributor Tunggal:
PT BUKU SERU
Jl. Kelapa Hijau No. 22 RT 006/03
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa
Jakarta 12620
Telp. (021) 7888-1850
Faks. (021) 7888-1860
Website: www.bukuseru.com
Email: marketingbukuseru@gmail.com

Cetakan Pertama, 2019


KATA
PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan YME


Setelah sekian lama, akhirnya buku tentang sta­tistika ekonomi
ini dapat terselesaikan dan diterbitkan. Dalam buku ini yang
mengambil judul ” Cerdas Statistika Ekonomi” terinspirasi dan
terdorong dari para rekan-rekan mahasiswa yang mengalami
kesulitan belajar statistika karena rumus yang banyak, atau
pengajar yang menyampaikan kuliah dengan level bahasa yang
sulit dimengerti.
Ini merupakan buku pertama bertema statistika karangan
saya. Buku ini sebenarnya lebih tergolong kategori buku ilmiah,
namun saya kemas sedemikian rupa hingga kesan ilmiah
menjadi tersamarkan, dengan kemasan inovasi ke arah ”latihan
soal dan pembahasan” rumus-rumus penting di akhir tiap bab,
dan soal-soal mandiri yang lebih menarik dan disesuaikan
dengan dunia bisnis.
Harapan saya, semoga para pembaca da­pat memiliki
anggapan bahwa statistika itu mudah dan me­nyenangkan
jika mau mengikuti langkah-langkah dengan benar. Selain

5
6 Cerdas Statistika Ekonomi

itu, diharapkan juga pembaca (mahasiswa) mampu mengolah


data tugas akhirnya.
Pada kesempatan ini, tidak lupa saya mengucapkan te­
rima kasih atas dukungan dari Penerbit CAPS atas peluang
yang diberikan kepada saya sehingga buku ini dapat terbit.
Tidak lupa juga untuk para rekan dosen Nurtanio Bandung,
mahasiswa Maranatha, Nurtanio, dan asisten Statistika di
Maranatha, di mana selama 2006-2016 saya belajar dan
mampu juga mengaplikasikan ilmu statistika. Teristimewa juga
un­tuk kedua orang tua, adik, dan kerabat di Semarang, dan
rekan-rekan lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga buku ini
mam­­pu membantu para pembaca dalam memahami dan
mempraktikkan Statistika. Tak ada gading yang tak retak,
penulis menyadari masih adanya keterbatasan dan ke­ku­rangan
juga dalam buku ini. Untuk itu, penulis meng­harapkan kri­
tik dan saran serta koreksi guna menyempurnakan buku ini
sehingga dapat makin bermanfaat bagi para pembaca.

- Selamat membaca dan belajar -

Bandung,

Salam inspirasi,
Albert Kurniawan, S.E., M.M.
kurniawanalbert@yahoo.com
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  5
DAFTAR ISI  7

BAB 1
PENGENALAN STATISTIKA DAN DATA  11
Pendahuluan 11
Statistik dan Statistika  12
Peranan dan Perlunya Statistik   13
Pembagian Statistika  15
Metodologi Statistika  16
Istilah-istilah dalam Statistika  18
Data 19
Soal Latihan  29

BAB 2
DISTRIBUSI FREKUENSI  31
Ringkasan Rumus  42
Soal Latihan  43

7
8 Cerdas Statistika Ekonomi

BAB 3
UKURAN PEMUSATAN  47
Ringkasan Rumus  61
Soal Latihan  67

BAB 4
DISPERSI, SKEWNESS, DAN KURTOSIS  69
Ringkasan Rumus  84
Soal Latihan  88

BAB 5
PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PELUANG TEORETIS  91
Ringkasan Rumus  102
Soal Latihan  103

BAB 6
DISTRIBUSI NORMAL DAN DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA  105
Ringkasan Rumus  115
Soal Latihan  117

BAB 7
PENAKSIRAN RATA-RATA DAN HIPOTESIS RATA-RATA  119
Ringkasan Rumus  127
Soal Latihan  131

BAB 8
HIPOTESIS SELISIH RATA-RATA DAN SELISIH BERPASANGAN  133
Ringkasan Rumus  141
Soal Latihan  143
Bab   D A F TA R I S I   9

BAB 9
PENGUJIAN ANOVA  145
Hasil dari Program IBM SPSS 20.0  146
Ringkasan Rumus  148
Soal Latihan  150

BAB 10
REGRESI DAN KORELASI LINIER SEDERHANA (INDUKTIF)  151
Ringkasan Rumus  160
Soal Latihan  164

BAB 11
STATISTIKA NON PARAMETRIK  167
Ringkasan Rumus  171
Soal Latihan  172

LAMPIRAN TABEL  177

REFERENSI 189

PROFIL PENULIS  191


10 Cerdas Statistika Ekonomi
BAB

1 PENGENALAN
STATISTIKA
DAN DATA

Pendahuluan
Apa yang akan dilakukan negara kita di Juli 2014 kemarin?
Ya Pemilihan Umum. Apa yang terdapat dalam Pemilu? Ko­
tak suara, pemilih, daerah pemilihan, orang yang akan di­pilih.
Kesemua aspek berkaitan dengan angka. Ya, inilah yang memulai
kata statistik. Berdasar etimonologi, statistik berasal dari bahasa
latin, yaitu status, yang berarti negara atau menyatakan hal-hal
yang berhubungan dengan ketata­negaraan.
Pada mula nya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan
ang­ka mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan
pendapatan masyarakat. Seiring dengan berkembangnya
zaman, statistik tidak saja berhubungan dengan masalah

11
12 Cerdas Statistika Ekonomi

negara, tetapi mencakup semua aspek ilmu, seperti ekonomi,


psikologi, kimia, biologi, pertanian, kedokteran, hukum,
politik, teknik, dan ilmu lain seperti filsafat juga menggunakan.

Statistik dan Statistika


Di bawah ini ada beberapa pengertian statistik dan statistika
● Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan
sesuatu, baik angka yang belum tersusun (masih acak)
maupun angka yang telah tersusun dalam daftar atau
grafik. (Hasan)
● Pengertian lain dalam arti luas (Boediono): statistik adalah
kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan
angka yang disusun dalam tabel (daftar) atau diagram
yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah
tertentu. Biasanya daftar diikuti atau dilengkapi dengan
keterangan yang berkaitan dengan peristiwa atau keadaan
tertentu
Contoh: Statistik penduduk: mencakup jumlah penduduk,
rata-rata usia penduduk
● Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk-
beluk data yaitu tentang pengumpulan, pengolahan,
pe­nganalisisan, penafsiran, dan penarikan kesim­
pulan dari data yang berbentuk angka (Hasan)
● Menurut Prof. Dr. Sudjana, statistika adalah pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan penganalisisannya, dan penarikan kesimpulan
ber­dasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang di­
lakukan
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   13

● Menurut Supranto,
a. Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan yang
berbentuk angka (kuantitatif)
b. Dalam arti luas, statistik adalah ilmu yang mempelajari
cara pengumpulan, penyajian, dan analisis data,
serta cara pengambilan kesimpulan secara umum
berdasarkan hasil penelitian yang menyeluruh atau
secara umum mengacu kepada statistics atau diter­
jemahkan menjadi statistika
● Menurut Lind, statistika adalah ilmu tentang pengumpulan,
pe­ngaturan, analisis, dan penafsiran data untuk membantu
pro­ses pengambilan keputusan secara lebih efisien

Peranan dan Perlunya Statistik


PERANAN STATISTIK akan dibahas dalam kehidupan sehari-
hari, dalam penelitian ilmiah, dan ilmu pengetahuan
● Dalam kehidupan sehari-hari
Statistik memiliki peranan sebagai penyedia bahan-bahan
atau keterangan berbagai hal untuk diolah dan ditafsirkan.
Contoh: Angka kriminalitas, tingkat kecelakaan lalu lintas,
ting­kat korupsi
● Dalam penelitian ilmiah
1. Memungkinkan pencatatan secara eksak data penye­
lidikan
2. Menyediakan cara-cara meringkas data ke dalam
bentuk tabel, bagan, atau grafik
3. Memberi dasar untuk menarik kesimpulan melalui
proses yang mengikuti aturan yang dapat diterima
ilmu pengetahuan
14 Cerdas Statistika Ekonomi

● Dalam ilmu pengetahuan


Peranan dalam ilmu pengetahuan sebagai peralatan analisis
dan interpretasi dari data kuantitatif ilmu pengetahuan,
sehingga didapat kesimpulan dari kumpulan data

PERLUNYA STATISTIK
● Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Contoh: hubungan antara tingkat kriminalitas dengan
ketegasan sanksi hukum.Teknik analisis korelasi mampu
memberikan nilai terbaik
● Membuat perencanaan dan peramalan
Contoh: Rencana pembuatan MRT untuk program kerja
Jakarta lima tahun mendatang, dipengaruhi oleh faktor
kemacetan kota, jumlah penduduk meningkat
● Mengatasi berbagai perubahan
Contoh: Ketua Serikat Pekerja ingin membuat perjanjian
dengan pimpinan. Pokok pembicaraan adalah upah tidak
mengalami penurunan dan pekerja tidak dirugikan. Maka
ketua serikat pekerja perlu memperhatikan tren atau
indeks yang menyangkut perubahan harga.
● Membuat keputusan yang lebih baik
Contoh: Kepala bagian HRD dihadapkan pada permasalah­
an penurunan kinerja karyawan. Kepala HRD harus da­
pat mencari penyebab kinerja karyawan menurun, dan
men­cari solusi dengan memberikan motivasi, dukungan
psi­kologis, pelatihan, atau penghargaan bagi karyawan
ber­prestasi
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   15

Pembagian Statistika
Statistika berdasarkan jenisnya atau juga bisa berdasarkan
cara pengolahan data dibedakan menjadi dua (2), yaitu:
● Statistika Deskriptif atau dikenal juga dengan istilah
statistika deduktif: Statistika yang berkenaan dengan
metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data.
Statistika deskriptif mengacu kepada bagaimana
menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan meng­
analisis data.
Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat di­
lakukan dengan mencari rata-rata (mean) suatu kumpul­an
data, mencari besarnya nilai kemiringan, penyimpangan,
modus, persentase. Sedangkan menggambarkan data bisa
lewat gambar melalui grafik (chart), pie chart, histogram,
distribusi frekuensi, diagram.
Contoh:
1. Hasil survey rata-rata jumlah kriminalitas dan kejahat­
an di kota Bandung tahun 2013 adalah sebanyak 850,
dengan standar deviasi 70
2. Dari hasil pengamatan tahun 2012 di kota Jogyakarta,
menunjukkan bahwa dari 100 responden perempuan,
65 di antaranya pernah melakukan hubungan seksual
di luar nikah. Angka 65 secara statistik menunjukkan
jumlah remaja perempuan yang melakukan hubungan
seksual di luar nikah dari 100 responden perempuan.
● Statistika Inferensia atau statistika induktif: Statistika
yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan ber­
dasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk meng­
gambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi.
16 Cerdas Statistika Ekonomi

Statistika induktif dilakukan suatu generalisasi dari hal


yang bersifat khusus ke hal yang bersifat umum.
Pada statistika induktif mencakup di dalam nya: peng­
ujian hipotesis, pendugaan parameter (penaksiran)
Kaitan statistika deskriptif dengan statistika inferensia
adalah pada umumnya statistika deskriptif mendahului tahap­
an statistika inferensia karena sebelum dilakukan penarikan
kesimpulan, maka data nya harus diuraikan dahulu dalam
statistika deskriptif agar diperoleh kesimpul­an akurat guna
memperoleh hasil yang maksimal
Statistika berdasarkan bentuk parameternya dibedakan
men­jadi dua (2) yaitu:
● Statistika parametrik: Bagian statistika yang parameter
dari populasinya mengikuti distributi tertentu. Contoh:
Distribusi normal, varians data homogen
● Statisika non-parametrik: Bagian statistika yang parameter
da­ri populasinya tidak mengikuti distribusi tertentu.,
variansnya tidak homegen

Metodologi Statistika
Metodologi statistika adalah pemecahan masalah secara
statistik yang terdiri atas beberapa tahap (Hasan, 2003:9-10)
1. Identifikasi masalah
Tahap identifikasi masalah adalah tahap awal/pe­ren­
canaan. Pada tahap ini, masalah yang ada dipahami dan
di­definisikan secara jelas dan tepat, contoh sifat masalah,
luas masalah, dan dampak situasi
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   17

2. Pengumpulan data atau fakta


Data dikumpulkan dapat berupa data intern dan data
ektern. Data tersebut dapat dikumpulkan melalui:
a. Data sekunder, artinya data-data diperoleh dan dikum­
pul­kan melalui sumber-sumber yang ada seperti data
dari peneliti sebelumnya atau data di perpustakaan
b. Data primer, artinya data-data diperoleh dan dikumpul­
kan secara langsung oleh peneliti bersangkutan
Data yang dikumpulkan harus memiliki sifat:
a. Akurat: mencerminkan atau sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya
b. Up to date: sesuatu yang baru
c. Komprehensif: harus dapat mewakili
d. Relevan: harus ada hubungannya dengan masalah
yang akan diselesaikan
e. Memiliki kesalahan baku kecil: memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi
3. Klasifikasi data
Data yang sudah ada dikelompokkan sesuai dengan tujuan
studi. Data yang ada diidentifikasi berdasarkan kesamaan
sifat, kemudian disusun ke dalam kelompok-kelompok.
Me­tode pengklasifikasian data yang sering adalah metode
coding
4. Penyajian data
Data yang sudah diklasifikasikan, disajikan, atau di­
tampilkan dalam bentuk tertentu, bisa dalam tabel, grafik,
atau nilai deskriptif (mean, modus)
5. Analisis data
Pada tahap analisis data, hasil dari tahap-tahap sebelumnya
di­inter­p retasikan kemudian dibuat kesimpulan yang
merupakan titik akhir suatu permasalahan berupa ke­
18 Cerdas Statistika Ekonomi

putusan atau rencana yang menjadi jawaban terbaik dari


permasalahan

Istilah-istilah dalam Statistika


● Populasi: Suatu keseluruhan pengamatan satu objek,
menggambarkan sesuatu yang sifatnya ideal atau teoretis.
Memiliki karakteristik yang dapat dihitung (diukur) dari
populasi disebut parameter, misalnya mean (μ), standar
deviasi (σ), proporsi (π/P), regresi (β), dan korelasi (ρ).
CONTOH POPULASI:

Kumpulan mahasiswa Universitas Nur­tanio.


Populasi menurut Lind, adalah keseluruhan individu atau
objek tertentu atau ukuran yang diperoleh dari semua
individu atau objek tertentu

● Sampel: Bagian dari populasi yang menjadi perhatian,


dan bersifat nyata atau empiris. Memiliki karakteristik
yang dapat dihitung (diukur) dari sampel disebut statistik,
misalnya mean (), standar deviasi (s), proporsi (p), regresi
(b), dan korelasi (r)
CONTOH POPULASI:

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nurtanio angkat­an 2012.-


2013.
● Variabel Diskrit: Variabel yang selalu memiliki nilai bulat
dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, cirinya
dapat dihitung.
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   19

CONTOH:

Jumlah anak dalam sebuah keluarga: 0, 1, 2, 3, 4… dan


seterusnya
Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sepanjang 2013 di
daerah Pasir Kaliki
● Variabel Kontinu: Variabel yang memiliki nilai sembarang,
baik nilai bulat maupun pecahan, di antara dua nilai
tertentu atau variabel yang mengambil seluruh nilai dalam
suatu interval. Cirinya: Dapat diukur
CONTOH:

Suhu udara: 25,70c


Tinggi badan; berat badan: 165,7 cm; 55,8 kg
● Pembulatan data
Pembulatan biasanya dilakukan ke arah bilangan terdekat.
Pembulatan ke bawah dapat dilakukan pada bilangan
sampai dengan 5, selebihnya dibulatkan ke atas
CONTOH:

1. 86,47 dibulatkan menjadi 86,5


2. 1735,375 dibulatkan menjadi 1735,38
Kegunaan pembulatan adalah meminimalisasi kesalahan
pembulatan kumulatif dalam menganalisis data yang lebih
banyak

Data
Pengertian data adalah keterangan-keterangan tentang suatu
hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap (Ha­
san, 2003: 16)
20 Cerdas Statistika Ekonomi

Pembagian Data
Pembagian Data menurut susunannya
a. Data acak (ungrouped data): Data yang belum tersusun
atau dikelompokkan ke dalam batas interval.
CONTOH:

Nilai Statistika mahasiswa jurusan Hukum: 65; 74; 52; 67;


75; 90; 95; 45.
b. Data berkelompok (grouped data): Data yang sudah
disusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval
CONTOH:

Tabel: Usia Jaksa Hakim Agung di Indonesia


Usia Jaksa Hakim (tahun) Jumlah Jaksa Hakim
35-40 10
41-46 12
47-52 18
53-58 9
59-64 4
65-70 2
Jumlah 55

Sumber: Data Fiktif

Pembagian Data menurut sifatnya


Data kualitatif
Ukuran yang tidak dapat diukur berdasarkan skala numerik,
data kualitatif hanya dapat diklasifikasikan ke dalam satu dari
sekelompok kategori.
CONTOH:

● Afiliasi partai politik (Demokrat, Republik) di Amerika


dalam sampel 50 CEO
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   21

● Status pernikahan (nikah atau tidak) dari warga Singapura


● Ukuran baju (S, M, L) yang dijual oleh toko baju di Pasar
Baru
● Peringkat rasa (Level 1, Level 5, Level 10) produk keripik
kentang Mak Icih

Data kuantitatif
Ukuran yang dicatat berdasarkan skala numerik
● Temperatur (dalam derajat celcius) dari beberapa hari
terakhir di bulan Maret
● Tingkat pengangguran (dalam persentase) di 10 provinsi
● Jumlah anggota Caleg perempuan yang bisa menduduki
kursi di senayan dalam Pemilu sekarang
● Harga saham (dalam Rupiah) perusahaan pertambangan
periode 2009-2012

Pembagian Data menurut waktu pengumpulan (me­


nurut Hasan)
a. Data berskala (time-series): Data yang terkumpul dari
waktu ke waktu untuk memberikan gambaran per­kem­
bangan suatu kegiatan.
CONTOH:

Perkembangan harga saham ASII (Astra International)


dari tahun 2009-2012
b. Data cross section: Data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan
keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
CONTOH:

Pendapatan ma­sya­rakat mengenai tingkat kriminalitas


sebelum Pemilu 2014
22 Cerdas Statistika Ekonomi

Pembagian Data menurut sumber pengambilan (me­


nurut McClave):
a. Data dari sumber yang pernah dipublikasikan .
CONTOH:

Jurnal, buku, koran, atau situs Web. Wall Street Journal


(data finansial)
b. Data dari ekseperimen terencana
Periset mempunyai kendali kuat terhadap unit (orang,
objek, atau kejadian).
CONTOH:

Studi medis menyelidiki potensi aspirin dalam mencegah


serangan jantung. Dokter suka­relawan dibagi dua ke­
lompok (kelompok perlakuan dan kelompok kendali).
Dalam kelompok perlakuan: setiap dokter mengonsumsi
satu tablet aspirin setiap hari selama 1 tahun, sementara
setiap dokter dalam kelompok kendali mengonsumsi satu
plasebo bebas aspirin (tidak ada obat sama sekali) yang
dibuat menyerupai tablet aspirin.
c. Data dari survei
Survei adalah sumber data ketiga. Peneliti menentukan
sekelompok orang, mengajukan satu atau lebih pertanyaan,
dan mencatat respons.
CONTOH:

Jejak pendapat politik yang diadakan salah satu dari


sember independen yang disiarkan di Metro TV. Survei
lainnya survei dari Survei Nielsen, yang memberikan
informasi kepada jaringan televisi besar tentang program
TV yang paling banyak di­tonton
d. Data yang dikumpulkan lewat observasi
Peneliti mengobservasi unit eksperimental dalam setting
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   23

alami mereka dan mencatat variabel-variabel yang diteliti.


Contoh: psikolog perusahaan mengobservasi dan mencatat
pe­­rilaku “Jenis A” dari sampel pekerja lini perakitan. Da­
lam penelitian keuangan: mengobservasi dan mencatat
har­ga penutupan saham perusahaan yang diakuisisi oleh
perusahaan lain pada hari sebelum pengambilalihan
saham dan membandingkan dengan harga penutupan
pada hari akuisisi diumumkan

Pembagian Data menurut skala pengukuran


a. Data nominal: Skala pengukuran tidak menunjukkan pe­
ring­kat dan tidak dapat dioperasikan secara matematika.
b. Data ordinal: Skala pengukuran ini menunjukkan pe­
ringkat. Angka hanya merupakan lambang saja. Skala ini
juga tidak dapat dilakukan operasi matematika
c. Data interval: Skala memiliki nilai nol tidak mutlak.
CONTOH:

Temperatur suhu udara. Dalam satuan celcius nilai 0 tidak


absolut, pada satuan lain nya misal pada Fahrenheit 0
derajat celcius sama dengan nilai 32 derajat Fahrenheit.
Ciri lainnya biasa skala interval dinyatakan dalam bentuk
range (jarak) yang sama.
CONTOH:

nilai angka dan arti mutu


60 - 69 –> C
70 - 79 –> B
d. Data rasio: Skala ini memiliki nilai nol mutlak.
CONTOH:

Uang (gaji), jumlah anggota DPR salah satu partai, jumlah


24 Cerdas Statistika Ekonomi

kejadian kejahatan di suatu negara, jumlah buku yang


terjual.

Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Bisa
lewat tabel, grafik, atau gambar. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penyajian data dalam
ben­tuk tabel, lebih detail (terperinci), dapat menunjukkan
angka dengan pasti dan jelas. Grafik dan gambar tidak bisa
rinci namun lebih menarik dan efektif daripada tabel, secara
visual lebih indah karena bisa dibedakan berdasarkan warna.
Berikut disajikan dalam bentuk tabel. Aneka macam tabel:
● Tabel satu arah: tabel yang memuat satu karakteristik,
misalnya: Jumlah kriminalitas berdasarkan wilayah/da­
erah .

Jumlah Kriminalitas Berdasarkan


Wilayah/Daerah (dalam kasus
kejadian)

Wilayah/ Kasus Kejadian


Daerah Krimalitas
Jakarta 2.875
Bandung 2.572
Yogyakarta 1.875
Jumlah 7.322

Sumber: Data Fiktif

● Tabel dua arah: tabel yang memuat dua karakteristik,


misalnya: Jumlah kriminalitas berdasarkan wilayah/
daerah dan waktu.
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   25

Jumlah Krimininalitas Berdasarkan


Wilayah/Daerah dan Waktu
(dalam kasus kejadian)
Waktu
Pagi Siang Malam Jumlah
Daerah
Jakarta 527 875 1.473 2.875
Bandung 387 750 1.435 2.572
Yogyakarta 233 650 992 1.875
Jumlah 1.147 2.275 3.900 7.322
Sumber: Data Fiktif

● Tabel tiga arah: tabel yang memuat tiga karakteristik,


misalnya: Jumlah kriminalitas berdasarkan wilayah/
daerah, waktu, dan jenis kelamin korban.

Jumlah Krimininalitas Berdasarkan


Wilayah/Daerah, Waktu, dan Jenis Kelamin Korban
(dalam kasus kejadian)
Pagi Siang Malam
Jumlah
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Jakarta 200 327 325 550 650 823 2.875
Bandung 157 230 280 470 620 815 2.572
Yogyakarta 102 131 227 423 444 548 1.875
Jumlah 459 688 832 1.443 1.714 2.186 7.322
Sumber: Data Fiktif

Grafik
Bentuk grafik:
1. Grafik Garis (Line Chart). Terdiri dari garis lurus tunggal
atau berganda
CONTOH:

Jumlah Tindak Kriminalitas di Bandung tahun 2009-2014



26 Cerdas Statistika Ekonomi

Jumlah Kriminalitas
3.200
3.100
3.000
2.900
2.800
2.700
2.600
2.500
2.400 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Kriminalitas

Contoh grafik garis berganda, dari jumlah kriminalitas kota


Ja­karta, Bandung, dan Yogyakarta tahun 2009-2014

Jumlah Kriminalitas
3.500
3.000

2.500
2.000
1.500
1.000

500
0 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jakarta Bandung Yogyakarta

2. Grafik Batang (Line Chart). Terdiri dari batang tunggal


atau berganda
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   27

CONTOH:

Jumlah Tindak Kriminalitas di Bandung tahun 2009-2014

Jumlah Kriminalitas
3.500
3.100
3.000
2.900
2.800
2.700
2.600
2.500
2.400 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Kriminalitas

Contoh grafik garis berganda, dari jumlah kriminalitas


kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta tahun 2009-2014

Jumlah Kriminalitas
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jakarta Bandung Yogyakarta


28 Cerdas Statistika Ekonomi

3. Grafik Lingkaran (Pie Chart). Biasa dalam bentuk lingkaran


atau kue pie, dinyatakan dalam persentase
CONTOH:

Hasil Rekap Sementara Persentase Agama Masyarakat di


kota tertentu

1 Islam
2 Katholik
4 5 6
3 Kristen
3 1 Prostestan
4 Buddha
2
5 Hindu
6 Konghucu dan
lainnya

4. Piktogram. Penyajian data dengan menggunakan gambar


dari objeknya, gambar orang, mobil. gedung, ikan, atau
apa pun yang mewakili data penduduk/karyawan, dan
sebagainya
CONTOH:

Hasil Rekap Anak Korban Kekerasan/Bullying di sekolah


tahun 2012-2014

2012 =

2013 =
Bab 1  P e n g e n a l a n S t a t i s t i k a d a n D a t a   29

2014 =

KETERANGAN:

mewakili 100 kasus yang dilaporkan/


terungkap

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan perbedaan Stsatistika Deskriptif dan Statististika
Inferensia! Berikan contohnya!
2. Jelaskan melalui contoh mengenai data kualitatif dan data
kuantitatif!
3. Bedakan konsep mengenai populasi dan sampel, dan
berikan contoh nya!
4. Sebutkan, tergolong dalam jenis skala apakah variabel-
variabel di bawah ini:
a. Kasus kejahatan yang sering terjadi di suatu kota
adalah pembunuhan, pemerkosaan, penyiksanaan
anak di bawah umur
b. Karyawan yang bekerja pada sebuah lembaga per­
lindungan anak di suatu kota memiliki keragaman
strata pendidikan yaitu SMU, D1/D3, S-1, dan S-2.
c. Jumlah tingkat urbanisasi dari desa ke kota setiap
tahun nya terus mengalami kenaikan, pada tahun 2013
ter­catat 54%, dan pada pertengahan 2014 menjadi
58%
30 Cerdas Statistika Ekonomi

d. Kisaran nilai IQ mahasiswa


e. Jumlah remaja perempuan yang melakukan aborsi di
suatu kota
5. Sebutkan tergolong populasi atau sampel:
a. Seluruh mahasiswa yang terdaftar di Universitas
Nurtanio
b. Jumlah persentase yang dihasilkan dari rekapitulasi
beberapa TPS di tiga kota besar
c. Jumlah penduduk suatu negara pada tahun 2013
d. Persentase mobil SUV yang menggunakan bahan
bakar PERTAMAX


“Suatu keberhasilan berkelanjutan diawali oleh
pemikiran yang positif”
BAB

2 DISTRIBUSI
FREKUENSI

SOAL 1

1.  Berikut ini adalah data mengenai jangka waktu (dalam hari
kerja) dua puluh percetakan menghasilkan buku di sebuah kota
di bulan Juni 2014 sebagai berikut:
40 55 34 35 41 39 53 36 45 48
22 49 26 41 41 33 47 39 53 49
Susunlah ke dalam tabel distribusi frekuensi secara leng­kap
sesuai dengan tahap-tahap penyusunan distribusi frekuensi

JAWAB:

Langkah 1:
Menyusun array/mengurutkan data

31
32 Cerdas Statistika Ekonomi

22; 26; 33; 34; 35; 36; 39; 39; 40; 41; 41; 41; 45; 47; 48; 49;
49; 53; 53; 55

Langkah 2:
Menentukan jangkauan (range)
R = X max - X min
R = 55 - 22 = 33

Langkah 3:
Menentukan banyak kelas
K = 1 + 3,322 log n
K = 1 + 3,322 log (20)
K = 1+ (3,322. 1,301029996)
K = 1 + 4,322021646 = 5,322021646
Banyak kelas adalah 5

Langkah 4:
Menghitung panjang/lebar kelas
R
Ci =
k
3
Ci = = 6,6
5
Panjang/lebar kelas adalah 7

Langkah 5:
Menentukan batas bawah kelas pertama (LCL kelas pertama),
kemudian batas-batas kelas dari tiap-tiap kelas
Banyak kelas ada 5; jadi LCL dan UCL ada 5; dengan jarak/
interval
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   33

Kelas Lower Class Kelas Upper Class Limits


(Class) Limits (LCL) (Class) (UCL)
1 22 1 28
2 29 2 35
3 36 3 42
4 43 4 49
5 50 5 56

Langkah 6:
Memasukkan individu-individu/nilai-nilai data ke dalam kelas
ter­tentu dengan menggunakan sistem turus/tally

Kelas Interval Turus/


(Class) Kelas Tally
1 22 - 28 II
2 29 - 35 III
3 36 - 42 IIII II
4 43 - 49 IIII
5 50 - 56 III

Langkah 7:
Menyusun tabel distribusi frekuensi secara jelas dan lengkap

TABEL 1.  Distribusi Frekuensi jangka waktu dua puluh


percetakan menghasilkan buku (dalam hari kerja)
20 Percetakan
Kelas Turus Banyak
(dalam hari)
1 22 - 28 II 2
2 29 - 35 III 3
3 36 - 42 IIII II 7
4 43 - 49 IIII 5
5 50 - 56 III 3
Sumber: Data Fiktif
34 Cerdas Statistika Ekonomi

PERTANYAAN:

1.  Dari kasus soal 1, buatlah Histogram dan Poligon dalam


sa­tu gambar

HISTOGRAM DAN POLIGON
Percetakan

10
7 Histogram
8
6 5 Poligon
3 3
4
2
2
Jangka waktu
0 21,5 28,5 35,5 42,5 49,5 56,5 (hari kerja)

2.  Dari kasus soal 1, buatlah Kurva Ogive Posititif dan Negatif
dengan terlebih dahulu menyusun distribusi frekuensi ku­
mulatif kurang dari dan lebih dari

TABEL 2  Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari jangka


waktu dua puluh percetakan menghasilkan buku di sebuah kota
di bulan Juni 2014 (dalam hari kerja)

Waktu percetakan
Frekuensi Kumulatif
menghasilkan buku (dalam
Kurang Dari
hari kerja)
Kurang dari 22 0
Kurang dari 29 2
Kurang dari 36 5
Kurang dari 43 12
Kurang dari 50 17
Kurang dari 57 20
Sumber: Data Fiktif
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   35

TABEL 3  Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari jangka


waktu dua puluh percetakan menghasilkan buku di sebuah kota
di bulan Juni 2014 (dalam hari kerja)

Waktu percetakan
Frekuensi Kumulatif
menghasilkan buku (dalam
Lebih Dari
hari kerja)
Lebih dari 22 20
Lebih dari 29 18
Lebih dari 36 15
Lebih dari 43 8
Lebih dari 50 3
Lebih dari 57 0

Sumber: Data Fiktif

OGIVE JANGKA WAKTU DUA PULUH PERCETAKAN


MENGHASILKAN BUKU

Frekuensi Kumulatif
Ogive Negatif
20 Ogive positif
16

12

4
Jangka waktu
(hari kerja)
0 22 29 36 43 50 57

3.  Berikut ini adalah data sensus penduduk berdasarkan usia


pada kecamatan Siloam. Data berikut akan digunakan sebagai
referensi daftar calon peserta pemilihan Ketua RW di daerah
tersebut:
36 Cerdas Statistika Ekonomi

TABEL 4  Data Sensus Penduduk Berdasarkan Usia pada


Kecamatan Siloam
Usia Penduduk Jumlah Frekuensi
Persentase
(dalam tahun) Penduduk Relatif
17 - 25 (a) (b) 12,5%
26 - 34 6 0,15 15,0%
35 - 43 15 (e) 37,5%
(c) - (d) 8 0,20 (f )
53 - 61 (g) 0,10 10,0%
62 - (h) 2 (i) (j)
∑ 40 1,00 100%

Sumber: Data Fiktif

Lengkapilah huruf-huruf dengan angka yang sesuai dan buat­


lah histogram dan poligon!

PENYELESAIAN:

● Huruf a dan b dapat dicari dengan bantuan rumus Per­


sentase
Persentase = frelatif . 100%
12,5% = frelatif . 100%
frelatif = 12,5/100 = 0,125. Nilai huruf b adalah 0,125
Selanjutnya untuk menemukan nilai a; gunakan bantuan
frelatif; dengan ∑f sebesar 40
fi
f relatif =
∑f
fi –> jadi f sebesar 0,125. 40 = 5.
0,125 = i
40
Jadi nilai huruf a adalah 5
● Huruf c dan d adalah batas kelas bawah dan batas kelas
atas.
Gunakan bantuan panjang kelas/lebar kelas.
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   37

Panjang/lebar kelas adalah 9; didapat dari:


Batas kelas bawah kedua - batas kelas bawah pertama =
26 -17 = 9
Untuk itu batas kelas bawah keempat dapat dicari dengan
menambahkan batas kelas bawah ketiga yaitu 35 dengan
panjang kelas sebesar 9, didapat nilai c: 35+9 = 44
Nilai d dapat dicari dengan menambahkan batas kelas atas
ketiga dengan 9,
menjadi 43+9 = 52
● Huruf e, dapat dicari dengan rumus frelatif
fi
f relatif =

∑f
15
f relatif = = 0,375 . Jadi nilai huruf e adalah 0,375
40
● Huruf f, dapat dicari dengan rumus persentase
Persentase = frelatif . 100%
Persentase = 0,20. 100% = 20%.
Jadi nilai huruf f adalah 20,0%
● Huruf g, dapat dicari dengan menggunakan rumus frelatif
fi
f relatif =

∑f
fi
0,10 = –> jadi fi sebesar 0,10. 40 = 4.
40
● Huruf h, adalah nilai batas kelas atas keenam. Dapat dicari
dengan menambahkan batas kelas atas kelima dengan 9
menjadi 61+9 = 70. Jadi nilai huruf h adalah 70.
● Huruf i, dapat dicari dengan menggunakan rumus frelatif
38 Cerdas Statistika Ekonomi

fi
f relatif =
∑f
2
f relatif = = 0, 05 . Jadi nilai huruf i adalah 0,05
40
● Huruf j, dapat dicari dengan rumus persentase
Persentase = frelatif . 100%
Persentase = 0,05. 100% = 5%.
Jadi nilai huruf j adalah 5,0%
● Distribusi Frekuensi secara lengkap
TAB E L 5   Data Sensus Penduduk Berdasarkan Usia pada
Ke­camatan Siloam
Usia Penduduk Jumlah Frekuensi
Persentase
(dalam tahun) Penduduk Relatif
17 - 25 5 0,125 12,5%
26 - 34 6 0,15 15,0%
35 - 43 15 0,375 37,5%
44 - 52 8 0,20 20,0%
53 - 61 4 0,10 10,0%
62 - 70 2 0,05 5,0%
∑ 40 1,00 100%
Sumber: Data Fiktif

Jumlah 15
15 Histogram
Penduduk
12 Poligon

9 8
6
6 5
4
3 2
Usia Penduduk
0 16,5 25,5 34,5 43,5 52,5 61,5 70,5 (tahun)
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   39

4.  Tabel 6 memuat data mengenai mid point (titik tengah)


biaya asuransi kesehatan (ratusan ribu rupiah) per bulan bagi
karyawan yang menjadi kewajiban perusahaan.

TAB E L 6.   Mid Point Biaya Asuransi Kesehatan Karyawan


Mid point Biaya
Karyawan
Asuransi Kesehatan (Xi)
225 7
324 12
423 16
522 10
621 5
Sumber: Fiktif

Susunlah ke dalam tabel distribusi frekuensi asal, dan buatlah


juga grafik ogive!

PENYELESAIAN:

Dalam menyusun kasus soal ini ke dalam tabel distribusi


frekuensi asal, membutuhkan bantuan melalui proses subs­
titusi atau eliminasi dengan melalui tiga (3) tahap

Tahap I
Ci = Xi - Xi-1
Ci = 324 - 225 = 99

Tahap II
UCLi = LCLi + (Ci -1)
UCL1 = LCL1 + (99 - 1)
UCL1 = LCL1 + 98
40 Cerdas Statistika Ekonomi

Tahap III
LCL1 + UCL1
X i1 =
2
LCL1 + UCL1
225 =
2
450 = LCL1 + UCL1

Pecahkan dengan cara substitusi oleh persamaan tahap II,


yaitu ketika ada simbol UCL1 gantikan dengan persamaan
UCL1 = LCL1 + 98
Jadi persamaan tahap III menjadi:
450 = LCL1 + (LCL1+ 98)
450 = 2 LCL1 + 98
2 LCL1+ 98 = 450
2 LCL1 = 450 - 98
2 LCL1 = 352
LCL1= 176
Mencari UCL1 dengan masuk ke dalam persamaan awal tahap
II yaitu
UCL1 = LCL1 + 98
UCL1 = 176 + 98
UCL1 = 274

TABEL 7   Distribusi Frekuensi Biaya Asuransi Kesehatan Kar­yawan


Biaya Asuransi Kesehatan Karyawan
176 - 274 7
275 - 373 12
374 - 472 16
473 - 571 10
572 - 670 5
Sumber: Fiktif
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   41

● Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

TAB E L 8   Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Biaya


Asuransi Kesehatan Karyawan
Biaya Asuransi Kesehatan Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Kurang dari 176 0
Kurang dari 275 7
Kurang dari 374 19
Kurang dari 473 35
Kurang dari 572 45
Kurang dari 671 50

Sumber: Data Fiktif

TAB E L 9   Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Biaya


Asuransi Kesehatan Karyawan
Biaya Asuransi Kesehatan Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Lebih dari 176 50
Lebih dari 275 43
Lebih dari 374 31
Lebih dari 473 15
Lebih dari 572 5
Lebih dari 671 0

Sumber: Data Fiktif

OGIVE BIAYA ASURANSI KESEHATAN KARYAWAN

Ogive Negatif Ogive


50 Positif
40

30 Ogive Positif

20 Ogive Negatif

10

176 275 374 473 572 671


42 Cerdas Statistika Ekonomi

● Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data menjadi


kelas-kelas yang tidak terikat satu sama lain yang menun­
RINGKASAN

jukkan jumlah pengamatan dalam tiap kelasnya (Lind et


al, 2007:23).
RUMUS

● Tahap Penyusunan DF
1. Menyusun Array (mengurutkan data)
2. Menentukan Range (r = Xmax – Xmin)
3. Menentukan Banyak Kelas
k = 1 + 3,322 log n
4. Menghitung panjang/lebar kelas (C=r/k)
5. Menentukan batas bawah kelas pertama, kemudian
batas-batas kelas dari tiap-tiap kelas
6. Memasukkan individu-individu/items ke dalam kelas
tertentu dengan menggunakan turus
7. Menyusun tabel distribusi frekuensi secara jelas dan
lengkap.
● Tahap Penyusunan Jika diketahui Xi
1. Mengurangkan nilai tengah kedua dengan nilai tengah
pertama (Ci)
2. UCL = LCL (Ci – 1) …. (persamaan 1)
3. Xi = (LCL+ UCL)/2 … (persamaan 2)
4. Lakukan substitusi persamaan 1 dan persamaan 2
5. Mendapatkan UCL dan LCL
6. Menyusun tabel distribusi frekuensi secara jelas dan
lengkap.
● Macam Grafik DF
> Histogram
> Poligon
> Ogive
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   43

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5

30
Frekuensi

25
20 Poligon Frekuensi
15 Histogram
10
5
0
12 17 22 27 32 37 42 47 52 57 62 67
Berat Badan

SOAL LATIHAN
1. Suatu perusahaan multinasional di kota Bandung i­ngin
mengetahui gambaran distribusi dari usia para kar­ya­
wannya. Data yang diperoleh dari Bagian Kepegawai­an
adalah sebagai berikut:

Tabel Frekuensi Usia Karyawan


Usia Karyawan Frekuensi
24 - 30 23
31 - 37 30
38 - 44 25
45 - 51 17
52 - 58 5
Sumber: Data Kepegawaian PT “XY” (Data Fiktif )
44 Cerdas Statistika Ekonomi

PERTANYAAN:

a. Tentukan banyak kelas


b. Tentukan nilai batas bawah kelas keempat sebenarnya
c. Tentukan nilai batas bawah dan batas atas kelas kedua
d. Tentukan titik tengah masing-masing kelas
e. Tentukan panjang interval kelas kelima
2. Data di bawah ini adalah data mengenai berat badan
25 mahasiswa suatu perguruan tinggi yang diambil dari
Poliklinik Perguruan Tinggi tersebut. Hasilnya adalah
sebagai berikut:

59 57 57 58 67
45 60 55 40 47
54 55 50 48 49
52 62 72 69 54
40 42 45 55 65

PERTANYAAN:

a. Susunlah ke dalam distribusi frekuensi secara lengkap


b. Buatlah grafik histogram dan poligon
c. Buatlah distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan
lebih dari serta gambarkan ogivenya
3. Berikut ini adalah distribusi frekuensi dari 100 orang
mahasiwa yang mengikuti ujian statistika di jurusan
Manajemen Universitas ABC di kota X, dengan nilai
sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi Nilai Statistika 100 mahasiswa


Mid Point Frekuensi Frekuensi Relatif (%)
24,5 3 ...
34,5 ... 6
44,5 ... 8
54,5 ... ...
Bab 2  D i s t r i b u s i F re k u e n s i   45

Mid Point Frekuensi Frekuensi Relatif (%)


64,5 ... 17
74,5 ... 23
84,5 18 ...
94,5 15 ...

Sumber: Data Jurusan Manajemen, Universitas X

PERTANYAAN:

a. Lengkapi tabel di atas dan susun ke dalam distribusi


frekuensi!
b. Buatlah distribusi frekuensi kumulatif dan gambarkan
ogivenya!
4. Berikut ini adalah distribusi frekuensi dari 25 orang
pensiunan PNS yang menginvestasikan uang pensiun
dalam bentuk reksadana (dalam jutaan rupiah) di bank
BPR Gold di sebuah kota dengan nilai sebagai berikut:

Tabel Frekuensi Investasi Reksadana


Nilai Investasi
Reksadana (dalam
jutaan rupiah) Jumlah
40 - … 9
…-… 5
…-… 2
…-… 6
…-… 2
… - 81 1
Jumlah 25

Sumber: Data Bank BPR Gold

PERTANYAAN:

a. Lengkapilah tabel di atas!


b. Buatlah histogram dan poligonnya!
c. Gambarkan ogive postifnya!
46 Cerdas Statistika Ekonomi

“Kepintaran bukan hanya mengenai mengenai kemampuan


untuk menghadapi hal sulit, tetapi mengubahnya menjadi
kejayaan”
BAB

3 UKURAN
PEMUSATAN

1.  Diketahui data tentang gaji dan jumlah manajer dari


beberapa perusahaan multinasional adalah sebagai berikut:

Tabel Gaji Manajer


Jumlah Pekerja
Kelas Gaji (Juta)
(Manajer)
2,0 - 3,9 12
4,0 - 5,9 19
6,0 - 7,9 52
8,0 - 9,9 38
10,0 - 11,9 24
Sumber: Data Fiktif

47
48 Cerdas Statistika Ekonomi

PERTANYAAN:

a. Hitunglah berapa rata-rata gaji dari keseluruhan pekerja


tersebut?
b. Hitunglah nilai modus dari data di atas!
c. Hitunglah berapa nilai gaji terendah dari 25% pekerja yang
mempunyai gaji tertinggi?
d. Hitunglah desil ke-2!

JAWAB:

Data di atas merupakan group data


Ditanyakan:
a. Rata-rata (Mean)
b. Nilai modus
c. Persentil 75
d. Desil ke-2

PENYELESAIAN:

Kelas Gaji L f Xi f. Xi F
2,0 - 3,9 1,95 12 2,95 35,40 12
4,0 - 5,9 3,95 19 4,95 94,05 31
6,0 - 7,9 5,95 52 6,95 361,40 83
8,0 - 9,9 7,95 38 8,95 340,10 121
10,0 - 11,9 9,95 24 10,95 262,80 145
Jumlah 145 1093,75

n dalam hal ini adalah ∑f = 145


∑f.Xi = 1093,75
L adalah LCB (Lower Class Boundaries/Batas bawah kelas
sebenarnya) diperoleh dari masing-masing batas bawah kelas
dikurangi 0,5 atau 0,05 (sesuai dengan desimal)
Contoh: L1= LCL1 - 0,05
L1= 2,0 - 0,05 = 1,95
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   49

Xi(Xn) adalah titik tengah, diperoleh dari

LCL n + UCL n
Xn =
2
di mana n adalah kelas interval ke

Contoh:
LCL1 + UCL1
X i kelas pertama =
2
2, 0 + 3,9
X i kelas pertama = = 2,95
2
F adalah Frekuensi kumulatif dari masing-masing frekuensi
kelas interval

Tabel Frekuensi Gaji Manajer


Kelas Upah f F Kumulatif Perhitungan
2,0 - 3,9 12 12 12
4,0 - 5,9 19 31 12 + 19
6,0 - 7,9 52 83 12 + 19 + 52
8,0 - 9,9 38 121 12 + 19 + 52 + 38
10,0 - 11,9 24 145 12 + 19 + 52 + 38+ 24
Jumlah 145

a. Mean (Rata-rata hitung)

X=
∑ f .X i
=
1093, 75
= 7,54
n 145

Jadi, rata-rata nilai gaji manajer tersebut tersebut adalah


Rp 7.540.000,-
b. Modus (Nilai terbanyak muncul)
Letak Modus = Kelas yang memiliki frekuensi tertinggi
(f = 52) yaitu kelas ke-3
50 Cerdas Statistika Ekonomi

 d1 
Mo = LMo +   .ci
 d1 + d 2 
LMO = 5,95
D1= fMO– fkelas sebelumnya
D1 = 52 – 19 = 33
D2= fMO– fkelas setelahnya
D2 = 52 – 38 = 14
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan batas
bawah kelas sebelumnya
Ci = 4,0 - 2,0 = 2

 d1 
Mo = LMo +   .ci
 d1 + d 2 

 33 
Mo = 5,95 +   .2
 33 + 14 

 33 
Mo = 5,95 +   .2 = 7,35
 47 

Jadi modus dari data di atas adalah Rp 7.350.000,-

c. Persentil 75

75 75
Letak P75 = .n= . 145 = 108,75 → Kelas ke 4
100 100

F = Jumlah frekuensi sampai dengan kelas ke-3,


yaitu 12+19+52 = 83
fp75 = frekuensi pada kelas ke- 4 yaitu 38
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan
batas bawah kelas sebelumnya
Ci = 4,0 - 2,0 = 2,0
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   51

  75    75 
  100 n  − (F)   (100 .145) - (83) 
P75 = LP75 +  
 . Ci = 7,95 +   . 2 = 9,31
 f P75   38 
   

Jadi nilai gaji terendah dari 25% pekerja yang mempunyai


gaji tertinggi adalah Rp 9.310.000,-

d. Desil ke-2

2 2
Letak D2 = .n= . 145 = 29 → Kelas ke 2
10 10

F = Jumlah frekuensi sampai dengan kelas ke-1,


yaitu 12
FD2 = frekuensi pada kelas ke- 2 yaitu 19
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan
batas bawah kelas sebelumnya
Ci = 4,0 - 2,0 = 2,0

 2    2 
  10 n  − ( F )   (10 .145) - (12) 
D2 = LD2 +   . C = 3,95 +
 i   . 2 = 5,74
 f D2   19 
   

Jadi nilai desil ke-2 adalah Rp 5.740.000,-

2. Kasus Pertumbuhan Penduduk


Hitunglah tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata tiap tahun
bila diketahui jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah 225
juta, dan pada akhir 2013 adalah 275 juta jiwa.
52 Cerdas Statistika Ekonomi

Kasus Menghitung Modal Akhir


Bila Tuan Rudolf menanam modal awal Rp 100.000.000,-
dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, dan ia memutuskan
berencana mengambil modal tersebut di akhir tahun ke-4.
Berapa modal akhir yang akan Tuan Rudolf peroleh?

PENYELESAIAN:

Kasus Pertumbuhan Penduduk


Diketahui:
P0 (2010) = 225 juta
Pt (2013) = 275 juta
t (tahun) = 2013 - 2010 = 3
Ditanyakan: Mg (pertumbuhan penduduk)

JAWAB:

t
 Mg 
Pt = P0 1 + 
 100 
3
 Mg 
275 = 225 1 + 
 100 
3
275  M g 
= 1 + 
225  100 
1
 275  3  Mg 
  = 1 + 
 225   100 

 Mg 
(1, 0692) = 1 + 
 100 
 Mg 
(1, 0692 ) − (1) =  
 100 
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   53

 Mg 
(0, 0692) =  
 100 
Mg = 6,92%

Jadi laju pertumbuhan penduduk adalah 6,92%

Kasus Menghitung Modal Akhir


Diketahui:
M0 = 100.000.000
Mg = 3%
t = 4 tahun
Ditanyakan: Mt (Modal Akhir)

JAWAB:
t
 Mg 
M t = M 0 1 + 
 100 
4
 3 
M t =100.000.000 1 + 
 100 
M t =100.000.000 (1 + 0, 03)
4

M t =100.000.000 (1, 03)


4

M t =100.000.000 (1,1255 )
M t =112.550.881
Jadi besarnya modal akhir yang dapat diperoleh pada akhir
tahun ke- 4 adalah Rp 112.550.881,-

3.  Berikut diketahui data mengenai banyak nya buku yang


dimiliki oleh 15 orang mahasiswa di kelas Statistika:
70; 80; 83; 65; 75; 85; 90; 50; 45; 47; 43; 53; 40; 30;
95
54 Cerdas Statistika Ekonomi

PERTANYAAN:

Hitunglah nilai mean, median dan kuartil ke – 3!

Diketahui:
Data di atas merupakan data ungroup dengan data yang masih
acak urutannya:
70; 80; 83; 65; 75; 85; 90; 50; 45; 47; 43; 53; 40; 30; 95
Ditanyakan: Mean, median, dan kuartil ke-3

PENYELESAIAN:

1. Mengurutkan data yang ada


30; 40; 43; 45; 47; 50; 53; 65; 70; 75; 80; 83; 85; 90; 95
2. Mean/rata – rata
∑xi = 30 + 40+ 43 + 45 + 47+ 50 + 53 + 65 + 70 + 75 + 80
+ 83 + 85 + 90 + 95 = 951
n = 15

x=
∑x i

n
951
x= = 63, 4
15
3. Median
1
Letak Me = 2 (n + 1) ……. ingat untuk ungroup data n + 1

1
Letak Me = (15 + 1) = 8
2

Me = data ke-8 yaitu 65
4. Kuartil ke-3
3
Letak Q3 = (n + 1) ……. ingat untuk ungroup data n + 1
4
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   55

3
Letak Q3 = (15 + 1) = 12
4
Q3 = data ke-12 yaitu 83

Jadi masing-masing nilai mean, median dan kuartil ke – 3


adalah 63,4; 65; dan 83
4. Berat badan dari 100 mahasiswa di kota Semarang
ditunjukkan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel Berat Badan Mahasiswa


Berat Badan Jumlah
(dalam kg) Mahasiswa
60 - 62 5
63 - 65 18
66 - 68 42
69 - 71 27
72 - 74 8
Jumlah 100

Sumber: Data Fiktif

PERTANYAAN:

a. Hitung rata-rata (mean) dari berat badan mahasiswa


b. Hitung median dari berat badan mahasiswa
c. Hitung nilai modus dari berat badan mahasiswa
d. Hitunglah berapa nilai berat tertinggi dari 80%
mahasiswa yang mempunyai berat badan terendah

JAWAB:

Diketahui:
Data di atas merupakan group data
56 Cerdas Statistika Ekonomi

Ditanyakan:
a. Rata-rata (Mean)
b. Nilai median
c. Nilai modus
d. Persentil 80

PENYELESAIAN:

Berat Badan L f Xi f. Xi F
60 - 62 59,5 5 61 305 5
63 - 65 62,5 18 64 1152 23
66 - 68 65,5 42 67 2814 65
69 - 71 68,5 27 70 1890 92
72 - 74 71,5 8 73 584 100
Jumlah 100 6745

n dalam hal ini adalah ∑f = 100


∑f.Xi = 6745
L adalah LCB (Lower Class Boundaries/Batas bawah kelas
sebenarnya) diperoleh dari masing-masing batas bawah
kelas dikurangi 0,5 atau 0,05 (sesuai dengan desimal)
Contoh: L1= LCL1 - 0,05
L1= 60 - 0,5 = 59,5
Xi(Xn) adalah titik tengah, diperoleh dari
LCLn + UCLn
Xn =
2
di mana n adalah kelas interval ke
Contoh:
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   57

LCL1 + UCL1
X i kelas pertama =
2
60 + 62
X i kelas pertama = = 61
2
F adalah Frekuensi kumulatif dari masing-masing frekuensi
kelas interval

Tabel Frekuensi Berat Badan


Berat Badan f F Kumulatif Perhitungan
60 - 62 5 5 5
63 - 65 18 23 5 + 18
66 - 68 42 65 5 + 18 + 42
69 - 71 27 92 5 + 18 + 42+ 27
72 - 74 8 100 5 + 18 + 42+ 27 + 8
Jumlah 100

a. Mean (Rata-rata hitung)

X=
∑ f .X i
=
6745
= 67, 45
n 100
Jadi, rata-rata berat badan mahasiswa adalah 67,45 kg
b. Median

1 1
Letak Me = . n = . 100 = 50 → Kelas ke 3
2 2
F = Jumlah frekuensi sampai dengan kelas ke-2, yaitu
5+18 = 23
Fmedian = frekuensi pada kelas ke- 3 yaitu 42
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan batas
bawah kelas sebelumnya
Ci = 63- 60 = 3
58 Cerdas Statistika Ekonomi

 1    1 
  2 n  − ( F )   ( 2 .100) - (23) 
LMe = LMe +   
 . Ci = 65,5 +   . 3 = 67, 43
 f Me   42 
   

Jadi median dari berat badan mahasiswa adalah 67,43 kg


c. Modus (Nilai terbanyak muncul)
Letak Modus = Kelas yang memiliki frekuensi tertinggi
(f = 42) yaitu kelas ke-3
 d1 
Mo = LMo +   .ci
 d1 + d 2 

LMo = 65,5
d1= fMo- fkelas sebelumnya
d1 = 42 - 18 = 24
d1 = fMo- fkelas sebelumnya
d1 = 42 - 27 = 15
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan batas
bawah kelas sebelumnya
Ci = 63 - 60 = 3

 d1 
Mo = LMo +   .ci
 d1 + d 2 
 24 
Mo = 65,5 +   .3
 24 + 15 
 24 
Mo = 65,5 +   .3 = 67,35
 39 

Jadi modus dari data di atas adalah 67,35 kg


Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   59

d. Persentil 80
80 80
Letak P80 = .n= . 100 = 80 → Kelas ke 4
100 100

F = Jumlah frekuensi sampai dengan kelas ke-3, yaitu


5+18+42 = 65
fp75= frekuensi pada kelas ke- 4 yaitu 27
Ci = selisih batas bawah kelas sesudahnya dengan batas
bawah kelas sebelumnya
Ci = 63 - 60 = 3

  80    80 
n−(F )

  100    (100 .100) - (65) 
P80 = LP80 +   . Ci = 68,5 +   . 3 = 70,17
 f P80   27 
   

Jadi nilai berat tertinggi dari 80% mahasiswa yang mem­


punyai berat badan terendah adalah 70,17 kg

5.  Kasus Menghitung Jumlah Penduduk A­wal  Hi­


tung­lah jumlah penduduk di tahun awal, bila di­ke­tahui pada
tahun 2014 nanti jumlah penduduk menjadi 300 juta jiwa.
Pemerintah mengevaluasi tingkat pertumbuhan per tahun
adalah 8,5%, badan kependudukan melakukan pencatatan
sejak tahun 2010. Tentukan berapa jumlah penduduk di tahun
awal 2010 tersebut!

Kasus Menghitung Jangka Waktu Investasi


Seorang ibu rumah tangga, melakukan investasi berjangka
untuk biaya kuliah anak pertama nya, ibu ini menginvestasikan
uang sejak tahun 2008, uang awal yang diinvestasikan adalah
Rp 52.500.000,-. Dan pada waktu periode tertentu ibu ru­
mah tangga tersebut mengambil uang di bank sebesar Rp
60 Cerdas Statistika Ekonomi

65.000.000.-, diketahui bunga bank yang diberikan adalah


4,5% per tahun. Hitunglah di tahun berapakah ibu rumah
tangga tersebut mengambil uang Rp 65.000.000,-

PENYELESAIAN:

Kasus Menghitung Jumlah Penduduk Awal


Diketahui:
Pt (2014) = 300 juta
t (tahun) = 2014 - 2010 = 4
Mg = 8,5%

Ditanyakan: P0 (jumlah penduduk awal)

JAWAB:

t
 Mg 
Pt = P0 1 + 
 100 
4
 8,5 
300.000.000 = P0 1 + 
 100 
300.000.000 = P0 (1 + 0, 085 )
4

300.000.000 = P0 (1, 085 )


4

300.000.000 = P0 (1,3859)
1,3859. P0 = 300.000.000
300.000.000
P0 = = 216.465.834,5
1,3859

Jadi jumlah penduduk di tahun awal 2010 tersebut adalah


216.465.835 jiwa
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   61

Kasus Menghitung Jangka Waktu Investasi


Diketahui:
M0 = 52.500.000
Mt = 65.000.000
Mg = 4,5%
Ditanyakan: t (jangka waktu investasi)

JAWAB:
t
 Mg 
M t = M 0 1 + 
 100 
t
 4,5 
65.000.000 = 52.500.000 1 + 
 100 
t
65.000.000  4,5 
= 1 + 
52.500.000  100 
1, 2381 = (1, 045 )
t

log1, 2381
t= = 4,8522
log1, 045

Jadi jangka waktu investasi adalah 5 tahun. Jadi pada tahun


(2008 +5) = 2013 ibu tersebut mendapatkan uang dari bank
sebesar Rp 65.000.000,-

Rumus Mean untuk Ungrouped Data


RINGKASAN

Sampel:

x=
∑x i
RUMUS

n
di mana:
x = rata-rata hitung sampel
62 Cerdas Statistika Ekonomi

xj = nilai data
n = banyak data sampel

Rumus Mean untuk Grouped Data


Sampel:

di mana:

x = rata-rata hitung sampel


xi = titik tengah
f = frekuensi
n = jumlah data sampel

Rumus Modus untuk Ungrouped Data


Mo = bilangan yang paling sering muncul dalam suatu deretan
bilangan

Rumus Modus untuk Grouped Data


Letak Mo = di kelas dengan f tertinggi

di mana:
Mo = modus
LMo= batas bawah sebenarnya kelas modus
d 1 = f 0 – f -1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas
sebelumnya
d 2 = f 0 – f 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas
sesudahnya
Ci = panjang kelas
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   63

Rumus Median untuk Ungrouped Data


Sampel:

di mana:
Me = median
n = banyak data sampel

Rumus Median untuk Grouped Data


Sampel:

di mana:
Me = median
n = jumlah data sampel
LMe = batas bawah sebenarnya kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
fMe = frekuensi median
Ci = panjang kelas
64 Cerdas Statistika Ekonomi

Rumus Quartil untuk Ungrouped Data


Sampel:

di mana:
Qi = kuartil ke-i
n = banyak data sampel
i = 1 sampai dengan 3

Rumus Quartil untuk Grouped Data


Sampel:

di mana:
Qi = kuartil ke-i
n = jumlah data sampel
LQi = batas bawah sebenarnya kelas kuartil ke-i
F = jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil ke-i
fQi = frekuensi kuartil ke-i
Ci = panjang kelas
i = 1 sampai dengan 3
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   65

Rumus Desil untuk Ungrouped Data


Sampel:

di mana:
Di = desil ke-i
n = banyak data sampel
i = 1 sampai dengan 9

Rumus untuk Grouped Data


Sampel:

di mana:
Di = desil ke-i
n = jumlah data sampel
LDi = batas bawah sebenarnya kelas desil ke-i
F = jumlah frekuensi sebelum kelas desil ke-i
fDi = frekuensi desil ke-i
Ci = panjang kelas
i = 1 sampai dengan 9
66 Cerdas Statistika Ekonomi

Rumus Persentil untuk Ungrouped Data


Sampel:

di mana:

Pi = persentil ke-i
n = banyak data sampel
i = 1 sampai dengan 99

Rumus untuk Grouped Data


Sampel:

di mana:
Pi = persentil ke-i
n = jumlah data sampel
LPi = batas bawah sebenarnya kelas persentil ke-i
F = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil ke-i
fPi = frekuensi persentil ke-i
Ci = panjang kelas
i = 1 sampai dengan 99
Bab 3  U k u r a n P e m u s a t a n   67

Rumus Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk

di mana:
P0= jumlah penduduk pada tahun awal
Pt= jumlah penduduk pada tahun tertentu
t = periode waktu

Rumus Rata-rata Tingkat Suku Bunga

di mana:
M0 = jumlah modal pada tahun awal
Mt = jumlah modal pada tahun tertentu
t = periode waktu

SOAL LATIHAN
1. Diketahui data gaji karyawan seminggu (dalam ratusan
ribu rupiah) dari 80 karyawan di PT X adalah:

Tabel Gaji Karyawan PT “X”


Gaji karyawan Jumlah Karyawan
45 – 54 12
55 – A 10
65 – 74 8
75 – 84 C
B – 94 13
95 - 104 12
Sumber: Divisi SDM PT “X” (Fiktif )
68 Cerdas Statistika Ekonomi

PERTANYAAN:

a. Lengkapilah tabel distribusi frekuensi di atas


b. Tentukan rata – rata hitung dan modus nya
c. Hitunglah nilai tertinggi dari 60% nilai terendah
2. Diketahui jumlah penduduk desa maju terus pada tahun
2000 adalah 630 juta jiwa. Laju pertumbuhan rata – rata
penduduk desa tersebut adalah 2,75 %. Hitunglah jumlah
penduduk desa maju terus pada akhir tahun 1995.
3. Berikut diketahui data mengenai harga sepatu yang di­­
miliki oleh Anastasya: 40; 50; 50; 75; 60; 75; 85; 100; 40;
45. Pertanyaan: Hitunglah nilai mean, median dan desil
ke – 4!
4. Berikut diketahui tabel mengenai nilai ujian Biologi di
sebuah SMA di kota Bandung:
Xi
Frekuensi f . Xi
(Titik Tengah)
23 C 92
A 9 270
37 12 F
B D 1320
51 18 918
58 11 638
65 E 390
Total 90 4072

DIMINTA:

a. Lengkapi tabel di atas! Berapakah nilai A – E ?


b. Hitung nilai Mean
c. Hitung nilai Median
d. Hitung nilai Modus
e. Hitung nilai tertinggi dari 10% nilai terendah

“Kejujuran adalah awal daripada sebuah keberhasilan


dan proses menuju masa depan gemilang”
BAB

4
DISPERSI,
SKEWNESS,
DAN KURTOSIS

1.  Dinas Perburuhan Pemerintah mendapatkan adanya


beberapa perusahaan melakukan diskrimasi atas karyawan
berdasar jenis kelamin. Data tentang jumlah pria dan wanita
yang berkedudukan sebagai karyawan tetap yang mendapat
dikriminasi sebagai berikut:

Perusahaan A B C D E
Wanita 24 35 25 16 30
Pria 27 40 35 28 25

PERTANYAAN:

Tentukan pada jenis kelamin apa yang mendapat dikriminasi


paling besar!

69
70 Cerdas Statistika Ekonomi

JAWAB:

Diketahui:
Data di atas merupakan ungroup data
Ditanyakan:
CV/KV paling besar
Penyelesaian:

Wanita

Perusahaan
A 24 576 26 -2 4
B 35 1225 26 9 81
C 25 625 26 -1 1
D 16 256 26 -10 100
E 30 900 26 4 16
Jumlah 130 3582 202

n dalam hal ini adalah ∑Xi = 130


= 3582

● Mencari dahulu Mean (Rata-rata hitung)


● Mencari Standar Deviasi cara metode angka kasar
Sampel kecil (n < 30) (n-1)

● Mencari Standar Deviasi cara metode biasa


Sampel kecil (n < 30) (n-1)
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   71

● Mencari Standar Deviasi cara metode biasa


Sampel kecil (n < 30) (n-1)

Catatan: Hasil standar deviasi cara angka kasar dan


metode biasa adalah sama

● Mencari CV (KV)

CV (KV) = 27,33%
72 Cerdas Statistika Ekonomi

PRIA

Perusahaan
A 27 729 31 -4 16
B 40 1600 31 9 81
C 35 1225 31 4 16
D 28 784 31 -3 9
E 25 625 31 -6 36
Jumlah 155 4963 158

n dalam hal ini adalah ∑Xi = 155

= 4963

● Mencari dahulu Mean (Rata-rata hitung)


● Mencari Standar Deviasi cara metode angka kasar
Sampel kecil (n < 30) (n-1)


● Mencari Standar Deviasi cara metode biasa
Sampel kecil (n < 30) (n-1)
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   73



Catatan: Hasil standar deviasi cara angka kasar dan
metode biasa adalah sama

● Mencari CV (KV)

CV (KV) = 20,27%

Kesimpulan: Pada jenis kelamin wanita yang mendapat


dikriminasi paling besar karena memiliki CV (KV) lebih
besar daripada CV (KV) pada pria

2.  Andrew & Alvin Corp mengkhususkan diri dalam Bisnis


dan Keuangan. Berikut adalah daftar tarif konsultasi didasarkan
atas kasus/masalah bisnis (per jam): $100; $75; $200; $150;
$100; $120; $150; $100: $75; $100

PERTANYAAN:

a. Tentukan nilai mean dan standar deviasi dengan metode


angka kasar
b. Temukan nilai skewness (kemiringan) dengan metode
matematis
74 Cerdas Statistika Ekonomi

JAWAB:

Diketahui:
Data di atas merupakan ungroup data dengan angka sebagai
berikut: (angka telah diurutkan): 75; 75; 100; 100; 100; 100;
120; 150; 150; 200

DITANYAKAN:

a. Nilai mean dan standar deviasi dengan metode angka kasar


b. Nilai skewness (kemiringan) dengan metode matematis

Penyelesaian:
a. Mean dan Standar Deviasi metode angka kasar

Kasus
1 75 5625
2 75 5625
3 100 10000
4 100 10000
5 100 10000
6 100 10000
7 120 14400
8 150 22500
9 150 22500
10 200 40000
Jumlah 1170 150650

n dalam hal ini adalah ∑Xi = 1170


● Mencari dahulu Mean (Rata-rata hitung)


● Mencari Standar Deviasi cara metode angka kasar
Sampel kecil (n < 30) (n-1)
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   75



Kesimpulan: Nilai mean dan standar deviasi dengan
metode angka kasar adalah 117; dan 39,10

b. Skewness dengan metode matematis


Kasus

1 75 117 -42 -74088


2 75 117 -42 -74088
3 100 117 -17 -4913
4 100 117 -17 -4913
5 100 117 -17 -4913
6 100 117 -17 -4913
7 120 117 3 27
8 150 117 33 35937
9 150 117 33 35937
10 200 117 83 571787
Jumlah 1170 475860

Metode Matematis


Standar deviasi (S) = 39,10
76 Cerdas Statistika Ekonomi

Kesimpulan: Nilai skewness dengan metode matematis


adalah 0,80; artinya data memiliki kemencengan positif

3.  Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi tingkat akhir


melakukan penelitian tentang tinggi badan pada 50 sekretaris.
Hasilnya adalah sebagai berikut:

Interval Tinggi Badan (dalam cm) Jumlah Sekretaris


152 - 157 3
158 - 163 9
164 - 169 24
170 - 175 12
176 - 181 2
Jumlah 50

PERTANYAAN:

a. Tentukan nilai mean dan standar deviasi dengan metode


biasa
b. Tentukan Skewness metode matematis

JAWAB:

Diketahui:
Data di atas merupakan group data
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   77

Ditanyakan:
a. Nilai mean dan standar deviasi dengan metode biasa
b. Nilai skewness (kemiringan) dengan metode Matematis

Penyelesaian:
Interval Tinggi
Badan (dalam f Xi f. Xi
cm)
152 - 157 3 154,5 463,5 166,62 146,89 440,67
158 - 163 9 160,5 1444,5 166,62 37,45 337,05
164 - 169 24 166,5 3996 166,62 0,01 0,24
170 - 175 12 172,5 2070 166,62 34,57 414,84
176 - 181 2 178,5 357 166,62 141,13 282,26
Jumlah 50 8331 1475,06

Penyelesaian:
n dalam hal ini adalah ∑f = 50

a. Mean dan Standar deviasi metode biasa


Mean


78 Cerdas Statistika Ekonomi

Standar Deviasi

Kesimpulan: Nilai mean dan standar deviasi metode


biasa adalah 166,62 dan 5,43

b. Skewness dengan metode Matematis


Matematis

Interval
Tinggi Badan f Xi f. Xi
(dalam cm)
152 - 157 3 154,5 463,5 166,62 -1780,36 -5341,08
158 - 163 9 160,5 1444,5 166,62 -229,22 -2062,98
164 - 169 24 166,5 3996 166,62 -0,0017 -0,04
170 - 175 12 172,5 2070 166,62 203,30 2439,60
176 - 181 2 178,5 357 166,62 1676,68 3353,36
Jumlah 50 8331 -1611,14


Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   79

Kesimpulan: Nilai skewness dengan metode Matematis


adalah -0,20; artinya memiliki kemencengan/kemiringan
ke kiri (negatif)

4.  Berikut ini adalah pertumbuhan ekonomi beberapa negara


Asia tahun 2010. Hitunglah koefisien keruncingan dengan
standar deviasi metode biasa

Negara 2010 Negara 2010


Jepang 8,5 Korea Selatan 6,5
Cina 7,2 Thailand 5,0
India 5,2 Singapura 2,0
Indonesia 3,2 Malaysia 4,2
Kamboja 5,0 Vietnam 4,5

Diketahui: Data seperti di atas


Ditanyakan: Nilai keruncingan (kurtosis)

Penyelesaian:
Standar Deviasi metode
Pertumbuhan biasa
Negara
Ekonomi 2010

Jepang 8,5 3,37 11,36


Cina 7,2 2,07 4,28
India 5,2 0,07 0,00
Indonesia 3,2 -1,93 3,72
Kamboja 5,0 -0,13 0,02
Korsel 6,5 1,37 1,88
Thailand 5,0 -0,13 0,02
Singapura 2,0 -3,13 9,80
Malaysia 4,2 -0,93 0,86
Vietnam 4,5 -0,63 0,40
∑ 51,30 32,34
80 Cerdas Statistika Ekonomi

Simpangan Baku metode biasa (n = 20 < 30) ….. jadi n-1

Kurtosis metode moment:

Pertumbuhan
Negara
Ekonomi 2010
Jepang 8,5 3,37 128,98
Cina 7,2 2,07 18,36
India 5,2 0,07 0,00
Indonesia 3,2 -1,93 13,87
Kamboja 5,0 -0,13 0,00
Korsel 6,5 1,37 3,52
Thailand 5,0 -0,13 0,00
Singapura 2,0 -3,13 95,98
Malaysia 4,2 -0,93 0,75
Vietnam 4,5 -0,63 0,16
∑ 51,30 261,62
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   81


Jadi tingkat keruncingan menurut moment adalah sebesar
2,01; artinya memiliki keruncingan berjenis Platykurtic
karena memiliki nilai kurang dari 3

5.  Diketahui pendapatan bersih dari sampel importir kayu


yang digunakan untuk bahan pembuatan furniture mebel,
disusun ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Frekuensi Pendapatan Bersih


Importir Kayu
Pendapatan Bersih Jumlah Importir
(dalam jutaan)
20 - 26 5
27 - 33 4
34 - 40 10
41 - 47 3
48 - 54 7
55 - 61 1
Sumber: Perdagangan Kayu (Data Fiktif )

PERTANYAAN:

Dari data di atas, tentukan nilai standar deviasi metode angka


kasar

DIKETAHUI:

Data di atas merupakan group data


82 Cerdas Statistika Ekonomi

DITANYAKAN:

Standar deviasi metode angka kasar

PENYELESAIAN:

Tabel Frekuensi Pendapatan Bersih


Importir Kayu
Pendapatan Bersih Jumlah Importir
(dalam jutaan)
20 - 26 5
27 - 33 4
34 - 40 10
41 - 47 3
48 - 54 7
55 - 61 1

Sumber: Perdagangan Kayu (Data Fiktif )

Standar deviasi metode angka kasar

….. (ingat n-1 karena sampel kecil n ≥ 30)

Untuk menghitung standar deviasi dibutuhkan tabel alat bantu


sebagai berikut:

Tabel Frekuensi Pendapatan Bersih Importir Kayu


Pendapatan
L Xi f f.xi xi2 f.xi2
Bersih (jutaan)
20 - 26 19,5 23 5 115 529 2645
27 - 33 26,5 30 4 120 900 3600
34 - 40 33,5 37 10 370 1369 13690
41 - 47 40,5 44 3 132 1936 5808
48 - 54 47,5 51 7 357 2601 18207
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   83

Pendapatan
L Xi f f.xi xi2 f.xi2
Bersih (jutaan)
55 - 61 54,5 58 1 58 3364 3364
Jumlah 30 1152 47314

Sumber: Perdagangan Kayu (Data Fiktif )

L adalah LCB (Lower Class Boundaries/Batas bawah kelas


sebenarnya) diperoleh dari masing-masing batas bawah kelas
dikurangi 0,5

CONTOH:

L1 = LCL1 - 0,5
= 20 - 0,5 = 19,5
L2 = LCL2 - 0,5
= 27 - 0,5 = 26,5

xi(xn) adalah titik tengah, diperoleh dari

di mana n adalah kelas interval ke

F adalah Frekuensi kumulatif dari masing-masing frekuensi


ke­las interval
84 Cerdas Statistika Ekonomi

n adalah jumlah sampel atau dapat dilambangkan juga


dengan f (frekuensi) dalam data grouped yaitu 30

Jadi standar deviasi dari data di atas adalah 10,12

Rumus Standar Deviasi Untuk Ungrouped Data


Sampel:
RINGKASAN

1. Sampel Besar (n≥30)


RUMUS


Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   85

di mana:
S = standar deviasi sampel
xi = nilai data
= rata-rata hitung sampel
n = banyak data sampel

2. Sampel Kecil (n< 30)

di mana:
S = standar deviasi sampel
xi = nilai data
= rata-rata hitung sampel
n = banyak data sampel

Rumus Standar Deviasi untuk Grouped Data Sampel


1. Sampel Besar (n≥30)

di mana:
S = standar deviasi sampel
xi = nilai tengah
f = frekuensi
86 Cerdas Statistika Ekonomi

= rata-rata hitung sampel


n = jumlah data sampel

2. Sampel Kecil (n<30)

di mana:
S = standar deviasi sampel
xi = nilai tengah
f = frekuensi
= rata-rata hitung sampel
n = jumlah data sampel

Rumus Koefisien Variasi


Sampel:

di mana:
KV = koefisien variasi
S = standar deviasi sampel
= rata-rata hitung sampel
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   87

RUMUS-RUMUS SKEWNESS & KURTOSIS


Koefisien Kemencengan Momen
Sampel:

a. Ungrouped Data

b. Grouped Data


(+) Positively
Skewed Distribution
Koefisien Keruncingan
Sampel
a. Ungrouped Data

(–) Negatively
Skewed Distribution

b. Grouped Data
(+) Leptokurtic
General form
(0) Mesokurtic of Kurtosis
(normal)

Kt < 3 Platykurtik (–) Platykurtic


Kt = 3 Mesokurtik
Kt > 3 Leptokurtik
SOAL LATIHAN 88 Cerdas Statistika Ekonomi

1. Berikut adalah harga saham dari beberapa kode saham


yang dipilih secara acak. Harga saham yang disajikan
bersumber dari Dunia Investasi - Harga Saham Bursa Efek
Indonesia- Closing 27 November 2012

No Kode Saham Harga No Kode Saham Harga


1 AGRO 152 5 DOID 160
2 ALTO 320 6 ENRG 74
3 AMAG 215 7 INDX 150
4 BLTA 196 8 PANR 199
Sumber: Dunia Investasi (27 November 2012)

PERTANYAAN:

a. Bantulah mahasiswa UNNUR untuk melihat nilai


standar deviasi (penyimpangan) dengan metode ang­
ka kasar
b. Bantulah untuk mencari keruncingan atau kurtosis
dari 8 data saham di atas!
2. Sebuah tempat bimbingan belajar dan konsultasi pe­
ngolahan data melakukan pencatatan dan pendataan pada
akhir bulan berjalan, selama musim akhir tahun semester
pendapatan dari jasa konsultasi meningkat pesat, didapat
hasil sebagi beikut:

Pendapatan (Pemasukan) Orang yang


(ratusan ribu rupiah) berkonsultasi
150 - 249 5
250 - 349 12
350 - 449 25
450 - 549 30
550 - 649 …(a)…..
650 - 749 2
750 - 849 1
Sumber: Data Fiktif
nb: Total orang yang berkonsultasi pada akhir bulan sejumlah 80
Bab 4  D i s p e r s i , S k e w n e s s , d a n K u r t o s i s   89

PERTANYAAN:

Bantulah Rima, sebagai Direktur dan Owner mencari sim­


pang­an baku dengan standar deviasi metode biasa!
3. Sebuah Badan Perpajakan Daerah ingin mengetahui
keuntungan perusahaan-perusahaan besar di kota “X”
(dalam jutaan). Berikut adalah datanya:

Nama Signa Alda Chalby Delpa Pilcha Kazpa


Ukuran Besar Kecil Besar Besar Kecil Kecil
Profit 100 50 150 100 50 75
Nama Pooh-Po Treza Gema
Ukuran Besar Kecil Kecil
Profit 125 60 50

PERTANYAAN:

a. Dari 9 data di atas, hitunglah standar deviasi metode


biasa!
b. Dari jenis perusahaan, tentukan perusahaan mana
yang memiliki keuntungan lebih stabil!
4. Sebuah perusahaan minuman bersoda, memiliki banyak
mesin untuk memproduksi minuman. Mesin-mesin ter­
sebut memiliki waktu diam (idle time) per bulan dari 10
buah sampel mesin produksi sebagai berikut: 60; 52; 50;
70; 79; 80; 54; 89; 55; 64. (dalam menit)
PERTANYAAN:

a. Hitunglah rata-rata hitung dan simpangan baku dari


data di atas!
b. Hitunglah tingkat keruncingan metode matematis!

“Kualitas hidup akan lebih bermanfaat jika


mampu mengembangkan kreativitas diri”
90 Cerdas Statistika Ekonomi
BAB
PROBABILITAS

5
DAN
DISTRIBUSI
PELUANG
TEORETIS

1.  Seorang analisis keuangan mengungkapkan investasi yang


dimiliki para pebisnis, hasil laporan menjelaskan bahwa 70%
pebisnis menyimpan dana dalam bentuk deposito, 40% ber­
investasi dalam bentuk kepemilikan saham dan 30% me­miliki
keduanya. Jika seorang pebisnis dipilih secara acak, berapa
probabilitas yang memiliki deposito atau memiliki saham? Berapa
probabilitas yang tidak memiliki deposito maupun saham?

JAWAB:

Diketahui:
Deposito (A) = 70%
Saham (B) = 40%
A dan B = 30%

91
92 Cerdas Statistika Ekonomi

DITANYAKAN:

a. probabilitas yang memiliki deposito atau memiliki saham


b. probabilitas yang tidak memiliki deposito atau memiliki
saham

PENYELESAIAN:

Aturan Penjumlahan Umum


P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (A dan B)
P (A atau B) = 0,70 + 0,40 - 0,30 = 0,80
Probabilitas yang memiliki deposito atau memiliki saham
adalah 80%
Probabilitas yang tidak memiliki deposito maupun saham =
1- 0,80 = 0,20

2. Kasus a
Mr Lewis pengusaha franchise Coffee akan melakukan perluasan
bis­nis di tiga tempat, California, Paris, dan Belanda. Berikut
ekspektasi jika membuka usaha di California akan memperoleh
keuntungan $ 20 juta/tahun, dengan kemungkinan probabilitas
sukses 0,80. Jika gagal akan merugi Rp $7 juta/tahun. Di kota
Paris, kemungkinan sukses 67%, dan memperoleh keuntungan
hanya $ 10 juta/tahun. Jika gagal akan merugi $ 4,5 juta/tahun.
Di Belanda, kemungkinan gagal adalah 0,35 dengan perolehan
kerugian sebesar $ 8 juta/tahun. Jika sukses, maka Mr Lewis
akan memperoleh keuntungan $ 28 juta/tahun. Menurut
Anda, sebagai konsultan, sebaiknya Mr Lewis berfokus pada
tempat mana?

JAWAB

Diketahui
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   93

Nominal Persentase Nominal Persentase


Negara
Keuntungan Keuntungan Kerugian Kerugian
California 20 juta 0,80 7 juta 0,20
Paris 10 juta 0,67 4,5 juta 0,33
Belanda 28 juta 0,65 8 juta 0,35

DITANYAKAN:

Fokus tempat di mana

JAWAB:

Ekspektasi California
E = (20) (0,80) - (7) (0,20)
E = 16 - 1,4 = 14,6 juta

Ekspektasi Paris
E = (10) (0,67) - (4,5) (0,33)
E = 6,7- 1,485 = 5,215 juta

Ekspektasi Belanda
E = (28) (0,65) - (8,0) (0,35)
E = 18,2- 2,8 = 15,40 juta

Dari ekspektasi di tiga negara maka sebaiknya Mr. Lewis


berfokus pada negara Belanda karena memiliki ekspektasi
paling tinggi dibandingkan California, dan Paris

3. Kasus b
Suatu generator telekomunikasi nirkabel mempunyai 3 pilihan
tempat untuk membangun pemancar sinyal yaitu di daerah
tengah kota, daerah kaki bukit di kota dan daerah tepi pantai,
dengan masing-masing mempunyai peluang 0.2, 0.3 dan
0.5. Bila pemancar dibangun di tengah kota, peluang terjadi
94 Cerdas Statistika Ekonomi

ganguan sinyal adalah 0.05. Bila pemancar dibangun di kaki


bukit, peluang terjadinya ganguan sinyal adalah 0.06. Bila
pemancar dibangun di tepi pantai, peluang ganguan sinyal
adalah 0.08.
Bila diketahui telah terjadinya gangguan pada sinyal,
berapa peluang bahwa gangguan sinyal berasal dari daerah
tepi pantai?

PENYELESAIAN:

Diketahui
P (A1) = 0,20 P (B1│ A1) = 0,05
P (A2) = 0,30 P (B1│A2) = 0,06
P (A3) = 0,50 P (B1│A3) = 0,08

DITANYAKAN:

Peluang bahwa gangguan sinyal berasal dari daerah tepi pantai

JAWAB:

Jadi peluang bahwa gangguan sinyal berasal dari daerah tepi


pantai adalah 0,2647 atau 26,47%
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   95

3. Kasus a
Dalam sebuah ruangan rapat terdiri atas 12 dosen dari beberapa
tingkatan lulusan, yaitu 4 di antaranya bergelar S-3 (Profesor),
5 bergelar S-2, dan sisanya S-1. Jika diambil tiga dosen secara
acak, berapa akan ditemukan dua dosen bergelar profesor dan
1 bergelar S-1 (tanpa pengulangan pemilihan)

PENYELESAIAN:

Diketahui:
N = 12
P (A) = 4
P (B) = 5
P (C) = 3
n=3
Ditanyakan: Dua dosen bergelar profesor, dan satu bergelar S-1

JAWAB:

P (2 profesor dan satu S-1)

Jadi peluang akan ditemukan dua dosen bergelar professor,


dan satu bergelar S-1 adalah 0,0205 atau 2,05%

4. Kasus b
Dalam sebuah permainan dadu, dua dadu dilempar secara
bersamaan, tentukan: berapa peluang akan muncul mata 2
dari dadu 1, atau total mata berjumlah 7
96 Cerdas Statistika Ekonomi

PENYELESAIAN:

Diketahui:
(1,1) (2,1) (3,1) (4,1) (5,1) (6,1)
(1,2) (2,2) (3,2) (4,2) (5,2) (6,2)
(1,3) (2,3) (3,3) (4,3) (5,3) (6,3)
(1,4) (2,4) (3,4) (4,4) (5,4) (6,4)
(1,5) (2,5) (3,5) (4,5) (5,5) (6,5)
(1,6) (2,6) (3,6) (4,6) (5,6) (6,6)

DITANYAKAN:

Peluang akan muncul mata 2 dari dadu 1, atau total mata


berjumlah 7

JAWAB:

P (mata 2 dari dadu 1) =

P (total mata berjumlah 7) =

P (mata 2 dadu 1 ∩ mata berjumlah 7) =1/36 yaitu dadu (2,5)


P (mata 2 dadu 1 ∪ mata berjumlah 7) = P (mata 2 dari dadu
1) + P (total mata berjumlah 7) - P (mata 2 dadu 1 ∩ mata
berjumlah 7)

P (mata 2 dadu 1 U mata berjumlah 7) =

Jadi peluang akan muncul mata 2 dari dadu 1, atau total mata
berjumlah 7 adalah 0,3056 atau 30,56%

4.  Toko kain Jeans Chino di Tamim mengetahui bahwa 5%


produksinya akan memiliki kerusakan kecil sehingga dijual
obral. Berapa probabilitasnya pada 20 gulung kain akan:
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   97

a. tidak ada yang memiliki kerusakan.


b. maksimal 3 gulung memiliki kerusakan kecil sehingga akan
dijual obral

JAWAB:

Diketahui:
p = 0,05 (rusak), 1-p (q) = 0,95 (tidak rusak)
n = 20

Ditanyakan:
a. Tidak ada rusak
b. Maksimal 3 gulung rusak/cacat

PENYELESAIAN:

Point a

Jadi probabilitas tidak ada yang memiliki kerusakan adalah


0,3585 atau 35,85%

Point b
Maksimal 3 gulung cacat
98 Cerdas Statistika Ekonomi

Jadi probabilitasnya maksimal 3 gulung rusak/cacat adalah


0,9723 atau 97,23%

5. Kasus a
Dari 10 mahasiswa yang menempuh Statistika II, 3 mahasiswa
berencana liburan akhir tahun ke Raja Ampat, 2 mahasiswa
belum mempunyai rencana liburan, dan sisa mahasiswa akan
menghabiskan liburan akhir tahun ke Bali, Tentukan berapa
peluang akan ditemukan 1 mahasiswa belum mempunyai
rencana liburan, 2 mahasiswa ke Raja Ampat dan 3 mahasiswa
liburan ke Bali?

JAWAB:

Diketahui:
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   99

Total keseluruhan = 10

Ditanyakan:
Peluang akan ditemukan 1 mahasiswa belum mempunyai
rencana liburan, 2 mahasiswa ke Raja Ampat dan 3 mahasiswa
liburan ke Bali

PENYELESAIAN:

Jadi peluang akan ditemukan 1 mahasiswa belum mempunyai


rencana liburan, 2 mahasiswa ke Raja Ampat dan 3 mahasiswa
liburan ke Bali adalah 0,1350 atau 13,50%
100 Cerdas Statistika Ekonomi

6. Kasus b
Secara rata-rata Bank dapat melayani nasabah sebanyak 10/
jam. Berapa probabilitas teller Bank mampu menangani 4
nasabah per 30 menit.

JAWAB:

Diketahui:
μ = 10/jam, dengan kata lain dapat setara dengan 5 nasabah/30
menit

Ditanyakan:
probabilitas teller menangani 4 nasabah per 30 menit

Penyelesaian:

Jadi probabilitas teller menangani 4 nasabah per 30 menit


adalah 0,1755 atau 17,55%
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   101

● Rumus Peluang secara umum

● Pendekatan Klasik

● Peluang 2 kejadian Mutually Exclusive event

● Peluang 2 kejadian Non Mutually Exclusive event

● Peluang 2 Kejadian Bebas (dengan pengembalian)

● Peluang 2 Kejadian Tidak Bebas (tanpa pengembalian/


dengan syarat

● Ekspektasi (Harapan Matematis)

● Teorema Bayes
102 Cerdas Statistika Ekonomi

RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI PELUANG Teoretis


● Rumus Binomial
RINGKASAN

di mana:
RUMUS

C = kombinasi
n = jumlah percobaan
x = variabel acak yang menyatakan jumlah sukses
p = probabilitas sukses untuk setiap percobaan*)
q = probabilitas gagal untuk setiap percobaan

Catatan *) p = sesuai dengan percobaan/kejadian yang ditanyakan

● Rumus Multinomial

di mana:
n = jumlah percobaan
x1, x2, ..... , xk = jumlah dari kejadian B1, B2, ..... , Bk
p1, p2, ..... , pk = probabilitas terjadinya B1, B2, ..... , Bk

● Rumus Poisson

Rata-rata:
Standar deviasi:

di mana:

n = jumlah percobaan
μ = nilai rata-rata dari kejadian (sukses) dalam suatu interval
Bab 5  P ro b a b i l i t a s d a n D i s t r i b u s i P e l u a n g Te o re t i s   103

e = konstanta 2,71828
x = jumlah kejadian sukses

SOAL LATIHAN
1. Samsung Indonesia memproduksi tiga tipe handphone
yang masih sedang berjaya dan banyak dicari konsumen.
Berikut adalah data dari bagian produksi

Tipe Handphone Produksi Kerusakan (cacat)


Galaxy Note III 1500 2%
Galaxy S4 1200 7,5%
Galaxy S5 1300 5%

Tentukan probabilitas kemungkinan produk tanpa cacat


dari Galaxy S5
2. Bandar judi memberlakukan aturan main dengan kartu
king akan mendapat Rp 100.000,-; sebaliknya jika meng­
ambil bukan kartu king harus membayar pada bandar Rp
50.000,- Dengan aturan main seperti itu, tentukan harap­
an matematis dari sudut pemain?
3. Menurut suatu penelitian, sekitar 60% pengguna obat ti­
dur di suatu daerah mula-mula menggunakan obat ti­dur
karena persoalan psikologi. Cari peluangnya bahwa di
antara 8 pasien yang diwawancarai bahwa:
a. Tepat 3 pasien mula-mula menggunakan obat tidur
karena persoalan psikologi
b. Paling sedikit 4 pasien mula-mula menggunakan obat
tidur karena persoalan psikologi
4. Dari data sementara dari Pemerintah tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia mulai mengalami perbaikan. 40%
masyarakat berhasil lulus jenjang S-1, 50% masyarakat
lulus jenjang SMA, dan sisanya dapat meraih gelar master
104 Cerdas Statistika Ekonomi

(S-2). Tentukan berapa peluang dari sebuah kantor akan


ditemukan 4 pekerja lulusan SMA, 3 pekerja lulusan S-1,
dan 1 memiliki gelar S-2?
5. Peluang seorang bayi mendapat reaksi buruk setelah
imunisasi adalah 0.002 dari 1000 bayi yang disuntik,
tentukanlah
a. Peluang kurang dari 2 bayi mendapat reaksi buruk
b. Peluang lebih dari 2 bayi mendapat reaksi buruk

”Kepintaran bukan hanya mengenai kemampuan untuk


meng­hadapi hal sulit, tetapi mengubahnya menjadi
kejayaan”
BAB
DISTRIBUSI

6
NORMAL DAN
DISTRIBUSI
SAMPLING
RATA-RATA

1.  Roti tawar Lezat yang dijual di toko-toko oleh seorang


tukang roti memiliki panjang rata-rata 30 cm dan simpangan
baku 4 cm. bila panjang roti tawar tersebut berdistribusi nor­
mal, tentukan berapa persenkah roti yang mempunyai panjang:
a. Antara 29,3 cm dan 33,5 cm
b. Kurang dari 25,5 cm

PENYELESAIAN:

Diketahui:
µ = 30
σ=4

105
106 Cerdas Statistika Ekonomi

DITANYA:

a) P (29,3 ≤ X ≤ 33,5) ?
b) P (X < 25,5)

JAWAB:

a)

P (29,3 ≤ x ≤ 33,5) P (-0,18 ≤ Z ≤ 0,88)

= P (0 ≤ Z ≤ -0,18) + P (0 ≤ Z ≤ 0,88)
= 0,0714 + 0,3106
= 0,3820

~ 0,18 0 0,88 ~

Jadi probabilitas roti yang memiliki panjang antara 29,3 cm


dan 33,5 cm adalah 0,3820 atau 38,20%.

b)

P (X < 25,5) P (Z < -1,13)


Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   107

= P (Z ≤ 0) – P (0 ≤ Z ≤ -1,13)
= 0,5000 – 0,3708
= 0,1292

~ -1,13 0 ~
Jadi probabilitas roti yang memiliki panjang kurang dari 25,5
cm adalah 0,1292 atau 12,92%.

2.  Probabilitas seorang sembuh dari operasi pencangkokan


ginjal adalah 0,9. Dari 100 orang penderita yang menjalani
operasi tersebut, berapakah probabilitasnya bahwa:
a. Yang sembuh antara 82 sampai 94
b. Yang sembuh kurang dari 86

PENYELESAIAN: (BINOMIAL)

Diketahui: n = 100 p= 0,9


Ditanya: Digunakan pendekatan kurva normal:
a.

b.

JAWAB:
108 Cerdas Statistika Ekonomi

a. P (81,5 ≤ X ≤ 94,5) P (-2,83 ≤ Z ≤ 1,5)

= P (0 ≤ Z ≤ -2,83) + P (0 ≤ Z ≤ 1,5)
= 0,4977 + 0,433
= 0,9309

~ -2,83 0 1,5 ~

Jadi probabilitas pasien yang sembuh antara 82 sampai 94


orang adalah 0,9309 atau 93,09%.

b. P (X < 85,5) P (Z ≤ 0,33)

= P (Z ≥ 0) - P (0 ≤ Z ≤ -1,5)
= 0,5000 - 0,4332
= 0,0668

-~ -1,5 0 ~
Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   109

Jadi probabilitas pasien yang sembuh kurang dari 86 orang


adalah 0,0668 atau 6,68%.

3.  Sebuah perusahaan yang memproduksi bohlam merek


Terang, diketahui bahwa hasil produksinya mempunyai daya
tahan rata-rata (mean) 800 jam dengan varians 1600 jam.
Dengan anggapan daya tahan lampu tersebut berdistribusi
normal, tentukan:
a. Probabilitas lampu memiliki daya tahan lebih dari 830 jam
b. Di bawah nilai berapa, lampu yang memiliki 15% daya
tahan terendah

PENYELESAIAN:

Diketahui:
µ = 800
v = 1600,
maka σ = 40

Ditanya:
a) P (X > 830) ?
b) X untuk diperoleh 15% daya tahan terendah ?

Jawab:


110 Cerdas Statistika Ekonomi

= P (0 ≤ Z ≤ ~) - P (0 ≤ Z ≤ 0,75)
= 0,5000 - 0,2734
= 0,2266

-~ 0 0,75 ~

Jadi probabilitas lampu memiliki daya tahan lebih dari 830


jam adalah 0,2266 atau 22,66%.

b) X untuk diperoleh 15% daya tahan terendah

15%

-~ -1,04 0 ~

Jadi di bawah nilai 758 untuk memperoleh 15% daya tahan


terendah.

4.  Diketahui rata-rata tinggi badan mahasiswa adalah 172


cm, dengan varians 25 cm. Dalam sebuah penelitian, diambil
25 mahasiswa secara acak, tentukan:
a. peluang akan ditemukan mahasiswa dengan tinggi badan
kurang dari 170,5 cm
Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   111

b. jika diketahui jumlah mahasiswa seluruhnya (populasi)


adalah 450 mahasiswa, tanpa ada perubahan sampel,
berapa probabilitas tinggi badan antara 170,2 cm - 173,5 cm

Diketahui:
μ = 172

Ditanya:
a.
b. di mana N = 450

Jawab:
a. Uji dengan/tanpa faktor koreksi
N besar tidak diketahui tanpa faktor koreksi
112 Cerdas Statistika Ekonomi

-~ -1,5 0 ~

Jadi peluang akan ditemukan mahasiswa dengan tinggi


badan kurang dari 170,5 cm adalah 0,0668 atau 6,68%
b. Uji dengan/tanpa faktor koreksi
N besar diketahui = 450

0,06 > 0,05 (Dengan faktor koreksi)


Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   113

= P (0 ≤ Z ≤ -1,86) + P (0 ≤ Z ≤ 1,55)
= 0,4686 + 0,4394
= 0,9080

-~ -1,86 0 1,55 ~

Jadi probabilitas tinggi badan antara 170,2 cm - 173,5 cm


adalah 0,9080 atau 90,80%

5.  Dari 700 karyawan sebuah rumah sakit swasta diketahui


memiliki rata-rata gaji Rp 1.250.000,-, dengan standar deviasi
Rp 300.000,-. Seorang mahasiswa yang sedang menempuh
tugas akhir studi kasus di RS tersebut mengambil 100 karyawan
secara acak, tentukan:
a. probabilitas akan ditemukan karyawan yang memiliki gaji
kurang dari Rp 1.200.000,-
b. probabilitas akan ditemukan karyawan memiliki gaji
maksimal Rp 1.270.000,-

Diketahui:
N = 700
μ = 1.250.000
σ = 300.000
n = 100

Ditanya:
a. Probabilitas karyawan yang memiliki gaji kurang dari Rp
1.200.000,-
b. Probabilitas karyawan memiliki gaji maksimal Rp
1.270.000,-
114 Cerdas Statistika Ekonomi

Jawab:
a. Uji dengan/tanpa faktor koreksi

0,14 > 0,05 (Dengan faktor koreksi)

= P (0 ≤ Z ≤ - ~) - P (0 ≤ Z ≤ -1,80)
= 0,5000 - 0,4641
= 0,0359

-~ -1,80 0 ~

Jadi probabilitas akan ditemukan karyawan yang memiliki


gaji kurang dari Rp 1.200.000,- adalah 0,0359 atau 3,59%

b. Uji dengan/tanpa faktor koreksi

0,14 > 0,05 (Dengan faktor koreksi)


Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   115

=P (0 < Z < ~) - P (0 < Z < 0,72)


=0,5000 - 0,2642
=0,2358

-~ 0 0,72 ~

Jadi probabilitas karyawan memiliki gaji maksimal Rp


1.270.000,- adalah 0,2358 atau 23,58%

Distribusi Normal
RINGKASAN
RUMUS

Z = Standar score (nilai standar)


X = Nilai data
µ = Nilai rata-rata
σ = Standar deviasi
116 Cerdas Statistika Ekonomi

Catatan: Jika diketahui di soal varians, maka untuk men­


dapatkan σ dirumuskan sebagai berikut:

Pendekatan Binomial terhadap Normal


Tabel Penyesuian:

Binomial (Diskrit) Normal (Kontinu)


X=a a-0,5 ≤ X ≤ a + 0,5
X<a X ≤ a - 0,5
X>a X ≥ a + 0,5
X≤a X ≤ a + 0,5
X≥a X ≥ a - 0,5

Distribusi Sampling
Estmasi
Parameter
Istilah (Sampel/
(Populasi)
Statistik)
Rata-rata µ
Jumlah data N n
Standar Deviasi (Simpangan Baku) σ s
Varians V = σ2 v = s2

Distribusi Sampling Rata-rata


Ada 3 aturan:

1.   Dengan Faktor koreksi (pada standar deviasi)


Bab 6  D i s t r i b u s i N o r m a l d a n D i s t r i b u s i S a m p l i n g R a t a - r a t a   117

2.   tanpa Faktor koreksi (pada standar deviasi)

3. Jika data populasi (N) tidak diketahui (Gunakan aturan 2)

Rumus standar deviasi dengan faktor koreksi:

Rumus standar deviasi tanpa faktor koreksi:

Rumus Distribusi Sampling Rata-rata:

1. Dengan menggunakan tabel Z, hitunglah:

SOAL LATIHAN
a. P (-2,08 ≤ Z ≤ 1,75)
b. P (Z > 0,89)
c. P (Z = 1,28)
d. P (Z ≤ -2,00)
2. Belakangan ini cuaca sedang tidak menentu. Seorang
siswa SMP memantau suhu udara, didapat rata-rata suhu
udara sebesar 26 celcius, dengan nilai simpangan sebesar
3 celcius.
a. Berapa probabilitas suhu udara pada kisaran 19 celcius
- 28 celcius
b. Hitung di atas nilai berapa untuk diperoleh 40% suhu
tertinggi?
118 Cerdas Statistika Ekonomi

3. Para dosen khawatir dengan kualitas pendidikan di mana


plagiatisme tugas akhir sering terjadi di dunia pendidikan.
Dari Dinas Pendidikan tercatat 2% skripsi dan tesis yang
dipublikasikan terbukti plagiat. Dari 2200 skripsi dan tesis
yang masuk ke dinas pendidikan tersebut, tentukan:
a. Terdapat maksimal 60 skripsi dan tesis tergolong pla­
giat
b. Tepat 40 skripsi dan tesis tergolong plagiat
4. Sebuah pabrik saus sambal kentcup memproduksi saus
sambal sebanyak 500 botol. Setiap botolnya berisi rata-rata
600 ml dengan varians 2500 ml. Jika manajer produksi
mengambil 100 botol saus sambal secara acak, tentukan:
a. peluang bahwa isi rata-rata saus sambal antara 593
ml sampai dengan 610 ml
b. jika diketahui total botol yang diproduksi (N) = 1500,
tentukan peluang bahwa isi rata-rata saus sambal
lebih dari 604 ml
5. Pihak TV swasta melaporkan pada Lebaran 2014 rata-rata
harga cabai merah Rp 25.000,- per kg dari 1500 pasar
yang terdaftar, dan diketahui juga simpangan baku harga
se­besar Rp 8.000,-. Dalam rangka membuktikan harga
tersebut, pihak Pemda Bandung mengambil sampel 100
pa­sar. Tentukan: Dari 100 sampel pasar, peluang akan
di­temukan harga cabai merah pada kisaran Rp 23.000,-
hingga Rp 26.000,-

“Belajar menjadi pelita dan carilah ketenangan hati


ketika mengalami kesulitan”
BAB
PENAKSIRAN

7
RATA-
RATA DAN
HIPOTESIS
RATA-RATA

1.  Sebanyak 400 investor sebagai populasi tertarik melakukan


investasi di bisnis MMM (dalam jutaan rupiah). Dari hasil
penelitian terhadap 20 orang investasi,jumlah investasi (dalam
jutaan rupiah) adalah sebagai berikut:

20 21 16 21 15
18 14 19 17 14
24 18 18 15 25
17 22 13 26 15

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 98%, buatlah per­


kiraan interval rata-rata investasi para investor

119
120 Cerdas Statistika Ekonomi

Catatan: Hasil standar deviasi 4 angka desimal

Diketahui:
N = 500
n = 20

Ditanya:
Perkiraan rata-rata investasi

Jawab:
Uji tanpa/dengan faktor koreksi

0,05 ≤ 0,05 (Tanpa faktor koreksi)

Mencari

Mencari s

No X X2
1 20 400
2 21 441
3 16 256
4 21 441
5 15 225
6 18 324
7 14 196
8 19 361
9 17 289
10 14 196
11 24 576
Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   121

No X X2
12 18 324
13 18 324
14 15 225
15 25 625
16 17 289
17 22 484
18 13 169
19 26 676
20 15 225
368 7046

Sampel = 20 Sampel kecil (Gunakan tabel t)

df/dk (derajat kebebasan) = n-1 = 20-1 = 19


1- α = 0,98; α = 0,02

Jadi perkiraan rata-rata investasi para investor berkisar antara


Rp 16.240.000 – Rp 20.560.000
122 Cerdas Statistika Ekonomi

2.  Diketahui dari sensus terdapat 300 keluarga di Sukamulya.


Diambil sampel acak sebanyak 40 keluarga, dan didapatkan
rata-rata sumbangan untuk kebersihan lingkungan sebesar Rp
152.500,- dengan simpangan baku Rp 25.000,-. Dengan tingkat
confidence interval 93%, tentukan rata-rata populasi nya!

Diketahui:
N = 300
n = 40
s = 25.000

Ditanya:
Perkiraan rata-rata sumbangan

Jawab:
Uji tanpa/dengan faktor koreksi

0,13 > 0,05 (Dengan faktor koreksi)

Confidence Interval (1-α) = 93%.


Taraf nyata (α) = 100%-93% = 7% (0,07)

n = 40 (sampel besar) Gunakan tabel Z


Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   123

Jadi rata-rata populasi nya berkisar antara Rp 145.828,25


sampai dengan Rp 159.171,75

3.  Diketahui sampel sebanyak 80 pengamatan karyawan


TU Universitas di Bandung dipilih dari populasi normal.
Pengamatan tersebut dengan objek frekuensi keterlambatan
karyawan selama periode tertentu Rata-rata sampel adalah
12 hari dengan varians sebanyak 100. Diketahui tingkat
signifikansi adalah 0,05, dan formulasi hipotesis terbentuk
sebagai berikut:
H0 : μ ≤ 10
H1 : μ > 10
a. Tentukan arah uji (1 arah atau 2 arah)
b. Tentukan nilai statistik pengujian
c. Keputusan yang diambil, mendukung atau menolak Ho

PENYELESAIAN:

Diketahui:
= 12
s = 100,
2

s = 10
n = 80

Ditanya:
a. Uji arah
b. Nilai statistik
c. Keputusan

Jawab:

a. Uji 1 arah
124 Cerdas Statistika Ekonomi

b. n = 80 Sampel besar pakai tabel Z


α = 5% 0,5 - 0,05 = 0,45 Zα = 1,645

c.

d. Kriteria:

H0 ditolak Uji 1 arah


H0 diterima α Z≤ Zα  Ho diterima
Z > Zα  Ho ditolak

Zα (1,645)

e. Ternyata 1,79 > 1,645  Ho ditolak


Jadi keputusan yang diambil menolak Ho, atau rata-rata
frekuensi keterlambatan staf TU lebih dari 10 hari pada
periode tertentu

4.  Teh dua cangkir, memproduksi teh minuman dalam


kemasan praktis, menggunakan sebuah mesin khusus untuk
mengisikan 500 ml cairan teh ke dalam kemasan botol. Dari
pengalaman selama lebih dari 25 tahun, Teh dua cangkir
mengetahui jumlah produk dalam setiap botol mengikuti
distribusi normal dengan rata-rata 500 ml, dan standar de­
viasi 48 ml. Sampel sebanyak 500 botol yang diisi satu jam
terakhir menghasilkan rata-rata sebesar 493,72 ml. Dengan
taraf keyakinan 99%, apakah dapat dibuktikan bahwa rata-rata
jumlah botol yang terisi tidak sebesar 500 ml?
Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   125

PENYELESAIAN:

Diketahui:
μ = 500
α = 48
n = 500
= 493,72

Ditanya:
µ ≠500 ?

Jawab:

a.  Uji 2 arah

b. n = 500  Sampel besar  pakai tabel Z

α = 1%  ±

c.

d. Kriteria:
Uji 2 arah
–Zα/2 ≤ Z ≤ Zα/2 ► Ho diterima
Z < –Zα/2 ► Ho ditolak
Z > Zα/2 ► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0 Tolak H0


α/2 α/2

-Zα/2 (-2,575) Zα/2 (2,575)


126 Cerdas Statistika Ekonomi

e. Ternyata -2,93 < -2,575  Ho ditolak


Jadi kesimpulan akhir mendukung dugaan bahwa rata-rata
jumlah botol yang terisi tidak sebesar 500 ml

5.  Rata-rata populasi earnings per share untuk perusahaan


pertambangan adalah lebih dari $2,5 (Data fiktif). Dalam
tahun 2012, suatu sampel dari 10 perusahaan pertambangan
memberikan data earnings per share sebagai berikut: 1,92;
2,16; 3,63; 3.16; 4,02; 3,14; 2,2; 2,34; 3,05; 2,38.
Dengan menggunakan taraf nyata 1% ujilah anggapan
pemilik pabrik pertambangan tersebut!

PENYELESAIAN:

Diketahui:
n = 10
μ = 2,5

Ditanya:
µ > 2, 5 ?

Jawab:

∑x = 28,0
Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   127

a. Uji 1 arah

b. n = 10 Sampel kecil pakai tabel t


α = 5%   df = n-1 = 9    tα = 1,833

c.

d. Kriteria:

H0 ditolak Uji 1 arah


H0 diterima α t ≤ tα  Ho diterima
t > tα  Ho ditolak

tα (1,833)

e. Ternyata 1,36 < 1,833 Ho diterima


Jadi tidak benar pernyataan pemilik. Rata-rata populasi
earnings per share untuk perusahaan pertambangan
adalah tidak lebih dari 2,5

Penaksiran Selisih Rata-rata


n1, n2 ≥ 30
RINGKASAN
RUMUS
128 Cerdas Statistika Ekonomi

n1, n2 < 30

Untuk tabel t (sampel < 30) ada aturan tabel degree of freedom
(derajat kebebasan df = n1+n2- 2

Hipotesis 1 Rata-rata
Tahap Penyusunan Lembar Kerja (dari hipotesis hingga pe­
narikan kesimpulan)

1. Formulasi Hipotesis
Hipotesis 2 Hipotesis 1 Hipotesis 1
arah arah (kiri) arah (kanan)
H0 : µ = 0 H0 : µ ≥ 0 H0 : µ ≤ 0
H1 : µ ≠ 0 H1 : µ < 0 H1 : µ > 0

2. Penggunaan tabel uji statistik yang sesuai berdasar


sampel
n ≥ 30 n < 30
Uji Z tabel Uji t tabel
(Perhatikan arah) (Perhatikan arah)
1 arah (kanan/kiri) = sesuaikan dengan tabel t yang
0,5 – α ada di lampiran
ingat: aturan: (df = n-1)

3. Statistik Uji
Rumus yang digunakan sama seperti rumus-rumus pada
Distribusi Sampling Rata-rata
Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   129

Pengingat:
Ada 3 aturan:

1. dengan Faktor koreksi (pada standar deviasi)

2. tanpa Faktor koreksi (pada standar deviasi)


3. Jika data populasi (N) tidak diketahui (Gu­nakan atu­
ran 2)

Rumus standar deviasi dengan faktor koreksi:

Catatan:
(1) jika diketahui standar deviasi populasi
(2) jika standar deviasi populasi tidak diketahui gunakan
s (standar deviasi sampel)

Rumus standar deviasi tanpa faktor koreksi:

Catatan:
(1) jika diketahui standar deviasi populasi
(2) jika standar deviasi populasi tidak diketahui gunakan
s (standar deviasi sampel)
130 Cerdas Statistika Ekonomi

Catatan:
Jika diketahui di soal varians, maka untuk men­dapatkan
σ dirumuskan sebagai berikut:

Rumus

rumus berlaku untuk sampel n ≥ 30

rumus berlaku untuk sampel n < 30

1. Kriteria

Uji 2 arah
–Z/tα/2 ≤ Z/t ≤ Z/tα/2 ► Ho diterima
Z/t< –Ztα/2 ► Ho ditolak
Z/t > Z/tα/2 ► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0 Tolak H0


α/2 α/2

-Z/tα/2 Z/tα/2

Uji 1 arah (kiri)


Z/t ≥ –Z/tα► Ho diterima
Z/t < –Z/tα► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0

-Z/tα/2 Z/tα/2
Bab 7  P e n a k s i r a n R a t a - r a t a d a n H i p o t e s i s R a t a - r a t a   131

Uji 1 arah (kanan)


Z/t ≤ Z/tα► Ho diterima
Z/t > Z/tα► Ho ditolak

Terima H0 Tolak H0
α

Z/tα

2. Kesimpulan
Tuliskan intepretasi dengan kalimat sesuai keputusan
Jika H0 diterima; tuliskan kalimat yang ada di H0
Jika H0 ditolak; ambil kalimat pernyataan yang ada di H1

SOAL LATIHAN
1. Pascakebakaran sebuah mall tertua, rata-rata omzet
pedagang kurang dari Rp 5 juta,. Dari 8 pedagang dipilih
secara acak, berikut adalah omzet mereka: 4,5; 5,25; 5,3;
4,2; 4,75; 4,5; 5,0; dan 4,8 (dalam jutaan). Pada taraf
kenyataan 90%, apa yang dapat Anda simpulkan?
2. Suatu perusahaan alat-alat olahraga telah mengembangkan
teknik baru dalam pembuatan produknya, mengklaim
bahwa daya tahan (kekuatannya) mampu menampung
rata-rata beban minimal 15 kg. dengan simpangan baku 5
kg. Jika diambil 50 buah alat olahraga, diketahui rata-rata
adalah 13,8 kg ujilah pernyataan yang dibuat perusahaan
tersebut. Gunakan taraf nyata α = 0,05
3. Di bawah ini tertulis jumlah kadar kafein dari 7 jenis Coffee
(satuan mg):
132 Cerdas Statistika Ekonomi

85 90 102 70 78 65 80

Dari data tersebut, taksir rata-rata populasi kafein dalam


Coffee dengan tingkat signifikan 2%!

4. Sebuah perusahaan ingin menduga rata-rata populasi


jumlah cuti karyawan. Manajer SDM perusahaan meng­
ambil sampel 100 karyawan didapatkan rata-rata cuti
adalah 12,5 hari, dengan varian 100 hari. Estimasi rata-rata
po­pulasi waktu cuti karyawan dengan taraf nyata 2%!
5. Seorang dokter anak mengklaim bahwa obat racikannya
mampu menyembuhkan demam anak maksimal 48 jam.
Untuk itu dilakukan pengambilan sampel secara acak
terhadap 50 anak yang pernah demam dan mengonsumsi
obat tersebut. Didapatkan rata-rata dan standar deviasi
mereka sembuh secara berturut-turut adalah 50 jam, dan
7 jam. Dengan tingkat kepercayaan 99% kesimpulan apa
yang berhasil ditemukan?

“Proses belajar yang baik adalah bukan dengan menghafal


namun dengan cara menyukai dan benar-benar me­
mahami­nya”
BAB
HIPOTESIS

8
SELISIH
RATA-RATA
DAN SELISIH
BERPASANGAN

1.  Seorang broker saham meramalkan bahwa sesudah listing


akan terjadi peningkatan harga saham dibandingkan sebelum.
Hasil pengamatan terhadap 5 saham yang dipilih secara acak
dari daftar Jakarta Islamic Index adalah sebagai berikut:

Data: Harga Saham yang Tergabung dalam JII Periode


7 Desember 2009-Mei 2010
Kode Saham BMTR ELSA KLBF UNSP WIKA
Sebelum Listing 226 306 1273 715 316
Sesudah Listing 229 316 1280 703 324

Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah benar ramalan dari broker


saham terbukti?

133
134 Cerdas Statistika Ekonomi

PENYELESAIAN:

Jawab:
a. Menentukan Formulasi Hipotesis
Ho : μ1 ≥ μ2
Ha : μ1 < μ2 (uji arah kiri)
b. α = 5%
df = 5-1 = 4
tα = -2,132
c. Menentukan nilai uji statistik
X1= Sebelum Listing
X2 = Sesudah Listing

Saham Sebelum (X1) Sesudah (X2) d = X1-X2 d2


BMTR 226 229 -3 9
ELSA 306 316 -10 100
KLBF 1273 1280 -7 49
UNSP 715 703 12 144
WIKA 316 324 -8 64
∑ -16 366


Bab 8  H i p o t e s i s S e l i s i h R a t a - r a t a d a n S e l i s i h B e r p a s a n g a n   135

d. Kriteria

Uji 1 arah (kiri)


t ≥ – tα► Ho diterima
t < – tα► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0

-tα(-2,132)

e. Kesimpulan
-0,81 > -2,132 ► Ho diterima
Jadi sesudah listing tidak akan terjadi peningkatan harga
saham dibandingkan sebelum ramalan broker tidak ter­
bukti

2.  Manajer pelatihan menduga bahwa terdapat perbedaan


rata-rata nilai ujian akhir dari program pelatihan komputer
untuk kelas pagi dan kelas sore. Sebagai bahan pengkajian
mengenai program pelatihan ini, dilakukan penelitian dan
diperoleh data sebagai berikut:

Kelas Pagi Kelas Sore


Jumlah sampel 40 50
Rata-rata nilai ujian akhir 84,6 87,9
Deviasi standar 9,1 10,4

Dengan taraf nyata α = 1% ujilah apakah dugaan manajer pe­


latihan tersebut benar?
136 Cerdas Statistika Ekonomi

PENYELESAIAN:

Diketahui:
np = 40 ns = 50
p
= 84,6 s
= 87,9
sp = 9,1 ss = 10,4

Ditanya:
terdapat perbedaan rata-rata nilai ujian akhir dari program
pelatihan komputer untuk kelas pagi dan kelas sore

Jawab:
a. Ho : μP = μS
Ha : μP ≠ μS (uji dua arah)
b. nP,ns > 30 ► Sampel besar ► pakai tabel Z

α = 1% ►

c.

d. Kriteria:

Uji 2 arah
–Zα/2 ≤ Z ≤ Zα/2 ► Ho diterima
Z < –Zα/2 ► Ho ditolak
Z > Zα/2 ► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0 Tolak H0


α/2 α/2

-Zα/2 (-2,575) Zα/2 (2,575)


Bab 8  H i p o t e s i s S e l i s i h R a t a - r a t a d a n S e l i s i h B e r p a s a n g a n   137

e. Ternyata -2,575 ≤ -1,60 ≤ 2,575 ► Ho diterima


Jadi salah pernyataan manajer. Tidak terdapat perbedaan
rata-rata nilai ujian akhir dari program pelatihan komputer
untuk kelas pagi dan kelas sore

3.  Fakultas Ekonomi sedang melakukan evaluasi penilaian


pada kemampuan akademik mahasiswanya. Berikut adalah
data hasil IPK akhir pada fakultas ekonomi yaitu akuntansi dan
manajemen. Masing-masing jurusan diambil 10 mahasiswa
secara acak.

Jurusan Manajemen:
2,35; 3,45; 3,95; 2,78; 3,01; 3,25; 3,78; 3,89; 2,55; 2,78
Jurusan Akuntansi:
3,55; 3,57; 3,01; 2,96; 2,87; 3,98; 2,32; 2,57; 3,45; 3,22
Dekan/Pimpinan Fakultas (Mrs. Sieska) memiliki anggapan
sementara bahwa kedua jurusan memilki penilaian yang ber­
beda. Ujilah anggapan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%!

PENYELESAIAN:

Diketahui:
n masing-masing sampel adalah 10

Ditanya:
Keputusan IPK akhir manajemen lebih baik daripada akuntansi

Jawab:
a. H0 : μm = μa
H1 : μm ≠ μa (uji dua arah)
138 Cerdas Statistika Ekonomi

b. nm = na = 10 ► Sampel kecil ► pakai tabel t


α = 5% ► tα/2 (n1+n2-2) = t0,05/2 (18) = ± 2,101

c.

Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu


men­cari ni­lai rata-rata dan standar deviasi manajemen
dan akuntansi
d. Kriteria:

Uji 2 arah
–tα/2 ≤ t ≤ tα/2 ► Ho diterima
t < –tα/2 ► Ho ditolak
t > tα/2 ► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0 Tolak H0


α/2 α/2

-tα/2 (-2,101) tα/2 (2,101)

e. Ternyata -2,101 < 0,13 < 2,101 ►Ho diterima


Jadi kesimpulan akhir tidak mendukung dugaan pimpinan
fakultas, hasil akhir IPK manajemen tidak berbeda dengan
mahasiswa akuntansi (penilaian akademik kedua jurusan
sa­ma)

4.  Manajemen produksi perusahaan garment yang mem­


produksi kemeja “Excellence” akhir-akhir ini mendapat la­
poran bahwa pekerja tetap lebih serius bekerja dibandingkan
pekerja honorer. Hal ini dapat diukur dari tingkat kerusakan
Bab 8  H i p o t e s i s S e l i s i h R a t a - r a t a d a n S e l i s i h B e r p a s a n g a n   139

yang diproduksi. Untuk mengetahui kebenaran berita tersebut,


manajer mengambil sampel acak sebanyak 500 kemeja hasil
kerja pekerja tetap, dan 400 kemeja hasil kerja pekerja honorer.
Ternyata ditemukan 55 kemeja hasil kerja pekerja tetap di­
temukan kurang rapi jahitan nya, dan ditemukan 50 kemeja
hasil kerja pekerja honorer ditemukan juga kurang rapi (cacat).
Setelah mengadakan pengujian dengan tingkat signifikansi
10%, apa yang dapat disimpulkan?
Catatan: Pekerja yang lebih serius, berarti pekerja yang memi­
liki proporsi tingkat kerusakan lebih kecil

PENYELESAIAN:

Diketahui:
npt = 500
xpt = 55
nph = 400
xph = 50

Ditanya:
Pekerja tetap lebih serius dibanding pekerja honorer

Jawab:
a. H0 : πpt ≥ πph
H1 : πpt < πph (uji satu arah/kiri) keterangan: proporsi
tingkat kesalahan/kerusakan
b. npt = 500; nph = 400 ► Sampel besar ► pakai tabel z
α = 10% ► 0,5 - 0,10 = 0,40 ► = -1,28

c.
140 Cerdas Statistika Ekonomi

Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu


mencari nilai ppt dan pph

d. Kriteria:
Uji 1 arah
Z ≥ – Zα► Ho diterima
Z < – Zα► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0

-Zα(-1,28)

e. Ternyata -0,91 > -1,28 ► Ho diterima


Jadi kesimpulan akhir laporan bahwa pekerja tetap le­
bih se­rius bekerja dibandingkan pekerja honorer tidak
terbukti. Ke­simpulan: pekerja tetap tidak lebih serius
dibanding­kan pe­kerja honorer, atau dengan kata lain ting­
kat kerusakan yang dihasilkan pekerja tetap tidak lebih
se­dikit dibandingkan pe­kerja honorer.
Bab 8  H i p o t e s i s S e l i s i h R a t a - r a t a d a n S e l i s i h B e r p a s a n g a n   141

Hipotesis Selisih Rata-rata


Tahap Penyusunan Lembar Kerja (dari Hipotesis hingga pe­

RINGKASAN
narikan kesimpulan)

RUMUS
1. Formulasi Hipotesis
Hipotesis 2 arah Hipotesis 1 Hipotesis 1
arah (kiri) arah (kanan)
H0 : µ1 = µ2 H0 : µ1 ≥ µ2 H0 : µ1 ≤ µ2
H1 : µ1 ≠ µ2 H1 : µ1 < µ2 H1 : µ1 > µ2

2. Penggunaan tabel uji statistik yang sesuai berdasar sampel


n ≥ 30 n < 30
Uji Z tabel Uji t tabel
(Perhatikan arah) (Perhatikan arah)
1 arah (kanan/kiri) = 0,5 – α sesuaikan dengan tabel t yang
ada di lampiran
ingat: aturan: (df = n1+ n2 - 2)

3. Statistik Uji
Rumus yang digunakan sama seperti rumus-rumus pada
Dis­tribusi Selisih Rata-rata
PENGINGAT:

Rumus Selisih Rata-rata Populasi:

Rumus standar deviasi:

Atau
142 Cerdas Statistika Ekonomi

Catatan: Rumus 1 digunakan jika diketahui standar


deviasi populasi nya, jika tidak diketahui gunakan rumus
2, yaitu standar deviasi sampel.

Rumus:
rumus berlaku untuk sampel
n1,n2 ≥ 30

rumus berlaku untuk sampel


n1,n2 < 30

a. Kriteria
Uji 2 arah
–Z/tα/2 ≤ Z ≤ Z/tα/2 ► Ho diterima
Z/t < –Z/tα/2 ► Ho ditolak
Z/t > Z/tα/2 ► Ho ditolak

Tolak H0 Terima H0 Tolak H0


α/2 α/2

-Z/tα/2 Z/tα/2

Uji 1 arah (kiri)


Z/t ≥ – Z/tα ► Ho diterima
Z/t < – Z/tα ► Ho ditolak
Tolak H0 Terima H0

-Z/tα
Bab 8  H i p o t e s i s S e l i s i h R a t a - r a t a d a n S e l i s i h B e r p a s a n g a n   143

Uji 1 arah (kanan)


Z/t ≤ Z/tα► Ho diterima
Z/t > Z/tα► Ho ditolak

Terima H0 Tolak H0
α

Z/tα

b. Kesimpulan
Tuliskan intepretasi dengan kalimat sesuai keputusan
Jika H0 diterima; tuliskan kalimat yang ada di H0
Jika H0 ditolak; ambil kalimat pernyataan yang ada di H1

SOAL LATIHAN
1. Banyak dari mahasiswa dalam kelas Pengantar Akuntansi
takut tidak lulus. Pihak Universitas di bawah Himpunan
Mahasiswa menawarkan kelas bimbel guna membantu
meningkatkan nilai mata kuliah tersebut. Tabel berikut
menampilkan 7 nilai mahasiswa sebelum dan sesudah
mengikuti bimbel Pengantar Akuntansi:

Sebelum 56 69 48 74 65 71 58
Sesudah 62 73 44 85 71 70 69

Dengan tingkat signifikan 2,5%, apakah keikutsertaan


mahasiswa dalam kelas bimbel mampu meningkatkan
nilai Pengantar Akuntansi?
2. Dari hasil penelitian marketing sebelumnya, restoran KFC
disimpulkan memiliki mean waktu tunggu pelayanan
144 Cerdas Statistika Ekonomi

pelanggan di restoran tersebut lebih lama daripada rata-rata


waktu tunggu pelayanan pelanggan Mc’D. Seorang mahasiswa
yang sedang meyelesaikan tugas akhir di bidang pemasaran,
mengambil sampel 200 pelanggan pelanggan Mc’D, diperoleh
rata-rata waktu tunggu 5,6 menit dengan varians 1,44 menit.
Dari restoran KFC diambil sampel 250 pelanggan dengan
rata-rata waktu tunggu 6,5 menit dengan standar deviasi
2,3 menit. Ujilah dengan tingkat keyakinan 99%, apakah
pernyataan penelitian sebelumnya dapat diterima?
3. Sebuah kedai makan baru saja membuka cabang di dua tempat
berbeda. Pihak keuangan kedai makan mengambil sampel
selama 10 hari kerja dari kedai pertama, dan didapatkan rata-
rata penjualan adalah $530,70 dengan simpangan baku $30.
Sedangkan dari kedai kedua, selama 15 hari kerja diperoleh
rata-rata penjualan $580,45 de­ngan standar deviasi $32,2.
Ujilah dengan taraf nyata 2%, apakah mean tingkat penjualan
di dua kedai makan ter­sebut berbeda?
4. Penelitian terbaru mempelajari usia laki-laki dan pe­
rempuan pada usia produktif. Informasi tersebut disajikan
dalam tabel di bawah ini:

Laki-Laki 25 24 20 22 25
Perempuan 18 20 21 17 18

Pertanyaan:
Pada tingkat signifikansi 1%, apakah terdapat perbedaan
dalam rata-rata usia laki-laki dan perempuan?

“Ketekunan dari sikap konsisten mampu


mencapai kemajuan bertahap yang kukuh”
BAB

9 PENGUJIAN
ANOVA

K
afe Mak Enak membuka cabang di 3 tempat, Jakarta,
Ban­d ung, dan Surabaya. Ada pernyataan bahwa
terdapat perbedaan reaksi tanggapan dari tiga cabang.
Skala tanggapan dinyatakan dalam skala likert (sangat tidak
suka–sangat suka). Berikut ada­lah datanya:

Jakarta 4 5 4 3 4
Bandung 3 2 3 4 2
Surabaya 4 5 5 5 4

Dengan tingkat kepercayaan 95%, apakah pernyataan tersebut


dapat diterima?

145
146 Cerdas Statistika Ekonomi

HASIL DARI PROGRAM IBM SPSS 20.0


ANOVA
Tanggapan
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between Groups 8,400 2 4,200 8,400 ,005
Within Groups 6,000 12 ,500
Total 14,400 14

Dengan Cara Manual


a. Pengujian Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 = µ3 (Tidak terdapat perbedaan reaksi tanggapan
da­ri tiga cabang)
H1 : µ1 = µ2 = µ3 (Terdapat perbedaan reaksi tanggapan dari
tiga cabang)
b. Taraf nyata = 5%
c. Uji Statistik:
Jakarta X12 Bandung X22 Surabaya X32
(X1) (X2) (X3)
4 16 3 9 4 16
5 25 2 4 5 25
4 16 3 9 5 25
3 9 4 16 5 25
4 16 2 4 4 16
∑X1=20 ∑X12=82 ∑X2=14 ∑X22=42 ∑X3=23 ∑X32=107

Total
Statistik X1 X2 X3
(T)
n 5 5 5 15
∑Xi 20 14 23 57
∑Xi2 82 42 107 231

2 2,80 1,20 6,00


Bab 9  P e n g u j i a n A N O VA   147

sehingga didapat:

Menentukan Derajat Kebebasan (dk)

dkB = k-1 = 3 - 1 = 2
dkW = nT -k = 15 - 3 = 12
dkT = nT -1 = 15 -1 = 14

Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat


148 Cerdas Statistika Ekonomi

Sumber JK dk RJK F hitung F tabel


Between 8,40 2 4,20
Within 6,00 12 0,50 8,40 3,88
Total 14,40 14

d. Kriteria:
F hitung > F tabel ► Ho ditolak
F hitung ≤ F tabel ► Ho diterima
8,40 > 3,88 ► Ho ditolak
e. Kesimpulan:
Benar, terdapat perbedaan reaksi tanggapan dari tiga ca­
bang.

a. Pengujian Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 = µ3 = …. = µn
RINGKASAN

H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ …. ≠ µn
b. Taraf nyata = α
RUMUS

c. Statistik Uji
(X1) X12 (X2) X22 (X3) X32
….. ….. ….. ….. ….. …..
….. ….. ….. ….. ….. …..
….. ….. ….. ….. ….. …..
….. ….. ….. ….. ….. …..
….. ….. ….. ….. ….. …..
∑X1=… ∑X12=… ∑X2=….. ∑X22=….. ∑X3=….. ∑X32=…..

Statistik X1 X2 X3 Total (T)


n ….. ….. ….. …..
∑Xi ….. ….. ….. …..
∑Xi2 ….. ….. ….. …..
Bab 9  P e n g u j i a n A N O VA   149

Statistik X1 X2 X3 Total (T)


….. ….. ….. …..


Menentukan Derajat Kebebasan (dk)
dkB = k-1
dkW = nT -k
dkT = nT -1

Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat

Sumber JK dk RJK F hitung F tabel


Between ….. ….. ….. ….. …..
Within ….. ….. …..
Total ….. ….. …..

d. Kriteria:
F hitung > F tabel ► Ho ditolak
150 Cerdas Statistika Ekonomi

F hitung ≤ F tabel ► Ho diterima


e. Kesimpulan

SOAL LATIHAN

1. Nyonya Alia produsen kopi mancanegara. Ia melakukan


penelitian dan menghasilkan suatu kesimpulan sementara
terdapat perbedaan hasil penjualan kopi di tiga negara;
masing-masing diambil dari 5 distributor. Berikut adalah hasil
kopi terjual (dalam ton) periode Januari 2016-Maret 2016:
Indonesia 5 4 6 7 5
Belgia 10 15 12 20 12
Maroko 8 10 12 10 8
Ujilah dengan tingkat kepercayaan 95%!
2. Dosen Kewirausahaan di sebuah PTS Bandung, melakukan
pe­nelitian tentang gaya mengajar dan nilai mahasiswa
(skala 0-10). Tipe gaya mengajar adalah gaya tradisional,
gaya brandstorming, dan gaya game dan simulasi. Gaya ini
diterapkan di tiga kelas berbeda dengan jumlah masing-
masing mahasiswa 5 orang. Berikut data nya:
Tradisional 5,5 6,7 7,0 7,5 7,2
Brainstorming 8,2 8,0 7,2 7,5 8,1
Game & Simulasi 9,0 8,4 8,5 8,2 9,0

Ujilah dengan alpha 5%, apakah terdapat perbedaan secara


sig­nifikan nilai di tiga tipe gaya mengajar!

“Ketika lelah, beban, dan kesulitan mengadang, berusahalah


men­cari solusi dengan belajar dan berceritalah pada orang
yang bisa membantu”
BAB REGRESI DAN

10
KORELASI
LINIER
SEDERHANA
(INDUKTIF)

1.  Berikut ini terdapat data biaya iklan di TV (ribu $) dan


penjulan (ribu $)

Biaya Iklan di TV (ribu $) 5,5 4,3 3,0 3,9 4,0


Penjualan (ribu $) 172,3 163,2 146 135,7 160

PERTANYAAN:

a. Tentukan persamaan regresi dengan metode Least Square


Method dan jelaskan artinya
b. Ujilah korelasi dari data di atas, dan ujilah hipotesis apakah
terdapat hubungan positif antara biaya iklan dengan
penjualan (dengan taraf nyata 10%)

151
152 Cerdas Statistika Ekonomi

JAWAB:

Diketahui:
Data biaya iklan di TV (ribu $) dan penjulan (ribu $)
Ditanyakan:
a. Persamaan regresi dengan metode Least Square Method
b. Korelasi dan Uji ρ
Penyelesaian:
No Biaya Iklan (X) Penjualan (Y) XY X2 Y2
1 5,5 172,3 947,65 30,25 29687,29
2 4,3 163,2 701,76 18,49 26634,24
3 3,0 146 438 9 21316
4 3,9 135,7 529,23 15,21 18414,49
5 4,0 160 640 16 25600
Jumlah 20,70 777,20 3256,64 88,95 121652,02

Perhitungan:
a. Y = a + bX
Perhitungan a:

Perhitungan b:
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   153

Y = a + bX
Y = 105,7498 + 12,0025 X

Y = Penjualan (ribu $)
X = Biaya Iklan di TV (ribu $)
a = konstanta sebesar 105,7498 artinya ketika biaya
iklan di TV sebesar 0, hasil penjualan 105,7498
b = koefisien regresi sebesar 12,0025 artinya ketika
biaya iklan di TV mengalami peningkatan $1000,
maka hasil penjualan mengalami peningkatan
sebesar $12.002,500

b. Koefisien Korelasi (r)

Uji ρ
a. Ho : ρ ≤ 0 (tidak terdapat hubungan positif biaya iklan
dengan penjualan)
Ha : ρ > 0 (uji satu arah) (terdapat hubungan positif biaya
iklan dengan penjualan)
b. n = 5
df = n- k-1 = 5-1-1 = 3
tα (0,10; 3) = +1,638
154 Cerdas Statistika Ekonomi

c. Statistik Uji:


d. Kriteria Pengujian:
t ≤ t tabel ► H0 diterima
t > t tabel ► H0 ditolak
1,9344 > 1,638 ► H0 ditolak
e. Kesimpulan:
Terdapat hubungan positif antara biaya iklan dengan pen­
jualan

2.  Tabel berikut ini menunjukkan angka yang berisikan


jam operasional restoran (jam) dan hasil penjualan ($) yang
diambil dari 10 restoran secara acak di Singapore.

Jam Jam
Restoran Penjualan Restoran Penjualan
Operasional Operasional
1 12 145 6 13 155
2 15 170 7 12 172
3 18 190 8 17 152
4 10 118 9 18 176
5 17 170 10 20 200

PERTANYAAN:

a. Tentukan persamaan regresi dengan metode Least Square


Method dan jelaskan artinya
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   155

b. Tentukan besarnya Standard error of estimate dari data


di atas dan jelaskan artinya

PENYELESAIAN:

Jam Operasional Penjualan


Restoran XY X2 Y2
(X) (Y)
1 12 145 1740 144 21025
2 15 170 2550 225 28900
3 18 190 3420 324 36100
4 10 118 1180 100 13924
5 17 170 2890 289 28900
6 13 155 2015 169 24025
7 12 172 2064 144 29584
8 17 152 2584 289 23104
9 18 176 3168 324 30976
10 20 200 4000 400 40000
Jumlah 152 1648 25611 2408 276538

Perhitungan:
a. Y = a + bX
Perhitungan a:

Perhitungan b:
156 Cerdas Statistika Ekonomi

Y = a + bX
Y = 77,3689 + 5,7520X

di mana:
Y = Hasil Penjualan ($)
X = Jam Operasional restoran (jam)
a = konstanta sebesar 77,3689 artinya ketika jam
operasional sebesar 0, hasil penjualan 77,3689
b = koefisien regresi sebesar 5,7520 artinya ketika
jam operasional mengalami peningkatan 1 jam,
maka hasil penjualan mengalami peningkatan
sebesar 5,7520

b. Standard error of estimate


Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   157

Jadi besarnya Standard error of estimate, penyimpangan


data adalah 14,6611

3.  Seorang pengusaha real estate ingin mengetahui pengaruh


antara biaya pemasaran (juta $) dan variabel penjualan (juta
$). Berikut adalah hasil:

∑X = 946,20 ∑Y = 31640,00
n = 10 ∑XY = 3134012
∑X2 = 94906,90 ∑Y2 = 105252000

PERTANYAAN:

Ujilah hipotesis apakah terdapat pengaruh antara ukuran


rumah dan variabel pendapatan, dengan α = 0,01

PENYELESAIAN:

Uji β
1. Ho : β = 0 (tidak terdapat pengaruh ukuran rumah dengan
pendapatan)
Ha : β ≠ 0 (uji dua arah) (terdapat pengaruh ukuran rumah
dengan pendapatan)
2. n = 10
n1 = 1 (k) sesuai dengan jumlah variabel bebas
df = n - k -1 = 10-1-1 = 8
F tabel (0,01; 1,8) = 11,26
158

3. Statistik Uji:
Sumber
DK JK RJK F
Variasi
Regresi k=1 JK Regresi RJK Regresi
Cerdas Statistika Ekonomi

Error = n-k-1 JK Error


= 10-1-1 = JK Total - JK Regresi
=8 = 5143040 - 3657109,64
= 1485930,36
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   159

F
RJK
JK

JK Total
DK

= 10-1
= n-1

Mencari nilai b
=9
Sumber
Variasi
Total
160 Cerdas Statistika Ekonomi

4. Kriteria Pengujian:
F ≤ F tabel ► H0 diterima
F > F tabel ► H0 ditolak
19,6893 > 11,26 ► H0 ditolak
5. Kesimpulan:
Terdapat pengaruh antara biaya promosi terhadap pen­
jual­an.

Regresi Linier Sederhana


Membentuk Persamaan Regresi
RINGKASAN

Y = a + bX
RUMUS

Perhitungan a:

Perhitungan b:

artinya:
Y = variabel dependen
X = variabel independen
a = konstanta sebesar a; artinya ketika varibel independen
sebesar 0, maka variabel dependen sebesar a
b = koefisien regresi sebesar b; artinya ketika varibel
independen mengalami peningkatan sejumlah satuan­
nya; maka varibel dependen mengalami peningkatan/
penurunan sebesar b,
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   161

Standard error of estimate

Korelasi Sederhana

Korelasi berkisar antara -1 hingga +1, (Koefisien Korelasi)

-1 0 +1

arti;
r = -1, korelasi negatif sempurna
r = 0, tidak ada korelasi
r = +1, korelasi positif sempurna

Keeratan Korelasi dan artinya (Menurut Sugiyono):


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Koefisien Determinasi
KD = r2 × 100%
162 Cerdas Statistika Ekonomi

Statistik Induktif ► Uji ρ (Uji Hubungan)


Tahap Penyusunan Lembar Kerja (dari Hipotesis hingga Pe­
narikan Kesimpulan)

a. Formulasi Hipotesis
Hipotesis 1 arah Hipotesis 1 arah
Hipotesis 2 arah
(kiri) (kanan)
H0 : ρ = 0 H0 : ρ ≥ 0 H0 : ρ ≤ 0
H1 : ρ ≠ 0 H1 : ρ < 0 H1 : ρ > 0

b. Derajat Kebebasan
k = jumlah variabel bebas (dalam kasus regresi
se­derhana; adalah 1)
df = n–k–1
ttabel = t (α; df)

c. Statistik Uji (Uji t)


Rumus yang digunakan:


d. Kriteria
t ≤ t tabel ► H0 diterima
t > t tabel ► H0 ditolak
e. Kesimpulan
Tuliskan intepretasi dengan kalimat sesuai keputusan
Jika H0 diterima; tuliskan kalimat yang ada di H0
Jika H0 ditolak; ambil kalimat pernyataan yang ada di H1
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   163

Statistik Induktif (Regresi Linier Sederhana) ► Uji


F (ANOVA) Pengujian Pengaruh
Tahap Penyusunan Lembar Kerja (Dari Hipotesis hingga
Penarikan Kesimpulan)

a. Formulasi Hipotesis
Hipotesis 2 arah Hipotesis 1 arah Hipotesis 1 arah
(kiri) (kanan)
H0 : β = 0 H0 : β ≥ 0 H0 : β ≤ 0
H1 : β ≠ 0 H1 : β < 0 H1 : β > 0

b. Derajat Kebebasan
k = jumlah variabel bebas (dalam kasus regresi
seder­hana; adalah 1) (dk pembilang = n1)
df = n – k – 1 (dk penyebut) (n2)
F tabel = F (α; n1, n2)

c. Statistik Uji (Uji F)


Rumus yang digunakan:

Sumber
DK JK RJK F
Variasi
Regresi k=1 JK Regresi RJK Regresi

Error n-k-1 JK Error RJK Error


= JK Total - JK Regresi

Total n-1 JK Total


164 Cerdas Statistika Ekonomi

d. Kriteria (Uji F)
F ≤ F tabel ► H0 diterima
F > F tabel ► H0 ditolak
e. Kesimpulan
Tuliskan intepretasi dengan kalimat sesuai keputusan
Jika H0 diterima; tuliskan kalimat yang ada di H0
Jika H0 ditolak; ambil kalimat pernyataan yang ada di H1
SOAL LATIHAN

1. Data berikut ini menyatakan IQ kelompok anak berumur


tertentu dan hasil ujian prestasi pengetahuan umum:
IQ 114 110 113 137 116 132 121 120
Pengetahuan Umum 41 30 58 73 55 80 75 64

Dari data di atas, hitunglah:


a. Nilai korelasi dengan metode korelasi Pearson dan
jelaskan artinya!
b. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 97,5%, ujilah
apakah terdapat hubungan positif antara IQ dengan
hasil ujian prestasi pengetahuan umum?
2. Kita tahu bahwa sejak mulai rem mobil diinjak pada ke­
cepatan tertentu hingga berhenti masih terdapat jarak
yang masih ditempuh mobil tersebut. Makin cepat mobil
ke­tika rem mobil diinjak, makin jauh jarak yang terjadi
hing­ga berhenti. Kecepatan (dalam km) ketika rem mulai
di­injak dan jarak (dalam m) yang masih ditempuh mobil
di­hitung mulai rem diinjak hingga berhenti. Berikut adalah
da­ta kecepatan dan jarak:
Kecepatan 10 20 30 40 50 60 70
Jarak 9,2 16,4 27,3 31,8 40,2 32,7 50,8
Bab 10  R e g re s i d a n K o re l a s i L i n i e r S e d e r h a n a ( I n d u k t i f )   165

Dari data di atas:


a. Buat persamaan regresi dan beri penjelasan!
b. Dengan menggunakan taraf nyata 5%, tentukan apa­
kah terdapat pengaruh antara kecepatan dan jarak
tempuh! Gunakan uji F (ANOVA)
3. Berikut ini adalah data mengenai biaya produksi dengan
harga jual (dalam jutaan rupiah) suatu perusahaan:
Harga Jual 12 14 15 17 20 21
Biaya Produksi 25 28 30 35 44 46

Pertanyaan:
a. Tentukan persamaan regresi dari data di atas!
b. Apakah konstanta β pada persamaan regresi populasi­
nya dapat dianggap nol dengan α = 2%, ujilah meng­
gunakan Uji F!

“Ketika semangat hidup mulai pudar,


ingatlah kembali masa-masa bahagia dalam hidup”
166 Cerdas Statistika Ekonomi
BAB

11
STATISTIKA
NON
PARAMETRIK

1.  Berikut ini adalah data ekspor nonmigas pada tahun 2006
dan 2007 selama 10 bulan. Dengan data tersebut. ujilah dengan
uji peringkat bertanda. apakah kondisi 2007 lebih tinggi dari
tahun 2006. Gunakan taraf nyata 5%

Tahun 2006 Tahun 2007


Bulan
(dalam USD) (dalam USD)
1 3727 3222
2 3623 3366
3 3814 3523
4 3880 3747
5 3920 3717
6 4222 4105
7 4252 4033
8 3716 3884

167
168 Cerdas Statistika Ekonomi

Tahun 2006 Tahun 2007


Bulan
(dalam USD) (dalam USD)
9 3885 4034
10 3965 4182

PENYELESAIAN:

a. Perumusan Hipotesis
H0 : Kondisi ekspor non-migas 2007 tidak lebih tinggi dari
tahun 2006.
H1 : Kondisi ekspor non-migas 2007 lebih tinggi dari tahun
2006.
b. α = 5%
n = 10
Uji 1 arah ► T tabel = 10
c. Uji Statistik:
Tahun 2006 Tahun 2007
Bulan Yi-Xi Di Di (+) Di (-)
(dalam USD) (dalam USD)
1 3727 3222 -505 10 -10
2 3623 3366 -257 8 -8
3 3814 3523 -291 9 -9
4 3880 3747 -133 2 -2
5 3920 3717 -203 5 -5
6 4222 4105 -117 1 -1
7 4252 4033 -219 7 -7
8 3716 3884 168 4 +4
9 3885 4034 149 3 +3
10 3965 4182 217 6 +6
∑ +13 -42

d. Kriteria
T hitung > T tabel ► H0 diterima
T hitung ≤ T tabel ► H0 ditolak
Bab 11  S t a t i s t i k a N o n P a r a m e t r i k   169

e. Ternyata 13 > 10 ► H0 diterima


Jadi kondisi ekspor non-migas 2007 tidak lebih tinggi dari
tahun 2006.

2.  Perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa ingin


mengetahui tingkat kedisiplinan karyawan antara karyawan
tetap dan kontrak. Dalam rangka penelitian tersebut, manajer
SDM mengambil sampel 15 karyawan tetap, dan 12 karyawan
kontrak. Kriteria kedisiplinan dilihat dari jumlah keterlambatan
ma­suk kantor (dalam kali). Penelitian dilakukan selama 1
tahun, hasil adalah sebagai berikut:

Karyawan Tetap 11 10 9 13 7 5 7 10 8 12 5 8 4 6 4
Karyawan Kontrak 10 4 6 12 9 6 7 8 6 10 7 9

Dengan menggunakan tingkat Confidence Interval 95%,


apakah terdapat perbedaan kedisiplinan kerja antara karyawan
tetap dengan karyawan kontrak ?

PENYELESAIAN:

a. Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan kedisiplinan kerja antara
karyawan tetap dengan karyawan kontrak
H1: Terdapat perbedaan kedisiplinan kerja antara karyawan
tetap dengan karyawan kontrak
2. α = 5%
n1 = 15
n2 = 12
Uji Uα ► 49
3. Uji Statistik:
170 Cerdas Statistika Ekonomi

Karyawan Rank Karyawan Rank


Tetap (R1) Kontrak (R2)
11 24 10 21,5
10 21,5 4 2
9 18 6 7,5
13 27 12 25,5
7 11,5 9 18
5 4,5 6 7,5
7 11,5 7 11,5
10 21,5 8 15
8 15 6 7,5
12 25,5 10 21,5
5 4,5 7 11,5
8 15 9 18
4 2
6 7,5
4 2
Total 211 Total 167
Bab 11  S t a t i s t i k a N o n P a r a m e t r i k   171

d. Kriteria
U hitung > U tabel ► H0 diterima
U hitung ≤ U tabel ► H0 ditolak
e. Ternyata 89 > 49 ► H0 diterima
Jadi ternyata tidak terdapat perbedaan kedisiplinan ker­­ja
antara karyawan tetap dengan karyawan kontrak. Per­
nyataan pihak perusahaan tidak tepat.

Wilcoxon
a. Perumusan Hipotesis

RINGKASAN
H0:
H1:

RUMUS
b. Taraf nyata; dan pengujian arah
c. Uji Statistik:
Sampel Sebelum Sesudah Yi-Xi Di Di (+) Di (-)
1 ……. ……. ……. ……. ……. …….
2 ……. ……. ……. ……. ……. …….
…. ……. ……. ……. ……. ……. …….
n ……. ……. ……. ……. ……. …….

di mana Yi = sesudah; Xi = sebelum.


Catatan:
Pilih hasil Di (T) yang paling kecil tanpa memperhatikan tanda (+) atau (-)

d. Kriteria
T hitung > T tabel ► H0 diterima
T hitung ≤ T tabel ► H0 ditolak
e. Kesimpulan
172 Cerdas Statistika Ekonomi

Mann Whitney
a. Perumusan Hipotesis
H0:
H1:
b. Taraf nyata; dan pengujian arah
c. Uji Statistik:
X1 (R1) X2 (R2)
……. ……. ……. …….
……. ……. ……. …….
……. ……. ……. …….

d. Kriteria
T hitung > T tabel ► H0 diterima
T hitung ≤ T tabel ► H0 ditolak
e. Kesimpulan
SOAL LATIHAN

1. Seorang rektor sebuah Universitas Negeri di kota Bandung


sedang melakukan evaluasi kinerja. Ia mendapat masukan
dari beberapa mahasiswa, mereka mengatakan bahwa lebih
me­nyukai dengan gaya kepemimpinan Dekan Periode Lama
(2008-2012) dibandingkan gaya kepemimpinan Dekan
Periode Baru (2012-2017), karena urusan administrasi
Bab 11  S t a t i s t i k a N o n P a r a m e t r i k   173

dan akademik lebih mudah dan singkat pada masa Periode


Lama. Untuk itu pihak perwakilan rektor, meminta data
penilaian internal (survey kinerja para dekan periode lama
dan baru) dari Badan Survei Internal Universitas. Berikut
adalah hasil evaluasi kinerja 8 Dekan Fakultas yang ada
(skor 1-5), di mana 1 = sangat buruk, 5 = sangat baik

Fakultas Teknik Ekonomi Psikologi Hukum Kedokteran IT Desain MIPA


Lama 4,55 3,57 2,89 4,12 3,55 4,12 3,10 4,02
Baru 3,55 3,02 2,92 3,58 3,55 3,58 3,25 3,82

Dengan tingkat signifikan 5%, ujilah dengan uji ber­


peringkat ta­nda (Wilcoxon) apakah pernyataan mahasiswa
dapat diterima?
2. Seorang pimpinan agensi Tour - Travel meneliti tentang
har­ga dua penerbangan maskapai ke beberapa daerah di
Indonesia pada saat libur sekolah. Maskapai penerbangan
yang diambil sebagai sampel adalah Maskapai Citilink
(satu link dengan Garuda Indonesia) dan Lion Air. Dari
maskapai penerbangan Citilink diambil 8 sampel, dan
maskapai penerbangan Lion Air diambil 10 sampel. Hasil­
nya adalah sebagai berikut:

Citilink (dalam jutaan Rp) 2,6 3,1 1,8 1,85 2,7 3,2 3,5 1,8
Lion Air (dalam jutaan Rp) 1,2 1,7 1,6 2,5 2,2 1,7 1,5 2,7 1,05 2,1

Catatan: Harga pada saat pertengahan tahun, naik 3 x lipat dibanding
harga normal.

Dari data dua maskapai tersebut, analisislah dengan uji ber­


peringkat, apakah rata-rata harga tiket maskapai pe­nerbangan
Citilink lebih tinggi daripada maskapai Lion Air, pada Con­
fidence Interval 99%!
174 Cerdas Statistika Ekonomi

3. Belakangan minggu ini pada masa lebaran 2013, tingkat


kejahatan di kota Bandung meningkat, salah satunya ada
tindakan seorang perempuan yang diseret motor hingga
tewas di TKP. Maka dari itu pihak kepolisian mendapat
dana dari pemerintah untuk membentuk program khusus
yang dirancang mengurangi tingkat kejahatan di daerah
sepi dan rawan terjadi tindak kriminal. Penelitian hasil
dari program tersebut pada delapan daerah/titik di kota
Bandung dengan tingkat kriminalitas tinggi. Berikut
adalah hasil data:

Jumlah kejahatan/tindak kriminalitas di delapan


Keadaan titik rawan kota Bandung
A B C D E F G H
Sebelum 14 7 4 5 17 12 8 9
Sesudah 2 7 3 6 8 10 3 4

Dari data di atas, dengan tingkat keyakinan 95%, ujilah


apakah telah terjadi penurunan jumlah kejahatan setelah
program khusus tersebut dilaksanakan?
4. Dosen Statistika Ekonomi ingin mengetahui apakah ada
perbedaan nilai ujian mata kuliah Statistika Ekonomi kelas
pagi dan malam. Penelitian ini menggunakan sampel 7
mahasiswa kelas pagi, dan 5 mahasiswa kelas malam.
Ujilah apakah ada nilai mata kuliah Statistika kelas malam
lebih rendah daripada mahasiswa kelas pagi. dengan taraf
nyata 5%. Data sebagai berikut:

Nilai Kelas Nilai Kelas


Responden Responden
Pagi Malam
1 75 1 85
2 85 2 65
3 60 3 65
4 80 4 63
Bab 11  S t a t i s t i k a N o n P a r a m e t r i k   175

Nilai Kelas Nilai Kelas


Responden Responden
Pagi Malam
5 58 5 30
6 92
7 80

“Manfaatkan waktu dengan efektif, karena waktu terus


berjalan dan kita tak mampu mengulang ke masa lalu”
176 Cerdas Statistika Ekonomi
LAMPIRAN
TABEL

177
178

TABEL Z
Contoh: Jika Z = 1,96 maka
0,475
P(0 hingga Z) = 0,4750
0 1,96

Tabel Z
Z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,00 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359
0,10 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753
Cerdas Statistika Ekonomi

0,20 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141
0,30 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517
0,40 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879
0,50 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224
0,60 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549
0,70 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852
0,80 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133
0,90 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389
1,00 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621
1,10 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830
1,20 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015
1,30 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177
1,40 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319
1,50 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4349 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441
Z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
1,60 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545
1,70 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633
1,80 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706
1,90 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767
2,00 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0,4817
2,10 0,4821 0,4826 0,4830 0,4834 0,4838 0,4842 0,4846 0,4850 0,4854 0,4857
2,20 0,4861 0,4864 0,4868 0,4871 0,4875 0,4878 0,4881 0,4884 0,4887 0,4890
2,30 0,4893 0,4896 0,4898 0,4901 0,4904 0,4906 0,4909 0,4911 0,4913 0,4916
2,40 0,4918 0,4920 0,4922 0,4925 0,4927 0,4929 0,4931 0,4932 0,4934 0,4936
2,50 0,4938 0,4940 0,4941 0,4943 0,4945 0,4946 0,4948 0,4949 0,4951 0,4952
2,60 0,4953 0,4955 0,4956 0,4957 0,4959 0,4960 0,4961 0,4962 0,4963 0,4964
2,70 0,4965 0,4966 0,4967 0,4968 0,4969 0,4970 0,4971 0,4972 0,4973 0,4974
2,80 0,4974 0,4975 0,4976 0,4977 0,4977 0,4978 0,4979 0,4979 0,4980 0,4981
2,90 0,4981 0,4982 0,4982 0,4983 0,4984 0,4984 0,4985 0,4985 0,4986 0,4986
3,00 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990
Adaptasi dari Lind
L a m p i r a n Ta b e l  
179
180 Cerdas Statistika Ekonomi

TABEL t
Tabel t student
α untuk Uji Satu Pihak (One tail test)
0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
dk α untuk Uji Dua Pihak (Two tail test)
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,583 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,108
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
~ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576
Sumber: Lind (2014) & Sugiyono (2012)
TABEL F
Tabel F

Batas atas untuk α = 5%


Batas bawah untuk α = 1%
v2 = dk v1 = dk pembilang
Penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244
1
4,052 4,999 5,403 5,625 5,764 5,859 5,928 5,981 6,022 6,056 6,082 6,106
18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41
2
98,49 99,00 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42
10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,84 8,81 8,78 8,76 8,74
3
34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05
7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,93 5,91
4
21,20 18,00 16,69 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37
6,81 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,78 4,74 4,70 4,68
5
16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05 9,96 9,89
5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,03 4,00
6
13,74 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87 7,79 7,72
5,59 4,74 4,35 4,14 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,63 3,60 3,57
7
12,55 9,55 8,45 7,85 8,46 8,19 7,00 6,84 6,71 6,62 6,54 6,47
5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,34 3,31 3,28
8
11,26 8,65 7,59 7,01 6,63 6,37 6,19 6,03 5,91 5,82 5,74 5,67
5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,13 3,10 3,07
L a m p i r a n Ta b e l  

9
10,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,80 5,62 5,47 5,35 5,26 5,18 5,11
181
182

v2 = dk v1 = dk pembilang
Penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,97 2,94 2,91
10
10,04 7,56 6,55 5,99 5,64 5,39 5,21 5,06 4,95 4,85 4,78 4,71
4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,86 2,82 2,79
11
9,65 7,20 6,22 5,67 5,32 5,07 4,88 4,74 4,63 4,54 4,46 4,40
4,75 3,88 3,49 3,26 3,11 3,00 2,92 2,85 2,80 2,76 2,72 2,69
12
9,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,65 4,50 4,39 4,30 4,22 4,16
4,67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2,77 2,72 2,67 2,63 2,60
13
9,07 6,71 5,74 5,20 4,86 4,62 4,44 4,30 4,19 4,10 4,02 3,96
Cerdas Statistika Ekonomi

4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,60 2,56 2,53
14
8,86 6,51 5,56 5,03 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,94 3,86 3,80
4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2,64 2,59 2,55 2,51 2,48
15
8,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,80 3,73 3,67
4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,45 2,42
16
8,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,69 3,61 3,55
4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2,41 2,38
17
8,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 3,52 3,45
4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34
18
8,28 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,85 3,71 3,60 3,51 3,44 3,37
4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,55 2,48 2,43 2,38 2,34 2,31
19
8,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63 3,52 3,43 3,36 3,30
4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2,31 2,28
20
8,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,71 3,56 3,45 3,37 3,30 3,23
4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25
21
8,02 5,78 4,87 4,37 4,04 3,81 3,65 3,51 3,40 3,31 3,24 3,17
v2 = dk v1 = dk pembilang
Penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,40 2,35 2,30 2,26 2,23
22
7,94 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45 3,35 3,26 3,18 3,12
4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,45 2,38 2,32 2,28 2,24 2,20
23
7,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,41 3,30 3,21 3,14 3,07
4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18
24
7,82 5,61 4,72 4,22 3,90 3,67 3,50 3,36 3,25 3,17 3,09 3,03
4,24 3,38 2,99 2,76 2,60 2,49 2,41 2,34 2,28 2,24 2,20 2,16
25
7,77 5,57 4,68 4,18 3,86 3,63 3,46 3,32 3,21 3,13 3,05 2,99
4,22 3,37 2,98 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15
26
7,72 5,53 4,64 4,14 3,82 3,59 3,42 3,29 3,17 3,09 3,02 2,96
4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,30 2,25 2,20 2,16 2,13
27
7,68 5,49 4,60 4,11 3,79 3,56 3,39 3,26 2,14 3,06 2,98 2,93
4,20 3,34 2,95 2,71 3,56 2,44 2,36 2,29 2,24 2,19 2,15 2,12
28
7,64 5,45 4,57 4,07 3,76 3,53 3,36 3,23 3,11 3,03 2,95 2,90
4,18 3,33 2,93 2,70 2,54 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10
29
7,60 5,42 4,54 4,04 3,73 3,50 3,33 3,20 3,08 3,00 2,92 2,87
4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,34 2,27 2,21 2,16 2,12 2,09
30
7,56 5,39 4,51 4,02 3,70 3,47 3,30 3,17 3,06 2,98 2,90 2,84

Sumber: Sugiyono (2012)


L a m p i r a n Ta b e l  
183
184 Cerdas Statistika Ekonomi

Tabel Wilcoxon
Two Tailed Test One Tailed Test
n
α = 0,05 α = 0,01 α = 0,05 α = 0,01
5 --- --- 0 ---
6 0 --- 2 ---
7 2 --- 3 0
8 3 0 5 1
9 5 1 8 3
10 8 3 10 5
11 10 5 13 7
12 13 7 17 9
13 17 9 21 12
14 21 12 25 15
15 25 15 30 19
16 29 19 35 23
17 34 23 41 27
18 40 27 47 32
19 46 32 53 37
20 52 37 60 43
21 58 42 67 49
22 65 48 75 55
23 73 54 83 62
23 73 54 83 62
25 89 68 100 76
26 98 75 110 84
27 107 83 119 92
28 116 91 130 101
29 126 100 140 110
30 137 109 151 120
Tabel Mann Whitney
Two Tailed Testing (Uji 2 Arah)
n1
n2 α
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 .05 -- -- 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8
.01 -- 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 2 2 3 3
4 .05 -- 0 1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 13 13
.01 -- -- -- 0 0 1 1 2 2 3 3 4 5 5 6 6 7 8
5 .05 0 1 2 3 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 17 18 19 20
.01 -- -- 0 1 1 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10 11 12 13
6 .05 1 2 3 5 6 8 10 11 13 14 16 17 19 21 22 24 25 27
.01 -- 0 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 15 16 17 18
7 .05 1 3 5 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
.01 -- 0 1 3 4 6 7 9 10 12 13 15 16 18 19 21 22 24
8 .05 2 4 6 8 10 13 15 17 19 22 24 26 29 31 34 36 38 41
.01 -- 1 2 4 6 7 9 11 13 15 17 18 20 22 24 26 28 30
9 .05 2 4 7 10 12 15 17 20 23 26 28 31 34 37 39 42 45 48
.01 0 1 3 5 7 9 11 13 16 18 20 22 24 27 29 31 33 36
10 .05 3 5 8 11 14 17 20 23 26 29 33 36 39 42 45 48 52 55
.01 0 2 4 6 9 11 13 16 18 21 24 26 29 31 34 37 39 42
11 .05 3 6 9 13 16 19 23 26 30 33 37 40 44 47 51 55 58 62
.01 0 2 5 7 10 13 16 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48
12 .05 4 7 11 14 18 22 26 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69
.01 1 3 6 9 12 15 18 21 24 27 31 34 37 41 44 47 51 54
L a m p i r a n Ta b e l  

13 .05 4 8 12 16 20 24 28 33 37 41 45 50 54 59 63 67 72 76
185
186

n1
n2 α
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
.01 1 3 7 10 13 17 20 24 27 31 34 38 42 45 49 53 56 60
14 .05 5 9 13 17 22 26 31 36 40 45 50 55 59 64 67 74 78 83
.01 1 4 7 11 15 18 22 26 30 34 38 42 46 50 54 58 63 67
15 .05 5 10 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 70 75 80 85 90
.01 2 5 8 12 16 20 24 29 33 37 42 46 51 55 60 64 69 73
16 .05 6 11 15 21 26 31 37 42 47 53 59 64 70 75 81 86 92 98
.01 2 5 9 13 18 22 27 31 36 41 45 50 55 60 65 70 74 79
17 .05 6 11 17 22 28 34 39 45 51 57 63 67 75 81 87 93 99 105
Cerdas Statistika Ekonomi

.01 2 6 10 15 19 24 29 34 39 44 49 54 60 65 70 75 81 86
18 .05 7 12 18 24 30 36 42 48 55 61 67 74 80 86 93 99 106 112
.01 2 6 11 16 21 26 31 37 42 47 53 58 64 70 75 81 87 92
19 .05 7 13 19 25 32 38 45 52 58 65 72 78 85 92 99 106 113 119
.01 3 7 12 17 22 28 33 39 45 51 56 63 69 74 81 87 93 99
20 .05 8 13 20 27 34 41 48 55 62 69 76 83 90 98 105 112 119 127
.01 3 8 13 18 24 30 36 42 48 54 60 67 73 79 86 92 99 105
Tabel Mann Whitney
One Tailed Testing (Uji 1 Arah)
n1
n2 α
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 .05 0 0 1 2 2 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11
.01 -- -- -- -- 0 0 1 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 5
4 .05 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18
.01 -- -- 0 1 1 2 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10
5 .05 1 2 4 5 6 8 9 11 12 13 15 16 18 19 20 22 23 25
.01 -- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 .05 2 3 5 7 8 10 12 14 16 17 19 21 23 25 26 28 30 32
.01 -- 1 2 3 4 6 7 8 9 11 12 13 15 16 18 19 20 22
7 .05 2 4 6 8 11 13 15 17 19 21 24 26 28 30 33 35 37 39
.01 0 1 3 4 6 7 9 11 12 14 16 17 19 21 23 24 26 28
8 .05 3 5 8 10 13 15 18 20 23 26 28 31 33 36 39 41 44 47
.01 0 2 4 6 7 9 11 13 15 17 20 22 24 26 28 30 32 34
9 .05 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54
.01 1 3 5 7 9 11 14 16 18 21 23 26 28 31 33 36 38 40
10 .05 4 7 11 14 17 20 24 27 31 34 37 41 44 48 51 55 58 62
.01 1 3 6 8 11 13 16 19 22 24 27 30 33 36 38 41 44 47
11 .05 5 8 12 16 19 23 27 31 34 38 42 46 50 54 57 61 65 69
L a m p i r a n Ta b e l  

.01 1 4 7 9 12 15 18 22 25 28 31 34 37 41 44 47 50 53
187
188

n1
n2 α
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
12 .05 5 9 13 17 21 26 30 34 38 42 47 51 55 60 64 68 72 77
.01 2 5 8 11 14 17 21 24 28 31 35 38 42 46 49 53 56 60
13 .05 6 10 15 19 24 28 33 37 42 47 51 56 61 65 70 75 80 84
.01 2 5 9 12 16 20 23 27 31 35 39 43 47 51 55 59 63 67
14 .05 7 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 77 82 87 92
.01 2 6 10 13 17 22 26 30 34 38 43 47 51 56 60 65 69 73
Cerdas Statistika Ekonomi

15 .05 7 12 18 23 28 33 39 44 50 55 61 66 72 77 83 88 94 100
.01 3 7 11 15 19 24 28 33 37 42 47 51 56 61 66 70 75 80
16 .05 8 14 19 25 30 36 42 48 54 60 65 71 77 83 89 95 101 107
.01 3 7 12 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 82 87
17 .05 9 15 20 26 33 39 45 51 57 64 70 77 83 89 96 102 109 115
.01 4 8 13 18 23 28 33 38 44 49 55 60 66 71 77 82 88 93
18 .05 9 16 22 28 35 41 48 55 61 68 75 82 89 95 102 109 116 123
.01 4 9 14 19 24 30 36 41 47 53 59 65 70 76 82 88 94 100
19 .05 10 17 23 30 37 44 51 58 65 72 80 87 94 101 109 116 123 130
.01 4 9 15 20 26 32 38 44 50 56 63 69 75 82 88 94 101 107
20 .05 11 18 25 32 39 47 54 62 69 77 84 92 100 107 115 123 130 138
.01 5 10 16 22 28 34 40 47 53 60 67 73 80 87 93 100 107 114
REFERENSI

Boediono dan Wayan K. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan


Probabilitas. Cetakan 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Diyono. 2014. Rumus Gampang Statistika. Jakarta: Pustaka Makmur
Djarwanto. 2001. Statistik Sosial Ekonomi Bagian Pertama. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Eka, L.K & Mokhammad R.Y. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: Refika Aditama
Hakim, A. 2002. Statistik Induktif untuk Ekonomi & Bisnis. Edisi
Kedua, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Ekonisia
Hasan, I. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).
Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, I. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Kazmier, L.J. 2004. Schaum’s Outline of Business Statistics. Fourth
Edition. USA. McGraw-Hill.
Kurniawan, A. 2014. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi (Teori,
Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis). Bandung: Alfabeta
Kurniawan, A. 2012. SPSS 20: Analisis Deskriptif & Multivariate.
Jakarta: Bisnis2030
Levine, et al. 2011. Statistics for Managers Using Microsoft Excell.
Sixth Edition Global Edition. New Jersey: Pearson
Lind. Douglas A., William G. M., Samuel A. 2014. Teknik-Teknik
Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi. Buku 1. Edisi 15. Jakarta:
Salemba Empat

189
190 Cerdas Statistika Ekonomi

Lind. Douglas A., William G. M., Samuel A. 2014. Teknik-Teknik


Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi. Buku 2. Edisi 15. Jakarta:
Salemba Empat
Martiningtyas. 2011. Teori, Soal, Dan Pembahasan Statistika. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
McClave., Benson., Sincich. 2010. Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jilid 1. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga
Sudaryono. 2012. Statistika Probabilitas (Teori & Aplikasi).
Yogyakarta: Andi Offset
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Cetakan ke-3. Bandung: Alfabeta
Sunyoto, D. 2012. Dasar-Dasar Statistika untuk Ekonomi. Yogyakarta:
Caps
Sunyoto, D. 2011. Statistik Deskriptif untuk Ekonomi (Teori, Soal,
Jawab, dan Soal Mandiri). Bandung: CV Yrama Widya
Sunyoto, D. 2012. Statistika Induktif untuk Penelitian Ekonomi &
Bisnis. Yogyakarta: Caps
Supangat, A. 2007. Statistika untuk Ekonomi Dan Bisnis (Edisi Revisi).
Bandung: Penerbit Pustaka
Supranto. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi Ketujuh. Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Supranto. 2009. The Power of Statistics: untuk Pemecahan Masalah.
Jakarta: Salemba Empat
Wibisono, Y. 2005. Metode Statistik. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
PROFIL
PENULIS

Penulis lahir di Semarang, 27 April 1986.


Se­sosok pria yang merintis karier di dunia
pen­didikan dan konsultan. Menyukai dunia
sastra dan hal yang berhubungan dengan
dunia tulis-menulis. Buku yang pernah di­
tulisnya adalah:
• Belajar Mudah SPSS untuk Pemula (2009 & 2010 oleh
Penerbit Mediakom, Yogyakarta)
• Motivasi: Secret Of Positive Thinking (Grafindo Khazanah
Ilmu, Jakarta, 2009)
• Change Or Dead (Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta, 2009)
• SPSS (Serba-Serbi Analisis Statisika dengan Cepat dan
Mudah) diterbitkan Jasakom, Jakarta. 2011 Akademik
• Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Alfabeta, Bandung, 2013)
• Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis (Alfabeta, Bandung,
2014)
• Sukses Berwirausaha dengan Kreatif (Alfabeta, Bandung,
2015)

191
192 Cerdas Statistika Ekonomi

Akademik:
2007 lulus S-1 Ekonomi Manajemen (Universitas Kristen Maranatha)
3 tahun (2004-2007) Cum Laude
2009-2012  Magister Manajemen Universitas Katolik Parahyangan,
Lulus Juni 2012

Aktivitas:
Dosen Tetap di Universitas Nurtanio Bandung Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen sejak April 2016.
Senang melakukan penelitian dan publikasi karya ilmiah serta
menulis buku dan menjadi konsultan.

Email: kurniawanalbert@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai