TUGAS
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Matematika Ekonomi dan Bisnis
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpah
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga, kami dapat menyelesaikan
makalah Matematika Ekonomi ini tentang: “Fungsi Non Linier.”
Adapun makalah ini, telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat mempelancar pembuatan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekuranggan baik dari segi penyusun bahasa maupun yang lain.Oleh karena itu,
kritikan dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.Khususnya dari guru mata kuliah ini.
Dan kami harapkan,Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang
mendalam bagi pembaca dan bagi kami juga, dan dapat meningkatkan ilmu
penggetahuan kita bersama.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1. Fungsi Kuadrat......................................................................................2
2.2. Fungsi Pangkat Tiga..............................................................................5
2.3. Fungsi Rasional.....................................................................................6
2.4. Lingkaran...............................................................................................8
2.5. Elips.......................................................................................................9
BAB III PENUTUPAN.........................................................................................11
3.1. Kesimpulan..........................................................................................11
3.2. Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai bagian dari Fungsi Nonlinier
2. Mengetahui penjelasan mengenai Fungsi Kuadrat
3. Mengetahui penjelasan mengenai Fungsi Pangkat Tiga
4. Mengetahui penjelasan mengenai Fungsi Rasional
5. Mengetahui penjelasan mengenai Lingkaran
6. Mengetahui penjelasan mengenai Elips
1
BAB II
PEMBAHASAN
Y = f(X) = aX2 + bX + c
Suatu parabola mempunyai satu titik puncak. Titik puncak (vertex) adalah
titik dimana arah perubahan fungsi dari menaik ke menurun atau dari menurun ke
menaik. Dengan kata lain titik puncak merupakan titik yang paling bawah (dasar)
dari parabola bilamana parabola terbuka keatas atau titik paling atas dari parabola
bilamana parabola terbuka kebawah. Jadi titik parabola ini dapat berupa titik
minimum atau titik maksimum.
Koordinat titik puncak dari suatu parabola dapat diperoleh dengan rumus :
b (b2 4ac)
Titik puncak
, 4a
2a
Rumus Kuadrat
2
disebut akar-akar persamaan kuadrat yang dapat diperoleh dengan cara
memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus :
–b ± √ b2 – 4ac
x1,2 =
2a
Macam-macam Parabola
1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka keatas dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka keatas dan menyinggung
sumbu X di dua titik yang berimpit.
3. Jika a > 0 dan D < 0, maka akan terbuka keatas dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu X.
4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
menyinggung sumbu X di dua titik yang berimpit.
6. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan tidak
memotong maupun menyinggung sumbu X.
–b ± √ b2 – 4ac
x1,2 =
2a
–8 ± √ 82 – 4(1)(12)
x1,2 =
2(1)
–8 ± √ 64 – 48
x1,2 =
2
3
–8 ± √ 16
x1,2 =
2
–8 ± 4
x1,2 =
2
x1,2 = –4 ± 2
x1 = –4 – 2 = –6
x2 = –4 + 2 = –2
(b2 4ac) b
Titik puncak ,
4a 2a
Contoh Soal 2 : Diketahui fungsi kuadrat Y = 3 + 2X – X 2
Penyelesaian:
4
X1 = 3 sehingga titik koordinatnya (3,0)
−𝑏 −(𝑏2−4𝑎𝑐)
Koordinat titik puncak = { , }
2𝑎 4𝑎
−2 −(22−4(−1)(3)
={ }
2(−1), 4(−1)
−2 −16
= {−2 , −4 }
= (1,4)
Berdasarkan nilai dari titik puncak, dan titik potong dengan sumbu x dan
sumbu y, maka kurva parabola dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah
ini.
5
2.3. Fungsi Rasional
Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum :
𝑛 𝑛−1
𝑔(𝑋) 𝑎𝑛X + 𝑎𝑛−1𝑋 +⋯+ 𝑎1𝑋+ 𝑎0
Y= ℎ(𝑋) = 𝑏𝑚𝑋𝑚 + 𝑏𝑚−1𝑋𝑚−1+⋯+ 𝑏1𝑋 + 𝑏0
Dimana :
g (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-n
h (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol
Fungsi rasional ini bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius,
kurvanya akan berbentuk hiperbola dan mempunyai sepasang sumbu asimtot.
Sumbu asimtot adalah sumbu yang didekati kurva hiperbola tetapi tidak pernah
menyinggung. Fungsi rasional yang istimewa dan sering ditetapkan dalam ilmu
ekonomi adalah berbentuk:
Y= 𝑎 atau XY = a
𝑋
(X-h) (Y – k) =
CY
Y=𝑎
𝑋
(a>0)
X
6
Jika sumbu asimtot tegak tidak berimpit dengan sumbu Y dan sumbu
asimtot datar tidak berimpit dengan sumbu X, maka bentuk umum dari fungsi
rasional adalah: (X-h)(Y-k) = C
tegak k= Sumbu
asimtot datar
C= konstanta positif
9
Contoh 3 : Jika diketahui fungsi rasional Y =
𝑋 , gambarkanlah kurva
hiperbolanya!
Penyelesaian :
2.4. Lingkaran
Secara geometri, suatu lingkaran didefenisikan sebagai tempat
kedudukan titik-titik pada suatu bidang yang mempunyai jarak tertentu dari
7
suatu titik yang disebut pusat. Jarak titik tersebut dari pusat disebut jari-jari
lingkaran. Bentuk umum dari persamaan lingkaran adalah:
8
AX2 + CY2 + DY + EY + F =0
Jika titik pusat lingkaran berimpit dengan titik asal (0,0), atau h= 0 dan k =
0, serta jari-jari r, maka persamaan lingkaran dapat ditulis menjadi X2 + Y2 = r2
Untuk mengetahui apakah suatu lingkaran ada atau tidak dapat diketahui pada
jari-jari lingkarannya (r2), yaitu :
Contoh 4:
9
Penyelesaian:
X2 + Y2 – 6X -8Y +16 = 0
(X – 3)2 + (Y – 4)2 = 9
2.5. Elips
Secara geometri, elips di definisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik
dalam bidang yang jumlah jarak dari dua titiknya konstan. Suatu elips mempunyai
dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang panjang di sebut sumbu
utama, dan sumbu pendek di sebut sumbu minor. Titik potong sumbu-sumbu
tersebut adalah titik pusat elips.
AX2 + CY2 + DX + F = 0
Bentuk umum elips ini dapat di ubah ke dalam bentuk standar elips menjadi :
(𝑋 − ℎ)2 (𝑌 − 𝑘)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
10
Dimana (h,k) adalah pusat elips dan sumbu utama sejajar dengan sumbu X apabila
a > b, dan sumbu utama sejajar dengan sumbu Y apabila a < b.
Contoh 4 : Tentukanlah titik pusat, jari-jari pendek dan panjang dari persamaan
elips 4X2 + 9Y2 + 16X – 18Y – 11 = 0.
Penyelesaian:
(𝑋+2)2 (𝑌−1)2
9 + 4 =1
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Terdapat bagian dari fungsi non linear sebagai berikut:
1. Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomi
tingkat dua, dimana fungsi ini mempunyai bentuk umum, Y = f(X) =a0
+ a1X + a2X2 atau bila koefisien diubah maka bentuknya adalah
Y= f(X) = ax2 + bX + c
2. Fungsi Pangkat Tiga adalah fungsi polynomial tingkat 3 dengan satu
variabel bebas disebut sebagai fungsi kubik, dan mempunyai bentuk
umum:
Y=a0+a1X+a2X2+a3X3
Dimana : a3 tidak sama dengan nol.
3. Fungsi Rasional bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius,
kurvanya akan berbentuk hiperbola dan mempunyai sepasang sumbu
asimtot. Sumbu asimtot adalah sumbu yang didekati kurva hiperbola
tetapi tidak pernah menyinggung.
4. Lingkaran didefenisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada suatu
bidang yang mempunyai jarak tertentu dari suatu titik yang disebut
pusat.
5. Elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik dalam bidang
yang jumlah jarak dari dua titiknya konstan. Elips mempunyai dua
sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang panjang disebut
sumbu utama, dan sumbu pendek disebut sumbu minor. Titik potong
sumbu tersebut adalah titik pusat elips.
3.2. Saran
Berdasarkan hasil makalah ini, maka disarankan agar lebih memahami
rumus-rumus dan cara penyelesaian contoh soal dalam penggunaan konsep fungsi
non linear.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, J.B. 1961. Matematika Ekonomi dan Bisnis Edisi II. Salemba
Empat, Jakarta.
13