DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
FAKULTAS TEKNIK
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
RUANG VEKTOR KOMPLEKS “ ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami
miliki.
penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini baik
dari segi teori ataupun bahkan pada penulisan, dan penulis pun berharap bisa mendapat kritik
ataupun saran yang bisa membangun dan menjadikan makalah ini lebih bermanfaat lagi. serta
penulis berterimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian maklah
ini dengan baik.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan serta dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah banyak orang
yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam kehidupan
sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami membuat makalah
ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak menilai Matematika adalah sesuatu
yang buruk serta untuk menambah wawasan bagi para pembaca makalah yang telah kami buat ini.
8. bagaimana soal soal dan pembahasan mengenai materi ruang vektor kompleks?
1
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui sifat sifat hasil kali titik (dot product) kompleks
8. untuk mengetahui soal soal dan pembahasan mengenai materi ruang vektor
kompleks.
2
BAB II
PEMBAHASAN
sebuah vektor n kompleks ialah sebuah pasangan terurut atau tupel terurut n bilangan
kompleks. himpunan semua vektor n kompleks dinyatakan dengan Cn
contoh : [3-2i, 4+ 3i, - i] adalah sebuah vektor dalam C3. sebarang vektor di dalam Cn ditulis z
= [z1, z2…., zn ] dimana z1, z2,…., zn ∈ C.
perkalian dengan scalar dan penambahan vektor kompleks di definisikan sama seperti pada
vektor riil.
hasil kali matriks dengan matriks kompleks, jika Z adalah sebuah matriks m x n dan W
adalah sebuah matriks n x r, maka ZW adalah matriks m x r yang unsur (i, j) adalah
Hasil kali titik adalah sebagai dasar sebuah proyeksi. hasil kali titik dari sebuah
vektor dengan sebuah vektor unit adalah proyeksi vektor tersebut dengan arah
vektor unit.
Misalkan OAB adalah sebuah segitiga, O(0;0);A(a1;a2); dan B(b1;b2): Maka panjang sisi
OA;OB; dan AB masing-masing adalah
Misalkan a = (a1, a2, a3) dan b = (b1, b2, b3) adalah vektor di R3. Perkalian titik dari a dan b,
dinotasikan a . b adalah
3
a.b = a1 b1+ a2 b2+ a3 b3
jika di R2 adalah
Sifat-sifat Perkalian titikJika a, b, dan cadalah sembarang vektor di R3(atau R2) dan K ∈ R
adalah skalar, maka
2.a . b = b . a
3.a. (b + c) = a . b + a . c
Diberikan matriks kompleks bujur sangkar 𝐴 maka matriks Hermitian adalah matriks yang
memenuhi : 𝐴=𝐴𝑇̅̅
misalkan Z sebuah matriks kompleks persegi. Z adalah matriks hermitian jika dan
hanya jika Z* = Z ; dan Z adalah matriks hermitian miring jika dan hanya jika Z* = -Z
4
Matriks miring ( skew matrix) adalah matriks bujur sangkar dimana elemen diagonal ke a
ij dengan -aij atau (aij = -aij) untuk semua I dan j tetapi elemen diagonal utama tidak semua nya
bernilai nol.
Matriks normal ( normal matrix) adalah bujur sangkar. misalkan Z matriks kompleks
persegi. matriks Z disebut matriks normal jika dan hanya jika
ZZ* = Z*Z.
teorema : jika Z sebuah matriks hermitian miring, maka Z adalah matriks normal.
𝐴𝒙=𝜆𝒙
untuk skalar sebarang 𝜆. Skalar 𝜆 ini disebut nilai eigen (nilai karakteristik) dari 𝐴, dan 𝑥
disebut sebagai vektor eigen (vektor karakteristik) dari 𝐴 yang terkait dengan 𝜆
5
Untuk memperoleh nilai eigen dari sebuah matriks 𝐴 berukuran 𝑛×𝑛, persamaan 𝐴𝒙 = 𝜆𝒙
dapat dituliskan kembali menjadi
𝐴𝒙=𝜆𝐼𝒙
𝐴𝒙−𝜆𝐼𝒙=𝟎
𝐴−𝜆𝐼𝒙=𝟎
Agar 𝜆 dapat menjadi nilai eigen, harus terdapat satu solusi taknol dari persamaan ini.
Persamaan ini memiliki solusi taknol jika dan hanya jika
det (𝐴−𝜆𝐼) = 0
Persamaan di atas disebut sebagai persamaan karakteristik dari matriks 𝐴; skalar-skalar yang
memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen dari matriks 𝐴. Persamaan karakteristik di
atas juga bisa dituliskan:
det (𝜆𝐼−𝐴) = 0
Apabila diperluas lagi, det(𝐴−𝜆𝐼) atau det(𝜆𝐼−𝐴) adalah sebuah polinomial 𝑝dalam variabel 𝜆
yang disebut sebagai polinomial karakteristik dari matriks 𝐴.
6
2.5 Matriks Kompleks Terdiagonal
matriks kompleks A dikatakan terdiagonalkan jika dan hanya jika terdapat suatu
matriks kompleks P tak singuler sedemikian sehingga P-1 AP = D sebuah matriks
diagonal. sama seperti pada matriks riil, kolom kolom matriks P adalah vektor eigen
fundamental dari A dan unsur unsur pada diagonal utama matriks P adalah nilai eigen
A yang bersesuaian dengan masing masing vektor eigen fundamental.
kelipatan aljabar sebuah nilai eigen dari matriks kompleks sama seperti pada matriks
riil yaitu bahwa k adalah sebuah kelipatan aljabar dari sebuah nilai eigen 𝜆 dari matriks
A, jika dan hanya jika (x – 𝜆)k adalah pangkat tertinggi dari (x – 𝜆) pembagi Pa (x).
7
b) matriks kompleks tak terdiagonalkan
ada matriks kompleks yang tak terdiagonalkan. keadaan ini terjadi ketika banyaknya vektor
eigen fundamental yang dihasilkan dalam proses diagonalisasi kurang dari kelipatan aljabar
dari nilai eigen itu.
Sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang
mengasosiasikan bilangan riil < u, v> dengan masing – masing pasangan vektor u dan v pada
V sedemikian sehingga aksioma – aksioma berikut terpenuhi untuk semua u , v, w di V dan
semua skalar k:
Sifat – Sifat:
Jika u, v, w adalah vektor – vektor dalam ruang hasil kali dalam riil dan k sembarang skalar,
maka:
Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kalidalam riil.
ruang hasil kali dalam kompleks (complex inner product space) atau ruang uniter (unitary
space) adalah sebuah ruang vektor kompleks yang memiliki sebuah hasil kali dalam.
Contoh:
8
Misal u = (u1, u2), v = (v1,v2) adalah vektor – vektor pada R2. Tunjukan bahwa <u,v> =3 u1
v1 + 2 u2 v2 adalah ruang hasil kali dalam
Jawab:
(1). <u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 v2
= 3 v1 u1 + 2 v2 u2
= <v,u>
= 3u1 w1 + 3 v1 w1 + 2 u2 w2 + 2 v2 w2
= <u,w> + <v,w>
= k (3 v1 u1 + 2 v2 u2)
= k<u,v>
dan
<v,v> = 3 v1 v1 + 2 v2 v2
9
2.7 Basis Otonormal Dan Proses Gram-Schmidt
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan ortogonal jika semua
pasangaan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut ortogonal. sebuah himpunan
ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal
teorema : jika S = { v1, v2,…., vn} adalah sebuah basis ortonormal untuk sebuah ruang
perkalian dalam v dan u adalah sebarang vektor di dalam V, maka:
matriks non singular ialah matriks A ber ordo n x n, jika ada matriks lain yaitu B ber ordo n x
n disebut invers dari A, sehingga AB = BA = In. invers dari A dinotasikan A-1. jika matriks B
tidak ada, A tidak invertible atau singular.
konsep konsep kebebasan linear (linear independence), merentang (spanning), basis (basis),
dimensi (dimension), dan subruang (subspace) dapat diterapkan pada ruang ruang vektor
kompleks tanpa perubahan apapun, dan teorema teorema tetap berlaku ketika R n berubah
menjadi Cn. sebuah vektor u pada Cn dapat dituliskan dalam notasi vektor
u = (u1, u2,…,un)
10
2.8 Soal Soal Latihan Dan Pembahasan
11
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebuah vektor n kompleks ialah sebuah pasangan terurut atau tupel terurut n bilangan
kompleks. himpunan semua vektor n kompleks dinyatakan dengan Cn
Hasil kali titik adalah sebagai dasar sebuah proyeksi. hasil kali titik dari
sebuah vektor dengan sebuah vektor unit adalah proyeksi vektor tersebut
dengan arah vektor unit.
Sebuah matriks bujur sangkar merupakan matriks Skew Hermitian jika setiap elemen-
elemen penyusunnya merupakan bilangan kompleks beserta transpose konjugatnya
dan matriks tersebut identik dengan negatif matriks transpose konjugatnya.
matriks kompleks A dikatakan terdiagonalkan jika dan hanya jika terdapat
suatu matriks kompleks P tak singuler sedemikian sehingga P -1 AP = D sebuah
matriks diagonal
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan ortogonal jika
semua pasangaan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut ortogonal. sebuah
himpunan ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal
14
DAFTAR PUSTAKA
Rachmani, Nisa, (2008), nilai eigen dan vektor eigen dari matriks tridiagonal, IPB, Bogor.
http://blogaritmaa.blogspot.com/2015/10/basis-ortonormal-proses-gram-schmidt.html
15