Anda di halaman 1dari 11

Soal:

1. Jelaskan bagaimana aplikasi turunan pertama dan kedua untuk menentukan nilai
minimum dan maksimum.
2. Tuliskan macam-macam biaya dan bagaiman hubungannya, serta tuliskan contohnya.
3. Jelaskan bagaiman cara menentukan biaya minimum.
4. Tuliskan minimal 3 contoh soal dan penyelesaiannya tentang biaya.

Jawab:

1. Aplikasi turunan pertama dan kedua untuk menetukan nilai maksimum dan minimum
a. Uji Turunan Pertama
Misalkan c suatu nilai kritis fungsi f yang kontinu pada selang buka I yang
memuat c. Jika f terdiferensialkan pada selang tersebut, kecuali mungkin pada c,
maka ( ) dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Teorema Uji Turunan Pertama:

1) Jika ′( ) berubah dari negatif menjadi positif pada c, maka f memiliki


minimum lokal pada ( , ( )).
2) Jika ′( ) berubah dari positif menjadi negatif pada c, maka f memiliki
maksimum lokal pada ( , ( )).
3) Jika ′( ) bernilai positif pada kedua sisi c atau negatif pada kedua sisi c,
maka ( ) bukanlah minimum lokal ataupun maksimum lokal.

Pembuktian: Asumsikan bahwa ′( ) berubah dari negatif menjadi positif pada


c. Maka ada a dan b dalam I sedemikian sehingga ′( ) < 0 untuk semua x
dalam ( , ) dan untuk semua x dalam ( , ). Berdasarkan Teorema Uji Fungsi
Naik dan Turun, f turun pada [ , ] dan naik pada [ , ]. Sehingga, ( ) minimum
f pada selang buka ( , ) dan, akibatnya, ( ) merupakan minimum lokal f. Hal
ini sudah membuktikan kasus pertama teorema tersebut. Untuk kasus yang kedua
dapat dibuktikan dengan jalan yang serupa.

b. Uji Turunan Kedua


Sebagai tambahan untuk menguji kecekungan, turunan kedua juga dapat
digunakan untuk untuk melakukan pengujian terhadap maksimum dan minimum
lokal. Pengujian ini berdasarkan fakta bahwa jika suatu grafik fungsi f cekung ke
atas pada selang buka yang memuat c, dan ′( ) = 0, maka ( ) haruslah
minimum lokal f. Demikian juga, jika grafik suatu fungsi f cekung ke bawah pada
selang buka yang memuat c, dan ’( ) = 0, maka ( ) haruslah maksimum
lokal f. Perhatikan gambar di bawah ini.
Teorema Uji Turunan Kedua:
Misalkan f fungsi kontinu sedemikian sehingga ′( ) = 0 dan turunan keduanya
ada pada selang buka yang memuat c.
1) Jika ′′( ) > 0, maka f memiliki minimum lokal pada ( , ( )).
2) Jika ′′( ) < 0, maka f memiliki maksimum lokal pada ( , ( )).
3) Jika ′′( ) = 0, maka pengujiannya gagal, atau dengan kata lain, f mungkin
memiliki maksimum lokal, minimum lokal, atau tidak memiliki keduannya.
Pada kasus ini, harus menggunakan Uji Turunan Pertama.

Pembuktian: Jika ′( ) = 0 dan ′′( ) > 0, maka ada selang buka I yang
memuat c sedemikian sehingga
′( ) ′( ) ′( )
= >0
untuk semua ≠ dalam I. Jika < , maka ′( ) < 0. Demikian juga, jika
> , maka – > 0 dan ′( ) > 0. Jadi, f ’(x) berubah dari negatif
menjadi positif pada c, dan berdasarkan Uji Turunan Pertama, ( ) merupakan
minimum lokal f. Pembuktian kasus kedua serupa dengan pembuktian kasus
pertama tersebut.
2. Macam-macam biaya, hubungan, serta contohnya.
Macam-macam Biaya
Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost: FC)
Biaya tetap merupakan biaya balas jasa dari pada pemakaian faktor
produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan
faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh
besar kecilnya output yang dihasilkan. Contohnya, penyusutan peralatan, sewa
gedung atau penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan biaya administrasi.

Biaya tetap: =
Keterangan: =

b. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost: VC)


Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa
atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh
besar kecilnya output. Contohnya, biaya bahan baku dan upah tenaga kerja yang
dibayar berdasarkan jumlah produk yang dihasilkannya.

Biaya variable: = ( )

c. Biaya Total (Total Cost: TC)


Biaya total merupakan jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu
periode tertentu.

Biaya total: = + = + ( )= ( )

d. Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost: AFC)


Biaya tetap rata-rata merupakan biaya tetap yang dibebankan kepada satu
unit output. Biaya tetap rata-rata diperoleh dari hasil bagi biaya tetap dengan
jumlah yang dihasilkan.

Biaya tetap rata-rata: =

e. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost: AVC)


Biaya variabel rata-rata merupakan biaya variabel yang dibebankan
kepada kepada setiap unit output. Biaya variabel rata-rata diperoleh dengan jalan
membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Biaya variable rata-rata: =

f. Biaya Rata-rata (Average Cost: AC)


Biaya rata-rata merupakan biaya persatu satuan output; baik untuk biaya
rata-rata tetap (average fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (average variable
cost) dan rata-rata total (average total cost), diperoleh dengan jalan membagi
biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

Biaya rata-rata: = = +

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost: MC)

Biaya Marginal merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari


penambahan satu-satuan unit output. Contoh: perusahaan harus menambah
anggaran biaya produksi dikarenakan adanya penambahan permintaan dari
orderer yang sebelumnya memesan.


Biaya marjinal: = ∆
= =
Hubungan Kurva MC Dengan Kurva AVC dan AC

a. Jika MC < AVC, maka nilai AVC menurun.

b. Jika MC > AVC, maka nilai AVC menaik.

c. Jika MC = AVC, maka nilai AVC minimum.

d. Jika MC < AC, maka nilai AC menurun.

e. Jika MC > AC, maka nilai AC menaik.

f. Jika MC = AC, maka nilai AC minimum.

Dalam periode produksi jangka pendek berlaku hukum hasil lebih yang
semakin berkurang atau hukum produksi marginal yang semakin berkurang. Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang (The Law of Diminshing Return), menyatakan
bahwa : “ Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai
tingkat yang maksimum kemudian menurun”. Hal ini terlihat pada kurva MC, AVC,
dan AC yang membentuk huruf U dan kurva AFC akan terus turun jika jumlah
barang yang diproduksi (Q) terus bertambah. Dalam jangka pendek, ketika suatu
perusahaan tidak mampu menghemat biaya tetapnya, perusahaan akan memilih
untuk tutup sementara jika harga barang kurang dari biaya variabel rata-rata dalam
jangka panjang. Ketika perusahaan tersebut dapat menghemat biaya tetap dan biaya
variabelnya, perusahaan itu akan memilih untuk keluar dari pasar jika harga kurang
dari biaya total rata-rata.

Hubungan antara kurva MC dan MP


Dalam suatu proses produksi, jumlah produk yang dihasilkan tentu
berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Hubungan antara kurva biaya marginal
(MC) dan produk marjinal (MP) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bila kurva MP naik maka kurva MC mengalami penurunan;
b. bila kurva MP menurun maka kurva MC mengalami kenaikan pada penambahan
dari penggunaan tenaga kerja;
c. Kurva biaya marjinal mencapai titik minimum pada saat kurva MP mencapai
maksimum.

Hal ini dapat dilihat dari kedua bentuk kurva, kurva MC berbentuk U sedangkan
kurva MP berbentuk U terbalik.

3. Cara menentukan biaya minimum


Berikut langkah-langkah menetukan biaya minimum dengan turunan pertama.
a. Tentukan terlebih dahulu fungsi biaya produksi, misalnya fungsinya dalam x.
b. Setelah itu, cari tentukan turunan pertama fungsi biaya ( ′( ), misal fungsinya
( ).
c. Biaya minimum diperoleh saat turunan pertamanya sama dengan 0, sehingga dari
turunan pertama sama dengan 0 diperoleh titik kritisnya.
d. Stelah kita peroleh titik kritisnya, substitusikan titik kritis ke fungsi awal,
sehingga diperoleh nilai minimumnya.
4. Contoh soal dan penyelesaiannya tentang biaya
a. Suatu proyek pembangunan gedung sekolah dapat diselesaikan dalam x hari

dengan biaya proyek per hari 3 − 900 + ratus ribu rupiah. Agar biaya

minimum maka proyek tersebut diselesaikan dalam waktu....


Pembahasan:

Menentukan biaya fungsi biaya proyek dalam x hari

( )= 3 − 900 +

( )=3 − 900 + 120



Biaya minimum diperoleh saat ( )=0

( )=0
6 − 900 = 0
6 = 900
= 150
Agar biaya minimum maka proyek tersebut diselesaikan dalam waktu 150 hari.

b. Suatu perusahaan memproduksi x buah barang. Setiap barang yang diproduksi


memberikan keuntungan (225 − ) rupiah. Supaya total keuntungan
mencapai maksimum, banyak barang yang harus diproduksi adalah...
Pembahasan:

Keuntungan satu barang adalah (225 − ), sehingga jika diproduksi x buah


barang maka persamaan keuntungannya adalah keuntungan satu barang dikalikan
dengan x
( )= (225 − )
( ) = 225 –
Nilai maksimum ( ) diperoleh saat turunannya sama dengan nol
′( ) = 0
450 –3 = 0
3 (150 − )= 0
= 0 = 150

Sehingga banyak barang yang harus diproduksi adalah 150 buah.


Keuntungan maksimum yang diperoleh saat = 150
( ) = 225 –
(150) = 225 (150) – (150)
(150) = 5062500 − 3375000
(150) = 1687500

c. Biaya total dinyatakan dengan :


= – 90 + 2800 + 565000
Pada tingkat produksi berapakah akan menyebabkan biaya ninimum? Berapakah
marginal biaya minimum tersebut?
Pembahasan:

Fungsi total biaya: = – 90 + 2800 + 565000


Fungsi marginal biaya: =3 – 180 + 2800
Turunan pertama, ′ = 6 – 180 = 0
6 = 180
= 30
Turunan kedua, ′′ = 6 > 0
Jadi, output yang harus diproduksi agar diperoleh marginal biaya minimum
sebanyak 30.
Marginal biaya minimum:
=3 – 180 + 2800
= 3(30) – 180(30) + 2800
= 100
Jadi, marginal biaya minimum akan tercapai jika berproduksi sebanyak 30 unit.
d. Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
= 2 – 24 + 102.
1) Pada tingkat produksi berapa unit biaya total (TC) ini minimum?
2) Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut!
3) Hitung pula besarnya biaya tetap (FC), biaya variable (VC), biaya rata-rata
(AC), biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya variable rata-rata (AVC) pada
tingkat produksi tadi!
4) Seandainya dari kedudukan ini produksinya dinaikkan 1 unit, berapa besarnya
biaya marjinal (MC)?

Pembahasan:

1) Untuk TC minimum, maka:


=0
4 − 24 = 0
4 = 24
=6
2) Untuk = 6, besarnya TC minimum yaitu:
= 2(6) − 24(6) + 102
= 72 − 144 + 102
= 30
3) Selanjutnya pada = 6 ini:
= 102
=2 − 24 = 2(6) – 24(6) = −72

= = =5

= = = 17

= = = −12

4) Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, maka:


= 6+1= 7
=2 − 24 + 102
= 2(7) – 24(7) + 102
= 32
Sehingga,

= = =2

Anda mungkin juga menyukai