1
berusaha memberikan gambaran yang jelas tentang ciri pokok produk yang
ditawarkan dan teknologi yang
digunakan; kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi dan konsumen yang
dituju: karakter, gambaran kejati-dirian dan citra perusahaan. Termasuk di
dalamnya adalah alasan eksistensial (reason for being,) berdirinya perusahaan.
Setidaknya ada tiga komponen pokok yang biasanya ditemukan dalam pernyataan
misi perusahaan, Ketiga komponen pokok tersebut adalah:
1. Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan
yang dalam bentuk riilnya berupa barang dan atau jasa yang dihasilkan
perusahaan;
2. Spesifikasi segmen pasar yang dituju sebagai kelompok sasaran dan wilayah
pemasaran yang hendak dijangkau; dan
3. Spesifikasi teknologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.
Disamping ketiga komponen tersebut, biasanya juga ditemukan empat
komponen lain sebagai pelengkap yang memberikan kejelasan terhadap misi
perusahaan. Keempat komponen pelengkap tersebut adalah: (4) komitmen
untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan laba; (5), perumusan falsafah
perusahaan; (6) konsep kejati-dirian, dan (7) citra perusahaan yang diinginkan.
Kini sering kali ada elemen baru yang dijumpai yang perlu dibuat secara lebih
eksplisit, yakni: (8) komitmen terhadap karyawan, dan (9) tanggung jawab
sosial terhadap masyarakat.
Misi perusahaan yang jelas, ditandai dengan adanya spesifikasi karakter,
keunggulan, dan keunikan perusahaan yang mampu membedakan secara
transparan perusahaan tersebut dengan perusahaan pesaing pokok. Manfaat
bagi perusahaan yang bersangkutan, yaitu :
1. Terjaminnya kesatuan dan kebulatan tujuan perusahaan;
2. Tersedianya dasar alokasi sumber daya dan dana;
3. Tersedianya dasar pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja;
4. Tersedianya dasar identifikasi diri dan evaluasi bagi karyawan;
5. Terfasilitasinya proses peterjemahan tujuan ke dalam struktur organisasi,
dan
6. Tersedianya dasar evaluasi kinerja perusahaan.
2
B. PRODUK, PASAR, DAN TEKNOLOGI
Ketiga komponen misi perusahaan produk, pasar, dan teknologi disebut pokok
karena biasanya selalu dijumpai dalam setiap pernyataan misi perusahaan. Ketiga
komponen tersebut, khususnya yang disebut pertama dan kedua memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Penentuan ciri produk tidak dapat sepenuhnya
dipisahkan dengan pilihan segmen pasar yang hendak dilayani dan teknologi keras
dan lunak - yang hendak digunakan. Penentuan produk yang hendak dihasilkan
dan pasar yang hendak dituju sama sekali bukan hal yang sederhana. Pilihan
apakah IBM dapat disebut sebagai perusahaan komputer ataukah perusahaan yang
menjual alat pemroses data bukanlah pekerjaan yang sekali jadi. Definisi yang
pertama terkesan lebih cenderung berorientasi pada produk, sedangkan definisi
kedua lebih cenderung berorientasi pada pelayanan kebutuhan konsumen.
Untuk tujuan kejelasan, pilihan produk harus berdimensi sempit agar karena bisnis
terlihat dengan jelas. Akan tetapi, sempitnya pilihan juga merupakan pengertian
yang relatif.
3
Tabel 1
Contoh yang detail tetapi singkat, dapat ditemukan pada perusahaan PepsiCo. Inc.
berikut ini: 'PepsiCo. Inc. adalah perusahaan berskala dunia yang menjual barang
dan jasa. Melalui divisi dan anak perusahaannya, domestik dan intemasional,
PepsiCo beroperasi pada tiga bidang usaha : minuman, produk makanan dan jasa
makanan. Perusahaan juga aktif berpartisipasi pada bidang olah raga. PepsiCo
berusaha menjadi pemimpin pasar pada ketiga bidang usaha yang dimiliki".
D. FILOSOFI PERUSAHAAN
Filosofi perusahaan termasuk salah satu komponen yang amat sering ditemukan
dalam pernyataan misi perusahaan. Pada dasarnya falsafah perusahaan berisi
tentang keyakinan dasar, nilai-nilai, dan aspirasi pemilik dan manajemen,
khususnya yang menyentuh hubungan antara bisnis, sumber daya manusia, dan
kemanusiaan. Akan tetapi dalam prakteknya, amat jarang dijumpai ada perbedaan
yang berarti antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Akibatnya,
perumusan filosofi ini lebih terkesan sebagai bagian dari usaha untuk membangun
hubungan masyarakat.
E. JATIDIRI PERUSAHAAN
4
Manajemen diharuskan mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki vis-
à-vis pesaing. Manajemen diharapkan mengetahui posisi pasar, sekarang dan yang
dikehendaki pada masa yang akan datang. Jati diri berusaha mengungkap
keunikan dan keunggulan perusahaan yang dapat dijadikan andalan dalam
mengeksploitasi peluang bisnis.
Jadi, pada dasarnya jati diri yang tercantum dalam misi perusahaan adalah
pernyataan yang paling ringkas tentang keunggulan perusahaan yang siap
digunakan sebagai strategi pokok dalam bersaing atau ringkasan dari misi
perusahaan.
Jadi, jati diri perusahaan adalah persepsi manajemen terhadap perusahaan dan
sekaligus apa yang diharapkan dari perusahaan lain, khususnya pesaing pokoknya
dalam memandang perusahaan tersebut. Secara sederhana, jati diri merupakan
refleksi inti strategi.
F. CITRA PERUSAHAAN
Di samping untuk memberikan arahan pencapaian tujuan ekonomis yang telah
ditetapkan, misi perusahaan yang dirumuskan diharapkan dapat dijadikan
masukan bagi masyarakat dalam mengembangkan citra perusahaan (public
image). Untuk keperluan ini, perusahaan lebih sering bersikap proaktif tidak
dengan cara menunggu dan membiarkan proses pembentukan citra tersebut
berjalan tanpa kendali. Oleh karena itu, manajemen berusaha merumuskan
harapannya tentang citra publik terhadap perusahaan di dalam misi perusahaan.
G. KOMPONEN LAIN
Perusahaan juga mulai dituntut untuk memberikan komitmen yang lebih besar
kepada karyawan dan di saat yang sama juga dituntut untuk ikut memiliki
tanggung jawab sosial. Karyawan perusahaan secara ajek menyuarakan tuntutan
perbaikan upah, perbaikan lingkungan kerja, dan jaminan hari tua. Bahkan kini
tidak jarang, mereka juga berkeinginan untuk menjadi salah satu pemilik
perusahaan. Mereka juga meminta jaminan kebijaksanaan yang tidak
membedakan agama dan ras. Secara khusus, karyawan wanita meminta jaminan
kesempatan berkembang yang sama dengan karyawan pria. masyarakat juga
memiliki tuntutan yang lebih besar kepada perusahaan untuk secara bersama-sama
5
memikul tanggung jawab sosial. Tuntutan perlindungan konsumen juga semakin
sering terdengar dan isu lingkungan hidup.
6
Tujuan pokok (core purpose), komponen kedua ideologi inti, menunjuk pada
alasan lahir dan keberadaan perusahaan (Collins dan Porras, 1996: 68). Ia
merupakan refleksi motivasi yang paling ideal mengapa perusahaan melakukan
sesuatu menjadi alasan dasarlah terhadap apa yang dikerjakan oleh perusahaan.
Tujuan pokok tidak sekedar menunjuk pada keluaran (output) yang dihasilkan
perusahaan, konsumen yang dituju, dan laba yang diraih, tetapi mencakup roh
kehadirannya. Tujuan tersebut lebih dalam dan lebih jauh dari sekedar
menghasilkan uang (making money). Tujuan strategis jelas dapat diraih dalam
jangka waktu tertentu, sedangkan tujuan inti sesungguhnya tidak pernah hendak
dicapai oleh perusahaan, tetapi ia memberikan inspirasi untuk terus didekati,
layaknya "... like a guiding star on the horizon forever pursued but never
reached" (Collins dan Porras, 1996: 69: 1997: 224).
Pengertian yang ada dalam istilah rancangan masa depan tersebut memang
terkesan mengandung unsur yang bertolak belakang (oxymoron) karena di satu sisi
ada unsur impian, harapan, dan aspirasi masa depan yang belurn terealisasikan,
tetapi di sisi lain diharapkan tujuan strategis dapat diuraikan secara detail, terlihat
kemungkinan pencapaiannya (visible), dan riil. Collins dan Porras (1996: 73)
menggunakan istilah BHAG (Big, Hairy, Audicious Goals) untuk
menggambarkan karakter perumusan tujuan strategis ini. BHAG (baca:
beehagslbiheg) dirumuskan sebagai sesuatu yang "clear and compelling serves
as a unl'fiying local point of ejlort, and acts as a catalyst, for team spirit."
Collins dan Porras (1996: 72; 1997: 232-33) menyatakan ada empat kemungkinan
pendekatan yang digunakan untuk menetapkan tujuan strategis.
1. Menggunakan pendekatan target kuantitatif atau kualitatif pada satu tertentu di
masa depan.
2. Menggunakan pendekatan menetapkan pilihan lawan (musuh) bersaing dan
mengalahkannya,
3. Menggunakan pendekatan percontohan (role model).
4. Menggunakan perumusan transformasi internal
I. PENDEKATAN PERUMUSAN
7
Perumusan misi perusahaan bukanlah proses yang sekali jadi dan final. Berproses
dalam waktu dan selalu membuka peluang adanya perbaikan. Ada beberapa tahap
dalam perumusan misi perusahaan, yaitu :
1. Dimulai ketika pemilik masih berada dalam tahap sedang merencanakan
pendirian perusahaan.
2. Melakukan identifikasi siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
3. Melakukan rekonsiliasi berbagai kepentingan.
4. Melakukan koordinasi berbagai kepentingan yang telah diakomodir dalam
langkah sebelumnya dengan komponen misi perusahaan yang lain.
5. Melakukan usaha untuk mengkomunikasikan hasil akhir perumusan misi
perusahaan pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
8
Intervensi Strategis Korporat : Konfigurasi dan Keunggulan
Asuhan
A. PENGANTAR
Kini tibalah saatnya kita mulai membahas strategi. Strategi yang pertama
diuraikan adalah strategi pada tingkatan korporat, yakni intervensi strategis
yang perlu dilakukan oleh korporat yang dalam bentuk riilnya berupa kantor
pusat (head quarter) terhadap unit bisnis yang menjadi bagian portofolio
bisnisnya.
Apakah benar bahwa Kantor Pusat (KP) dapat memberikan nilai tambah
(value creation) pada unit usaha strategis (U2S) di bawah asuhannya, atau
hanya sekedar menjadi sumber biaya tinggi yang pada ujungnya justru hanya
menghasilkan perusakan nilai tambah (value destruction). Bahkan ada yang
mempertanyakan kemungkinan bertambah panjangnya jalur birokrasi
pengambilan keputusan (bureaucratic decision making) ketika ada KP, yang
kemudian dinilai sebagai penyakit laten perusahaan besar (high company
disease).
9
Keberhasilan korporat membangun keunggulan asuhan tergantung sepenuhnya
pada tiga variabel pokok :
1. Peluang intervensi (parenting opportunities) yang dapat ditemukan,
2. Model dan proses intervensi yang pas, dan
3. Tingkat kecocokan (fit) yang dimiliki antara korporat (characteristic of the
parent) dan variabel keberhasilan kunci (key success factor) U2S.
C. PELUANG INTERVENSI
Tersedia sepuluh peluang intervensi yang dapat dilakukan oleh korporat untuk
memperbaiki keunggulan bersaing U2S yang dimiliki, secara berturut-turut seperti
berikut ini (Goold, dkk., 1994: 302) :
1. Definisi bisnis,
2. Besaran (skala) bisnis,
3. Manajemen,
4. Kecenderungan negative (tempatalion),
5. Hubungan sinergis antar unit usaha strategis,
6. Kompetensi bersama (common capabilities),
7. Keahlian yang unik,
8. Hubungan dengan pihak luar,
9. Keputusan-keputusan penting dan besar,
10. Perubahan besar (major change).
10
Tabel 2
11
kepemimpinan yang pro perubahan, berorientasi pada proses bukan sekedar
basil, berdimensi waktu panjang, dan memberikan perhatian pada orang
bukan sekedar pada uang.
Syarat keberhasilan, sejak dari kompetensi, kepemimpinan, dan
kemungkinan budaya organisasi yang diperlukan dapat disederhanakan tabel 3
dibawah ini.
Tabel 3
12
H. PERNYATAAN KEUNGGULAN ASUHAN KORPORAT
Memiliki tiga komponen pokok, yakni :
1. Proses penciptaan nilai tambah
2. Keunikan karakteristik korporat, dan
3. Wilayah inti bisnis yang dimiliki oleh korporat.
~ Selamat Belajar ~
13