MODUL STATISTIKA I
Disusun Oleh:
1
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji Syukur penyusun ucapkan atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak henti-hentinya diberikan sehingga akhirnya
kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Statistika I 2013 ini dengan sebaik-
baiknya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini. Penyusun berharap semoga modul ini dapat bermanfaat dan
memberikan kontribusi aktif terhadap dunia akademis.
Akhir kata, tidak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, penyusun menyadari bahwa penyusunan modul ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penyusun nantikan demi
perbaikan modul ini ke arah sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
2
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
3
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
DAFTAR ISI
DISTRIBUSI FREKUENSI 5
UKURAN DISPERSI 56
ANGKA INDEKS 83
PELUANG 127
APPENDIX 176
4
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
DISTRIBUSI FREKUENSI
Ringkasan Teori
Seringkali data yang telah tertumpuk tersedia dalam jumlah yang sangat besar
sehingga kita mengalami kesulitan untuk mengenali ciri – cirinya. Oleh karena itu,
data yang jumlahnya besar perlu ditata atau diorganisir dengan cara meringkas data
tersebut kedalam bentuk kelompok data sehingga dengan segera dapat diketahui
cirinya dan dapat dengan mudah dianalisis. Pengelompokan data tersebut dilakukan
dengan cara mendistribusikan data dalam kelas atau selang dan menetapkan
banyaknya nilai yang termasuk dalam tiap kelas yang disebut frekuensi kelas. Bentuk
tabel yang mengklasifikasikan setiap individu atau item dari data yang diobservasi ke
dalam kelas-kelas tertentu, sehingga setiap individu atau item hanya termasuk ke
dalam kelas tertentu saja disebut dengan distribusi frekuensi. Tujuan
pengelompokan data ke dalam distribusi frekuensi ialah untuk memperoleh gambaran
yang sederhana, jelas dan sistematis mengenai peristiwa yang dinyatakan dalam
angka-angka.
1. Kelas ( Class )
Pengelompokan individu atau item dari data ( Class ) yang diobservasi kedalam
batas – batas nilai tertentu
2. Batas kelas ( Class limit )
Bilangan – bilangan yang membatasi kelas – kelas ( class limit ) tertentu, yang
memiliki 2 macam pengertian:
a. Batas Kelas / ujung kelas ( State Class Limit ) yaitu bilangan - bilangan
yang tertera didalam suatu distribusi frekeuensi yang membatasi kelas –
kelas tertentu yang terdiri dari
5
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Batas bawah kelas / Ujung bawah kelas (Lower State Class limit/ LCL)
Batas atas kelas/Ujung atas kelas (Upper State Class limit/ UCL)
UCBi = LCB(i+1)
3. Panjang kelas /Lebar kelas / Ukuran Kelas ( Class interval / Class Size ) Ci
Bilangan – bilangan yang menunjukkan panjang / lebar / ukuran dari tiap – tiap
kelas yang diperoleh dengan cara mengurangkan batas bawah kelas berikutnya
dengan batas kelas yang bersangkutan
6
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
4. Frekuensi ( Frequency ) f
Angka yang menunjukkan banyaknya data individual yang terdapat dalam satu
kelas
Bilangan – bilangan yang dapat mewakili kelas – kelas tertentu yang diperoleh
dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang bersangkutan.
Nilai tengah =
Contoh soal :
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester
Mata kuliah Statistika I
Batas kelas Tepi Kelas Nilai Tengah Frekuensi
23 – 27 22,5 – 27,5 25 2
28 – 32 27,5 – 32,5 30 4
33 – 37 32,5 – 37,5 35 15
38 – 42 37,5 – 42,5 40 21
43 – 47 42,5 – 47,5 45 31
Jumlah 73
7
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Secara umum langkah – langkah yang diperlukan untuk membuat tabel distribusi
frekuensi adalah sebagai berikut :
/
Ci = =
8
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Histogram ( Hystogram )
Suatu bentuk grafik distribusi frekuensi
yang merupakan batang – batang yang
disusun secara berderet tanpa jarak yang
menggambarkan tinggi frekuensi tiap
kelas
Poligon ( Polygon )
Suatu bentuk Grafik distribusi frekuensi
yang merupakan garis patah – patah yang
menghubungkan titik tengah histogram
tiap kelasnya
Ozaiv ( Ogive )
Suatu bentuk Grafik distribusi frekuensi
yang merupakan garis patah – patah yang
menghubungkan tinggi frekuensi
kumulatif dari tiap – tiap kelasnya.
9
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a) Distribusi Frekuensi Distrik yaitu distribusi frekuensi yang diantara tiap dua
kelas yang berurutan terdapat celah 1 unit / satuan
b) Distribusi Frekuensi Kontinu yaitu distribusi frekuensi yang diantara tiap
kelas yang berurutannya terdapat celah sebesar 0 atau bilangan yang
mendekati 0
c) Distribusi Frekuensi tertutup yaitu distribusi frekuensi yang seluruh batas
kelasnya dinyatakan dengan bilangan tertentu
d) Distribusi Frekuensi terbuka yaitu distribusi frekuensi yang tidak seluruh
batas kelasnya dinyatakan dengan bilangan tertentu, terdiri atas
DF terbuka atas
Adalah DF yang batas bawah kelas terakhirnya tidak dinyatakan dengan
bilangan melainkan dengan keterangan “ kurang dari “
DF terbuka bawah
Adalah DF yang batas atas kelas terakhirnya tidak dinyatakan dengan
bilangan melainkan dengan keterangan “ lebih dari “
DF terbuka atas bawah
Adalah DF yang batas bawah kelas pertama dan batas atas kelas
terakhirnya masing – masing tidak dinyatakan dengan bilangan melainkan
dengan keterangan “ kurang dari “ dan “ atau lebih “
e) Distribusi Frekuensi Relatif yaitu distribusi frekuensi yang frekuensinya
dinyatakan dengan bilangan – bilangan tertentu yang berbentuk ratio atau
persentase yang jumlah seluruh frekuensinya selalu sama dengan 1 atau 100
%.
10
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
11
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Contoh Soal :
Berikut ini adalah data tinggi badan dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran
Jawab :
a) Array
12
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
b) Distribusi Frekuensi
R = Xmaks – X min
= 180 – 121 = 59
k=1+3,322 log n
= 1 +3,322 log 40 = 6,3220 , diambil 6
Ci = R/k 59/6 = 9,8333, diambil 10
Distribusi Frekuensi Data Tinggi Badan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran
121 – 130 2
131 – 140 3
141 – 150 11
151 – 160 10
161 – 170 9
171 – 180 5
Jumlah 40
c) Jadi, Jumlah mahasiswa yang memiliki tinggi badan kurang dari 151 cm dan
yang lebih dari 160 cm = 16 orang + 14 orang = 30 orang
d) Batas atas kelas ke-3 = 150
Batas bawah kelas ke-2 = 131
Tepi bawah kelas ke-4 = 151-0,5= 150,5
Tepi atas kelas ke-2 = 140 + 0,5 =140,5
Titik tengah kelas ke-2 = (130,5+140,5)/2=135,5
13
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Berikut adalah data nilai hasil tes tulis Microeconomics Competition dari 50
orang peserta
19 23 18 43 30 20 37 42 30 26
40 16 27 56 17 27 26 27 37 28
38 26 33 45 50 22 28 38 31 39
31 30 31 41 62 37 51 42 25 42
42 41 27 26 19 42 63 16 18 55
a. Buatlah array atau susunan data dari nilai hasil tes tulis Microeconomics
Competition tersebut !
b. Buatlah distribusi frekuensinya !
c. Berapa jumlah peserta yang memiliki nilai kurang dari 30 dan yang lebih dari 50
?
d. Berapa batas atas kelas ke-1, batas bawah kelas ke-3, tepi bawah kelas ke-2, tepi
atas kelas ke-4, dan titik tengah kelas ke-1 ?
Jawaban :
a.
16 25 28 37 42
16 26 30 38 42
17 26 30 38 43
18 26 30 39 45
18 26 31 40 50
19 27 31 41 51
14
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
19 27 31 41 55
20 27 33 42 56
22 27 37 42 62
23 28 37 42 63
Jumlah peserta yang nilainya kurang dari 30 dan lebih dari 50 adalah 21 + 5 = 26
pegawai
c. Batas atas kelas ke-1 = 22
Batas bawah kelas ke-3 = 30
Tepi bawah kelas ke-2 = 23-0,5 = 22,5
Tepi atas kelas ke-4 = 43 + 0,5 = 43,5
Titik tengah kelas ke-1 = 15,5 + 22,5/2 = 19
15
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a. Susunlah DF asalnya !
b. Berapa banyak mahasiswa yang tinggi badannya minimal 173 ?
Jawaban :
a. Array
150 159 160 165 174 177 180
157 159 162 166 174 177 181
157 159 162 170 175 178 181
158 159 164 170 175 180 181
158 160 164 171 176 180 185
Range data tersebut 185 – 150 = 35
Ci = = = 5.833 = 6
Distribusi Frekuensi
Tinggi Badan Frekuensi
150-155 1
156-161 10
162-167 6
16
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
168-173 3
174-179 14
180-185 1
Jumlah 35
b. Jadi jumlah mahasiswa yang tinggi badannya minimal 173 adalah 20 orang
Kurang dari 10 0
Kurang dari 20 4
Kurang dari 30 8
Kurang dari 40 15
Kurang dari 50 30
Kurang dari 60 45
Kurang dari 70 56
Kurang dari 80 60
Jawaban :
17
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a. Ci = 20 – 10 = 10
Distribusi Frekuensi
Usia Penduduk Perumahan Permata Hijau
Usia Banyaknya Penduduk
10-19 4
20-29 4
30-39 7
40-49 15
50-59 15
60-69 11
70-79 4
Total 60
b. f1 = 100% = 6,67%
f2 = 100% = 6,67%
f3 = 100% = 11,67%
f4 = 100% = 25%
f5 = 100% = 25%
f6 = 100% = 18,33%
f7 = 100% = 6,67%
18
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
50-59 25
60-69 18,33
70-79 6,67
Total 100
4. The following table shows the monthly-amount of time spent playing football by
400 high school students :
300-399 46
400-499 62
500-599 58
600-699 14
700-799 76
800-899 68
900-999 22
1000-1099 48
1100-1199 6
19
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
c. The DF relative!
d. The percentage of students whose monthly playing time does not exceed 800
minutes!
e. The percentage of students whose monthly playing time are at least 600
minutes but less than 900 minutes!
Jawaban :
a. The upper limit of the third class = 599
The upper limit of the fourth class = 699
The upper limit of the sixth class = 899
b. The lower class boundaries of the second class = 400 – 0,5 = 399,5
The upper class boundaries of the second class = 499 + 0,5 = 499,5
The lower class boundaries of the seventh class = 900 – 0,5 = 899,5
The upper class boundaries of the seventh class = 999 + 0,5 = 999,5
c. DF Relative
Playing Time Number Number
(minutes) of Students of Students (%)
300-399 46/400 11,5%
400-499 62/400 15,5%
500-599 58/400 14,5%
600-699 14/400 3,5%
700-799 76/400 19%
800-899 68/400 17%
900-999 22/400 5,5%
1000-1099 48/400 12%
1100-1199 6/400 1,5%
d. The percentage of students whose monthly playing time does not exceed 800
minutes
= 100% = 64%
20
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
e. The percentage of students whose monthly playing time are at least 600
minutes but less than 900 minutes ?
= 100% = 39,5%
5. Berikut ini disediakan distribusi relatif nilai ujian statistika dari 70 orang
mahasiswa di Universitas “STA“
60 – 64 2,857
65 – 69 2,571
70 – 74 21,429
75 – 59 28,571
80 – 84 22,857
85 – 89 10,000
90 – 94 5,714
Jawab :
21
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
∑
frel = ∑ x 100 atau f i=
, ,
jadi : f1= =2 f2 = =6
, ,
f3 = = 15 f4 = = 20
, ,
f5 = = 16 f6 = =7
,
f7 = =4
Umur X Banyaknya
Mahasiswa
60 – 64 62 2
65 – 69 67 6
70 – 74 72 15
75 – 59 77 20
80 – 84 82 16
85 – 89 87 7
90 – 94 92 4
Jumlah 70
b) Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari adalah sebagai
berikut :
Umur Banyaknya Frekuensi Kumulatif
Mahasiswa Nilai Fk Nilai fk
< 60 0 ≥ 60 70
60 – 64 2 <65 2 ≥ 65 68
22
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
65 – 69 6 < 70 8 ≥ 70 62
70 – 74 15 < 75 23 ≥ 75 47
75 – 59 20 < 80 43 ≥ 80 27
80 – 84 16 < 85 59 ≥ 85 11
85 – 89 7 < 90 66 ≥ 90 4
90 – 94 4 < 95 70 ≥ 95 0
6. Here is the data of 40 students who take statistics courses based on the their age :
Midpoint Frekuensi
23 3
26 5
29 7
32 8
35 9
38 6
41 2
Mid point = Xn
Ci = Xn+1 - Xn
23
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= 26 – 23
=3
X1 = 23
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(23) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas 1
46 – Tb = Tb + 3
2Tb = 46 – 3
Tb = 21,5 -> 22
Ta = 2(23) – 22
= 24
X2 = 26
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(26) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas 2
52 – Tb = Tb + 3
2Tb = 52 – 3
Tb = 24,5 -> 25
Ta = 2(26) – 25
= 27
X3 = 29
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(29) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas 3
58 – Tb = Tb + 3
2Tb = 58 – 3
24
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Tb = 27,5 -> 28
Ta = 2(29) – 28
= 30
X4 = 32
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(32) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas 4
62 – Tb = Tb + 3
2Tb = 64 – 3
Tb = 30,5 -> 31
Ta = 2(32) – 31
= 33
X5 = 35
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(35) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas 5
70 – Tb = Tb + 3
2Tb = 70 – 3
Tb = 33,5 -> 34
Ta = 2(35) – 34
= 36
X6 = 38
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(38) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas6
76 – Tb = Tb + 3
25
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2Tb = 76 – 3
Tb = 36,5 -> 37
Ta = 2(38) – 37
= 39
X7 = 41
Tepi Atas = 2Xn – Tb
Tepi Bawah = Tb + Ci
2Xn – Tb = Tb + Ci
2(41) – Tb = Tb + 3 Untuk Tepi bawah kelas6
82 – Tb = Tb + 3
2Tb = 82 – 3
Tb = 39,5 -> 40
Ta = 2(41) – 40
= 42
Usia Frecuency
20-24 3
25-27 5
28-30 7
31-33 8
34-36 9
37-39 6
40-42 2
Total 40
26
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
x 100 = 62,5 %
27
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Distribusi frekuensi
Hasil rata-rata gula tebu dalam kuintal per hektar selama periode 1977/1978di
69 negara.
Rata-rata Gula tebu Frecuency
143-294,9 6
295-446,9 15
447-598,9 18
599-750,9 18
751-902,9 8
903-1054,9 4
Jumlah 69
Frekuensi kumulatif
Rata-rata gula tebu fk Kurang dari Rata-rata gula tebu fk Lebih
dari
Kurang dari 143 0 143 Atau Lebih 69
Kurang dari 295 6 295 Atau Lebih 63
Kurang dari 447 21 447 Atau Lebih 48
Kurang dari 599 39 599 Atau Lebih 30
Kurang dari 751 57 751 Atau Lebih 12
Kurang dari 903 65 903 Atau Lebih 4
Kurang dari 1055 69 1055 Atau Lebih 0
28
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Ukuran Gejala Pusat (UGP) adalah nilai tunggal yang mewakili suatu
kumpulan data atau menunjukkan pusat dari nilai data (Suharyadi, Purwanto S.K).
Dengan kata lain, ukuran gejala pusat adalah ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Maksudnya jika keseluruhan nilai yang ada dalam data tersebut
diurutkan besarnya dan selanjutnya dimasukkan nilai rata-rata ke dalamnya, nilai
rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak diurutan paling tengah
atau pusat.
Ukuran gejala pusat digunakan sebagai alat untuk membandingkan dua atau
lebih kelompok data atau bilangan. Jenis-jenis ukuran gejala pusat adalah :
1. Mayor Mean
a. Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)
Rata-rata hitung merupakan nilai yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
semua nilai data dan membaginya dengan banyaknya data tersebut. Rata-rata
hitung memiliki sifat :
1) Mudah dihitung
29
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi Sampel
Rata-Rata Tertimbang ( x w)
Rata-Rata Gabungan ( x )
30
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi Sampel
(μ atau x )
atau atau
Keterangan :
b. Median
Median merupakan bilangan atau keterangan yang membagi suatu deretan
bilangan atau deretan keterangan menjadi dua bagian yang sama sehingga
letaknya berada di tengah data ketika data tersebut sudah diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Atau juga merupakan nilai yang
berada di tengah-tengah data/titik tengah, setelah data tersebut diurutkan.
Median memiliki sifat :
31
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi Sampel
Letak Median
Me = ( + ) Me = ( + )
Nilai Median
Data ke ( + ) Data ke- ( + )
- Jika jumlah datanya ganjil, maka nilai median merupakan nilai yang
letaknya di tengah data
- Jika jumlah datanya genap, maka nilai median merupakan nilai rata-rata
dari dua data yang letaknya berada di tengah.
32
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi Sampel
Letak Median Me = Me =
Nilai Median
Me = + . Me = + .
Ci = panjang/interval kelas
Kuartil
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data yang telah diurutkan atau
data yang berkelompok menjadi 4 bagian sama besar, atau setiap bagian
dari kuartil sebesar 1 satuan.
Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi data yang telah diurutkan atau
data berkelompok menjadi 10 bagian sama besar, atau setiap bagian dari
desil sebesar 10%.
Persentil
33
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Persentil adalah ukuran letak yang membagi data yang telah diurutkan
atau data yang berkelompok menjadi 100 bagian yang sama besar, atau
setiap bagian dari desil sebesar 1%.
Rumus Kuartil :
Populasi
Letak Qi = ( + ) Letak Qi =
Sampel
Letak Qi = ( + ) Letak Qi =
Qi = data ke- ( + ) −
= + .
34
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Rumus Desil :
Populasi
Letak Di =
Letak Di = ( + )
−
Di = data ke- ( + ) = + .
Sampel
Letak Di = ( + ) Letak Di =
Di = data ke- ( + ) −
= + .
Rumus Persentil :
Populasi
Letak Pi =
Letak Pi = ( + )
−
Pi = data ke- ( + ) = + .
35
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Sampel
Letak Pi = ( + ) Letak Pi =
Pi = data ke- ( + ) −
= + .
c. Modus
Modus adalah suatu nilai pengamatan yang paling sering muncul. Kelebihan
modus adalah mudah ditemukan, dapat digunakan untuk semua skala
pengukuran, serta tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Kelemahan modus
adalah kadang kala sekumpulan data tidak mempunyai modus, sehingga
semua data dianggap modus dan kadang kala sekumpulan data memiliki
modus lebih dari satu. Modus memiliki sifat :
= + .
+
36
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Ci = panjang/interval kelas
- jika nilai mean, median, modus mempunyai nilai yang sama maka kurva
poligon akan simetris
- jika nilai mean lebih besar dari median dan modus maka kurva polygon
akan miring ke kanan (arah positif)
- jika nilai mean lebih kecil dari median dan modus maka kurvanya akan
miring ke kiri (arah negatif)
- jika distribusinya tidak terlalu menceng, hubungan rata-rata hitung,
median, dan modus secara matematis dituliskan sebagai berikut :
Rata –rata hitung – Modus = 3 (Rata-rata hitung – Median)
x - Mo = 3 ( x - Me)
2. Minor Mean
a. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)
Rata-rata geometris adalah suatu bilangan yang diperoleh dari akar pangkat
banyaknya bilangan itu dari hasil kali bilangan-bilangan tersebut. Rata-rata
ukur memiliki sifat :
1) Berguna untuk menemukan rata-rata perubahan persentase, rasio, indeks,
atau tingkat pertumbuhan dari waktu ke waktu.
37
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi
= … = . …
Atau
Atau
∑
= ∑ .
=
Sampel
= … = . …
Atau
Atau
∑
= ∑ .
=
38
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Populasi
= =
1
∑ ∑
Sampel
= =
1
∑ ∑
Contoh Soal
1. Puskesmas sedang melakukan penimbangan berat badan bayi. Bayi yang datang
untuk melakukan penimbangan adalah 10 bayi dengan berat badan secara berturut-
39
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
turut adalah 5,7kg, 6,2kg, 6,4kg, 7kg, 5,7kg 5,1,kg, 6,7kg 6,9kg, 7,1kg, dan 5,9kg.
tentukanlah rata-rata, modus, dan median dari kesepuluh berat badan bayi tersebut!
Dik. : n=10 ; X1=5,1 ;X2=5,7 ;X3=5,7 ;X4=5,9 ;X5=6,2 ;X6=6,4 ;X7=6,7
;X8=6,9 ;X9=7 ;X10=7,1
Dit. : x , Me, Mo ?
Jawab : a.
, , , , , , , , , ,
= = = 6,27
Jadi, rata-rata dari kesepuluh berat badan bayi tersebut adalah 6,27
kg.
b.urutkan data dari terkecil sampai terbesar
5,1kg 5,7kg 5,7kg 5,9kg 6,2kg 6,4kg 6,7kg 6,9kg 7kg 7,1kg
Me = ( + 1)= (10 + 1) = 5,5 data ke 5,5
, ,
= = 6,3
Jadi, median dari berat badan kesepuluh bayi tersebut adalah 6,3kg.
jadi, modus dari berat badan kesepuluh bayi tersebut adalah 5,7kg
40
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
83 63 95 80 36 84 84 70 73 84 68 54 52 84 90 47 52 87 77 60
a. Buatlah distribusi frekuensinya dan tentukan median serta modus dari jumlah
penggunaan mesin ATM per hari nya?
b. Tentukan persentil 40 dan desil 6!
Jawab :
Dik : n = 20
R maks – R min = 95 – 36 = 59
a. Median
41
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Me = + .
Me =65,5 + . 10 = 74,25
Jadi, rata-rata jumlah penggunaan mesin ATM per hari nya adalah 74,25
atau 74 kali.
Modus
d1 = 8 – 4 = 4
d2 = 8 – 4 = 4
Ci = 10
= + .
= 75,5 + . 10 = 80,5
Jadi, modus dari jumlah penggunaan mesin ATM per hari nya adalah 80,5
kali atau 81 kali.
b. P40 dan D6
Letak Pi = = (25) = 10
−
= + 100 .
40
100 (25) − 9
= 65,5 + . 10 = 68
4
Jadi, P40 dari jumlah penggunaan mesin ATM per hari nya adalah 68
kali.
Desil ke-6
42
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Letak Di =
Letak D6 = (25) = 15
−
= + 10 .
6
(25) − 13
= 75,5 + 10 . 10 = 78
8
Jadi, D6 dari jumlah penggunaan mesin ATM per hari nya adalah 78
kali.
2. Seorang nasabah Bank Hayam Wuruk mendepositokan uangnya pada tahun 1997
sebanyak Rp 58 juta. karena terjadi krisis finansial global yang diawali pada tahun
2007, maka nasabah tersebut menarik seluruh uangnya sebesar Rp 78 jt.
tentukanlah rata-rata tingkat bunga yang diperoleh nasabah tersebut setiap
tahunnya!
Dik : Mt = Rp 78 jtMo= Rp 58 jt t = 10
Dit : Rata-rata tingkat bunga yang diperoleh nasabah tersebut setiap
tahunnya
Jawab : = 1+
78 = 58 1 +
100
0,128 = 10 log 1 +
0,0128 = log 1 +
43
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
X=3
3. Pak Taro adalah seorang pengusaha di bidang meubel yang berpusat di Jepara.
Untuk mendapatkan bahan baku usahanya dia harus melakukan perjalanan
Semarang – Ambarawa – Solo - Pekalongan dan Bandung dengan menggunakan
kereta. Berikut adalah kecepatan dan waktu tempuh perjalanannya:
Perjalanan Kecepatan Waktu Tempuh
Dari data diatas, tentukan rata-rata kecepatan kereta yang digunakan oleh
Pak taro dalam melakukan perjalanan tersebut?
Jawab :
Jadi, rata-rata kecepatan kereta yang digunakan oleh Pak taro dalam
melakukan perjalanan tersebut adalah 1272,5 km/jam.
4. The following table shows list of wage of pulp and paper company in Sumatera:
Wage Number of
(in hundred thousand employee
rupiah)
44
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
60 – 69 3
70 – 79 5
80 – 89 20
90 – 99 18
100 – 109 14
110 – 119 10
Jawab :
= 6565 / 70 = 93,7857
45
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Letak Pi = i/100 n
−
= + 100 .
70
100 (70) − 46
= 99,5 + . 10 = 101,6428
14
Jadi, gaji terendah dari 30% karyawan bergaji paling tinggi adalah Rp
1.016.428.
d. gaji tertinggi dari 20% karyawan bergaji paling rendah
P20 atau D2
Letak Di = Letak Pi =
− −
= + 10 . = + 100 .
46
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2
(70) − 8
= 79,5 + 10 . 10
20
20
100 (70) − 8
= 79,5 + . 10
20
= 82,5 = 82,5
Jadi, gaji tertinggi dari 20% karyawan bergaji paling rendah adalah Rp
825.000.
5. Ibu Tina bermaksud untuk melakukan perjalanan Bandung – Jakarta –
Yogyakarta – Malang yang berjarak 650 KM demi mengunjungi anak-anaknya
yang saat ini berdomisili di daerah - daerah tersebut. Ketika berangkat dari
Bandung menuju Jakarta dengan menggunakan mobil, mobil melaju dengan
kecepatan 60 km/jam. Ketika dari Jakarta menuju Yogyakarta kecepatannya
adalah 80 km/jam. Kemudian dari Yogyakarta menuju Malang, mobilnya melaju
dengan kecepatan 70 km/jam. Dan ketika kembali ke Bandung kecepatannya
hanya 65 km/jam. Hitunglah berapa kecepatan rata-rata Ibu Tina pulang pergi
dalam melakukan perjalanan tersebut?
Dik : n = 4 ;x1 = 60 ; x2 = 80 ; x3 = 70 ; x4 = 65
Dit :Hm?
jawab : =
∑
4 4
= = = 67,9925
1 1 1 1 0,05883
60 + 80 + 70 + 65
Jadi, kecepatan rata-rata Ibu Tina pulang pergi dalam melakukan
perjalanan tersebut adalah 67,9925 km/jam.
6. Berikut ini adalah data nilai statistika I dari 20 mahasiswa yang di survey.
78 90 86 75 60 95 95 77 82 89 70 69
91 67 72 55 74 80 82 58
Tentukan : a.mean. median, dan modus dengan data berkelompok!
47
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Median
Letak Me = ½ n = ½ (20) = 10
Me = Lme + ((n/2 – F)/fme) x Ci = 70,5 + ((10 – 6)/5) x 8 = 78,5
Modus
d1 = 20 – 15 = 13
d2 = 32 – 27 = 5
Ci = 5
= + .
+
48
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
7. Heavy equipment firm, PT.Hokage, consists of two main units, production and
sales unit, which is the average employee income are different from each other.
Production unit have an average income Rp 2.750.000/monthly and sales unit Rp
3.150.000/monthly. if the average monthly income of all employees is Rp
2.900.000, determine the ratio of the number of employees in the production and
sales unit!
Dik : x 1= Rp 2.750.000
x 2= Rp 3.150.000
x = Rp 2.900.000
Jawab :
150.000n1 = 250.000n2
n1 = 1,67 n2
8. Berikut ini adalah data investasi dari sejumlah investor yang menanamkan
investasinya di perusahaan sekuritas yang berlokasi di Bandung.
15 – 19 13
49
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
20 – 24 11
25 – 29 19
30 – 34 32
35 – 39 27
40 – 44 7
45 – 49 15
50 – 54 23
55 – 59 10
60 – 64 8
b. Kuartil 1, 2, dan 3!
Dik : n = 165 Ci = 5
50
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
b. Q1, Q2, Q3
c. D8 dan P40!
Jawab :
a. Mean
= 6260/165 = 37,939
Median
Letak Me = ½ n = ½ (165) = 82,5
Me = + . = 34,5 + ((82,5 - 75)/27) x 10 = 37,277
Modus
d1 = 32 – 19 = 13
d2 = 32 – 27 = 5
Ci = 5
= + .
+
51
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
−
= + 4 .
1
(165) − 24
= 24,5 + 4 . 5 = 27,694
27
Kuartil 2
Letak Qi =
−
= + 4 .
2
(165) − 75
= 34,5 + 4 . 5 = 35,888
27
Kuartil 3
Letak Qi =
−
= + 4 .
3
(165) − 109
= 44,5 + 4 . 5 = 49,416
15
Jadi kuartil 1, 2, dan 3 secara berturut-turut adalah 27,69 dan 35,888 49,416.
c. Desil 8 dan Persentil 40
Letak Di = Letak Pi =
52
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= + . = + .
( ) ( )
= 49,5 + .5 = 29,5 + .5
= 51,239 = 33,093
9. Berikut ini adalah data nilai Statistika I dari 20 mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran.
Nilai Jumlah mahasiswa
(kelas interval) (f)
73 - 76 18
77 - 80 9
81 – 84 8
85 – 88 25
89 – 92 21
93 – 96 19
53
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jawab :
a. Mean
= 8566/100 = 85,66
Modus
d1 = 25 – 8 = 15
d2 = 25 – 21 = 4
Ci = 4
= + .
+
15
= 84,5 + . 4 = 87,6578
15 + 4
Jadi, besarnya modus nilai Statistika I dari 20 mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran adalah 87,6578.
54
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Median = 86,3259
55
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
UKURAN DISPERSI
56
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
kumpulan data).
Ukuran Dispersi Absolut terdiri dari :
a. Jangkauan/Jarak/Rentang (Range)
Ukuran Dispersi yang paling sederhana adalah jangkauan (range) yang
merupakan perbedaan antara nilai terbesar dan nilai terkecil pada
sekelompok data.
Rumus :
Data Tidak Berkelompok (Ungrouped Data)
R = Xmax - Xmin
R = Xmax - Xmin
57
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Untuk Populasi, MD =
Untuk Sampel, MD =
Untuk Populasi, MD =
Untuk Sampel, MD =
QD = atau QD =
58
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Data Berkelompok (Grouped Data)
59
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Untuk Populasi
60
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
f. Varians (Variance)
Varians dan Standar Deviasi sebenarnya didasarkan oleh Deviasi Rata-
Rata.Bentuknya merupakan kuadrat dari Standar Deviasi.
Rumus : (untuk data berkelompok maupun tidak berkelompok)
Dispersi Relatif =
61
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Ketika 2 distribusi dinyatakan dalam unit yang sama dan memiliki rata-rata
hitung yang sama, perbandingan variasi kedua distribusi diatas secara singkat
dapat ditentukan dari hasil perbandingan standar deviasi masing-masing
distribusi. Koefisien Variasi sendiri biasanya dinyatakan dalam persen dan
semakin kecil nilai Koefisien Variasinya melambangkan bentuk data yang
semakin merata (lebih baik).
Rumus : (untuk data berkelompok maupun tidak berkelompok)
Dalam suatu observasi, bila rata-rata hitung dan standar deviasi tidak
diketahui, maka perbandingan antara 2 variasi harus dihitung dengan koefisien
variasi yang dirumuskan secara bebas dari rata-rata hitung maupun standar
deviasi.
Rumus : (populasi dan sampel menggunakan rumus yang sama ; untuk data
berkelompok maupun tidak berkelompok)
62
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
63
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Rumus Pearson
64
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2. Rumus Bowley
65
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
66
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Rumus :
Contoh Soal :
Data dibawah merupakan sampel dari nilai UTS Statistik 1 mahasiswa/i semester 2
Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran :
74, 62, 81, 55, 90, 61, 45, 88, 92, 64, 72, 69, 75, 91, 50
b. Aldila merupakan salah satu mahasiswi Statistik. Berapa nilai UTS nya
bila ia
67
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jawaban :
a. Pengukuran Dispersi
R = Rmax – Rmin
= 92 – 45 = 47
IQR = Q3 – Q1
= 84.5 – 61.5 = 23
QD = IQR/2 = 11.5
AD = = 1.480000001
S= = 15.17265711
V = s2 = 230.2095238
b. Diketahui : Z = 0.72
Ditanyakan : X ?
Jawab :
,
0.72 = ,
x = 82, 22431312
c. Skewness :
68
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= -0.144997675
Sk berada pada batas < 0 yang berarti kurva menceng kiri atau memiliki
kemencengan negative.
Kurtosis :
= 1038.810451
4 berada pada batas > 3 yag berarti kurva bernama Leptokurtic atau diagram
distribusi berbentuk runcing
Langkah :
69
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
4. Klik stat – basic statistic– display descriptive stat – lalu masukkan variabel
“nilai” (c1) pada kolom variabel
70
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
71
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. McKinley, Corp reported their profit (in percent) for the past 6 years :
2,3 ; 4 ; 7,2 ; 7 ; 7,5 ; 7,8
a. Compute the range, standard deviation, and the variance
b. Compute the coefficient of variation and coefficient of quartile variation
Answer :
X
2,3 -3.666666667 13.44444444
4 1.966666667 3.867777778
7 1.033333333 1.067777778
a. = 5, 966667
R = Xmax – Xmin
= 7,8 – 2,3
= 5,5
Standard Deviation =
72
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
,
S= = 2.066128962
b. CV =
.
= ,
x 100 %
= 0.346278597 x 100 %
= 34, 6278597 %
CVQ =
. .
= x 100%
. .
,
= ,
x 100%
= 0,219713 x 100%
= 21, 9713%
2. Pada UAS Semester lalu diketahui bahwa Andrea memiliki nilai 83 untuk mata
kuliah Pengantar Akuntansi dan 85 untuk mata kuliah Statistika. Dikelas itu
terdapat 40 mahasiswa/I dimana rata-rata dan simpangan baku untuk mata kuliah
Pengantar Akuntansi adalah 82 dan 15, sedangkan untuk mata kuliah Statistik
yaitu 80 dan 10. Pada mata kuliah yang mana Andrea memperoleh nilai yang
lebih baik?
Penyelesaian :
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi
= = 0, 066666667
73
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= = 0,5
Jadi, karna nilai Z untuk mata kuliah Statistik lebih besar dari nilai Z untuk mata
kuliah Pengantar Akuntansi maka nilai Andrea lebih baik pada mata kuliah Statistik.
3. Diketahui data nilai Review Peaktikum Statistika kelas A adalah sebagai berikut :
Penyelesaian :
74
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi, nilai simpangan baku dan varians nilai Review Praktikum Statistika kelas A yaitu 13,04
dan 170,0416
0–4 35
5–9 25
10 - 14 20
15 - 19 18
20 - 24 12
Penyelesaian :
75
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a. Varians = s2
s= 5 −( )2
= 6,436419812
V = s2
= (6,436419812)2
= 41, 4275
Jadi varians dari data pasien Puskesmas di musim hujan ialah 41, 4275
b.
= ,
(( )–3( )( )+2( )3)
= - 0, 879885023
Karena ukuran kemencengannya Sk = < 0 maka bentuk kurva yaitu
menceng kiri atau bernilai negative
76
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
5. Income 7 orang Analis Ekonomi di Bank A yaitu 3500, 3700, 4500, 5000, 5200,
5800, 6500 sedangkan income 7 orang Analis Ekonomi di Bank B yaitu 3000,
4000, 3500, 4500, 5000, 6000, 6500. Manakah yang lebih homogen antara
Income Analis Ekonomi Perusahaan A dan Perusahaan B?
Penyelesaian :
Perusahaan A :
= = ,
. . ,
s= = = 1002, 038738
Perusahaan B :
= = ,
. . ,
s= = =1186, 660552
CV = s/ = 1186,660552 4642,857143 = ,
Jadi, karena semakin kecil CV sebuah kelompok data menunjukkan data yang semakin
homogen, dapat disimpulkan bahwa Income Analis Ekonomi di Perusahaan A lebih
homogen dari Perusahaan B.
6. Berikut adalah sampel jumlah konsumsi pekerja pria dan wanita perusahaan
swasta pada tahun 2011 :
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pria 8.00 6.50 5.00 6.00 5.50 6.50 6.50 8.50 6.00 5.25 4.50 7.00
Wanita 8.50 7.00 6.8 5.50 6.20 6.00 7.00 9.50 5.00 6.25 7.00 8.50
77
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Penyelesaian :
a. Dispersi Absolut
Range Pria = Rmax – Rmin
= 8,50 – 4,50 = 4
Range Wanita = Rmax – Rmin
= 9,50 – 6,00 = 3,5
Mean Deviation
.
Pria = = = ,
.
Wanita = = ,
78
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Simpangan Baku
Pria =
.
s= = 1.124807082
.
Wanita = s = = 1.264766942
Varians
Dispersi Relatif
Coefficient of Variance
79
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
( . )
Wanita = = 2,432507664
( . )
Karna ukuran keruncingan yang 4< 3 aka bentuk kurva disebut Mesokurtic
(diagram distribusi berbentuk simetris)
7. The table below show the price of food and their average customers each day in
Faculty Economy and Busines Canteen :
80
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
500 – 1500 50
1500 – 2500 40
2500 – 3500 30
3500 – 4500 35
4500 – 5500 25
Total 180
a. If Ditha shop Rp 4.000,00 each day, how much her Standard Score?
b. If Ditha has 0,54 as a Standard Score, how much she shop each day?
Answer :
.
a. = =2694.444444
,
= = 241,141049
81
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
.
= .
= ,
So, if Ditha shop Rp 4.000,00 each day, he has Standard Score = 5,4140743
b.
.
0,54 =
,
446,5574981 = x – 2694,444444
x = 3141,001942
So, if Ditha has 0,54 as her standard score, he shopRp 3.141,001942 each day.
82
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
ANGKA INDEKS
Angka Indeks adalah bilangan yang dinyatakan dalam persentase (%) yang
menunjukkan besarnya perbandingan atau perubahan nilai suatu variabel tertentu
pada waktu/periode waktu tertentu dibandingkan dengan nilai variabel tersebut pada
waktu/periode dasarnya.
Waktu tertentu (waktu berjalan) adalah waktu atau periode waktu saat
dilakukan penghitungan angka indeks suatu variabel.
Waktu dasar adalah waktu atau periode waktu yang dijadikan dasar
perhitungan angka indeks suatu variabel. Periode waktu dasar biasanya
dinyatakan dalam angka indeks sebesar 100.
Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa masalah utama yang mungkin
dihadapi dan berpengaruh terhadap keabsahan dan validitas dari angka indeks.
Beberapa masalah utama tersebut adalah :
1. Masalah pemilihan sampel, terkait kelayakan data yang diperbandingkan
dan data yang sesuai dengan kebutuhan penentuan indeks
2. Masalah pembobotan, perlu ukuran pembobotan yang tidak menghasilkan
angka indeks terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga bobot yang
ditentukan untuk suatu variabel harus disesuaikan berdasarkan periodenya
dengan memperhatikan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu (misalnya
perubahan perilaku, gaya hidup, dll)
3. Masalah pemilihan tahun dasar, sebagai pembanding yang baik, tahun
dasar harus memiliki kriteria berikut : (a) Tahun dasar adalah tahun dimana
kondisi normal atau tidak mengalami krisis, (b) Waktu yang dijadikan tahun
dasar tidak terlalu lama (tidak expired) sehingga masih layak digunakan.
83
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Sumber Data
Sumber data untuk perhitungan indeks bisa didapat dari data internal seperti
data penjualan perusahaan, data produksi pabrik, dan lain-lain. Selain itu, sumber data
untuk perhitungan indeks yang bersifat umum bisa didapatkan dari pemerintah,
seperti Indeks Harga Konsumen, Indeks Biaya Hidup, dan Indeks Upah Riil yang bisa
dilihat dari data BPS (Badan Pusat Statistika).
84
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Metode ini menentukan penggunaan variabel harga dari waktu ke waktu untuk
suatu komoditi tertentu. Dasar penghitungannya adalah harga sebagai
pembanding,sekaligus tahun dasar (tahun ke-0) diberi simbol Po dan harga yang
diperbandingkan dan terjadi pada tahun ke-n diberi simbol Pn. Karena tahun dasar
merupakan permulaan dan dasar perbandingan, maka indeksnya selalu bernilai 100%
(angka indeks dinyatakan dalam persentase).
1. Metode Tidak Tertimbang
Pada metode ini, semua variabel yang akan diukur indeksnya mempunyai nilai
yang sama. Metode ini merupakan metode paling sederhana dan praktis dalam
mengukur sebuah indeks, walaupun cara ini mempunyai kelemahan, terutama
belum dapat memenuhi tes satuan (unit test). Metode tertimbang terdiri dari
Metode Relatif Sederhana, Metode Agregatif Sederhana, dan Metode Rata-Rata
Relatif.
2. Metode Tertimbang
Pada metode ini ada bobot yang digunakan untuk membedakan variabel satu
dengan lainnya, setiap komponen diberi bobot berbeda, karena pada dasarnya
setiap barang/jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang
berbeda.Seperti adanya penimbangan kuantitas barang terjual untuk berbagai
jenis barang yang berbeda harganya.Dalam prakteknya, metode initerbagi dalam
beberapa cara perhitungan indeksseperti metode Laspeyers, Paasche, Marshall
Edgeworth, Walsh, Dribisch, dan Fisher.
3. Metode Relatif
Jika pada metode tertimbang atau tak tertimbang, proses perhitungan dimulai
dengan menjumlahkan seluruh komponen yang ada kemudian dilakukan rata-
85
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
rata, maka metode relatif memulai dengan menghitung setiap indeks komponen,
kemudian baru melakukan rata-rata dari semua indeks yang didapat.
4. Metode Rantai
Metode ini menghitung indeks secara berantai, misalnya dari tahun
2010dibandingkan dengan tahun 2009, kemudian tahun 2012 dibandingkan
dengan tahun 2011, dst.
Penimbang : Nilai
Harga Relatif AIH Laspeyers barang pada waktu Angka Indeks
(cenderung berlebih ke dasar Berantai
atas / upward bias)
/
/
/ = ∙ ∑ ∙
= ….
/ ∑ ∙ ∑ ∙( ∙ )
=
∑ ∙
AIH Paasche
Indeks Gabungan
Penimbang : Nilai
(cenderung berlebih ke
∑ barang pada waktu
= ∙
∑
bawah / downward tertentu
∑ bias)
= ∙ /
∑
∑ ∙( ∙ )
∑ ∙ =
= ∙ ∑ ∙
∑ ∑ ∙
∙ / ∑ ∙
86
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Sederhana Edgeworth
∑ . ∑ ( )
/ = ∙ /
∑ ∑ ( )
Relatif Sederhana
∑ ∙ )
/
∑ ∙
AIH Drobisch
∑ ∙ /
/ =
∑ / + /
=
(Rata-Rata Hitung)
/
∑ ∙
= = ∙
∑ / /
(Rata-Rata Ukur)
87
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Bila jarak antara waktu atau periode waktu dasar dengan waktu atau periode waktu
tertentu sudah cukup jauh, maka hasil perhitungan angka indeksnya tidak atau kurang
representatif. Oleh karena itu, periode atau waktu dasar harusdisesuaikan dengan
rumus sebagai berikut:
= ∙ 100
IB : angka indeks baru setelah dilakukan pergeseran waktu atau periode dasar
IL : angka indeks lama sebelum dilakukan pergeseran waktu atau periode dasar
ILD : angka indeks lama yang waktu/periode waktunya dijadikan waktu/periode
dasar baru
1. Pendeflasian
Metode untuk menghitung daya beli suatu mata uang tertentu berdasarkan nilai
nominalnya serta menghitung pendapatan nyata berdasarkan pendapatan uangnya.
= ∙ 100 PN= ∙ 100
2. Perubahan Pendapatan
+
= ∙ 100
88
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
4. Inflasi
+
= ∙ 100
89
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Berikut adalah data harga saham dan volume penjualan beberapa perusahaan
dalam bidang. Harga dalam Rp/lembar dan volume dalam ribuan lembar.
TFKN 25 37 20 925
RDLF 30 5 30 1
YSSC 65 175 60 60
IRYD 45 21 45 70
DSYP 55 35 50 25
90
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
∑ ∙
c. = ∑ ∙
∙ 100 = ∙ 100 = 173,29
2. Berikut adalah data harga sepeda motor yang diproduksi oleh STA Company :
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tentukan angka indeks harga setiap tahun dengan menggunakan tahun dasar
2009? dan berikan interpretasi dari angka indeks tersebut?
Jawab :
Angka Indeks Harga
/ = ∙ 100
Selama tahun 2008 – 2013 diketahui bahwa harga penjualan sepeda motor STA
Company umumnya mengalami kenaikan, tampak dari angka indeks harga yang
semakin lama semakin besar. Diketahui pula bahwa dalam 4 tahun dari tahun
2009– 2013, harga penjualan sepeda motor telah naik sebesar 25,84%.
91
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
should be included in the index :investmentin new business started during the
year, number of business failures, state income tax receipt, college enrollment,
and state sales tax receipt. The data for 1987 an the present year are : (in $
millions)
Compute the simple aggregate index for the present year and simple average
relatives index for the present year, interpret !
Jawab :
Simple Aggregate Index
Present Simple Aggregate
1987
Year Index of Present Year
New Businesses 1088 1162
∑
Business Failures 627 520 = ∙ 100
∑
State Income Tax Receipt 191,7 162,6
2176,341
College Student Enrollment 242,119 290,841 = ∙ 100
2190,419
State Sales Tax Receipt 41,6 39,9 = 99,36
Total 2190,419 2176,341
The simple aggregate index is 99,36%. This means that the aggregate group of key
factors had decreased 0,64% in the present year, compared with 1987.
92
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Aluminium 1200
$ 0,287 $ 0,76 1000
(cents per lb.)
93
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Laspeyers : ∑ ∙ . .
/ ∑
,
∙ .
Paasche : ∑ ∙ . .
/ ∑
,
∙ . ,
/ / , ,
Drobisch : / = = = 695,07
5. Berikut adalah data produk olahan susu yang diproduksi oleh Deasy Dairy :
2010 2012
94
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
∑ ∙( ∙ ) 41.473.282
/ = = ∙ 100 = 107,64
∑ ∙ 38.530.000
Indeks relatif rata-rata tertimbang periode waktu tertentu :
∑ ∙( ∙ ) 51.859.317,4
/ = = ∙ 100 = 107,30
∑ ∙ 48.332.000
6. Berapakah angka indeks berantai mulai dari tahun 2006 sampai 2012
berdasarkan daftar data penjualan domestik untuk produk kecantikan Oktapiani
Beauty Skin Care, beserta interpretasinya?
Penjualan 9,6
7,9 7,3 8,0 8,2 8,8 9,4
(Juta Rp)
Jawab :
Angka Indeks Berantai (Juta Rp)
Tahun Penjualan Indeks Berantai Keterangan
2006 7,9 100
(7,3/7,9) x 100 = TURUN 7,59% dari tahun
2007 7,3
92,41 sebelumnya
(8,0/7,3) x 100 =
2008 8,0 NAIK 9,59% dari tahun sebelumnya
109,59
(8,2/8,0) x 100 =
2009 8,2 NAIK 2,5% dari tahun sebelumnya
102,5
95
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
(8,8/8,2) x 100 =
2010 8,8 NAIK 7,32% dari tahun sebelumnya
107,32
(9,4/8,8) x 100 =
2011 9,4 NAIK 6,82% dari tahun sebelumnya
106,82
(9,6/9,4) x 100 =
2012 9,6 NAIK 2,13% dari tahun sebelumnya
102,13
7. Below is Price Index of Apparel and Upkeep’s BuyinginBatam with base year
2005 :
Year 2006 2007 2008 2009 2010 2011
The economics wants to shift the base year to 2006. In other words, he wants to
compute these index numbers with a base period of 2006 rather than 2005.
Canyou help him out?
Jawab :
= ∙ 100
Year Index New Index
2006 124 100
2007 132 (132/124) x 100 = 106,45
2008 130 (130/124) x 100 = 104,84
2009 121 (121/124) x 100 = 97,58
2010 120 (120/124) x 100 = 96,77
2011 119 (119/124) x 100 = 95,97
8. Berikut adalah tabel gaji manajer CV Taufik & Rudolf, yang bergerak di industri
mainan anak, dari tahun 2000sampai tahun 2005 beserta IHK (Indeks Harga
Konsumen) pada tahun-tahun tersebut : (dalam Rp)
96
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a. Hitung daya beli mata uang Rp3.480.000 pada tahun 2000-2005 berdasarkan
nominalnya pada tahun tersebut ?
b. Berapakah pendapatan sebenarnya pada tahun 2004 ?
c. Hitung laju inflasi dari tahun 2000–2005, analisis laju inflasinya ?
Jawab :
a. Nilai Nominal Rp 3.480.000
= ∙ 100
Tahun DB
2000 (Rp 3.480.000/130,7) x 100 = Rp 2.662.586,075
2001 (Rp 3.480.000/140,1) x 100 = Rp 2.483.940,043
2002 (Rp 3.480.000/144,3) x 100 = Rp 2.411.642,412
2003 (Rp 3.480.000/144,5) x 100 = Rp 2.408.304,498
2004 (Rp 3.480.000/149,5) x 100 = Rp 2.327.759,197
2005 (Rp 3.480.000/152,2) x 100 = Rp 2.286.465,177
b. Pendapatan sebenarnya tahun 2004
20.050.000
= ∙ 100 = ∙ 100 = 13.411.371,24
149,5
c. Laju Inflasi
97
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
+
= ∙ 100
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan dari tahun 2000 sampai 2005
pada umumnya terjadi fluktuasi laju inflasi, yang cenderung menurun setiap
tahunnya. Ini terlihat dari nilai inflasi tahun 2005hanya 1,81% dibandingkan
inflasi tahun 2000 dan 2001 yang berkisan pada 7,19%,
98
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Pendahuluan
99
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Y
Y
t t
100
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
tetap dari waktu ke waktu. Factor utama yang menyebabkan gerak ini
adalah iklim dan kebiasaan.
c) Variasi Siklus
Gerak siklus adalah gerak/variasi jangka panjang di sekitar garis trend
(temponya lebih pendek). Gerak siklus terjadi berulang-ulang namun
tidak perlu periodik, artinya bisa berulang setelah jangka waktu
tertentu atau bisa juga tidak berulang dalam jangka waktu yang sama.
Perkembangan perekonomian yang turun naik di sekitar trend dan
“Business Cycles” adalah contoh gerak siklus.
Gerak siklus melukiskan terjadinya empat fase kejadian dalam jangka
waktu tertentu, yakni kemajuan, kemunduran, depresi dan pemulihan.
Y (nilai/kuota)
Keterangan :
101
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
102
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Cara Pendek ( ΣX = 0)
Koding untuk N ganjil : ...,-2,-1,0,1,2,...
Koding untuk N genap : ...,-2,5;-1,5;-0,5;0,5;1,5;2,5...
Rumus:
∑ ∑ .
a= b= ∑ ²
103
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Trend triwulanan:
Y= + . → + . + .
Trend Bulanan
Y= + . → + . + .
Contoh :
Berikut adalah data penjualan sepeda motor dealer “STA” periode 2002-2010
Unit
Tahun Penjualan
2002 11
2003 15
2004 14
2005 16
2006 17
2007 18
2008 17
2009 21
2010 20
104
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2004 14 2 28 4
2005 16 1 16 1
2006 17 0 0 0
2007 18 -1 -18 1
2008 17 -2 -28 4
2009 21 -3 -63 9
2010 20 -4 -80 16
Σ 149 0 -56 60
∑
a= = = 16,55556
∑ .
b= ∑ ²
= = 0,933333
105
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Hasilnya
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xta . Enter
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient 95% Confidence
Coefficients s Interval for B
Lower Upper
Model B Std. Error Beta t Sig. Bound Bound
1 (Constan
16.556 .401 41.235 .000 15.606 17.505
t)
a. Dependent Variable: Yt
106
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Cara Panjang
Unit
Tahun Penjualan x x.y x²
(yt)
2002 11 0 0 0
2003 15 1 15 1
2004 14 2 28 4
2005 16 3 48 9
2006 17 4 68 16
2007 18 5 90 25
2008 17 6 102 36
2009 21 7 147 49
2010 20 8 160 64
Σ 149 36 658 204
( )( ) ( )( )
a= ( )
= ( )( ) ( )
= 12,422
(∑ ) (∑ )(∑ ) ( )( ) ( )( )
b= (∑ ) ( )
= ( )( ) ( ) = 1,033
Hasil Komputer
107
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xta . Enter
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie 95% Confidence
Coefficients nts Interval for B
a. Dependent
Variable: Yt
108
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
109
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Triwulan
Tahun Penjualan I II III
2007 245 60 80 105
2008 240 50 90 100
2009 310 55 85 95
2010 310 50 85 95
Penyelesaian:
Trend bergerak Indeks
Tahun Triwulan Penjualan Rata-rata
Triwulan Musim
I 60
2007 II 80 60+80+105=245 81.66666667 97.9592
III 105 80+105+50=235 78.33333333 134.0426
110
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a) Membuat rata-rata bergerak dan rasio data asli dengan nilai rata-rata
bergerak.
b) Membuat rata-rata bergerak dengan 3 triwulan, maka dibuat
penjumlahan setiap 3 triwulan. Contoh penjumlahan triwulan pertama
60+80+105=245. Nilai ini bisa diletakkan pada triwulan I , II ,III,
tidak ada aturan baku. Untuk contoh ini diletakkan pada triwulan 2
karena posisinya ada di tengah. Untuk jumlah total triwulan
selanjutnya bergerak yaitu meninggalkan triwulan I tahun 2007 dan
masuk triwulan I tahun 2008 sehingga menjadi 80+105+50=235. Hal
ini diteruskan sampai selesai.
c) Membuat rata-rata bergerak. Jumlah penjumlahan selama 3 triwulan
perlu dibuat rata-ratanya dengan cara membagi jumlah pada kolom 4
dengan 3. Contoh 245/3 = 81.66666667
d) Membuat indeks musim dengan membuat rasio antara data asli dengan
data rata-rata. Contoh : (80/81.66666667)x100 = 97.9592
e) Setelah mendapatkan indeks musim setiap triwulan, perlu mengetahui
rata-rata setiap triwulan dari setiap tahunnya. Maka dari indeks musim
triwulan dikelompokan ke dalam triwulan yang sama.
111
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Tahun Triwulan
I II III
2007 97.9592 134.0426
2008 61.2245 112.5 122.449
2009 68.75 108.5106 123.913
2010 65.2174 110.8696
Rata-rata 65.0639667 107.4599 126.801533
112
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Berikut ini adalah harga rata-rata perdagangan besar karet RSS I di pasar
Jakarta, 1967-1978. (Sumber : Indikator ekonomi, November 1979 halaman
44 Biro Pusat Statistik Jakarta dari buku Anto Dajan : Pengantar Metode
Statistik Jilid Hal 288)
Harga dalam
Tahun
rupiah/100kg
1967 3179
1968 9311
1969 14809
1970 12257
1971 10238
1972 11143
1973 23732
1974 23986
1975 18164
1976 26670
1977 28464
1978 37061
113
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jawab:
Harga dalam
Tahun rupiah/100kg x xy x²
(Y)
1967 3179 0 0 0
1968 9311 1 9311 1
1969 14809 2 29618 4
1970 12257 3 36771 9
1971 10238 4 40952 16
1972 11143 5 55715 25
1973 23732 6 142392 36
1974 23986 7 167902 49
1975 18164 8 145312 64
1976 26670 9 240030 81
1977 28464 10 284640 100
1978 37061 11 407671 121
Jumlah 219014 66 1560314 506
114
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi, berdasarkan persamaan tren yang ada, maka estimasi harga rata-rata
perdagangan besar karet RSS I di pasar Jakarta pada tahun 1979
2. The following are data on the total value of sales of the Times in the U.S. $
from 1946 to 1950. The data is taken from a survey of current business 1954
USA (Anto Dajan : Pengantar Metode Statistik Jilid II Hal 336)
Bulan 1946 1947 1948 1949 1950
Januari 1979 1632 2505 2001 3261
Februari 1981 1768 3024 2539 3868
Maret 2005 1922 3416 2762 4270
April 2099 2171 3877 3026 4482
Mei 2145 2215 3639 2971 3853
Juni 1933 2046 3354 2732 2974
Juli 1573 1705 2451 1998 3175
Agustus 1402 1566 2057 1713 3791
September 1620 1940 2598 2069 4505
Oktober 1824 2470 3021 2480 4602
November 1903 2466 3042 2444 3958
Desember 1809 2464 2820 2170 3106
Determine a typical seasonal index using Percentage Average Method for eah
of the month!
Jawab :
Tahap 1
115
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Tahap 2
RATA-
Bulan 1946 1947 1948 1949 1950 JUMLAH RATA
Januari 106.6223679 80.3775908 83.95709977 83.072133 85.35718181 439.3863731 87.87727462
Februari 106.7301217 87.0757234 101.3518043 105.40737 101.2455011 501.8105194 100.3621039
Maret 108.0231671 94.6603735 114.4900011 114.66528 111.7679136 543.6067381 108.7213476
April 113.0875948 106.923866 129.9407887 125.62532 117.3170466 592.8946207 118.5789241
Mei 115.5659318 109.090909 121.9640264 123.34198 100.8528738 570.8157235 114.1631447
Juni 104.1440309 100.767494 112.412021 113.41982 77.8449122 508.588282 101.7176564
Juli 84.74835002 83.972912 82.14724612 82.947587 83.10611844 416.9222135 83.38444269
Agustus 75.53540161 77.1270265 68.94201765 71.115724 99.23001418 391.9501838 78.39003677
September 87.28056391 95.546891 87.07406994 85.895174 117.9190751 473.7157739 94.74315477
Oktober 98.27144974 121.649908 101.2512568 102.95797 120.4580652 544.5886452 108.917729
November 102.5277242 121.452904 101.9550888 101.46341 103.6012651 531.0003965 106.2000793
Desember 97.46329637 121.354402 94.51457938 90.08822 81.30003272 484.7205303 96.94410606
116
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Agustus 78,39003677
September 94,74315477
Oktober 108,917729
November 106,2000793
Desember 96,94410606
3. Berikut ini adalah data pengunjung salon “Noer Rahmani” tahun 2002-2010
Jumlah
Tahun Pengunjung
2002 14
2003 18
2004 17
2005 16
2006 20
2007 22
2008 24
2009 23
2010 25
Jumlah Pengunjung
Tahun (Y) X(ui) XY(ui.yi) X²(ui²)
2002 14 -4 -56 16
2003 18 -3 -54 9
2004 17 -2 -34 4
117
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2005 16 -1 -16 1
2006 20 0 0 0
2007 22 1 22 1
2008 24 2 48 4
2009 23 3 69 9
2010 25 4 100 16
Jumlah 179 0 79 60
∑
a= = = 19,8889
∑ .
b= ∑ ²
= = 1,3167
Trend Bulanan
, , , ,
Y= + . = + . + .
118
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
119
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
120
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Semester II : 100.8399
Yt = Yt = 18,2179 + 1,8846X
Origin : 1 Juli 2007
Unit X : 1 semester(1/2 tahun)
Unit Y : Jumlah ekspor kopi dalam ribuan ton
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Produksi 116 155 140 175 190 200 185 210 225 230 250
a. Determine the trend equation use Semi Average Method, which median is
ignored and origin 2003!
b. Determine trend equation, if the median is counted twice!
Jawab:
a. Determine the trend equation use Semi Average Method, which median is
ignored and origin 2003
121
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
rata X
2001 116 -2
2002 155 -1
K1 2003 140 155,2 0
2004 175 1
2005 190 2
2006
2007 185 3
2008 210 4
K2 2009 225 220 5
2010 230 6
2011 250 7
a = 155,2
,
b= = 10,8
Maka persamaan regresinya adalah : Yt = 155,2 + 10,8X
Origin : I juli 2003
Unit X : 1 Tahun
Unit Y : Jumlah produksi (unit)
b. Determine trend equation, if the median is counted twice (tahun 2006
dihitung dua kali)
122
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
a= 163
,
b= = 4,5
Maka persamaan trendnya adalah : Yt = 163 + 4,5X
Origin : I januari 2004
Unit X : ½ tahun
Unit Y : Jumlah unit produksi dalam unit
6. Berikut ini adalah data mengenai produksi pakaian anak-anak PT. Alya STA,
Bandung tahun 2005-2011 per caturwulan.
Caturwulan
Tahun I II III
2005 45 26 50
2006 56 34 45
2007 59 28 43
2008 69 36 58
2009 64 40 61
2010 63 44 67
2011 72 42 73
Caturwulan
Tahun
I II III Jumlah Rata-Rata
2005 45 26 50 121 40.33333333
2006 56 34 45 135 45
2007 59 28 43 130 43.33333333
2008 69 36 58 163 54.33333333
2009 64 40 61 165 55
123
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
2010 63 44 67 174 58
2011 72 42 73 187 62.33333333
Caturwulan
Tahun
I II III
2005 111.570248 64.4628099 123.966942
2006 124.444444 75.5555556 100
2007 136.153846 64.6153846 99.2307692
2008 126.993865 66.2576687 106.748466
2009 116.363636 72.7272727 110.909091
2010 108.62069 75.862069 115.517241
2011 115.508021 67.3796791 117.112299
Jumlah 839.654751 486.86044 773.484809
Rata-Rata 119.950679 69.5514914 110.49783
Maka seasonal indeks untuk setiap caturwulan-nya adalah
Caturwulan I : 119.950679
Caturwulan II : 69.5514914
Caturwulan III : 110.49783
7. The following are data on the total sales of shoes “PT. Rini Shoes” quarterly
since 2004 until 2009 (in $000)
Determine the typical seasonal pattern for sales using the ratio to moving
average Method.
124
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Tahap 1
Sales Centered
Four Quarter
Of Total 4 Moving Y/Yt
Tahun Kuartal Moving
Shoes Kuartal Average *100
Average
(Y) (Yt)
I 351.2
Tahap 2
Tahun Triwulan
I II III IV
2004 88.5161 125.344
125
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
So, the typical seasonal pattern for sales using the ratio to moving average
Method is
Triwulan I : 88.4503
Triwulan II : 92.0102
Triwulan III : 95.2206
Triwulan IV : 124.3170
126
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
PROBABILITAS
( )=
x = Banyaknya kejadian A
127
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi, peluang terjadinya mata dadu kelipatan 2 dari pelemparan dadu sebanyak
1 kali adalah ½.
( )
( )=
Contoh : Dari 5000 pengirim sms yang memberikan vote a di acara Indonesia Idol
ternyata 3250 memberikan vote pada Regina dan sisanya pada Sean. maka
peluang dari pengirim sms yang memberikan vote pada Regina adalah :
( ) 3250 13
( )= = =
5000 20
128
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi, peluang dari pengirim sms yang memberikan vote pada Regina adalah 13/20
atau 0,65.
Faktorial
Factorial adalah banyaknya cara yang dihasilkan dari n obyek yang berbeda,
dilambangkan dengan n! atau n faktorial.
Contoh : Bila ada 6 nama Bank, yaitu BCA, BNI, BJB, BII, BRI, Mandiri, maka ada
berapa cara menyusun urutan nama ke 6 nama bank tersebut?
Jawab : n = 6
Jadi, terdapat 720 cara untuk menyusun urutan nama dari ke 6 bank tersebut
.Permutasi
Permutasi adalah kemungkinan susunan dari r obyek yang diambil dari n obyek.
Permutasi sangat memperhatikan susunan letak dari obyek, dalam hal ini berarti XYZ
akan berbeda artinya dengan YXZ, XZY, dsb.
!
Rumus : P = ( )!
Contoh : Apabila ada 20 perusahaan yang memberikan dividen tahun 2003 dan
disusun berdasarkan kinerja perusahaan dimana tiap kelompok terdiri 5
perusahaan, ada berapa cara susunan perusahaan tersebut.
129
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
!
Jawab : =( )!
= !
= 1.860.480
Contoh : bila dalam suatu rak buku terdapat 12 buku yang terdiri dari 2 buku
managerial finance, 5 buku mikroekonomi, 4 buku statistik, 3 buku akuntansi, dan 1
novel, berapakah cara buku tersebut dapat disusun?
Jawab : n = 12, n1=2, n2=2, n3=4, n4=3, n5=1, maka banyaknya cara penyusunan
!
buku tersebut di rak adalah P = ( ! ! ! ! !)
= 831.600 cara
Kombinasi
Kombinasi adalah banyaknya kemugkinan yang dapat terjadi pada saat seseorang
melakukan pengambilan r obyek dari n obyek yang tersedia tanpa memperhatikan
letak susunannya. Dalam hal ini XYZ sama artinya dengan XZY, YXZ, dsb.
n!
C =
r! (n! − r!)
Jadi ada 10 kombinasi bank yang dapat dipilih oleh Bank Indonesia.
130
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Dua keajadian A dan B disebut saling terpisah bila keduanya tidak mungkin terjadi
secara bersamaan, atau dengan kata lain munculnya kejadian A menghilangkan
peluang munculnya kejadian B, sehingga ( ∩ ) = 0.
Rumus : ( ∪ ) = ( ) + ( )
Contoh : sebuah kartu dikocok, kemudian diambil secara acak, berapa peluang
terambilnya kartu jack sekop dan as hati?
Jawab : P (jack sekop ∪ as hati) = P (jack sekop) + P (as hati) = + =
Jadi, peluang munculnya angka ganjil atau angka bilangan prima adalah 2/3.
3. Kejadian Bebas
Dua kejadian disebut bebas bila nilai peluang kejadian A tidak bergantung pada
muncul atau tidaknya kejadian B, dan begitu pula sebaliknya.
Rumus : ( ∩ ) = ( ) ( )
Contoh : peluang terjadinya hujan di Medan adalah 0,6 dan peluang terjadinya
hujan di Makassar adalah 0,8. Berapakah peluang hujan di Medan dan Makassar?
131
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Contoh : satu bungkus permen terdiri dari 3 rasa apel, 4 rasa jeruk, 2 rasa mangga,
dan 1 rasa nanas. Jika diambil 2 permen secara berturut-turut tanpa pengembalian,
berapakah peluang terambilnya yang pertama permen rasa mangga dan yang kedua
permen rasa jeruk?
Jawab : P (rasa mangga ∩ rasa jeruk) = =
Jadi, peluang terambilnya yang pertama permen rasa mangga dan yang kedua
permen rasa jeruk tanpa pengembalian adalah .
Teknik Pengambilan
1. Dengan Pengembalian
Suatu cara pengambilan yang pengambilan berikutnya dilakukan setelah
mengembalikan terlebih dahulu pengambilan sebelumnya.
Contoh : satu lusin kemeja terdiri dari 2 warna biru, 4 warna merah, 3 warna hijau,
3 warna hitam. Dilakukan pengambilan 4 kemeja tersebut secara random dengan
pengembalian. Berapakah peluang terambilnya 1 kemeja warna hitam, 2 kemeja
warna merah, dan 1 kemeja warna biru berturut-turut?
Jawab : P ( H ∩ M1 ∩ M2 ∩ P) = P(H) x P(M1) x P(M2) x P (P)
132
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= × × × =
Jadi, peluang terambilnya 1 kemeja warna hitam, 2 kemeja warna merah, dan 1
kemeja warna biru berturut-turut adalah
2. Tanpa Pengembalian
Suatu cara pengambilan yang pengambilan berikutnya dilakukan tanpa
mengembalikan terlebih dahulu pengembalian sebelumnya.
Contoh : sebuah kotak terdiri dari 2 bola putih, 3 bola biru, dan 3 bola merah.
Dilakukan pengembalian 3 bola dari kotak tersebut secara random tanpa
pengembalian. Berapakah peluang terambilnya 1 bola biru dan 2 bola merah
berturut-turut?
Jawab : P ( B ∩ M 1 ∩ M2) = P(B) x P(M1) x P (M2) = × × =
Jadi, peluang terambilnya 1 bola biru dan 2 bola merah berturut-turut adalah .
Teorema Bayes
Teorema Bayes merupakan probabilitas bersyarat suatu kejadian yang terjadi setelah
kejadian yang lain ada.
A ( )×
Rumus : P B = ( )× ( )× ⋯ ( )×
133
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
A ( )×
Jawab : P B = ( )× ( )×
Contoh : perusahaan STA yang bergerak dalam bidang manufaktur akan melakukan
ekspansi, maka perlu dilakukan pemilihan tempat yang baru untuk cabang
perusahaan STA. jika daerah Z memiliki keuntungan Rp 350 juta dengan
probabilita 0,4 dan modal yang digunakan sebesar Rp Rp 80 juta. Sedangkan
134
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Daerah Z
P1 = 0,4 P2 = 1 – 0,4 = 0,6
X1 = Rp 350 juta X2 = - Rp 80 juta
= + = (0,4 x 350 juta) + 0,6 x (−80 juta)
= 140 juta + (−48 juta) = 92 juta
Daerah W
P1 = 0,55 P2 = 1 – 0,55 = 0,45
X1 = Rp 300 juta X2 = - Rp 100 juta
= + = (0,55 x 300 juta) + 0,45 x (−100 juta)
= 165 juta + (−45 juta) = 120 juta
135
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
SOAL PROBABILITAS
1. The following table shows monthly income from 10.000 head of family surveyed
in Bandung.
≥ 3.000.000 762
Jumlah 10.000
One family taken randomly. What is the probability that the family is:
b. Including families with incomes at least 2.000.000 but less than 2.500.000?
( )
Jawab : a. ( ≥ 3.000.000) = = = 0,0762
136
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
( )
b. (2.000.000 < < 2.499.000) = = = 0,0899
2. Sebuah kotak berisi 4 bola kuning, 6 bola hijau, 5 bola merah, dan 7 bola putih.
Dari kotak tersebut diambil 4 bola secara acak. Tentukan probabilita terambilnya
1 bola hijau, 1 bola putih, dan 2 bola kuning bila teknik pengambilannya :
a. Dengan pengembalian (with replacement)!
b. Tanpa pengembalian (without replacement)!
= × × × = = 0,0028686
= × × × = = 0,0038277
137
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
3. Di sebuah outlet di Jalan Dago, Bandung, ada 15 jenis baju yang sangat menarik.
Petruk adalah salah satu pengunjung outlet tersebut dan berniat ingin membeli 15
jenis baju tersebut. Namun karena keterbatasan dana, maka hanya 4 saja yang
dapat dibeli. Hitunglah, ada berapa kombinasi baju yang dapat dipilih oleh
Petruk?
Jawab:
Banyaknya kombinasi yang dapat dipilih dapat diselesaikan dengan konsep
perhitungan kombinasi:
!
C = !( ! !)
diketahui bahwa n=15 dan r = 4, sehingga
4. Dalam rapat pengurus BEM KEMA FEB unpad, staf kementerian pendidikan
mempresentasikan 12 program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode
kepengurusan di hadapan executive board. Dalam rapat tersebut setiap executive
board diminta untuk memberikan penilaian atau rank terhadap 6 program kerja
yang dianggap feasible. Ada berapa cara macam urutan penilaian yang mungkin
terjadi dari setiap executive board?
Jawab : n = 12 r=6
n!
P =
(n − r)!
12!
P = = 665.280
(12 − 6)!
Jadi, banyaknya cara urutan penilaian yang dilakukan oleh executive board
adalah sebanyak 665.280 cara.
138
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
( )
=
( ) + (2) + ( )
(0,2)(0,4) 8
= = = 0,216216
(0,3)(0,8) + (0,5)(0,1) + (0,2)(0,4) 37
139
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Modal yang dipakai untuk kualitas barang I adalah 35 juta dengan keuntungan 30
juta. Untuk barang II modal yang diperlukan adalah 90 juta dengan keuntungan
10 juta, sedangkan modal yang digunakan untuk barang III adalah 10 juta dengan
keuntungan sebesar 40 juta. Perusahaan Osborn berencana untuk melakukan
ekspansi perusahaan, bantulah Perusahaan Osborn untuk menentukan sebaiknya
di kualitas barang yang manakah perusahaan Osborn menginvestasikan modal
utamanya?
7. Peluang seorang langganan yang masuk ke toko yang akan membeli kemeja
adalah 0,1. Jika ia membeli kemeja, peluangnya dia akan membeli dasi juga
140
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
adalah 0,4. Membeli atau tidak membeli kemeja, peluang dari langganan itu
membeli celana adalah 0,5. Tentukan :
a. Berapa peluang bahwa langganan itu akan membeli kemeja dan dasi?
b. Berapa peluang bahwa langganan itu akan membeli kemeja dan celana?
8. Diambil sebuah kartu dari selengkap kartu bridge terkocok. Tentukanlah nilai
kemungkinan terambilnya kartu
a. As
b. Raja (dengan lambang K)
c. Gambar ‘wajik’
Jawab : satu kartu lengkap = 52, yang masing-masing mempunyai peluang sama.
a. Ada 4 kemungkinan kartu As terambil, sehingga P(As) = .
141
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
9. Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Peluang Ali terpilih 0,3,
peluang Badu terpilih 0,5, sedangkan peluang Cokro 0,2. Kalau Ali terpilih maka
peluang kenaikan iuran koperasi adalah 0,8. Bila Badu atau Cokro yang terpilih
maka peluang kenaikan iuran adalah masing-masing 0,1 dan 0,4. Bila seseorang
merencanakan masuk jadi anggota koperasi tersebut tapi menundanya beberapa
minggu dan kemudian mengetahui bahwa iuran telah naik, berapakah peluang
Badu terpilih jadi ketua?
(0,5)(0,1) 0,05
= = = 52,08333333
(0,3)(0,8) + (0,5)(0,1) + (0,2)(0,4) 0,00096
Jadi, peluang menaikkan iuran jika Badu terpilih menajdi ketua adalah
52,08333333.
10. Ketika menjelang Natal, permintaan terhadap pohon natal meningkat, begitu juga
dengan berbagai macam hiasannya seperti lampu. Santa berniat untuk menghias
pohon natal yang kemarin dibelinya dengan menggunakan 15 lampu yang terdiri
142
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
dari 4 warna merah, 5 biru, dan 6 kuning. Maka ada berapa cara menyusun lampu
untuk menghiasi pohon natal tersebut?
Dik : n = 15
n1 = 4 n2 = 5 n3 = 6
Dit : P = …?
!
Jawab : P = ( ! ! )
15!
P= = 630.630
(4! x5! x6!)
Jadi, banyaknya cara menyusun lampu untuk menghiasi pohon natal
tersebut adalah 630.630
143
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
144
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
(Sumber: Setia Atmaja, Lukas. 2009. Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI)
( )=
!
∶ =
! ( − )!
Keterangan:
C = kombinasi x dari n
145
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
N = jumlah percobaan
p = probabilitas sukses
q = probabilitas gagal
2. Distribusi Multinomial
Perluasan dari distribusi binomial ialah distribusi multinomial. Misalkan
sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa E1, E2, ..., Ek dengan
peluang π1 = P(E1), π2 = P(E2), ..., πk = P(Ek) dengan π1 + π2 + ... + πk = 1.
Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak n kali, maka
peluang akan terdapat x1 peristiwa E1, x2 peristiwa E2, ..., xk peristiwa Ek di
antara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut:
!
( , ,…, )= …
! !… !
3. `Distribusi Hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan distribusi binomial.
Perbedaannya antara distribusi hipergeometrik dengan binomial adalah bawa
pada distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat independen. Untuk
mencari probabilitas x sukses dalam ukuran sampel n, kita harus memperoleh x
sukses dari r sukses dalam populasi, dan n-x gagal dalam N-r gagal. Sehingga
fungsi probabilitas hipergeometrik dapat dituliskan sebagai berikut:
146
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
.
( )=
Keterangan:
r = jumlah unit/elemen dalam populasi yang berukuran N
x = jumlah elemen berlabel diantara n unit
N = jumlah observasi dalam populasi
n = jumlah observasi dalam sampel
Sumber: (Supranto, Johanes. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga)
4. Distribusi Poisson
Pada percobaan binomial, seandainya n relatif besar, katakanlah lebih besar
dari 50 dan p relatif kecil, katakanlah lebih kecil dari 0,1 maka perhitungan
probabilitas dengan menggunakan rumus distribusi binomial akan menjadi
sulit. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan pendekatan Poisson untuk
menghitung probabilitas percobaan binomial.
Rumus Distribusi Poisson:
.
( )=
!
Keterangan:
λ = rata-rata = n.p
x = jumlah sukses
e = 2,718281828
(Sumber: Setia Atmaja, Lukas. 2009. Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI)
147
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
1. Rudolf International adalah Oil Company terbesar di Indonesia. Dari oil yang
dihasilkan tersebut ternyata terdapat 10% oil/barel yang berkualitas buruk. Untuk
menyelidiki hal tersebut perusahaan mengambil secara acak 50 Barrel untuk
diselidiki. Tentukan peluang dari oil tersebut:
a. Seluruh Barel tersebut berkualitas baik
b. Paling banyak 1 barel yang berkualitas buruk
c. Terdapat 48 Barel yang berkulitas baik
N = 50
Dit: a. P(x = 0)
b. P(x ≤1)
c. P(x = 2)
Jawab:
a. ( ) =
( = 0) = . 0,10 . 0,90
= 1 . 1 . 5,153775207× 10
= 5,153775207× 10
Jadi, peluang dari 50/barel minyak seluruhnya merupakan minyak berkualitas baik
(tidak ada yang buruk) adalah 5,153775207× 10
148
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
b. ( ) =
( = 1) = . 0,10 . 0,90
= 50 . 0,10. 5,726416897× 10
= 0,02863208449
Peluang terambil 1 barel minyak berkualitas buruk dari 50 barel sample yang
diambil adalah :
Jadi, peluang dari 50 barel terdapat satu barel yang berkualitas buruk adalah
0.0337858597 atau 3,37858597%
c. P(x = 2)
( )=
( = 2) = . 0,10 . 0,90
= 0.07794289665
Jadi, peluang dari 50 barel terdapat 48 barel yang berkualitas baik adalah
0.07794289665 atau 7,794289665%
2. There are many books in Deasy bag. Three books about history, four books about
statistics, and three books about economics. The two books are yellow, three
books are silver, and five books are blue. If Deasy want to take 4 books in
149
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
different colour, could you calculate the probability that Deasy takes 1 book
yellow, 2 book silver and 1 book is blue?
Given : X1 = yellow = 1
X2 = silver = 2
X3 = blue = 1
π1 = ( yellow )
π2 = ( silver )
π3 = ( Blue )
n=4
Asked: P(1,2,1)
Solution :
!
( , , )=
! ! !
4! 2 3 5
(1,2,1) =
1! 2! 1! 10 10 10
2 9 5
= 12 . × ×
10 100 10
= 0,108
So, the probability Deasy takes 1 book yellow, 2 book silver and 1 book is blue is
0,108 or 10,8%
3. Divisi SDM di Perusahaan STA terdiri dari 12 orang, dimana 8 adalah wanita
dan 4 laki-laki. Misalkan 2 orang dari 12 anggota divisi SDM tersebut dipilih
150
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
. 28(1)
( )= = = 0,424242
66
Jadi, probabilita bahwa dari pemilihan secara acak didapat 2 orang wanita yang
dipilih untuk dipindah ke divisi logistik adalah 0,424242 atau 42,4242%.
4. Tiap jam, pengusaha produksi barang mengambil sebuah sampel sebanyak lima
barang yang dihasilkan suatu mesin untuk diperiksa. Jika terdapat lebih dari satu
barang yang rusak, ia akan menghentikan proses dan menyuruh pegawainya
untuk memeriksa atau memperbaiki mesin. Jika tidak, ia membiarkan proses itu
berjalan terus sebagaimana biasa. Berapakah peluang menghentikan mesin, jika
adanya barang yang rusak dalam proses itu sebesar 2 %?
151
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= ( )=
= ( = 0) = . 0,02 . 0,98
= 0,9036
P(1) = ( ) =
= ( = 1) = . 0,02 . 0,98
= 0,0922
5. Seorang pemilik perusahaan telah meneliti bahwa banyak pesanan barang yang ia
terima setiap hari rata – rata 3,8. Berapakah peluangnya pada suatu hari akan
diterima:
a. Tepat lima buah pesanan
b. Paling banyak lima buah pesanan
c. Tidak kurang dari lima buah pesanan
d. Tidak ada pesanan
Dik : λ = 3,8
Dit : a. P(x=5)
b.P(x ≤ 5 )
c. P( ≥ 5)
d. P (x=0)
Jawab : a. P(5) =
.
( )=
!
152
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
, . ,
P(x = 5) = = 0,1480
!
Jadi peluangnya pada suatu hari akan diterima 5tepat lima pesanan adalah 0,1480
atau 14,80 %
b. P(x ≤ 5 )
.
( )=
!
pesanan paling banyak ada 5 maka x = a,1,2,3,4 atau ,5 maka kita harus
menghitung p(0),p(1),p(2),p(3),p(4),p(5) lalu dijumlahkan
, . ,
p(0) = = 0,0224
!
, . ,
P(1) = !
= 0,0851
, . ,
P(2) = !
= 0,1617
, . ,
P(3) = !
= 0,2049
, . ,
P(4) = !
= 0,1944
P(5) = 0,1480
= 0,8165
Jadi peluangnya pada suatu hari akan diterima paling banyak lima buah pesanan
adalah 0,8165 , 81,65 %
c. P( ≥ 5)
153
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
= 1- p(0)-p(1)-p(2)-p(3)-p(4)
= 1-(0,0224)-(0,0851)-(0,1617)-(0,2049)-(0,1944)
= 0,3315
Jadi peluangnya pada suatu hari akan diterima tidak kurang lima buah pesanan
adalah 0,3315, 33,15 %
d. Tidak ada pesanan berarti x=0 sehingga peluangnya adalah =p(0)= 0,0224
Jadi peluangnya pada suatu hari tidak akan diterima pesanan adalah 0,0224 atau
2,24%
6. Taufik and Rini go to one country in Africa, They want to know about most of
Africans colour. So long as they walk in Africa they dont see people have white
skin, until they decided to go to one of college in Africa and to test whether there
are people who have white skin in this college. Taufik think there is not people
who have white skin in this college. Taufik think there no people who have white
skin in this college but Rini think most of people in this college have white skin.
Could you help taufik and Rini to calculate probability what they are thinking
about if total students in this college 25 students and 3 of them from America
who have white skin. If they want to meet 6 people in which randomly called by
dean, please help Taufik and Rini to calculate what they are thinking about.
a. No one has white skin
b. At most people have white skin
Given: N = 25
n=6
r=3
154
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
.
( )=
.
a. P(x = 0) =
.
=
= 0,421304347
So, the probability that no one have skin white in this college from randomly
calling 6 people by dean is 0,421304347 or 42,1304347%.
b. P(x ≤ 1) = ( = 0) + ( = 1)
.
P( x =1) =
.
=
= 0,446086956
P( x ≤ 1) = 0,421304347 + 0,446086956
= 0,867391303
So, the probability At most a person have skin white in this college from
randomly calling 6 people by dean is 0,867391303 or 86,7391303 %
7. Alya dan Karina sedang bermain ular tangga, Alya dan Karina saling
menyiapkan strategi untuk dapat sampai ke puncak lebih dahulu, mereka
menggunakan 2 dadu dengan 6 kali pelemparan, Alya menyiapkan strategi agar
dapat menang dengan strategi yang ia gunakan adalah dengan nilai dadu yang
berjumlah 9 harus keluar 2 kali, dadu bernilai 12 harus keluar 2 kali dan dadu
155
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
bernilai ganjil harus keluar 2kali. Dapatkah kamu membantu alya berapakah
probabilita strategi yang direncanaknanya dapat terjadi ?
π3= dadu bernilai ganjil = {(1,2), (1,4), (1,6), (2,1), (2,3), (2,5), (3,2),
(3,4), (3,6), (4,1), (4,3), (4,5), (5,2), (5,4), (5,6), (6,1),(6,3),(6,5)} =
=
x1 = 2
x2 = 2
x3 = 2
n=6
Dit: P(2, 2, 2)
Jawab:
!
( , , )=
! ! !
6! 4 1 18
(2, 2, 3) =
2! 2! 2! 36 36 36
1 1 1
= 90
9 36 2
= 2,143347051 × 10
156
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi probabilita keluarnya nilai dadu yang berjumlah 9 harus keluar 2 kali, dadu
bernilai 12 harus keluar 2 kali dan dadu bernilai ganjil harus keluar 2kali atau
rencana Alya dapat terpenuhi ialah 0,0002143347051 atau 0,02143347051 %
8. Dari masa lampau, memperlihatkan bahwa pada umunya dalam tiap bulan,
disuatu pabrik telah terjadi kecelakaan sebanyak tiga kali.
a. Distribusi apakah yang dapat digunakan dalam kasus ini?
b. Berapakah peluang bahwa dalam bulan tertentu tidak akan terjadi kecelakaan?
c. Terjadi kecelakaan kurang dari empat kali?
Dik: λ = 3
Jawab : a. Distribusi Poisson
b. P(x=0)
c. P(x< 4)
.
( )=
!
.
b. P(x = 0) = !
= = 0,0498
Jadi, probabilitas bahwa dalam bulan tertentu tidak akan terjadi kecelakaan
adalah 0,0498 atau 4,98 %
P(x< 4)
.
( )=
!
P(0) = 0,0498
.
P(1) = !
= 0,1494
.
P(2) = !
= 0,2240418077
157
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
.
P(3) = !
= 0,2240418077
Jadi, probabilitas bahwa dalam bulan tertentu terjadi kecelakaan kurang dari 4
kali adalah 0,6472836154 or 64,72836154 %.
9. Dari barang yang dihasilkan oleh semacam mesin ternyata 15% rusak diambil
secara acak dari produksi tersebut sebanyak 30 buah untuk diselidiki. Berapa
peluangnya dari barang yang diselidiki itu akan terdapat:
a. Satu Rusak
Jawab :
N = 30
Dit: a. P(x = 1)
b. P(x ≥ 1)
Jawab:
( )=
a. ( = 1) = . 0.15 . 0,85
= 30(0.15)(0.85)
= 0.0404
158
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jadi, peluang dari 30 buah barang terdapat satu buah barang rusak adalah
0.0404 atau 4.04%
b. P(x ≥ 1) =
Paling sedikit 1 rusak berarti rusaknya bisa 1, 2 bahkan semua produk yang
diambil, jadi untuk mencari peluang paling sedikit 1 barang rusak dapat kita
gunakan rumus:
= 1(1)(0.85)
= 0.0076
Jadi P(x ≥ 1) = 1-0.0076 =0.9924
Jadi, peluang dari 30 buah barang terdapat paling sedikit satu buah barang rusak
adalah 0,9924 atau 99,24%
10. Pada suatu acara seminar terdapat 5 buah doorpize yaitu 5 televisi. Namun
karena kelalain dari seorang panitia 3 dari televisi tersebut jatuh sehingga televisi
terebut rusak. Panitia tersebut tidak mampu mengganti televisi yang rusak
dengan televisi yang baru sehingga tetap dijadikan doorprize dan untuk menutup
kesalahan tersebut ia membungkus semua televisi dengan bungkus kado sehingga
tidak diketahui televisi yang rusak dan televisi yang dalam keadaan baik. Pada
saat pembagian doorprize ternyata ada 1 orang yang berhak mendapatkan 2
hadiah karena dia orang pertama yang datang di acara seminar tersebut.
Berapakah kemungkinan bahwa 1 orang tersebut yang berhak mendapatkan 2
doorprize mendapatkan 2 televisi yang rusak?
Dik: r=3 n=2
x=2 N=5
159
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Dit: P(x=2)
.
( )=
. 3.1
( )= = = 0,3
10
Jadi, probabilita bahwa dari bahwa 1 orang tersebut yang berhak mendapatkan
2 doorprize mendapatkan 2 televisi yang rusak ialah 0,3 atau 30%
160
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Distribusi Normal
Distribusi normal atau sering disebut dengan distribusi Gauss adalah distribusi
peluang teoritis dengan variable random continue yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
161
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
n 1
dan terlebih dahulu disesuaikan variabel random diskritnya menjadi variable random
continue dengan menggunakan faktor penyesuaian sebesar 0,5 dengan ketentuan
sebagai berikut :
a X b a 0,5 X b 0,5
a X b a 0,5 X b 0,5
162
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Jawaban :
Diketahui : µ = 55
σ = 12
Ditanyakan : a. P(45< x < 60) ?
b. Minimal waktu yang dibutuhkan dari 30% produk yang
paling lama diproduksi
Jawab :
Z1 Z2 0
Jadi, Peluang produk X ini dapat diselesaikan dalam waktu antara 45-60 menit
adalah sebesar 13,39%
b.
163
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
0 z
X X 55
Z 0,52
12
X = (0,52)(12) + 55
X = 61,24 menit
Jadi, minimal waktu yang dibutuhkan dari 30% produk yang paling lama
diproduksi adalah 61,24 menit.
1. Sebuah toko perhiasan yakin bahwa pemasangan iklan di sebuah stasiun televisi
nasional akan meningkatkan penjualannya sebesar 10 %. Berapa probabilita
bahwa dari 50 orang pengunjung sedikitnya ada 10 orang yang membeli di toko
perhiasan tersebut ?
Jawaban :
Diketahui : π = 10% = 0,10
1 – π = 0,90
n = 50
Ditanyakan : P(x ≥10) ?
Jawab :
164
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
n 50 0,10 5
n 1 50(0,10)(0,90) 2,12132034
0 Z
Jadi, probabilita bahwa dari 50 orang pengunjung sedikitnya ada 10 orang yang
membeli di toko perhiasan tersebut adalah sebesar 0,0170
165
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
0 z
Jadi probabilita daya tahan produk lebih dari 36 bulan adalah sebesar 0,4286 atau
42,86%.
X 1 45 35 X 2 50 35
b. Z1 1,82 Z2 2,73
5,5 5,5
166
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Luas 0 – z2 = 0,4968
Luas 0 – z1 = 0,4656 -
Luas 0 – Z1 = 0,0312
0 z1 z2
Jadi probabilita daya tahan produk antara 45 bulan dan 50 bulan adalah sebesar
0,0312 atau 3,12%.
2. Tentukan,
a. Luas kurva distribusi normal yang dibatasi oleh 0-Z atau Z-0, jika :
i. Nilai Z = 2,64
ii. Nilai Z = -0,87
a. i.
Luas 0 – Z = 0,4959
0 Z
ii.
167
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Luas Z – 0 = 0,3078
Z 0
b. i.
Z 0
ii.
1. Z
iii.
Luas 0 – Z2 = 0,4962
Luas Z1 – Z2 = 0,2573 -
Luas 0 – Z1 = 0,2389
0 Z1 Z2
168
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
iv.
0 Z
Jawab :
n 100 0,25 25
n 1 100(0,25)(0,75) 4,33
169
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
z 0
Jadi, probabilita bahwa kurang dari 20 orang memilih restoran “ LunChic “
untuk makan siang adalah 10,20%.
b. x > 25 disesuaikan atau dicontinuekan menjadi x > 25,5
X 25,5 25
Z 0,16
4,33
0 z
Jadi, probabilita bahwa lebih dari 25 orang memilih restoran “ LunChic “
untuk makan siang adalah 43,64 %.
170
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
n = 120
Jawab :
n 120 0,5 60
n 1 120(0,5)(0,5) 5,47
Luas 0 – Z = 0,4726
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,9726
0 z
Jadi, probabilita bahwa pada Senin yang lalu nasabahnya hanya maksimum 70
orang adalah 97,26 %.
0 z
Jadi, probabilita bahwa pada Senin minggu yang akan datang terdapat sedikitnya
130 nasabah bank tersebut adalah 0%.
171
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Z1 0 Z2
So, the probability that the selling price was between $113.000 and $117.000
is 6,38%.
X 110000 115000
b. Z 0,2
25000
172
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
Z 0
So, the probability that the selling price was more than $110.000 is 57,93%
X 11,5 15 X 24,5 15
Z 1
0,98 Z 2
2,66
1
3,570714214 2
3,570714214
Luas Z1 – 0 = 0,3365
Luas 0 – Z2 = 0,4961 +
Luas Z1 – Z2 = 0,8326
Z1 0 Z2
173
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
7. Dalam sebuah kontes bayi sehat tercatat bahwa berat bayi dari masing-masing
peserta kontes tersebut memiliki rata-rata 4,70 kg dan standar deviasi 0,40 kg.
Jika 25 peserta dipilih secara random, Tentukan:
a. Probabilita berat bayi paling sedikit 4,6 kg?
b. Probabilita berat bayi paling berat 4,9 kg?
Jawaban :
Diketahui : µ = 4,7
= 0,4
Ditanyakan : a. P(x ≥ 4,6)?
b. P(x ≤ 4,9)?
Jawab :
X 4,6 4,7
a. Z 0,25
0,4
Luas kanan 0 = 0,5000
Luas Z - 0 = 0,0987 +
Luas kanan Z = 0,5987
Z 0
174
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
b.
X 4,9 4,7
Z 0,5
0,4
Luas 0 – Z = 0,1915
Luas kiri 0 = 0,5000 +
Luas kiri Z = 0,6915
0 z
175
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
APPENDIX
176
MODUL STATISTIKA I – 2013 (INTERNAL)
177