Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan IV

Linear Programming:
Penyimpangan dari
Bentuk Standar
Penyimpangan dari
bentuk LP Standar
Contoh kasus sebelumnya Pertemuan (II),
merupakan masalah yang memenuhi
bentuk LP standar.
Namun, beberapa masalah yang dihadapi
tidak selalu dapat diformulasikan ke
dalam bentuk LP standar.
Penyimpangan tersebut harus dapat
diubah ke dalam bentuk LP Standar
Beberapa penyimpangan
dari bentuk Standar
1. Fungsi batasan bertanda “=“
2. Fungsi batasan bertanda “≥”
3. Nilai kanan batasan bertanda “-”
4. Nilai minimum Xj boleh negatif
5. Nilai Xj boleh positif atau negatif
6. Minimisasi
Fungsi Batasan bertanda “=“

Jika fungsi batasan betanda “=“, maka cara


mengatasinya adalah menambahkan
“Variabel Buatan” (Artivicial Variable).
Misalkan batasan ke-3 contoh sebelumnya:
6X1 + 5X2 ≤ 30
diubah menjadi:
6X1 + 5X2 = 30 maka
Fungsi Batasan bertanda “=“

Formulasi masalahnya menjadi:


Fungsi Tujuan:
Z = 3X1 + 5X2 Z - 3X 1 - 5X2 = 0
Fungsi Batasan:
2X1 ≤ 8 2X1 + X3 = 8
3X 2 ≤ 15 3X 2 + X4 = 15
6X1 + 5X2 = 30 6X1 + 5X2 = 30
Fungsi Batasan bertanda “=“
Jika kasus ini diselesaikan dengan metode
grafik, maka daerah feasible harus terletak
pada garis 6X1 + 5X2 = 30
Jika diselesaikan dengan metode simplex,
maka harus ditambahkan satu variabel
buatan, yang akan dijadikan sebagai variabel
dasar pada tabel simplex pertama, sehingga
menjadi:
6X1 + 5X2 + X5 = 30
Fungsi Batasan bertanda “=“
Karena adanya tambahan variabel buatan X 5,
maka fungsi tujuan harus disesuaikan dengan
menambahkan bilangan M, sehingga fungsi
tujuan menjadi
Z = 3X1 + 5X2 - MX5
Bilangan M bernilai sangat besar tetapi tidak
tak terhingga, sehingga nilai maksimum Z
bisa diperoleh apapila nilai X5 = 0
Fungsi Batasan bertanda “=“
Bentuk implisit dari fungsi tujuan tersebut:
Z - 3X 1 - 5X2 + MX5 = 0
Fungsi tujuan tersebut tidak memungkinkan
penggunaan metode simplex, sebab nilai
variabel dasar pada fungsi tujuan pada tabel
simplex pertama harus sama dengan 0,
sementara X5 merupakan variabel dasar,
seperti pada tabel simplex berikut.
Fungsi Batasan bertanda “=“

Variabel Nilai
Z X1 X2 X3 X4 X5
Dasar Kanan
Z 1 -3 -5 0 0 M 0

X3 0 2 0 1 0 0 8

X4 0 0 3 0 1 0 15

X5 0 6 5 0 0 1 30
Fungsi Batasan bertanda “=“
Mengubah nilai variabel buatan (X5) pada
baris fungsi tujuan menjadi sama dengan 0,
dilakukan dengan cara mengurangi dengan
M dikalikan dengan baris batasan yang
bersangkutan.
Z (-3 -5 0 0 M 0)
M ( 6 5 0 0 1 30) (-)
Nilai baru Z: (-6M-3) (-5M-5) 0 0 0 -30M
Fungsi Batasan bertanda “=“

Nilai X5 yang telah diubah sama dengan 0,


dimasukkan ke dalam tabel simplex, dan
selanjutnya dioptimalkan.
Variabel Nilai
Z X1 X2 X3 X4 X5
Dasar Kanan

Z 1 -6M-3 -5M-5 0 0 0 -30M

X3 0 2 0 1 0 0 8

X4 0 0 3 0 1 0 15

X5 0 6 5 0 0 1 30
Fungsi Batasan bertanda “=“
Variabel Nilai
Z X1 X2 X3 X4 X5
Dasar Kanan
Z 1 -6M-3 -5M-5 0 0 0 -30M
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 3 -5M-3 3M+3/2 0 0 -6M+12
X1 0 1 0 ½ 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 0 5 -3 0 1 6
Z 1 0 0 -3/2 0 M+1 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 19/3
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5
Z 1 0 0 0 5/6 M+1/2 27½
X1 0 1 0 0 -15/18 1/6 5/6
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
Fungsi batasan bertanda “≥”
Bila suatu fungsi batasan bertanda “≥”, maka
harus diubah menjadi “≤” dan akhirnya diubah
menjadi “=“, agar dapat diselesaikan dengan
metode simplex. Misalnya
6X 1 + 5X2 ≥ 30 dikalikan (-1) menjadi
-6X1 - 5X 2 ≤ -30 ditambah variabel X5
-6X1 - 5X 2 + X5 = -30
Catatan: nilai kanan fungsi batasan yang
bertanda negatif merupakan penyimpangan dari
bentuk LP standar
Nilai Kanan batasan
bertanda “-”

Nilai nilai kanan suatu fungsi batasan bertanda


negatif, maka harus diubah menjadi positif.
Caranya, mengalikan persamaan tersebut
dengan (-1). Misalnya:
- 6X1 - 5X2 + X5 = -30 dikalikan (-1) menjadi
6X 1 + 5X2 - X5 = 30
Variabel dasar batasan
bertanda “-”

Bila variabel dasar pada fungsi batasan


bertanda negatif, maka harus ditambahkan
satu variabel buatan (X6) yang akan
menjadi variabel dasar pada tabel simplex
pertama.
Misalnya:
6X1 + 5X2 - X5 = 30 ditambah (X6) menjadi
6X1 + 5X2 - X5 + X6 = 30
Variabel dasar batasan
bertanda “-”

Sesuai penjelasan sebelumnya, variabel


buatan harus dimasukkan ke dalam
fungsi tujuan dengan menambahkan M,
dan mengubahnya agar nilai variabel
dasar pada fungsi tujuan menjadi 0.
Minimisasi

Fungsi tujuan dari masalah LP yang


bersifat minimisasi, harus diubah
menjadi maksimisasi.
Caranya adalah mengalikan fungsi
tujuan dengan (-1).
Minimisasi
n
Minimumkan Z = Σ C jXj kali (-1) menjadi
j=1
n
Maksimumkan Z = Σ CjXj
j=1
Contoh:
Minimumkan Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi
Maksimumkan - Z = - 3X1 - 5X2
Contoh Kasus LP
Fungsi Tujuan:
Minimumkan: Z = 3X1 + 5X2
Fungsi Batasan:
(1) 2X1 =8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6X1 + 5X2 ≥ 30
Batasan non-negatif:
X1 dan X2 ≥ 0
Contoh Kasus LP

Fungsi Tujuan diubah dari


Minimumkan Z = 3X1 + 5X2
menjadi
Maksimumkan: - Z = - 3X1 - 5X 2
Contoh Kasus LP

Fungsi batasan 1 bertanda “=“, sehingga


harus ditambah satu variabel buatan (X3), dari:
2X1 = 8 diubah menjadi 2X1 + X3 = 8
sehingga, fungsi tujuan berubah menjadi
Maksimumkan: - Z = - 3X1 - 5X2 – MX 3
Karena X3 akan menjadi variabel dasar pada
tabel simplex I, maka nilainya pada baris
fungsi tujuan harus diubah menjadi 0.
Contoh Kasus LP

Fungsi batasan 2 bertanda “≤“,


diubah menjadi persamaan (“=“)
dengan ditambahkan variabel slack
(X4).
Dari:
3X2 ≤ 15
Menjadi:
3X2 + X4 = 15
Contoh Kasus LP

Fungsi batasan 3 bertanda “≥”, sehingga


diubah menjadi:
6X 1 + 5X2 ≥ 30 kalikan (-1)
-6X1 - 5X2 ≤ -30 tambah var. slack
-6X1 - 5X2 + X5 = -30 kalikan (-1)
6X 1 + 5X2 - X5 = 30 tambah var. buatan
6X 1 + 5X2 - X5 + X6 = 30
Contoh Kasus LP
Konsekuensi penambahan variabel buatan
(X3) dan (X6), maka fungsi tujuan berubah
menjadi
Maksimumkan: - Z = - 3X1 - 5X2 – MX 3 – MX 6
Jika diubah menjadi fungsi implisit, akan
menjadi:
- Z + 3X 1 + 5X2 + MX3 + MX6 = 0
X3 dan X6 adalah variabel dasar, sehingga
pada fungsi tujuan harus bernilai 0.
Contoh Kasus LP

Mengubah nilai X3 dan X6 pada fungsi tujuan


menjadi 0, dilakukan dengan cara :
Z (3 5 M 0 0 M 0

X3 -M (2 0 1 0 0 0 8

X6 -M (6 5 0 0 -1 1 30

Nilai Z (-8M+3) (-5M+5) 0 0 M 0 -38M

Berdasarkan perubahan tersebut, dapat


disusun tabel simplex pertama sebagai
berikut:
Contoh Kasus LP

Variabel Nilai
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6
Dasar Kanan

Z -1 -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M

X3 0 2 0 1 0 0 0 8

X4 0 0 3 0 1 0 0 15

X6 0 6 5 0 0 -1 1 30

Jika kasus ini diselesaikan, maka akan


nampak sebagai berikut:
Contoh Kasus LP
Variabel Nilai
Z X1 X2 X3 X4 X5 X6
Dasar Kanan
Z -1 -8M+3 -5M+5 0 0 0 0 -38M
X3 0 2 0 1 0 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 6 5 0 0 -1 1 30
Z -1 0 -5M+3 4M-3/2 0 M 0 -6M-12
X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 0 5 -3 0 -1 1 6
Z -1 0 0 M+3/2 0 1 M+1 -18
X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4
X4 0 0 1 9/5 1 3/5 -3/5 57/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 1/5 6/5
Contoh Kasus LP

Kesimpulan:
Untuk meminimumkan nilai Z, maka X1
harus sebesar 4, dan X2 harus sebesar
6/5, dengan nilai Z diperoleh sebesar 18
(atau -Z = -18).
Minimum Nilai Xj Boleh Negatif

Pada bentuk standar, nilai Xj harus selalu


positif dengan batasa Xj ≥ 0.
Tapi kadang-kadang suatu masalah dapat
menghasilkan formulasi LP yang
memungkinkan nilai Xj negatif.
Misalkan pada contoh terdahulu, nilai X1 ≥ 0
diubah menjadi X 1 ≥ -10, maka formulasinya
menjadi:
Minimum Nilai Xj Boleh Negatif

Fungsi Tujuan:
Maksimumkan: Z = 3X1 + 5X2
Fungsi Batasan:
(1) 2X1 ≤8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6X1 + 5X2 ≤ 30
(4) X1 ≥ -10 dan X2 ≥ 0
Minimum Nilai Xj Boleh Negatif

Nilai X1 ≥ -10 harus disesuaikan dengan


menggunakan variabel baru (X1*) yang
besarnya sama dengan X1 + 10,
sehingga:
X1* = X1 + 10 atau X1 = X1* - 10
Bila setiap X1 pada formulasi LP
tersebut, hasilnya adalah :
Minimum Nilai Xj Boleh Negatif

Maksimumkan: Z = 3(X 1* - 10) + 5X2


Fungsi Batasan:
(1) 2(X1* - 10) ≤8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6(X1* - 10) + 5X2 ≤ 30
(4) (X1* - 10) ≥ -10 dan X 2 ≥ 0
Minimum Nilai Xj Boleh Negatif

Model tersebut harus disederhanakan,


sehingga dapat diselesaikan dengan LP,
Maksimumkan: Z = -30 + 3X1* + 5X 2
Fungsi Batasan:
(1) 2X1* ≤ 28
(2) 3X2 ≤ 15
(3) 6X1* + 5X 2 ≤ 90
(4) X1* ≥ 0 dan X 2 ≥ 0
Nilai Xj Boleh Positif atau Negatif

Jika hasil LP memungkinkan nilai Xj


positif atau negatif dan tidak ada
batas negatif tertentu, maka nilai Xj
diubah menjadi Xj’ - X j*, dengan
ketentuan:
Xj’ = mewakili nilai positif dari Xj
Xj* = mewakili nilai negatif dari Xj
Nilai Xj Boleh Positif atau Negatif

Misalkan persamaan awal adalah:


Maksimumkan: Z = 3X1 + 5X2
Fungsi Batasan:
(1) 2X1 ≤8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6X1 + 5X2 ≤ 30
(4) X2 ≥ 0 (X1 tidak dibatasi)
Nilai Xj Boleh Positif atau Negatif

Dengan mengganti X1 menjadi (X 1’ – X 1*),


maka akan menjadi:
Maksimumkan: Z = 3(X1’ – X 1*) + 5X2
Fungsi Batasan:
(1) 2(X1’ – X 1*) ≤8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6(X1’ – X 1*) + 5X2 ≤ 30
(4) X1’ ≥ 0; X 1* ≥ 0; X2 ≥ 0
Nilai Xj Boleh Positif atau Negatif

Penyederhanaan menjadi bentuk yang


dapat diselesaikan dengan LP, adalah:
Maksimumkan: Z = 3X1’ – 3X1* + 5X 2
Fungsi Batasan:
(1) 2X1’ – 2X1* ≤8
(2) 3X 2 ≤ 15
(3) 6X1’ – 6X1* + 5X 2 ≤ 30
(4) X1’ ≥ 0; X 1* ≥ 0; X2 ≥ 0
Saran

Bagi yang berminat mempelajari


LP secara lebih mendalam,
disarankan untuk mengkaji
mengenai:
1. Analisis Sensitivitas LP
2. Masalah dual dari primal LP

Anda mungkin juga menyukai