Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMBINATORIKA (KOMBINASI)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit
Dosen Pengampu: Juitaning Mustika, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok F

1. DEVI PRATIWI (1801041010)


2. EKA MEGA NANDA (1801040009)
3. FARIDA ARSITA (1801041018)
4. NURI MURTASIAH (1801042014)
5. TRI SURANTI (1801040030)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Matematika Diskrit. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Kombinatorika (Kombinasi)”. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyusunan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Demikian makalah ini kami
susun, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak maupun kami sendiri.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Metro, 10 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kaidah Dasar Menghitung............................................................. 2
1. Kaidah Dasar Penjumlahan (Rule of Sum)................................ 3
2. Kaidah Dasar Perkalian (Rule of Product)................................ 3
B. Kombinasi...................................................................................... 4
C. Perluasan Kombinasi..................................................................... 4
D. Kombinasi Dengan Pengulangan................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 7
B. Saran.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam materi ini kami akan membahas tentang kombinatorika (kombinasi)
yang sudah pernah kita pelajari pada waktu yang terdahulu. Namun demikian,
materi yang akan diberikan dalam makalah ini bukan hanya sekedar
mengulang, tetapi diharapkan pula memberi wawasan yang lebih luas
mengenai kombinatorika (kombinasi).
Kombinatorika adalah cabang matematika mengenai objek khusus. Aspek-
aspek kombinatorika meliputi menghitung objek yang memenuhi kriteria
tertentu, menentukan apakah kriteria dipenuhi, menganalisis atau mencari
objek yang memenuhi kriteria, menentukan objek “terbesar”,”terkecil”, atau
yanh “optimal”, dan menentukan struktur suatu objek. Kombinatorika disebut
juga teori kemungkinan yaitu kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi.
Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu merupakan salah
satu pemenuhan atau kewajiban sebagai mahasiswa/i untuk mengerjakan tugas
dari dosen mata kuliah yang bersangkutan. Selain itu juga, pembuatan
makalah ini di latar belakangi atas dasar kemauan untuk tahu terhadap mata
kuliah Matematika Diskrit, khususnya pada materi kombinatorika
(kombinasi).

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan ini adalah:
1. Apa pengertian dari vektor?
2. Apa saja jenis dan macam vektor?
3. Apa itu operasi aljabar vektor?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari vektor.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan macam vektor.
3. Untuk mengetahui apa itu operasi aljabar vektor.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kaidah Dasar Menghitung


Kombinatorika adalah suatu cabang matematika yang
mempelajari tentang teori kemungkinan atau kejadian-kejadian
yang mungkin akan terjadi untuk menghitung jumlah penyusunan
objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan
susunannya atau biasa disebut dengan ruang sampel (S).
Kombinatorika digunakan untuk menentukan jumlah cara untuk
mengatur objek-objek yang dimana objek tersebut merupakan objek
diskrit yang tidak memiliki hubungan satu dengan yang lain.
Contoh sederhananya adalah untuk percobaan pelemparan dadu
dengan 6 kemungkinan terjadi muka dadu yang akan keluar yaitu
mata dadu 1,2,3,4,5, dan 6.
Sedangkan kombinasi adalah banyaknya susunan yang dapat
dibentuk tanpa memperhatikan urutan-urutannya. Kombinasi r
objek dari n objek adalah jumlah pemilihan yang tidak terurut r
objek yang diambil dari n buah objek.

(nr ) menyatakan n kombinasi r ditulis jugaC (n ; r )


n!
(nr )= r ! ( n−r )!
Jika dalam permutasi urutan penempatan diperhitungkan, maka
dalam kombinasi urutan penempatan diabaikan.
Contoh:
Dalam pemilihan ketua kelas yang beranggotakan 5 orang, akan
dipilih dari sejumlah 25 Mahasiswa. Berapa banyak cara untuk
memilih ketua tersebut?
Penyelesaian:
Pemilihan 5 orang dari sebanyak 25 Mahasiswa tersebut tidak
memperhatiakan urutan, maka banyaknya cara membentuk delegasi
tersebut adalah C ( 25,5 ) =53 .130 cara

2
Di dalam kombinatorika, kita harus menghitung semua
kemungkinan pengaturan objek. Teknik dalam kaidah dasar
menghitung menggunakan dua cara yaitu Kaidah Dasar Penjumlahan
(Rule of Sum) dan Kaidah Dasar Perkalian (Rule of Product).
Kedua kaidah tersebut digunakan untuk memecahkan banyak masalah
persoalan perhitungan.
1. Kaidah Dasar Penjumlahan ( Rule of Sum)
Percobaan 1 : phasil
Percobaan 2 : q hasil
Formula: p+q
Jika percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin terjadi, dan percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan
yang mungkin terjadi, maka apabila percobaan 1 atau 2
dilakukan, terdapat p+q hasil percobaan.
Contoh:
Pemilihan Ketua angkatan Tahun 2020 jurusan Tadris
Matematika hanya 1 orang yang terdiri atas pria atau wanita.
Jumlah pria pada angkatan 2020 yaitu 20 Mahasiswa dan 10
Mahasiswi. Berapa banyak cara untuk memilih ketua angkatan?
Penyelesaian:
20 Mahasiwa + 10 Mahasiswi = 30 cara.

2. Kaidah Dasar Perkalian ( Rule of Product)


Percobaan 1: p hasil
Percobaan 2: q hasil
Formula: p ×q
Jika percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin terjadi, dan percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan
yang mungkin terjadi, maka apabila percobaan 1 dan 2
dilakukan, terdapat p ×q hasil percobaan.
Contoh:
Dua orang wakil mahasiswa Tadris Matematika ingin memprotes
nilai semesternya. Wakil yang dipilih 1 orang laki-laki dan
3
1 orang perempuan. Berapakah banyak cara untuk memilih 2
orang wakil tersebut, jika jumlah mahasiswa laki-laki 20
orang dan perempuan 10 orang?
Penyelesaian:
20 laki-laki ×10 perempuan = 200 cara
B. Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan
urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur
dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk k ≤ n Setiap himpunan
bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k
unsur dari n yang dilambangkan dengan
n!
n Ck , C nk, atau C (n,k) dengan rumus: C (n,k) = ( n−k ) ! k !
Contoh:
Seorang petani akan membeli 3 ekor ayam, 2 ekor kambing dan 1
ekor sapi dari pedagang yang memiliki 6 ekor ayam, 4 ekor
kambing dan 3 ekor sapi. Dengan berapa cara petani tersebut
dapat memilih ternak-ternak yang diinginkannya?
Penyelesaian:
6! 6!
Banyaknya cara memilih ayam: C(6,3) = = =¿ 20 cara
( 6−3 ) ! 3 ! 3! 3 !
4! 4!
Banyaknya cara memilih ayam: C(4,2) = = =¿ 6 cara
( 4−2 ) ! 2! 2! 2 !
3! 3!
Banyaknya cara memilih ayam: C(3,1) = = =¿ 3 cara
( 3−1 ) ! 1! 2! 1 !
Jadi, petani tersebut memilih pilihan sebanyak: 20 x 6 x 3 =
360 cara

Kombinasi dalam kehidupan sehari-hari adalah arisan ibu-ibu


yang diadakan setiap sebulan sekali, dimana setiap kali
mengundi diambil dua orang yang memperoleh arisan. Banyaknya
pasangan ibu-ibu yang akan memperoleh arisan merupakan masalah
kombinasi.

4
C. Perluasan Kombinasi
Andaikan terdapat n objek dengan:
n1 objek pertama
n2 objek kedua
n k objek ke - k
dengan n=n1 +n2 +…+ nk ,
maka banyaknya permutasi dari n objek tersebut adalah:
Objek pertama diatur dengan : C ( n ,n 1) cara
Objek kedua diatur dengan : C ( n−n 1 , n2 ) cara
Objek ketiga diatur dengan : C ( n−n 1−n2 , n3 ) cara
Objek ke-k diatur dengan : C ( n−n 1−n2−…−n k , n k ) cara
Dengan prinsip ROP, pengaturan n objek dapat dilakukan dengan:
n!
C ( n ,n 1) . C ( n−n1 , n2 ) .C ( n−n1−n2 , n3 ) … C ( n−n1−n2−…−n k , nk ) =
n1 ! n 2 ! … n k !
n!
Jadi, Banyaknya permutasi dengan perulangan:
n1 ! n2 ! …n k !
Contoh:
1. Berapa banyak string yang dapat dibentuk dari kata “MISSISSIPPI” ?
Penyelesaian:
Banyaknya huruf M = 1, huruf I = 4, huruf S = 4, hurup P = 2 sehingga
n=1+4 +4 +2=11
Jumlah string = C ( 11,1 ) . C ( 10,4 ) . C ( 6,4 ) . C ( 2,2 )
11! 10 ! 6 ! 2!
= . . .
1! 10 ! 4 ! 6 ! 4 ! 2 ! 2! 0!
11 !
= =34.620 buah
1! 4 ! 4 ! 2!

2. Berapa banyak cara membagi 8 buah buku yang berbeda kepada 3 orang
mahasiswa jika masing-masing Billy mendapat 4 buku, Andy dan Toni
mendapat 2 buku.

5
Penyelesaian:
n1 =4 , n 2=2 ,n 3=2
n=4 +2+2=8
8!
Banyaknya cara membagi buku = ! = 420 cara
4! 4!2!

D. Kombinasi Dengan Pengulangan


Teorema:
Ada C ( n+ r−1 , r ) r −¿ kombinasi dari satu himpunan dengan n elemen dan
pengulangan elemen diperbolehkan.
Misalkan terdapat r buah bola yang semua warnanya sama dan n buah kotak.
(i) Masing-masing kotak hanya boleh diisi paling banyak satu buah bola.
Jumlah cara memasukkan bola: C (n , r).
(ii) Masing-masing kotak boleh lebih dari satu buah bola (tidak ada
pembatasan jumlah bola).
Jumlah cara memasukkan bola:
C ( n+ r−1 , r ) . C ( n+ r−1 , r )=C ( n+ r−1 , n−1 )
Contoh:
1. Sebuah toko kue mempunyai 4 jenis kue yang berbeda. Berapa banyak
cara memilih 6 kue yang berbeda? Urutan tidak dipermasalahkan.
Penyelesaian:
Banyak cara memilih 6 kue adalah 6−¿ kombinasi dari satu himpunan
yang mempunyai 4 elemen.
Maka C ( 4+6−1 , 6 )=C ( 9 ,6 )
9!
¿
6 ! 3!
¿ 12,7=84

2. 20 buah apel dan 15 buah jeruk dibagikan kepada 5 orang anak, tiap anak
boleh mendapat lebih dari 1 buah apel atau jeruk, atau tidak sama sekali.
Berapa jumlah cara pembagian yang dapat dilakukan?
Penyelesaian:
n=5 , r 1=20 ( apel ) dan r 2=15( jeruk)

6
Membagi 20 apel kepada 5 anak: C ( 5+20 – 1, 20 ) cara
Membagi 15 jeruk kepada 5 anak: C (5+15 – 1 ,15) cara
Jumlah cara pembagian kedua buah itu adalah
C ( 5+20 – 1, 20 ) ×C ( 5+15 – 1, 15 ) =C(24 ,20) ×C (19 ,15)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada materi kombinatorika (kombinasi) inti pengertiannya adalah susunan
unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya sehingga dalam
menggunakan kombinasi kita dapat menyimpulkan banyak cara pemilihan
satu kejadian dengan cara yang ditentukan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami
menyadari dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://danioyo.wordpress.com/2017/04/19/kombinasi-dengan-pengulangan/ (Diakses
pada Senin, 09 November 2020)
https://mdiskrit-sutejo-yesaya2115r1080.blogspot.com/2019/11/makalah-
kombinatorial-matematika-diskrit.html?m1 ((Diakses pada Senin, 09
November 2020)
Murdanu. Kombinatorik. Yogyakarta:PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA
DUCE I YOGYAKARTA. 2010
Munir, Rinaldi. “(Buku Teks Ilmu Komputer) Matematika Diskrit”. Bandung:
Informatika Bandung. 2014
Munir, Rinaldi. Buku Teks Ilmu Komputer Matematika Diskrit.Bandung:
Informatika Bandung. 2001

Anda mungkin juga menyukai