Anda di halaman 1dari 7

LOGIKA DAN HIMPUNAN

 Logika Matematika
1. Definisi Logika Matematika
Logika adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis kaidah – kaidah penalaran
yang absah/valid. Dalam arti luas logika adalah sebuah metode yang dapat memisahkan secara tegas
antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah. Jadi, logika matematika adalah logika
yang menggunakan bahasa matematika, yaitu dengan menggunakan lambang -lambang atau
simbol – simbol. Keuntungan bahasa simbol adalah : ringkas, bermakna tunggal dan dapat
dipakai dimana – mana.

2. Proposisi
Proposisi adalah kalimat berita atau pernyataan berupa kalimat yang mempunyai nilai
kebenaran (benar atau salah) tetapi tidak keduanya. Nilai benar atau salah suatu proposisi
disebut Nilai Kebenaran pernyataan tersebut. Pernyataan yang benar dapat dikatakan
mempunyai nilai kebenaran B (benar), sedangkan pernyataan yang salah mempunyai nilai
kebenaran S (salah).

3. Negasi
Negasi / ingkaran merupakan operasi logika yang dilambangkan dengan tanda “~”.
Ingkaran pernyataan p adalah ~p atau dibaca “tidak benar bahwa p” atau “non p” atau “negasi
dari p”.

P ~P
B S
S B

Contoh:P
Pernyataan A : Kucing makan ikan
Negasi atau ingkaran dari pernyataan A:
Tidak benar bahwa kucing makan ikan

4. Konjungsi
Konjungsi merupakan operasi logika yang dilambangkan “^” dan dibaca “dan”. Dari
pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan “p^q” dibaca “p dan q”.
Contoh:
p : Ibu memasak telur
q : Ibu mencuci piring
p^q : Ibu memasak telur dan mencuci piring
p q p^q
S S S
S B S
B S S
B B B
5. Disjungsi
Disjungsi merupakan operasi logika yang dilambangkan “v” dan dibaca “atau”. Dari
pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan “p v q” dibaca “p atau q”.

p q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

“p v q” bernilai benar jika p dan q bernilai benar (B), atau salah satunya bernilai salah,
sebaliknya “p v q” bernilai salah (S) jika p dan q bernilai salah.

6. Implikasi
Implikasi (Conditional) adalah operasi penggabungan dua buah pernyataan yang
menggunakan penghubung logika “ Jika.... Maka....” yang lambangnya “→”.

p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B

7. Bimplikasi
Bimplikasi (bikondisional) adalah pernyataan majemuk yang menggunakan penghubung
logika “.... Jika dan hanya jika ....” dan diberi lambang “↔”.

p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
 Himpunan
1. Definisi Himpunan
Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda, objek di dalam himpunan disebut
elemen, unsur, atau anggota. Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda
tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan.
2. Cara Menyatakan Himpunan
i. Kata-kata (Metode Deskripsi)
Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata atau hanya menyebutkan sifat
keanggotaannya saja.
Contoh: A adalah himpunan nama hari dalam seminggu.
A = {bilangan genap antara 15 dan 30}.

ii. Notasi Pembentuk Himpunan (Metode Rule)


Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan.
Contoh: B = {x | x > 15, x ϵ bilangan asli}.
B = {x | x < 20, x ϵ prima}.

iii. Mendaftarkan Anggotanya (Metode Roster)


Menyatakan suatu himpunan dengan mendaftar anggota-anggotanya satu persatu.
Contoh: C = { Januari,Juni,Juli} himpunan nama bulan huruf awal “J”.
C = {1,2,3,4,5,6,12} himpunan bilangan faktor dari 12.

iv. Enumerasi
Menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda
kurung kurawal {} .
Contoh: A = {1,2,3,4,5} = 5 (mempunyai 5 bilangan asli pertama).
B = {4,5,6,8} = 4 (mempunyai 4 bilangan genap positif pertama).

v. Simbol Baku
Simbol yang digunakan untuk mendefinisikan suatu himpunan.
Contoh: P = himpunan bilangan bulat positif U = himpunan universal
C = himpunan bilangan cacah R = himpunan bilangan riil
N = himpunan bilangan asli Z = himpunan bilangan bulat

vi. Kardinalitas
Menyatakan ukuran banyaknya elemen berbeda yang terkandung oleh himpunan
tersebut.
Notasi : n(A) atau |A|, menyatakan kardinalitas himpunan.
Contoh: A = {Semangka, Jeruk, Pisang, Apel, Melon}
|A| = 5atau n(A) = 5
vii. Diagram Venn
Merupakan gambar himpunan untuk menyatakan hubungan beberapa himpunan. Contoh:
S = {1,2,3,…,9}
A = {1,2,3,4,5}
B = {3,5,7,9}

3. Macam – Macam Himpunan


i. Himpunan Kosong
Himpunan yang tidak mempunyai anggota/elemen.
Notasi : Ø atau {}
Contoh: X adalah himpunan bilangan asli kurang dari 1, X={} Y adalah himpunan bilangan
prima genap, Y={}

ii. Himpunan Berhingga dan Tak Hingga


a. Himpunan berhingga : banyak anggota/bilangannya terbatas.
Contoh: A = Himpunan bilangan asli kurang dari 100
b. Himpunan tak hingga : banyak anggota/bilangannya tidak terbatas.
Contoh: B = Himpunan bilangan asli.

iii. Himpunan Semesta (S)


Himpunan yang memuat semua objek/ anggota yang sedang dibicarakan.
Notasi : {A⊂ B↔ ∀ x ∈A, maka x∈B}
Contoh: A = {3,5,7} himpunan semesta untuk A yaitu:
S = {bilangan ganjil} S = {bilangan asli}
S = {bilangan ganjil kuarng dari 10} S = {bilangan prima}

iv. Himpunan Bagian


Himpunan yang memuat himpunan lain.
“A adalah himpunan bagian dari B jika semua anggota A merupakan anggota B.”
Notasi : 𝐴 ⊆ 𝐵 / B⊇ 𝐴
Contoh : A = {2,3,4} B = {1,2,3,4,5,6}
Karena setiap anggota himpunan A ada di B maka, A⊆B.

v. Himpunan Saling Lepas


Himpunan yang tidak memiliki elemen yang sama.
Notasi : A // B atau A ⊃⊂ B
Contoh: jika A ={bilangan ganjil} dan B ={bilangan genap}, maka A // B.
vi. Himpunan Kuasa (Power Set)
“Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan
semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri.”
Notasi : P(A) atau 2A
Contoh: Jika A = {1,2}, maka P(A) = {Ø,{1},{2},{1,2}}

vii. Himpunan Ekivalen


“Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari
kedua himpunan tersebut sama.”
Notasi : A ∼ 𝐵 ↔ |A| = |B|
Contoh: A ={m,e,r,a,h} dan B ={ p,u,t,i,h}, maka A∼B sebab |A| = |B| = 5

viii. Himpunan yang Sama


Himpunan yang mempunyai elemen yang sama.
Notasi : A = B ↔ A ⊆ B dan B ⊆ A
Contoh: jika A ={m,u,r,a,h} dan B ={h,a,r,u,m}, maka A=B

4. Himpunan Ganda (Multi Set)


Himpunan ganda adalah himpunan yang elemennya berulang (boleh sama).
Multiplisitas adalah jumlah kemunculan elemen dalam himpunan ganda.
i. Gabungan
𝑃 ∪ 𝑄 adalah himpunan yang multiplisitas elemennya sama dengan
multiplisitas maksimum elemen tersebut pada himpunan 𝑃𝑑𝑎𝑛 𝑄.
Contoh: Jika 𝑃 = {𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑐, 𝑑, 𝑑} dan 𝑄 = {𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐}, maka 𝑃 ∪ 𝑄 =
{𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐, 𝑑, 𝑑}

ii. Irisan
𝑃 ∩ 𝑄 adalah himpunan yang multiplisitas elemennya sama dengan
multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunan 𝑃𝑑𝑎𝑛 𝑄.
Contoh: Jika 𝑃 = {𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑐, 𝑑, 𝑑} dan 𝑄 = {𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐}, maka
𝑃 ∩ 𝑄 = {𝑎, 𝑎, 𝑐}

iii. Selisih
𝑃 − 𝑄 adalah himpunan ganda yang multiplisitas elemennya sama dengan:
 multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q,
jika selisihnya positif.
 0 jika selisihnya nol atau negative.
Contoh: Jika 𝑃 = {𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑐, 𝑑, 𝑑} dan 𝑄 = {𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐}, maka
𝑃 − 𝑄 = {𝑎, 𝑑, 𝑑}
𝑄 − 𝑃 = {𝑏, 𝑐}

iv. Penjumlahan
𝑃 + 𝑄 adalah himpunan ganda yang multiplisitas elemennya sama dengan
penjumlahan dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q.
Contoh: Jika 𝑃 = {𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑐, 𝑑, 𝑑} dan 𝑄 = {𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐}, maka 𝑃 + 𝑄 =
{𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑐, 𝑐, 𝑑, 𝑑}
 Struktur Diskrit yang Memiliki Hubungan dengan Logika Matematika dan Himpunan
1. Proposition
2. Sets
3. Integers
Sumber:
https://www.academia.edu/4955775/Makalah_logika_matematika
httpfile.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._MATEMATIKA196612131992031-
CECE_KUSTIAWANLogika_Matematika.pdf
https://www.slideshare.net/siskasriasali/materi-himpunan-relasi-fungsi-dan-logika-
matematika?from_action=save

Anda mungkin juga menyukai