Skor Nilai :
Multivariabel Calculus
(James Stewart,2008)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang telah
memberikan petunjuk dalam pembuatan Critical Book Kalkulus lanjut ini. Terlebih lagi
pemakalah berharap dengan adanya makalah ini dapat mendatangkan manfaat yang
baik bagi pembaca.
Demikianlah makalah ini diperbuat, pemakalah mengharapkan pembaca dapat
mengambil manfaat dan tujuan dibuatnya makalah ini. Pemakalah juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, apabila terdapat sesuatu yang kurang berkenan dihati
pembaca. Pemakalah merasa masih memiliki banyak kekurangan. Mudah-mudahan
pembaca dapat memakluminya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................................ 1
C. Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 1
D. Informasi Buku Utama.................................................................................................. 2
E. Informasi Buku Pembanding..................................................................................... 2
BAB II Ringkasan Isi Buku......................................................................................................... 3
A. Ringkasan Buku Utama................................................................................................ 3
BAB III
A. Penilaian Isi Buku .......................................................................................................... 22
BAB IV ............................................................................................................................................... 24
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 24
B. Rekomendasi.................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka................................................................................................................................ 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Manfaat dalam CBRi ini adalah :
1. Memudahkan pembaca dalam memilih suatu buku
2. Sebagai bahan pembanding kepada pengarang untuk merivisi buku
menjadi lebih baik lagi.
1
D. Identitas buku yang direview
Judul buku : Multivariabel Calculus
Nama Pengarang : James Stewart
Penerbit : Brooks/Cole
Tahun Terbit :2008
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
1. Persamaan Parametrik
Kita telah lama terbiasa dengan kurva yang didefinisikan oleh sebuah
persamaan yang menghubungkan koordinat x dan y. Contohnya persamaan
eksplisit seperti y = x2 atau implisit seperti x2 + y2 = 13. Dalam geometri
persamaan yang bergantung pada lokasi disebut persamaan ekstrinsik.
Persamaan y = x2 disebut persamaan eksplisit karena y didefinisikan
sebagai fungsi dari x. Jadi, untuk menentukan (satu-satunya) titik pada kurva
dengan x = -3, untuk tiap x, cukup substitusikan nilai x = -3 pada fungsi x2
untuk memperoleh y = 9. Maka diperoleh ( -3, 9) berada pada parabola y =
x2. Sedangkan, pada persamaan implisit, ketika nilai x = -3 disubstitusikan ke
persamaan x2+y2 = 13, diperoleh 9+y2 = 13. Untuk memperolah nilai y kita
harus menyelesaikan dulu persamaan tersebut, dan memperoleh y = ±2.
Maka titik (-3,2) dan (-3, -2) berada pada lingkaran x2 +y2 = 13. Persamaan ini
mendefinisikan secara implisit y sebagai fungsi dari x, setelah diputuskan
apakah y > 0 atau y < 0.
Persamaan intrinsik sebuah kurva adalah persamaan yang
mendefenisikan kurva tersebut melalui hubungan antara sifat-sifat intrinsik
kurva, yaitu sifat-sifat yang tak bergantung pada lokasi. Dengan demikian,
persamaan intrinsik kurva mendefinisikan kurva tersebut tidak menetapkan
posisi titik relatif terhadap sebuah sistem koordinat. Umumnya persamaan
intrinsik dikaitkan dengan sudut singgung θ, waktu t, kelengkungan k,
panjang kurva s, dan torsi T. Besaran ini disebut parameter dari persamaan
tersebut.
Misalkan x dan y dinyatakan sebagai fungsi-fungsi dari parameter,
misalnya t, oleh persamaan
x = f (t), y = g (t) t Є I = [a, b]
3
disebut persamaan-persamaan parametrik. Tiap nilai t menentukan titik
(x, y) pada kurva. Jadi, dengan berubahnya nilai t, titik (x, y) = (f (t), g (t))
bergerak sepanjang kurva yang disebut kurva parametrik.
4
2. Menggambar grafik
Salah satu tujuan utama menggambar grafik adalah membuat sketsa
kurva yang diberikan dalam bentuk persamaan parametrik. Metode yang
paling sederhana adalah mencari hubungan antara x dan y, yang biasanya
dilakukan dengan melakukan substitusi.
Contoh: Diberikan x (t) = 2t-4 dan y (t) = t2 + 1
Penyelesaian:
x ( t )=2 t−4
{ 2
y ( t )=4 t +1
, -1 ≤ t ≤ 2.
x+t
Dari x = 2t- 4diperoleh t = .Maka
2
y = 4t2 + 1 = ( x+2 t ) + 1 = ( x + 4) + 1.
2 2
5
-2 ≤ t ≤ 1 => 0 ≤ t2 ≤ 4, sehingga
-1 ≤ x = t2 -1 ≤ 3
Titik awal adalah (x( -2), y ( -2)) = (3, 6) dan titik akhir adalah (x(1), y
(1)) = (0, 3).
4π
Contoh: Diberikan x(t) = 2 + cos t dan y (t) = -1 + 2 sin t, 0 ≤ t ≤ .
3
y+ 1
Penyelesaian: Karena x – 2 = cos t dan = sin t, diperoleh bahwa
2
y +1 2
( )
1= cos2t + sin2t = x2 + 2
22
yang merupakan persamaan ellips berpusat di (0,-1), (x(0) , y(0) )= (3,-1)
4π 4π
( ( ) ( ))
ke x
3
,y
3
bergerak dari dengan orientasi berlawanan arah jarum
jam.
4π
Contoh: Diberikan x(t) = -1 + 2sin t dan y = 2 + cos t, 0 ≤ t ≤ .
3
6
Penyelesaian: Ini seperti contoh di atas, hanya dipertukarkan fungsi x (t)
dan y (t). Maka kurva ini merupakan elips dengan orientasi searah jarum jam,
3
(
dari (-1, 3) ke −1−√ 3 ,
2 )
.
x=2−( g(t))2
dari ( 2, 2) ke (2, 0) dengan -2 ≤ t ≤ 6. Maka {
y=g(t )
, -2 ≤ t ≤ 2.
Penyelesaian:
Kita perlu menentukan g (t) yang sesuai yaitu g (-2) = 2 dan g (2) = 0.
Pilih g (t) linear, yaitu g(t)= at+b.
g ( -2) = -2a + b = 2
g (2) = 2a + b = 6
Maka b = 4 dan a = 1. Jadi, persamaan parametrik yang dimaksud adalah
7
¿ , -2 ≤ t ≤ 2.
1 dy
(x) = F (x). Kita ingin menentukan gradien kurva dengan menggunakan f,
dx
df dg
y,g, dan
dt dt
dy dF ( x) dy dy dx
Maka = . =
dx dx dx dx dt
Sedangkan
'
dy d dy d g (t )
' ( ) ( )
dy dt g ( t) d 2 y dy dt dx dt f , ( t)
= = . Dan =( ¿= =
dx dx f , (t) d x 2 dx dx dx
dt dt dt
d2 y
d2 y d t 2
≠
d x2 d2 x
dt2
Contoh: Diberikan kurva dengan persamaan parametrik
x(t) = t + cos t, y (t) = t + 2sin t, 0 ≤ t ≤ 6π. Tentukan semua titik pada
kurva dengan garis singgung mendatar.
Penyelesaian:
'
dy g ( t)
Garis singgung mendatar jika = −0yang ekuivalen dengan g’ (t) = 0
dx f , (t)
dan f’ (t) ≠ 0,0 ≤6 π .
Syarat g’ (t) = 1 + 2cos t = 0, 0 ≤ t ≤ 6π.
8
1 2π 4 π 2π
Memberikan t = cos -1 ( ¿ , 0 ≤t ≤ 6 µ .Diperoleh enam solusi , , +2
2 3 3 3
4π 2π
, +2 ,
3 3
4π
+ 4 , dan 3 + 4 .
dan jelas f’ (t) = 1- sin t tidak bernilai nol pada semua nilai t tersebut di atas.
Karena nilai x(t) berbeda pada ke enam solusi tersebut, maka diperoleh enam
titik di mana garis singgung kurva adalah mendatar.
Contoh: Diberikan kurva dengan persamaan parametrik seperti pada contoh
di atas:
x(t) = t + cos t, y (t) = t + 2sin t, 0 ≤ t ≤ 6 π .
Penyelesaian: tentukan semua titik pada kurva dengan garis singgung
'
dy g ( t)
vertikal. Garis singgung vertikal jika jika = yang ekuivalen dengan f’
dx f , (t)
π
dan + 4π. Jelas g (t) ≠ 0 pada ketiga nilai tersebut. Maka tiga titik tersebut
2
adalah
π π π π π π
( 2 2 )( 2
( x ) )( 2
, y ( ) , x ( +2 π ) , y ( +2 π ) , x ( + 4 π ) , y ( + 4 π )
2 2 )
9
Contoh terakhir memberikan ilustrasi kelebihan lain dari penyajiak kurva
dengan persamaan parametrik, yaitu dapat memberikan titik-titik dengan
dx
garis singgung vertikal, yaitu titik dimana =0.
dy
4. Koordinat Polar
Koordinat polar dimulai dengan sebuah setengah garis tetap, disebut
sumbu polar, memancar dari sebuah titik tetap O, disebut polar atau titik asal
(lihat gambar 2). Sumbu polar dipilih horizontal dan mengarah ke kanan dan
oleh sebab itu sumbu ini dapat disamakan dengan sumbu x-positif pada
sebuah koordinat siku – siku. Sebarang titik P (selain polar) adalah
perpotongan anatar sebuah lingkaran tunggal yang berpusat di O dan sebuah
sinar tunggal yang memancar dari O. Jika r adalah jari-jari lingkaran dan
adalah salah satu sudut antara sinar dan sumbu polar, maka (r,Ѳ) adalah
sepasang koordinat polar untuk
10
Dalam koordinat polar, r negatif menyatakan bahwa sinar yang
berlawanan dari sisi akhir Ѳ dan |r| satuan dari titik asal. Contoh-contoh dari
2
persamaan polar adalah r = 8 sin Ѳ dan r = . Persamaan polar dapat
1−cos Ѳ
dibuat dalam bentuk grafik persamaan polar dimana grafik persamaan polar
adalah himpunan titik-titik, masing-masing mempunyai paling sedikit
sepasang koordinat polar yang memenuhi persamaan polar tersebut.
Cara yang paling mendasar untuk mensketsakan grafik ialah menyusun
tabel nilai – nilai, plot titik – titik yang berpadanan, kemudian
menghubungkan titik-titik ini dengan kurva mulus.
Hubungan Koordinat Cartesius Kita andaikan bahwa sumbu polar
berimpit dengan sumbu x-positif sistem Cartesius. Maka koordinat polar
(r,Ѳ) sebuah titik P dan koordinat Cartesius (x,y) titik yang sama itu
dihubungkan oleh persamaan
y
y = r sin Ѳ tanѲ =
x
Contoh :
π
Carilah koordinat Cartesius yang berpadanan dengan (4, ) dan
6
koordinat polar yang berpadanan dengan (-3,√ 3) !
11
Penyelesaian :
π
Jika (r,Ѳ) = (4, ) maka :
6
π √3 = 2 3
x = 4 cos = 4. √
6 2
π 1
y = 4 sin = 4. = 2
6 2
Jika (x,y) = (-3,√ 3) maka :
2 2
r 2 = (−3) + ( √ 3) = 12
tanѲ = √3
−3
Satu nilai (r,Ѳ) adalah (2√ 3, 5 ᴨ/6). Lainnya adalah (-2√ 3, -ᴨ/6).
Persamaan Polar untuk Garis, Lingkaran, dan Konik Jika sebuah
garis melalui polar, persamaannya adalah θ=θ0. Apabila garis tidak melalui
polar, maka garis
d
Apabila P(r , θ) sebuah titik pada garis, maka cos ( θ−θ0 ) = ,atau
r
Apabila sebuah lingkaran dengan jari-jari a berpusat di polar,
persamaannya adalah r = a. Apabila pusatnya di ( r 0 , θ 0), persamaannya agak
rumit, kecuali kalau kita pilih r 0 =a (Figure 10). Maka menurut hukum
12
Suatu hal yang menarik jika θ0 =0 dan θ0 =π /2. Yang pertama
menghasilkan persamaan r =2 a cos θ; yang kedua menghasilkan
π
r =2 a cos (θ− ) atau r =2 asin θ. Persamaan terakhir hendaknya
2
dibandingkan dengan contoh 1.
Akhirnya kalau sebuah konik (elips, parabol, atau hiperbol) diletakkan
sedemikian hingga fokusnya berada di polar, garis arahnya berjaark d satuan
dari kutub (Figure 11), maka dengan menggunakan definisi konik, yaitu
|PF|=e∨PL∨¿ kita akan memperoleh
Contoh
13
Contoh 1: Tentukan persamaan elips mendatar dengan keeksentrikan ½,
berfokus di polar dan dengan garis arah tegak yang jaraknya 10 satuan di
sebelah kanan polar.
Penyelesaian
1
. 10
2 10
r= =
1 2+cos θ
1+ cos θ
2
Penyelesaian kita tulis persamaan itu dalam bentuk baku sebagai berikut.
7
2( )
7 7/2 4
r= = =
2+ 4 sin θ 1+ 2sin θ 1+2 sinθ
14
Grafik persamaan polar simetri terhadap sumbu-y (gariθ s = /2) jika
penggantian (r, θ ) oleh (-r, -θ ) atau oleh ( r, - θ ) menghasilkan persamaan
ekuivalen.
15
Contoh 1
Analisis persamaan r = 2 + 4 cos θ untuk simetri dan sketsakan grafiknya.
Penyelesaian Karena kosinus adalah fungsi genap (cos(-θ) = cos θ), grafik
simetris terhadap sumbu-x. Pengujian simetri yang lain gagal.
16
Mawar Persamaan polar yang berbentuk
r = a cos nθ r = a sin nθ
menyatakan kurva-kurva berbentuk bunga yang dinamakan mawar. Mawar
memiliki n daun jika n gasal dan 2n daun jika n genap.
Contoh 3
Sketsakan grafik r = θ untuk θ ≥ 0.
Penyelesaian Kita abaikan tabel nilai, tetapi perhatikan bahwa grafik
memotong sumbu polar di (0,0), (2, 2), (4, 4), … dan memotong
perpanjangan yang ke kiri di (, ), (3, 3), (5, 5), … .
17
terjadi karena koordinat polar yang memenuhi persamaan garis adalah (0,
/3) dan yang memenuhi persamaan lingkaran adalah (0, /2 + n).
Gambar 2
Partisikan interval [∝ ,∝ ¿ menjadi n interval bagian menggunakan
sarana bilangan-bilangan α =θ0 <θ 1<θ 2< …<θn =β ,dengan demikian mengiris
daerah R menjadi n daerah berbentuk kue yang lebih kecil,yaitu R1 , R2 , … , Rn ,
18
seperti diperlihatkan dalam paruhan kanan Gambar 2. Jelas
A ( R )= A ( R 1) + A ( R 2 ) +…+ A ( Rn ) .
Gambar 3
Sehingga
Contoh soal :
Carilah luas satu daun dari mawar berdaun-empat r =4 sin 2 θ
Jawaban :
19
Disini kita hanya memperlihatkan daun di kuadran pertama ( Gambar 3)
Daun ini panjangnya 4 satuan dan lebarnya rata-rata 1,5 satuan, memberikan
estimasi 6 untuk luasnya. Luas eksak A diberikan oleh
π π
2 2
1
A=
20
∫ 16 sin 2 2 θ dθ=8∫ 1−cos
2
4θ
dθ
0
π π
2 2
¿ 4 ∫ dθ−¿∫ cos 4 θ .4 dθ ¿
0 0
π π
¿ [4 θ]02 −[sin 4 θ]02
¿2π
Garis Singgung dalam Koordinat Polar Dalam koordinat Cartesius,
kemiringan m dari garis singgung pada suatu kurva diberikan oleh m = dy /dx.
Dengan cepat kita menolak dy /dϴ sebagai rumus kemiringan yang
berpadanan dalam koordinat polar. Lebih baik. Jika r = f (ϴ) menentukan
kurva , kita tuliskan
y = r sin ϴ = f (ϴ) sin ϴ
x = r cos ϴ= f (ϴ) cos ϴ
jadi,
dy Δy Δy/ Δϴ dy /dϴ
= lim = lim =
dx Δx → 0 Δx Δx → 0 Δx/ Δϴ dx /dϴ
Yakni,
f ( ϴ ) cos ϴ+ f ' ( ϴ ) sin ϴ
m=
−f ( ϴ ) sinϴ+ f ' ( ϴ ) cos ϴ
Rumus yang baru saja diturunkan menjadi sederhana jika grafik r = fθ
() melalui polar. Sebagai contoh, andaikan untuk sudut α, r = f (α) = 0 dan f’
(α) ≠ 0. Maka ( di polar tersebut ) rumus kita untuk m adalah
20
f ' ( α ) sin α
m= ' = tan α
f ( α ) cos α
Karena garis = α juga memiliki kemiringan tan α, kita simpulkan
bahwa garis ini menyinggung kurva di polar. Kita memutuskan fakta yang
berguna bahwa garis – garis singgung di titik polar dapat dicari dengan
menyelesaikan persamaan f (θ) = 0. Kita ilustrasikan ini berikutnya
Contoh Soal.
Perhatikan persamaan polar r = 4 sin 3θ.
Carilah kemiringan garis singgung di θ = п /6 dan θ = п /4.
Carilah garis singgung di titik polar.
Sketsakan grafik.
Carilah luas satu daun.
Penyelesaian
f ( ϴ ) cos ϴ+ f ' ( ϴ ) sin ϴ 4 sin 3 ϴ cos ϴ+12 cos 3 ϴsin ϴ
m= =
−f ( ϴ ) sinϴ+ f ( ϴ ) cos ϴ −4 sin3 ϴ sin ϴ+ 12cos 3 ϴ cos ϴ
'
Di θ = п /6
3 1
4 . 1 . √ +12 . 0 .
2 2
m= = -√ 3
1 3
−4 . 1 . + 12. 0 . √
2 2
Di θ = п /4
2 2 2 2
4 . √ . √ −12. √ . √
2 2 2 2 2−6 1
m= = =
√ 2 √2 √ 2 √ 2 −2−6 2
−4 . . −12. .
2 2 2 2
Kita tetapkan r = 4 sin 3θ = 0 dan selesaikan. Ini menghasilkan θ = 0, θ =
п /3, θ = 2 п/3, θ = п, θ = 4 п/3, dan θ = 5 п/3.
Setelah memperhatikan bahwa sin 3 ( п - θ ) = sin ( 3п - 3θ ) = sin 3п
cos 3θ - cos 3п sin 3θ = sin 3θ yang mengaplikasikan simetris terhadap
sumbu-y, kita dapatkan suatu tabel nilai dan mensketsakan grafik , sebagai
berikut
θ R
0 0
21
п /12 2,8
п /6 4
п /4 2,8
п /3 0
5 п/12 -2,8
п /2 -4
п /3 п /3
1
A = ∫ ¿ ¿ ¿ dϴ = 8 ∫ sin 2 3 ϴ dϴ
2 0 0
п /3 п /3 п /3
4
=4 ∫ ¿ ¿ = 4 ∫ dϴ - 6 ∫ cos 6ϴ .6 dϴ
0 0 0
п /3
2 4п
[
= 4 ϴ− sin 6 ϴ
3 ]
0
=
3
22
BAB III
PENILAIAN TERHADAP ISI BUKU
23
Kedua buku ini sama – sama memuat gambar yang terkait dengan
materi persamaan parametrik dan koordinat titk polar tadi. Dan kedua buku
ini memuat gambar berwarna sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan
dibayangkan jika gambarnya tiga dimensi atau satu dimensi.
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan kelompok setelah membaca kedua buku ini adalah setiap
buku memiliki kelebihan dan kekurangannya, tergantung pada diri dan
kemampuan kita lebih memehami metode yang seperti apa dan penjelasan
seperti apa. Kedua buku ini sudah cukup baik dijadikan sbagai buku referensi
dalam berbagai hal, mungkin kendalanya hanya pada kurangnya penguasaan
bahasa Inggris pada pembaca bukunya.
B. Saran
Tidak ada yang sempurna didunia ini kecuali ciptaan-Nya. Apalagi
manusia tidak ada daya apa-apa untuk menciptakan sesuatu. Demikian juga
dengan critical book report ini yang jauh dari kesempurnaan. Penulis harap
critical book report ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah
membantu dan para pembaca. Kritik dan saran senantiasa saya terima demi
penyempurnaan karya ilmiah selanjutnya dan saya ucapkan terima kasih.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.space.com/spacelwatch/sun_cam_animated.html
http://www.w3.org/1999/xhtml
http://www.joomla.org
http://id.wikepedia.com
http:// Indonesia.org.com
http:// id.pengetahuan.co.id
http://binasetya.co.id
http://bobbyfiles.wordpers.c
26