Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS SWOT

(STRENGTHS, WEAKNESS, OPPORTUNITIES AND THREATS)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah :Manajemen Strategi


Dosen Pengampu : Dr. Muh. Akob, M.M.

\
Disusun Oleh:

Kelompok 3

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


STIE AMKOP MAKASSAR
2019

v
DAFTAR NAMA KELOMPOK 3:

1. A. Syamsu Rijal (P19010175)


2. A. M. Gafrawi (P19010171)
3. Abd Rahman (P19010075)
4. Arufuddon Hardiansyah (P19010013)
5. Asrul (P19010092)
6. Chandra Nan Arief (P19010074)
7. Erwin Irnandi AS (P19010090)
8. Fahri Ramadan Haris (P19010023)
9. Firdaus (P19010233)
10. Herman Hamdja (P19010005)
11. Indriati Indra (P19010036)
12. M. Ishak Asis (P19010166)
13. Mubarak Ilham M. (P19010241)
14. Muh. Praja Mukti Sumange Rukka (P19010170)
15. Muh Akbar Syahruddin (P19010048)
16. Muh Nur (P19010024)
17. Novitasari (P19010182)
18. anwar
19. wisnu

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa,
karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua. Makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya yang diharapkan.Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi.

Dalam penulisan makalah ini pembuat menyadari masih banyak kesalahan


yang perlu diperbaiki bersama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk
disampaikan kepada kami. Agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik
dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan
datang. Pada akhirnya, kurang dan lebihnya kami ucapkan banyak terima kasih,
penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada
seluruh pembaca pada umumnya.

Makassar, 16 September 2019

v
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i
DAFTAR NAMA KELOMPOK 3 .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Analisis SWOT ............................................................................... 3
B. Tujuan analisis SWOT .................................................................... 5
C. Manfaat analisis SWOT .................................................................. 5
D. Fungsi analisis SWOT ..................................................................... 5
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH ............................................... 7
A. Model Pemecahan masalah ............................................................. 7
B. Langkah-langkah Pemecahan Masalah ........................................... 22
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 29
A. Kesimpulan ...................................................................................... 29
B. Saran ................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SWOT Matrix ............................................................................... 4


Gambar 3.1 Strategic Planning ........................................................................ 7
Gambar 3.2 Strategy Formulation Framework .............................................. 8
Gambar 3.3 EFE Matrix ................................................................................... 9
Gambar 3.4 IFE Matrix .................................................................................... 10
Gambar 3.5 CPM Matrix .................................................................................. 11
Gambar 3.6 SWOT Matrix ............................................................................... 14
Gambar 3.7 SPACE Matrix .............................................................................. 15
Gambar 3.8 SPACE Matrix Implementation ................................................. 16
Gambar 3.9 BCG Matrix .................................................................................. 18
Gambar 3.10 IE Matrix ..................................................................................... 19
Gambar 3.11 GS Matrix .................................................................................... 20
Gambar 3.12 QSP Matrix ................................................................................. 21
Gambar 3.13 Tahapan Menentukan Strategi Utama Fred R. David ........... 22
Gambar 3.14 Flow Chart Pemecahan Masalah .............................................. 28

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam usaha mendukung manajemen pengambilan keputusan, analisis
SWOT memiliki peran besar didalamnya. Berbagai kalangan akademisi,
birokrat hingga praktisi bisnis telah mempercayai jika analisis dengan
mempergunakan perspektif SWOT telah dianggap memiliki keunggulannya.
Kita bisa memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan
realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penegasan terhadap
keputusan yang akan kita lakukan di masa yang akan datang. Oleh karena itu
secara umum ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis
SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu mampu
memberikan gambaran suatu dari empat sudut dimensi, yaitu strengths
(kekuatan) dan weaknesses (kelemahan), serta opportunities (peluang), dan
threats (ancaman). Sehingga pengambil keputusan bisa melihat dari empat
dimensi ini secara lebih komprehensif.
 Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka
panjang.
 Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang
berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan
dalam suatu ikatan kerja sama yang saling menguntungkan.
 Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam menilai progress report dari
setiap keputusan yang dibuat selama ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT?
2. Apakah tujuan analisa SWOT diperusahaan?
3. Apakah manfaat analisa SWOT diperusahaan?
4. Apakah FungsianalisaSWOT diperusahaan?
5. Sebutkan model pemecahan masalah dalam perspektif Strategic
Management!
6. Berikan contoh kasus langkah-langkah pemecahan masalah analisis
SWOT dalam prespektif manajemen pengambilan keputusan!

v
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi analisis SWOT
2. Mengetahui tujuan analisa SWOT di perusahaan
3. Mengetahui manfaat analisa SWOT di perusahaan
4. Mengetahui fungsi analisa SWOT di perusahaan
5. Mengetahui model pemecahan masalah dalam perspektif Strategic
Management
6. Mampu mengaplikasikan analisis SWOT dalam prespektif manajemen
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis SWOT
Teori SWOT (Strengths- Weaknesses- Opportunities- Threats) Menurut
David, Fred R. (2008,8), Semua perusahaan memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama
kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari
eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan
tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, Fred R.,2005:47)
yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-
keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan
dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat
kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi
dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

v
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-
peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Lebih lanjut David, Fred R. (2011: 178) menjelaskan bahwa
mencocokkan faktor internal dan eksternal adalah hal yang paling sulit
dalam membuat matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang
baik.

Gambar 2.1 SWOT Matrix


5. Strategi SO (Strength and Oppurtunity).
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
6. Strategi ST (Strength and Threats).
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
7. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity).
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

v
8. Strategi WT (Weakness and Threats).
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
B. Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan
perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) yang merupakan hal yang kritis bagi
keberhasilan perusahaan. Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan
ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber
daya perusahaan dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi
perusahaan yang realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila
terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahan
itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang
ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan
yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi
peluang.
C. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam
bisnis apa perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa
depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan
manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat
dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para stakeholder untuk
menetapkan sarana-sarana saat ini atau ke depan terhadap kualitas internal
maupun eksternal.
D. Fungsi Analisis SWOT
Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya pasti telah
mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu oleh tim teknis corporate
plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi terfokus kepada apakah
perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk

v
menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan akan kekuatan
yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan
melihat peluang-peluang baru. Sedangkan penilaian yang jujur terhadap
kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada
rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan.
Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui
telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang
dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah
terhadap kondisi eksternal perusahaan.

v
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH

A. Model Pemecahan Masalah


Dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam pemecahan
masalah manajemen strategi menurut handbook “Strategic Management”
Strategic Planning terdiri dari 3 komponen yaitu : strategic formulation,
strategic implementation dan strategic evaluation.

Gambar 3.1 Strategic Planning

Gambar 3.1 Strategic Planning


Salah satunya adalah dengan menggunakan tahapan penentuan yang
berdasarkan pada konsep Fred R. David, konsep tersebut dilakukan melalui
pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan. Tahapan tersebut
antara lain :

v
Gambar 3.2 Strategy Formulation Framework
1. Tahap Input (input stage)
Resume informasi dasar sebagai inputan untuk memformulasikan
strategi, seperti IFE,EFE dan CPM.
a. External Factor Evaluation (EFE)
External Factor Evaluation atau disebut juga matriks evaluasi
faktor eksternal berisikan tentang merangkum dan mengevaluasi
peluang dan ancaman dalam bentuk informasi ekonomi, social,
budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum,
teknologi, dan persaingan.
Penilaian ada 2 yaitu :
- Pembobotan (weight) adalah pemberian nilai (score) antara
kriteria eksternal. Weight didasarkan pada industrial based
(faktor kepentingan terhadap proses/ruang lingkup usaha di
perusahaan)
- Rating adalah skala 1-4 dengan [1 : sangat lemah] dan [4 :
sangat kuat]. Rating didasarkan pada company based (faktor
pengaruh terhadap perusahaan/jangka panjang)
- Nilai terbobot (weighted score) adalah perkalian antara weight x
rating.

v
Tahapan pembentukan matrix EFE adalah :
- Menentukan 20 faktor eksternal (Opportunities & Threats)
dengan urutan penyusunan adalah opportunities terlebih dahulu
kemudian diikuti threats.
- Memberikan bobot (weight) antara 0 (tidak penting) sampai 1
(sangat penting) untuk setiap faktor. Pembobotan tingkat relatif
kepentingan mengacu kepada visi-misi perusahaan (industrial
based). Bobot akumulasi opportunities &threats harus
berjumlah 1.
- Memberi rating antara 1 (sangat lemah) sampai 4 (sangat kuat).
Pemberiang rating berdasarkan company based untuk
opportunities adalah 3 atau 4 sedangkan untuk threats adalah 1
atau 2.
- Melakukan perhitungan nilai terbobot (weighted score) : bobot x
rating
- Menjumlahkan weighted score akumulasi opportunities &
threats untuk analisan EFE perusahaan.

v
Berikut contoh aplikasi matrix EFE :

////////////////////////////////////////////////////

Gambar 3.3 EFE Matrix


Sesuai contoh di atas, akumulasi nilai terbobot untuk EFE adalah
2.58
b. Internal Factor Evaluation (IFE)
Internal Factor Evaluation atau disebut juga matrik evaluasi faktor
internal. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan
juga memberikan dasar untuk mengidentisikasikan dan
mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.
Penilaian ada 2 yaitu :
- Pembobotan (weight) adalah pemberian nilai (score) antara
kriteria internal. Weight didasarkan pada industrial based (faktor
kepentingan terhadap proses/ruang lingkup usaha di perusahaan)

v
- Rating adalah skala 1-4 dengan [1 : sangat lemah] dan [4 :
sangat kuat]. Rating didasarkan pada company based (faktor
pengaruh terhadap perusahaan/jangka panjang)
- Nilai terbobot (weighted score) adalah perkalian antara weight x
rating.
Tahapan pembentukan matrix IFE adalah :
- Menentukan 20 faktor internal (strength & weakness) dengan
urutan penyusunan adalah strength terlebih dahulu kemudian
diikuti weakness.
- Memberikan bobot (weight) antara 0 (tidak penting) sampai 1
(sangat penting) untuk setiap faktor. Pembobotan tingkat relatif
kepentingan mengacu kepada visi-misi perusahaan (industrial
based). Bobot akumulasi strength & weakness harus berjumlah
1.
- Memberi rating antara 1 (sangat lemah) sampai 4 (sangat kuat).
Pemberian rating berdasarkan company based untuk strength
adalah 3 atau 4 sedangkan untuk weakness adalah 1 atau 2.
- Melakukan perhitungan nilai terbobot (weighted score) : bobot x
rating
- Menjumlahkan weighted score akumulasi strength & weakness
untuk analisa IFE perusahaan.
Berikut contoh aplikasi matrix IFE :

Gambar 3.4 IFE Matrix

v
Sesuai contoh di atas, akumulasi nilai terbobot untuk IFE adalah 2.5
c. Competitive Profile Matrix (CPM)
Matriks identifikasi perusahaan dengan competitor (bidang usaha
sama) yang dilihat dari beberapa aspek seperti strength, weakness,
opportunity & threat (SWOT). Matriks CPM mirip dengan EFE
namun lebih lengkap karena memasukkan unsur faktor internal
(strength & weakness).

Gambar 3.5 CPM Matrix


Sesuai contoh di atas biasa diketahui yaitu terdapat 8 faktor yang
dipilih berdasarkan tingkat persaingan tinggi merebut pasar.
Analisa sebagai berikut :
- Perusahaan 1 mendapat rangking tertinggi dalam persaingan dan
kuat dalam ekpansi perusahaan dan kekuatan modal namun
lemah dalam segi iklan/informasi ke pasar dan masih rendah
untuk pasarnya.

v
- Perusahaan 2 mendapat rangking sedang dan kuat dalam segi
iklan (lebih terkenal), pasar paling tinggi diantara competitor
namun lemah dalam ekspansi perusahaan.
- Perusahaan 3 mendapat rangking terendah dan boleh dikatakan
kalah dari kompetitior dari segi loyalitas pelanggan, manajemen
dan harga namun memiliki sedikit kekuatan dari segi terkenal di
masyarakat luas dan kekuatan modalnya.
2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)
Fokus terhadap alternative strategi yang menguntungkan dan inline
dengan inputan faktor internal dan eksternal seperti SWOT, SPACE dan
BCG
a. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks)
MatriksKekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman(Strenghts-
Weakness-Opportunies-Threats) atau disebut juga SWOT Matriks
harus dilakukan dengan mengacu kepada persilangan antara faktor
internal (strength & weakness) dan external (opportunity & threat)
adalah alat untuk mencocokan suatu kekuatan-kelemahan dan
peluang-ancaman suatu perusahaan untuk memberikan gambaran
kepada manager agar manager dapat mengembangkan empat tipe
strategi: Strategi SO (Strength-Opportunity) kekuatan-peluang,
Strategi WT (Weakness-Threat) mencocokan faktor eksternal dan
internal adalah kunci bagian yang paling sulit dalam
mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang
baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik.
Strategi SO menggunakan kekuatan kekuatan internal perusahaan
untuk memamfaatkan peluang eksternal. Semua perusahaan akan
lebih suka bila perusahaan mereka berada pada posisi dimana pada
kekuatan internal dapat memanfaatkan trendan kejadian eksternal.
Perusahaan pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau
WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan
strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia
akan berusaha mengatasinya dan menjadikanya kekuatan. Ketika

v
sebuah perusahaan menghadapi ancaman utama. Ia akan berusaha
menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan memnfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat
peluang eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan
internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang
tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti
bahwa perusahaan yang kuat harus selalu menghadapi ancaman
dilingkungan eksternalnyasecara langsung.
Strategi WT adalah taktik defensive yang diarahkan pada
pengurangan kelemahan internal dan menghindari anacaman
eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak
aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha
bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan
kebangrutan, atau memilih likuiditas.

v
Gambar 3.6 SWOT Matrix
David, Fred R. (2011: 179) kemudian menjelaskan 8 langkah
dalam menyusun matriks SWOT:
- Identifikasi peluang eksternal perusahaan.
- Identifikasi ancaman eksternal perusahaan.
- Identifikasi kekuatan internal perusahaan.
- Identifikasi kelemahan internal perusahaan.
- Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal kemudian
catat hasilnya sebagai strategi SO dalam kolom yang sesuai.
- Cocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal kemudian
catat hasilnya sebagai strategi WO dalam kolom yang sesuai.
- Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal kemudian
catat hasilnya sebagai strategi ST dalam kolom yang sesuai.
- Cocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal kemudian
catat hasilnya sebagai strategi WT dalam kolom yang sesuai.

v
b. Strategic position action evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan
matriks evaluasi posisi dan tindakan strategis suatu alat penting lain
dalam pencocokan ditahap 2. Strategic position action evaluation
mempunyai kerangka kerja empat kuadran, yang berfungsi
mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,
defensive, atau kompetitif yang paling cocok dengan perusahaan
tertentu. Masing-masing sumbu (axes) koordinat x-y dari matriks
SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu :
1. Dimensi internal yang terdiri atas financial position(FP) dan
competitive position(CP)
2. Dimensi eksternal yaitu stabilityposition(SP) dan industry
position (IP).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk
menentukan posisi strategi perusahaan.

Gambar 3.7 SPACE Matrix

v
Langkah-langkah penyusunan SPACE Matriks adalah :
- Memilih serangkaian variable untuk mendefinisikan financial
position (FP), competitive position (CP), stability position (SP)
dan industry position (IP)
- Memberikan penilaian antara +1 (terjelek) sampai +7 (terbaik)
untuk setiap variable yang masuk dalam dimensi FP dan IP.
Memberi penilaian antara -1 (terbaik) sampai -7 (terjelek) untuk
dimensi SP dan CP. Jadi penilain FP & IP >< SP & CP.
Penilaian FP & SP dibandingkan competitor (bidang usaha
sama) sedangkan IP & SP dibandingkan dengan perusahaan
berbeda usaha.
- Menghitung rata-rata nilai untuk FP,CP, IP dan SP dengan cara
menjumlahkan nilai pada setiap variable dan membagi dengan
banyak variable.
- Mengeplotkan rata-rata nilai tersebut di SPACE Matriks.

Gambar 3.8 SPACE Matrix Implementation

c. Boston Consulting Group (BCG) Matriks


Matriks yang mirip dengan SPACE matriks yaitu terdapat koordinat
x-y (x : relative market share position dan y : industry sales growth
rate) dengan pembagian 4 kuadran yaitu question mark, stars, cash
cows dan dogs.

v
a. Kuadran I (Question Mark), rendah di market share namun
tinggi dalam pertumbuhan sales. Modal yang diperlukan tinggi
namun pertumbuhan keuangan rendah. Perusahaan harus
memutuskan apakah bertahan dengan kondisi tersebut dengan
menerapkan strategis di Kuadran I atau menjual perusahaan.
b. Kuadran II (Stars), tinggi di market share dan pertumbuhan
sales. Perusahaan dalam jangka panjang memiliki kesempatan
untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan. Perusahaan terus-
menerus menerima suntikan modal untuk memperkuat posisi
dominannya.
c. Kuadran III (Cash Cows), tinggi di market share namun rendah
dipertumbuhan sales. Disebut Cow karena menghasilkan laba
dengan suntikan modal yang terus-menerus berlebih (disusui).
Perusahaan harus menciptakan pengembangan produk atau fitur
tambahan agar pasar yang sudah besar tingkat sales-nya tidak
turun.
d. Kuadran IV (Dogs), rendah di market share dan pertumbuhan
sales. Perusahaan lemah pada faktor internal dan eksternal
sehingga harus melakukan cost reduction, pemangkasan dan
liquidation (menggunakan asset likuid untuk memenuhi hutang
jangka pendek).

v
Gambar 3.9 BCG Matrix

d. Matriks internal-eksternal (IE)


Matriks internal-eksternal memposisikan berbagai divisi organisasi
dalam tampilan Sembilan area. Matriks IE mirip dengan matriks
BCG dan IE. Pertama sumbunya berbeda, juga matriks IE
membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi dibanding
matriks BCG. Plot hasil dari IFE untuk aksis (x) dan EFE untuk
aksis (y). Sembilan area strategis yang harus dilakukan sebagai
berikut :
a. Strategi I,II & IV (Tumbuh & Berkembang),
backward,forward & horizontal integration; market penetration;
market development; product development.
b. Strategi III,V & VII (Bertahan), market penetration & product
development.
c. Strategi VI,VIII & IX (Tutup atau Dijual), pengurangan,
penjualan.

v
Gambar 3.10 IE Matrix

e. Grand Strategy Matrix (GSM)


Matriks yang berbentuk koordinat x-y (x : competitive
position dan y : market growth). Pembentukan matriks ini cukup
sederhana yaitu dengan memutuskan dimana posisi perusahaan
dari segi kompetitornya dan pertumbuhan pasarnya.

v
Gambar 3.11 GS Matrix

3. Tahap Keputusan (Decision Stage)


a. Quantitive Strategic Planing Matrix (QSPM)
Quantitive Strategic Planing Matrix atau disebut juga matriks
perencanaan strategi kuantitatif merupakan alat yang memungkinkan
penyusun strategi untuk mengevaluasi alternative strategi secara
objektif berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal
yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Seperti alat analisa
perumusan strategi lainnya. QSPM membutuhkan penilaian intuitif.
Langkah-langkah penyusunan QSPM matriks sebagai berikut :
1. Membuat list dengan urutan faktor eksternal (bisa berasal dari
EFE) kemudian diikuti faktor internal (bisa dari IFE)
2. Memberikan pembobotan (weight) pada list faktor eksternal &
internal tersebut sesuai pembobotan di EFE & IFE Matriks.
3. Menyusun strategic alternative yang akan dilakukan perusahaan
dikolom & baris teratas sesudah bobot (weight).

v
4. Menentukan nilai ketertarikan – Attractiveness Score (AS) yang
menunjukkan tingkat relative attractiveness dengan score antara 1
(tidak menarik) sampai 4 (sangat menarik).
5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS) dengan cara
perkalian antara weight x AS.
6. Menjumlahkan TAS setiap strategic alternative.
7. Nilai TAS tertinggi adalah strategi yang harus dilakukan
perusahaan.

Gambar 3.12 QSP Matrix

v
B. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Sample menentukan strategi yang akan digunakan dalam pemecahan
masalah manajemen strategi di PT. XYZ adalah dengan menggunakan
tahapan penentuan strategi utama yang berdasarkan pada konsep Fred R.
David, konsep tersebut dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks
dengan tiga tahap pelaksanaan. Tahapan tersebut antara lain:

TAHAP I INPUT(INPUT STAGE)


Eksternal Factor Evaluation (EFE) Internal Factor Evaluation
Matrix (IFE) Matrix

TAHAP 2 : TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE)


Strength -Weakness – Strategic Position & Matriks Internal
Opportunities-Threats Action Evaluation Eksternal (IE)
(SWOT) Matrix (SPACE) Matrix

TAHAP 3 ; KEPUTUSAN (DECISION STAGE)


Quantitative Strategic Palnning Matrix
(QSPM)

Gambar 3.13 Tahapan menentukan strategi utama Fred R. David

1. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan langkah awal bagi penelitian, yaitu dengan
mencari masukan terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan
diskusi dengan pihak perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan
perumusan masalah, kemudian dapat ditentukan tujuan penelitian yang
dilakukan.

2. Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

v
Langkah ini merupakan langkah selanjutnya yaitu dengan mencari
masukan terhadap masalah yang diteliti melalui observasi dan diskusi
dengan pihak perusahaan. Dengan melakukan identifikasi dan perumusan
masalah, kemudian dapat ditentukan tujuan penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini pertama-tama dilakukan perumusan masalah
yang akan dibahas adalh perubahan lingkungan eksternal perusahaan
terutama lingkungamn ekonomi, politik, dan pemerintahan, serta
persaingan bisinis, sehingga perlu dilakukan perumusan ulang strategi
bersaing perusahaan dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan
perusahaan juga analaisis peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi
dalam masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Studi Pustaka
Langkah ini dijalankan untuk memperoleh landasan dan kerangka
berfikir bagi penelitian. Yaitu dengan melakukan studi terhadap literatur-
literatur yang berhubungan dengan penelitian, sehingga diperoleh
pengetahuan tambahan dalam menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
Dengan melakukan studi pustaka secara mendalam diharapkan penelitian
akan didasarkan pada konsep yang sistematik dan logika tertentu yang
dapat diterima secara akademis.
4. Pengumpulan Data dan Informasi
Informasi dan data yang berhubungan dengan tujuan penulisan
diperoleh dengan metode wawancara langsung dengan pihak terkait dan
juga data-data tertulis, baik dari pihak perusahaan maupun dari sumber
luar seperti media massa dan majalah bisnis/ekonomi, disesuaikan
dengan kebutuhan penulisan.
5. Identifikasi Data Internal
Identifikasi data internal (internal audit) bertujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan kunci perusahaan meliputi sumber daya
amanusia, struktur organisasi, inovasi dan teknologi, produk, nama baik
perusahaan (brand image, khususnya untuk merk produk-produk
perusahaan), keuangan, pemasaran dan jaringan distribusi, serta lokasi
perusahaan. Hasil dari identifikasi data internal ini merupakan input

v
untuk pengolahan data dengan menggunakan matriks IFE (Internal factor
Evaluation), Identifikasi faktor kunci keberhasilan perusahaan (key
success factor) juga dilakukan agar proses penetapan alternatif strategi
pada tahap selanjutnya lebih mudah dilakukan.
6. Identifikasi Data Eksternal
Identifikasi data eksternal (external audit) bertujuan untuk mengetahui
peluang-peluang yang bisa diambil dan ancaman-ancaman yang mungkin
dihadapi perusahaan sehubungan dengan perkembangan pasar.
Identifikasi ini meliputi bidang demografi, bidang sosial budaya, bidang
ekonomi, bidang teknologi, bidang politik, pemerintahan, dan peraturan
perundang-undangan, serta bidang persaingan bisnis. Analisis persaingan
bisnis meliputi analisis lima kekuatan persaingan bisnis dari Porter yaitu
industri pesaing, pembeli, pemasok, pendatang baru dan produk subtitusi.
Hasil dari identifikasi data eksternal ini merupakan input untuk
pengolahan data dengan menggunakan matriks EFE (External Factor
Evaluation).
7. Formulasi Visi, Misi dan tujuan perusahaan
Langkah ini lebih difokuskan pada keadaan dimasa yang akan datang,
khusunya cita-cita yang ingin diwujudkan oleh perusahaan. Formulasi
visi ditujukan sebagai penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
lebih mudah dipahami oleh seluruh staff dan karyawan perusahaan.
Sedangkan formulasi tujuan difokuskan pada penetapan tujuan
perusahaan, yaitu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Hal-hal
tersebut sangatlah penting dan berguna untuk menyusun alternatif
strategi yang akan dipilih sehingga dapat disesuaikan dengan misi,
sasaran dan kebijakan dari perusahaan.
8. Pengolahan Data
a. Tahap Masukan (Input Stage) Strategi Bisnis
Tahap input atau masukan merupakan tahap pertama dalam teknik
formulasi strategi, dimana dalam tahap ini dikumpulkan informasi
dasar untuk merumuskan strategi, yaitu EFE Matriks, IFE Matriks.

v
Hasil dari input stage digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap
penyesuaian (matching stage).
1. Matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks yang
mengevaluasi faktor-faktor elsternal dominan dengan
memberikan bobot dan skor sehingga didapatkan skor terbobot
pada faktor-faktor yang merupakan ancaman dan peluang bagi
perusahaan.
2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks yang
mengevaluasi faktor-faktor internal dominan dengan
memberikan bobot dan skor sehingga diperoleh skor terbobot
pada faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
b. Tahap Penyesuaian (Matching Stage) Strategi Bisnis
Tahap ini akan menyesuaikan sumber daya internal perusahaan
dengan ancaman dan peluang yang ada pada kondisi eksternal dan
mengembangkan alternatif-alternatif strategi yang fisibel.
Pengembangan alternative strategi dilakukan dengan menggunakan
matriks-matriks berikut:
1. Metode SWOT Analysis
SWOT analysis adalah suatu metoda penyusunan strategi
perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal.
Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik
maupun multinasional.
Dengan SWOT analysis memungkinkan organisasi
memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama
sebagai tahap lanjut pelaksanaan misi dan tujuan organisasi.
Analysis ini bertujuan untuk menentukan aktivitas perusahaan
untuk mengeksploitasi kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
menutupi kelemahan yang ada dan memanfaatkan peluang yang
ada untuk mengurangi dan menghilangkan ancaman yang
membahayakan.

v
2. Strategic Position Action Evaluation (SPACE)
Strategic position action evaluation atau disebut juga dengan
matriks evaluasi posisi dan tindakan strategis suatu alat penting
lain dalam pencocokan di tahap 2. Strategic position action
evaluation mempunyai kerangka kerja empat kuadran, yang
berfungsi mengidentifikasikan apakah strategi yang agresif,
konservatif, defensive, atau kompetitif yang paling cocok dengan
organisasi tertentu.
Masing-masing sumbu (axes) dari matriks SPACE
menyatakan dua dimensi, yaitu:
1. Dimensi Internal yang terdiri atas financial strength (FS)
dan competitive advantage (CA).
2. Dimensi Eksternal yaitu environmental stability (ES) dan
industry strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting
untuk menentukan posisi strategis perusahaan.
3. Matriks Internal-Eksternal (IE)
Internal-Eksternal memposisikan berbagai divisi oragnisasi
dalam tampilan Sembilan sel. Matriks IE mirip dengan matriks
BCG dalam hal keduanya menempatkan divisi organisasi dalam
diagram skematis. Tetapi ada beberapa perbedaan penting antara
matriks BCG dan IE. Pertama sumbunya berbeda, juga matriks
IE membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi
dibanding matriks BCG.
c. Tahap Pengambilan Keputusan Strategi Bisnis
Pada tahap pengambilan keputusan (Decision Stage) ini digunakan
teknik tunggal yang disebut Quantitative Strategic Planning Matriks
(QSPM). QSPM menggunakan informasi dari tahap masukan untuk
secara obyektif mengevaluasi alternatif strategi yang dapat
dikerjakan (feasible) yang dihasilkan dari analisa pada tahap
penyesuaian.QSPM memperlihatkan daya tarik relatif dari alternatif-

v
alternatif strategi dan kemudian menyediakan dasar pemikiran dalam
pemilihan strategi yang lebih spesifik.
d. Analisis dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan yang diuraikan
secara jelas dan terperinci dari hasil pengolahan data dengan melihat
kekuatan dan kelemahan dari kondisi internal yang dihubungkan
dengan peluang dan ancaman dari kondisi eksternal. Dari data dan
informasi serta hasil pengolahan data yang telah dianalisis dan
dibahas tersebut dapat dilakukan pengurutan proses penetapan
strategi.
Selain itu dalam tahap ini dianalisis dan dibahas pula tentang
program dan implementasi strategi serta evaluasi strategi dari hasil
pemilihan prioritas strategi paling tepat bagi perusahaan, tetapi hal
tersebut tidak dilakukan dengan terperinci karena merupakan
wewenang dan tanggung jawab perusahan. Langkah selanjutnya
yaitu pembuatan program Action Plan dari hasil formulasi strategi
yang dipilih. Tindak lanjut tersebut harus dapat dilaksanakan secara
konsisten sehingga dapat dievaluasi sebagai langkah akhir.
e. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan dari hasil pengumpulan dan pengelolahan data dan
dihubungkan dengan teori-teori yang telah ada, maka ditarik suatu
kesimpulan yang akan dirangkum hasil akhirnya dengan suatu
penelitian, sehingga dari penelitian ini akan diakhiri dengan
beberapa saran yang diajukan untuk menyempurnakan hasil
penelitian ini, yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja
perusahaan guna menghadapi persaingan-persaingan bisnis dimasa
yang akan datang.

v
Mulai

Identifikasi
Masalah

Perumusan
Masalah dan
Tujuan Penelitian

Studi Pustaka

Pengumpulan Data
dan Informasi

Formulasi Visi, Misi, dan


Tujuan Perusahaan

Pengolahan Data

Analisis Data

Faktor Internal Faktor Eksternal

Tahap Masukan strategi


Eksternal Faktor Internal Faktor
Evaluation Evaluation

Tahap Penyesuaian Strategi


Matriks Internal
Matriks Kekuatan-
Strategic Position Action Eksternal
Kelemahan-
Peluang-Ancaman Evaluation
(SWOT Matriks)

Pengelompokan dan
Penggabungan Alternatif Strategi

Pemilihan Alternatif Strategi


melalui Metoda QSPM

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.14 Flow Chart Pemecahan Masalah

v
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna
merumuskan strategi perusahaan,dimana analisis SWOT ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategi harus menganalisa faktor faktor strategis perusahaan dalam kondisi
saat ini.
Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari
laba. Analisis SWOT dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan
keputusan ketika keadaan akhir yang diinginkan telah ditetapkan. Contohnya
antara lain: organisasi nirlaba, unit pemerintah, dan individu. Analisis SWOT
juga dapat digunakan dalam perencanaan pra krisis dan pencegahan krisis
manajemen

B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-
tahap perumusan tujuan dimulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-
nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik
lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar
lebih berkembang dan maju.

v
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2011. Strategic Management : Consepts and Cases. Edition 13th
Pearson Education
David, Fred R. 2013. Strategic Management : Consepts and Cases “A Competitive
Advantage Approach”. Edition 15th Pearson Education
David, Fred R. 2017. Strategic Management : Consepts and Cases “A Competitive
Advantage Approach” Global Edition. Edition 16th Pearson Education
Alfarizie, Dwiyuman. 2015. Analisa SWOT.
http://dwiyumanalfarizie.blogspot.com/2015/11/analisa-swot.html.
Diakses pada tanggal 30 September 2019 (02.00)

Anda mungkin juga menyukai