Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 3 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

NAMA : SALSABELA RIZKI PUTRI


NIM : 042105468

Soal 1.
Ada beberapa risiko yang sering dihadapi oleh perusahaan baik risiko keuangan, risiko
operasional, risiko eksternalitas maupun risiko strategis. Bagaimana sebaiknya antisipasi yang
harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko-risiko
tersebut.
Jawaban :

A. Antisipasi Resiko Secara Umum

Secara umum, risiko-risiko yang telah disebutkan diatas seperti risiko keuangan, risiko

operasional, risiko eksternalitas maupun risiko strategis dapat diantisipasi dengan manajemen

resiko. Manajemen resiko organisasi adalah seperangkat kebijakan atau prosedur yang dimiliki

perusahaan untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap

resiko (SBC Warburg, The Practice of Risk Management, Euromoney Book, 2004). Adapun

proses manajemen resiko antara lain :

- Identifikasi Resiko, adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan secara sistematis
dan

terus menerus dalam mengidentifikasi properti, liabilitas, dan perseonel exposures sebelum

terjadinya peril. Jadi, sebelum memulai kegiatan, perusahaan harus mengidentifikasi perils yang

dapat menimpa harta milik, personal perusahaan, serta kewajiban yang menimbulkan kerugian.

Dalam identifikasi resiko terdapat tiga unsur penting, yaitu (1) Mengetahui keberadaan resiko,

(2) mengetahui penyebab timbulnya resiko, dan (3) Mengetahui metode yang digunakan untuk

mengidentifikasi keberadaan dan penyebab resiko

- Evaluasi dan Pengukuran Resiko, Pengukuran resiko digunakan untuk mengukur eksposur

risiko perusahaan sebagai acuan untuk memutuskan apakah perlu dilakukan proses pengendalian.

Setelah dilakukannya identifikasi, maka manajer mengukur dan memberi perangkat untuk

menetapkan resiko manasaja yang memerlukan penagangan atau kombinasi peralatan yang

khusus. Dua dimensi yang perlu diukur adalah (1) Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan

terjadi dan (2) keparahan dari kerugian itu


- Pengelolaan Resiko, Pengelolaan resiko dilakukan setelah tahap identifikasi dan evaluasi
risiko.

Pengelolaan risiko yang tindakan yang dilakukan oleh manajer untuk menghadapi resiko yang

saat ini atau akan terjadi. Jika organisasi gagal mengelola resiko maka konsekuensi yang

diterima juga akan sangat besar. Risiko dapat dikelola dengan cara-cara :

1. Penghindaran resiko: Perusahaan memutuskan untuk menghindari resiko agar tidak


mengalami kerugian dari awal, misalnya tidak membangung pabrik didaerah banjir.
2. Penahanan resiko: Upaya perusahaan untuk menanggung sendiri kerugian yang akan
disebabkan oleh suatu resiko. Teknik penahanan resiko meliputi (1) penahanan resiko yang
direncanakan dan tidak direncanakan, serta (2) pendanaan resiko yang ditahan.
3. Diversifikasi: Menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu
atau dua eksposur saja. Diversifikasi biasanya berkaitan dengan investasi. Penyebaran ini
dimaksudkan agar perusahaan tidak menanggung semua kerugian ketika harga investasi
tersebut turun.
4. Mitigasi Resiko: Mitigasi resiko dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas
terjadinya resiko atau kejadian yang tidak diinginkan. Jadi terdapat dua dimensi yang
diperhatikan disini, yaitu (1) Probabilitas dan (2) tingkat Keparahan.
5. Pengalihan Resiko: Pengalihan risiko dilakukan dengan cara mengalihkan suatu resiko ke
pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut. Pihak lain tersebut biasanya
mempunyai kemampuan pengendalian resiko yang lebih baik atau mempunyai keahlian
untuk melakukan manajemen resiko.

B. Pengelolaan risiko keuangan, risiko operasional, risiko eksternalitas maupun risiko

strategis

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tahap-tahap untuk mengantisipasi resiko-resiko diatas

secara umum. Pada bagian ini akan dijelaskan pengelolaan resiko atas risiko keuangan, risiko

operasional, risiko eksternalitas maupun risiko strategis.

1. Pengelolaan Resiko Keuangan

Risiko keuangan (financial risk) merupakan segala bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan

yang menimbulkan kerugian. Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalalm

struktur keuangan perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap

secara periodik berupa beban bunga dan adanya kondisi pasar secara makro. Risiko pasar terdiri

dari empat jenis, yaitu resiko likuiditas, risiko kredit, risiko permodalan, dan risiko pasar

Pengelolaan resiko keuangan dapat diantisipasi dengan membat cash management hal ini

dilakukan agar rasio likuiditas perusahaan tetap terjaga. Perusahaan harus membatasi

pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu dan tidak memiliki nilai tambah. Jika memungkinkan,
sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukup dengan menjual beberapa saham jika ingin

mengembangkan bisnisnya dan jika transaksinya sudah ke dalam skala internasional tentu

sebaiknya diperhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan karena tentu harga

produk akan berubah sewaktu-waktu.

2.Pengelolaan Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak

berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi, Prosedur, dan struktur organisasi. Singkatnya risiko

operasional adalah resiko yang dapat muncul dalam aktivitas sehari hari perusahaan.

Pengelolaan risiko operasional dapat dilakukan dengan mitigasi resiko dengan cara Pemantauan

Pengendalian internal audit oleh Auditor Perusahaan, membuat laporan peristiwa kerugian,

menciptakan Standar Operating Procedure (SOP), dan mengevaluasi kondisi setiap proses bisnis

dengan membuat kuisioner kepada setiap pegawai

3.Risiko Eksternalitas

Risiko Eksternalitas adalah potensi penyimpangan eksposur perusahaan strategis dan bisa

berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh dari fator eksternal. Risiko eksternal

bersumber dari peristiwa-peristiwa yang berda diluar kendali manajemen, namun dapat pula

ditujukan langsung pada fasilitas atau manajemen perusahaan

Untuk meminimalkan resiko eksternalitas maka perusahaan harus melalukan tindakan-tindakan

seperti, menaati segala peraturan pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan, tidak

menggelapkan pajak, mencari tempat pendirian perusahaan yang strategis, memasang alat

keamanan pada tempat kerja dan selalu menyimpan dokumen-dokumen penting terkait kontrak

perusahaan dengan lembaga lainnya.

4. Risiko Strategis

Risiko Strategis adalah resiko yang dapat mempengaruhi eksposur perusahaan dan eksposur

strategis sebgai akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan

lingkungan internal usaha. Resiko ini biasanya terjadi akrena penetapan dan pelaksanaan strategi

yang kurang tepat, keputusan bisnis yan tidak tepat, atau kurang responsignya perushaaan

terhadap perubahan eksternal

Pengelolaan risiko strategis dapat berupa pengkajian kebijakan strategis:


- Membangun tim manajemen pengendalian kebijakan strategis untuk melakukan kajian risiko

strategik secara rutin termasuk didalamnya kinerja keuangan.

- Membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan untuk memastikan bahwa resiko

masiih dalam batas toleransi dan melaporkan devisiansi yang signifikan kepada direksi.

Sumber:

Suryanto.(2019).Manajemen Resiko dan Asuransi. Edisi 2 Modul 2-4. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka

Utami, Novia.(2020)." Jenis-jenis resiko bisnis dan solusinya".

hups:/www.jurnal.id/id/blog/jenis-risiko-bisnis-dan-solusinya/#d Risiko Finansial.diakses 18

Oktober 2020

Fachyana.Fikri.(2020)."Manajemen Resiko Strategis Bank Syariah".

https://www.google.com/url?

sa-terct-jEg- Kesrc-sEsource-web8ecd-&ved-2ahUKEwjJOOKunr3sAhWZfnOKHARODTIG

EjABegOIBhAC&urlhupi : taraja.ac.id?62Findex.php262Fmeka.

962Farticle?62Fdownload262F26962F222623963A-963Atext963DRisiko962520strategis

962520adalah962520risiko262520yang262C dan262520ketentuan962520lain962520yang

962520berlaku.&usg-AOvVaw3yovzUneGUBliOfE9UVVta.diakses18 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai