Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TEORI PELUANG

Tentang

(PELUANG DAN KEJADIAN)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan


Teori Peluang

Oleh
Kelompok I

Ilyananda Putri / 17205015


Rafki Nasuha Ismail / 17205032
Siltima Wiska / 17205039

Dosen Pengampu:
Dr. Yerizon, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
PELUANG
A. Ruang sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Sedangkan anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Jika ruang sampel
mempunyai unsur yang hingga banyaknya, maka anggotanya dapat didaftar dengan
menuliskannya diantara dua tanda kurung, masing-masing unsur dipisah oleh tanda
koma. Ruang sampel secara matematis biasanya dilambangkan dengan T (Terok) atau
S(sampel).
Contohnya:

1. Sebuah dadu dilambungkan ke atas, maka kemungkinan mata dadu yang muncul
adalah 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Sehingga ruang sampel dari mata dadu yang muncul pada
pelambungan sebuah dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

S1 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

2. Suatu pabrik memproduksi sejenis produk kesehatan. Kemungkinan produk yang


dihasilkan adalah produk yang “cacat” dan “tidak cacat”. Sehingga ruang sampel dari
sebuah produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut adalah produk yang "cacat" dan
produk yang "tidak cacat".

S2 = {Cacat, Tidak Cacat}

3. Sebuah koin dilambungkan ke atas. Setelah jatuh, maka kemungkinan sisi yang
muncul paling atas adalah “Gambar” atau “Angka”. Sehingga ruang sampel dari sisi
yang muncul pada pelemparan sebuah koin adalah "Angka" dan "Gambar".

S3 = {Angka, Gambar}

Dalam beberapa percobaan sebaiknya mencatat unsur-unsur ruang sampel secara


sistematis dengan menggunakan diagram pohon. Misalkan tiga barang dipilih secara
acak dari hasil suatu pabrik. Tiap barang diperiksa dan digolongkan sebagai cacat (C)
atau tidak cacat (B). Untuk mencatat unsur ruang sampel yang paling banyak memberi
informasi dapat dibuat dengan menggunakan diagram pohon.
Barang pertama Barang kedua Barang ketiga Titik sampel

C CCC
C
C B CCB

B C CBC

B CBB

C BCC
C
B B BCB

C BBC
B
2
B BBB
Maka diperoleh ruang sampelnya: {CCC,CCB,CBC,CBB,BCC,BCB,BBC,BBB}

Namun, jika ruang sampelnya besar atau titik sampelnya takhingga banyaknya lebih
mudah ditulis dengan pernyataan atau aturan. Contoh: Himpunan kota di dunia yang
berpenduduk satu juta. Ruang sampelnya dapat dituliskan sebagai berikut:

S = { x / x suatu kota yang berpenduduk melebihi satu juta jiwa}

B. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel serta untuk penamaan biasanya
menggunakan huruf kapital. Misalnya:
1. Kejadian A bahwa hasil dari pelambungan dadu adalah bilangan prima. Ini akan
terjadi bila hasilnya merupakan unsur himpunan A = {2,3,5} dari ruang sampel
S1.
2. Jika diketahui S = { t / t ≥ 0}, t menyatakan usia dalam tahun suatu komponen
mesin tertentu, maka kejadian A akan rusak sebelum akhir tahun kelima adalah
A = {t / 0 ≤ t < 5 }
3. Jika diketahui S = { x / x > 1, } x menyatakan bilangan genap, maka kejadian B
bahwa bilangan genap yang habis dibagi 7 adalah ruang hampa, karena pembagi7
hanyalah bilangan ganjil 1 dan 7. B = { } atau ∅

C. Komplemen suatu kejadian


Komplemen suatu kejadian A terhadap S ialah himpunan semua unsur S yang tidak
termasuk A. sedangkan notasi komplemen A yaitu A’ (A aksen) atau Ac (A komplemen).
Misalnya: S = { 1,2,3,4,5,6} misalkan kejadian A = {4,5,6} maka A’ = {1,2,3}

D. Irisan dua kejadian


Irisan dua kejadian A dan B dinyatakan dengan lambang A ∩ B , yaitu kejadian yang
unsurnya termasuk dalam himpunan A dan himpunan B. Misalkan:
1. A = {a, b , c, d} B = { a, c, e, g, i} maka A ∩ B = {a,c}
2. P = {x / x bilangan genap} Q = { x / x bilangan ganjil} maka P ∩ Q = { } atau ∅
Dalam percobaan statistika, adakalanya kejadian A dan B tidak mungkin terjadi sekaligus.
Kejadian A dan B tersebut dikatakan saling meniadakan atau saling terpisah.

E. Gabungan dua kejadian


Gabungan dua kejadian dinyatakan dengan lambang A∪ B yaitu kejadian yang
mengandung semua unsur yang termasuk A atau B atau keduanya. Misalnya:
1. A = { a, b, c} dan B = { b, c , d ,e} maka A∪ B ={ a, b , c , d, e}
2. M = { x / 3 < x ¿ 9 dan N ={ y / 5 < y < 12} maka M ∪N = { z / 3 < z < 12}

Hubungan antara kejadian dan ruang sampelnya dapat digambarkan dengan diagram venn.
Misalkan ruang sampel digambarkan sebagai empat persegi panjang dan kejadian
dinyatakan sebagai lingkaran. Seperti gambar diagram Venn berikut.

3
B ∩ C = daerah 8 dan 3

7
2
6 A  C = daerah 8,2,3,4,5, dan 7

4 3 B’ ∩ A = daerah 4 dan 7
A ∩ B ∩ C = daerah 8
5 (A  B ) ∩ C’= daerah 2 , 6 dan 7

Gambar. Kejadian dinyatakan dengan berbagai daerah.

SOAL – SOAL LATIHAN

1. Tuliskan anggota tiap ruang sampel berikut:


a. Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 50 yang habis dibagi 8
b. Himpunan S = { x / x 2+ 4 x−5=0 }

2. Gunakan cara aturan atau pernyataan untuk menjelaskan ruang sampel S yang terdiri
atas semua titik dalam kuadram pertama pada lingkaran yang berjari-jari 3 dengan
pusat titik asal.

3. Tiga wanita dipilih secara acak untuk ditanya apakah mereka mencuci pakaiannya
dengan sabun merek X.
a. Tuliskanlah anggota ruang sampelnya dengan menggunakan huruf Y untuk “ya”
dan B untuk “bukan”
b. Tuliskanlah anggota S yang berkaitan dengan kejadian E bahwa paling sedikit
dua wanita menggunakan sabun X

4. Surat lamaran dari dua orang pria untuk jabatan di suatu perusahaan diletakkan
dalam suatu map yang sama dengan surat lamaran dua orang wanita. Ada dua
jabatan yang ditawarkan yaitu jabatan direktur yang dipilih secara acak dan wakil
direktur yang dipilih secara acak dari ketiga sisanya. Dengan menggunakan lambang
P2W1 , misalnya untuk menyatakan kejadian sederhana bahwa jabatan pertama diisi
oleh pelamar pria kedua dan jabatan yang kedua diisi oleh pelamar wanita pertama.
a. Tuliskan anggota ruang sampelnya
b. Tuliskan anggota S yang berkaitan dengan kejadian A bahwa lowongan direktur
diisi oleh pelamar pria
c. Tuliskan anggota S yang berkaitan dengan kejadian B bahwa tepat satu dari dua
lowongan diisi oleh pelamar pria
d. Tuliskan anggota S yang berkaitan dengan kejadian C bahwa tidak ada lowongan
yang diisi oleh pelamar pria

4
e. Buatlah digaram Venn untuk memperlihatkan irisan dan gabungan kejadian A, B,
dan C

5. Diketahui S= {tembaga, natrium, nitrogen , kalium, uranium, oksigen , seng}


Dan kejadian A = {tembaga, natrium, seng}
B = { natrium, nitrogen, kalium}
C = { oksigen}
Tuliskan anggota himpunan yang berkaitan dengan kejadian berikut:
a. ( A ∩ B ' )∪ C '
b. A ∩ B∩ C

KUNCI JAWABAN

1. a. S = { 8, 16, 24, 32, 40, 48 }


b. S = {-5, 1}

2. S = { x, y / x 2+ y 2=9 , x , y ∈ N }

3. a. S = {YYY, YYB, YBY, YBB, BYY, BYB, BBY, BBB}


b. E = { YYY, YYB, YBY, BYY}

4. a. S = { P1P2, P1W1, P1W2, P2P1, P2W1, P2W2, W1P1, W1P2, W1W2,W2P1,W2P2,


W2W1}
b. A = { P1P2, P1W1, P1W2, P2P1, P2W1, P2W2}
c. B = { P1W1, P1W2, P2W1, P2W2, W1P1, W1P2, W2P1,W2P2}
d. C = { W1W2, W2W1}
e.

S A B

P1P2 P1W1 P2W1 P2P1


P1W2 W1P1 W2P1
P2W2 W1P2 W2P2

W1W2
W2W1

5. a .( A ∩ B ')∪ C ' ={ tembaga, natrium, nitrogen, kalium, uranium, seng}

5
b . A ∩B ∩C={}

KEPUSTAKAAN

Walpole, R.E & Mayer,R.1986. Ilmu Peluang Untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung:ITB

Anda mungkin juga menyukai